DISUSUN OLEH :
X IIS 5
sma3blitar@hotmail.com/(0342) 807225
KELOMPOK 9 | 1
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena berkat
rahmat dan karunianya kami dapat menyelesaikan tugas penyusunan makalah ini yang
berjudul “Kerajaan Buleleng.”
Makalah ini berisikan tentang informasi Kerajaan Buleleng. Semoga makalah ini
dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk dan pedoman bagi para pembaca
dalam memperluas pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca.
Kelompok 9
KELOMPOK 9 | 2
DAFTAR ISI
KATA
PENGANTAR ......................................................................................................................... i
DAFTAR
ISI ............................................................................................................................................ ii
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................................4
1.1 Latar Belakang ...................................................................................................................4
1.2 Maksud dan Tujuan Penulisan ...........................................................................................5
1.3 RumusanMasalah................................................................................................................5
BAB I PEMBAHASAN............................................................................................................6
2.1 letak geografis kerajaan buleleng........................................................................................7
2.2 perkembangan ekonomi kerajaan buleleng.........................................................................8
2.3 Raja-raja Kerajaan Bali ......................................................................................................
2.4 Kehidupan Kerajaan Bali ...................................................................................................
2.5 Penyebab Kejayaan Kerajaan Bali .....................................................................................
2.6 Penyebab Kemunduran Kerajaan Bali ...............................................................................
BAB III PENUTUP ................................................................................................................
3.1 Kesimpulan ..................................................................................................................... 10
3.2 Saran .................................................................................................................................10
DAFTARRUJUKAN .............................................................................................................11
KELOMPOK 9 | 3
BAB I
PENDAHULUAN
Dinasti (Wangsa) Warmadewa adalah para raja-raja dan penguasa Bali Kuno
yang memerintah pada tahun 804-1265 saka sebagaimana disebutkan dalam sumber kutipan
Purana Bali Dwipa, yang kisah awal dan berakhirnya dinasti warmadewa ini dalam sejarah
singkatnya disebutkan sebagai berikut:
KELOMPOK 9 | 4
Tersebutlah pada tahun 804 saka, Bali mengalami kehancuran di bawah Mayadanawa dan
setelah matinya, Mayadanawa bertahanlah seorang raja bernama Sri Kesari Warmadewa di
Bali.
Ketika Sri Tapolung yang bergelar Bhatara Asta Asura Ratna Bumi Banten menjadi raja di
Bali dibantu oleh para Senapati, dengan patih utama seperti Ki Pasung Grigis, Ki Kebo
Iwa/Waruya,putra Ki Karang Buncing dll.
Pada masa itu datanglah ekspedisi kerajaan Majapahit yang dipimpin langsung oleh Gajah
Mada dan Arya Damar dan para Arya yang lainnya.
Terjadilah pertempuran anatara pasukan Bali dan Majapahit yang sangat dahsyat dimana saat
itu Dinasti Warmadewa mengalami kesalahan.
Raja dinasti warmadewa pertama kali di Bali adalah Dalem Sri Kesari atau
yang dikenal juga dengan Dalem Selonding, datang ke Bali pada akhir abad ke-9 atau awal
abad ke-10, beliau berasal dari Sriwijaya (Sumatra) dimana sebelumnya pendahulu beliau
dari Sriwijaya telah menaklukan Tarumanegara (tahun 868) dan Kerajaan Kalingga.
KELOMPOK 9 | 5
BAB II
PEMBAHASAN
Letak geografis :
KELOMPOK 9 | 6
ASPEK KERAJAAN BULELENG
Dalam kehidupan sosial, masyarakat Bali, tidak terlepas dari agama yang dianutnya
yaitu agama hindu (mempunyai pengaruh yang paling besar) dari Budha sehingga keadaan
sosialnya sebagai berikut:
1. Terdapat pembagian golongan/kasta dalam masyarakat yaitu Brahmana, Ksatria dan
Waisya
2. Masing-masing golongan mempunyai tugas dan kewajiban yang tidak sama disbanding
keagamaan
3. Pada masa Anak Wungsu dikenal adanya beberapa golongan pekerja khusus yaitu pande
besi, pande emas, dan pande tembaga dengan tugas membuat alat-alat pertanian, alat-alat
rumah tangga, senjata, perhiasan dan lain-lain.
