kemerdekaan
BAB III
KEDATANGAN SEKUTU SERTA PERJUANGAN
MEMPERTAHANKAN KEMERDEKAAN
A. PERJUANGAN MEMPERTAHANKAN KEMEREDEKAAN DENGAN KEKUATAN SENJATA
Pada awal tahun 1945,ihak sekutu memutuskan bahwa pasukan-pasukan Amerika akanmemusatkan
perhatian pada pulau-pulau di Jepang,sedangkan tanggung jawab atas Indonesia dipindahkan dari
South West Pasific Command (SWPC) atau komando pasifik barat daya (di bawah Amerika Serikat)
kepada South East Asia Command (SEAC) atau komando Asia tenggara (di bawah Inggris).
Padatanggal 29 september 1945, tibalah pasukan Inggris di Jakarta dibawah pimpinan Letjen Sir
Philip Cristison. Pasukan ini dibawah naungan AFNEI. AFNEI diserahi beberapa tugas:
Menerima penyerahan Jepang
Membebaskan tawanan perang Jepang yang berasal dari Eropa
Melucuti dan memulangkan tentara Jepang
Menegakkan serta memelihara kondisi damai untuk diserahkan kepada pemerintahan sipil
Mencari informasi tentang para penjahat perang untuk selanjutnya diserahkan ke pengadilan sekutu.
Semula kedatangan mereka disambut hangat oleh rakyat Indonesia. Namun terjadi ketegangan
setalah diketahui bahwa Inggris datangan NICA. NICa adalah otoritas resmi semi militer dibawah
sekutu yang bertugas mengendalikan pemerintahan sipil Hindia-Belanda setelah Jepang menyerah.
Kedatangan NICA dengan membonceng Sekutu (Inggris) mengundang ketegangan karena rakyat
dan pejuang Indonesia yakin bahwa sejak awal Belanda berniat menduduki kembali Indonesia.
Kecurigaan semakin nyata ketika NICA mempersenjatai bekas anggota Koninklijk Nederlands Indies
Legel (KNIL) yang baru saja bebas dari tahanan Jepang.
Lama-kelamaan, pihaksekutu dan NICA terdesak.Hal ini desebabkan pemuda dan TKR sering
berhasil menghadang sertamenyerbu pasukan sekutuyang sedang melakukan patroli. Pada tanggal
10 Desember 1945 Sekutu dan NICA melancarkan serangan besar-besaran terhadap kota Medan.
Pada kenyataannya pasukan sekutu melanggar kesepakatan tersebut, pasukan sekutu menjatuhkan
bom di desa-desa sekitar Ambarawa sehingga TKR terpaksa menarik pasukannya ke wilayah yang
aman.
Pimpinan pasukan TKR bernama Letkol Isdiman gugur. Kemudian kedudukannya digantikan oleh
pimpinannyalangsung yaitu Kolonel Sudirman. Kehadiran Kolonel Sudirman memberi mapas baru
kepada pasukan Indonesia. Merasa yakin posisi sekutu mulai terdesak maka Kolonel Sudirman
memerintahkan untukmengepung ambarawa dari berbagai penjuru. Setelah pertempuran selama 4
hari akhirnya pasukan Indonesia berhasil merebut Ambarawa serta memaksa sekutu menarik kembali
pasukannya dari Ambarawa ke Semarang.
8. Petempuran di Sumatera
Selain di Pulau Jaw, perang dalam mempertahankan kemerdekaan juga berlansung di luar pulau
Jawa, seperti Sumatera. Di Aceh rakyat bersama TKR dibawah pimpinan Teuku Nyak Arief
mengadakan perlawanan keas terhadap pasukan Sekutu dan Belanda. Pertempuran terjadi juga di
Padang, Bukit Tinggi, Lampung, Palembang dan Riau.diSumatera, sekutu dan Belanda banyak
menjumpai rakyat Indonesia dengan semangat ingin merdeka dengan tekad merdeka atau mati.
Tugas
Van Mook kemudian memprakarsai perundingan lanjutan yang kelak diberi nama Perundingan Hooge
Veluwe, pada tanggal 12-24 April 1946. Perundingan ini gagal total karena Belanda menolak
pengakuan kedaulatan Republik Indonesia secara de facto yang meliputi Jawa, Madura dan
Sumatera. Kegagalan perundingan Hooge Veluwe serta ketegangan yang terus meningkat antara
Indonesia dan Belanda mendorong lahirnya perundingan-perundingan baru.
1. Perundingan Linggarjati
Belanda mencapai kesepakatan diplomatik dengan RI pada bulan November 1946. Pada tanggal 12
November 1946, di Linggarjati (kini Kuningan dekat Cirebon), diadakan perundingan Linggarjati yang
hasilnya sebagai berikut:
a. Belanda mengakui RI sebagai kekuasaan de facto di Jawa, Madura dan Sumatera. Adapun Belanda
harus meninggalkan daerah de facto paling lambat tanggal 1 Januari 1949.
b. Kedua pihak sepakat bekerja sama dalampembentukan suatu negara Republi Indonesia Serikat (RIS)
yang berbentu Federal
c. RIS dan Belanda bersatu menjadi Uni Indonesia-Belanda dengan Ratu Belanda sebagai kepalanya.
