NEGARA
VIETNAM
Disusun Oleh:
Ketua : A.Nurhayana Denna
Sekertaris : A.Rezky
Nurhidayah
Anggota : Rahmat Muzakkir
Nurirwansyah
Riswan
SMP NEGRI 1 SINJAI
SELATAN
Tahun 2014/2015
Daftar isi
Kata pengantar.........................................................................................................................1
Daftar isi....................................................................................................................................2
BAB 1 Pendahuluan
BAB 2 Pembahasan
A. Letak geografis.............................................................................................................4
B. Era dinasti.....................................................................................................................4
BAB 3 Penutup
KATA PENGANTAR
Bismillahirrohmanirrohim
Syukur alhamdulillah, segala puji hanya milik Allah SWT yang menguasai alam
semesta dan jagat raya beserta isinya untuk melengkapi apa yang dibutuhkan oleh ciptaanya.
Solawat serta salam semoga selalu tercurah kepada Nabi Muhammad SAW, keluarga,
Penulis menyadari betul akan kelemahan yang dimiliki, dalam penulisan makalah ini
banyak sekali hambatan dan rintangan yang harus diterjang, namun demikian penulis tetap
optimis berkat iman dan taqwa. Walau jauh dari sempurna dan kesempurnaan hanya milik
Allah SWT. Dalam penulisan ini penulis mengucapkan rasa terimakasih atas segala arahan,
bimbingan, serta kesabaran Bapak yang diberikan kepada penulis beserta pihak-pihak yang
Akhirnya penulis hanya bisa berdoa semoga segala bantuan dan bimbingan, amalan
dan jasa baik kita semua diterima oleh Allah dan dibalas-Nya dengan pahala yang berlipat
BAB I
PENDAHULUAN
BAB II
PEMBAHASAN
A. Letak Geografis
Bangsa Vietnam memiliki sejarah yang panjang dan keras sejak sebelum Masehi hingga akhir
Perang Vietnam tahun 1975. Vietnam (Bahasa Vietnam: Vit Nam), bernama resmi Republik
Sosialis Vietnam (Cng Ha X Hi Ch Ngha Vit Nam) adalah negara paling timur di
Semenanjung Indochina di Asia Tenggara. Vietnam berbatasan dengan Republik Rakyat Cina
di sebelah utara, Laos di sebelah barat laut, Kamboja di sebelah barat daya dan di sebelah
timur terbentang Laut China Selatan. Daerah ini kini dikenal sebagai Vietnam telah dihuni
sejak zaman Paleolitik, dan beberapa situs arkeologi di Provinsi Thanh Hoa tanggal kembali
konon beberapa ribu tahun. Arkeolog link awal peradaban Vietnam ke akhir Neolitik, Zaman
Perunggu Awal, Phung Nguyen budaya, yang berpusat di Provinsi Vinh Phuc Vietnam
kontemporer dari sekitar 2000-1400 SM.
Dengan sekitar 1200 SM, pengembangan budidaya sawah dan casting perunggu di Sungai
Ma dan Sungai Merah dataran mengarah ke pengembangan budaya Anak Dong, terkenal
dengan drum rumit yang perunggu. senjata perunggu itu, alat, dan drum situs Dong-Sonian
menunjukkan pengaruh Asia Tenggara yang menunjukkan asal adat untuk teknologi
perunggu-casting.
Banyak kecil, lokasi tambang tembaga kuno telah ditemukan di Vietnam utara. Beberapa
kesamaan antara situs Dong-Sonian dan situs Asia Tenggara termasuk keberadaan peti mati
berbentuk perahu dan stoples pemakaman, rumah-rumah panggung, dan bukti dari kebiasaan
mengunyah sirih.
B. Era dinasti
Hong legendaris Bang raja-raja Dinasti Hung dianggap oleh banyak orang Vietnam sebagai
negara Vietnam pertama, yang dikenal sebagai Vn Lang. Pada 257 SM, raja terakhir Hung
kalah Thc Phan, yang mengkonsolidasi Lac Vit suku dengan suku-suku itu Vit Au,
membentuk Au Lac dan menyatakan diri Sebuah Vng Duong. Pada 207 SM, seorang
jenderal Cina bernama Zhao Tuo dikalahkan Sebuah Vng Duong dan konsolidasi Au Lac
ke Nanyue. Pada 111 SM, Dinasti Han Cina Nanyue konsolidasi ke dalam kerajaan mereka.
