Anda di halaman 1dari 24

KERAJAAN

BONE
Kelompok 13
Disusun Oleh : Ary Erdiansyah (03) / X-1
Auraning Mustika H.W (04) / X-1
•Kesultanan Bone atau yang sering pula dikenal
Kesultanan Bugis merupakan Kesultanan yang
terletak di Sulawesi bagian barat tepatnya si
daerah Provinsi Sulawes Selatan. Menguasai areal
sekitar 2600 km²

Bone masuk ke dalam “Talum Pocco “ yaitu


persekutuan tiga kerajaaan ( Bone ,Soppeng dan
Wajo”
SEJARAH
KERAJAAN BONE
oKerajaan Bone adalah salah satu kerajaan yang besar
pengaruhnya di Sulawesi Selatan. Berdiri pada abad 14 M
dengan ibu kotanya Lelebata Watampone yang terletak di
pantai timur jazirah selatan Sulawesi di tepi teluk Bone
* Kerajaan ini pertama tama didirikan oleh
Manurungnge yaitu seorang yang datang secara tiba
tiba tanpa diketahui asal usulnya sehingga disebut
oleh masyarakat Tomanurung.

* Tomanurung yaitu manusia yang turun dari


langit / kayangan untuk menjadi raja ditana bone
sehingga masyarakat mengangkat menjadi raja.

* Sama Halnya kelahiran Kerajaan Gowa proses


berdirinya juga diawali dengan kehadiran
Tomanurung. Jika Tomanurung di Kerajaan Gowa
adalah wanita maka Tomanurung di Kerajaan Bone
adalah laki-laki.
Sejak berakhirnya kekuasaan Gowa, Bone “ menjadi penguasa utama di bawah
pengaruh belanda sekitar tahun 1666.Bone berada di bawah kekuasaan Belanda
sampai tahun 1814 , lalu kemudian Bone dikuasai Inggris dan dikembalikan pada
Belanda kembali pada 1816 setelah perjanjian Eropa akibat Jatuhnya Napoleon
Bonaparte.
Pengaruh Belanda menyebabkan meningkatnya perlawanan
Bone terhadap Belanda ,namun Belanda mengirim banyak
ekspedisi untuk meredam perlawanan sampai akhirnya Bone
menjadi bagian dari Indonesia saat
Proklamasi kemerdekaan.
01 02
Proses awal perkembangan Perjanjian Tellumpoccoe
pemerintahan Bone

03 04
Arung Palakka dan Kolonial Islamisasi Bone
01.Proses Awal Perkembangan Pemerintahan Kerajaan Bone

 Raja Bone yang pertama adalah Raja Bone I atau Arung Pone yaitu
Tomanurung ri Matajang, yang bergelar Matasimpoe. Ia memerintah kurang
lebih 40 tahun, dari tahun 1330 M sampai tahun 1370 M.
 
 Setelah Tomanurung, menjadi penguasa di Bone, barulah ketertiban dapat
ditegakkan dan kesejahteraan rakyat dapat dikembalikan. Ditetapkannya
penguasa Tomanurung di Bone tersebut diikuti dengan pembentukan Dewan
Penasehat, “Ade’pitu” (Adat Penguasa), yang terdiri dari pemimpin dari
tujuh komunitas. Dengan bantuan Ade’pitu, Manurung lalu membuat
peraturan-peraturan bagi rakyatnya. Ia juga menegakkan hukum dan adat
istiadat untuk mengatur ketertiban bagi masyarakat. Hingga suatu hari Arung
Pone –MatasilompoE telah tiada hilang atau gaib entah kemana atau
malajang. Setelah Arung Pone tiada, beliau digantikan oleh La Ummase
hingga pemimpin terakhir ,La Pabbenteng.
02. Perjanjian Tellumpoccoe

Perjanjian Tellumpoccoe adalah perjanjian yang melibatkan tiga kerajaan Bugis


yaitu Bone, Soppeng dan Wajo. Perjanjian ini bermula atas keinginan
mempersaudarakan ketiga kerajaan tersebut. Juga demi menentang agresi dari
Kerajaan Gowa yang merupakan penguasa adidaya pada masa itu. Namun
serangan dari pasukan tellumpoccoe pada Gowa tidak membuahkan hasil dengan
semuanya berakhir pada kemenangan Kerajaan Gowa.
03. Arung Palakka dan Kolonial

