Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH SEJARAH WAJIB INDONESIA

KERAJAAN LOMBOK
KERAJAAN  SUMBAWA
KERAJAAN BIMA

Nama Kelompok

1. Wahyu Hidayatullah
2. Wiwik Lestari
3. Linda Hermawati
4. Ida Puspita Dewi

Kelas : X AGAMA

TP : 2019/2020
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis kehadirat Tuhan Yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang, yang telah memberi rahmat serta hidayahNya kepada kita sehingga penulis dapat
menyelesaikan makalah ini dengan judul “Kerajaan-Kerajaan Lombok , Sumbawa dan
Bima”.
Penulis menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini masih banyak kekurangan
karena masih dalam tahap belajar. Oleh karena itu, penulis dengan terbuka akan menerima
kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan makalah ini. Penulis berharap
makalah ini dapat memberikan manfaat bagi penulis sendiri dan para pembaca khususnya.

Penulis
DAFTAR ISI

COVER .................................................................................................................................
KATA PENGANTAR...........................................................................................................
DAFTAR ISI..........................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang...........................................................................................................
B. Rumusan Masalah......................................................................................................
C. Tujuan........................................................................................................................

BAB II PEMBAHASAN
A. Kerajaan Lombok.......................................................................................................
B. Kerajaan Bima ..........................................................................................................
C. Kerajaan Sumbawa ...................................................................................................

BAB III PENUTUP 
A. Kesimpulan ...............................................................................................................
B. Saran..........................................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA 
BAB I
PENDAHULUAN

A.       Latar Belakang   

Kerajaan-kerajaan di Indonesia mengalami prtumbuhan dan perkembangan menjadi bentuk-


bentuk kesatuan besar. Perkembangan dan pertumbuhan tersebut tidak terlepas dari
keberadaan kerajaan-kerajaan di Indonesia seperti hindu, budha, dan islam. Keberadaan
kerajaan-kerajaan tersebut telah mewarnai sejarah kerajaan di Indonesia. Kerajaan-kerajaan
di indonesia sangat banyak memberikan pengaruh terhadap masyarakat Indonesia pada
umumnya.
Pada zaman kerajaan berkembang Agama Hindu lah yang pertama masuk ke Indonesia dengn
diperkirakan pada awal Tarikh Masehi dan terus berkembang sampai kerajaan-kerajaan Islam
bermunculan. Sedangkan kerajaan Islam di Indonesia diperkirakan kejayaannya berlangsung
antara abad ke-13 sampai dengan abad ke-16. Timbulnya kerajaan-kerajaan tersebut didorong
oleh maraknya lalu lintas perdagangan laut dengan pedagang-pedagang Islam dari Arab,
India, Persia, Tiongkok, dll. Pengaruh agama dan kebudayaan Hindu, Budha dan Islam juga
tercermin pada masyarakat di Nusatenggara Barat dengan berdirinya beberapa kerajaan di
Sumbawa, Bima, dan Lombok,

B.       Rumusan Masalah

1.      Kerajaan-kerajaan apa saja yang ada di Lombok?


2.      Kerajaan-kerajaan apa saja yang ada di Sumbawa?
3.      Kerajaan-kerajaan apa saja yang ada di Bima?

C.        Tujuan

Tujuan pembuatan makalah ini adalah sebagai bahan untuk memperoleh nilai juga
sebagai bahan untuk memberi tambahan pengetahuan kepada pembaca mengenai kehidupan
politik, social, ekonomi dan religi pada masa Kerajaan-Kerajaan, yaitu di Lombok, Sumbawa
dan Bima
BAB II
PEMBAHASAN

I.         KERAJAAN LOMBOK


A.       KERAJAAN TERTUA GUMI SASAK 
Kerajaan-kerajaan yang pernah berkuasa di Pulau Lombok  pada masa lampau adalah sebagai berikut:
1.  Menurut babad Lombok kerajaan tertua di Lombok terletak di desa Lae' diperkirakan di sekitar Sambelia.
Rajanya bernama Batara Indra. Setelah itu lahirlah kerajaan Lombok yang dipimpin oleh Raden Maspahit.
2. Sumber lain mengatakan,bahwa setelah kerajaan Lombok dihancurkan oleh tentaraMajapahit, Raden
Maspahit melarikan diri ke dalam hutan,dan sekembalinya tentara ituRaden Maspahit membangun
kerajaan baru yang bernama Batu Parang yang kemudian terkenal dengan nama Selaparang.
3. Sumber yang lain lagimengatakan bahwa pada abad keXIII M disebutkan kerajaanPerigi yang dibangun
oleh sekelompok transmigran dari Jawa di bawah pimpinan Prabu Inopati. Ketika Majapahit
mengirimkan ekspedisinya ke pulau Bali tahun 1343Mditeruskan ke Lombok di bawah pimpinan Empu
Nala untuk menaklukkan Selaparang. Setelah.berhasil ditaklukkan, Gadjah Mada sendiri datang ke Lombok
yang saat itu dikenal dengan nama Selapawis. Kedatangan Gadjah Mada ke Lombok ditulis dalam
sebuahmemori yang disebut Bencangah Pinan. Sejak kehancuranSelaparang Hindu, muncul kerajaan-
kerajaan kecil di pulauLombok, diantaranya adalah kerajaan Mumbul yang berpusat di Labuhan Lombok

B.     DAERAH KEKUASAAN SELAPARANG


Setelah runtuhnya kerajaan Majapahit, kerajaan-kerajaankecil di pulau Lombok seperti
kerajaan Selaparang, Langko,Pejanggik, Sokong dan Bayan dan beberapa desa kecil seperti
Pujut,Tempit, Kedaro, Batu Dendeng, Kuripan, Kentawang merupakankerajaan-kerajaan
kecil yang merdeka. Dalam babad Lombok disebutkan batas-batas wilayah kekuasaan
Selaparang meliputi:sebelah utara berbatasan dengan Sokong dan Bayan, sebelah
selatan berbatasan dengan Kokok Belimbing, sebelah barat berbatasandengan Tegal Sampopo
ke arah utara sampai Denek Mingkar (sebelah barat daerah ini ditemukan Sari Kuning)
sedangkan batastimur tidak disebutkan. Dengan demikian wilayah Selaparang padawaktu itu
meliputi sebagian besar Lombok Timur. Disebutkan pula bahwa Lombok dan Sumbawa
berada di bawah kekuasaan seorang raja di Lombok.

KERUNTUHAN SELAPARANG
Kekalahan Gowa oleh Belanda memaksa Gowamenandatangani "Perjanjian Bongaya" pada
tanggal 18November 1667 M. Sejurus kemudian VOC mengusir kekuasaan Goa dari Lombok
dan Sumbawa. Pada tahun 1673M Belanda memindahkan pusat kerajaan dari pulau Lombok
ke Sumbawa untuk memusatkan kekuatan.

