Anda di halaman 1dari 6

PERJANJIAN LINGGARJATI : Latar

Belakang, Isi Perjanjian, Tokoh, Dampak


dan Hasil Perundingan
SalamadianFebruari 15, 20180
Perundingan Linggarjati adalah Perundingan yang terjadi antara pihak Indonesia dan
Belanda yang ditengahi oleh Inggris. Hasil perundingan yang terjadi di awal-awal masa
kemerdekaan tersebut menghasilkan sebuah kesepakatan yang kemudian dinamakan
“Perjanjian Linggarjati”.

Linggarjati atau Linggajati sendiri adalah nama sebuah desa yang secara geografis
berada antara Cirebon dan Kuningan dan terletak di kaki gunung Ciremai. Pemilihan
Linggarjati sebagai tempat perundingan dikarenakan tempat ini netral bagi kedua belah
pihak.

Untuk diketahui, pada saat itu Belanda dan sekutu menguasai Jakarta, sedangkan
Indonesia sendiri menguasai Yogyakarta. Tempat jalannya perundingan masih ada
hingga saat ini dan dijadikan museum yang dinamai “Museum Linggarjati”.

Daftar Isi Artikel [buka]


Kapan Perundingan Linggarjati dilaksanakan?

 Perundingan atau perjanjian Linggarjati diadakan pada tanggal 11-13


November 1946, namun delegasi telah sampai di Linggarjati pada tanggal
10 November (sehari sebelumnya). Kemudian, hasil perundingan diparaf
15 November 1946 di Jakarta dan diratifikasi pada 25 Maret 1947 di
Istana negara.

Latar Belakang Perjanjian Linggarjati


mediaindonesia.com
Selepas Indonesia memproklamirkan diri sebagai negara Merdeka pada 17 Agustus
1945 dan terlepas dari jajahan Jepang. Belanda yang sebelumnya telah menjajajah
Indonesia selama 350 tahun ingin kembali menjajah Indonesia.

Awalnya, 29 September 1945 pasukan sekutu dan AFNEI datang ke Indonesia (salah
satunya) untuk melucuti tentara Jepang setelah kekalahan negara tersebut di perang
dunia ke II. Namun kedatangan mereka ternyata diboncengi oleh NICA (Netherlands-
Indies Civil Administration).

Hal tersebut menimbulkan kecurigaan pemerintah dan rakyat Indonesia, mereka menilai
Belanda ingin kembali mencoba berkuasa di Indonesia. hingga akhirnya pertempuran-
pertempuran pun terjadi, seperti di pertempuran 10 November di Surabaya,
Pertempuran di Ambarawa, Medan area, Pertempuran Merah putih di Manado dll.

Karena sering terjadinya pertempuran-pertempuran yang merugikan kedua belah pihak


dan beberapa alasan lainnya. Maka pihak kerajaan Belanda dan Indonesia pun sepakat
untuk melakukan kontak diplomasi pertama dalam sejarah kedua negara.

Apa Latar Belakang Perjanjian Linggarjati?

 Latar belakang terjadinya perjanjian Linggarjati adalah karena banyaknya


konflik dan insiden pertempuran antara pejuang Indonesia dan pasukan
Sekutu-Belanda. Sehingga kedua belah pihak menginginkan berakhirnya
konflik dan selesainya persengketaan wilayah kekuasaan serta
kedaulatan Republik Indonesia.

Jalannya Perundingan Linggarjati

tugassekolah.com
Sebelum perundingan Linggarjati, terdapat perundingan- perundingan sebelumnya yang
mengalami kegagalan seperti dalam pertemuan di Hooge Veluwe dan perundingan 7
Oktober.

Untuk melanjutkan serangkaian perundingan tersebut. maka dipilihlah salah satu rumah
milik warga Belanda di Linggarjati sebagai tempat dilangsungkannya pertemuan.
Pertemuan ini dihadiri oleh beberapa juru runding dari Indonesia, Belanda dan Inggris
pada tanggal 10 November 1946.

Tokoh- Tokoh Perjanjian Linggarjati

Delegasi dari kedua belah pihak yang mewakili Indonesia, Belanda dan Inggris sebagai
penengah diantaranya.

 Inggris sebagai pihak penengah diwakili oleh Lord Killearn.


 Indonesia diwakili oleh Sutan Syahrir (Ketua) Muhammad Roem, Dr.A.K
Gani dan Mr. Susanto Tirtoprojo, S.H
 Belanda diwakili oleh Prof. Schermerhorn (Ketua), Van Pool dan De Boer.

Terdapat juga beberapa saksi atau tamu yang hadir dalam pertemuan tersebut seperti,
Amir Syarifudin, dr. Leimena, dr. Sudarsono, Ali Budiharjo, Presiden Sukarno dan Hatta.
Perjanjian Linggarjati kemudian ditandatangani dalam suatu upacara kenegaraan di
Istana Negara Jakarata pada tanggal 25 Maret 1947.
Isi Perjanjian Linggarjati

google images
Perundingan linggarjati menghasilkan keputusan yang kemudian disebut perjanjian
linggarjati yang memiliki 17 Pasal, dari 17 pasal tersebut terdapat 3 pasal pokok,
diantaranya adalah:

 Belanda mengakui Republik Indonesia secara de facto dengan wilayah


kekuasan meliputi Sumatera, Jawa, Madura dan Belanda akan
meninggalkan Indonesia selambat-lambatnya 1 Januari 1949
 Menyepakati pembentukan negara serikat dengan nama Negara
Indonesia Serikat (RIS) yang terdiri dari RI, Kalimantan dan Timur besar
sebelum 1 Januari 1949.
 RIS dan Belanda akan membentuk Uni Indonesia-Belanda dengan ratu
Belanda sebagai ketua.

