Anda di halaman 1dari 14

BAB I

PENDAHULUAN
a. Latar Belakang
Kerajaan Tarumanegara atau Taruma adalah sebuah kerajaan yang pernah berkuasa di
wilayah pulau Jawa bagian barat pada abad ke-4 hingga abad ke-7 m, yang merupakan salah satu
kerajaan tertua di nusantara yang diketahui. Dalam catatan, kerajaan Tarumanegara adalah
kerajaan hindu beraliran wisnu. Kerajaan Tarumanegara didirikan oleh Rajadirajaguru
Jayasingawarman pada tahun 358, yang kemudian digantikan oleh putranya, Dharmayawarman
(382-395). Raja Jayasinghawarman berkuasa dari tahun 358-382 M. Setelah raja mencapai usia
lanjut, raja mengundurkan diri untuk menjalani kehidupan kepanditaan. Sebagai pertapa,
Jayasinghawarman bergelar Rajaresi. Nama dan gelar raja menjadi Maharesi Rajadiraja Guru
Jayasinghawarman.
Kita

bisa

melaluiserangkaian

mempelajari
prasasti

sejarah

yang

berhasil

Kerajaan
ditemukan

Tarumanegara
di

berbagai

daerah.Amati gambar di sampingItu adalah salah satu dari prasasti yang


berkaitan dengankeberadaan Kerajaan Tarumanegara. Namanya adalah
prasastiCiaruteun atau prasasti Ciampea. Bahasa yang digunakan di
dalamprasasti itu adalah bahasa Sanskerta dengan huruf Pallawa terdiri atas
empat baris syair. Dari beberapa prasasti yang berhasil ditemukan, kita bisa
mendeskripsikan beberapa segi dalam kehidupan Kerajaan Tarumanegara.
Apa yang terlintas di dalam benakmu saat membicarakan Kerajaan
Kutai? Amati gambar di samping dengan saksama. Dari prasasti itulah kita
bisa mengungkap kisah sejarah Kerajaan Kutai. Prasasti yang berbentuk
yupa atau tiang batu berjumlah tujuh buah itu ditulis dengan menggunakan
huruf Pallawa dan bahasa Sanskerta. Para ahli epigrafi berhasil membaca isi
prasasti itu sehingga kita memperoleh berita tentang Kerajaan Kutai yang
berkaitan dengan kehidupan politik, sosial, ekonomi, dan budaya. Kerajaan
itu diperkirakan muncul pada abad V M atau sekitar tahun 400 Masehi.
b.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
c.
1.
2.

Rumusan Masalah
Bagaimana sejarah berdirinya Kerajaan Kutai & Tarumanegara?
Dimana lokasi dan wilayah kekuasaan Kerajaan Kutai & Tarumanegara ?
Bagaimana kehidupan di Kerajaan Kutai & Tarumanegara ?
Siapa sajakah yang pernah menjadi Raja di Kerajaan Kutai & Tarumanegara ?
Bagaimana peninggalan prasasti di Kerajaan Kutai & Tarumnegara ?
Darimana saja sumber sejarah Kerajaan Kutai & Tarumanegara ?
Bagaimana runtuhnya Kerajaan Kutai & Tarumanegara ?
Tujuan
Untuk membantu mempermudah pembelajaran, serta melengkapi pematerian
Kita bisa mengenal dan mengetahui sejarah Kerajaan Kutai & Tarumanegara.
BAB II
1

PEMBAHASAN
1. KERAJAAN KUTAI
A. Letak Kerajaan
Kerajaan Kutai berdiri pada abad ke-5 Mdi Lembah Sungai Mahakam, Kalimantan Timur. Nama
Kutai diambil dari nama daerah tempat ditemukannya prasasti Kutai. Wujud prasastinya berupa
tujuh buah tugu batu besar yang disebut yupa. Ketujuh yupa ini merupakan sumber sejarahKutai.
Fungsi yupa sesungguhnya adalah tugu batuuntuk menambatkan lembu kurban. Aksara yang
dipahatkan pada yupa berhuruf Pallawa dan berbahasa Sanskerta. Prasasti tersebut dikeluarkan
oleh penguasa Kutai bernama Mulawarman. Mulawarman adalah orang Indonesia asli.
Kakeknya, Kudungga, masih menggunakan nama asli Indonesia.
B. Sumber sejarah
Prasasti Kutai menyebutkan silsilah raja-raja Kutai dengan raja terbesarnya adalah Mulawarman.
Bunyi prasasti tersebut sebagai berikut.