C.     KEDATUAN LANGKO


Pada pertengahan abad ke XVI M, Selaparang mencapai puncak kejayaannya, rakyatnya
hidup tenang dan damai, antara satudesa, dukuh dengan desa, serta dukuh yang lainnya,
hidup dalamnuansa persaudaraan, hukum Islam dijalankan secara murni.
Setelah wafatnya Prabu Anom , Raden Mas Pamekel sebagai pemegang tahta kerajaan.
Sedangkan Raden Mas Panji kakak dari Raden Mas Pamekel menerima keputusan dengan
ikhlas dan merelakan adiknyamenduduki tahta kerajaan,kemudian membuat pemukiman di
Hutan Saba di atas Gunung Tembeng (sebelah selatanKopang sekarang), yang disebut
PedukuhanTembeng.
Pemukiman inilah yang kemudian berubah menjadi Kedatuan Langko dengan Raden
Terunajaya sebagai pemimpinnya .

BERKEMBANGNYA KEDATUAN LANGKO


Raden Terunajaya berniat hendak memberikan pelajarankepada kakaknya akan arti
pentingnya persenjataan. Mereka pun mendirikan perkampungan Praubanyar di
Lombok Timur sekarang.Selain menaklukan pedukuhan Tembeng, Kedatuan Langko di
bawah pimpinan Patih Singarepa dan Patih Singaulung jugamenaklukan Kedaro (kerajaan
Kedaro).

KERUNTUHAN KEDATUAN LANGKO


Raden Ajiwayah diangkat sebagai putra mahkota danmenggantikan Raden Terunajaya
sebagai Prabu Langko. Kemudianraja ini mempunyai anak bernama Raden Suryanata.
RadenTerunajaya dan Path Singarepa meninggal dan dimakamkan diLangko. Pada masa
kekuasaan Raden Ajiundak pemerintahansemakin mundur sehingga penyerangan
Karangasem yang bergabungdengan Arya Banjar Getas tidak dapat ditangkal. Akhirnya
kerajaanLangko pun menyerah kalah.

D.    KERAJAAN PEJANGGIK 

BERDIRINYA PEJANGGIK 
Berdirinya kerajaan Pejanggik lebihdisebabkan karena kerajaan Selaparang yang dianggap
mampumengayominya ternyata tidak mampu menjalin hubungan yangharmonis dengan
wilayah sekitar.
Daerah kekuasaan Pejanggik meliputi pantai barat sampai pantai timur pulau Lombok, dari
Belongas hingga Tanjung Ringgit.
Raja-raja Kerajaan Pejanggik :
1.   Deneq Mas Putra Pengendengan Segara Katon ke daerah Rambitan.
2.   Deneq Mas Komala Sempopo
3.   Deneq Mas Komala Sari.
4.   Deneq Mas Unda Putih
5.   Deneq Mas Bekem Buta Intan Komala Sari
6.    Kakak Deneq Mas Bekem Buta Intan Komala Sari yang bernama Pemban Mas Aji Komala
dilantik sebagai raja muda dan mewakili Gowa di Sumbawa pada tangga130 November
1648M. Sejak itulah tercatat bahwakerajaan Pejanggik mulai mengalami perkembangan.

BERKEMBANGNYA PEJANGGIK 
Kerajaan Pejanggik mengalami perkembangan yang semakin pesat setelah bertahtanya
Pemban Mas Meraja Sakti. Beliau kawin dengan putri Raden Mas Pamekel (Raja Selaparang)
bernama PutriMas Sekar Kencana Mulya. Dewa Mas Pakel sebagai raja diSelaparang

KERUNTUHAN PEJANGGIK 
Pada generasi ke sembilan, tahta dilanjutkan oleh PembanMas Komala Kusuma. Nampaknya
beliau lebih banyak berperan sebagai seorang ayah yang baik ketimbang seorang raja yang
mampu membawa Pejanggik menjadi kerajaan yang maju.
Pada tahun 1692M terjadi pemberontakan tersebut Arya Banjar Getas meminta bantuan
kerajaan Karangasem Bali, sehinggaPejanggik dapat dikalahkan.

E.     KEDATUAN ARYA BANJAR GETAS


Arya Banjar Getas datang ke pulau Lombok dari Jawa Timur dengan membawa
pengiringnya. Mula-mula mereka singgah dikerajaan Sokong Tanjung di Lombok Utara
sekarang. Di kerajaan Selaparang ia pun jugamenemukan nasib yang kurang baik karena
dituduh berbuat yang tidak senonoh dengan putri raja. Akhirnya Arya Banjar Getas juga
disingkirkan dari Selaparang. Hal itulah yang membuat Selaparang benci terhadap Pejanggik
karena menerima Arya Banjar Getas sebagai patih.

BERDIRINYA KEDATUAN ARYA BANJAR GETAS


Kerajaan Selaparang bersama Amasa Samawa berhasil mengusir Arya Banjar Getas sampai
di Pagutan. Dari Pagutan AryaBanjar Getas bergabung dengan kerajaan Pejanggik. la
kemudian banyak membantu Pejanggik dalam melebarkan sayap kekuasaannyadengan
menggunakan politik Rerepeq. Sebelum politik Repepeq sampai ke Bayan, raja Pejanggik
justru mengambil kebijakan untuk membersihkan wilayahnya dari pengaruhPagesangan dan
Pagutan.Kerajaan KarangAsem Bali yang memang ingin menguasai kerajaan-kerajaan di
Lombok mendarat di Pantai Padang Reak. Hal ini dimanfaatkan oleh Arya Banjar Getas
dengan meminta bantuan Karang Asem untuk menyerang Pejanggik dan Selaparang.Batas
antara kedua bagian tersebut adalah Sungai Pandan,Sweta Penanteng Aik, Pelambik,
Ranggagata, dan Belongas. Raja Karangasem menempatkan wakilnya I Wayan Tegeh dengan
ibu kotaTanjung Karang, kemudian dipindah ke Mataram. Sedangkan AryaBanjar Getas
mendirikan kerajaannya di Memelaq dan menguasai wilayah Batu Kliang, Puyung serta
Praya.

BERKEMBANGNYA KEDATUAN ARYA BANJAR GETAS


Langkah awal yang dilakukan Arya Banjar Getas adalah mengkonsolidasikan kekuasaannya
ke wilayah-wilayah kedemungan yang semula dikuasai raja Pejanggik dan dijadikan
sebagai pemegang kekuasaan di daerahnya dengan sebutan "Perkanggo"(penguasa).
Kemudian kebijakan Arya Banjar Getas adalahmembangun masjid, pasar serta pelaksanaan
syariat Islam secaramurni, rakyatnya tidak dipunguti pajak.Selama pernerintahannya, Arya
Banjar Getas membagi wilayah kekuasaan kepada putra-putrinya maupun menantunya
yaitu:1.Dende Wirachandra dikawinkan dengan Panji Langko dan diberiwilayah kekuasaan
meliputi Mujur, Marong, Ganti hingga ke lautsebelah timur.
Oleh sebab itu, dalam pemerintahannya banyak datu-datu yang melakukan pemberontakan,
antara lain:
1)      Pemberontakan Datu Bayan dan Datu Buluran. Kedua raja inimenyerbu Pringgabaya
namun serangan itu dapat ditahan dankeduanya tewas dalam pertempuran tersebut.
2)      Pemberontakan Datu Kadinding tetapi juga dapat dipatahkan.
3)      Pemberontakan Datu Semong Moh Jalaluddin, raja Sumbawa.Datu Semong tewas karena
pengkhianatan saudaranya. Perang inidilanjutkan oleh pembantu-pembantunya sampai tahun
1725 M.
4)      Pemberontakan Selaparang, yang juga dapat dipatahkan dansebagian rakyatnya diboyong
ke Sekarbela, Dasan Agung danRembiga.Keberhasilan Arya Banjar Getas dalam menangkal
setiapserangan dari luar memang lebih dikarenakan bantuan Gusti KetutKarangasem.