Dari ketiga hal diatas dapa kiata ambil kesimpulan sebagi berikut:
1. Kehidupan sosial masyarakat Bali sudah teratur dan rapi
2. Sudah ada system pembagian kerja Hasil budaya kerajaan Bali antara lain berupa
- Prasasti
- Cap Materai kecil dari tanah liat yang disimpan dalam stupa kecil
- Arca misalnya arca durga
- Dua kitab undang-undang yang dipakai pada masa pemerintahan Jayasakti yaitu Uttara
Widdhi Balawan dan Rajawacana/Rajaniti
- Pada zaman Jayasakti agam Budha dan Syiwa berlambang dengan baik bahkan raja sendiri
disebut sebagai penjelmaan dewa Wisnu (airan Waisnawa)
- Prasasti di Bali paling banyak menggunakan bahasa Jawa kuno sehingga hubungan dengan
Jawa diperkirakan terjalin dengan baik.
KELOMPOK 9 | 7
kemudian digantikan oleh Jayasingha Warmadewa, ia membangun dua buah pemandian di
Desa Manukraya. Jayasingha kemudian digantikan oleh Jayasadhu Warmadewa yang
memerintah dari tahun 975-983 M.
Jayasadhu digantikan oleh adiknya Sri Maharaja Sri Wijaya Mahadewi, seorang Raja
perempuan. Ia kemudian digantikan oleh Dharmodayana yang terkenal dengan nama
Udayana yang naik takhta pada tahun 989 M. Dharmodayana memerintah bersama
Permaisurinya bernama Gunapriyadharmapadmi, anak dari Raja Makutawangsawardhana
dari Jawa Timur.
Airlangga tidak memerintah di Bali, ia menjadi Raja di Jawa Timur. Anak Udayana
yang memerintah di Bali, yaitu Marakata yang memerintah dari tahun 1011-1022, ia bergelar
Dharmawangsawardhana Marakata Pangkajasthana Uttuganggadewa. Masa pemerintahan
Marakata bersamaan dengan masa pemerintahan Airlangga di Jawa Timur. Marakata adalah
Raja yang sangat memperhatikan kehidupan rakyatnya, sehingga ia dicintai dan dihormati
oleh rakyatnya. Marakata digantikan oleh adiknya Anak Wungsu, yang memerintah dari tahun
1049-1077. Pada masa pemerintahannya, keadaan negeri sangat aman dan tenteram.
Anak Wungsu tidak memiliki anak dari Permaisurinya. Ia meninggal pada tahun 1077
M dan didharmakan di Gunung Kawi dekat Tampak Siring. Beberapa Raja yang memerintah
Kerajaan Bali setelah Anak Wungsu, diantaranya Sri Maharaja Sri Walaprahu, Sri Maharaja
Sri Sakalendukirana, Sri Suradhipa, Sri Jayasakti, Ragajaya, dan yang lain sampai
pada Paduka Bhatara Sri Asta Asura Ratna sebagai Raja terakhir bali. Sebab pada tahun
1430 M, bali ditaklukkan oleh Gajah Mada dari Kerajaan Majapahit. Sejak bali ditaklukkan
oleh Majapahit, Kerajaan di Bali diperintah oleh Raja-raja yang berasal dari Keturunan Jawa
(Jawa Timur).
