Anda di halaman 1dari 4

Alma Hani Saputri

2003007/2A

Pendidikan Sejarah

Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial

Sejarah Peradaban Hindu

Kerajaan Magadha

Sekitar abad VII SM, di lembah sungai Gangga terdapat sebuah kerajaan yang
berpengaruh, yaitu Kerajaan Magadha. Kerajaan Magadha diperintah oleh 5 dinasti selama
kejayaannya, Dinasti yang memimpin di Magadha diantaranya :

1. Dinasi Sisunaga (±642-413 SM)


Raja yang dikenal pada dinasti ini adalah Raja Bimbisara yang bertahta di
Rajagaha. Raja Bimbisara memiliki seorang putra bernama Pangeran Ajatasattu.
Suatu hari, Pangeran Ajatsattu mendapatkan hasutan dari Bhikkhu Devadatta (murid
Buddha Gotama yang jahat) untuk merebut tahta kerajaan dengan cara membunuh
ayahnya.
Pada masa pemerintahan Raja Ajatasattu, agama Buddha dan Jain bersaing untuk
memprebutkan pengaruh di Istana Kerajaan Magadha masa itu. Namun, Raja Ajasattu
lebih tertarik kepada agama Jain, maka dari itu Raja Ajasattu dikenal sebagai raja
pelindung agama Jain.
Udayabhaddaka, merupakan raja selanjutnya setelah Ajatsattu, dan anak dari Raja
Ajatsattu sendiri, namun naiknya Udayabhaddaka menjadi seorang Raja melakukan
hal yang serupa dengan Ajatsattu, yaitu membunuh ayahnya. Tidak berhenti sampai
situ, Udayabhaddaka pun dibunuh oleh putranya bernama Mahamundika, dan Raja
Mahamundika dibunuh oleh putranya Anuruddha, lalu Raja Anuruddha pun dibunuh
oleh Nagadasa yang merupakan anaknya juga.
Hal tersebut telah disampaikan oleh Sang Buddha disaat berkunjung ke sebuah
desa di pertemuan sungai Gannga dan sungai Sona. Sang Buddha melihat perdana
Menteri kerajaan Magadha sedang membangun benterng pertahanan, dan berkata
kepada Ananda :
“Pataliputta dapat terkena 3 jenis bencana, yaitu api, air, dan perselisihan”

Raja Nagadasa diturunkan karena kekhawatiran para penduduk agar tidak terjadi
pergantian raja dengan cara pembunuhan raja sebelumnya. Turunnya Raja Nagadasa
digantikan oleh seorang Menteri bernama Sisunaga. Pemberian tahta dari Sisunaga
kepada anaknya, yaitu Raja Kalasoka tanpa adanya pembunuhan seperti sebelumnya.
Dinasti Sisunaga berakhir ketika Mahapadma Nanda merebut tahta kerajaan
Magada dan mendirikan Dinasti Nanda.

2. Dinasti Nanda (± 413 – 322 SM)


Dinasti Nanda kurang disenangi oleh rakyat selama masa pemerintahannya,
karena Magadha memberlakukan peraturan yang merugikan dan memberatkan rakyat,
seperti membayar pajak yang tinggi.
Dinasti Nanda berakhir sekitar 322 SM, oleh Chandragupta yang mendirikan
Dinasti Maurya.

3. Dinasti Maurya (322 – 185 SM)


Chandragupta Maurya menggulingkan Dinasti Nanda, dan membangun Dinasti
Maurya. Chandragupta sebagai raja pertama dinasti Maurya pada masa itu
menurunkan tahtanya kepada putranya, yaitu Bindusara.
Raja Bindusara sebagai raja ke – 2 dinasti Maurya, diketahui memiliki 101 orang
putra, dengan putra pertamanya yaitu Pangeran Sumana, dimana jika sesuai tradisi,
setelah turunnya Raja Bindusara, maka Pangeran Sumana lah yang akan menjadi raja,
namun hal itu tidak terjadi, karena tahta selanjutnya, diambil alih oleh Pangeran
Asoka.
Dinasti Maurya memiliki banyak wilayah, maka Raja Bindusara mengirimkan
putranya untuk menjadi raja didaerah kekuasannya. Pangeran Sumana diangkat
menjadi raja muda di Takkasila, dan Pangeran Asoka diangkat menjadi raja muda di
Avanti. Hingga suatu hari adanya pemberontakan, dan Pangeran Sumana tidak dapat
membereskan hal tersebut, kemudian hal tersebut di bereskan oleh Pangeran Asoka.
Dengan alasan itu pula, para perdana Menteri meminta kepada Raja Bindusara untuk
menunjuk Pangeran Asoka menjadi raja selanjutnya.
Raja Asoka diketahui mempunyai hal yang kontroversial, yaitu dia membunuh
saudara tirinya yang berjumlah 90 orang, dan dijuluki dengan nama Candasoka
(Asoka yang kejam). Namun, Raja Asoka dikenal lemah lembut setelah memeluk
agama Buddha, yang dia ketahui dari putranya Pangeran Sumana, yaitu Samanera
Nigrodha, yang merupakan seorang pertapa. Dengan sikap lemah lembutnya itulah,
masyarakat berpikir, pemimpin tidak kuat, dan akhirnya terpecah belah, dan
berakhirnya Dinasti Maurya.
4. Dinasti Sungha (±185 – 75 SM)
Pushamitra merupakan pendiri Dinasti Sungha, dan dia pemeluk agama Hindu
aliran Brahma yang tidak menyukai agama Buddha. Adat kebiasaan agama Hindu
dihidupkan kembali.
Dinasti Sungha berakhir dikarenakan Vasudewa, yang merupakan perdana
Menteri dari raja terakhir Dinasti Sungha, membunuh sang raja, dan mengambil alih
kekuasaan.
5. Dinasti Kanwa (± 75 – 28 SM)
Vasudewa adalah orang yang membangun Dinasti Kanwa, namun Dinasti Kanwa
tidak bertahan lama, hanya sekitar 47 tahun saja, dikarenakan adanya serangan dari
Kerajaan Andhra, dan dia tidak mampu menahannya. Maka Dinasti Kanwa berakhir.

Referensi

Ariyakumara. (2013). DhammaCitta Press. 137. Dapat diakses dalam


https://pustaka.dhammacitta.org/ebook/biografi/Asoka.pdf

Suwarno, (2012). Dinamika Sejarah Asia Selatan. Yogyakarta : Penerbit Ombak

Anda mungkin juga menyukai