KERUNTUHAN KEDATUAN ARYA BANJAR GETAS


Adapun penyebab keruntuhan Kerajaan Arya Banjar Getasadalah:
1)        Banyak kekacauan terjadi sehingga tidak berkesempatan untuk membangun dan menata
wilayah kekuasaannya sebagaimanamestinya.
2)        Karangasem ingkar janji terhadap sumpah yang pernah dilakukan. Banyak wilayah
kekuasaan Arya Banjar Getas yangdiambil alih.
3)        Ketika Arya Banjar Getas meninggal, putra-putra penggantinyakurang memiliki
kemampuan dalam menata kerajaan.Sedangkan yang menjadi raja selanjutnya adalah:
1.        Raden Ronton.Dalam kepemimpinannya, Raden Ronton memindahkan ibu kotake hutan
Berora yang berubah menj adi Praya.
2.        Raden Lombok Raden Lombok memperistri puteri raja Sokong Prawira. Dari perkawinan
tersebut lahir seorang putera bernama Dene' Bangli.
3.        Raden MumbulRaden Mumbul gugur dalam suatu perang tanding denganDemung Bone
4.        Raden WiratmajaPada masa pemerintahan Raden Wiratmaja daerahnya
banyak mendapatkan tekanan dari Karangasem. Karangasem memaksarakyat membayar
upeti sehingga timbullah Perang Praya pertama.Peperangan Praya I ini merupakan titik awal
berakhirnyakerajaan Arya Banjar Getas tepatnya pada tahun 1841 M.

F.      KERAJAAN SAKRAA.


LATAR BELAKANG
Terjadi perang Puputan Sabil antara Pejanggik dengan pihak Karangasem. Sedang Pemban
Mas Meraja Kusuma mendapatkan hukuman moral tidak diperkenankan ikut puputan sabil
olehayahandanya, Pemban Mas Komala Kusuma.. Tetapi beliaumempersiapkan generasi
penerusnya, Pemban Penganten Purwada disebagai putra mahkota pada generasi ke XI. la
dinobatkan sebagai raja dalam pengasingan didampingi oleh adiknya, Deneq Laki MasOrpa,
dan saudara dari selir, Rade Nune Ratmaja Tember.Setelah kerajaan Purwadadi sebagai
benteng terakhir Pejanggik dapat dihancurkan oleh Karangasem dan Banjar Getas, para
prajurit melarikan diri ke hutan-hutan sekitarnya, sebagian lagi menyusul ke Sumbawa. Pada
mulanya Pemban Penganten Purwadadi menolak rencana tersebut. Akan tetapi, mengetahui
mulai adanya persaingan antara Banjar Getas dengan Karangasem, maka secara diam-
diam beliau mengirimkan para pengiringnya, termasuk ibu tirinya dengan membawa serta
Raden Nuna Ratmaja Tember yang masih kecil sebagai lambang dan wakil sementara.
Mereka mengambil tempat di Gawah Pengkalik Tanaq, di seberang kali utara Purwadadi.
Tempatinilah yang dianggap sebagai cikal bakal berdirinya kerajaan baruyang sekitar tahun
1870 M diberi nama Sakra.

BERKEMBANGNYA SAKRA
Didukung oleh para demung yang di zaman Pejanggik dulu merasa kecewa tetapi akhirnya
merasa prihatin karena kehilangan pemimpin, dengan cepat daerah Sakra pun
berkembang.Beberapa tahun kemudian Pemban Penganten Purwadadi memerintahkan
adiknya Deneq Laki Mas Orpa menyusul pulang keLombok, menempati sisi selatan yakni di
daerah Pijot yang dianggap lebih mudah untuk menjalin hubungan ke Sumbawa. Seorang lagi
putri hasil perkawinan KaraengManajai dan Pemban Bini Ringgit bernama Denda Bini
Nyanti.Sebagai keturunan seorang pengembara, sejak muda DewaMas Panji Komala sudah
memisahkan diri dan tinggal di Beleka. Halitu dilakukan juga atas perasaan kecewanya akibat
ketegangan antaraorang tuanya. Ibunda Dewa Mas Panji Komala, Pemban BiniRinggit,
merasa dilecehkan atas pernikahan Karaeng Manajai denganseorang gadis dari Gelanggang
bernama La Bunga.Perkawinan antara Pemban Bini ringgit dengan KaraengManajai dari Goa
ternyata cukup meresahkan para musuh bebeyutannya, yakni kerajaan-kerajaan di Bali.
Mereka resah dansangat mengkhawatirkan kondisi Karangasem yang sedang
dilanda persoalan internal antar puri dan berpotensi terjadi perang saudaraantara Mataram,
Pagesangan, Pagutan dan Singasari yang dianggaplebih tua.

KERUNTUHAN SAKRA (SAKRA BEDAH)


Karangasem menyadari, kendati pun Sakra yang semulahanya daerah kecil di wilayah
kekuasaannya, akan tetapi memilikiketangguhan yang lebih dibandingkan Pejanggik. Sakra
sangat solid,merupakan pedaleman tunggal dan tidak memiliki pedaleman lain di bawahnya,
oleh karena itu wilayahnya sqngat utuh. Maka tidak mudah mengalahkan Sakra dengan
kekuatan konvensional. Dengandemikian Karangasem benar-benar mempersipakan diri.
Seluruh bangsawan Sakra mati, kecuali para kanak-kanak yang sebelumnya telah diungsikan
ke Korleko. Pe Siraga sendiritewas sementara Raden Bini Ringgit menyiapkan pusakanya
danuntuk pertama kalinya meminta ampun kepada suaminya sebelum puputan sabil. Raden
Bini Ringgit meminta bantuan pada suaminyauntuk menyelamatkan anaknya yang masih
bertempur di dalam desa,akan tetapi Karaeng Manajai menemukan putranya sudah
tewas.Pemban Bini Ringgit karena sudah sepuh dan tua gagal puputan sabil, dengan mudah ia
ditangkap dan ditahan sebagaisandra yang sangat berharga di Taman Kelepug (Mayura)
dandidampingi oleh anak tirinya. Perang Sakra ini berlangsung padatahun 1824-1828M
meluluhlantakkan Sakra. Perang ini disebut"Peresak". Kerajaan Sakra dianggap runtuh dan
hanya berumur 50tahun, terhitung sejak 1780 M hingga dengan 1828M.
Setelahkekalahannya, pihak Sakra kemudian menjalin dan membinahubungan baik dengan
kerajaan Karangasem.

