Anda di halaman 1dari 2

PUTRI INDAH PRATIWI COLOAY

X – IPA 1
‘SEJARAH KESULTANAN PEUREULAK(PERLAK)’

Kerajaan perlak merupakan salah satu kerajaan Islam tertua di Nusantara dan bahkan merupakan
kerajaan Islam pertama. Perlak muncul atau dikenal pada tahun 840-1292 masehi dan berlokasi
di Perlak, Aceh Timur. Kenapa dinamakan Kerajaan Perlak? Karena, berdasarkan beberapa
pendapat para ahli, Perlak merupakan nama kayu yang terkenal di daerah tersebut, kayu perlak
merupakan bahan untuk membuat kapal, sehingga banyak para pembuat kapal dari wilayah
Nusantara atau bahkan dari luar datang hanya untuk membeli bahan pembuatan kapal tersebut.
Dari nama kayu tersebut yang cukup terkenal maka disebut lah wilayah ini sebagai Kerajaan
Perlak.
Kerajaan Perlak merupakan kerajaan Islam, hal ini disebabkan karena daerah tersebut sering
disinggahi oleh para pedagang dari wilayah Timur Tengah atau India. Dari persinggahan para
pedagang, terjadilah perkawinan antara orang-orang lokal dengan para pedagang tersebut. Para
pedagang atau perantau singgah di wilayah Kerajaan Perlak (Aceh Timur) bukan hanya satu atau
dua hari, mereka singgah datang dan pergi memerlukan waktu beberapa bulan.
Hal ini disebabkan transportasi pada zaman dahulu masih menggunakan kapal dan kapal-kapal
tersebut merupakan kapal dengan tenaga angin, bukan tenaga mesin. Jadi mereka yang singgah
di Kerajaan Perlak melakukan interaksi dengan orang-orang lokal, bahkan terjadi perkawinan. Hal
ini menimbulkan percampuran perkawinan dan budaya. Banyaknya pedagang Islam yang dinggah
membuat perkembangan agama Islam di Kerajaan Perlak semakin pesat.
KEHIDUPAN POLITIK KERAJAAN PERLAK
Kerajaan Perlak didirikan oleh para pendatang yang awal mulanya hanya berdagang sekaligus
berdakwah. Mereka merupakan rombongan Nahkoda Kapal Khalifah yang berjumlah 100 orang.
Datangnya rombongan tersebut membuat terjadinya perkawinan antara penduduk lokal dan
para pendatang dari Arab, India dan Persia, hal inilah yang membuat perkembangan islam
semakin pesat dan berdirinya kerajaan Islam yaitu Kerajaan Perlak pada tahun 225 H (840 M).
Raja atau Sultan pertama Kerajaan Perlak adalah Alaidin Syed Maulana Abdul Aziz Syah, beliau
merupakan keturunan dari hasil perkawinan antara penduduk lokal dan para pedagang tersebut.
Pada masa pemerintahan Alaidin Syed Maulana Abdul Aziz Syah Kerajaan Perlak tumbuh dan
berkembang menjadi kerajaan yang subur dan menjadi semakin luas. Beliau merupakan sultan
yang beraliran Syiah, aliran ini datang ke Nusantara atau Indonesia melalui para pedagang
Gujarat, Persia dan Arab. Aliran Syiah masuk pertama melalui Kerajaan Perlak dengan dukungan
penuh dari dinasti Fatimah di Mesir.
Saat pemerintahan sultan ke tiga yakni Sultan Alauddin Syed Maulana Abbas Shah, aliran Syiah
mulai di tinggalkan dan masuknya aliran Sunni ke Kerajaan Perlak. Setelah masuknya aliran Sunni,
terjadilah perang saudara dengan para pengikut aliran Syiah. Perang tersebut terjadi saat
meninggalnya Sultan pada tahun 913 Masehi. Hal ini membuat kekosongan kekuasaan selama
dua tahun. Setelah perang berakhir dan dimenangkan oleh kaum Syiah, kemudian Sultan Syed
Maulana Ali Mughat Shah (kaum Syiah) naik tahta. Pada akhir pemerintahan beliau, terjadi lagi
peperangan antara kedua golongan tersebut di Kerajaan Perlak. Peperangan tersebut
dimenangkan oleh golongan Sunni sehingga yang menjadi Sultan dari golongan tersebut.
Singkat cerita, peperangan yang terjadi di Kerajaan Perlak masih terus terjadi. Akhirnya, Sultan
Kerajaan Perlak ke 17 yakni Sultan Makhdum Alaiddin Malik Muhammad Amin Syah II melakukan
strategi politik persahabatan dengan kerajaan-kerajaan tetangga. Ia menikahkan putri-putrinya
dengan raja-raja kerajaan tetangga yakni Kerajaan Malaka dan Kerajaan Samudra Pasai. Dari hasil
perkawinan antara dua kerajaan tersebut menghasilkan putra mahkota pewaris dua kerajaan
yaitu Sultan Muhammad Malik al Dhahir. Setelah putra mahkota tersebut diangkat menjadi
Sultan dan raja, kemudian Kerajaan Perlak menyatu dengan Kerajaan Samudra Pasai.
MASA KEJAYAAN KERAJAAN PERLAK
Masa kejayaan Kerajaan Perlak terjadi pada masa pemerintahan Sultan Makhdum Alaiddin Malik
Muhammad Amin Syah II Jouhan Berdaulat yakni pada tahun 1225 sampai 1262 Masehi. Pada
masa pemerintahan beliau, Kerajaan Perlak mengalami kemajuan dan perkembangan yang
sangat pesat, yakni dalam bidang pendidikan Islam dan bidang perluasan dakwah Islamiah.
RUNTUHNYA KERAJAAN PERLAK - Sementara itu, runtuhnya kerajaan Perlak karena banyak
terjadi perang saudara antara dua golongan yang berbeda yaitu aliran Syiah dan aliran Sunni.
Seperti yang sudah dijelaskan di atas, pada masa sultan ke 17 Kerajaan Perlak melakukan strategi
politik persahabatan dengan kerajaan-kerajaan tetangga sehingga penggabungan kerajaan
perlak dengan kerajaan samudra pasai tidak dapat dihindarkan.

Anda mungkin juga menyukai