Anda di halaman 1dari 11

Kesultanan Cirebon

ARDAN MAULANA F X-1/02


MOCH. ALDHI B X-1/19
• Kesultanan Cirebon adalah sebuah kesultanan Islam ternama di Ja
wa Barat pada abad ke-15 dan 16 Masehi, dan merupakan pangkal
an penting dalam jalur perdagangan dan pelayaran antar pulau.

• Lokasinya di pantai utara pulau Jawa yang merupakan perbatasan


antara Jawa Tengah dan Jawa Barat, membuatnya menjadi pelabuh
an dan "jembatan" antara kebudayaan Jawa dan Sunda sehingga te
rcipta suatu kebudayaan yang khas, yaitu kebudayaan Cirebon yan
g tidak didominasi kebudayaan Jawa maupun kebudayaan Sunda.
SEJARAH BERDIRINYA KESULTANAN CIREBON

Menurut Sulendraningrat yang mendasarkan pada naskah Babad Tanah Sunda dan Atja
pada naskah Carita Purwaka Caruban Nagari, Cirebon pada awalnya adalah sebuah
dukuh kecil yang dibangun oleh Ki Gedeng Tapa, yang lama-kelamaan berkembang
menjadi sebuah desa yang ramai dan diberi nama Caruban (Bahasa Sunda: campuran),
karena di sana bercampur para pendatang dari berbagai macam suku bangsa, agama,
bahasa, adat istiadat, dan mata pencaharian yang berbeda-beda untuk bertempat
tinggal atau berdagang.
Kehidupan Ekonomi

Cirebon mengandalkan perekonomiannya pada perdagangan jalur


laut,dimana terletak bandar-bandar dagang yang berfungsi sebagai
tempat singgah para pedagang dari luar Cirebon yang juga memiliki
fungsi sebagai tempat jual beli barang dagangan. Sejak Syarif
Hidayatullah memerintah, bandar-bandar di Cirebon makin ramai.
Selain itu perekonomian Cirebon juga ditunjang oleh kegiatan
masyarakatnya yang menjadi nelayan dimana Cirebon kaya akan
udangnya.
Kehidupan Sosial
Cirebon berasal dari kata “caruban” yang artinya campuran. Diperkirakan
masyarakat Cirebon merupakn campuran dari kelompok pedagang
pribumi dengan keluarga-keluarga Cina yang telah menganut Islam.
Menurut Sumber berita tertua tentang Cirebon, satu rombongan keluarga
Cina telah mendarat dan menetap di Gresik. Seorang yang paling
terkemuka adalah Cu-cu, Keluarga Cu-cu yang sudah menganut agama
Islam kemudian mendapat kepercayaan dari pemerintah Demak untuk
mendirikan perkampungan di daerah Barat. Atas kesungguhan dan
ketekunan mereka bekerja maka berdirilah sebuah perkampungan yang
disebut Cirebon.
Kehidupan Budaya
Keraton para keturunan Sunan Gunung Jati tetap
dipertahankan di bawah kekuasaan dan pengaruh pemerintah
Hindia Belanda. Kesultanan itu bahkan masih dipertahankan sampai
sekarang.Meskipun tidak memiliki pemerintahan administratif,
mereka
tetap meneruskan tradisi Kesultanan Cirebon. Misalnya,
melaksanakan Panjang Jimat (peringatan Maulid Nabi Muhammad
Saw) dan
memelihara makam leluhurnya Sunan Gunung Jati.
Faktor kemajuan

1. Pendidikan keagamaan di Cirebon terus berkembang.


2. Pada abad ke-17 dan ke-18 di keraton-keraton
Cirebon berkembang kegiatan-kegiatan sastra yang
sangat memikat perhatian
3. Telah terpenuhinya sarana dan prasarana fisik esensia
l
pemerintahan dan ekonomi pada kerajaan pesisir
Faktor Kemunduran

1. Perpecahan antara saudara menyebabkan kedudukan Kesultanan Cirebon


menjadi lemah sehingga pada tahun 1681 kedua kesultanan menjadi
proteksi VOC.

2. Pada waktu Panembahan Sepuh meninggal dunia (1697), terjadi perebutan


kekuasaan di antara kedua putranya. Keadaan demikian
mengakibatkan
kedudukan VOC semakin kokoh.
3.
Dalam Perjanjian Kertasura 1705 antara Mataram dan VOC disebutkan
bahwa Cirebon berada di bawah pengawasan langsung VOC.
Silsilah Kesultanan Cirebon

1445-1479 > Pangeran Cakrabuana (Sultan Cirebon I)

1479-1568 > Sunan Gunung Jati (Sultan Cirebon II)

1568-1570 > Fatahillah (Sultan Cirebon III)

1570-1649 > Panembahan Ratu I (Sultan Cirebon IV)

1649-1677 > Panembahan Ratu II (Sultan Cirebon V)


Bukti Peninggalan Kesultanan Cirebon
Kereta Singa Barong Kasepuhan
Istana Kasepuhan Cirebon

istana Kasepuhan Cirebon atau Istana Pakungwati telah dibangun Singa Barong Kereta Kasepuhan ialah sebuah karya dalam cucu Sunan
dengan Mbah Kuwu Cerbon atau Pangeran Cakrabuana pada 1430, Gunung Jati, Panembahan Losari, yang telah dibangun pada 1549.
ketika seorang Pangeran Cakrabuana mengubah namanya menjadi
seuatu Keraton Pakungwati, yang memiliki nama Dalem Agung Bagian depan Singa Barong ialah sebuah suku gajah yang telah
Pakungwati. melambangkan dalam adanya suatu persahabatan Kesultanan Cirebon
dengan negara India, dan naga untuk melambangkan dalam
Karena adanya seorang Pangeran Cakrabuana mempunyai kasih persahabatan dengan orang Cina,dan tubuh negara Buroqi dan
melambangkan dalam persahabatan antara negara Cina.
sayang terhadap putrinya Ratu Ayu Pak. Istana Kasepuhan Cirebon
ialah kerajaan Islam yang tertua di Cirebon.
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai