Sebelum menjadi bangsa yang merdeka, bangsa Indonesia melewati berbagai masa
Kolonialisme bangsa lain seperti Belanda, Inggris dan Jepang. Kegiatan Kolonialisme yang dilakukan
beberapa bangsa luar menuai reaksi keras dari bangsa Indonesia. Reaksi keras ini ditunjukan dengan
terjadinya berbagai pemberontakan, tetapi pemberontakn ini hanya mempunyai sifat kedaerahan.
Tapi semenjak diperbolehkannya para pribumi untuk mengenyam pendidikan dan pada masa itu
paham nasionalis sedang berkembang di negara – negara Asia menyebabkan timbulnya keininan
untuk membentuk suatu negara merdeka di kalangan pribumi Hindia Belanda. Berangkat dari
keinginan tersebut terdapat berbagai usaha untuk mewujudkan kemerdekaan Indonesia. Usaha
perwujudan cita- cita ini dilakukan dengan berbagai cara salah satu nya dengan media penerangan
yang berkembang pada masa itu.
Selain sebagai media bangsa Indonesia untuk mewujudkan negara yang merdeka media
penerangan juga digunakan sebagai sarana hiburan bagi masyarakat. Hiburan ini terdiri dari berbagai
macam seperti Film, musik dan Pertunjukan. Peran media penerangan sebagai sarana hiburan ini
berkembang seiring perkembangan jaman yang berubah seperti penemuan radio, televisi dan
internet.
Banyak koran yang telah diterbitkan oleh berbagai macam organisasi pergerakan
nasional seperti “Retnodhoemilah” yang didirikan dr. Wahidin Sudirohusodo salah satu
pencetus Budi Utomo , di Surabaya ada harian “ Oetoesan Hindia” yang dipimpin oleh HOS
Cokroaminoto dari SI, harian “Fadjar Asia” di Jakarta yang salah satu pemimpinya Haji Agus
Salim. Selain koran yang berasal dari organisasi pergerakan nasional terdapat juga koran
yang berasal dari Orang- orang Belanda seperti “De Locomotief” yang didirikan oleh kaum
etisi Belanda.
Disamping tulisan surat kabar, pers nasional juga mempunyai kantor berita seperti Aneta
.Kantor berita ini didirikan oleh pemerintahan Hindi Belanda. Kaum pergerakan nasional
tidak kalah saing dalam menyebarkan pengaruh ke masyarakat. Maka Pada tahun 1937
Manumpak Sipahutar dan Adam Malik mendirikan Antara.
Terbitnya koran pada masa pergerakan nasional ini menyebakan timbulnya kesadaran di
masyarkat akan keinginan suatu bangsa yang merdeka. Keinginan ini tdak terlepas dari
berbagai tulisan – tulisan para tokoh yang berusaha mempropagandakan keinginan untuk
merdeka ataupun mengkritik pemerintahan kolonial.
Selain surat kabar propaganda juga dilakukan melalui radio yang bernama “Jawa
Hoso Kanrikyoku”. Siara radio ini sudah terjadwal. Dari pidato yang disampaikan petinggi
jepang, Pidatonya ditunjukan untuk pemuda Indonesia untuk percaya dan tidak pamrih
terhadap jepang, selain itu para pemuda diwajibkan mengajak para pemuda lain untuk
bekerja iklas dan tanpa diberi imbalan untuk Jepang.
Surat Kabar juga mempunyai peranan yang penting dalam penyebaran berita
Proklamasi. Penyebaran berita proklamasi dilakukan melalui koran Berita Indonesia (BI)
tetapi dalam perkembangannya BI mengalami pembredelan oleh Jepang. Tugas penyebaran
berita proklamasi kemudian dilanjutkan oleh surat kabar Merdeka, Harian rakyat, Soera
Merdeka, Dll.