Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH SEJARAH INDONESIA

Tentang

KERAJAAN SINGASARI

Oleh:

FARHAT HARUN
Kelas XII-IPA.2

PEMERINTAH PROVINSI MALUKU UTARA


DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
SMA NEGERI 7 KOTA TERNATE
TAHUN 2023
KATA PENGANTAR

Puji dan puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT, karena atas
rahmat, hidayah, dan inayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas
makalah “Kerajaan Singasari” sesuai dengan batas waktu yang telah ditentukan.
Shalawat dan salam selalu tercurah kepada junjungan kita baginda Rasulullah
SAW, yang telah membawa manusia dari alam jahiliah menuju alam yang berilmu
seperti sekarang ini.
Makalah ini dapat hadir seperti sekarang ini tak lepas dari bantuan banyak
pihak. Untuk itu sudah sepantasnyalah penulis mengucapkan rasa terima kasih
yang sebesar-besar buat mereka yang telah berjasa membantu penulis selama
proses pembuatan makalah ini dari awal hingga akhir.
Namun, penulis menyadari bahwa makalah ini masih ada hal-hal yang
belum sempurna dan luput dari perhatian penulis. Baik itu dari bahasa yang
digunakan maupun dari teknik penyajiannya. Oleh karena itu, dengan segala
kekurangan dan kerendahan hati, penulis sangat mengharapkan kritik dan saran
dari para pembaca sekalian demi perbaikan makalah ini ke depannya.
Akhirnya, besar harapan penulis makalah ini dapat memberikan manfaat
yang berarti untuk para pembaca. Dan yang terpenting adalah semoga dapat turut
serta memajukan ilmu pengetahuan.

Moti, 29 Januari 2023


Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR........................................................................................ i
DAFTAR ISI....................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang...................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah................................................................................. 2
BAB II PEMBAHASAN
A. Sejarah Kerajaan Singasari................................................................... 3
B. Sistem Pemerintahan Kerajaan Singasari............................................. 4
C. Kehidupan Ekonomi Kerajaan Singasari.............................................. 6
D. Kehidupan Agama Kerajaan Singasari................................................. 7
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan........................................................................................... 9
B. Saran..................................................................................................... 9
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................... 10

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Singasari merupakan kerajaan yang memiliki usia paling singkat jika
dibandingkan dengan kerajaan Hindu-Budha lainnya. Kerjaaan ini berdiri pada
tahun 1222—sejak KenArok menyerang Kediri, dan berakhir pada tahun
1292. Ia berhasil mengalahkan Raja Kertajaya dengan bantuan para brahmana.
Para brahmana memberontak terhadap karena Kertajaya tidak menghormati
mereka selaku pendeta yang memiliki kasta tertinggi dalam sistem masyarakat
Hindu kuno. Kerajaan Singasari diperkirakan sekarang berada di daerah
Malang, Jawa Timur sekarang. KenArok pun sebelumnya membunuh
majikannya sendiri, yaitu akuwu Tumapel yang bernama Tunggul Ametung
dan merebut istrinya. Pemerintahan Singasari tidak pernah stabil karena sering
terjadi pertumpahan darah antara keturunan KenArok dan Tunggul Ametung.
Sumber sejarah para raja Singasari selanjutnya tertulis dalam Kitab Pararaton.
Puncak kejayaan Singasari terjadi pada masa pemerintahan Raja
Kertanegara. Kertanegara dalam kehidupan politiknya berupaya melakukan
ekspansi atau perluasan wilayah ke wilayah kekuasan Sriwijaya mealui
Ekspedisi Pamalayu pada tahun 1275. Dalam politik luar negeri didapati ia
tidak mau tunduk kepada pemerintahan Cina di bawah pemerintahan Kubilai
Khan. Ia bahkan pernah mempermalukan utusan Kaisar Cina bernama Mengki
yang mendatangi istananya.
Kesenian khususnya seni patung berkembang maju pada masa Singasari.
Banyak arca atau patung berukuran raksasa. Selain patung drawapala yang
berukuran 40 ton, ada juga patung perwujudan Kertanegarayagn lebih dikenal
dengan sebutan Joko Dolok. Singasari tidak banyak meniggalkan candi.
Namun, ada sejumlah candi sebagai pertanda peradaban Singasari, seperti
Candi Kidal, Candi Jago, Candi Jawi, Candi Singosari.