Dampak Perjanjian Linggarjati


triptrus.com
Perjanjian linggarjati memberikan dampak positif dan negatif bagi Indonesia. berikut
diantara dampak atau efek dari perjanjian tersebut.

Dampak Positif Perjanjian Linggarjati

 Citra Indonesia di mata dunia Internasional semakin kuat, dengan pengakuan


Belanda terhadap kemerdekaan Indonesia, mendorong negara-negara lain untuk
mengakui kemerdekaan Republik Indonesia secara sah.
 Belanda mengakui negara Republik Indonesia yang memiliki kuasa atas Jawa,
Madura dan juga Sumatera. Dengan demikian secara de facto Indonesia
berkuasa atas wilayah tersebut.
 Selesainya konflik antara Belanda dan Indonesia (walaupun setelahnya Belanda
melanggar perjanjian). pada saat itu dikhawatirkan apabila konfrontasi rakyat
Indonesia dan kekuatan Belanda terus berlanjut. Maka akan semakin banyak
korban jiwa dari kalangan rakyat. Hal ini tentu saja dikarenakan kekuatan militer
Belanda yang canggih dan kekuatan rakyat Indonesia yang apa adanya.

Dampak Negatif Perjanjian Linggarjati

 Indonesia hanya memiliki wilayah kekuasaan yang sangat kecil, yakni pulau
Jawa, Sumatera dan Madura saja. Selain itu Indonesia harus mengikuti juga
persemakmuran Indo-Belanda.
 Memberikan waktu Belanda membangun kekuatan atau “menghela nafas” untuk
kemudian selanjutnya melakukan agresi militernya.
 Perjanjian ini juga ditentang dari dalam negara Indonesia. Masyarakat dan
kalangan tertentu yang dimulai dari Partai Masyumi, PNI, Partai Rakyat
Indonesia dan Partai Rakyat Jelata.
 Dalam perundingan tersebut diketahui bahwa pemimpin yang ditunjuk yaitu
Sutan Syahrir telah dianggap memberikan dukungan pada Belanda. Sehingga
membuat anggota dari Partai Sosialis yang berada dalam Kabinet tersebut dan
KNIP mengambil langkah penarikan dukungan kepada pemimpin perundingan
tersebut. Penarikan dukungan tersebut terjadi kepada Syahrir pada tanggal 26
Juni 1947.

Pelanggaran Perjanjian Linggarjati

Dalam pelaksanaannya, perjanjian ini tidak berjalan baik. Pada tanggal 20 Juli 1947
diketahui Gubernur Jendral H. J. Van Mook memutuskan perjanjian secara sepihak. H.
J Van Mook mendeklarasikan bahwa Belanda tidak terkait dengan perjajian tersebut.

Hal ini berlaku sejak tanggal 21 Juni 1947, sebelum satu tahun perjanjian linggarjat
genap dibuat. Terjadilah adanya Agresi Militer Belanda 1. Hal ini terjadi akibat adanya
perbedaan penafsiran yang terjadi antara pihak Indonesia dan Belanda.

» Fakta- Fakta Lain Tentang Perjanjian Linggarjati

Ada beberapa hal yang terjadi baik itu sebelum, selama dan setelah perjanjian ini
dilakukan. Berikut adalah beberapa kejadian yang bersangkut paut dengan peristiwa ini,
dikutip dari berbagai sumber:

1. Perundingan untuk menyelesaikan konflik Belanda-Indonesia sebetulnya telah


dilakukan dari bulan Februari 1946, namun hasilnya selalu gagal tanpa
kesepakatan. Sebelum akhirnya pada bulan Oktober di tahun tersebut kemudian
terjadi sebuah kesepakatan yang mengawali cikal bakal pertemuan di Linggarjati.
2. Pemilihan Linggarjati sebagai tempat pertemuan di usulkan oleh Maria Ulfah
Santoso, menteri sosial di masa tersebut. Pemilihan lokasi didasarkan pada titik
tengah antara Belanda yang menguasai Jakarta dan Pemerintah RI yang saat itu
menjadikan Yogya sebagai pusat pemerintahan sementara.
3. Saat itu delegasi Belanda menginap di kapal perang milik mereka. Delegasi
Indonesia menginap di Linggasama yang letaknya berdekatan dengan desa
Linggarjati. sementara Ir Soekarno dan Mohammad Hatta singgah di rumah
Bupati Kuningan.
4. Rumah besar yang dijadikan tempat pertemuan adalah tempat milik Kulve van
Os, seorang Belanda pemilik pabrik semen dan perajin ubin yang menikahi
perempuan berdarah Indonesia.
5. Perundingan berjalan alot, ada beberapa poin yang kedua belah pihak dapat
sepakati. Namun beberapa poin lain belum dicapai kesepakatan. Disela
pertemuan, delegasi Belanda pun sempat menemui Soekarno yang datang
sebagai tamu untuk membicarakan beberapa poin yang menjadi perdebatan
antara Belanda dengan Indonesia yang diketuai Syahrir.
6. Pro-kontra terjadi selepas perjanjian tersebut dipublikasikan. utamanya
penolakan disuarakan oleh opisisi pemerintah saat itu.
7. Belanda menodai perjanjian dan membatalkan kesepakatan dengan sepihak.

Anda mungkin juga menyukai