Bagi masyarakat Sulawesi Selatan yang tidak memahami sejarah


yang sebenarnya memang akan mudah tergiring opini Arung
Palakka sebagai Pengkhianat berdasar fakta bahwa Arung
Palakka-lah yang bersekutu dengan Belanda menyerang Kerajaan
Gowa. Namun sebenarnya Arung Palakka adalah pembebas
kerajaan Bone – Soppeng. Ia bekerja sama dengan belanda untuk
memerangi Kerajaan Gowa agar tidak ada lagi penderitaan dan
penyiksaan yang dilakukan oleh bangsawan Gowa. Hal ini
bermula ketika Arung Palakka melarikan diri bersama bangsawan
Bone lainnya ke Batavia mencari sekutu untuk memerangi Gowa.
Belanda sempat ragu namun setelah melihat sendiri kehebatan
Arung Palakka dan pasukan pelariannya dalam Perang Pariaman
di Sumatera Barat maka yakinlah Belanda akan dapat
memenangkan pertempuran melawan Gowa dengan bantuan
pasukan Bugis.
04. ISLAMISASI BONE
o Proses Islamisasi di Bone tidak terlepas dari proses islamisasi
pada Kerajaan Gowa.Islamisasi pada Kerajaan Bone tidak
ditempuh dengan jalan damai , melainkan melalui musu
asselengeng yaitu perang peng-islaman. Pada tahun 1611 M
setelah Wajo dan Soppeng masuk islam,Bone pun turut
mengikuti berkat agresi militer Gowa dan Ajakan Sultan
Alauddin kepada Raja La Tenriruwa dan rakyatnya untuk
memeluk islam.
o Hingga pada masa La Maddaremeng ( Arumpone XIII ) tahun
1625-1640 , Menggantikan pamannya La Tenripale
Toakkeppeang( Arumpone XII) Maddaremeng mulai
mengamalakan islam secara resmi dan lebih ketat dibanding
kerajaan Gowa Tallo.Proses islamisasi dibantu oleh seorang
qadhi bernama Syekh ismail
Kehidupan Politik dan tata
pemerintahan

Kehidupan Ekonomi Bone Kehidupan sosial Bone

Kehidupan Budaya Bone


Kehidupan Politik

Ade Pitue terdiri dari 7 (tujuh) orang yaitu Dalam hubungannya dengan bidang ini, sistem kerajaan
Bone pada masa lalu sangat menjunjung tinggi
•ARUNG UJUNG, bertugas Mengepalai Urusan Penerangan Kerajaan Bone kedaulatan rakyat atau dalam terminologi politik modern
•ARUNG PONCENG, bertugas Mengepalai Urusan Kepolisian/Kejaksaan dan dikenal dengan istilah demokrasi. Ini dibuktikan dengan
Pemerintahan penerapan representasi kepentingan rakyat melalui
•ARUNG TA, Bertugas Bertugas Mengepalai Urusan Pendidikan dan Urusan
lembaga perwakilan mereka di dalam dewan adat yang
Perkara Sipil
•ARUNG TIBOJONG, Bertugas Mengepalai Urusan Perkara / Pengadilan disebut “Ade Pitue”, yaitu tujuh orang pejabat adat
Landschap/ Hadat Besar dan Mengawasi Urusan Perkara Pengadilan Distrik. yang bertindak sebagai penasihat raja. Segala sesuatu
•ARUNG TANETE RIATTANG, Bertugas Mengepalai Memegang Kas Kerajaan, yang terjadi dalam kerajaan dimusyawarahkan oleh Ade’
Mengatur Pajak dan Mengawasi Keuangan Pitue dan hasil keputusan musyawarah disampaikan
•ARUNG TANETE RIAWANG, Bertugas Mengepalai Pekerjaan Negeri kepada raja untuk dilaksanakan .
(Landsahap Werken – LW) Pajak Jalan Pengawas Opzichter.
•ARUNG MACEGE, Bertugas Mengepalai Pemerintahan Umum Dan
Perekonomian.
Struktur pemerintahan Kerajaan Bone terdahulu terdiri dari