1
2

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana sejarah berdirinya kerajaan Singasari?
2. Bagaimana sistem pemerintahan kerajaan Singasari?
3. Bagaimanakah kehidupan ekonomi kerajaan Singasari?
4. Bagaimanakah kehidupan agamakerajaan Singasari?
BAB II
PEMBAHASAN

A. SejarahKerajaan Singasari
Menurut Pararaton, Tumapel semula hanya sebuah daerah bawahan
Kerajaan Kadiri. Yang menjabat sebagai akuwu (setara camat) Tumapel saat
itu adalah Tunggul Ametung. Ia mati dibunuh dengan cara tipu muslihat oleh
pengawalnya sendiri yang bernama KenArok, yang kemudian menjadi akuwu
baru. KenArok juga yang mengawini istri Tunggul Ametung yang bernama
Ken Dedes. KenArok kemudian berniat melepaskan Tumapel dari kekuasaan
Kerajaan Kadiri.

Pada tahun 1254 terjadi perseteruan antara Kertajaya raja Kerajaan


Kadiri melawan kaum brahmana. Para brahmana lalu menggabungkan diri
dengan KenArok yang mengangkat dirinya menjadi raja pertama Tumapel
bergelar Sri Rajasa Sang Amurwabhumi. Perang melawan Kerajaan Kadiri
meletus di desa Ganter yang dimenangkan oleh pihak Tumapel.
Nagarakretagama juga menyebut tahun yang sama untuk pendirian
Kerajaan Tumapel, namun tidak menyebutkan adanya nama KenArok. Dalam
naskah itu, pendiri kerajaan Tumapel bernama Ranggah Rajasa Sang
Girinathaputra yang berhasil mengalahkan Kertajaya raja Kerajaan Kadiri.
Prasasti Mula Malurung atas nama Kertanagara tahun 1255,
menyebutkan kalau pendiri Kerajaan Tumapel adalah Bhatara Siwa. Mungkin

3
4

nama ini adalah gelar anumerta dari Ranggah Rajasa, karena dalam
Nagarakretagama arwah pendiri kerajaan Tumapel tersebut dipuja sebagai
Siwa. Selain itu, Pararaton juga menyebutkan bahwa, sebelum maju perang
melawan Kerajaan Kadiri, KenArok lebih dulu menggunakan julukan Bhatara
Siwa.

B. Sistem Pemerintahan Kerajaan Singasari

Ada dua versi yang menyebutkan silsilah kerajaan Singasari alias


Tumapel ini. Versi pertama adalah versi Pararaton yang informasinya didapat
dari Prasasti Kudadu. Pararaton menyebutkan KenArok adalah pendiri
Kerajaan Singasari yang digantikan oleh Anusapati (1247–1249 M).
Anusapati diganti oleh Tohjaya (1249–1250 M), yang diteruskan oleh
Ranggawuni alias Wisnuwardhana (1250–1272 M). Terakhir adalah
Kertanegara yang memerintah sejak 1272 hingga 1292 M. Sementara pada
versi Negarakretagama, raja pertama Kerajaan Singasari adalah Rangga
Rajasa Sang Girinathapura (1222–1227 M). Selanjutnya adalah Anusapati,
yang dilanjutkan Wisnuwardhana (1248–1254 M). Terakhir adalah
Kertanagara (1254–1292 M). Data ini didapat dari prasasti Mula Malurung.
1. Kehidupan Politik di Kerajaan Singasari
Dari segi sosial, kehidupan masyarakat Singasari mengalami masa
naik turun. Ketika KenArok menjadi Akuwu di Tumapel, dia berusaha
meningkatkan kehidupan masyarakatnya. Banyak daerah-daerah yang
5

bergabung dengan Tumapel. Namun pada pemerintahan Anusapati,


kehidupan sosial masyarakat kurang mendapat perhatian karena ia larut
dalam kegemarannya menyabung ayam. Pada masa Wisnuwardhana
kehidupan sosial masyarakatnya mulai diatur rapi. Dan pada masa
Kertanegara, ia meningkatkan taraf kehidupan masyarakatnya. Upaya yang
ditempuh Raja Kertanegara dapat dilihat dari pelaksanaan politik dalam
negeri dan luar negeri.
a. Politik dalam negeri
1) Mengadakan pergeseran pembantu-pembantunya seperti
Mahapatih Raganata digantikan oleh Aragani.
2) Berbuat baik terhadap lawan-lawan politiknya seperti mengangkat
putra Jayakatwang (Raja Kediri) yang bernama Ardharaja menjadi
menantunya.
3) Memperkuat angkatan perang.
b. Politik luar negeri:
1) Melaksanakan Ekspedisi Pamalayu untuk menguasai Kerajaan
melayu serta melemahkan posisi Kerajaan Sriwijaya di Selat
Malaka.
2) Menguasai Bali.
3) Menguasai Jawa Barat.
4) Menguasai Malaka dan Kalimantan.
Berdasarkan segi budaya, ditemukan candi-candi dan patung-patung
diantaranya candi Kidal, candi Jago, dan candi Singasari. Sedangkan
patung-patung yang ditemukan adalah patung Ken Dedes sebagai Dewa
Prajnaparamitalambing kesempurnaan ilmu, patung Kertanegara dalam
wujud patung Joko Dolog, dan patung Amoghapasa juga merupakan
perwujudan Kertanegara (kedua patung kertanegara baik patung Joko
Dolog maupun Amoghapasa menyatakan bahwa Kertanegara menganut
agama Buddha beraliran Tantrayana).
2. Hubungan dengan Majapahit
6