G.    KERAJAAN KARANGASEM BALI DI PULAU LOMBOK 


BERDIRINYA BALI  DI LOMBOK 
Permintaan bantuan dari Arya Banjar Getas memuluskan Karangasem untuk menanamkan
pengaruhnya di Lombok. Sebenamya sejak semula Bali ingin menempati pulau
Lombok  bagian barat dengan mengirim rakyatnya secara besar-besaran.Kemenangan yang
diperoleh di Tanak Beaq dan adanya perjanjianTimur Juring dan Barat Juring berarti kerajaan
Karangasem Bali memiliki posisi yang semakin mantap di Lombok. Akhirnya, orang orang
Bali di wilayah kekuasaannya mendirikan beberapa buah desa yang merupakan kerajaan
kerajaan kecil seperti kerajaan Singasari (Karangasem Sasak) dengan rajanya Anak
Agung Ngurah Made Karang (1720 M), kerajaan Mataram, dengan rajanya bernama
Keluarga Raja dan Para Bangsawan Anak Agung Bagus Jelantik, Kerajaan  Pagesangan,
dengan rajanya bernama Anak Agung Nyoman Karang, kerajaan Pagutan, dengan rajanya
bernama Anak Agung Wayan Sidemen, dan kerajaan Sengkongo, dengan rajanya bernama
Anak Agung Ketut Rai B.

BERKEMBANGNYA KARANGASEM BALI DI LOMBOK 


Kerajaan Karangasem bali menunjuk wakilnya di Lombok yaitu kerajaan Singasari
(Karangasem Sasak). Hubungan antarakerajaan-kerajaan berdasarkan asas kekeluargaan
untuk mencapaikemakmuran dan kepentingan bersama. Hal ini dianggapnya sebagai
penghalang. Untuk menambah kas perbendaharan dan kekuasaannya, Singasari menaklukan
Sekongo'padatahun 1803M. Singasari mengangapdirinya lebih mampu sehingga kerajaan
yang lainnya tidak dibiarkanmaju.Raja Singasari mempunyai empat orang anak, yang
sulung bemama Dewa Cokorda, kemudian Anak Agung Bagus Oka, Anak Agung Bagus
Karangasem dan yang bungsu bemama Agung AyuPutri yang dikawinkan dengan anak Raja
Mataram. Sebagai pengganti Raja Singasari, diangkatlah Dewa Cokorda yangdidampingi
oleh patihnya Gusti Gde Dangin.

