Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH IPS

BANDUNG LAUTAN API

DISUSUN OLEH :
CELSY EGA SANDOVA
KELAS : IX C
GURU MAPEL : IIN PERMATA SARI, S.Pd

KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA


MTs NEGERI 01 BENGKULU SELATAN
TAHUN AJARAN 2022 / 2023
KATA PENGANTAR

Puji sukur kita panjat kan kehadirat allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
karunianya kepada kami sehingga kami dapat mengerjakan makalah ini dengan tepat pada
waktunya.
Semoga makalah tentang   Bandung Lautan Api  ini bias menambah pengetahuan
kita.
Kami menyadari makalah yang kami buat jauh dari sempurna maka dari itu kami
mengharapkan kritik dan saran kepada teman – teman  dan Guru Mata Pelajaran ini.

Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Perang Medan Area yang terjadi di Kota Medan 15 Februari 1947, dinilai lebih
menggambarkan sikap kepahlawanan dari beberapa perang lainnya melawan kolonialisme
Belanda.Sekretaris Pusat Sudi Sejarah dan Ilmu-Ilmu Sosial (Pussis) Universitas Negeri
Medan, Erond Damanik, mengatakan berdasarkan pengkajian yang dilakukan, maka perang
Medan Area tidak kalah penting jika dibanding dengan perang lainnya di Surabaya, 10
November 1945 yang akhirnya memunculkan sebutan "Arek-Arek Suroboyo".
Istilah Bandung Lautan Api menjadi istilah yang terkenal setelah peristiwa
pembumihangusan tersebut. Jenderal A.H Nasution  adalah Jenderal TRI yang dalam
pertemuan di Regentsweg (sekarang Jalan Dewi Sartika ), setelah kembali dari pertemuannya
dengan Sutan Sjahrir  di Jakarta , memutuskan strategi yang akan dilakukan terhadap Kota
Bandung setelah menerima ultimatum Inggris tersebut.Peristiwa yang terjadi di tanah
Pasundan itu berawal dari pertempuran antara para pemuda dan TKR melawan tentara Jepang
pada bulan September dan Oktober 1945. Pada tanggal 9 Oktober 1945, pertempuran yang
terjadi antara rakyat Bandung dan TKR melawan tentara Jepang dapat diselesaikan dengan
damai.

B.     Rumusan Masalah
Uraikan tentang bandung lautan api

C.    Tujuan
Untuk menguraikan tentang bandung lautan api
BAB II
PEMBAHASAN

Sejarah Peristiwa Bandung Lautan Api


Mengenal sejarah Indonesia, salah satunya ada peristiwa Bandung Lautan Api.
Peristiwa yang terjadi di tanah Pasundan itu berawal dari pertempuran antara para pemuda
dan TKR melawan tentara Jepang pada bulan September dan Oktober 1945.Pada tanggal 9
Oktober 1945, pertempuran yang terjadi antara rakyat Bandung dan TKR melawan tentara
Jepang dapat diselesaikan dengan damai. Rakyat Bandung dan TKR berhasil mendapatkan
senjata dari pabrik senjata dan mesiu di Kiaracondong.Akan tetapi, bersamaan dengan itu
datanglah tentara sekutu memasuki Kota Bandung pada tanggal 21 Oktober 1945.
Kedatangan pasukan sekutu itu membuat suasana Kota Bandung menjadi tegang.
Pertempuran-pertempuran kecil pun tak terhindarkan.
Ketika pasukan sekutu merasa terdesak, sekutu memberika ultimatum agar seluruh
rakyat Bandung paling lambat tanggal 29 November 1945, pukul 12 untuk meninggalkan
Bandung Utara. Namun, sampai batas waktu yang ditentukan, rakyat Bandung tidak
mematuhinya.Pada tanggal 24 Maret 1946, sekutu mengeluarkan ultimatum lagi agar rakyat
Bandung meninggalkan Kota Bandung. Namun, lagi-lagi ultimatum itu tidak digubris.
Akibatnya, pertempuran pun tak dapat dihindarkan. Ribuan orang mulai meninggalkan Kota
Bandung. Tentara Republik Indonesia sengaja membakar gedung-gedung pemerintahan yang
terdapat di Kota Bandung. Maksudnya, agar sekutu tidak dapat menggunakannya lagi. Asap
membumbung tinggi. Kota Bandung menjadi lautan api.

