PENDAHULUAN
China adalah salah satu
negara dengan sejarah kebudayaan
tertua di dunia. China merupakan
negara yang memiliki sejarah yang
panjang dan sangat mempengaruhi
sejarah negara-negara lainnya. China
merupakan negara yang diperintah
oleh para Kaisar selama 2000 tahun
dengan sebuah pemerintahan pusat
yang kuat dengan pengaruh Kong Hu
Cu. Ketidakpuasan bangsa China
terhadap pemerintahan Dinasti Qing
terus memuncak sejak kekalahan
China dalam perang candu tahun
1842. Sejak itu banyak wilayah
China yang menjadi wilayah
pengaruh kekuasaan asing baik
bangsa Eropa, Amerika maupun
Jepang.
Keadaan
tersebut
menimbulkan sistem negara dalam
negara karena pengaruh asing yang
ada di wilayah-wilayah China
masing-masing memiliki hak konsesi
dan hak ekstrateritorial.
Secara politik dan ekonomi
kehidupan bangsa China menjadi
semakin
terpinggirkan
akibat
ketidakmampuan
pemerintah
Manchu mengatasi masalah-masalah
yang ada di China. Akibatnya banyak
bermunculan
berbagai
macam
gerakan yang pada intinya ingin
menumbangkan kekuasaan Manchu
dan
menggantikannya
dengan
kekuasaan dari bangsa China sendiri,
di antara berbagai gerakan yang
bermunculan di China, salah satu
gerakan yang dipimpin oleh Sun Yat
Sen. Beliau mendirikan organisasi
Dongmenghui yang bertujuan untuk
menggusir Bangsa Manchu dan
merebut kembali China bagi bangsa
Tionghoa, dan mendirikan suatu
negara yang berbentuk republik yang
merupakan
berakhirnya
sistem
kekaisaran di China.
Mao
Zedong
berupaya
memberikan lebih banyak kekuasaan
pada petani dan buruh dan
sebaliknya memangkas kekuasaan
kaum pemilik modal, tuan tanah,
kapitalis, intelektual dan orang asing.
Kemudian
dilakukan
juga
modernisasi
terhadap
peralatan
industri, kereta api, sekolah, rumah
sakit, bendungan, serta fasilitas
umum lainnya. Mao Zedong bersama
partai komunis berjuang melakukan
perubahan drastis pada tata cara
kehidupan masyarakat.
Pemerintah
menyatakan
bahwa sektor pertanian perlu
dijadikan basis untuk menggerakan
program industrialisasi di masa yang
akan datang. Sedangkan sektor
industri diarahkan secara umum
untuk membantu pembangunan
sektor
pertanian.
Perencanaan
disusun atas dasar tahunan, dimana
terdapat desentralisasi administrasi
perekonomian yang cukup besar
pada tingkat provinsi dan lokal.
Sementara kegiatan swasta kecil
sebagai
cerminan
dari
daya
kreatifitas anggota masyarakat yang
dalam Pelita I telah memperlihatkan
perkembangan
positif
dalam
pertumbuhan ekonomi negara akan
diperkenankan kembali.
Pada Desember 1957, Mao
mendeklarasikan
program
pembangunan ekonomi. Melalui
program-program yang tak ada
justifikasi ilmiah dan bukti historis,
Mao telah memaksa para pemimpin
partai di tingkat provinsi dan lokal
untuk memenuhi target produksi
besar-besaran yang tidak realistis
kepada para petani. Tidak adanya
komunikasi yang efektif dan
desentralisasi yang tidak masuk akal
telah
menyebabkan
aktivitas
ekonomi
nasional
mengalami
kekacauan dan terjadi misalokasi
penelitian
ini
adalah
teknik
kepustakaan dan dokumentasi.
Teknik kepustakaan adalah
teknik teknik atau cara pengumpulan
data dan informasi dengan bantuan
bermacam-macam material yang
terdapat di ruang perpustakaan,
misalnya koran, kisah sejarah,
majalah-majalah, naskah, catatancatatan, dokumen dan sebagainya
yang relevan dengan penelitian
(Koentjaraningrat,1983 : 81).
Teknik dokumentasi adalah
cara mengumpulkan data melalui
peninggalan tertulis berupa arsiparsip dan juga buku-buku tentang
pendapat, teori, dalil, atau hukumhukum lain yang berhubungan
dengan masalah penelitian (Hadari
Nawawi, 2001:69).
HASIL DAN PEMBAHASAN
Kehidupan politik di China
merupakan produk dari masa
revolusi
yang
panjang
yang
berlangsung sejak tahun 1911 sampai
tahun 1949 yang meliputi tiga
perombakan sistem politik secara
kekerasan.