PERLAWANAN KEDIRI
Kesewenang-wenangan Singasari telah memancing amarahKediri, sehingga secara diam-
diam Kediri menyusun kekuatan dan mempengaruhi Rincung Lilin, Penujak, Sakra, jerowaru,
dan Kopang. Rencana pemberontakan ini dibocorkan oleh I Raspa. IRaspa adalah voorang
kawula Kediri sebagai pemegang gadai sawah Gde Banawi dari kaula Singasari. Pada 1804
M Singasari mengirim ekspedisi ke Kediri.Rakyat Kediri yang tidak mau berperang pindah
ke Pasengan. Kediri mendapat serangan arah utara, selatan, dan barat. Pasukan Kediri
dipimpin oleh Sura Tresna dan Walamuka. sedangkan pasukan Singasari di bawah pimpinan
Wiryalunglungan dan Purusa Pakasutan. Pasukan Singasari terdesak mundur sampai ke
sungai Babak tetapi setelah datangnya balabantuan dari Mataram,  Pagesangan dan Pagutan.
Akhirnya Kediri dapat dikalahkan. SetelahKediri habis terbakar, Sura Tresna muncul dari
utara dan mengangkat senjata. la rela mati demi membela kehormatan dan kemerdekaan
negerinya.
PERLAWANAN SAKRA
Didudukinya kerajaan Karangasem oleh Bulelengmenyebabkan raja Karangasem I, Gusti
Gde Ngurah Lanang, pergimenuju Lombok dan mendirikan keraton di Gunung Sari pada
tahun1824 M. Hal ini menimbulkan kecurigaan pada pihak Mataram danPagutan karena
menganggap Raja Karangasem tersebut akanmenempatkan seluruh Lombok di bawah
kekuasaannya. Timbullahsaling curiga yang kemudian berlanjut menjadi perselisihan.Kondisi
ini dimanfaatkan oleh pemimpin Sasak dari Sakrayaitu Mas Panji Komala. Pada tahun 1826
M, Raja Sakramengumumkan perang melawan Singasari (kerajaan KarangasemSasak). Ada
beberapa hal yang menyebabkan perlawanan Sakrayaitu: Pertama, Raden Suryajaya, seorang
perkanggo merangkaptelik (mata-mata), melakukan korupsi dan sangat takut kalaurahasianya
terbuka. Kedua, sebagian besar bangsawan Sakra gelisahkarena anak gadisnya akan
diperistrikan raja-raja di Mataram.Ketiga, sejak lama Mas Panji Komala menantikan saat
yang tepatuntuk mernaklumkan perang terhadap kekuasaan Bali (Singasari,Mataram,
Pagesangan, dan Pagutan) Permakluman tersebut ditolak oleh Karaeng Manajai (ayahdari
Mas Panji Komala). Semua prajuritnya menjadi pengecut dan tidak berani menghadapi
musuh,sehingga pada penyerangan berikutnya, Sakra dapat dikalahkan.Dewa Mas Panji
Komala menghilang dan ibunya Dene' Bini Ringgit ditangkap dan ditawan di Taman
Kelepung Singasari (TamanMayura).Sesuai dengan janji yang diikrarkan oleh raja,
setelah peperangan usai, maka daerah kekuasaan dibagi dengan perincian berikut:
(1) Mataram diberikan desa-desa yang berada di sebelahtimur sungai Babak,
(2) Pagesangan diberikan desa-desa Suradadi,Suralaga, Kembang Kuning, dan desa
Surabaya,
(3) Pagutandiberikan desa-desa seperti Batujai, Batukliang, dan Batutulis,
(4)Sedangkan sisanya adalah wilayah kekuasaaan Singasari.
RUNTUHNYA SINGASARI
Setelah perang Sakra, ternyata perselisihan lama kembalitersulut yang mengakibatkan
terjadinya perpecahan antar merekasendiri. Di sisi lain, ketikakerajaan Gunung Sari
dipersatukan dengan kerajaan Mataram oleh kerajaan Singasari. Kerajaan Mataram
tidak dapat menerima keputusan tersebut. Tindakan sewenang-wenangserta adanya gejala
untuk menghapus kerajaan-kerajaan kecilmenyebabkan pihak Mataram mulai mendekati dan
mempengaruhidesa Kopang, Batukliang, Praya, Sakra dan lain-lain untuk menggempur
Singasari. Secara umum dapat dikatakan bahwa, penyebab keruntuhan kerajaan Singasari
sebagai berikut:1.Masing-masing kerajaan tersebut merasa paling baik. ,Mataram berada
dalam keadaan kritis setelah tewasnya Raja Sepuh I Gusti Karangasem III di Rumak.Pada
saat itulah Sakra bergabung dengan Kuripan membantuMataram dalam menggempur
Singasari. Kerajaan Singasari dikepungdari segala jurusan, seluruh penghuni Singasari
melakukan puputan di Sweta. Dalam peperangan ini, istana Singasari dibakar dan
semua keluarga raja tewas kecuali dua orang anaknya yang masih kecil,seorang perempuan
dan laki-laki, mereka kemudian dibawa keKarangasem Bali. Sedangkan Gusti Gde Dangkin,
Patih Singasari,tewas di Pamotan. Kerajaan Singasari menyerah kalah terhadap kerajaan
Mataram pada tahun 1839 M.
H.    KERAJAAN MATARAMA.
BERDIRINYA MATARAM
Kekalahan Singasari telah mengangkat derajat kerajaanMataram. Orang-orang yang
membantu Mataram diberi hak otonom serta diangkat menjadi pejabat, seperti Gusti
Wanasari,Gusti Gde Wanasara, SangWahayan Lebah yang diangkatmenjadi Punggawa
dan.SangBonaha yang diangkat menjadiPatih.Pada tahun 1839 M SangBonaha dipengaruhi
oleh Langesehingga berbalik melawanMataram. Sementara untuk membunuh sang Bonaha
sangatlahsulit karena ia konon sakti mandraguna. Namun raja tidak kehilangan akal, ia
mengancam bangsawan Batujai dan akan diturunkan kastanya jika dalam waktu3  bulan tidak
mampu membunuh Sang Bonaha. Sehari sebelum ancaman berakhir Mamiq Salim berhasil
membunuh Sang Bonahayang
BERKEMBANGNYA MATARAM
Kerajaan Mataram sebagai penguasa tunggal di pulauLombok berturut-turut diperintah oleh
tiga raja. Raja yang pertamaAnak Agung Ketut Karangasem IV (1838-1850 M),
yangmengkonsolidasikan Mataram sebagai kerajaan tunggal yang bercorak sentralistik dan
represif. Raja kedua adalah Anak AgungMade Karangasem (1850-1872M), di bawah raja
inilah dilakukanrenovasi atas Taman Kelepug menjadi Taman Mayura. Dibangun pula Pura
Meru, Tamaiq Suranadi, Lingsar, dan dirintisnya pembangunan Taman Narmada yang diberi
ukir kawi dan selesaitahun 1866 M. Kemudian Cakranegara (negara yang sudah
bulat bersatu) ditata sebagai pusat pemerintahan. Raja terakhir yang paling bungsu adalah
Anak Agung Gede Ngurah Karangasem (1872-1894M), yang dinobatkan sebagai raja dalam
usia 70 tahun lebih.Raja Mataram mengawini Dende Aminah dan namanyadiganti manjadi
Dende Nawangsasih (Nawang artinya tahu, Sasihartinya bulan). Pada saat ini,