Sang Maharaja Kudungga yang amat mulia, mempunyai putra mahsyur, Sang Aswawarman
namanya, yang seperti Ansuman (dewa matahari) menumbuhkan keluarga yang sangat mulia.
Sang Aswawarman mempunyai putra tiga, seperti Api(yang suci) tiga. Yang terkemuka dari
ketiga putra ialah Sang Mulawarman raja yang berperadaban baik, kuat, dan kuasa. Sang
Mulawarman telah mengadakan kenduri(selamatan) emas amat banyak. Buat peringatan kenduri
itulah tugu batu didirikan oleh para brahmana.
Dari prasasti tersebut, dapat diketahui silsilah penguasa Kerajaan Kutai. Kudungga (orang
Indonesia asli) memiliki putra bernama Aswawarman. Aswawarman menurunkan Mulawarman.
Mulawarman inilah yang merupakan raja terbesar Kerajaan Kutai. Prasasti berikutnya berbunyi:
Sang Mulawarman, raja yang mulia dan terkemuka telah memberi sedekah 20.000 ekor sapi
kepada para brahmana yang seperti api didalam tanah yang suci bernama Waprakeswara buat
peringatan akan kebaikan budi sang raja itu, tugu ini telah dibuat oleh brahmana yang datang di
tempat ini.Dari prasasti ini dapat diketahui bahwa Raja Mulawarman telah memberikan sedekah
20.000 ekor sapi dalam upacara suci di Waprakeswara kepada para brahmana. Ini menunjukkan
bahwa Raja Mulawarman adalah raja yang kaya dan teguh dengan agama Hindu.
2

C. Kehidupan Politik

Prasasti Yupa
Menurut prasasti Yupa, raja Kerajaan Kutai yang terbesar adalah Mulawarman. Ia adalah putra
Aswawarman, sedangkan Aswawarman adalah putra Kundunga. Ditilik dari nama sebutannya,
para ahli berpendapat bahwa nama Mulawarman dan Aswawarman memperoleh pengaruh dari
India. Karena, di India juga ditemukan nama-nama serupa. Sebaliknya, para ahli mengatakan
bahwa nama Kundungga yang merupakan kepala suku itu adalah nama asli Indonesia. Selain itu,
prasasti Yupa juga menyebut Aswawarman sebagai Dewa Ansuman atau dewa Matahari dan
dianggap sebagai sangsakerta atau pendiri keluargaraja. Raja Mulawarman sendiri telah
menganut agama Hindu. Bahkan dalam prasasti itu ditulis bahwa ia telah menyedekahkan 20.000
ekor lembu kepada para brahmana. Ia merupakan pendiri dinasti dalam agama Hindu.
D. Kehidupan Sosial
Kehidupan sosial dalam Kerajaan Kutai bisa dilihat dari pelaksanaaan upacara penyembelihan
kurban. Salah satu yupa menyebutkan bahwa Raja Mulawarman memberikan sedekah berupa
20.000 ekor lembu kepada kaum brahmana. Sedekah itu sendiri dilaksanakan di tanah suci yang
bernama Waprakeswara, yaitu tempat suci untuk memuja Dewa Syiwa. Dari peristiwa itu, kita
bisa melihat bahwa hubungan yang terjadi antara Raja Mulawarman dengan kaum brahmana
terjalin secara erat dan harmonis.
E. Kehidupan Ekonomi
Ketujuh Yupa yang ditemukan di sekitar Muarakaman tidak menyebutkan secara spesifik
kehidupan ekonomi Kerajaan Kutai. Hanya salah satu Yupa menyebutkan bahwa Raja
Mulawarman telah mengadakan upacara korban emas dan tidak menghadiahkan sebanyak
20.000 ekor sapi untuk golongan brahmana. Tidak ada sumber yang pasti tentang asal usul emas
dan sapi yang biasa digunakan untuk upacara-upacara kerajaan. Tetapi dari situ kita bisa
menduga bahwa Kerajaan Kutai telah melakukan aktivitas perdagangan.
F. Kehidupan Budaya
3

