Anda di halaman 1dari 15

Latar Belakang Proses Penjajahan di Filipina

Filipina adalah sebuah negara republik di Asia Tenggara, sebelah


utara Indonesia dan Malaysia. Filipina merupakan sebuah negara kepulauan.
Negara ini terdiri dari 7.107 pulau, Filipina seringkali dianggap sebagai satusatunya negara Asia Tenggara di mana pengaruh budaya Barat terasa sangat kuat
(Spanyol dan Amerika Serikat).
Filipina adalah negara paling maju di Asia setelah Perang Dunia II, namun
sejak saat itu telah tertinggal di belakang negara-negara lain akibat pertumbuhan
ekonomi yang lemah, hal ini diakibatkan oleh penyitaan kekayaan yang dilakukan
pemerintah, korupsi yang luas, dan pengaruh-pengaruh neo-kolonial. Saat ini
Filipina mengalami pertumbuhan ekonomi yang moderat, yang banyak
disumbangkan dari pengiriman uang oleh pekerja-pekerja Filipina di luar negeri
dan sektor teknologi informasi yang sedang tumbuh pesat.
Gambar 1.1
Provinsi dan wilayah di Filipina
Masalah-masalah besar yang timbul di negara ini termasuk gerakan
separatismuslim di sebelah selatan Mindanao, pemberontak-pemberontak
dari Tentara Rakyat Baru (New People's Army) yang beraliran komunis di
wilayah-wilayah pedesaan, kebijakan-kebijakan pemerintah yang sering tidak
konsisten, tingkat kejahatan yang makin meningkat, dan kerusakan lingkungan
seperti penebangan hutan dan polusi laut. Filipina juga mengalami masalah
banyaknya penduduk di daerah-daerah perkotaan akibat kurangnya lapangan
pekerjaan di wilayah pedesaan dan tingkat kelahiran yang tinggi.
Pada tahun Oktober 1762 sampai Mei 1764 Inggris menduduki Manila.
Pendudukan Inggris di Manila itu merupakan suatu kejadian didalam perang tujuh
tahun. Pemerintah Inggris mengharapkan pendudukan tersebut untuk
menghasilkan rampasan amat besar dan melakukan pengrusakan yang serius
kepada perdagangan Spanyol di Pasifik, tetapi tidak mempertimbangkan untuk
tetap menguasainya sesudah perang tersebut. Mereka secara pasti bertujuan untuk
mendesak Spanyol dari laut-laut China di dalam meluaskan perdagangan sendiri
di situ, maka menganggab bahwa penggabungannya pulau Mindanao dapat
merupakan bantuan terbesar untuk maksud tersebut. Tetapi berita tentang
penguasaan kota Manila itu tidak mencapai Eropa pada waktu hasil perundinganperundingan di Paris tercapai, maka East India Company (EIC) tetap dicagah
untuk menggunakan Manila sebagai suatu penghalang perdagangan. Manila
diserahkan kembali kepada Spanyol dan uang tebusan sebesar 4 juta dollar
dijanjikan oleh pengusa Spanyol bila kota itu diserahkan tetapi ditolak oleh
Madrid. Akibat dari pendudukan Inggris di Filipina tersebut sebaliknya tersebar
luas. Perhatian dunia jadi difokuskan kepada Manila untuk pertama kalinya,
selama beberapa bulan Manila dibuka untuk perdagangan asing maka pedagang