Mataram mengubah nama Singasari menjadi Cakranegara (negara yang bulat).Orang Islam
bebas beribadah bahkan di Ampenan dibangun sebuahmasjid. Selain itu, didatangkan pula
guru qur'an dan hadits. Mataram menjadi penguasa seluruh Lombok,
termasuk mempersatukan kerajaan-kerajaan yang dulu dibagi-bagikan, yaitu,kerajaan
Pagesangan, Pagutan dan Kediri. Kemudian keraton baru dibangun di tempat bekas keraton
kerajaan Singasari, dan dinamakan Puri Ukir Kawi yang dihuni oleh A.A. Gde Ngurah
Karang Asem dibantu oleh seorang anaknya yaitu A.A. Made Karangasem, sedangPuri
Mataram dihuni oleh anaknya yang lain yaitu A.A. KetutKarangasem, sang putera mahkota
calon pengganti ayahnya.
PERANG MATARAM-PAGUTAN
Salah seorang putra raja Mataram yang sudah dewasadilamarkan seorang putri bernama Ayu
Bulan dari Pagutan. Akantetapi lamaran tersebut ditolak oleh pihak Pagutan.
KeberanianPagutan menolak lamaran tersebut karena dijanjikan bantuan olehKuripan.
Apabila terjadi peperangan melawan Mataram, pihak kuripan bersedia membantu Pagutan.
Kerajaan Mataram merasadilecehkan oleh peristiwa tersebut, akhirnya peperangan pun
tak dapat dihindari. Pada tahun 1839 M, Raja Pagutan, Gusti Ketut Putradengan beberapa
orang keluarganya tewas. Hingga perang usai, bantuan dari Raja Kuripan Dene' Laki Batu
tidak kunjung dating
PENGHANCURAN KEKUASAAN SASAK 
Peristiwa peperangantersebut sangat disesalkan olehMataram. Semua itu terjadikarena ulah
Kuripan. AkhirnyaMataram mencabut hak otonomiyang diberikan kepada seluruhdesa-desa
termasuk Kuripan,Praya, Kopang, Mantang, Rarangdan lain-lainnya. Mataram beranggapan
bahwa pemberianotonomi itu pada akhirnya akanmenimbulkan malapetaka
bagi pemerintahan Mataram Mataram menjadi sangat hati-hati karena ia menyadari betul
apabilakekuatan Sasak bersatu di bawah kekuatan Islam maka bisamenimbulkan malapetaka
bagi Mataram. Kemudian Matarammelakukan upaya adu-domba.. Setelah pulang mereka
sepakat untuk menolak  permintaan tersebut. Pada undangan yang kedua Dene' Laki Batu
danDene' Laki Galiran dapat dibunuh pada tahun 1840 M. WilayahKuripan diperintah
langsung oleh kedua putri Dene' Laki Batu,masing-masing Dende Rada dan Dende Sumekar
yang selanjutnyadibawa ke Mataram, sedangkan anak laki-laki Dene' Laki Batumenghilang.
Perang Praya I
Penaklukan selanjutnya diarahkan ke Praya yang dipimpinoleh Raden Wiracandra. Berkali-
kali Raden Wiracandra ke Mataram,tetapi setiap kedatangannya selalu membawa pengiring
yang sangat banyak dan bersenjata lengkap. Praya sudah menyadari bahwamalapetaka bagi
dirinya hanya menunggu giliran saja. Praya sudahtidak tahan lagi memelihara persahabatan
dengan Mataram.Beberapa hal yang menjadi sebab perang Praya I ini antaralain:a.Kerajaan
Mataram merobek-merobek (melanggar) perjanjianantaraArya Banjar Getas dengan I Gusti
Ketut Karangasem. b.Daerah kekuasaan Banjar Getas sejak lama telah digerogotisedikit demi
sedikit dengan mendirikan desa-desa otonomdibawah perintah langsung dari
Mataram c.Dalam usahanya untuk menguasai seluruh Lombok, KerajaanMataram selalu
menjalankan politik adu domba antara para pemimpin Sasak. d. Raden Wiracandra difitnah
akan menyerang Mataram. Kalijaga untuk kemudian membakar Kalijaga. Dea Meraja dan
puterinya Raden Muna Darmasih melarikan diri naik perahu ke Bima, sedangkan Dea Guru
bersama putrinya, Dende Aminah dan beberapa orang pengiringnya bersembunyi di dalam
sebuah goa di hutan Bungus Bawi, namun musuh dapat menemukannya, sehingga mereka
dapat dibunuh.
RUNTUHNYA KERAJAAN MATARAM
Atas kondisi tersebut, parapemuka SasakmemintapemerintahHindia-Belanda untuk ikut
campur dalam menangarii perangLombok. Setelah menerima permintaan bantuan
persenjataan bagirakyat Sasak, pemerintah Belanda mengirimkan utusannya untuk melihat
secara langsung keadaan orang-orang Sasak. Dalam peninjauannya di Pulau Lombok itu,
Liefrinck melaporkan keadaanyang sesungguhnya, yaitu terjadi berbagai penderitaan
sepertiterjadinya bencana kelaparan dan wabah penyakit yang menimpaorang-orang
Sasak.Laporan dari Liefrinck, utusan pemerintah Belanda tersebut,sangat berpengaruh atas
pemerintahan dan kekuasaan Bali diLombok. Laporan ini ditanggapi dengan sangat teliti oleh
pemerintahBelanda di Batavia. Belanda pun sangat perlu untuk ikut campur menyelesaikan
perang Lombok.Belanda berupaya untuk mempertemukan orang Sasak danMataram, akan
tetapi menemui jalan buntu. Setelah mendapat penjelasan secaralangsung dari Panglima
pasukan, akhirnya para pemuka Sasak menyepakati untuk datang ke Mataram dengan
mengirim dua orangutusan.Adapun isi perjanjian antara Mataram dan Belanda yangtertanggal
7 Juni 1843 M sebagai berikut:
1.Mataram mengakui kedaulatan Belanda atas pulau Lombok.
2Mataram tidak lagi melakukan hak adat tawan karang.
3Mataram akan melindungi kepentingan perdagangan Belanda.
4.Mataram tidak lagi kontak atau melakukan perjanjian dengan bangsa kulit putih lainnya.
5.Sebagai imbalan-Mataram diberi hak otonomi penuh oleh Belanda dalam melaksanakan
pemerintahan di Lombok.
Kedatangan utusan Sasak tersebut justru meninggalkan permasalahan baru. Mereka justru
meninggalkan tempat perundingandan memulai peperangan. Keadaan ini menyebabkan
banyak pasukanBelanda meninggal, salah satunya Jenderal Belanda adalah JenderalVan
Ham.Pada tahap selanjutnya, Belanda mengirim ekspedisi yangsempurna dan melakukan
penyerangan terhadap Mataram dari berbagai penjuru. Serangan Pada tahun 1894 M tersebut
berhasilmenghancurkan dan membakar puri hingga hampir rata dengantanah. Mataram
kemudian dapat ditaklukkan.Peristiwa penting yang terjadi pada waktu itu ialahditemukannya
keropak(naskah lontar) Desawarnama yang kemudianterkenal dengan nama
Negarakertagama. Menurut Brandes, naskahini diketahui sebagai satu-satunya naskah yang
berisi gambaran paling lengkap tentang kerajaan Majapahit