Karena Kerajaan Kutai telah mendapat pengaruh agama Hindu,maka kehidupan agamanya telah
lebih maju. Salah satu contohnya adalah pelaksanaan upacara penghinduan atau pemberkatan
seseorang yang memeluk agama Hindu yang disebut Vratyastoma. Upacara tersebut
dilaksanakan sejak pemerintahan Aswawarmandan dipimpin oleh para pendeta atau brahmana
dari India. Baru pada masa pemerintahan Mulawarman, upacara tersebut dipimpin oleh kaum
brahmana dari Indonesia. Dari situ kita bisa melihat bahwa kaum brahmana dari Indonesia
ternyata telah memiliki tingkat intelektual yang tinggi karena mampu menguasai bahasa
Sanskerta. Karena, bahasa ini bukanlah bahasa yangd ipakai sehari-hari oleh rakyat India
melainkan bahasa resmi kaum brahmana untuk masalah keagamaan.
G. NAMA-Nama Raja Kutai
1.
Maharaja Kundungga, gelar anumerta Dewawarman
2.
Maharaja Asmawarman (anak Kundungga)
3.
Maharaja Mulawarman
4.
Maharaja Marawijaya Warman
5.
Maharaja Gajayana Warman
6.
Maharaja Tungga Warman
7.
Maharaja Jayanaga Warman
8.
Maharaja Nalasinga Warman
9.
Maharaja Nala Parana Tungga
10. Maharaja Gadingga Warman Dewa
11. Maharaja Indra Warman Dewa
12. Maharaja Sangga Warman Dewa
13. Maharaja Candrawarman
14. Maharaja Sri Langka Dewa
15. Maharaja Guna Parana Dewa
16. Maharaja Wijaya Warman
17. Maharaja Sri Aji Dewa
18. Maharaja Mulia Putera
19. Maharaja Nala Pandita
20. Maharaja Indra Paruta Dewa
21. Maharaja Dharma Setia
2. KERAJAAN TARUMA NEGARA
A. Sejarah berdirinya Kerajaan Tarumanegara
Kerajaan Terumanegara di bangun oleh raja Jayasinghawarman ketika memimpin pelarian
keluarga kerajaan dan berhasil meloloskan diri dari musuh yang terus menerus menyerang
kerajaan Salakanagara. Di pengasingan, tahun 358 M, Jayasinghawarman mendirikan kerajaan
baru di tepi Sungai Citarum, di Kabupaten Lebak Banten dan diberi nama Tarumanegara. Nama
Tarumanegara diambil dari nama tanaman yang bernama tarum, yaitu tanaman yang dipakai
untuk ramuan pewarna benang tenunan dan pengawet kain yang banyak sekali terdapat di tempat
ini. Tanaman tarum tumbuh di sekitar Sungai Citarum. Selain untuk pengawet kain, tanaman ini
merupakan komoditas ekspor dan merupakan devisa pemasukan terbesar bagi Kerajaan
Tarumanegara.
Raja Jayasinghawarman berkuasa dari tahun 358-382 M. Setelah raja mencapai usia lanjut, raja
mengundurkan diri untuk menjalani kehidupan kepanditaan. Sebagai pertapa, Jayasinghawarman
bergelar Rajaresi. Nama dan gelar raja menjadi Maharesi Rajadiraja Guru Jayasinghawarman.

