Anda di halaman 1dari 12

SYAJA’AH

(Berani Membela Kebenaran)

Oleh :
Pak Farid
SYAJA’AH

Pengertian Dalil Bentuk-bentuk Ciri-ciri Sumber


Pengertian Syaja’ah

• Secara etimologi:
Syaja’ah ( ‫ ) ش جاعة‬berarti “benar”atau “gagah”
• Menurut istilah
Keteguhan hati, kekuatan pendirian untuk membela dan
mempertahankan kebenaran secara jantan dan terpuji.
• Kesimpulan
Syaja’ah adalah keberanian yang berlandaskan kebenaran
dan dilakukan dengan penuh pertimbangan
Dasar Hukum

Hai orang-orang yang beriman hendaklah kamu jadi orang-orang


yang selalu menegakkan (kebenaran) karena Allah, menjadi saksi
dengan adil. Dan janganlah sekali-kali kebencianmu terhadap
sesuatu kaum, mendorong kamu untuk berlaku tidak adil. Berlaku
adillah, karena adil itu lebih dekat kepada takwa. Dan
bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui
apa yang kamu kerjakan. (Al Maidah : 8)
Dalil Syaja’ah

QS Al Imran : 139
Artinya : Janganlah kamu bersikap lemah, dan janganlah (pula)
kamu bersedih hati, padahal kamulah orang-orang yang paling
tinggi (derajatnya), jika kamu orang-orang yang beriman.
Bentuk-bentuk Syaja’ah

1. Keberanian menghadapi musuh dalam peperangan (Jihad fii sabilillah)

“Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu bertemu dengan orang-orang yang
kafir yang sedang menyerangmu, Maka janganlah kamu membelakangi mereka
(mundur). Barangsiapa yang membelakangi mereka (mundur) di waktu itu, kecuali
berbelok untuk (sisat) perang atau hendak menggabungkan diri dengan pasukan
yang lain, Maka Sesungguhnya orang itu kembali dengan membawa kemurkaan
dari Allah, dan tempatnya ialah neraka jahannam. dan amat buruklah tempat
kembalinya.” (QS. Al-Anfal 8: 15-16)
Keberanian menyatakan kebenaran (kalimah al-haq) sekalipun di hadapan
penguasa yang zalim.
Rasulullah saw bersabda :

)‫أفضل الجهاد كلمة عدل عند سلطان جائر (أبوداود والترمذى‬


“Jihad yang paling afdhol adalah memperjuangkan keadilan di hadapan penguasa
yang zalim.” (HR. Abu Daud dan Tirmidzi)
2. Keberanian untuk mengendalikan diri tatkala marah sekalipun dia mampu
melampiaskannya

‫إنما الشديد الذى يملك نفسه عند الغضب‬,‫ليس الشديد بالصرعة‬


)‫(متفق عليه‬
“Bukanlah yang dinamakan pemberani itu orang yang kuat bergulat,
sesungguhnya pemberani itu ialah orang yang sanggup menguasai dirinya
ketika marah”
Ciri-ciri Syaja’ah

1. Tidak mundur kalau dicela


2. Tidak mencari pujian
3. Terus terang mengakui kesalahan
4. Tabah menghadapi penderitaan
5. Sabar meghadapi masalah
6. Berpendirian tetap
7. Bersemangat tinggi
Sumber Syaja’ah
• 1. Rasa Takut Kepada Allah SWT
“(yaitu) orang-orang yang menyampaikan risalah-risalah Allah[1222], mereka
takut kepada-Nya dan mereka tiada merasa takut kepada seorang(pun) selain
kepada Allah. dan cukuplah Allah sebagai pembuat perhitungan.” (QS. Al-
Ahzab 33:39)

• 2. Lebih Mencintai Akhirat daripada Dunia


Bagi seorang muslim, dunia bukanlah tujuan akhir. Dunia adalah jembatan
menuju akhirat.
“Hai orang-orang yang beriman, apakah sebabnya bila dikatakan kepadamu:
‘Berangkatlah (untuk berperang) pada jalan Allah’ kamu merasa berat dan
ingin tinggal di tempatmu? apakah kamu puas dengan kehidupan di dunia
sebagai ganti kehidupan di akhirat? padahal kenikmatan hidup di dunia Ini
(dibandingkan dengan kehidupan) diakhirat hanyalah sedikit.”(QS. At-Taubah
9:38)
• 3. Tidak Takut Mati
Kematian adalah sebuah kepastian. Cepat atau lambat setiap orang pasti mati.
Kalau ajal sudah datang tidak ada yang dapat mencegahnya.
Seorang muslim tidak takut mati, apalagi mati dalam jihad. Setiap prajurit Islam
pasti mendambakannya. Bagi mereka kematian adalah jalan menuju sorga.
Semangat itulah yang menyebabkan para prajurit Islam punya keberanian luar
biasa. Panglima Khalid ibn Walid mengatakan kepada pasukan Romawi:
“Kami datang dengan pasukan yang mencintai kematian, sebagaimana kalian
mencintai kehidupan.

• 4. Tidak Ragu-Ragu
Rasulullah SAW bersabda: “Tinggalkanlah apa-apa yang meragukanmu, menuju
apa-apa yang tidak meragukanmu.” (HR.Tirmidzi dan Nasa’i)

• 5. Tidak Menomorsatukan Kekuatan Materi


Seorang muslim memang meyakini bahwa kekuatan materi diperlukan dalam
perjuangan, tapi materi bukanlah segala-galanya. Di balik itu tetap Allah SWT
yang menentukan.
• 6. Tawakal dan Yakin Akan Pertolongan Allah
Orang yang memperjuangkan kebenaran tidak pernah merasa takut, karena
setelah mengerahkan segala tenaga, tinggal dia bertawakkal dan
mengharapkan pertolongan dari Allah SWT.
“Dan memberinya rezki dari arah yang tiada disangka-sangkanya. dan
barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan
(keperluan)nya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan yang
(dikehendaki)Nya. Sesungguhnya Allah Telah mengadakan ketentuan bagi
tiap-tiap sesuatu.” (QS. Ath-Thalaq 65:3)
Terima kasih 

Anda mungkin juga menyukai