Pararaton, Nagarakretagama, dan prasasti Kudadu mengisahkan


Raden Wijaya cucu Narasingamurti yang menjadi menantu Kertanagara
lolos dari maut. Berkat bantuan Aria Wiraraja (penentang politik
Kertanagara), ia kemudian diampuni oleh Jayakatwang dan diberi hak
mendirikan desa Majapahit.
Pada tahun 1293 datang pasukan Mongol yang dipimpin Ike Mese
untuk menaklukkan Jawa. Mereka dimanfaatkan Raden Wijaya untuk
mengalahkan Jayakatwang di Kerajaan Kadiri. Setelah Kadiri runtuh,
Raden Wijaya dengan siasat cerdik ganti mengusir tentara Mongol keluar
dari tanah Jawa.
Raden Wijaya kemudian mendirikan Kerajaan Majapahit sebagai
kelanjutan Singasari, dan menyatakan dirinya sebagai anggota Wangsa
Rajasa, yaitu dinasti yang didirikan oleh KenArok.

C. Kehidupan Ekonomi Kerajaan Singasari


Tidak banyak sumber prasasti dan berita dari negeri asing yang dapat
memberi keterangan secara jelas kehidupan perekonomian rakyat Singasari.
Akan tetapi, berdasarkan analisis bahwa pusat Kerajaan Singasari berada di
sekitar Lembah Sungai Brantas dapat diduga bahwa rakyat Singasari banyak
menggantungkan kehidupan pada sektor pertanian. Keadaan itu juga didukung
oleh hasil bumi yang melimpah sehingga menyebabkan Raja Kertanegara
memperluas wilayah terutama tempat-tempat yang strategis untuk lalu lintas
perdagangan.Keberadaan Sungai Brantas dapat juga digunakan sebagai sarana
lalu lintas perdagangan dari wilayah pedalaman dengan dunia luar. Dengan
demikian, perdagangan juga menjadi andalan bagi pengembangan
perekonomian Kerajaan Singasari.
7

Peninggalan kebudayaan Kerajaan Singasari, antara lain berupa prasasti,


candi, dan patung. Candi peninggalan Kerajaan Singasari, antara lain Candi
Jago, Candi Kidal, dan Candi Singasari. Adapun patung-patung yang berhasil
ditemukan sebagai hasil kebudayaan Kerajaan Singasari, antara lain Patung
Ken Dedes sebagai Dewi Prajnaparamita lambang dewi kesuburan dan Patung
Kertanegara sebagai Amoghapasa.Rakyat Singasari mengalami pasang surut
kehidupan sejak zaman KenArok sampai masa pemerintahan Wisnuwardhana.
Pada masa-masa pemerintahan KenArok, kehidupan sosial masyarakat sangat
terjamin. Kemakmuran dan keteraturan kehidupan sosial masyarakat Singasari
kemungkinan yang menyebabkan para brahmana meminta perlindungan
kepada KenArokataskekejaman rajanya.
Akan tetapi, pada masa pemerintahan Anusapati kehidupan masyarakat
mulai terabaikan. Hal itu disebabkan raja sangat gemar menyabung ayam
hingga melupakan pembangunan kerajaan.Keadaan rakyat Singasari mulai
berangsur-angsur membaik setelah Wisnuwardhana naik takhta Singasari.
Kemakmuran makin dapat dirasakan rakyat Singasari setelah Kertanegara
menjadi raja. Pada masa pemerintahan Kertanegara, kerajaan dibangun dengan
baik. Dengan demikian, rakyat dapat hidup aman dan sejahtera.
Dengan kerja keras dan usaha yang tidak henti-henti, cita-cita
Kertanegara ingin menyatukan seluruh wilayah Nusantara di bawah naungan
Singasari tercapai juga walaupun belum sempurna. Daerah kekuasaannya,
meliputi Jawa, Madura, Bali, Nusa Tenggara, Melayu, Semenanjung Malaka,
Kalimantan, Sulawesi, dan Maluku.
8

D. Kehidupan Agama Kerajaan Singasari


Pada masa pemerintahan Kertanegara terjadi Sinkretisme antara agama
Hindu dengan Budha,menjadi bentuk Syiwa-Budha. Contohnya adalah
berkembangnya aliran Tantrayana. Kertanegara sendiri penganut aliran
Tantrayana.

