Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

KEHIDUPAN EKONOMI
PADA ZAMAN PRASEJARAH DI MUNA

DISUSUN OLEH :

KELOMPOK 2

KETUA : WA ODE NUR AGUSTIN


ANGGOTA : 1. FENESYA HANDAYANI
2. ANNA DESTIANA
3. WA ODE NUR MITA
4. FARADIBA SAKINA SARI

SMAN 1 RAHA
2017
BAB I
PENDAHULUAN

LATAR BELANG
Pulau Muna adalah sebuah pulau yang terletak di jazirah ujung pulau Sulawesi bagian Tenggara
Sulawesi Tenggara dengan luas 2.889 km2 .Pulau ini terletak pada selatan garis Khatulistiwa
pada garis lintang 406 - 5.15 LS dan garis Bujur 120.00 123.24 BT. Daratan pulau
umumnya merupakan dataran rendah dengan ketinggian rata-rata kurang dari 100 meter di atas
permukaan laut. Pulau Muna pada umumnya beriklim tropis dengan suhu rata-rata antara 25 C
27 C. Musim hujan terjadi antara bulan Nopember dan mulai Maret, di mana pada bulan
tersebut angin bertiup dari Benua Asia dan Samudera Pasifik mengandung banyak uap air yang
menyebabkan terjadinya hujan di wilayah Indonesia, sedangkan musim kemarau terjadi antara
bulan Mei dan bulan Oktober, pada bulan ini angin bertiup dari Benua Australia yang sifatnya
kering dan sedikit mengandung uap air.
Tiga pria dari suku bangsa Reha dengan pakaian daerah; kiri: bangsawan, dan kanan: masyarakat
umum.
Pulau ini dahulu terkenal akan kayu jatinya dan jambu/kacang madenya. Kayu jati merupakan
maskot terkenal pulau muna, namun perlahan lahan kayu jati yang terdapat pada hutan Pulau
muna mulai habis akibat deforestasi besar-besaran. Deforestasi yang terjadi di pulau muna
terjadi akibat kebutuhan yang tinggi akan kayu jati. Deforestasi yang terjadi di pulau ini semakin
menghawatirkan, bahkan tak mendapat perhatian lebih dari pemerintah. Pemerintah pun
cenderung menutup mata akan terjadinya kerusakan hutan di Pulau ini.
Dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia, Pulau ini dibentuk menjadi salah satu
daerah Otonom di Provinsi Sulawesi Tenggara, yakni Kabupaten Muna di mana wilayah
pemerintahanya terdiri dari sebahagian pulau Muna dan sebahagian daratan Pulau Buton, yang
berkedudukan di Raha

RUMUSAN MASALAH
Bagaimana keadaan masyarakat di muna
Bagaimana keadaan perekonomian pada masa prasejarah dimuna

TUJUAN
Untuk mengetahui keadaan masyarakat di muna
Untuk mengetahui keadaan perekonomian pada masa prasejarah di muna
BAB II
PEMBAHASAN

A. Sejarah Awal Kerajaan Muna


Sebelum terbentuknya kerajaan Muna, di Muna telah terbentuk delapan kampung. Walaupun
masih sangat sederhana, kedelapan kampung yang telah terbentuk mengikat diri dalam sebuah
Union dengan mengangkat Mieno Wamelai sebagai pemimpin tertinggi. . Kedelapan kampung
itu kemudian dibagi menjadi dua wilayah utama yang terdiri atas 4 kampung. Empat kampung
pertama dipimpin oleh kamokula, terdiri atas:
1. Tongkuno,pemimpinya bergelar Kamokulano Tongkuno
2. Barangka,pemimpinnya bergelar Kamokulano Barangka
3. Lindo, pemimpinnya bergelar Kamokulano Lindo
4. Wapepi, pemimpinnya bergelar Kamokulano Wapepi
Sedangkan empat kampung lainnya dipimpin oleh mieno yakni:
1. Kaura, pemimpinnya bergelar Mieno Kaura
2. Kansitala,pemimpinnya Mieno Kasintala
3. Lembo,pemimpinnya bergelar Mieno Lembo
4. Ndoke. Pemimpinnya bergelar Mieno Ndoke.

