KELOMPOK 8
DISUSUN OLEH :
KELAS : X PMIA 3
GURU MAPEL : BU LILIS SINAGA
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan
rahmat sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini. Harapan kami
semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para
pembaca maupun pendengar hasil makalah presentasi kami, sehingga kami dapat
memperbaiki bentuk maupun isi makalah ini sehingga kedepannya dapat lebih baik.
Makalah ini kami akui masih banyak kekurangan karena pengetahuan yang kami
miliki sangat kurang. Oleh kerena itu, kami harapkan kepada para pembaca maupun
pendengar untuk memberikan masukan-masukan yang bersifat membangun untuk
kesempurnaan makalah ini.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
BAB I PENDAHULUAN 4
A. Latar Belakang 4
B. Tujuan 4
C. Manfaat4
BAB II ISI 5
E.Jatuhnya Majapahit....................................................................................19
A. Kesimpulan 23
B. Saran 23
DAFTAR PUSTAKA24
BAB I i
ii
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Majapahit adalah sebuah kerajaan yang berpusat di Jawa Timur, Indonesia
yang pernah berdiri dari sekitar tahun 1293 hingga1550 M. Kerajaan ini mencapai
puncak kejayaannya menjadi kemaharajaan raya yang menguasai wilayah yang luas
di Nusantara pada masa kekuasaan Hayam Wuruk, yang berkuasa dari tahun
1350 hingga1389. Kerajaan Majapahit adalah kerajaan Hindu-Buddha terakhir yang
menguasai Nusantara dan dianggap sebagai salah satu dari negara terbesar dalam
sejarah Menurut Negarakertagama, kekuasaannya terbentang di Jawa, Sumatra,
Semenanjung, Malaya, Kalimantan, hingga Indonesia timur, meskipun wilayah
kekuasaannya masih diperdebatkan.
Sumber utama yang digunakan oleh para sejarawan adalah Pararaton ('Kitab
Raja-raja') dalam bahasa Kawai dan Nagarakretagama dalam bahasa Jawa
Kuno. Pararaton terutama menceritakan Ken Arok (pendiri Kerajaan Singhasari)
namun juga memuat beberapa bagian pendek mengenai terbentuknya Majapahit.
Sementara itu, Nagarakertagama merupakan puisi Jawa Kuno yang ditulis pada
masa keemasan Majapahit di bawah pemerintahan Hayam Wuruk. Setelah masa itu,
hal yang terjadi tidaklah jelas. Selain itu, terdapat beberapa prasasti dalam bahasa
Jawa Kuno maupun catatan sejarah dari Tiongkok dan negara-negara lain.
B. Tujuan
Tujuan pembuatan makalah ini adalah sebagai berikut:
a. Untuk mengetahui Sejarah Kebudayaan Majapahit.
b. Untuk mengetahui Sejarah Berdirinya Kerajaan Majapahit.
C. Manfaat
Manfaat pembuatan makalah ini yaitu untuk menambah pengetahuan kita
tentang sejarah Kebudayaan Majapahit.
BAB II
PEMBAHASAN
2. Jayanegara (1309-1328)
Kala Gemet naik tahta menggantikan ayahnya dengan gelar Sri
Jayanegara. Pada Masa pemerintahannnya ditandai dengan pemberontakan-
pemberontakan. Misalnya pemberontakan Ranggalawe 1231 saka,
pemberontakan Lembu Sora 1233 saka, pemberontakan Juru Demung 1235
saka, pemberontakan Gajah Biru 1236 saka, Pemberontakan Nambi, Lasem,
Semi, Kuti dengan peristiwa Bandaderga. Pemberontakan Kuti adalah
pemberontakan yang berbahaya, hampir meruntuhkan Kerajaan Majapahit.
Namun semua itu dapat diatasi. Raja Jayanegara dibunuh oleh tabibnya
sendiri yang bernama Tanca. Tanca akhirnya dibunuh pula oleh Gajah
Mada.
