Anda di halaman 1dari 7

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Pulau Sumatera merupakan awal daerah berkembangnya Islam di Nusantara, buktinya

Islam Nusantara yaitu berdirinya Kerajaan Perlak sekitar abad ke 13Masehi,

Kerajaan tersebut sudah memeluk islam, Islam datang untuk melakukan pencerahan

terhadap masyarakat Nusantara, islam datang di Sumatera di bawa oleh Pedagang yang

berasal dari Arab, penceramahanoleh pedagang tersebut diterima dengan rasa damai,

tanpa adakonflik apapun. Sehingga Islam berkembang sangat cepat di wilayah Sumatera

dan sekitarnya.Islam membawa kedamaiandan keadilan dengan hukum -hukum yang diterapkan,

sehingga jauh dari tindakan kriminal dan hal – hal yang membuat masyarakat terganggu.

B. RUMUSAN MASALAH

1. Kapan berdirinya KerajaanPerlak?

2. Bagaimanakah peranannya dalam penyebaran Islam?

3. Bagaimanakah kondisi masyarat dalam perekonomian,social,dan politik ?

4. Bagaimana Runtuhnya Kerajaan Perlak ?


PEMBAHASAN

1. Berdirinya Kerajaan Perlak

Nama perlak berasal dari nama “Kayu Perlak”. Kayu ini sangat baik untuk

dijadikan bahan pembuatan perahu/kapal, sehingga banyak orang yang datang untuk

mengambil “KayuPerlak” tersebut. Atas dasar itulah kemudian daerah penghasil “Kayu Perlak”

ini disebut dengan “Negeri Perlak”. Dalam perkembangan berikutnya, para pedagang

pedagang atau pengembara yang datang dari Cina,Arab, Persia, dan India yang

singgah kewilayah ini menyebut “Negara Perlak” dengan sebutan “Bandar Perlak”.

Sebelum berdirinya Kesultanan Perlak, di Negeri Perlak telah berdiri sebuah kerajaan

yang sederhana yang bernama kerajaan Perlak. Raja yang berkuasa di

kerajaan ini diberigelar Meurah,kira- kira sama artinya dengan Maharaja. Perkemabangan

kerajaan Perlak semakin baik ketika Kerajaan Perlak dipimpin oleh Pangeran Salman,

seorang pangeran yang memiliki darah Kisra Persia.

Keturunan dari Pangeran Salman inilah yang kemudian menikah dengan Muhammad

Ja’farShiddiq dan akhirnya menjadi cikal bakal dariKesultanan Perlak. Menurut Wan Hussein

Azmi, Perlak adalah kesultanan pertama di Kepulauan Indonesia. Pendapat Wan Hussein

Azmi didasarkan pada catatan Idhar Al-Haq, sebuah naskah melayu tua karya Abu

Ishak Makarani Al-Fasy. Menurut catatan Idhar Al-Haq, sekitar tahun 790, sebuah kapal layar

telah berlabuh di Bandar Perlak. Kapal layar tersebut membawa seratus jurudakwah yang

dipimpin oleh nahkoda khalifah, yang datang dari teluk Kambay, Gujarat. Salah

seorang juru dakwah bernama Ali Bin Muhammad Ja’fa r Shiddiq. Ia adalah seorang

muslim syiah yang memberontak kepada Khalifah Makmun. Dalam pemberontakan itu, Ali bin

Muhammad Ja’far Shiddiq mengalami kekalahan. Khalifah Makmun tidak memberikan


hukuman yang berat baginya. Khalifah Makmun hanya memerintahkan kepada Ali bin

Muhammad Ja’far Shiddiq untuk berdakwah keluar negeriArab. Atas dasar itulah, Ali bin

Muhammad Ja’far Shiddiq ikut dalam rombongan seratus juru dakwah yang datang ke

Nusantara. Setelah berlabuh di Bandar Perlak, Ali bin Muhammad ja’far Shiddiq menikah

dengan puteri istana Perlak. Putra pertama dari pernikahan antara Ali bin Muhammad

Ja’far Shiddiq ini lah yang kemudian diangkat menjadi sultan pertama di Kesultanan Perlak.