Untuk seribu tahun ke depan, Vietnam terutama di bawah pemerintahan Cina. Awal gerakan
kemerdekaan seperti para Suster Trung dan Lady Triu hanya sebentar berhasil. Itu
independen sebagai Van Xuan bawah Dinasti Ly anterior antara 544 dan 602. Pada awal abad
ke-10, Vietnam telah memperoleh otonomi, tetapi bukan kemerdekaan, di bawah keluarga
Khc.
Pada 938 CE, seorang bangsawan Vietnam bernama Ngo Quyn mengalahkan pasukan Cina
di Bch ng Sungai dan merebut kembali kemerdekaan setelah milenium di bawah kendali
Cina. Mengubah nama sebagai i Vit (Great Viet), bangsa melewati era keemasan selama
Ly dan Trn Dinasti. Selama pemerintahan Dinasti Trn, i Vit ditolak tiga invasi Mongol
Buddhisme. Berkembang dan menjadi agama negara.
Setelah Dinasti H singkat, kemerdekaan Vietnam sejenak disela oleh Dinasti Ming Cina,
tapi dikembalikan oleh Le Loi, pendiri Dinasti LE. Vietnam mencapai puncaknya pada
Dinasti Le pada abad ke-15, khususnya selama masa pemerintahan Kaisar Le Thanh Tong
(1460-1497). Antara abad 11 dan 18, Vietnam selatan diperluas dalam proses yang dikenal
sebagai Tien nam (selatan ekspansi), dan akhirnya menaklukkan Kerajaan Champa dan
bagian dari kerajaan Khmer.
Menjelang akhir Dinasti Le, menelan banyak perselisihan sipil Vietnam. Pertama, Mac Cina-
didukung Dinasti menantang kekuasaan Dinasti LE itu. Setelah Dinasti Mac dikalahkan,
Dinasti LE itu diinstal ulang, tapi tanpa daya aktual. Kekuasaan dibagi antara para bangsawan
Trinh di Utara dan Lords Nguyen di Selatan, yang terlibat dalam perang sipil selama lebih
dari empat dekade. Selama waktu ini, Vietnam Nguyen diperluas ke selatan Delta Mekong,
menganeksasi yang Champa di dataran tinggi pusat dan tanah Khmer di Mekong.
Perang saudara berakhir ketika dikalahkan saudara Tay Anak baik dan mendirikan dinasti
baru mereka. Namun, aturan mereka tidak berlangsung lama dan mereka dikalahkan oleh
sisa-sisa dari Lords Nguyen Anh dipimpin oleh Nguyn dengan bantuan Perancis. Nguyen
Anh Vietnam bersatu, dan mendirikan Dinasti Nguyen, memerintah dengan nama Gia Long.
Dinasti Ngo tidak mampu menguasai pemimpin-pemimpin setempat dan tidak pernah
mendapat pengakuan dari Cina. Dinasti Dinh (968-967) bahkan lebih pendek dari hidupnya.
Dinasti Li yang mula-mula (978-1009) mulai berkembang. Rajanya yang pertama, Le Hoan
menyerang Champa tahun 982, membunuh rajanya, merampas ibu kotanya, india pura, dan
kembali dengan banyk orang rampasan. Tetapi penggantinya diturunkan dari tahta tahun 1009
membuka jalan bagi dinasti Li yang berlangsung selama lebih dari abad. Antara 968 dn 1009
perkembangan penting dalam alam keagamaan terjadi. Tien-hoang dari dinasti Dinh
mendirikan organisasi keagamaan resmi dengan memadukan Buddhisme dalam hierarki
pemeintahan. Raja Le yang kedua memasukkan naskah-naskah klasik Buddha Mahayana dari
Cina dan berusaha menghimpau rakyatnya untuk menerima Buddhisme menggantikan
pemujaan asli yang terus melanjut ada sekuat sebelumnya. Tetapi cendekiawan-cendekiawan
tetap pada Taoisme confuanisme sebagian besar.