Terbentuknya Kerajaan Muna


Sejarah peradaban manusia di muna dimulai ketika Sawerigading dan pengikutnya yang
berjumlah 40 orang terdampar di suatu daratan di Pulau Muna yang saat ini di kenal dengan
nama Bahutara.
Sawerigading dan para pengikutnya, kemudian berbaur dengan penduduk yang telah dahulu
menetap dan membentuk komunitas di Pulau Muna. Lama kelamaan komunitas itu berkembang.
Sawerigading dan empat puluh pengkutnya di Daratan Muna telah membawa nuansa baru dalam
pembangunan peradaban dalam kehidupan Orang Muna. Suatu waktu dipilihlah suatu pemimpin
untuk memimpin komunitas itu. Pemimpin yang dipilih adalah yang dianggap sebagai primus
intervares.
Sejarah kerajaan Muna dimulai setelah dilantiknya La Eli alias Baidhuldhamani gelar Bheteno ne
Tombula sebagai Raja Muna pertama.
Setelah dilantiknya La Eli bergelar Bheteno Ne Tombula sebagai Raja Muna I, Kerajaan Muna
baru dapat dikatakan sebagai sebuah kerajaan berdaulat karena telah memenuhi syarakat-syarat
sebagai sebuah negara yaitu telah memiliki Rakyat, Wilayah dan Pemerintahan yang berdaulat
dan seluruh perangkat masyarakat bersepakat untuk mengikat diri dalam sebuah pemerintahan
dengan segala aturannya yang bernama Kerajaan Muna.
Masa Pemerintahan Sugi
Setelah pemerintahan Bheteno Ne Tombula berakhir, Kerajaan Muna dipimpin oleh Sugi. Sugi
bagi masyarakat Muna berarti Yang Dipertuan atau Yang Mulia.
Sepanjang sejarah Kerajaan Muna ada lima orang Sugi yang perna memimpin Kerajaan muna.
Mereka itu adalah Sugi Patola, Sugi Ambona, Sugi Patani, Sugi La Ende dan Sugi Manuru.
Dari kelima sugi yang pernah memimpin kerajaan muna, Sugi Manuru-lah yang dianggap
berhasil membawa banyak perubahan di kerajaan muna dalam berbagai aspek.
Masa Pemerintahan Lakilaponto
Setelah masa pemerintahan sugi berakhir pemerintahan kerajaan muna dijalankan oleh
Lakilaponto. Lakilaponto menjadi raja muna VII setelah menggantikan ayahandanya, Sugi
Manuru sebagai raja muna. Selama menjadi raja muna, Lakilaponto terkenal akan
keberaniannya. Pada masa pemerintahannya dibangunlah benteng mengelilingi ibu kota kerajaan
muna, untuk menghalau dan menghadang ancaman serangan yang datang dari luar. Lakilaponto
memerintah kerajaan muna selama kurang lebih 3 tahun (1517-1520) sebelum digantikan oleh
adiknya sendiri, La Posasu.
B. KEADAAN MASYARAKAT MUNA PADA ZAMAN PRASEJARAH
Permulaan kehidupan prasejarah di daerah wuna diperkirakan berlangsung pada zaman
neolitikum karena yang menjadi bukti-bukti temuan pada situs itu masih muda, baik
dilihat dari segi bahan maupun motifnya. Sebagaimana ciri khusus kehidupan prasejarah
bahwa manusia pada zaman itu kebanyakan memiliki tempat tinggal pada ketinggian dan
gua-gua. Begitu pula halnya di daerah ini telah di temukan beberapa gua sebagai tempat
tinggal mereka.
Pada awalnya sesuai hasil penelitian kosasih pada tahun 1976, situs liang kabori terdiri
atas 6 gua dan 2 cerut yaitu :
1. Gua Kabori 5. Gua Lamsrofa
2. Gua Matanduna 6. Gua Ida Malagu
3. Gua Wabose 7. Cerut Lasobo
4. Gua Toko 8. Cerut Tenggara
Gambar/Lukisan yang terdapat pada 8 situs tersebut memiliki kesamaan baik dari segi
motif maupun dari segi bahan yang digunakan. Menurut keterangan La Hada bahwa
bahanya adalah tanah liat dicampur getah kayu
Salah satu gua situs Liang Kabori
Kedelapan Gua tersebut disinyalir sebagai situs kehidupan manusia prasejarah di
Wuna, dengan sumber kehidupan berburu dan mengumpulkan makanan. Hal ini dapat
dibuktikan pada lukisan yang terdapat pada situs tersebut yaitu :
1. Lukisan rusa
2. Lukisan orang menunggang kuda dan berpanah
3. Lukisan manusia terpotong kepala
4. Lukisan matahari
5. Lukisan binatang melata ( lipan dan kalajengking ).