5. Raja Marakata
KELOMPOK 9 | 8
Raja-raja Kerajaan Buleleng (Wangsa Panji Sakti) :
Agama Hindu dan Buddha mulai mendapatkan peranan penting pada masa raja
Udayana. Pada masa ini pendeta Syiwa dan Brahmana Buddha diangkat sebagai salah satu
penasihat raja . Sesuai dengan kepercayaan Hindu, raja dianggap penjelmaan (inkarnasi)
dewa. Dalam prasasti Pohon Asem dijelaskan Anak Wungsu merupakan penjelmaan Dewa
Hari(Wisnu). Bukti ini menunjukkan bahwa Raja Anak Wungsu dan rakyat Buleleng
KELOMPOK 9 | 9
merupakan penganut waisnawa, yaitu pemuja Dewa Wisnu. Selain agama Hindu dan Buddha,
di Buleleng berkembang sekte-sekte kecil yang menyembah dewa-dewa tertentu, misalnya
sekte Ganapatya(penyembah Dewa Gana) dan Sora(penyembah dewa Matahari).
a. Adanya peraturan hak tawan bagi raja-raja Bali, yaitu hak raja untuk merampas kapal dan
muatannya yang terdampar di Pulau Bali. Raja Buleleng merampas kapal-kapal Belanda di
Sangsit dan Prancah.
b. Belanda menuntut supaya hak tawan karang dihapus, dan raja-raja Bali mau mengakui
kekuasaan Belanda di Bali serta mau melindungi perdagangan di Bali. Belanda yang
memerlukan beberapa ekspedisi untuk menaklukkan kerajaan Buleleng yang dibantu oleh
sekutunya.
Pada tahun 1849 Belanda mengirimkan pasukan yang jauh lebih banyak, yakni 15000
pasukan lebih yang terdiri dari pasukan Infanteri, Kavaleri, Artileri, dan Zeni. Serangan
tersebut dibalas oleh rakyat Bali dengan “Perang jagaraga ” yaitu bertempur sampai titik
darah penghabisan. Akhirnya, benteng Jagaraga jatuh ke tangan Belanda. Setelah benteng
Jagaraga jatuh, serangan diarahkan ke Klungkung, Karangasem, dan Gianyar. Baru pada
tahun 1906, Belanda dapat menegakkan kekuasaannya di Bali.
Karena Belanda kalah maka Belanda menyiapkan pasukan yang lebih kuat untuk
melakukan pembalasan. Di awal April 1849, datang tentara Belanda dari Batavia ke Jagaraga.
Di tanggal 15 April 1849, semua kekuatan Belanda diarahkan ke Jagaraga untuk melakukan
penyerangan. Raja Buleleng, I Gusti Ktut Jelantik dan Jero Jempiring melarikan diri ke
wilayah Karangasem. Tetapi kemudian mereka tertangkap dan dibunuh tentara Belanda.
KELOMPOK 9 | 10
KELOMPOK 9 | 11
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Buleleng mengalami masa kejayaan di bawah kekuasaan Dinasti Warmadewa
yang diperintah oleh Anak Wungsu. Hal ini dapat dibuktikan pada prasasti yang disimpan di
Desa Sembiran yang berangka tahun 1065 M.
SARAN
Tiada sesuatupun yang sempurna di dunia ini, begitu juga dengan makalah
yang penulis susun ini juga masih banyak kekurangan. Oleh karena itu, kritik dan saran
akan penulis terima dengan senang hati demi melengkapi makalah ini.
KELOMPOK 9 | 12
DAFTAR RUJUKAN
https://www.gurupendidikan.co.id/2014/kerajaan-buleleng-sejarah-kehidupan-politik-sosial-
budaya-ekonomi-agama/
http://lailameika13.blogspot.com/2015/03/kehidupan -politik-sosial-budaya-
ekonomi.html?m=1
http://pujel.blogspot.com/2014/03/kehidupan-kerajaan-buleleng.html
http://smkn1sikurblog.blogspot.com/2015/12/tugas-sejarah-indonesia-kerajaan.html
https://brainly.co.id/tugas/4197678/2015
KELOMPOK 9 | 13