Anda di halaman 1dari 5

Nama:Christo.Z.

A
Kelas:XI-MIPA
Mata Pelajaran:Sejarah

Pelajari 4 ( empat ) perjuangan diplomasi ( perundingan-perundingan ) yang dilakukan banga


Indonesia. Kemudian masing-masing kaluan analisa dampak pisitif dan negatifnya bagi Indonesia !

1. Perundingan Linggarjati ( ditandatangani secara sah pada 25 Maret 1947 )


2. Perundingan Renville ( 17 Januari 1948 )
3. Perundingan Roem-Royen ( 7 Mei 1949 )
4. Perundingan Konferensi Meja Bundar ( 23 Agustus - 2 November 1949 )

1. Perundingan Linggarjati ( ditandatangani secara sah pada 25 Maret 1947 )


Dampak Positif :
Indonesia mendapat pengakuan dari Belanda atas wilayah De facto.
Belanda mengakui kedaulatan Indonesia atas wilayah De facto yang telah ditentukan. Ini
merupakan hal yang positif, karena Indonesia telah diakui kedaulatannya oleh Belanda.

Indonesia mulai mendapatkan pengakuan dari negara lain.


Bangsa - bangsa lain ikut memperhatikan permasalahan yang dihadapi Indonesia dan diakui
keberadaannya oleh negara-negara lain di dunia.

Dampak Negatif :
Belanda dapat kembali membangun kekuatan di Indonesia.
Perjanjian Linggarjati menyatakan bahwa Bangsa Indonesia resmi tergabung dalam RIS dengan
kepala uni Belanda. Karena kepala uni di tangan Belanda, Belanda dapat sewaktu-waktu
membangun kembali kekuatannya.

Banyak pertentangan di antara rakyat Indonesia.


Banyak rakyat Itu menentang perjanjian itu dan berlanjut mengadakan perlawanan, seperti di
Bali yang mengadakan perang Puputan Margarana (Perang habis-habisan) untuk menentang isi
perjanjian ini. Partai seperti PNI, Partai Masyumi, Partai Rakyat Indonesia, dan Partai Rakyat
Jelata ikut menentangnya.

Ditariknya dukungan terhadap Sutan Syahrir.


Sutan Syahrir dianggap memberikan konsesi bagi Belanda sehingga sebagian besar anggota
partai Sosialis menarik dukungannya terhadap Sutan Syahrir.
Perundingan Renville ( 17 Januari 1948 )
Dampak Positif :
1. Kedudukan yang sama

Meskipun Perjanjian Renville menimbulkan konflik baik secara eksternal maupun internal,
namun ternyata melalui perjanjian tersebut juga memberikan keuntungan bagi pihak negara
Indonesia.
Salah satu dampak Perjanjian Renville yaitu negara Republik Indonesia telah diakui sebagai
negara berdaulat dan mempunyai kedudukan yang sama dengan Belanda.
Dengan memiliki kedudukan yang sama maka bisa membuat Indonesia satu langkah lebih maju
dan lebih baik, sehingga Republik Indonesia lebih layak dan pantas disebut sebuah negara.
Dengan memiliki kedudukan yang sama maka hal ini bisa dijadikan sebagai langkah yang sangat
bagus supaya bisa memajukan negara Indonesia agar menjadi negara berdaulat.
Hasil yang didapatkan oleh negara Indonesia yaitu sudah ada banyak negara di seluruh dunia
yang telah mengakui bahwa Indonesia menjadi sebuah negara berdaulat.
Bahkan hal ini membuat Indonesia menerima banyak bantuan berupa pakaian, makanan
bahkan hingga obat-obatan.
Indonesia tidak ingin menyia-nyiakan kesempatan ini dengan menjalin kerjasama antar negara-
negara tetangga.