Kerajaan Tarumanegara banyak meninggalkan Prasasti, sayangnya tidak satupun yang memakai
angka tahun. Untuk memastikan kapan Tarumanegara berdiri terpaksa para ahli berusaha
mencari sumber lain. Dan usahanya tidak sia sia. Setelahnya ke cina untuk mempelajari
hubungan cina dengan Indonesia di masa lampau mereka menemukan naskah naskah hubungan
kerajaan Indonesia dengan kerajaan Cina menyebutnya Tolomo. Menurut catatan tersebut,
kerajan Tolomo mengirimkan utusan ke cina pada tahun 528 M, 538 M, 665 M, 666M. sehingga
dapat di simpulkan Tarumanegara berdiri sejak sekitar abad ke V dan ke VI.
B. Letak Dan Wilayah Kekuasaan
Sebelum mengetahui letak kraton kerajaan Tarumanegara, dari temuan tempat prasasti itu dapat
diperkirakan luas kerajaan Tarumanegara. Prasasti Ciaruon atau prasasti Ciareteun, ditemukan di
daerah Cimpea, Bogor. Kemudian prasasti kebun kopi yang ditemukan di daerah kampong hilir
kecamatan cibung-bulang. Kemudian prasasti kebun jambu, ditemukan di daerah bukit
koleangkak 30 km sebelah barat bogor. Kemudian prasasti tugu ditemukan di daerah Tugu,
clincing, Jakarta Utara.
Dari temuan letak prasasti tersebut dapat diketahui daerah yang masuk dalam wilayah kerajaan
Tarumanegara. Wilayah kerajaan Tarumanegara meliputi pesisir Jakarta hingga pedalaman di
kaki gunung Gede (lihat gambar 1.). Selain itu dari prasasti dapat diketahui fungsi dari suatu
daerah. Pada prasasti Tugu yang dikatakan bahwa pembuatan prasasti itu untuk para brahmana
yang telah membuat terusan pada kali candrabhaga yaitu kali Gomati. Sehingga dapat dikatakan
bahwa wilayah dtemukannya prasasti Tugu merupakan daerah para Brahmana. Para Brahmana
kerajaan Tarumanegara tinggal di daerah pesisir pantai. Dapat dikatakan mereka datang ke
Nusantara dengan para pedagang India.
Dapat di duga pula pada prasasti kebun jambu yang ditemukan di dekat sungai Cisadane, di bukit
Koleangkak, Banten selatan. Dalam prasasti itu dapat ditafsirka sebagai prasasti penaklukan
suatu wilayah. Dalam prasasti itu dikatakan bahwa raja Purnawarman merupakan raja yang
disegani oleh musuh-musuhnya. Senantiasa menggempur kota-kota musuhnya.
C. Kehidupan Di Kerajaan Tarumanegara
1. Kehidupan Politik
Berdasarkan tulisan-tulisan yang terdapat pada prasasti diketahui bahwa raja yang pernah
memerintah di tarumanegara hanyalah raja purnawarman dan raja yang telah berhasil
meningkatkan kehidupan rakyatnya. Hal ini dibuktikan dari prasasti tugu yang menyatakan raja
purnawarman telah memerintah untuk menggali sebuah kali. Oleh karena itu rakyat hidup
makmur dalam suasana aman dan tenteram.

2. Kehidupan Sosial
Kehidupan sosial Kerajaan Tarumanegara sudah teratur rapi, hal ini terlihat dari upaya raja
Purnawarman yang terus berusaha untuk meningkatkan kesejahteraan kehidupan rakyatnya. Raja
5