Inggris dan pedagang asing lainnya bertandatangan ntuk menyelidiki


kemungkinan-kemungkinannya sebagai pusat perdagangan. Lebih penting lagi
gampangnya kota itu direbut telah mengakibatkan hancurnya prestige militer
Spanyol untuk selamanya, sehingga pemberontakan-pemberontakan meletus di
mana-mana.
Ditinjau dari sejarahnya, Filipina dipercaya telah dimulai dengan
kedatangan manusia pertama lewat jembatan darat paling tidak 30.000 tahun
yang lalu. Kedatangan pertama orang-orang Barat yang tercatat adalah
kedatangan Ferdinand Magellan di Pulau Homonhon, di tenggaraSamar pada
16 Maret 1521. Sebelum kedatangan Magellan, terdapat sukusuku Negrito yang menjelajahi pulau-pulau Filipina, namun mereka kemudian
digantikan oleh orang-orang Austronesia. Kelompok-kelompok tersebut dapat
digolongkan menjadi suku pemburu dan peramu, masyarakat
kesatria, plutokrasi kecil, dan kerajaan maritim, yang kemudian tumbuh
menjadi kerajaan, konfederasi dan kesultanan. Negara-negara prakolonial itu
contohnya kerajaan Butuan, Cebu, Tondo,Maysapan, Maynila, konfederasi
Madyaas, Negeri Mai, dan kesultanan Sulu serta Maguindanao. Negaranegara kecil ini berkembang paling tidak sejak abad ke-10. Meskipun
kerajaan-kerajaan ini mencapai tatanan politik dan sosial yang rumit, serta
melakukan perdagangan dengan daerah-daerah yang sekarang
menjadi Cina, India, Jepang,Thailand, Vietnam dan Indonesia, tidak ada yang
berhasil menyatukan kepulauan yang sekarang menjadi Filipina di abad ke20.
Pada tahun 1521, ketika orang Portugis dan Spanyol bertemu di Maluku,
timbul perselisihan antara keduanya. Bangsa zSpanyol dan Portugis saling
menuduh, bahwa lawannya melanggar isi perjajnian Tordessilas (1494).
Perselisihan ini kemudian dapat diakhiri dengan ditandatangani Perjanjian
Saragosa (1529), yang menetukan batas timur antara wilayah kekuasaan Portugis
dan Spanyol yaitu garis meridian yang melalui kepulauan Jailolo. Namun
demikian, Spanyol tetap mengklaim bahwa daerah kepulauan (sekarang Filipina)
adalah wilayah kekuasaannya karena merekalah yang pertama kali
menemukannya. Mereka berusaha menduduki daerah itu. Pada tahun 1542 Ruy
Lopez de Villaloboz berangkat dari Meksiko untuk menaklukkan daerah tersebut.
Dialah yang memberikan nama Philippines sebagai penghormatan kepada Raja
Spanyol yaitu Raja Phillips II.
Ekspedisi kedua dikirim pada tahun 1562 di bawah pimpinan Miguel
Lopez de Legazpi. Berangkat dari Meksiko dengan pasukannya yang kuat. Perang
berlangsung antara tahun 1565-1572. Perang ini berakhir dengan penaklukkan

1.2.1

tiga kerajaan Islam yang belum lama didirikan di Manila yaitu Raja Sulaiman,
Raja Matarda dan Raja Lakandula. Raja Matarda dan Raja Lakandula lebih dulu
tunduk kepada Spanyol dan kemudian memeluk agama Kristen, sedangkan Raja
Sulaiman melawan sampai gugur.
Akhirnya Spanyol lah yang berhasil menguasai Filipina, hal ini
dibuktikan dengan kedatangan ekspedisi Miguel Lpez de Legazpi pada
tahun 1565, yang mendirikan pemukiman San Miguel di pulau Cebu dan lebih
banyak lagi pemukiman ke utara, mencapai teluk Manila di pulauLuzon pada
tahun 1571. Di Manila, mereka mendirikan kota baru dan dengan demikian
memulai era penjajahan imperium Spanyol, yang berlangsung lebih dari tiga
abad.
Tujuan penjajahan Spanyol di Filipina adalah:
1.1.1 Ingin menguasai perdagangan rempah-rempah
Ingin mengadakan hubungan dengan Cina dan Jepang dalam rangka menjalin
hubungan dagang yang luas
1.3.1 Menyebarkan agama Nasrani
Atas dasar di atas itulah yang melatar belakangi bangsa Spanyol menginjakkan
kakinya di tanah Filipina. Namun dalam proses perkembangannya dari tujuan
tersebut, hanya tujuan yang ketiga yang dapat dicapai. Hal ini disebabkan oleh
hal-hal berikut:
Filipina tidak menghasilkan rempah-rempah, namun hanya menjadi bandar
transito. Spanyol berusaha untuk menutupi kekurangan ini dengan mencoba
mengeksploitasi emas dan ternyata kawasan ini juga tidak menghasilkan emas.
Akhirnya Spanyol berusaha meningkatkan posisi Manila sebagai Bandar transito
yang penting di Asia Tenggara. Namun ketika Inggris membangun Hongkong
(1842) kedudukan Manila sebagai Bandar transito jatuh.
Upaya Spanyol untu menjalin hubungan dagang dengan Jepang dan Cina gagal
karena keduanya menjalankan isolasi.
Tujuan yang ketiga ini yang tercapai. Penyebaran agama Nasrani di Filipina
paling berhasil dibandingkan dengan penyebaran agama Nasrani di bagian Asia
Tenggara lainnya. Mungkin disebabkan penyebaran agama Islam di Filipina
sebelah Utara belum meluas. Banyak diantara penduduk asli menganut animisme
dan dinamisme.
Bangsa Spanyol menguasai dan menjajah Filipina dengan sistem kuno,
yaitu Gospel (Penyebaran agama), GOLD (Emas), dan Glory (kejayaan).
Penyebaran agama Roma Katolik mendapat bantuan dari pemerintah spanyol
sebagian besar penduduk Filipina memeluk agama Roma Katolik hanya Filipina
bagian selatan tidak dapat dipengaruhi dan tetap memeluk agama Islam (Moros).

