Syarah Alyazilah
XI IPS 1
2. Perundingan linggarjati
a. Latar belakang :
Masuknya AFNEI yang diboncengi NICA ke Indonesia karena Jepang
menetapkan 'status quo' di Indonesia menyebabkan terjadinya konflik antara
Indonesia dengan Belanda, seperti contohnya peristiwa 10 November, selain itu
pemerintah Inggris menjadi penanggung jawab untuk menyelesaikan konflik
politik dan militer di Asia. Pada awalnya, Indonesia dan Belanda diajak untuk
berunding di Hoge Veluwe yang akan dilaksanakan pada tanggal 14-15 April
1946, tetapi perundingan tersebut gagal karena Indonesia meminta Belanda
mengakui kedaulatannya atas Jawa, Sumatra dan Madura, tetapi Belanda hanya
mau mengakui Indonesia atas Jawa dan Madura saja
b. Hasil perundingan :
Hasil perundingan tersebut menghasilkan 17 pasal yang antara lain berisi:
4. Perundingan Renville
a. Latar belakang perundingan :
Pada tanggal 1 Agustus 1947, Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa
mengeluarkan resolusi gencatan senjata antara Belanda dan Indonesia.
Gubernur Jendral Van Mook dari Belanda memerintahkan gencatan senjata
pada tanggal 5 Agustus. Pada 25 Agustus, Dewan Keamanan mengeluarkan
resolusi yang diusulkan Amerika Serikat bahwa Dewan Keamanan akan
menyelesaikan konflik Indonesia-Belanda secara damai dengan membentuk
Komisi Tiga Negara yang terdiri dari Belgia yang dipilih oleh Belanda,
Australia yang dipilih oleh Indonesia, dan Amerika Serikat yang disetujui
kedua belah pihak.
c. Tokoh yang terlibat dalam perundingan (dari : Indonesia, belanda, dan negara
penengah) :
Pada Konferensi Inter Indonesia, pihak Indonesia diwakili oleh para pemimpin
Republik Indonesia, seperti Ir. Sukarno – Presiden Republik Indonesia,
Mohammad Hatta – ketua delegasi. Adapun pihak BFO diwakili oleh tokoh-
tokoh sebagai berikut. Sultan Hamid II dari Pontianak, Anak Agung Gde
Agung.
d. Dampak/hasil positif bagi bangsa Indonesia :
Konferensi Inter Indonesia menegaskan bahwa kondisi politik dalam negeri
Indonesia sangat kondusif menjelang Konferensi Meja Bundar. Hal ini
ditunjukkan dengan adanya konsensus nasional antara Republik Indonesia dan
BFO terkait dengan berbagai pokok permasalahan yang akan dibahas di
Konferensi Meja Bundar. Selain itu, Konferensi Inter Indonesia juga
merupakan pembuktian kepada dunia internasional termasuk Belanda bahwa
Indonesia bersatu padu dalam upaya mencapai cita-cita dan tujuan.
e. Dampak/hasil negative bagi bangsa Indonesia :
politik devide et impera yang kembali diterapkan Belanda menjadi tekanan
tersendiri bagi Indonesia. Hasil Perundingan Linggarjati dan Perundingan
Renville yang mengakui asas federal sebagai dasar membentuk negara federal
di Indonesia merupakan bentuk tekanan yang dilakukan Belanda.