Dinasti Li (1009-1225) mulai perjuangan yang lama untuk mendapatkan kembali propinsi
Annam itu dari Cnampa, yang dilihat dari sudut budaya merupakan perang antara pengaruh
Cham meninggalkan propinsi sebelah utara. Setelah Indrapura dirampas Le-Hoanthun 982
Cnam memindahkan ibu kotanya lebih keselatan vijaya (Bhin-Dhinn). Tetapi tahun 1044
Vijaya dirampas kepalanya. Terjadi untuk keduanya kalinya tahun 106 Rajanya,
Rudrawarman III telah diburu masuk kedaerah Kamboja dan ditawan. Kemudian, sesudahan
upacara pesta besar diadakan oleh Thanh-tonh di ibu kota yang baru direbutnya, beliau dan
keluarganya dikirim di Annam. Dalam tahun berikut beliau mencapai kemudahan dengan
penyerahan resmi 3 propinsi bagian utara kepada Annam.
Cham berusaha keras mendapatkan kembali propinsi-propinsi yang lepas, tetapi pada abad
XII serangaan dilancarakan oleh ahli perang besar Kamboja. Suryawarman II meembuatnya
tak berdaya selama perang mereka dengan Annam. Perang Kamboja yang berakhir tahun
1220 mengakibatkan tiga propinsi bagian utara itu secara kuat di tangan Kamboja.
Tahun 1225 dinasti Li digantikan Than. Kemudian Champa berlahan-lahan bangun kembali
setelah lama bertarung kepada Kamboja. Tetapi tiga propinsi yang hilang itu tetap menjadi
tulang punggung persaingan abadi, dan pertengahan abad XIII perang tanding
memperlihatkan tanda-tanda di mulainya lagi. Tetapi kali ini sukar majunya ketika perdamain
dipaksakan oleh ancaman Mongol terhadap kedua belah pihak. Tahun 1257 sepasukan
Mongol merampas Hanoi (Tnaanh-long), tetapi ipaksa kembali oleh perlawanan Annam yang
sedang bertambah kuat. Kublai Khan yang jadi Kaisar tahun 1260 mengirim utusan kesemua
negeri di Semennjung Indo-cina menuntut tanda setia. Bahaya itu menyebabkan Champa
mencoba suatu hubungan persahabatan dengan Annam, tetapi tidak ada hasilnya. Namun
demian ketika Masekal Sogatu dikirim oleh Kublai Khan tahun 1281 untuk mendesak
kekuasaan Mongol di Champa. Annam berasa di paksa berkelahi sebagai sekutu Cham, untuk
berusaha keras mengatasi perlawanan Cham yang sangat berguna, Kublai Khan mencoba
mengirim pasukan melalui daratan Annam dan Annam menyadari kemerdekannya berada di
ujung tanduk, lalu melawanya. Tahun1285 pasukan Mongol menyerang Hangoi lewat Lang-
Song dan Bac-Ninh. Dan sekali lagi perlawanan Annam sangat kuat hingga mereka harus
mundur. Pasukan Mongol yang lain dipimpin putra Kublai, Togan, telah dikalahkan ketika
mencoba masuk ke Tongking dari utara dan masekal Sogatu dalam usaha membantunya
dikalahkan dan dibunuh oleh Cham. Tahun 1287 Hanoi diduduki oleh Mongol yang ketiga
kalinya, tetapi lagi-lagi Annam memaksanya untuk mengosongkan negeri itu, dan tran nhon-
ton (1278-1293) memasuki lagi ibukotanya dengan kejayaan.
Bersma-sama Champa dan Annam telah berhasil mengusir semua usaha Mongol untuk
menaklukanya. Untuk memperkuat persaudaraan yang telah dicapai, raja Champa
menghimbau untk minta seoarang putri Annam sebagai permaisurinya. Ketika tahun 1306,
Tran-Ann-Thon setuju mempersembahkan saudara perempuanya kepada raja Cham, harga
yang diminta dan diterima dengan cukup menghernkan, adalah penyerahan kepada Annam
propinsi-propinsi Kun-tri dan Tnua-thien (hue). Tetpi jaya simhwarman segera meninggal
setelah perkwaninan itu dan Cham segera mulai mendapatkan kemabali propinsi itu.