Beberapa lukisan pada situs gua liang kabori


Gambar ini disamping mengisyaratkan kehidupan berburu dan mengumpulkan makanan juga
memberi isyarat bahwa manusia pada masa itu :
1. Gemar berperang
2. Memuja dewa matahari
3. Memiliki kepercayaan dinamisme
4. kepandaian membuat perahu/berlayar.
Manusia yang menghuni situs liang kabori kemudian mengalami proses perubahan pola
kehidupan dari berburu/mengumpulkan makanan menjadi pola bercocok tanam. Hal ini
seperti ditunjukan pada lukisan-lukisan yang terdapat pada lima buah situs yang baru
ditemukan oleh
La Hada yaitu :
1. Gua Sugi Patani
2. Gua Poninsa
3. Gua La Kalombo
4. Cerut Pinda
5. Cerut Lakuba.
Kelima situs tersebut memiliki perbedaan dengan delapan situs sebelumnya yang
diteliti oleh Kosasi. Perbedaan ini terlihat dari adanya lukisan yang sudah menunjukan
ciri-ciri kehidupan bercocok tanam, dibuktikan dengan adanya lukisan :
1. Lukisan kelapa
2. Lukisan jagung
3. Lukisan umbi-umbian.
Lukisan ini merupakan isyarat bahwa pada masa itu telah ada kehidupan bercocok
tanam sederhana, yang dibuktikan oleh lukisan pada gua tersebut.
Pada gua Sugi Patani terdapat suatu lukisan yang menjadi simbol tradisi
masyarakat Muna yaitu lukisan seseorang yang sedang bermain layang-layang. Oleh
karena itu permainan layang-layang merupakan warisan manusia prasejarah. Sekilas
tentang permainan tersebut bahwa layangnya terbuat dari daun ubi gadung (ubi hutan),
sedangkan talinya terbuat dari daun nenas hutan. Dari permainan ini dapat disinyalir
bahwa manusia yang hidup pada masa itu sudah mengenal kehidupan bercocok tanam,
karena ubi gadung dapat menjadi salah satu sumber makanan pokok dan sudah tentu
mereka mengembangbiakkan tanaman tersebut.
Ke-13 gua tersebut secara umum diberi nama liang kabori. Istilah ini mengandung
pengertian gua/cerut yang bertulisan. Terjemahan secara harfiahnya adalah liang artinya
gua dan kabori artinya tuliasan, sehingga setelah dipadukan mengandung pengertian gua
yang didalamnya terdapat tulisan-tulisan manusia purba. Tulisan pada situs Liang Kabori
ini hanya berupa tanda-tanda gambar seperti halnya higroliph di Mesir kuno dan
pictograf di India. lambang-lambang tersebut mengandung pengertian yang senantiasa
dihubungkan dengan kehidupan mereka.
C Keadaan ekonomi masyarakat muna pada zaman prasejarah
Kehidupan agraris yang ditimbulkan dari menetapnya tempat tinggal manusia purba,
menyebabkan adanya saling ketergantungan antarmereka. Ketergantungan ini di
antaranya adalah ketergantungan akan hasil bumi yang tak dimiliki seseorang atau suatu
keluarga. Maka dari itu, mereka membutuhkan orang atau pihak lain yang memunyai
hasil bumi yang diperlukannya itu.
Dengan demikian, terjadilah kegiatan barter. Aksi barter ini dilakukan dengan cara tukar-
menukar hasil bumi. Sistem ini merupakan pola perdagangan yang primitif sekali.
Aktifitas barter ini memungkinkan terbentuknya kelompok baru, yakni kelompok yang
khusus menjalankan aksi barter dan berdiam di sebuah tempat yang telah disepakati
bersama, yakni pasar tradisional.

Di pasar ini mereka menjajakan barang-barang kebutuhan guna ditular oleh barang
kebutuhan lain. Hingga sekarang keberadaan pasar tradisional yang masih
memberlakukan sistem barter masih dapat ditemui di daerah-daerah pedalaman.
B.
KATA PENGHANTAR

Puji syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT karena atas rahmat limpahan
karunianyalah penulis dapat menyelesaikan makalah ini. Adapun judul makalah ialah kehidupan
sosial ekonomi masyarakat mun pada zaman prasejarah.

Walaupun dalam penyusunan maupun pencaian materi makaah ini, tidak lupa penulis
mengucapkan terimakasih kepada teman teman yag sedikit banyaknnya telah membantu penulis
dalam hal pengetahuan maupun materi makalah

Penulis merasa bahwa masih bayak kesalahan dan kekeliruan dari pentusunan makalah ini
oleh karena itu agar kiranya dapat memberikan kritik dan masukan yang sifatnya membangun.
Akhir kata tak ada manusia yang sempurna begitu pula penuis.

Raha, februari 2017

PENULIS
DAFTAR ISI

Kata penghantar................................................................
Daftar isi............................................................................
BAB I PENDAHULUAN............................................
Latar belakang....................................................................
Rumusan masalah................................................................
Tujuan...................................................................................
BAB II PEMBAHASAN.......................................................
Sejarah awal kerajaan muna.................................................
Keadaan masyarakat muna pada zaman prasejarah..............
Keadaan ekonomi masyarakat muna zaman prasejarah.........
BAB III PENUTUP...............................................................
Kesimpulan.............................................................................
Saran......................................................................................
DAFTAR PUSTAKA...........................................................
BAB III
PENUTUP

KESMIPULAN
Pada masa prasejarah dimuna. Telah terjdadi kegiatan ekonomi yaitu dengan cara barter di mana
mereka melakukan sistem ekonomiseperti ini untuk dapat memenuhi kebutuhan hidup meraka.
Sehingga meraka dapat memenuhi kebutuhan hidupnya.

SARAN
Ada baiknya stiap kelompak memberikan masukkan unyuk penulisagar dapat melengkapi
kekurangan di makalah ini
DAFTAR PUSTAKA

https://id.wikipedia.org/.../Situs_Peninggalan_Purbakala liang kabori dan


metanduno
https://id.wikipedia.org/wiki/Lukisan_goa
mahessa83.blogspot.com Arkeology
https://situsprasejarah.wordpress.com

Anda mungkin juga menyukai