2. Peran kerajaan perlak dalam penyebaran islam

Islam terus berkembang di Perlak, dan perkembangannya yang luas itu lahir dengan jelas

di abad ke XIII Masehi. Melebihi dari daerah –daerah yang lain di Sumatera, hakikat ini dilihat

dan diakui oleh Marco Polo seorang pengembara itali yang tiba di Sumatera dalam tahun 1292

M. yang berkata bahwa di masa itu Sumatera terbagi dalam delapan buah kerajaan yang

semuanya menyembah berhala kecuali sebuah saja yaitu Perlak berpegang dengan Islam

katanya: Perlak selalu didatangi oleh saudagar-saudagar Saracen (Muslimin) yang

membawa penduduk Bandar ini memeluk Undang-undang Muhammad. Perkataan Marco Polo

itu menunjukkan bahwa Perlak di abad ke XIII M itu sebuah pusat perniagaan yang maju di

Nusantara yang menjadi tumpuan saudagar-saudagar Muslimin sama ada orang-orang Arab

atau pun Parsi, maka ini menjadikan Perlak sebuah Pusat Pancaran sinar Islam di Nusantara.
3.Kondisi Politik, Ekonomi, Sosal Kerajaan Perlak

a. Politik

Sultan Sayid Abdul Aziz sebagai sultan pertama kerajaan perlak atau lebih di kenal

dengan nama sultan Alaidin Syah,yang memerintah pada tahun 840-864. Kesultanan

selanjutnya yaitu sultan Allaidin Syed Maulana Abdul Rahim Syah yang berkuasa sejak tahun

864-888.lalu kesultanan yang ketiga yaitu sultan Alaidin Syed Maulana Abbas Syah yang

memimpin kerajaan perlak hingga tahun 913,setelah sultan ke tiga ini wafat maka terjadilah

kekosongan kepemimpinan karena disebabkan adanya perang antar rakyat di karenakan

perbedaan madhab yaitu antara sunni dan syi’ah.

Setelah berjarak satu tahun dari wafatnya sultan Syed Maulana Abbas Syah,baru ada

pelantikan kesultanan yaitu Syed Maulana Ali Mughayat Syah,sultan yang ke empat ini

memerintah kerajaan hanya tiga tahun.pada ahir masa jabatanya pun terjadi lagi pertikaian

anatara pengikut sunni dan syi’ah dimana sunni berhasil mengalahkan syi’ah dan sultan yang

berkuasa berasal dari aliran sunni.

Setelah memenangkan pertikaian ahirnya kesultanan di kuasai oleh aliran sunni, sultan

yang menguasainya yaitu sultan Makhdum Alaidin Malik Abdul Kadir Syah johan (928-

932),sultan makhdum alaiddin Malik Muhammad Amin Syah johan (932-956),sultan

makhdum alaiddin Abdul Malik Syah johan (956-983) disaat pemerintaahan sultan yang ke

tiga ini terjadilah pertikaian kembali selama empat tahun dan di akhiri dengan pembagian

kekuasaan yaitu wilayah pesisir di kuasai oleh aliran syi’ah dan wilayah pedalaman dikuasai

oleh aliran sunni. Dengan demikian maka kerajaan ini di kuasai oleh dua kesultanan. Pada

tahun 986 perlak di serang oleh Sriwijaya dimana sultan Alaidin Syed Maulana Mahmud

Syah sebagai sultan dari perlak pesisir meninggal sehingga kekuasaan perlak menyatu
dengan kesultanan pedalaman. Dan perang melawan sriwijaya ini terhenti pada tahun

1006,dimana sriwijaya mengundurkan diri untuk melawan kerajaaan darma wangsa di pulau

jawa.maka setelah penyerangan kerajaan perlak di pimpin oleh sultan yang beraliran Sunni.