2. Pengamanan TNI Belanda


Dengan adanya Perjanjian Renville maka mampu memberikan dampak positif yaitu adanya
penarikan TNI yang menjadikan banyak tentara dapat selamat dan terbebas dari pihak Belanda.
Meskipun pada akhirnya Jendral Sudirman telah memerintahkan supaya kembali ke daerah
asalnya kemudian melakukan gerilya.
Melalui penarikan sementara ini dapat menyelamatkan TNI di daerah Belanda.
Sementara pada zaman itu daerah kekuasaan Belanda sangat banyak, dan tentara Indonesia
yang terancam bahaya maupun tertangkap juga lebih banyak.
Sehingga dalam Perjanjian Renville tersebut terdapat persetujuan untuk melepaskan TNI dari
ancaman dan dalam keadaan selamat.
Hasil dari perjanjian Renville dapat dimanfaatkan Indonesia sebaik mungkin yang mana pihak
TNI harus patuh terhadap pemerintah dan mundur ke Yogyakarta dan Jawa Tengah.
Setelah TNI membuat gerilya ketika surat siasat 1 dikeluarkan dapat dilakukan menjadi lebih
maksimal oleh pihak TNI.

Dampak Negatif :
1. Wilayah Indonesia menjadi lebih sempit
Dampak perjanjian Renville yang merugikan Indonesia yaitu wilayah negara Indonesia akan
menjadi lebih sempit.
Hal ini dikarenakan Indonesia hanya tersisa Yogyakarta, Jawa Tengah dan Sumatera.
Semakin sempit wilayah Indonesia maka akan mengalami kesulitan untuk melancarkan rencana
pengusiran Belanda.
Tidak hanya di situ saja, ternyata dalam perjanjian Renville tersebut menuliskan bahwa wilayah
terpenting yang ada di Indonesia justru direbut oleh negara Belanda, misalnya seperti pusat
distribusi luar negeri yaitu Pelabuhan Tanjung Priok.
Hal ini dapat memunculkan dampak perjanjian Renville yang sangat merugikan negara
Indonesia.

2. Belanda lebih berkuasa dalam memblokade ekonomi


Dampak perjanjian Renville selanjutnya yaitu negara Belanda memiliki kekuasaan yang lebih
tinggi dalam memblokade ekonomi yang semakin parah.
Tidak hanya dalam bentuk senjata militer saja.
Akan tetapi makanan, pakaian bahkan hingga obat-obatan menjadi lebih sulit didapatkan.
Hal ini dapat berimbas pada penurunan semua aspek yang ada di Indonesia termasuk aspek
ekonomi.
Pada akhirnya ada beberapa negara yang berkenan untuk menjalin kerjasama dengan negara
Indonesia.
Kerjasama yang dilakukan yaitu dengan bertukar kebutuhan Indonesia melalui bahan pertanian
yang ada di Republik Indonesia.
Meskipun terdengar cukup sederhana akan tetapi hal ini mampu memberikan bantuan yang
sangat besar di negara Indonesia kala itu.
 
3. Pemerintahan menjadi kacau
Pemerintahan menjadi kacau dikarenakan dampak perjanjian Renville yang menjadikan negara
Indonesia banyak mengalami kerugian.
Dari perjanjian tersebut sektor pemerintah negara Indonesia telah mengalami kemunduran
yang cukup parah.
Termasuk kabinet yang mengalami penurunan terhadap kepercayaan masyarakat dalam
pemerintah.
Selain itu banyak yang beranggapan bahwa negara Indonesia akan hancur atau runtuh.
Melihat hal ini Ir Soekarno langsung mengeluarkan surat pindah berisisolusi dalam mengatasi
hal tersebut.
Melalui surat  tersebut, menjadikan pemerintahan Indonesia kembali stabil dan dapat
melakukan perancangan strategi dalam mengatasi permasalahan yang ditimbulkan oleh negara
Belanda.
Perjanjian Renville tersebut secara umum memiliki tujuan untuk menekankan Peperangan
antara Indonesia dan Belanda.