Arung Pone (Raja Bone ) bergelar


Mangkau

Makkedangnge Tanah , bertugas dalam


bidang hubungan /urusan dengan
kerajaan lain (Menteri luar negeri)

Tomarilaleng , bertugas dalam bidang


urusan daerah kerajaan lain (Menteri
dalam negeri)
Kehidupan Sosial
Kasta di Bone dapat
diperinci atas tiga kasta
utama,yaitu Seperti halnya di kerajaaan lain, Bone juga
memiliki pembagian kasta kasta yang
1. Anak Arung ( anak anak merupakan ketentuan atau pengaturan yang
raja) telah ditetapkan pada masa pemerintahan
Lapatau Matanna ( Raja Bone ke 16) .
Pembagian kasta dalam masyarakat bugis
2. To Maradeka ( orang merupakan suatu faktor penting yang
orang merdeka / orang mempengaruhi Kehidupan sosial,ekonomi dan
orang biasa) religius. Tingkatan derajat bangsawan di Bone
bahkan diberlakukan sampai sekarang
3. Ata (hamba hamba
sahaya atau budak)
• Kehidupan Ekonomi

*Kerajaan Bone merupakan kerajaan maritim di


wilayah timur yang menjalankan perdagangan 35%
32%
maritim meliputi jual beli,barter bahkan transit
barang.

*Kebanyakan masyarakatnya hidup sebagai petani 23%


dan nelayan.
Pemanfaatan lahan :
~ Sawah : 455.600 Ha 10%
~ Kebun : 55.052 Ha
~ Hutan : 162.995 Ha
~ Tambak : 1.450 Ha
Kehidupan
Budaya
Ajaran islam menjadi bagian dari kehidupan
masyarakat dalam proses islamisasi
dikaitkan dengan kegiatan upacara upacara
keislaman . Jadi setiap ada upacara senatiasa
ditempatkan sifat islami berdampingan
dengan budaya masyarakat Bone dalam
perkembangan selanjutnya nuansa
keagamaaan semakin bercorak dan
diperkuat dengan aliran tasawuf dalam
prosesi penyiaran islam.
Kebudayaan masyarakat Bone juga dapat
dilihat dari pola penataan spatial pada
arsitektur rumah bangsa bugis yang pada
umumnya tidak bersekat sekat.
• Masa Kejayaan
o Masa Kejayaan terjadi pada masa Pemerintahan Arung Palakkka
( Raja ke 16)

o Berkat persekutuannya dengan Belanda ,ia berhasil mengantarkan


Bone menuju kemenangan atas Kesultanan Gowa

o Sejak runtuhnya Kerajaan Gowa pasca munculnya Perjanjian


Bongaya , Kerajaan Bone bangkit menjadi satu satunya kerajaan
yang memiliki pengaruh paling besar. Hingga awal XX ,Kerajaan
Bone memainkan peran penting dalam sejarah politik di Sulawesi
Selatan.
Masa Keruntuhan
^
^ KemajuanBone pada bidang ekonomi dan politik
membuat Belanda merasa tersaingi, akibatnya keduanya
terlibat perang besar.

^ Perang terjadi tahun 1859-1860. Hingga serangan yang


dilakukan Belanda pada tahun 1905 menandai
berakhirnya kerajaan Bone pada masa La Pawawoi
Karaeng Segeri
…Pemimpin Kerajaan Bone Dari Masa Ke Masa…