Biara-biara Roma Katolik muncul dimana-mana yang akhirnya menguasai


sebagian besar tanah-tanah di Filipina. Para petani tidak dapat berbuat apa-apa
karena biara-biara itu mendapatkan jaminan dan perlindungan dari pemerintah
jajahan Spanyol.
Bentuk-bentuk perjuangan untuk Mencapai Kemerdekaan
Penentangan adat resam dan penindasan kerajaan Spanyol ini telah
mencetuskan pemberontakan Basi. Pemberontakan ini dapat disamakan dengan
peristiwa Whisky Rebellion di Amerika Syarikat pada tahun 1794.
Pemberontakan ini melibatkan golongan tentara Filipina yg tidak puas hati
dengan amalan diskriminasi tentara Spanyol terhadap tentara Filipina. Mereka
dibedakan dari segi gaji, taraf jawatan dan pekerjaan, layanan dan peluang
kenaikan pangkat. Ini terbukti apabila tentara Filipina diberi gaji yang rendah,
layanan yang buruk dan tidak berpeluang menjawat jawatan yang lebih tinggi
berbanding tentara Spanyol. Dalam pemberontakan ini tentera Filipina hampir
menawan Manila. Pemberontakan ini sebenarnya satu usaha untuk
mengembalikan maruah tentera Filipina yang ditindas agar setanding dengan
tentara berbangsa Spanyol.
Pemberontakan Tayabas merupakan pemberontakan golongan paderipaderi Filipina menentang paderi Spanyol. Pemberontakan ini disebabkan amalan
diskriminasi dikalangan paderi Sepanyol dgn paderi Filipina. Paderi-paderi
Spanyol diberi pelbagai kemudahan, keistimewaan dan memegang jawatan yang
tinggi dalam gereja sedangkan paderi berbangsa Filipina diketepikan dan tidak
dibenarkan menduduki jawatan penting dalam gereja. Gerakan ini dipimpin oleh
paderi Apolinario de La Cruz Beliau cuba menubuhkan persatuan Gereja
St.Joseph yang ahlinya terdiri daripada orang-orang Filipina sahaja. Namun
cubaan Cruz mendapat tentangan daripada gereja Katolik.Cruz kemudiannya telah
menubuhkan gerejanya sendiri dan melantik dirinya sebagai ketua Cruz juga tidak
dibenarkan belajar di gereja katolik sebagai langkah menghalang peluasan kuasa
paderi Filipina. Cruz telah menumbuhkan pertumbuhan agama yang dikenali
sebagai Confrdia de San Jose yang bertujuan menghalang diskriminasi penguasa
Sepanyol dlm gereja. Pertumbuhan ini diharamkan oleh Sepanyol bagi
menghalang bergerak aktif dan mempengaruhi paderi-paderi lain. Pemberontakan
ini tamat apabila Cruz dihukum bunuh dan penyokong-penyokongnya
disingkirkan daripada gereja.
Pemberontakan Cavite pada tahun 1872 adalah bercorak nasionalisma.
Pemberontakan bersenjata ini berlaku di gudang senjata di Cavite. Ia dianggotai
200 orang askar diketuai oleh sarjan Lamadrid untuk menentang pegawai-pegawai
Spanyol. Gerakan ini gagal kerana kekurangan senjata dan kekuatan tentera

