Kaisar Qin Shihuangdi dilahirkan pada tahun 259 SM dengan nama Ying Zheng. Pada masa
awal kekuasaannya Kaisar Qin telah menguasai seluruh daerah di Sichuan dan telah menguasi
daerah yang terletak di antara Sichuan serta shenxi. Daerah selanjutnya adalah Nan Jun.
Kaisar Qin juga menguasai daerah bekas Dinasti Zhou yang sebelumnya telah ditaklukan dan
menamakannya San Chuan Jun. Usaha untuk menaklukan negeri-negeri yang masih tersisa
dimulai pada tahun 244 SM. Pasukan qin yang dipimpin oleh jendral Meng Ao merebut tiga
belas kota dari kerajaan Han dan dua tahun kemudian 20 Kota direbut dari pihak Wei .
Demikianlah, Dalam serangkian tahun 230-221 SM, Kaisar Qin menakhlukan Han, Zhao, Wei,
Yan, Chu dan Qi. Raja Han menyerah pada 230 SM sedangkan Raja Zhao menyerah pada 228
SM. Disusul negara Wei pada tahun 227 SM kemudian Chu pada 224 SM lalu Dai dan yang
terakhir Qi yang menyerah pada tahun 221 SM.
Kini paripurna sudah usaha untuk menyatukan kembali seluruh China. Ying Zheng mendirikan
dinasti baru sebagai penganti dinasti Zhou, serta mengelari dirinya Qin Shihuangdi, yang
artinya “Kaisar pertama di Dinasti Qin”.
Perkembangan Dinasti Qin
Kaisar Qin Shihuangdi Memiliki banyak prestasi ketika memimpin
Dinasti Qin seperti :
• Membangun Jalan yang menghubungkan 36 Provinsi sepanjang 750
KM
• Membangun Tembok Besar China yang membentang sepanjang 3000
KM
• Melakukan Standarisasi huruf dan ukuran yang berlaku di negerinya,
sehingga saat ini kita hanya mengenal satu sisitem huruf Tionghoa
Saja
Perkembangan Sosial dan
Kebudayaan
Pertama kalinya di Tiongkok. Dalam satu rumah tangga tidak
diperbolehkan adanya 2 yang mempunyai kemampuan bekerja. Anak
yang telah dewasa diharuskan membentuk rumah tangga baru yang
terpisah.
Pada masa ini pula, pemerintah Qin melakukan transmigrasi besar-
besaran dari daerah padat ke daerah-daerah tidak berpenghuni yang
baru ditaklukkan. Ini dilakukan untuk mendukung pembangunan di
wilayah-wilayah yang masih belum tersentuh oleh pembangunan.
Selain transmigrasi oleh negara, seseorang tidak diperbolehkan
berpindah-pindah sesuka hati mereka tanpa izin pemerintah.
Perkembangan Dinasti Qin
Terlepas dari Jasanya, Kaisar Qin merupakan seorang tiran yang Kejam.
Salah satu kekejamanya adalah membakar buku karya-karya filsafat jaman
dahulu yang isinya bertentangan dengan pokok-pokok pikiran Legalis dan
mengubur hidup-hidup para sarjana yang bertentangan dengan ide Legalis.
Karena Kekejamannya, rezim Qin tidak bertahan lama, hanya bertahan
selama dua generasi. Kaisar Zheng wafat pada tahun 210 SM saat sedang
melakukan perjalanan mengelilingi kerajaan.
Sepeninggal Qin Shihuang, Zhao Gao berkomplot bersama Hu Hai dan Li Si
memalsukan surat wasiat Qin Shihuang untuk mewariskan tahta kepada Hu
Hai serta memerintahkan eksekusi mati atas anak sulungnya, Fu Su. Hu Hai
lalu naik tahta dengan gelar Kaisar Qin Kedua
Akhir dari Dinasti Qin
Hu Hai sendiri adalah seorang kaisar yang lalim dan tidak cakap. Ini
menyebabkan ia tak dapat menahan pemberontakan di daerah-daerah.
Bulan Juli 209 SM, 2 pejabat kekaisaran, Chen Seng dan Wu
Lang memberontak. Pemberontakan besar-besaran kemudian dipimpin
oleh Xian Yu dan Liu Bang. Setelah Dinasti Qin runtuh, peperangan
pecah antara Liu Bang dan Xiang Yu yang kemudian dimenangkan oleh
Liu Bang dan mendirikan Dinasti Han yang akan berkuasa selama 400
tahun.