Proses Terjadinya Bandung lautan api


Kota bandung dimasuki inggris pada bulan oktober 1945 sekutu meminta hasil
lucutan tentara jepang oleh TKR diserahkan kepada sekutu pada tanggal 21 november 1945
sekutu mengultimatum agar kota bandungdikosongkan hal ini tidak diindahkan oleh TRI dan
rakyat indonesia,Perintah ultimatum tsb diulang tanggal 23 maret 1946 . pemerintah RI di
jakarta memerintah supaya TRI mengosongkan bandung, tetapi pimpinan TRI di yogjakarta
menginstruksikan supaya bandung tidak dikosongkan akhirnya dengan barat hati TRI
mengosongkan kota bandung, sebelum keluarBandung pada tanggal 23 maret 1946 para
pejuang RI menyerang markas sekutu dan membumihanguskan bandung bagian selatan.
Untuk mengenang peristiwa tersebur ismail marzuki mengabadikan dalam sebuah lagu halo-
halo bandung.
Pembumihangusan Bandung tersebut dianggap merupakan strategi yang tepat
dalam Perang Kemerdekaan Indonesia  karena kekuatan TRI dan milisi rakyat tidak
sebanding dengan kekuatan pihak Sekutu dan NICA yang berjumlah besar. Setelah peristiwa
tersebut, TRI bersama milisi rakyat melakukan perlawanan secara gerilya dari luar Bandung.
Peristiwa ini mengilhami lagu Halo, Halo Bandung  yang nama penciptanya masih menjadi
bahan perdebatan .
Beberapa tahun kemudian, lagu "Halo, Halo Bandung" secara resmi ditulis, menjadi
kenangan akan emosi yang para pejuang kemerdekaan Republik Indonesia alami saat itu,
menunggu untuk kembali ke kota tercinta mereka yang telah menjadi lautan api.

Asal istilah
Istilah Bandung Lautan Api menjadi istilah yang terkenal setelah peristiwa
pembumihangusan tersebut. Jenderal A.H Nasution  adalah Jenderal TRI yang dalam
pertemuan di Regentsweg (sekarang Jalan Dewi Sartika ), setelah kembali dari pertemuannya
dengan Sutan Sjahrir  di Jakarta , memutuskan strategi yang akan dilakukan terhadap Kota
Bandung setelah menerima ultimatum Inggris tersebut.
"Jadi saya kembali dari Jakarta, setelah bicara dengan Sjahrir itu. Memang dalam
pembicaraan itu di Regentsweg, di pertemuan itu, berbicaralah semua orang. Nah, disitu
timbul pendapat dari Rukana, Komandan Polisi Militer di Bandung. Dia berpendapat, “Mari
kita bikin Bandung Selatan menjadi lautan api.” Yang dia sebut lautan api, tetapi sebenarnya
lautan air." - A.H Nasution, 1 Mei  1997 
Istilah Bandung Lautan Api muncul pula di harian Suara Merdeka  tanggal 26
Maret  1946 . Seorang wartawan  muda saat itu, yaitu Atje Bastaman , menyaksikan
pemandangan pembakaran Bandung dari bukit Gunung Leutik  di
sekitar Pameungpeuk , Garut . Dari puncak itu Atje Bastaman melihat Bandung yang
memerah dari Cicadas  sampai dengan Cimindi .
Setelah tiba di Tasikmalaya , Atje Bastaman dengan bersemangat segera menulis
berita dan memberi judul "Bandoeng Djadi Laoetan Api". Namun karena kurangnya ruang
untuk tulisan judulnya, maka judul berita diperpendek menjadi "Bandoeng Laoetan Api".
PadaBulan Maret 1946, dalam waktu tujuh jam, sekitar 200.000 penduduk mengukir
sejarah dengan membakar rumah dan harta benda mereka, meninggalkan kota Bandung
menuju pegunungan di selatan. Beberapa tahun kemudian, lagu "Halo-Halo Bandung" ditulis
untuk melambangkan emosi mereka, seiring janji akan kembali ke kota tercinta, yang telah
menjadi lautan api

Insiden Perobekan Bendera 


Setelah Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945, Indonesia belum sepenuhnya
merdeka. Kemerdekaan harus dicapai sedikit demi sedikit melalui perjuangan rakyat yang
rela mengorbankan segalanya. Setelah Jepang kalah, tentara Inggris datang untuk melucuti
tentara Jepang. Mereka berkomplot dengan Belanda (tentara NICA) dan memperalat Jepang
untuk menjajah kembali Indonesia. Berita pembacaan teks Proklamasi Kemerdekaan dari
Jakarta diterima di Bandung melalui Kantor Berita DOMEI pada hari Jumat pagi, 17 Agustus
1945. Esoknya, 18 Agustus 1945, cetakan teks tersebut telah tersebar. Dicetak dengan tinta
merah oleh Percetakan Siliwangi. Di Gedung DENIS, Jalan Braga (sekarang Gedung Bank
Jabar), terjadi insiden perobekan warna biru bendera Belanda, sehingga warnanya tinggal
merah dan putih menjadi bendera Indonesia. Perobekan dengan bayonet tersebut dilakukan
oleh seorang pemuda Indonesia bernama Mohammad Endang Karmas, dibantu oleh
Moeljono. 
Tanggal 27 Agustus 1945, dibentuk Badan Keamanan Rakyat (BKR), disusul oleh
terbentuknya Laskar Wanita Indonesia (LASWI) pada tanggal 12 Oktober 1945. Jumlah
anggotanya 300 orang, terdiri dari bagian pasukan tempur, Palang Merah, penyelidikan dan
perbekalan. Peristiwa yang memperburuk keadaan terjadi pada tanggal 25 November 1945.
Selain menghadapi serangan musuh, rakyat menghadapi banjir besar meluapnya Sungai
Cikapundung. Ratusan korban terbawa hanyut dan ribuan penduduk kehilangan tempat
tinggal. Keadaan ini dimanfaatkan musuh untuk menyerang rakyat yang tengah menghadapi
musibah. 
Berbagai tekanan dan serangan terus dilakukan oleh pihak Inggris dan Belanda.
Tanggal 5 Desember 1945, beberapa pesawat terbang Inggris membom daerah Lengkong
Besar. Pada tanggal 21 Desember 1945, pihak Inggris menjatuhkan bom dan rentetan
tembakan membabi buta di Cicadas. Korban makin banyak berjatuhan. 

Tokoh-tokoh Bandung Lautan Api

1. Kolonel Abdul Haris Nasution


(Komandan Divisi III ). 2. Muhammad Toha dan Ramdan
(anggota BRI).
3. Atje Bastaman ( memberikan
istilah Bandung lautan api).
4. Rukana (Komandan Polisi militer
Bandung).

5. Sutan
bersama
Kolonel Abdul
Haris 6. Ismail Marzuki ( pencipta lagu
Nasution). Halo-Halo Bandung).

BAB III
PENUTUP

Kesimpulan
Peristiwa Medan Area bermula dari kedatangan tentara Inggris (Sekutu) yang
membonceng NICA dengan tujuan meninjau tawanan perang Jepang, namun kemudian
beralih untuk membebaskan tawanan. Selanjutnya tentara sekutu juga membangun kekuatan
untuk mengembalikan kekuasaannya yang pernah dirampas oleh Jepang. Pihak Inggris yang
seharusnya menjadi penertib malah lebih berpihak kepada Belanda. 
Terjadinya peristiwa bandung lautan api diawali dari datangnya sekutu pada bulan
oktober 1945 peristiwa ini dilatar belakangi oleh ultimatum sekutu untuk mengosongkan kota
bandung pada tanggal 21 november 1945 sekutu mengeluarkan ultimatum pertama isinya
kota bandung bagian utara selambat-lambatnya tanggal 29 november 1945 dikosongkan oleh
para pejuang ultimatum tersebut tidak dianggap slanjutnya tanggal 23 maret 1946 sekutu
mengeluarkan ultimatum kembali yang isinya hampir sama dengan ultimatum pertama

Saran
Dengan kembali menengok kepada sejarah perjuangan para pahlawan terdahulu
khususnya dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia, sepatutnya kita sebagai generasi
penerus dan pembangun negeri ini bersyukur karena kita telah hidup pada zaman dimana
Indonesia telah merdeka serta menghargai jasa para pahlawan terdahulu yang
memperjuangkan kemerdekaan agar generasi mereka mendatang dapat hidup merdeka dan
bebas dari jajahan Negara lain.
Sebagai generasi penerus Indonesia, kita sudah sepatutnya memiliki rasa cinta tanah
air dan mau membela tanah air tercinta kita ini. Melihat bahasan diatas tentang Peristiwa
Bandung Lautan Api kita dapat mencontoh Muhammad Toha dalam perjuangannya
meledakkan gudang besar mesiu/amunisi milik Sekutu, agar tidak dapat dimanfaatkan
kembali oleh Sekutu maupun NICA meskipun ia harus turut gugur dalam ledakan tersebut.
Tidak hanya sikap dari Muhammad Toha yang dapat kita petik melainkan nilai – nilai baik
lain dari pahlawan – pahlawan kemerdekaan Indonesia dahulu.
DAFTAR PUSTAKA

 http://carapedia.com/sejarah_peristiwa_bandung_lautan_api_info1892.html
http://carapedia.com/sejarah_peristiwa_bandung_lautan_api_info1892.html 
 http://warofweekly.blogspot.com/2011/04/pertempuran-medan-area-gambarkan.html 
 http://www.crayonpedia.org/mw/
PERJUANGAN_MEMPERTAHANKAN_KEMERDEKAAN_5.1_SITI_S 

Anda mungkin juga menyukai