a.

b.
c.

d.

e.

mereka tidak setanding tentera Sepanyol. Dalam pemberontakan tersebut, 41 org


telah dihukum bunuh termasuk 3 orang paderi berbangsa Filipina iaitu Jose
Burgos, Mariano Gomez dan Jancita Zamora. Pembunuhan 3 orang paderi ini
merupakan satu tindakan kejam kerana mereka tidak terlibat langsung dalam
pemberontakan ini. Peristiwa ini telah menyemarakan perasaan anti-Spanyol yang
menyeluruh sehingga melahirkan golongan yang ingin membebaskan bangsa
mereka.
Kebanyakan ahlinya merupakan pelajar Filipina yang menuntut di
Spanyol. Gerakan ini wujud sejak tahun 1882. Gerakan ini disertai oleh
golongan profesional. Antaranya termasuklah Dr.Jose Rizal, Lopez Jaena dan
Marcelo del Pilar. Perjuangan mereka melalui media massa yang cuba
mendedahkan kezaliman kerajaan Spanyol serta perjuangan menuntut hak
persamaan taraf antara pegawai Filipina dengan pegawai Spanyol. Gerakan
propaganda disalurkan melalui akhbar La Solidaridad.
Revolusi Filipina melawan Spanyol dimulai pada April 1896, yang
berpuncak di dua tahun kemudian dengan proklamasi kemerdekaan dan
pendirian Republik Pertama Filipina. Namun Traktat Paris, pada akhir perang
Spanyol-Amerika, memindahkan kendali atas Filipina kepadaAmerika Serikat.
Perjanjian ini tidak diakui oleh pemerintah Filipina, yang pada 2 Juni 1899,
menyatakan perang terhadap Amerika Serikat.
Gerakan revolusi Filipina didasari oleh munculnya gerakan
nasionalisme disebabkan oleh beberapa faktor:
Keinginan untuk membebaskan diri dari kekangan agama Roma Katolik dan
mengembalikan hak atas tanah-tanah pertanian kepada para petani dengan
menghapuskan sistem sewa tanah yang dilakukan olah para petani kepada
biara-biara.
Tindakan pemerintah jajahan Spanyol yang kolot dan kejam menuntut
kebebasan mengeluarkan pendapat.
Timbulnya golongan pelajar, golongan pelajar ini melihat kepincangankepincangan kolonialisme Spanyol sehingga timbul keinginan mereka untuk
merdeka.
Terbukanya terusan Suez mempermudah hubungan antara Eropa dengan
Asia. Orang-orang Filipina banyak yang belajar ke Eropa, dan setelah
kembali langsung mengobarkan semangat nasionalisme.
Perang kemerdekaan Meksiko, Amerika Tengah dan Amerika Selatan
terhadap Spanyol membuka mata bangsa Filipina untuk membebaskan diri
dari penjajah Bangsa Spanyol dan mencapai kemerdekaannya.