Purnawarman juga sangat memperhatikan kedudukan kaum brahmana yang dianggap penting
dalam melaksanakan setiap upacara korban yang dilaksanakan di kerajaan sebagai tanda
penghormatan kepada para dewa.
3. Kehidupan Ekonomi
Prasasti tugu menyatakan bahwa raja purnawarman memerintahkan rakyatnya untuk membuat
sebuah terusan sepanjang 6122 tombak. Pembangunan ini mempunyai arti ekonomis yang besar
bagi masyarakat, Karena dapat dipergunakan sebagai sarana pencegah banjir serta sarana lalulintas pelayaran perdagangan antardaerah di kerajaan tarumanegara dengan dunia luar. Juga
dengan daerah-daerah di sekitarnya. Akibatnya, kehidupan perekonomian masyarakat sudah
berjalan teratur.
4. Kehidupan Budaya
Dilihat dari teknik dan cara penulisan huruf-huruf dari prasasti-prasasti yang ditemukan sebagai
bukti kebesaran Kerajaan Tarumanegara, dapat diketahui bahwa tingkat kebudayaan masyarakat
pada saat itu sudah tinggi. Selain sebagai peninggalan budaya, keberadaan prasasti-prasasti
tersebut menunjukkan telah berkembangnya kebudayaan tulis menulis di kerajaan Tarumanegara.
D. Raja-Raja Di Kerajaan Tarumanegara
Tarumanagara sendiri hanya mengalami masa pemerintahan 12 orang raja. Pada tahun 669 M,
Linggawarman, raja Tarumanagara terakhir, digantikan menantunya, Tarusbawa. Linggawarman
sendiri mempunyai dua orang puteri, yang sulung bernama Manasih menjadi istri Tarusbawa dari
Sunda dan yang kedua bernama Sobakancana menjadi isteri Dapuntahyang Sri Jayanasa pendiri
Kerajaan Sriwijaya. Secara otomatis, tahta kekuasaan Tarumanagara jatuh kepada menantunya
dari putri sulungnya, yaitu Tarusbawa. Kekuasaan Tarumanagara berakhir dengan beralihnya
tahta kepada Tarusbawa, karena Tarusbawa pribadi lebih menginginkan untuk kembali ke
kerajaannya sendiri, yaitu Sunda yang sebelumnya berada dalam kekuasaan Tarumanagara. Atas
pengalihan kekuasaan ke Sunda ini, hanya Galuh yang tidak sepakat dan memutuskan untuk
berpisah dari Sunda yang mewarisi wilayah Tarumanagara.
Raja-raja Tarumanegara:
1.

Jayasingawarman 358-382 M

2.

Dharmayawarman 382-395 M

3.

Purnawarman 395-434 M

4.

Wisnuwarman 434-455 M

5.

Indrawarman 455-515 M

6.

Candrawarman 515-535 M

7.

Suryawarman 535-561 M

8.

Kertawarman 561-628 M

9.

Sudhawarman 628-639 M

10. Hariwangsawarman 639-640 M


11. Nagajayawarman 640-666 M
6

12. Linggawarman 666-669 MC.


E. Prasasti-Prasasti Kerajaan Tarumanegara
1. Prasasti Ciaruteun
Salinan gambar prasasti Ciaruteun dari buku The Sunda Kingdom of West Java From
Tarumanagara

to

Pakuan

Pajajaran

with

the

Royal

Center

of

Bogor.

Prasasti Ciaruteun atau prasasti Ciampea ditemukan ditepi sungai Ciarunteun, dekat muara
sungai Cisadane Bogor prasasti tersebut menggunakan huruf Pallawa dan bahasa Sansekerta
yang terdiri dari 4 baris disusun ke dalam bentuk Sloka dengan metrum Anustubh. Di samping
itu terdapat lukisan semacam laba-laba serta sepasang telapak kaki Raja Purnawarman.
Gambar

telapak

kaki

pada

prasasti

Ciarunteun

mempunyai

arti

yaitu:

Cap telapak kaki melambangkan kekuasaan raja atas daerah tersebut (tempat ditemukannya
prasasti tersebut).
Cap telapak kaki melambangkan kekuasaan dan eksistensi seseorang (biasanya penguasa)
sekaligus penghormatan sebagai dewa. Hal ini berarti menegaskan kedudukan Purnawarman
yang diibaratkan dewa Wisnu maka dianggap sebagai penguasa sekaligus pelindung rakyat
2. Prasasti Jambu
Prasasti Jambu atau prasasti Pasir Koleangkak, ditemukan di bukit Koleangkak di perkebunan
jambu, sekitar 30 km sebelah barat Bogor, prasasti ini juga menggunakan bahwa Sansekerta dan
huruf Pallawa serta terdapat gambar telapak kaki yang isinya memuji pemerintahan raja
Mulawarman.
3. Prasasti Kebonkopi
Prasasti Kebonkopi ditemukan di kampung Muara Hilir kecamatan Cibungbulang Bogor . Yang
menarik dari prasasti ini adalah adanya lukisan tapak kaki gajah, yang disamakan dengan tapak
kaki gajah Airawata, yaitu gajah tunggangan dewa Wisnu.
4. Prasasti Muara Cianten
Prasasti Muara Cianten, ditemukan di Bogor, tertulis dalam aksara ikal yang belum dapat dibaca.
Di samping tulisan terdapat lukisan telapak kaki.
5. Prasasti Pasir awi
Prasasti Pasir Awi ditemukan di daerah Leuwiliang, juga tertulis dalam aksara ikal yang belum
dapat dibaca.
6. Prasasti Cidanghiyang
Prasasti Cidanghiyang atau prasasti Lebak, ditemukan di kampung lebak di tepi sungai
Cidanghiang, kecamatan Munjul kabupaten Pandeglang Banten. Prasasti ini baru ditemukan
tahun 1947 dan berisi 2 baris kalimat berbentuk puisi dengan huruf Pallawa dan bahasa
Sansekerta. Isi prasasti tersebut mengagungkan keberanian raja Purnawarman.
7. Prasasti Tugu
Prasasti Tugu di Museum Nasional. Prasasti Tugu di temukan di daerah Tugu, kecamatan
Cilincing Jakarta Utara. Prasasti ini dipahatkan pada sebuah batu bulat panjang melingkar dan
7

isinya paling panjang dibanding dengan prasasti Tarumanegara yang lain, sehingga ada beberapa
hal yang dapat diketahui dari prasasti tersebut.
Hal-hal yang dapat diketahui dari prasasti Tugu adalah: Prasasti Tugu menyebutkan nama dua
buah sungai yang terkenal di Punjab yaitu sungai Chandrabaga dan Gomati. Dengan adanya
keterangan dua buah sungai tersebut menimbulkan tafsiran dari para sarjana salah satunya
menurut Poerbatjaraka. Sehingga secara Etimologi (ilmu yang mempelajari tentang istilah)
sungai Chandrabaga diartikan sebagai kali Bekasi.
Prasasti Tugu juga menyebutkan anasir penanggalan walaupun tidak lengkap dengan angka
tahunnya yang disebutkan adalah bulan phalguna dan caitra yang diduga sama dengan bulan
Februari dan April. Prasasti Tugu yang menyebutkan dilaksanakannya upacara selamatan oleh
Brahmana disertai dengan seribu ekor sapi yang dihadiahkan raja.
F. Sumber-Sumber Sejarah
Bukti keberadaan Kerajaan Taruma diketahui melalui sumber-sumber yang berasal dari dalam
maupun luar negeri. Sumber dari dalam negeri berupa tujuh buah prasasti batu yang ditemukan
empat di Bogor, satu di Jakarta dan satu di Lebak Banten. Dari prasasti-prasasti ini diketahui
bahwa kerajaan dipimpin oleh Rajadirajaguru Jayasingawarman pada tahun 358 M dan beliau
memerintah sampai tahun 382 M. Makam Rajadirajaguru Jayasingawarman ada di sekitar sungai
Gomati (wilayah Bekasi). Kerajaan Tarumanegara ialah kelanjutan dari Kerajaan Salakanagara.
Sedangkan sumber-sumber dari luar negeri yang berasal dari berita Tiongkok antara lain:
Berita Fa-Hsien, tahun 414 M dalam bukunya yang berjudul Fa-Kao-Chi menceritakan bahwa di
Ye-po-ti hanya sedikit dijumpai orang-orang yang beragama Buddha, yang banyak adalah orangorang yang beragama Hindu dan sebagian masih animisme.
Berita Dinasti Sui, menceritakan bahwa tahun 528 dan 535 telah datang utusan dari To- lo-mo
yang terletak di sebelah selatan. Berita Dinasti Tang, juga menceritakan bahwa tahun 666 dan
669 telah datang utusaan dari To-lo-mo.
Dari tiga berita di atas para ahli menyimpulkan bahwa istilah To-lo-mo secara fonetis
penyesuaian kata-katanya sama dengan Tarumanegara. Maka berdasarkan sumber-sumber yang
telah dijelaskan sebelumnya maka dapat diketahui beberapa aspek kehidupan tentang kerajaan
Tarumanegara.
Kerajaan Tarumanegara diperkirakan berkembang antara tahun 400-600 M. Berdasarkan prasastprasati tersebut diketahui raja yang memerintah pada waktu itu adalah Purnawarman. Wilayah
kekuasaan Purnawarman menurut prasasti Tugu, meliputi hampir seluruh Jawa Barat yang
membentang dari Banten, Jakarta, Bogor dan Cirebon.