Tahun 1326, sesudah beberapa pemberontakan dan datang ke Cinna Champa mendapatkan
kembali kebebasanya dan tahun 1324 komando Cina memperintahkan Annam menghormati
Champa. Tahun 1353 Champa berusaha mendapatkan kembali daerah we tetapi gagal.
Kemudia Che bong nga (1360-1390) pahlawan Cham, memulai serangkaian peperangan ia
membuat Annam kacau selama pemerintahanya. Tahun 1377 Tran due-ton melancarkan
serangan balasan dan siap-siap masuk, dengan seluruh pasukanya Che bong nga menduduki
kembali daerah-daerah yang belum diambilnya dari Champa oleh musuhnya. Tetapi segera
setalah itu beliau mangkat, Annam mendapatkan kembali semua daerah yang pernah hilang,
untuk supaya lebih baik dapat melangsungkan usaha mereka menyempurnakan penaklukan
Champa, memidahkan ibu kotanya keselatan dari Hanoi ke Thanh-goa.
Kemudian kemajuanya berhenti tiba-tiba dan dengan tidak diharapkan Tahun 1400 seorang
jendral bernama Li-Qui-Li mendesak raja Trant dan merebut tahtanya. Tetapi sebagai mana
umumnya rakyat yan tidak puas mencari pemimpin diantara kepala-kepala suku Thanh-hoa,
bernama Le loi, yang tahun 1414 bergerilya melawan Cina dengan hasil yang sukses. Le loi
kemudian mempromakirkan dirinya sebagi raja Annam dan menjadi pendiri dinasti Le kedua.
Cham mengambil keuntungan dari keributan di Annm untuk mendapatkan kembali
propinsinya yang lepas. Pada tahap pertama dinati baru Annam mempertahankan hubungan-
hubungan damai dengan tetagganya diselatan, tetapi tahun 1441 serangaian serangan baru
Champ dimulai. Tahun 1446 Annam, mengambil keuntungan, dari perang saudara di
Champa.
Kemerdekaan politik yang digerakkan oleh Le Loi dari Ming membuktikan menjadi
kenyataan dan berlangsung lama. Le than Ton membagi kekaisaranya ke dalam 13 wilayah
dan memberi sistem pemerintaan yang kuat yang dipertahankan sampai lama sesudah zaman
beliau. Tetapi pengganti-penganti beliau adalah orang-orang Annam. Antara tahun 1497-1527
tidak kurang dari 10 orang raja naik tahta, empat diantaranya perebut mahkota. Istana
menjadi pusat komplotan atas bangsawan-bangsawan feodal praktis dan lenyap.
Tetapi tahun 1533 melalui keluarga Nguyen yang sangat kuat Dinasti Le di pulihkan. Nguyen
Kim mengusir Mac keluar dari propinsi-propinsi Annam Nghe-An dan Tan-hoa tetapi ketika
beliu membuat perkembangan untuk menaklukan Tongking, tahun 1545 beliau terbunuh. Dan
putera-puteranya masih terlalu muda untuk mengambil alih tugas karena itu Mac tetap
menguwasi Tongking, dan Cina di minta ke dua belah pihak, menguasai propinsi-propinsi
untuk memerintah bagian-bagian yang diduduki sebagai warisan keunggulanya di bawah
kedaulatanya. Dinasti Mac memerintah Tongking sampai 1592. Maka kekuasaan sebenarnya
ditangani oleh pengganti-pengganti Nguyen Kim sebagai pejabat-pejabat istana.
Penggantinya adalah anak tirinya yang mampu, Trinh Kiem, yang mangkat pada tahun 1570.
Ketika kedua putra Nguyen dewasa perselisihan berkembang diantara mereka. Trinh kim
mendalami pembunuhan yang lebih tua, tetapi adiknya Nguyen hoang, luput dari kematian
dengan pura-pura gila dan trinh kim mengirimnya untuk memerintah propinsi-pripinsi bagian
selatan yang dulu pernah menjadi milik Cham.
Tahun 1570, ketika Trin khm mangkat, daerah kekuasaan Annam dibagi antara tiga
kekuasaan. Mac menguasai Thongking, dengan ibu kotanya di hanoi Trimh sebagai pejabat
istana selama kedaulatan le, memerintah Thanh-hoa, Ng-an dan H-Thinh, dengan Tay-do
sebagai ibu kotanya. Nguyen juga bertindak atas nama Le memerintah propinsi quang-tri
sebagai pusatnya. Tahun 1952 Trinh-tong pengganti Trinh king, merebut hanoi dan berhasil
menguasainya sebagai kawasan Tongking. Mac lari ke cao-bang diperbatasan Cina, tempat
mereka bertahan atas bantuan pecking, sampai tahun 1677.
