Anda di halaman 1dari 2

Esai Film Ketika Cinta Bertasbih 2

Film Ketika Cinta Bertasbih 2 merupakan jenis film drama yang disutradarai oleh Chaerul
Umam. Film ini identik dengan nilai keagamaan atau religi. Film religi ini dikutip dari novel
Ketika Cinta Bertasbih 2 yang ditulis oleh Habiburahman El Shirazy.

Film ini dibintangi oleh pemain drama papan atas seperti Kholidi Asadik Alam sebagai
Azzam, Oki Setiana Dewi sebagai Ana Althafunisa, Alice Sofie Norin sebagai Eliana, Andi
Arsyil Rahman sebagai Furqan, Meyda Safira sebagai Husna, dan lainnya. Kholidi Asadik
Alam (Azzam) sebagai tokoh utama dalam film ini mempunyai sifat yang sangat santun
kepaga orang tuanya, baik dan sopan santun terhadap semua orang, penyanyang, pandai,
mandiri, dan sangat menjunjung tinggi nilai agama. Sedangkan Oki Setiana Dewi (Ana)
sangat berbakti kepada kedua orangtuanya dan juga sengat menjunjung tinggi nilai agama.
Dalam film ini mereka merupakan pasangan yang sangat cocok.

Film ini diawali dengan lulusnya Azzam dari Universitas Al-Azhar. Sembilan tahun berpisah
dengan ibu serta adik-adiknya membuat kepulangan Azzam dari Kairo memiliki sensasi yang
luar biasa. Kerinduan yang meluber dari dadanya begitu menggelegak. Rindu kepada
keluarga, rindu kepada negeri tercinta, rindu kepada senyum-senyum yang kerap semringah
dari penduduk negerinya, meski dalam keadaan paling menderita sekalipun, membuatnya
bergairah melangkahkan kaki di lantai bandara.

Akan tetapi, nasib baik belum mendatanginya. Azzam belum mendapatkan pekerjaan.
Akhirnya Azzam meminta tolong kepada Husna yakni adiknya untuk mencarikan pekerjaan
agar terhindar dari omongan tetangga yang selalu mencibir. Akhirnya Azzam memilih
membangun usaha dengan berwiraswasta. Karena mempunyai pengalaman usaha di Mesir
sewaktu kuliah, dia menekunin pekerjaan itu.

Seiring waktu berjalan, ada hal yang membuat Azzam sering bingung dengan pertanyaan
ibunya. Tentang kapan Azzam akan menikah. Saat ini hatinya sedang berpihak wanita yang
bernama Anna Althafunnisa. Akan tetapi wanita tersebut telah dilamar oleh sahabatnya
sendiri yakni si Furqon.

Cerita ini tidak monoton begitu saja. Ada pula sang Eliana yang sedang jatuh cinta dengan
Azzam. Tetapi Azzam menolak mentah - mentah karena dia menginginkan wanita yang
muslimah.

Cerita dalam film ini sesungguhnya banyak memunculkan konflik-konflik yang


menyangkutkan perasaan yang sangat dalam. Akan tetapi film ini dikemas dengan alur religi
yang dapat membawa perasaan orang yang menonton larut dalam kisahh percintaan seorang
tokoh utama. Mulai dari kepatahan hati dari seorang Azzam yang harus merelakan Ana
kepada sahabatnya. Tidak berhenti dari itu, Azzam yang selalu dituntut agar segera menikah
oleh sang ibunya. Ia terus berusaha mencari calon istri dengan sabar, suatu ketika ia pun
bertemu dengan Vivi (Asmirandah), dokter cantik yang baru saja lulus dari Universitas
Diponegoro.

Dengan Vivi, Azzam merasa cocok. Dan mereka memutuskan untuk menikah. Akan tetapi
kehendak Allah berkata lain. Ketika ia akan menikah dengna Vivi, ia mendapatkan musibah
besar. Azzam dan Ibunya mengalami kecelakaan yang harus merelakan Ibunya pergi untuk
selamanya. Di saat itu pun air mata menetes dengan kepiluan yang menimpa Azzam. Dan
kecelakaan itu yang harus menunda pernikahan tersebut, dan akhirnya pernikahan itu batal.
Pada saat-saat inilah cerita ini sangat mengguncangkan jiwa. Bagaimana perasaan kita
terbawa dengan hal yang terjadi pada Azzam. Ia pun tabah dengan semua ini.

Dalam film ini klimaks yang terjadi membuat air mata kita terkuras habis oleh masalah yang
datang bertubi-tubi. Dan ketegaranlah yang membuat Azzam tetap bertahan. Semua actor
yang membintangi film ini sangat cocok dan sesuai dengan karakter yang dimainkan.

Film Ketika Cinta Bertasbih 2 ini sangat pas untuk masyarakat Indonesia yang sebagian besar
berumat muslim. Film ini sangat menjunjung tinggi nilai keagamaan. Banyak ilmu yang
dapat kita ambil dari film ini. Kita dapat memperkuat benteng agama kita, memperkuat iman
kita kepada Allah SWT. Dan banyak nilai-nilai moral yang terkandung pada filma ini.

Keindahan, keagamaan, dan keromantisan dalam islami menjadi warna-warna yang


menghiasi film Ketika Cinta Bertasbih 2 ini. Banyak manfaat dan nilai-nilai yang dapat kita
contoh.

Kesabaran, ketabahan, ketegaran, kegigihan, kepandaian, dan kesholehan yang dicontohkan


oleh para tokoh sangat baik bagi kehidupan kita. Semoga kita dapat mencontoh apa-apa yang
telah dicontohkan oleh tokoh film ini.

Anda mungkin juga menyukai