^ MANURUNGE RI MATAJANG, MATA SILOMPOE, 1330-1365, Pria ^ LA MADDAREMMENG, MATINROE RI BUKAKA, 1631-1644,
^ LA UMMASA, PETTA PANRE BESSIE, 1365-1368, Pria Pria
^ LA SALIYU KORAMPELUA, 1368-1470, Pria ^ LA TENRIAJI, ARUNGPONE, MATINROE RI PANGKEP, 1644-
^ WE BANRIGAU, MALLAJANGE RI CINA, 1470-1510, Wanita 1672, Pria
^ LA TENRISUKKI, MAPPAJUNGE, 1510-1535, Pria ^ LA TENRITATTA, DAENG SERANG, MALAMPE-E
^ LA ULIYO BOTE-E, MATINROE RI ITTERUNG, 1535-1560, Pria ^GEMME’NA, ARUNG PALAKKA, 1672-1696, Pria
^ LA TENRIRAWE BONGKANGE, MATINROE RI GUCINNA, 1560- ^ LA PATAU MATANNA TIKKA, MATINROE RI NAGAULENG,
1564, Pria 1696-1714, Pria …Pemimpin (Raja)
^ LA INCA, MATINROE RI ADDENENNA, 1564-1565, Pria ^ WE BATARITOJA, DATUBoneTALAGA ARUNG
Dari Masa KeTIMURUNG,
^ LA PATTAWE, MATINROE RI BETTUNG, 1565-1602, Pria ^SULTANAH ZAINAB ZULKIYAHTUDDIN, 1714-1715, Wanita
Masa…PETTA RIJALLOE,
^ LA PADASSAJATI, TOAPPEWARE,
^ WE TENRITUPPU, MATINROE RI SIDENRENG, 1602-1611, Wanita
^ LA TENRIRUWA, SULTAN ADAM, MATINROE RI BANTAENG, ^SULTAN SULAEMAN, 1715-1718, Pria
1611-1616, Pria ^ LA PAREPPA, TOSAPPEWALI, SULTAN ISMAIL, ^MATINROE
^ LA TENRIPALE, MATINROE RI TALLO, 1616-1631, Pria RI SOMBAOPU, 1718-1721, Pria
^ LA PANAONGI, TOPAWAWOI, ARUNG MAMPU, KARAENG
BISEI, 1721-1724, Pria
^ WE BATARITOJA, DATU TALAGA ARUNG TIMURUNG, SULTANAH ZAINAB
ZULKIYAHTUDDIN, 1724-1749, Wanita
^ LA TEMMASSONGE, TOAPPAWALI, SULTAN ABDUL RAZAK, MATINROE RI
MALLIMONGENG, 1749-1775, Pria
^ LA TENRITAPPU, SULTAN AHMAD SALEH, 1775-1812, Pria
^ LA MAPPASESSU, TOAPPATUNRU, SULTAN ISMAIL MUHTAJUDDIN, MATINROE
RILEBBATA, 1812-1823, Pria
^ WE IMANIRATU, ARUNG DATA, SULTANAH RAJITUDDIN, MATINROE RI KESSI, 1823-
1835, Wanita
^ LA MAPPASELING, SULTAN ADAM NAJAMUDDIN, MATINROE RI SALASSANA, 1835-1845,
Pria
^ LA PARENRENGI, ARUNGPUGI, SULTAN AHMAD MUHIDDIN, MATINROE RIAJANG
BANTAENG, 1845-1857, Pria
^ WE TENRIAWARU, PANCAITANA BESSE KAJUARA, SULTANAH UMMULHUDA,
^MATINROE RI MAJENNANG, 1857-1860, Wanita
^ LA SINGKERU RUKKA, SULTAN AHMAD IDRIS, MATINROE RI TOPACCING, 1860-1871,
Pria
^ WE FATIMAH BANRI, DATU CITTA, MATINROE RI BOLAMPARE’NA, 1871-1895, Wanita
^ LA PAWAWOI, KARAENG SIGERI, MATINROE RI BANDUNG, 1895-1905, Pria
^ LA MAPPANYUKKI, SULTAN IBRAHIM, MATINROE RI GOWA, 1931-1946, Pria
^ LA PABBENTENG, MATINROE RI MATUJU, 1946-1951, Pria
Peninggalan Kerajaan Bone

Tedung Pulaweng La Mawakka (Keris) Saembangeng Pulaweng


(Payung Emas ) ( salempang emas)

Alameng Tatarapeng Masjid Raya Watampoone


THANKS!

Anda mungkin juga menyukai