Dari waktu ke waktu Nguyen hoang muncul di istana. Ia mengharap bahwa kesempatan baik
akan timbul baginya untuk mendapatkan kembali propinsi yang dipegang ayahnya. Tetapi
menjelang itu jelas bahwa kekuatan trinh terlalu kuat untuk digulingkan. Karena itu tahun
1600 ketika terjadi pemberontakan dan Nguyen hoang pergi melawanya, ia memelihara terus
hubungan dengan istana Hanoi. Dari sejak itu dan seterusnya persaingan msing-masing mulai
mempersiapkan perang yang tidak dapat dihindarkan yang pecah tahun 1620.
KESIMPULAN
Bangsa Vietnam memiliki sejarah yang panjang dan keras sejak sebelum Masehi hingga akhir
Perang Vietnam tahun 1975. Vietnam mencatat dalam kenangan perjalanan sejarahnya
dominasi 1000 tahun oleh Kerajaan Utara untuk merujuk penguasaan Vietnam oleh
Kekaisaran Cina dari Dinasti Han di utara yang bermula dari sekitar 200an tahun sebelum
Masehi hingga tahun 939 Masehi.
Kerajaan Champa didirikan di Vietnam oleh orang-orang Cham yang secara etnis tidak
mempunyai hubungan dengan orang-orang Vietnam. Ketika kerajaan Funan yang berada
sebelah selatan Champa dipengaruhi oleh Cina, kerajaan Champa selama 1600 tahun juga
mendapatkan pengaruh dari Cina.
Akibat dari hal itu, Champa harus mengimbangi kekuatan di antara dua negara tetangganya
dalam hal jumlah penduduknya dan pola militer Vietnam di utara dan Khmer (Kamboja) di
selatan. Seperti Funan, kerajaan Champa menerapkan kekuatan perdagangan pelayaran laut
yang berlaku hanya di wilayah yang kecil.
Orang-orang Vietnam sebagaimana mereka sekarang lebih senang disebut begitu, yang
merupakan rakyat terbesar di Semenanjung Indo-China. Mereka penghuni sungai-sungai
Merah dan Hitam di Tongking, sepanjang pantai Annam dan daerah delta Mekong di Cochin-
China. Pada permulaan tahun masehi, mereka menghuni Tongking bagian utara Annam saja.
Mereka mendesak ke selatan demi orang-orang Cham yang kerajaannya mereka taklukkan
pada abad XV. Di bawah pimpinan Nguyen dan Hue, distrik Cham yang terakhir masih
merdeka diserbu selama abad XVII. Pada abad yang sama Vietnam mulai menanamkan
koloni-koloni di daerah delta Mekong, di daerah kamboja sekarang, dan dari sejak waktu itu
dan seterusnya penyusupan mereka yang kuat masuk Cochin-China terus berlangsung.
Pada masa dinasti-dinasti ini pengaruh budaya Cina sudah merasuk pada kehidupan sosial
budaya bangsa Vietnam, seperti nilai-nilai ajaran Konghucu, Taoisme. Bersamaan dengan itu
juga berkembang kepercayaan Tam Giao (Tiga Agama), yaitu perpaduan dari Taoisme,
kepercayaan masyarakat Cina dan animisme Vietnam. Hengkangnya dominasi Kerajaan
Utara mendorong munculnya Kerajaan-Kerajaan lokal seperti Champa di selatan. Kerajaan
Champa mulai terbentuk tahun 192 dan berakhir sekitar tahun 1700an seiring mulai
masuknya desakan dari kekuatan-kekuatan luar. Di masa lalu, kerajaan tersebut telah
menjalin hubungan erat dengan Kerajaan Sriwijaya dan Majapahit di Nusantara.
BAB III
PENUTUP
A. Saran
Makalah yang kami buat ini masih jauh dikatakan sempurna , untuk itu kritik dan saran
yang membangun sangat kami harapkan untuk perbaikan di masa yang akan datang.