5. Kusumawardani-Wikramawardhana (1389-1399)
Hayam Wuruk naik tahta pada usia yang sangat muda yaitu 16 tahun
dan bergelar Rajasanegara. Di masa pemerintahan Hayam Wuruk yang
didampingi oleh Mahapatih Gajah Mada, Majapahit mencapai
keemasannya. Dari Kitab Negerakertagama dapat diketahui bahwa daerah
kekuasaan pada masa pemerintahan Hayam Wuruk, hampir sama luasnya
dengan wilayah Indonesia yang sekarang, bahkan pengaruh kerajaan
Majapahit sampai ke negaranegara tettangga. Satu-satunya daerah yang
tidak tunduk kepada kekuasaaan Majapahit adalah kerajaan Sunda yang
saat itu dibawah kekuasaan Sri baduga Maharaja. Hayam Wuruk
bermaksud mengambil putri Sunda untuk dijadikan permaisurinya. Setelah
putri Sunda (Diah Pitaloka) serta ayahnya Sri Baduga Maharaja bersama
para pembesar Sunda berada di Bubat, Gajah Mada melakukan tipu
muslihat, Gajah Mada tidak mau perkawinan Hayam Wuruk dengan putri
Sunda dilangsungkan begitu saja. Ia menghendaki agar putri Sunda
dipersembahkan kepada Majapahit (sebagai upeti). Maka terjadilah
perselisihan paham dan akhirnya terjadinya perang Bubat. Banyak korban
dikedua belah pihak, Sri Baduga gugur, putri Sunda bunuh diri.
6. Suhita (1399-1429)
Sri Suhita atau Dewi Suhita menjadi raja perempuan kedua yang berkuasa
di Kerajaan Majapahit . Ia memerintah sejak masa pemerintahan
Wikramawardhana. Namun, asal usulnya dari mana dan siapa sosok
sebenarnya Sri Suhita masih menjadi misteri dan perdebatan.
11
C. Proses Masuknya Hindu-Buddha ke Kerajaan Majapahit
2. Arca Emas
3. Terakota Wajah
14
4. Surya Majapahit
7. Candi Tikus
8. Candi Sukuh
15
.Candi peninggalan kerajaan Majapahit selanjutnya
yaitu Candi Sukuh. Candi ini berada di desa Berjo,
kecamatan Ngargoyoso, kabupaten Karanganyar,
Jawa Tengah.Candi yang diperkirakan dibangun
pada tahun 1437 masehi.
9. Candi Brahu
18
F. Kebudayaan Majapahit
Gapura Bajang Ratu, gerbang masuk salah satu kompleks bangunan
penting di ibu kota Majapahit. Bangunan ini masih tegak berdiri di Trowulan. "Dari
semua bangunan, tidak ada tiang yang luput dari ukiran halus dan warna indah"
[Dalam lingkungan dikelilingi tembok] "terdapat pendopo anggun beratap ijuk, indah
bagai pemandangan dalam lukisan... Kelopak bunga katangga gugur tertiup angin dan
bertaburan di atas atap. Atap itu bagaikan rambut gadis yang berhiaskan bunga,
menyenangkan hati siapa saja yang memandangnya". Nagarakretagama menyebutkan
budaya keraton yang adiluhung dan anggun, dengan cita rasa seni dan sastra yang
halus, serta sistem ritual keagamaan yang rumit. Peristiwa utama dalam kalender tata
negara digelar tiap hari pertama bulan Caitra (Maret-April) ketika semua utusan dari
semua wilayah taklukan Majapahit datang ke istana untuk membayar upeti atau
pajak. Kawasan Majapahit secara sederhana terbagi dalam tiga jenis: keraton
termasuk kawasan ibu kota dan sekitarnya; wilayah-wilayah di Jawa Timur dan Bali
yang secara langsung dikepalai oleh pejabat yang ditunjuk langsung oleh raja; serta
wilayah-wilayah taklukan di kepulauan Nusantara yang menikmati otonomi luas. Ibu
kota Majapahit di Trowulan merupakan kota besar dan terkenal dengan perayaan
besar keagamaan yang diselenggarakan setiap tahun. Agama Buddha, Siwa, dan
Waisnawa (pemuja Wisnu) dipeluk oleh penduduk Majapahit, dan raja dianggap
sekaligus titisan Buddha, Siwa, maupun Wisnu. Nagarakertagama sama sekali tidak
menyinggung tentang Islam, akan tetapi sangat mungkin terdapat beberapa pegawai
atau abdi istana muslim saat itu. Walaupun batu bata telah digunakan dalam candi
pada masa sebelumnya, arsitek Majapahitlah yang paling ahli menggunakannya.
B. Saran
Makalah ini tentulah masih jauh dari kesempurnaan, maka dari itu saya
sangat membutuhkan kritik dan saran dari teman teman agar dijadikan sebagai
intropeksi bagi makalah ini untuk menjadi lebih baik lagi.
19
DAFTAR PUSTAKA
http://nesaci.com/sejarah-lengkap-kerajaan-majapahit/
http://id.wikipedia.org/wiki/majapahit/
https://www.google.com/amp/s/waktuku.com/peninggalan-kerajaan-majapahit/amp/
20