G. Keruntuhan Kerajaan Tarumanegara


Kerajaan Tarumanegara diperkirakan runtuh pada sekitar abad ke-7 Masehi. Hal ini didasarkan
pada fakta bahwa setelah abad ke-7, berita mengenai kerajaan ini tidak pernah terdengar lagi
8

baik dari sumber dalam negeri maupun luar negeri . Para ahli berpendapat bahwa runtuhnya
Kerajaan Tarumanegara kemungkinan besar disebabkan karena adanya tekanan dari Kerajaan
Sriwijaya yang terus melakukan ekspansi wilayah.

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Kerajaan Kutai berada di kalimantan Timur, yaitu di sungai hulu Mahakam.
Nama kerajaan ini disesuaikan dengan nama tempat penemuan prasasti,
yaitu

didaerah

Kutai.

kaltim telah berdiri dan berkembang kerajaan yang mendapatkan pegaruh


Hindu adalah beberapa penemuan berupa batu bertulis atau Prasasti. Tulisan
itu ada pada tujuh tiang batu yang disebut Yupa. Yupa ini berfungsi utuk
mengikat hewan Korban. Korban itu merupakan pwersembahan rakyat
kepada para Dewa yang dipujanya.
Kehidupan social dan budayanya pun sangat menjujung tinggi nilai
kebudayaan yang ada. Kehidupan ekonomi masyarakat kutai sangat
makmur, dengan bukti bahwa Kerajaan Kutai berada pada jalur perdagangan
antara Cina dan India. Kerajaan Kutai menjadi tempat yang menarik untuk
disinggahi para pedagang. Hal tersebut memperlihatkan bahwa kegiatan
perdagangan telah menjadi bagian dari kehidupan masyarakat Kutai,
disamping

pertanian.

Keterangan tertulis pada prasasti yang mengatakan bahwa Raja Mulawarman


pernah memberikan hartanya berupa minyak dan 20.000 ekor sapi kepada
para Brahmana.
Masa keruntuhan Kerajaan Kutai runtuh ketika Raja Dharma Setia tewas
ditangan Raja Kutai Kartanegara. Raja Dhamarmasetia adalah anak dari Raja
Mulawarman, cucu dari Raja Asmawarman, buyut dari Raja Kudungga. Dan
Raja Dharma Setia adalah Raja terakhir diKerajaan KutaiDari apa yang telah
kami sampikan tadi, dapat di simpulkan pengaruh kebudayaan India di
Indonesia tidak hanya menunjuk pada perkembangan ajaran Hindu Budha,
tetapi juga pada aspek lain missal aspek politik, ekonomi, sosial budaya dan
lain sebaginya
Dalam proses akulturasi, Indonesia sangat berperan aktif. Hal ini terlihat dari peninggalan
peninggalan yang tidak sepenuhnya merupakan hasil jiplakan kebudayaan India
Meskipun corak dan sifat kebudayaan di pengaruhi India. Namun dalam perkembangannya
Indonesia mampu menghasilkan kebudayaan kepribadian sendiri
B. Saran
Dari keberadaanya kerajaan Kutai dan Tarumanegara di wilayah kita pada masa yang lalu. Maka
kita wajib mensyukurinya. Rasa syukur tersebut dapat di wujudkan dalam sikap dan perilaku
dengan hati yang tulus serta di dorong rasa tanggung jawab yang tinggi untuk melestarikan dan
memelihara budaya nenek moyang kita. Jika kita ikut berpartisipasi dalam menjamin
kelestariannya berarti kita ikut mengangkat derajat dan jati diri bangsa. Oleh karena itu marilah

