XI.IIS.1
Soal :
1. Carilah Perjanjian Setelah 1945 (Sebab, Tanggal, Tokoh, dan Hasil
perjanjian) ?
Perjanjian Linggarjati
Perjanjian atau perundingan linggarjati adalah suatu perundingan antara Indonesia
dan Belanda di Linggarjati, Jawa Barat dengan menghasilkan suatu persetujuan
tentang status kemerdekaan Indonesia. Hasil perundingan yang terjadi di Istana
Merdeka yakni di jakarta tanggal 15 November 1946 yang ditandatangi oleh kedua
pihak yaitu Indonesia dan Belanda pada tanggal 25 Maret 1947.
Perjanjian Renville
Perjanjian Renville diadakan pada tanggal 8 Desember 1947. Perjanjian Renville
diadakan diatas kapal USS Renville di Teluk Jakarta.
Sebab terjadinya Perjanjian Renville
Perjanjian Linggajati ternyata merugikan perjuangan bangsa Indonesia, oleh karena
itu kedua belah pihak tidak mampu menjalankan isi perjanjian itu. Pertempuran terus
menerus terjadi antara Indonesia dengan Belanda. Dalam upaya mengawasi
pemberhentian tembak-menembak antara pasukan Belanda dengan TNI, Dewan
Keamanan PBB membentuk suatu komisi jasa baik yang dikenal dengan Komisi Tiga
Negara (KTN). Untuk melaksanakan tugas dari Dewan Keamanan PBB, KTN
mengadakan perundingan untuk kedua belah pihak. Tempat perundingan diupayakan
di wilayah netral. Amerika Serikat mengusulkan agar perundingan dilaksanakan di
atas kapal pengangkut pasukan angkatan laut Amerika Serikat “USS Renville”.
Kapal yang berlabuh di Teluk Jakarta ini menjadi tempat perundingan yang dimulai
tanggal 8 Desember 1947. Delegasi Indonesia dipimpin oleh Mr. Amir Sjarifuddin,
sedangkan pihak Belanda diwakili oleh R. Abdulkadir Widjojoatmodjo.
Tokoh/delegasi pada perundingan Renville
Indonesia :
Ketua : Perdana menteri Amir Syarifuddin
Wakil ketua : Ali Sastroamidjojo
Anggota : Sutan Sjahrir, M.r.Nasroen, Ir.Djuanda, Dr.Tjoa Siek Ren
Belanda :
Ketua : Abdulkadir Witjoyo Atmodjo
Wakil ketua : H.K.L.F.Van Vredenburgh
Belanda :
Ketua : Dr.J.H. Van Roijen
Anggota : Blom, Jacob, dr.Van, dr. Gede, Dr.P.J.Koets, Van Hoogstratendan,
Dr.Gieben.
Setelah Roem Royen pada 6 Juli, yang efektif ditentukan oleh resolusi Dewan
Keamanan, Mohammad Roem mengatakan bahwa Republik Indonesia, yang para
pemimpinnya masih diasingkan di Pasifik, bersedia untuk berpartisipasi dalam
konferensi meja bundar untuk mempercepat transfer kedaulatan.
Pemerintah Indonesia, yang telah diasingkan selama enam bulan, kembali ke ibukota
sementara di Yogyakarta pada tanggal 6 Juli 1949. Dalam rangka untuk memastikan
kesetaraan perunndingan posisi antara delegasi Republik dan federal, pada paruh
kedua Juli 1949 dan dari 31 Juli – 2 Agustus, Konferensi Inter-Indonesia yang
diselenggarakan di Yogyakarta antara semua otoritas bagian dari Republik Indonesia
Serikat yang akan dibentuk. Para peserta sepakat pada prinsip-prinsip dan kerangka
kerja untuk konstitusi. Setelah diskusi awal yang disponsori oleh Komisi PBB untuk
Indonesia di Jakarta, ditetapkan bahwa Konferensi Meja Bundar akan diadakan di
Den Haag.
Setelah melakukan perundingan cukup lama, maka diperoleh hasil dari konferensi
tersebut. Berikut merupakan hasil KMB:
a. Belanda mengakui RIS sebagai negara yang merdeka dan berdaulat.
b. Pengakuan kedaulatan dilakukan selambat-lambatnya tanggal 30 Desember 1949.
c. Masalah Irian Barat akan diadakan perundingan lagi dalam waktu 1 tahun setelah
pengakuan kedaulatan RIS.
d. Antara RIS dan Kerajaan Belanda akan diadakan hubungan Uni Indonesia Belanda
yang dikepalai Raja Belanda.
e. Kapal-kapal perang Belanda akan ditarik dari Indonesia dengan catatan beberapa
korvet akan diserahkan kepada RIS.
f. Tentara Kerajaan Belanda selekas mungkin ditarik mundur, sedang
TentaraKerajaan Hindia Belanda (KNIL) akan dibubarkan dengan catatan bahwa
paraanggotanya yang diperlukan akan dimasukkan dalam kesatuan TNI.
2. Apa yang anda ketahui tentang RIS lalu kenapa kita kembali lagi ke NKRI ?
Jawaban :
Menurut saya, Republik Indonesia Serikat (RIS) itu berdiri pada tanggal 14 Desember
1949. Saat itu utusan-utusan dari Republik Indonesia, negara-negara bagian, KNIP, dan
DPR berkumpul di Jalan Pegangsaan Timur 56, Jakarta untuk mengadakan
”permusyawaratan federal”.
Selain sepakat mendirikan RIS juga menyetujui naskah Undang-Undang Dasar Sementara
sebagai konstitusi. Sesuai dengan isi konstitusi baru itu, negara berbentuk federasi dan
meliputi seluruh daerah Indonesia. Yang tergabung dalam federasi ini antara lain Negara
Republik Indonesia, Negara Indonesia Timur, Negara Pasundan (termasuk Distrik Federal
Jakarta), Negara Jawa Timur, Negara Madura, Negara Sumatra Timur, Negara Sumatra
Selatan, Republik Indonesia Serikat satuan-satuan kenegaraan (seperti Jawa Tengah,
Bangka, Belitung, Riau, Daerah Istimewa Kalimantan Barat, Dayak Besar, Daerah Banjar,
Kalimantan Tenggara, dan Kalimantan Timur), serta daerahdaerah Indonesia lainnya yang
bukan negara-negara bagian.
Kembali ke NKRI
Pada tgl 8 maret 1950,pemerintah RIS menerbitkan UU darurat no.11 tahun 1950.
Undang-undang tsb berisi tentang Tata Cara Perubahan Susunan Kenegaraan RIS.
Berdasarkan undang-undang tsb,beberapa negara bagian menggabungkan diri dengan
Republik Indonesia di Yogyakarta. Pada tgl 5 april 1950, RIS hanya tinggal 3 negara
bagian. Ketiga negara bagian itu adalah RI,Negara Sumatera Timur,dan Negara Indonesia
Timur.
Dalam rapat parlemen dan senat RIS pada tgl 15 agustus 1950,presiden RIS (Soekarno)
membacakan piagam terbentuknya NKRI. Padahari itu juga, Presiden Soekarno menerima
kembali jabatan presiden RI dari Mr.Asaat. Dengan demikian berakhirlah Negara
Republik Indonesia Serikat. Negara kesatuan yg di cita-citakan dan yg diproklamasikan
pada tgl 17 agustus 1945 kembali terwujud.
.