SEBAB KEKALAHAN MATARAM


1.Mulai tumbuh kesadaran di kalangan orang Sasak akan pentingnya makna persatuan.
2.Sejak terjadi peperangan antara Mataram-Sasak, kerajaanMataram tidak pemah mendapat
bantuan secara tulus dari para pendukungnya.
3.Pada akhir pemerintahan raja tua, A.A. Gde Ngurah Karangasemtidak mampu
mengendalikan salah seorang anaknya, A.A. Made,yang terlalu memburu harta. Sedangkan
putra mahkota, A.A.Ketut Karangasem, tidak berdaya.
4.A.A. Made dan A.A. Ketut Karangasem merasa malu. Kenyataan bahwa ketika perang di
Praya selama tiga bulan melawan tujuhorang saja mereka tidak mampu menang, padahal
pihak Matarammenggunakan berbagai persenjataan modem, hal itu menurunkanmoral pihak
Mataram.
5.Orang-orang Sasak yang membantu Bali tergetar hatinya uanruntuh moralnya ketika
mendengar kumandang jihad fisabilillah.Akibatnya banyak orang Sasak yang berbalik haluan
danmembangun Sasak bersatu.
6.Orang Sasak keberatan dikirim berperang melawan KlungkungBali.
7.Dalam beberapa peperangan yang mendatangkan malapetaka, pihak Mataram selalu
meminta bantuan dari Bali. Di sisi lain, diBali sendiri terjadi perang antar kerajaan.
8. Jasa jasa baik Belanda untuk menawarkan perdamaian ditolak oleh Mataram.
II.      KERAJAAN BIMA
Asal Usul
Dalam naskah kuno dan Arsip Majelis Ada Dana Mbojo Bima, penduduk Bima dahulu
pemeluk agama Hindu-Syiwa yang kemudian dalam perkembangannya berubah menjadi
Islam.
Berdirinya kerajaan bima sejak abad ke 14, berawal dari kesepakatan raja-raja kecil di
wilayah itu yang mencangkup Sumbawa dan Manggarai dibagian barat Flores. Hasil
kesepakatan itu ditunjukanlah Indra Jamrud sebagai raja pertama.
Kerajaan Bima terletak di pantai timur pulau Sumbawa. Asal mula kerajaan ini diperkirakan
telah ada sejak periode Hindu. Namun, sayang sekali, data sejarah berkenaan dengan kerajaan
ini pada masa Hindu sangat minim.
Naskah kuno berbahasa Melayu tersebut menceritakan kehidupan sejak abad ke-17 hingga 20
M. Selain bahasa Melayu, sebenarnya bahasa Bima juga cukup berkembang, namun, bahasa
ini belum mencapai taraf bahasa tulis. Bo Sangaji Kai, sebuah naskah kuno milik Kerajaan
Bima yang ditulis dalam bahasa Arab Melayu menceritakan bahwa, sejarah Bima dimulai
pada abad ke-14 M. Ketika itu, pulau Sumbawa diperintah oleh kepala suku yang disebut
Ncuhi. Pulau Sumbawa tersebut terbagi dalam lima wilayah kekuasaan Ncuhi: selatan, barat,
utara, timur, dan tengah. Ncuhi terkuat adalah Ncuhi Dara, wilayahnya disebut Kampung
Dara. Struktur Ncuhi mulai mengalami perubahan, ketika Indra Zamrud, anak Sang Bima
diangkat menjadi Raja Bima pertama. Selanjutnya, Indra Zamrud menggunakan nama
ayahnya, yaitu Bima untuk menyebut kawasan yang meliputi pulau Sumbawa tersebut.
Berkenaan dengan Zamrud, kisahnya dimulai pada masa kanak-kanak, ketika ia dikirim
ayahnya ke Pulau Sumbawa dengan keranjang bambu.
Indra Zamrud sampai dan mendarat di Danau Satonda, dekat Tambora. Ncuhi Dara sudah
mendengar berita kedatangan Indra ini, karena itu ia datang untuk menyambut dan
mengangkatnya sebagai anak. Ketika Indra dewasa, lima Ncuhi di Sumbawa sepakat
mengangkatnya menjadi raja, sedangkan para Ncuhi tersebut menjadi menteri. Dengan
kepemimpinan mereka, Kerajaan Bima terus berkembang dan menjadi pelabuhan dagang
yang cukup diperhitungkan. Kenyataan ini sejalan dengan catatan yang terdapat dalam Kitab
Negarakertagama yang menyebutkan bahwa, Kerajaan Bima sudah memiliki pelabuhan besar
pada tahun 1365 M. Jadi, kisah dalam Bo Sangaji Kai ini sesuai dengan catatan
Negarakertagama.
Bima dan Islam
Mulanya, Bima merupakan kerajaan yang dipengaruhi Hindu- Budha yang bercampur dengan
kebudayaan asli. Sebelum Islam datang, penduduknya mempercayai arwah-arwah lelulur
mereka sebagai penjaga kehidupan. Pada awal abad ke-17, barulah ajaran Islam masuk ke
Bima, yang terletak di bagian timur Pulau Sumbawa. Tepatnya pada tahun 1620, raja Bima
yang bernama La Ka’i memeluk Islam dan namanya berganti menjadi Abdul Kahir.
Sesungguhnya, ajaran Islam telah masuk ke daerah Sumbawa sejak abad ke16. Persebaran
Islam di wilayah ini terbagi dalam dua gelombang. Gelombang pertama sekitar tahun 1540-
1550 oleh para mubalig dan pedagang dari Demak. Sementara, gelombang kedua terjadi pada
1620 oleh orang-orang Sulawesi. Pada gelombang kedua inilah Raja Bima, La Ka’i, tertarik
untuk menjadi muslim. Sejak penguasanya masuk Islam, Bima menjelma menjadi pusat
penyebaran Islam di wilayah timur Nusantara.
Silsilah
Berikut ini adalah urutan raja-raja yang pernah berkuasa di Kerajaan Bima:
1. Jan wa Mamiyan
2. Sangyang Tunggal.
3. Sangyang Wunang
4. Maharaja Indra Luka
5. Batara Indra Manis
6. Maharaja Indra Falasyara
7. Maharaja Tunggal Pandita.
8. Maharaja Batara Indra Ratu Punggawa Bisa.
9. Maharaja Pandu Devanata.
10. Maharaja Sang Bima
11. Maharaja Sang Aji Dharmawangsa
12. Maharaja Sang Kang Kula
13. Maharaja Sang Rajuna
14. Maharaja Sang Deva
15. Maharaja Deva Indra Zamrud
16. Maharaja Indra Kamala I.
17. Maharaja Deva Batara Indra Bima
18. Maharaja Batara Sang Luka
19. Batara Mera?
20. Maharaja Batara Sang Bima
21. Maharaja Batara Matra Indrawata
22. Maharaja Matra Indra Tarata
23. Maharaja Nggampo Java
24. Maharaja Indra Kumala.
25. Maharaja Batara Bima Indra Luka
26. Maharaja Indra Sri, Maharaja of Bima.
27. Sangaji Ma Waa Paju Longgi (14.. – 1425 M)
28. Sangaji Ma Waa Indra Mbojo (1425 – 14..)
29. Sangaji Ma Waa Bilmana (14.. – 14..)
30. Sangaji Manggampo Donggo (14.. – 1500)
31. Ruma-ta Mambora Wa‘a Pili Tuta (1500-….)
32. Sangaji Makapiri Solo
33. Ruma-ta Mawa‘a Andapa
34. Ruma-ta Mawa‘a La Laba
35. Mantau La Sadina
36. Ruma-ta Mambora di Sapaga
37. Ruma-ta Mambora di Bata Lambu
38. Ruma-ta Samara
39. Ruma-ta Mantau Asi Sarise
40. Ruma-ta Mantau La Limandaru
41. Mantau La Sadina Abdul Rahim (1609-….)
42. Mambora di Sapaga (16.. – 1620 M)
43. Paduka Sri Sultan Abdul Kahir (1620-1632 M)
44. Ruma Mantau Asi Peka (1632–1633 M)
45. Paduka Sri Sultan Abdul Kahir (1620-1632) dan (1633-1640 M)
46. Paduka Sri Sultan Abdul Khair I Sirajuddin Muhammad Shah bin Sultan Abdul Kahar
(1640-      1682 M).
47. Sultan Nuruddin Abu Bakar Ali Shah bin Sultan Abdul Khair Sirajuddin (1682-1687 M)
48. Sultan Jamaluddin Inayat Shah bin Sultan Nuruddin Abu Bakar Ali Shah (1687–1695 M)
49. Sultan Hasanudin Muhammad Ali Shah bin Sultan Jamaludin (1695-1731 M)
50. Sultan Alauddin Muhammad Shah Zillullahi fi al Alam bin Sultan Hasanudin (1731–1748
M)
51. Sangaji Perempuan Ruma Partiga Sultanah Kamalat Shah binti Sultan Alauddin (1748-
1751 M)
52. Sultan Abdul Karim Muhammad Shah Zillullah fi al Alam bin Sultan Alauddin (1751–
1773 M)
53. Sultan Shafiuddin Abdul Hamid Muhammad Shah Zillullah fi al Alam bin Sri Nawa
AbdulKarim (1773–1817 M)
54. Sultan Ismail Muhammad Shah Zillullah fi al Alam bin Sultan Shafiuddin Abdul Hamid