10

kita bersama sama menjaga dan memelihara peninggalan budaya bangsa yang menjadi
kebanggaan kita semua

DAFTAR PUSTAKA
http://www.4shared.com/get/EcoveM8m/Makalah_Sejarah_Kerajaan_Tarum.html
http://www.omrudi.info/2011/06/makalah-sejarah-tentang-sejarah.html
http://www.anakciremai.com/2008/06/makalah-sejarah-tentang-tarumanegara.html
http://pendidikan4sejarah.blogspot.com/2011/12/kerajaan-tarumanegara.html
http://fickyfebryadi97.blogspot.co.id/2013/08/sejarah-kerajaan-kutai-dantarumanegara.html

11

KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan Rahmat, Inayah, Taufik dan
HidayahNya sehingga saya dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini dalam bentuk maupun
isinya yang sangat sederhana. Semoga makalah ini dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan,
petunjuk maupun pedoman bagi pembaca Kerajaan Kutai dan Kerajaan Tarumanegara.
Harapan saya semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para
pembaca, sehingga saya dapat memperbaiki bentuk maupun isi makalah ini sehingga kedepannya
dapat lebih baik.
Makalah ini saya akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang saya miliki sangat
kurang. Oleh kerena itu saya harapkan kepada para pembaca untuk memberikan masukanmasukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini.
Singkut, Januari 2016

Penyusun

12

DAFTAR
i ISI

Kata Pengantar..................................................................................................................................i
Daftar Isi..........................................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.....................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah................................................................................................................1
C. Tujuan..................................................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN
1. Kerajaan Kutai.....................................................................................................................2
A. Letak Kerajaan...............................................................................................................2
B. Sumber Sejarah..............................................................................................................2
C. Kehidupan Politik..........................................................................................................3
D. Kehidupan Sosial...........................................................................................................3
E. Kehidupan Ekonomi......................................................................................................3
F. Kehidupan Budaya.........................................................................................................4
G. Nama-nama Raja di Kerajaan Kutai..............................................................................4
2. Kerajaan Tarumanegara.......................................................................................................4
A. Sejarah Berdirinya Kerajaan Tarumanegara..................................................................4
B. Letak dan Wilayah Kekuasaan.......................................................................................5
C. Kehidupan di Kerajaan Tarumanegara...........................................................................5
1. Kehidupan Politik....................................................................................................5
2. Kehidupan Sosial.....................................................................................................6
3. Kehidupan Ekonomi................................................................................................6
4. Kehidupan Budaya...................................................................................................6
D. Raja-raja di Kerajaan Tarumanegara.............................................................................6
E. Prasasti-prasasti kerajaan Tarumanegara.......................................................................7
1. Prasasti Ciauruteun..................................................................................................7
2. Prasasti Jambu..........................................................................................................7
3. Prasasti Kebonkopi..................................................................................................7
4. Prasasti Muaraciantem.............................................................................................7
5. Prassti Pasir Awi......................................................................................................7
6. Prasasti Cidang Iwang.............................................................................................7
7. Prasasti Tugu............................................................................................................7
F. Sumber-sumber sejarah..................................................................................................8
G. Keruntuhan Kerajaan Tarumanegara.............................................................................9

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan........................................................................................................................10
B. Saran..................................................................................................................................10

Daftar Pustaka................................................................................................................................11
13

ii

MAKALAH SEJARAH WAJIB


KERAJAAN KUTAI DAN TARUMANEGARA

DISUSUN OLEH :
KELOMPOK
1.
2.
3.
4.
5.
6.

VIVI ELVIANA
RIAN HIDAYAH
ALIEF M. YUSUF
MAHDALENA
ELIKA WULANDARI
ABADI GULTOM
KELAS : X IIS 1

GURU PEMBIMBING :
WAHYU, S.Pd.

SMA NEGERI 2 SAROLANGUN


TAHUN AJARAN 2015/2016
14

Anda mungkin juga menyukai