Anda di halaman 1dari 11

Perjuangan diplomasi dan

gerilya
presentasi by kelompok ll
Perundingan linggar jati
Perundingan Linggajati yang diselenggarakan di Desa Linggajati pada tanggal
11-13 November merupakan perundingan pertama yang mencapai hasil sebuah
perjanjian dari serangkaian perudingan yang dilakukan oleh Republik
Indonesia dengan Pemerintahan Belanda. Didahului oleh perundingan Hoge
Veluwe di Belanda yang mengalami deadlock dan kegagalan, perundingan
Linggajati menghasilkan apa yang di kemudian hari Persetujuan Linggajati
yang ditandatangani oleh kedua belah pihak pada tanggal 25 Maret 1947 di
Istana Rijswijk (kini Istana Merdeka) di Jakarta. Isi pokok yang dicapai dari
Perundingan Linggajati antara lain 1) Pengakuan Belanda secara De facto atas
eksistensi Negara Republik Indonesia yang meliputi Sumatera, Jawa dan
Madura, 2) Republik Indonesia dan Belanda akan bekerja sama dalam
membentuk negara Indonesia Serikat, yang salah satu negara bagiannya adalah
Republik Indonesia, dan 3) Republik Indonesia Serikat dan Belanda akan
membentuk Uni Indonesia - Belanda dengan Ratu Belanda selaku ketuanya.
Agresi militer belanda 1

• Agresi Militer Belanda I berlangsung pada tanggal 21 Juli 1947. Agresi


ini disebabkan karena adanya perbedaan penafsiran terhadap hasil dari
Perjanjian Linggajati. Menurut penafsiran Belanda, Belanda
menghendaki Indonesia sebagai negara persemakmuran mereka.
perjanjian renvile
Perjanjian Renville adalah perjanjian antara Indonesia dengan Belanda yang terjadi pada tanggal 8 Desember
1947 sampai 17 Januari 1948 di atas geladak kapal perang Amerika Serikat sebagai tempat netral USS
Renville, yang berlabuh di Jakarta.
Setelah cukup lama berunding, akhirnya terciptalah perjanjian Renville yang berisi sebagai berikut:
• Pembentukan Republik Indonesia Serikat (RIS) dengan segera.
• Republik Indonesia merupakan negara bagian RIS.
• Belanda tetap menguasai seluruh Indonesia sebelum RIS terbentuk.
• Wilayah Republik Indonesia yang diakui Belanda hanya Yogyakarta, Jawa Tengah, dan Sumatera.
• Wilayah kekuasaan Indonesia dengan Belanda dipisahkan oleh garis demarkasi yang disebut Garis Van
Mook.
• TNI harus ditarik mundur dari Jawa Barat dan Jawa Timur atau wilayah-wilayah kekuasaan Belanda.
• Akan dibentuk UNI Indonesia-Belanda dengan kepalanya Raja Belanda.
• Akan diadakan plebisit atau referendum (pemungutan suara) untuk menentukan nasib wilayah dalam RIS.
• Akan diadakan pemilihan umum untuk membentuk Dewan Konstituante RIS.
Agresi militer belanda ll

Agresi Militer Belanda II atau Operasi Gagak


(bahasa Belanda: Operatie Kraai) terjadi pada 19
Desember 1948 yang diawali dengan serangan
terhadap Yogyakarta, ibu kota Indonesia saat itu,
serta penangkapan Soekarno, Mohammad Hatta,
Sjahrir dan beberapa tokoh lainnya. Jatuhnya ibu
kota negara ini menyebabkan dibentuknya
Pemerintah Darurat Republik Indonesia di
Sumatra yang dipimpin oleh Sjafruddin
Prawiranegara.
Latar belakang agresi militer II Belanda
selanjutnya adalah Belanda yang menuduh
Indonesia melakukan penyusupan dan
penyerangan. Tak hanya itu, Belanda juga
UNC
I
• Setelah UNCI dibentuk pada 28 Januari
1948, komisi ini berhasil menyelesaikan
masalah Indonesia-Belanda dengan
membawa kedua negara ke meja
perundingan
perundingan roem-royen
Perjanjian Roem Royen adalah sebuah perjanjian yang dibuat
oleh wakil Indonesia, yaitu Mr. Mohammad Roem beserta wakil
Belanda, yaitu Dr Van Royen. Perjanjian tersebut disetujui di
Jakarta pada tanggal 7 Mei tahun 1949.
Sejarah latar belakang Perjanjian Roem Royen dimulai dari agresi
militer Belanda II pada tanggal 19 Desember 1948. Belanda
melanggar persetujuan gencatan senjata yang disponsori PBB dan
melakukan penyerangan di hadapan KTN (PBB). Akibat dari
agresi militer tersebut kekuatan dunia internasional mulai
bergerak dan mendesak agar segera diadakan perundingan yang
sungguh-sungguh berdasarkan prinsip Renville.
Konferensi inter-indonesia