Dengan sebab-sebab tersebut di atas, maka gerakan nasionalisme


pertama kali muncul di Filipina dipelopori oleh kalangan mahasiswa di Manila
pada tahun 1880, mereka mendirikan gerakan gelap yang disebut dengan
nama Compenerismo (yang artinya persahabatan). Tujuan gerakan itu adalah
mengusahakan pendidikan yang patriotis (semacam gerakan budi utomo di
Indonesia).
Setelah munculnya gerakan itu, pada tahun 1892 Jose Rizal juga
membentuk gerakan gelap yang disebut dengan Liga Filipina. Tujuan Liga
Filipina adalah:
Mempersatukan seluruh Filipina untuk menentang ketidakadilan dari

pemerintahan jajahan Spanyol. Jose Rizal merupakan seorang pelopor


kemerdekaan dan pahlawan Nasional Filipina.
Menentang ketidakadilan dan kekejaman
Mewujudkan kesatuan antara pulau-pulau Filipina
Sentiasa membuat kajian dan menjalankan perubahan
Menggalakkan kemajuan dalam segala bidang. Perjuangan bersifat
sederhana dan secara aman.
Jose Rizal juga seorang Filipina yang dapat menjadi dokter ahli
filsafat, ahli sastra dan yang telah mengunjungi Spanyol. Prancis, Jerman,
Inggris. Selain itu dia juga menulis buku yang terkenal dan mengemparkan
pemerintahan Spanyol di Filipina judul bukunya Noli Me Tangere (jangan
menyentuh aku). Dalam buku itu, tercantum di dalamnya dengan keras
mengkritik kaum gereja dan pemerintahan kolonial Spanyol di Filipina.
Karena itu, kemudian dia ditangkap dan diasingkan namun setelah
dibebaskan dia tetap melanjutkan usahanya untuk membebaskan bangsa
Filipina dan memimpin gerakan-gerakan rahasia antara lain Liga Filipina,
sampai akhirnya ia di tangkap lagi pada tanggal 30 September 1896 atas
tuduhan ikut dalam pemberontakan Katipuna terhadap Spanyol. Ia dijatuhi
hukuman mati tanggal 30 Desember 1896.
Sementara itu pada tahun 1893, ketika Jose Rizal diasingkan para
pemimpin kemerdekaan Filipina lainnya mengangap bahwa jalan damai
sudah tidak mungkin berhasil, sehingga muncul pemberontakan bersenjata.
Pemberontakan bersenjata ini lebih dikenal dengan gerakan Katipuna yang
didirikan oleh Andres Bonifacio. Gerakan Katipuna melakukan
pemberontakan pada tahun 1896, tetapi mengalami kegagalan.
Selanjutnya pada tahun 1896, Emilio Aguinaldo meneruskan
pemberontakan Katipuna pemerintahan Kolonial Spanyol tidak dapat
menindasnya, bahkan makin lama pemberontakan makin berkobar. Akhirnya,