Berawal
dari
ketidakpuasan
bangsa
China
terhadap pemerintahan Dinasti Qing
yang
terus
memuncak
sejak
kekalahan China dalam perang candu
tahun 1842. Pasca peristiwa itu
banyak wilayah China yang menjadi
wilayah pengaruh kekuasaan bangsa
Eropa, Amerika maupun Jepang.
Keadaan
ini
seolah-olah
menimbulkan sistem negara dalam
negara karena pengaruh asing yang
ada di wilayah-wilayah China, yang
masing-masing memiliki hak konsesi
dan hak ekstrateritorial.
Secara politik dan ekonomi
kehidupan bangsa China menjadi
semakin
terpinggirkan
akibat
ketidakmampuan
pemerintah
Manchu dalam mengatasi masalah-
kolektivitas
produksi
pertanian
dengan skala besar. Seluruh China
dikelompokkan menjadi unit-unit
baru, masing-masing terdiri atas
2000 20.000 rumah tangga.
Sistem ini rakyat menjadi
lebih mudah dikendalikan karena
petani harus hidup dalam suatu
sistem yang diorganisir dan tidak
dibiarkan
berinisiatif
sendiri.
Komune
rakyat
menjalankan
beberapa fungsi penting Pertama,
komune rakyat menyelenggarakan
administrasi di tingkat pedesaan,
meliputi administrasi kelahiran,
kematian,
perkawinan.
Kedua,
komune juga merupakan unit
produksi
negara
yang
memobilisasikan
petani
untuk
menghasilkan bahan makanan untuk
penduduk kota dan bahan baku untuk
industri di kota. Negara memaksa
petani untuk menyerahkan tanah,
alat-alat pertanian, dan hewan
kepada komune. Petani diberi
petunjuk tentang cara-cara mengolah
tanah dan diperintahkan untuk
menanam
lebih
rapat
dalam
kampanye susul menyusul. Ketiga,
komune merupakan unit yang
menyelenggarakan pendidikan dan
kesehatan.
4.2. Peranan Mao Zedong Dalam
Pembangunan di Sektor Industri
Kebijakan
Mao
Zedong
dalam bidang industri bertujuan
untuk memajukan negara Republik
Rakyat China, melalui kampanye
untuk
menekan
kaum
kontrarevolusioner juga diberlakukan
untuk menumpas semua kejahatan
non politik seperti, perbanditan,
pembunuhan,
perampokan,
perjudian,
perdagangan narkoba,
dan pelacuran.
Di samping itu
rezim
komunis
juga
melakukan
kontrol ketat atas
harta negara. Sejumlah langkah
c. Melakukan Nasionalisasi
Perusahaan
Antara 1952 dan 1957
industri China tumbuh dengan
kecepatan yang melebihi 14,7% dari
rencana
yang
ditetapkan.
Keberhasilannya ini Mao Zedong
berkeinginan
bisa
mewujudkan
China menjadi kekuatan modern
kelas satu di mata dunia. Metode dan
strategi pembangunan diubah, tahaptahap pembangunan China tetap Mao
Zedong mencanangkan kampanye ini
pada bulan Mei 1958, tujuannya
membangkitkan ekonomi Tiongkok
melalui industrialisasi secara besarbesaran dan memanfaatkan jumlah
tenaga kerja murah.
Mao Zedong menyebut baja
sebagai
pilar
industri
dan
memerintahkan untuk meningkatkan
produksi baja dua kali lipat dalam
waktu satu tahun, dari 5,35 juta ton
pada tahun 1957 menjadi 10,7 juta
ton pada tahun 1958. Untuk
mengembangkan
industri
baja
tersebut
Mao
Zedong
tidak
mempekerjakan tenaga ahli, tetapi
beliau
memutuskan
untuk
menggerakkan seluruh rakyat untuk
berpartisipasi
dalam
gerakan
lompatan jauh ke depan. Para ahli
yang mencoba berbicara dengan akal
sehat dihukum mati. Program ini
Mao Zedong mengesampingkan
rasionalitas. Pabrik baja dan industri
terkait seperti tambang batu bara
diperintahkan bekerja habis-habisan
untuk untuk memperbesar produksi.
d. Menjalankan Gerakan Lompatan
Besar ke Depan
Gerakan lompatan besar ke
depan memicu perpecahan serius di
jajaran pimpinan sejak komunis
mengambil alih kekuasaan satu
dekade
sebelumnya.
Mao
menyerahkan jabatannya sebagai
Kepala Negara kepada Liu Shaoqi.