Putra pertamanya itu bernama Syed Maulana Abdul Aziz

Syah dan berhasil mendirikan Kesultanan Perlak pada tahun 840 sebagai Kesultanan Islam

pertama di bumi Nusantara. Setelah menjadi sultan, Ia diberi gelar Sultan Alaiddin Syed

Maulana Abdul Aziz Syah memerintah hingga 864. Kemudian Kesultanan Perlak

dipimpin oleh Sultan Alaiddin Syed Maulana Abdul Rahim Syah, yang bekuasa sejak 864

hingga tahun 888. Kemudian Sultan Abdul Rahim Syah digantikan oleh Sultan Alaiddin Syed

Maulana Abbas Syah, yang memimpin Kesultanan Perlak sejak tahun 888 hingga 913.

Setelah wafatnya Sultan Alaiddin Syed Maulana Abbas Syah tidak ada pelantikan sultan

yang baru di Kesultanan Perlak.

Hal itu disebabkan oleh tidak kondusifnya suasana Kesultanan Perlak, karena adanya

perang saudara di kalangan rakyat Perlak, yaitu antara pengikut Ahlus Sunnah walJama’ah

(Sunni) dengan pengikut Syi’ah. Setelah dua tahun dari wafatnya Sultan Abbas Syah,

maka dilantiklah Syed Maulana Ali Mughayat Syah sebagai sultan yang baru dari

Kesultanan Perlak. Sultan Ali Mughayat Syah hanya berkuasa selama tiga tahun,yaitu tahun

915-918.

b. Ekonomi

Hasil bumu yang sangat meramaikan perdagangan pasa kala itu yaitu lada,lada

sebenarnya bukanlah tanaman asli yang tumbuh di aceh.menurut para musafir dari arab dan

cina lada di aceh sudah terkenal sejak abad ke-9,yaitu di daerah-daerah nampoli,perlak,lamuri

dan samudra. Dahulunya para pedagang persia dan arab mereka membawa dagamngan
mereka (lada) dan mencoba menanamnya di aceh dan ternyata lada di aceh memiliki kualitas

yang unggul dan dalam waktu singkat aceh menjadi daerah pemasok terbesar lada dan

menjadikan bandar perlak sebagai kota perdagangan yang bersifat internasional.dan kota ini

didatangi para pedagang dari Mesir,Arab,Persia,dan Ghujarat.

c. sosial

letak perlak yang sangat setrategis membuat kerajaan ini di datangi oleh para pedagang

dan juga pendakwah,kayu perlak yang sangat terkenal inilah yang memancing para pedagang

dari penjuru dunia untuk bersinggah, kedatangan mereka sangat lah berpengaruh dengan

kehidupan sosial masyarakatnya karena dengan ini mereka tahu cara berdagang dan

bersosialisasi dengan orang asing,selain berdagang mereka juga menyebarkan agama islam

atau islamisasi dimana dengan cara pernikahan campuran,pernikahan ini di anggap hal yang

efisien untuk tujuan islamisasi dan juga untuk berdagang.

4.keruntuhan kerajaan perlak

Sebab-sebab dasar dari runtuhnya kerajaan selain serangan dari kerajaan Sriwijaya yang

membuat pertahanan perlah menurun ,di lain itu juga sultan makhdum Alaidin Malik

Muhammad Amin Syah II johan ketika menjabat sebagai sultan beliau menikahkan kedua

putrinya dengan penguasa kerajaan tetangga,yaitu putri ratna kamala di nikahkan dengan sultan

malaka sedangkan putri Ganggang di nikahkan dengan sultan samudra pasai yaitu almalik

assaleh.dimana setelah sepeninggal sultan makhdum Alaiddin Malik Abdul aziz Syah johan,

putra dari putri ganggang dan Al-Malik assaleh yaitu sultan muhammad Malik Al-zahir

menggabungkan kekuasaan nya antara samudra pasai dengan kerajaan perlak. Maka berahirlah

kerajaan perlak di sumatra.


KESIMPULAN

Kerajaan perlak dimana kerajaan pertama islam di indonesia,yang maju dengan

perdagangan nya telah berkembang sedemikian rupa menjadi kerajaan yang besar, namun karena

perbedaan madzhab dalam kemasyarakatan maka sangat mempengaruhi kelangsungan kerajaan

tersebut dimana perbedaan madzhab sangat di unggulkan dan tidak menyadari bahwa hal iti

menjadi faktor-faktor kelemahan kekuasaannya.

Anda mungkin juga menyukai