Untuk memperluas wilayah dan mencari dukungan dari berbagai daerah


terus dilakukan oleh Kertanegara. Pasukan Singasari dikirim ke berbagai
daerah yaitu antara lain pasukan yang dikirim ke tanah melayu. Oleh karena
itu, keadaan ibu dua kota kerajaan kekuatanya berkurang yang disebabkan
oleh oleh pihak-pihak yang tidak senang terhadap kekuasaan Kertanegara.
Pihak yang tidak senang itu antara lain Jayakatwang, penguasa Kediri yang
berusaha untuk menjatuhkan Kekuasaan Kertanegara.

Saat yang dinantikan oleh Jayakatwang ternyata telah tiba. Pada saat itu
istana kerajaan Singasari dalam keadaan lemah. Pasukan kerajaan hanya
tersisa sebagian kecil. Pada saat itu Kertanegara sedang melakukan upacara
keagamaan dengn pesta pora, sehingga Kertanegara benar-benar lengah.
Secara tiba-tiba, Jayakatwang menyerbu istana Kertanegara. Serangan
Jayakatwang dibagi menjadi dua arah. Dibagian utara ada pasukan Kediri
untuk memancing pasukan Singasari keluar dari pusat kerajaan.
Sementara induk pasaukan Kediri bergerak dan menyerang dari arah
selatan untuk menghadapi serangan Jayakatwang, Kertanegara mengirimkan
pasukan yang ada dibawah pimpinan Raden Wijaya dan Pangeran Ardaraja.
9

Ardaraja adalah anak Jayakatwang dan menantu dari kartanegara. Pasukan


Kediri yang datang dari arah utara dapat dikalahkan oleh pasukan Raden
Wijaya akan tetapi, pasukan inti dengan leluasa masuk dan menyerang istana ,
sehingga berhasil menewaskan Kertanegara. Peristiwa ini terjadi pada tahun
1292 M .
Raden Wijaya dan pengikutnya kemudian meloloskan diri setelah
mengetahui istana kerajaan dihancurkan oleh pasukan Kediri. Sedangkan
Ardaraja membalik dan bergabung dengn pasukan Kediri.
10

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Sebelum berdirinya Majapahit, Singasari telah menjadi kerajaan paling
kuat di Jawa. Hal ini menjadi perhatian Kubilai Khan, penguasa Dinasti Yuan
di Tiongkok. Ia mengirim utusan yang bernama Meng Chi ke Singasari yang
menuntut upeti. Kertanagara, penguasa kerajaan Singasari yang terakhir
menolak untuk membayar upeti dan mempermalukan utusan tersebut dengan
merusak wajahnya dan memotong telinganya. Kubilai Khan marah dan lalu
memberangkatkan ekspedisi besar ke Jawa tahun 1293.
Kerajaan Majapahit adalah kerajaan Hindu-Buddha terakhir yang
menguasai Nusantara dan dianggap sebagai salah satu dari negara terbesar
dalam sejarah Indonesia. Menurut Negarakertagama, kekuasaannya terbentang
di Jawa, Sumatra, Semenanjung Malaya, Kalimantan, hingga Indonesia timur,
meskipun wilayah kekuasaannya masih diperdebatkan.

B. Saran
Saran untuk para siswa agar jangan melupakan sejarah bangsa kita, dan
berusaha menjaga dan melestarikan peninggalan sejarah yang ada di
Indonesia.
DAFTAR PUSTAKA

http://informasiana.com/sejarah-kerajaan-sriwijaya-terlengkap

http://jagosejarah.blogspot.co.id/2015/06/sejarah-kerajaan-sriwijaya.html

http://kakakpintar.com/sejarah-kerajaan-sriwijaya-peninggalan-pendiri-prasasti-
letak-penyebab-runtuhnya

http://sejarahbudayanusantara.weebly.com/kerajaan-sriwijaya.html

http://www.portalsejarah.com/sejarah-kerajaan-sriwijaya-kerajaan-maritim-
terbesar.html

http://www.satujam.com/sejarah-kerajaan-sriwijaya

https://id.wikipedia.org/wiki/Sriwijaya

Komandoko, Gamal. (2009). Gajah Mada: Menangkis Ancaman Pemberontakan


Ra Kuti: Kisah Ketangguhan Seorang Patih Majapahit Dalam Menjaga
Keutuhan Takhta Sang Raja. Jakarta: Narasi.

Mulyana, Slamet. (2006). Tafsir Sejarah Nagarakretagama. Jakarta: PT. LKiS


Pelangi Aksara.

Anda mungkin juga menyukai