3. Perundingan Roem-Royen ( 7 Mei 1949 )


Dampak Positif :
1. Tercapainya kesepakatan pada perundingan Roem Royen maka PDRI di Sumatera
memerintahkan kepada Sri Sultan Hamengku Buwono IX untuk mengambil alih pemerintahan di
Yogyakarta dari tangan Belanda.
2. Isi perjanjian termasuk untuk membebaskan tahanan politik sehingga Soekarno dan
Hatta bisa kembali ke Yogyakarta setelah pengasingan.
3. Yogyakarta menjadi ibukota Republik Indonesia sementara.
4. Penyerahan mandat dari Sjafruddin sebagai Presiden PDRI kepada Soekarno.
5. Gencatan senjata antara Belanda dan Indonesia di sebagian besar wilayah Indonesia.
6. Kondisi Indonesia secara perlahan mulai tenang dan stabil serta mulai memulihkan
sektor pemerintahan dan sektor – sektor lainnya.
7. Dilaksanakannya Konferensi Meja Bundar (KMB) di Den Haag, Belanda yang pada
akhirnya menyelesaikan masalah antara Indonesia dan Belanda.
8. Indonesia mendapatkan kedaulatan penuh berkat berbagai isinya yang mendukung
kemerdekaan Indonesia.
9. Indonesia pertama kali diakui sebagai negara yang berdaulat di mata internasional
sehingga bantuan mulai berdatangan untuk menyusun kembali sistem pemerintahan yang baik.

Dampak Negatif :
1. Indonesia menjadi negara serikat

4. Perundingan Konferensi Meja Bundar ( 23 Agustus - 2 November 1949 )


Dampak Positif :
1. Diakuinya kedaulatan Indonesia oleh Belanda.

Indonesia memproklamasikan kemerdekaan pada 17 Agustus 1945. Belanda tidak mau


mengakui kemerdekaan Indonesia, dan berupaya untuk membentuk kembali menjadikan
kembali Indonesia sebagai wilayah jajahan Belanda.

Upaya Belanda ini mendapat perlawanan dari para pejuang. Setelah perundingan KMB ini,
maka Belanda akhirnya mengakui kemerdekaan Indonesia dan upaya Belanda menguasai
Indonesia lagi berhasil digagalkan.

2. Berhentinya peperangan dan konflik senjata antara Belanda dan Indonesia

Dengan KMB maka pemerintah Belanda menghentikan serangan militernya, yang sebelumnya
terlah terjadi beberapa kali dalam bentuk Agresi Militer, dan bahkan berhasil menduduki kota
besar di Indonesia seperti Jakarta dan Yogyakarta.

Dampak Negatif :
1. Indonesia harus menerima bentuk negara serikat
Indonesia harus menjadi negara serikat, dengan nama Republik Indonesia Serikat (RIS) dan
bergabung bersama negara-negara federal (negara boneka) bentukan Belanda.  

2. Indonesia harus mengakui dan membayar hutang-hutang pemerintah Hindia Belanda


Belanda bersedia mengakui kedaulatan RI dengan catatan, Indonesia harus menanggung utang
dari zaman pemerintahan Hindia Belanda hingga penyerahan kedaulatan. Utang pemerintah
Hindia Belanda ini bernilai sebesar 1,13 miliar dolar AS.
3. Indonesia harus membentuk Uni Indonesia-Belanda
Dalam kesepakatan KMB, Indonesia harus bergabung dalam persemakmuran yang dipimpin
oleh Belanda, yang disebut Uni Indonesia-Belanda. Persemakmuran ini dipimpin oleh Ratu
Juliana dari Belanda. Akhirnya, Uni Indonesia-Belanda dibubarkan saat Indonesia
meninggalkannya pada tahun 1956.

4. Penyerahan kedaulatan tidak termasuk Papua bagian barat


Belanda menolak mengikutkan Papua Barat sebagai bagian dari wilayah Indonesia yang diakui
dalam KMB. Belanda menjanjikan bahwa status Papua Barat akan ditentukan setelah 1 tahun,
dalam perundingan dengan Indonesia. Namun, setelah perundingan Belanda tetap menolak
penyerahan kedaulatan Papua Barat, dan menyebabkan pada konflik Papua Barat yang baru
berakhir setelah Perjanjian New York pada tahun 1962.

Anda mungkin juga menyukai