Hasil perjanjian Linggarjati ditandatangani pada tanggal 25Maret 1947,pihak Indonesia diwakili oleh
Perdana Mentri Sutan Syahrir, sedangkan Belanda diwakili oleh Van Mook. Kesepakatan itu tidak
berlangsung lama karena kedua belah pihak saling tidak percaya sehingga timbul pertikaian-
pertikaian politik yang sengit. Akan tetapi hasil perjanjian Linggarjati adalah satu langkah menuju cita-
cita kesatuan Republik Indonesia.
3. Perjanjian Renville
Atas prakarsa Komite Tiga Negara akhirnya Indonesia dan Belanda dipertemukan di meja
perundingan. Perundingan ini dilaksanakan atas kapal perang Amerika Serikat USS Renville. Oleh
karena itu perundingan ini dikena ldengan perundingan Renville. Dalam perundingan ini Perdana
Menteri Amir Syarifuddin menjadi pemimpin delegasi Indonesia, sedangkan pihak Belanda diwakili
oleh Abdulkadir Widjojoatmojo (orang Indonesia Yang Pro Belanda).
Hasil perundingan Renville yaitu:
a. Belanda tetap berdaulat atas seluruh wilayah Indonesia, dan berakhir setelah kedaulatannya
diserahkan kepada Republik Indonesia Serikat (RIS)
b. RIS mempunyai kedudukan sejajar dengan negara Belanda dalam uni Indonesia-Belanda
c. RI merupakan bagian dari RIS
d. Daerah RI yang didudukioleh Belanda sebagai hasil agresi militer, harus diakui sebagai daerah
pendudukan Belanda
e. Pasukan RI yang berada didaerah kantong (daerah pendudukan Belanda) harus ditarik ke daerah RI.
Pada tanggal 6 Juli 1949, Soekarno-Hatta kembali ke Yogyakarta. Kembalinya Presiden dan wakil
Presiden ini diikuti dengan penarikan mundurnya pasukan Belanda dari Yogyakarta.
Keberhasilan dari kesepakatan inilah yang memungkinkan terselenggaranya Konferensi Meja Bundar
(KMB) di Den Haag, Belanda dari bulan Agustus sampai November 1949.
7. Penyerahan Kedaulatan
Pada tanggal 23 Desember 1949, Wakil Presiden Mohammad Hatta berangkat ke Belanda
memimpin delegasiRIS. Misi utamanya adalah menandatangani naskah pengakuan kedaulatan dari
pemerintah Belanda. Para penandatangan yang hadir adalah Ratu Juliana, perdana menteri Willem
Drees, menteri seberang lautan A.M.J.A.Sassen, Mohammad Hatta. Di Jakarta Sultan
Hamengkubuwono IX dan wakil tinggi mahkota A.H.J.Lovink secara bersama-sama menandatangani
naskah penyerahan kedaulatan. Pada tanggal yang sama di Yogyakarta dilakukan penyerahan
kedaulatan dari RI kepada RIS. Setelah penandatanganan, Presiden Soekarno kembali ke Jakarta
untuk memangku jabatan baru sebagai Presiden RIS. Setelah hampur selama 4 tahun ditinggalkan,
Jakarta sekarang kembali menjadi ibu kota Republik.
Tugas
Lengkapi kolom-kolom berikut ini!
3. Belanda mengakui kedaulatan Republik Indonesia atas Jawa, Madura dan Sumatera adalah
hasilperundingan...
a. Renville d. Konferensi Meja Bundar
b. Roem-Royen e. Inter-Indonesia
c. Linggar Jati
5. Pernyataan berikut ini yang tidak tepat terkait dengan tugas AFNEI di Indonesia adalah...
a. Mengadili penjahat-penjahat perang Jepang
b. Membebaskan tawanan perang Jepang
c. Melucuti dan memulangkan tentara Jepang ke negaranya
d. Menjamin kondisi damai
e. Menerima penyerahan Jepang
6. Istilah puputan mengacu pada suatu semangat perjuangan melawan penjajah yang
ditunjukkan oleh rakyat di...
a. Jawa Tengah d. Jawa Barat
b. Bali e. Jawa Timur
c. Sulawesi Selatan
8. Sekutu tiba di Bandung pada tanggal 12 oktober 1945. Peristiwa pembumihangusan Kota
Bandung yang kelak dikenal dengan sebutan Bandung Lautan Api mewarnai kedatangan
Sekutu di kota ini. Pelaku utamanya adalah...
a. TKR d. Pasukan Inggris
b. TRI e. Pasukan siluman
c. NICA
10. Perjanjian linggarjati yang ditandatangani pada tanggal 25 Maret 1947 menjadi cikal bakal
lahirnya bentuk negara... di Indonesia
a. Kesatuan d. Republik
b. Pancasila e. Federal
c. Sosialis
B. ESSAY
Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan jelas!
1. Mengapa perjanjian Linggarjati berbuntut lengsernya Sutan Syahrir dari Perdana Menteri?
2. Tuliskan isi perjanjian Renville!
3. Tuliskanlah fungsi Komite Nasional Indonesia!
4. Sebutkanlah keputusan dari perundingan Roem-Royen!
5. Apa yang menyebabkan terjadinya peristiwa Ambarawa?