Anda di halaman 1dari 5

Sejarah Perjanjian Linggarjati Beserta

Isi dan Latarbelakangnya


Sejarah 2 Comments
Perjanjian Linggarjati merupakan suatu perjanjian bersejarah yang berisi kesepakatan
antara pemerintah Indonesia dan pemerintah Belanda yang disepakati dalam sebuah
perundingan.

Perjanjian Linggarjati juga merupakan upaya diplomatik pemerintah Indonesia untuk


memperjuangkan wilayah kesatuan Republik Indonesia dari cengkraman penjajah
Belanda.
Para tokoh dari Indonesia dan Belanda duduk bersama untuk membuat kesepakatan yang
dirangkum dalam beberapa poin persetujuan. Peristiwa ini kelak dikenal dengan nama
perjanjian Linggarjati.

Perjanjian ini telah berhasil mengangkat permasalahan antara Indonesia dan Belanda ke
ranah international dengan melibatkan PBB (persatuan bangsa bangsa).
Perjanjian ini disebut dengan perjanjian Linggarjati karena lokasi terjadinya ialah di Desa
Linggarjati yang terletak di sebelah selatan kota Cirebon, Jawa Barat pada tanggal 10
November 1946.
SEJARAH DAN LATAR BELAKANG PERJANJIAN
LINGGARJATI
www.pintuwisata.com
Konflik yang terus terjadi antara Indonesia dan Belanda menjadi alasan terjadinya
Perjanjian Linggarjati. Konflik ini terjadi karena Belanda belum mau mengakui
kemerdekaan bangsa Indonesia yang baru saja dideklarasikan.

Para pemimpin negara menyadari bahwa untuk menyelesaikan konflik dengan


peperangan hanya akan menimbulkan korban dari kedua belah pihak.

Untuk itu, Inggris berusaha mempertemukan Indonesia dengan Belanda di meja


perundingan guna membuat sebuah kesepakatan.

Perjanjian bersejarah antara Indonesia dan Belanda ini akhirnya terlaksana di Linggarjati,
Cirebon pada tanggal 10 November 1946.

TOKOH YANG TERLIBAT DALAM PERJANJIAN


LINGGARJATI
Perjanjian Linggarjati ini dihadiri oleh beberapa tokoh perwakilan dari 3 Negara, yaitu
Indonesia, Belanda dan Inggris.

Berikut tokoh-tokoh yang hadir dalam Perjanjian Linggarjati:


www.pintuwisata.com
Pemerintah Indonesia diwakili oleh Dr. A. K. Gani, Mr. Susanto Tirtoprojo, Sutan
Syahrir dan Mohammad Roem.
Pemerintah Belanda diwakili oleh Van Pool , Prof. Schermerhorn dan , De Boer.
Pemerintah Inggris, yang berperan sebagai mediator diwakili oleh Lord Killearn.
ISI PERJANJIAN LINGGARJATI
id.wikipedia.org/wiki/Agresi_Militer_Belanda_I
Karena terjadinya ketidak sepahaman antara Indonesia dan Belanda, maka perjanjian
Linggarjati baru ditanda tangani oleh Indonesia pada tanggal 25 Maret 1947,

Perjanjian Linggarjati Resmi ditanda tangani oleh kedua belah pihak pada tanggal 25
Maret 1947 dalam upacara kenegaraan yang berlangsung di Istana Negara, Jakarta.

Berikut ini merupakan isi dari Perjanjian Linggarjati:

Belanda mau mengakui secara de facto Republik Indonesia dengan daerah kekuasaan
meliputi Madura, Sumatera, dan Jawa. Belanda sudah harus pergi meninggalkan daerah
de facto tersebut paling lambat pada tanggal 1 Januari 1949.
Belanda dan Republik Indonesia telah sepakat untuk membentuk Negara serikat dengan
nama RIS.
Negara Indonesia Serikat akan terdiri dari RI, Timur Besar, dan Kalimantan.
Pembentukan RIS akan dijadwalkan sebelum tanggal 1 Januari 1949.
Belanda dan RIS sepakat untuk membentuk Uni Indonesia-Belanda dengan Ratu Belanda
sebagai ketua.
Perjanjian Linggarjati ini memiliki dampak positif maupun negatif bagi Negara
Indonesia.

Dampak Positifnya: Indonesia sebagai negara yang baru saja merdeka mendapatkan
pengakuan secara de facto oleh Belanda.

Dampak Negatifnya: Wilayah indonesia semakin sempit karena Belanda tidak mengakui
seluruh wilayah Indonesia. Belanda hanya mau mengakui wilayah Indonesia pada pulau
Jawa, Madura dan Sumatera.

PRO DAN KONTRA PERJANJIAN LINGGARJATI


Terjadi pro dan kontra dalam penandatangan perjanjian Linggarjati, namun akhirnya
Indonesia setuju untuk menandatangani perjanjian ini pada tanggal 25 Maret 1947, ini
terjadi karena:

1. Cara damai merupakan cara terbaik demi menghindari jatuhnya korban jiwa, ini
dikarenakan kemampuan militer Indonesia masih jauh dibawah militer Belanda.
2. Cara damai dapat mengundang simpati dari dunia international.
3. Perdamaian dengan gencatan sejata dapat memberi peluang bagi pasukan militer
Indonesia untuk melakukan berbagai hal diantaranya dalah konsolidasi.
Pasca terjadinya perjanjian ini hubungan kedua negara tidaklah menjadi baik, ini
dikarenakan adanya perbedaan dalam menafsirkan isi dari perjanjian.

Belanda menganggap Republik Indonesia sebagai bagian dari Belanda, sehingga semua
urusan eksternal diurus oleh Belanda.

Belanda juga menuntut untuk dibuatnya pasukan keamanan gabungan. Karena hal inilah
Belanda melakukan aksi bersenjata yang disebut dengan Agresi Militer Belanda, aksi ini
sekaligus membatalkan perjanjian Linggarjati

Anda mungkin juga menyukai