(1817-1854 M)
55. Sultan Abdullah Muhammad Shah Zillullah fi al Alam bin Sultan Ismail (1854–1868 M)
56. Sultan Abdul Aziz Zillullah fi al Alam bin almarhum Sultan Abdullah (1868–1881 M)
57. Sultan Ibrahim Zillullah fi al Alam bin Sultan Abdullah (1881-1915 M)
58. Sultan Muhammad Salahuddin Zillullah fi al Alam bin Sultan Ibrahim (1915–1951 M)
59. Sultan Abdul Khair II Muhammad Shah Zillullah fi al Alam bin Sultan Muhammad
Salahuddin (1951-2001)
60. Putra (Iskandar) Zulkarnain bin Sultan Abdul Khair II Muhammad Shah (Dr Ferry
Zulkarnaen) (2001- sekarang).
III.        KERAJAAN SUMBAWA
SULTAN MUH.JALALUDDIN III
Kebaradaan Tana Samawa atau Kabupaten Sumbawa, mulai dicatat oleh sejarah sejak Zaman
Dinasti Dewa Awan Kuning, tetapi tidak banyak sumber tertulis yang bisa dijadikan bahan
acuan untuk mengungkapkan situasi dan kondisi pada waktu itu. Sebagaimana masyarakat di
daerah lain, sebagian rakyat Sumbawa masih menganut animisme dan sebagian sudah
menganut agama Hindu. Baru pada kekuasaan raja terakhir dari dinasti Awan Kuning, yaitu
Dewa Maja Purwa, ditemukan catatan tentang kegiatan kerajaan, antara lain bahwa Dewa
Maja Purwa telah menandatangani perjanjian dengan Kerajaan Goa di Sulawesi. Perjanjian
itu baru sebatas perdagangan antara kedua kerajaan kemudian ditingkatkan lagi dengan
perjanjian saling menjaga keamanan dan ketertiban. Kerajaan Goa yang pengaruhnya lebih
besar saat itu menjadi pelindung kerajaan Samawa’.
Setelah Dewa Maja Purwa wafat ia digantikan oleh Mas Goa, yang masih menganut ajaran
Hindu. Ia dianggap telah melanggar salah satu perjanjian damai dengan kerajaan Goa, maka
resikonya ia terpaksa disingkirkan bersama pengikut pengikutnya kesebuah Hutan, kira-kira
di wilayah Kecamatan Utan sekarang. Pengusiran Mas Goa dan pengikutnya ke wilayah Utan
lebih arif disebut kudeta di zaman sekarang. Ia serta merta diturunkan dari tahtanya karena
mangkir dari kesepakatan pendahulunya dengan Kerajaan Goa. Tidak disebutkan apa
pelanggaran yang telah dilakukan Mas Goa, namun campur tangan Raja Goa di Sulawesi
sangat besar.
Pemberhentian secara paksa ini terjadi pada tahun 1673 M sekaligus mengakhiri pengaruh
Dinasti Dewa Awan Kuning di Sumbawa. Tahun berikutnya 1674 M Dinasti baru terbentuk
dan diberi nama Dinasti Dewa Dalam Bawa’. Saat itu menurut BUK Tana’ Samawa, rakyat
Sumbawa sudah mulai memeluk Agama Islam. Dinasti Dewa Dalam Bawa’ ini berkuasa
hingga tahun 1958.
Luas wilayah kekuasaannya dimulai dari wilayah taklukan Kerajaan Empang hingga
Jereweh. Raja pertama dari Dinasti Dalam Bawa ini adalah Sultan Harunurrasyid I (1674 –
1702). Ia kemudian diganti oleh putranya Pangeran Mas Madina bergelar Sultan Muhammad
Jalaluddin Syah I yang kawin dengan Putri Raja Sidenreng Sulawesi Selatan yang bernama I
Rakia Karaeng Agang Jene.Setelah wafat, Jalaluddin Syah I ini kemudian diganti oleh Dewa
Loka Lengit Ling Sampar kemudian oleh Dewa Ling Gunung Setia. Tidak banyak bahan
sejarah yang dapat mengungkapkan berapa lama keduanya memerintah, tapi diperkirakan
selama 10 tahun. Ada fakta yang menyatakan bahwa pada masa pemerintahan Datu Gunung
Setia, kerajaan Sumbawa termasuk “ Bala Balong” lenyap dilalap si jago merah pada tanggal
26 Ramadhan 1145 Hijriah (1732 M).
Pada tahun 1733 Kerajaan Sumbawa kembali dipegang oleh keponakan Sultan Muhammad
Jalaluddin Syah I, bernama Muhammad Kaharuddin I (1733-1758). Ketika ia meninggal,
kekuasaan diambil alih istrinya I Sugiratu Karaeng Bontoparang, yang bergelar Sultan Siti
Aisyah. Raja wanita ini dikenal sering berselisih paham dengan pembantu raja, sehingga pada
tahun 1761 ia diturunkan dari tahta dan mengharapkan , digantikan oleh Lalu Mustanderman
Datu Bajing, namun ia menolak, dan menyarankan untuk mengangkat adiknya yaitu Lalu
Onye Datu Ungkap Sermin ( 1761-1762 ).
Wilayah Kesultanan/kerajaan Sumbawa ini pada masa pra-Majapahit menjadi wilayah
kekuasaan Kerajaan Sasak Samawa yang berpusat di Lombok, kemudian ditaklukkan oleh
Majapahit dengan pusat pengaruh di Taliwang dan Seran, sedangkan masa Islam adalah masa
penaklukkan Kerajaan Gowa-Sulawesi terhadap semua wilayah Sumbawa dan Selaparang-
Lombok dengan pusat pemerintahan mula-mula di Lombok kemudian dipindahkan ke
Sumbawa besar akibat ancaman pencaplokkan Kerajaan Gelgel-Bali. Setelah masuknya
VOC(Verenigde Oost Indische Compagnie) Kesultanan Sumbawa menjadi bagian wilayah
Gubernemen Selebes, dan sesuai pembagian wilayah afdeeling maka Sumbawa masuk
wilayah Karesidenan Timor dengan ibukota di Sumbawa Besar.
Nama Raja-Raja Sumbawa
1. Sultan Hasanurrasyid I 1674-1702 m
2. Sultan Muhammad Jalaluddin I 1702-1723 m
3. Datu Bala Sawo 1723-1725 M
4. Datu Gunung Setia 1725-1732 M
5. Sultan Muhammad Kaharuddin I 1732-1758 M
6. Sultan Siti Aisyah 1759-1760 M
7. Datu Ungkap Sermin 1761-1762 M
8. Sultan Muhammad Jalaludddin  II 1762-1765
9. Dewa Mepaconga Mustafa 1765-1776
10. Sultan Harunurrasyid II 1776-1790 M
11. Sultan Shafiyatuddin 1791-1795 M
12. Sultan Muhammaad Kaharuddin II 1795-1816 M
13. Nene Ranga Mele Manyurang 1816-1825 M
14. Mele Abdullah 1825-1836 M
15. Sultan Amrullah II 1836-1882
16. Sultan Muhammad Jalaluddin III 1882-1931 M
17. Sultan Muhammad Kaharuddin III 1931-1958 M
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Islam masuk ke daerah Nusa Tenggara (Lombok)sekitar abad ke-16. Islam di lombok
diperkenalkan oleh Sunan Perapen (putra Sunan Giri).
Kerajaan Selaparang adalah salah satu kerajaan yang pernah ada di Pulau Lombok.
Selaparang merupakan pusat Kerajaan Islam di Lombok. Selaparang di bawah Pemerintahan
Prabu Rangkesari. Kerajaan Bima merupakan kerajaan Islam yang menonjol di Nusa
Tenggara. Rajanya yang pertama masuk Islam ialah Ruma Ta Ma Bata Wada yang bergelar
Sultan Bima I atau Sultan Abdul Khair(1611-1640). Kerajaan Islam di Nusa Tenggara
semakin runtuh karena kedatangan Belanda termasuk tekanan dari VOC.
Cara penyebaran Islam di Nusa Tenggara adalah melalui dakwah para ulama/kyiai.

B. Saran

Hendaknya sejarah perkembangan dan masuknya Islam ke Nusa Tenggara dijadikan


pelajaran dalam menyebarkan Islam selanjutnya.
Metoda Dakwah dalam penyebaran Islam di Nusa Tenggara, merupakan metode yang efektif,
sehingga perlu dilestarikan.
Sebab-sebab keruntuhan Kerajaan Islam di Nusa Tenggara harus dijadikan pelajaran untuk
dapat mempertahankan keutuhan Republik Indonesia, sebab dari sejarah tersebut dapat
diketahui cara untuk mempertahankan keutuhan sebuah negara.
DAFTAR PUSTAKA

https://agusyulionopati.blogspot.com/2017/02/makalah-kerajaan-kerajaan-di.html
https://kerjaanislamdiindonesia.blogspot.com/2016/05/kerajaan-islam-di-nusa-tenggara.html
https://www.academia.edu/25697429/MAKALAH_ISLAM_DI_NUSA_TENGGARA_-_Copy
https://www.academia.edu/31354770/KERAJAAN_ISLAM_DI_PULAU_LOMBOK_DAN_SUMB
AWA

Anda mungkin juga menyukai