Konferensi inter-indonesia yang dapat di pandang


sebagai sebuah konsensus nasional
(31-3 AGS 1949)

Pemerintah Indonesia menilai perlu adanya persiapan


strategi diplomasi dan konsolidasi sebelum
pelaksanaan KMB. Dengan latar belakang tersebut,
maka diadakanlah Konferensi Inter Indonesia antara
pemerintah Indonesia dengan pemerintah negara
bagian yang tergabung dalam Bijeenkomst voor
Federaal Overleg (BFO)
Konverensi meja bundar
KMB merupakan upaya diplomasi yang berbuah keberhasilan pembebasan Indonesia dari Belanda. Tunggu dari
KMB untuk menyelesaikan sengketa antara Indonesia dan Belanda.

KMB dilaksanakan di gedung parlemen di den Haag, Belanda pada tgl 23 Agustus - 2 November 1949.

Anggota yang menghadiri KMB


1) INDONESIA ( Moh.hatta, mr.moh Roem, prof.dr.soepomo)
2) BELANDA ( MR.van marseveen)
3) BFO (Sultan Hamid II)
4) UNCI ( chriteley)

Hasil dari KMB


•Belanda mengakui republik Indonesia Serikat (RIS), sebagai negara yang merdeka dan berdaulat
•pembentukan uni Belanda - RIS secara simbolis yang dipimpin oleh ratu Belanda
• Ir Soekarno dan Moh Hatta akan menjabat sebagai presiden dan wakil presiden RIS pada periode 1949-1950.
Serta Moh Hatta sebagai perdana menteri.

Penyerahan kedaulatan berlangsung pada tanggal 27 Desember 1949.


Penandatanganan naskah penyerahan kedaulatan berlangsung di 2 kota yakni Amsterdam dan jakarta.
Di Amsterdam, naskah penyerahan kedaulatan ditandatangani ratu Juliana dan Moh Hatta.
Sementara di jakarta naskah ditandatangani AHJ Lovink dan Sri Sultan Hamengkubuwono IX
Pengakuan kedaulatan
Belanda menyatakan "mengakui sepenuhnya" kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 1945. Namun
menurut namun pengakuan itu "masih setengah-setengah" karena hanya sebatas pengakuan moral dan
politik tanpa konsekuensi hukum.

Sebelum pengakuan ini, Belanda menganggap kemerdekaan RI baru terjadi pada 27 Desember 1949
ketika akhirnya Belanda menyerahkan kedaulatan Indonesia setelah melalui periode penuh kekerasan
yang menyebabkan jatuhnya banyak korban pasca-proklamasi kemerdekaan RI pada 1945.

"Dengan secara politis mengakui 17 Agustus 1945 Indonesia merdeka, otomatis apa yang mereka
lakukan pada 1945-1949 adalah agresi militer, upaya menyerang kedaulatan negara yang sudah
merdeka. Konsekuensi dari serangan itu dituntut, minta ganti rugi atas semuanya,"
dan pada 1 November 1949. Dengan penandatanganan tersebut, maka secara resmi Indonesia telah
diakui oleh Belanda sebagai negara merdeka dan berdaulat penuh serta menjadi bagian dari tatanan
dunia internasional.

Anda mungkin juga menyukai