pemerintahan kolonial Spanyol mengadakan perjanjian dengan Aguinaldo


yang isinya pemerintahan kolonial Spanyol akan mengadakan perbaikan
pemerintahan dalam waktu 3 tahun. Tetapi Aguinaldo dan pemimpin lainnya
harus meninggalkan Filipina yaitu ke Hongkong. Aguinaldo meninggalkan
Filipina dan pemberontakan berhenti. Tetapi dengan pecahnya perang
Amerika-Spanyol tahun 1898, Aguinaldo muncul kembali. Dia memihak
Amerika karena mengira bahwa Amerika akan menghancurkan kolonialisme
Spanyol di Filipina dan memberikan kemerdekaan kepada Filipina.
Aguinaldo memproklamasikan kemerdekaan Filipina tanggal 12 Juni
1898.Kemudian dia menggempur tentara kolonial Spanyol. Hampir seluruh
Filipina dapat dikuasai oleh Aguinaldo dan hanya Manila yang masih dikuasai
Spanyol. Aguinaldo bersama-sama dengan tentara Amerika melakukan
serangan terhadap Manila. Manila jatuh pada tanggal 13 Agustus 1898 dan
tanggal 10 Desember 1898 secara resmi Spanyol menyerahkan Filipina
kepada Amerika Serikat.
Dengan lenyapnya imperialisme Spanyol di Filipina, bukan berarti
Filipina bebas dari cengkraman kaum imperialis. Hal ini disebabkan karena
Amerika Serikat yang tadinya memberikan bantuan kepada Filipina untuk
mengusir Spanyol berbalik dan bermaksud menguasai Filipina. Dengan kata
lain, Amerika Serikat juga menjadi bangsa imperialis yang ingin menjajah
Filipina. Melihat kejayaan ini, Aguinaldo protes dan tetap memegang teguh
pada kemerdekaan Filipina. Undang-undang Dasar dibentuk dan Aguinaldo
bertindak sebagai presiden (1898). Aguinaldo segera mengobarkan
perjuangan untuk menentang Amerika Serikat. Dua tahun lamanya dia
bertempur melawan Amerika Serikat, tetapi musuh terlampau kuat. Pada
tahun 1901 Amerika Serikat dengan menjalankan tipu muslihatnya berhasil
menangkap Aguinaldo, tetapi pasukan Gerilyanya tetap meneruskan
perjuangannya sampai tahun 1902.
Perang Filipina-Amerika yang kemudian terjadi berakibat korban
dalam jumlah besar. Presiden Filipina Emilio Aguinaldo ditangkap pada tahun
1901 dan pemerintah Amerika Serikat (AS) menyatakan konflik berakhir
secara resmi pada tahun 1902. Para pemimpin Filipina pada umumnya
menerima bahwa AS telah menang, namun permusuhan terus berlanjut dan
baru mulai berkurang tahun 1913. Pemerintahan kolonial AS dimulai tahun
1905 dengan otonomi lokal sangat terbatas. Otonomi parsial (status
persemakmuran) diberikan pada tahun 1935, dengan kemerdekaan penuh
dari AS direncanakan pada tahun 1946. Persiapan untuk negara yang

berdaulat sepenuhnya diinterupsi oleh pendudukanKekaisaran


Jepang selama Perang Dunia II.
Ketika Jepang Menyerah di Perang Pasifik berdampak pada Filipina,
orang-orang mengalami kelaparan, banyak korban-korban yang meninggal
dunia akibat dari Perang Dunia ke II, selain itu juga terjadi inflasi melonjak
yang disebabkan oleh uang yang di edarkan Jepang di Filipina menjadi 800%
dari nilai sebelum perang. Dengan keadaan tersebut Amerika Serikat berbuat
banyak untuk meringankan penderitaan dan kesengsaraan rakyat Filipina.
Dengan menegakkan kembali tataran perekonomian, pembukaan kembali
sekolah-sekolah dan sarana komunikasi dihidupkan kembali.
Pada tanggal 23 April 1946 diselenggarakan pemilihan umum pertama
di Filipina, kaum petani di daerah Luzou Tengah mendukung partai
Demokratic Alliance Party dengan calon ketua Luis Taruc dan wakil Jesus
Lava. Namun mereka ditolak untuk menjadi presiden dan wakil presiden, hal
ini disebabkan karena adanya tuduhan telah menggunakan penggelapan
uang dan kekerasan untuk memenangkan pemilihan.
Pada akhirnya terpilihlah Manuel Roxas menjadi presiden pertama
Negara Filipina dengan Wakilnya Elpidio Quirino. Kemerdekaan
Republik Filipina di resmikan oleh mereka sendiri pada tanggal 4 Juli
1946. Dengan demikian berakhirlah perjuangan mencapai
kemerdekaan Bangsa Filipina, setelah kurang lebih 5 abad dijajah oleh
bangsa Barat akhirnya Negara Filipina berhasil memperoleh
kemerdekaannya.
Diposkan oleh Cepuk di 09.19

Nasionalisme
muncul dan
berkembang
sebagai
ideologi
atau
paham
dalam
mewujudkan
kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, bernegara dan berbudaya.
Paham ini dipengaruhi dengan adanya sejarah dan
dinamika sosial budaya yang berkembang pada tiap-tiap
negara. Secara etimologis nasionalisme berasal dari
kata natieyang
berarti
dilahirkan(keturunan), nation yang
berarti
bangsa, national yang berarti ciri khas yang membedakan
dengan
bangsa
lain, nasinalitas yang
berarti
rasa
kebangsaan, dan nasionalist adalah orang yang cinta
persatuan atau bangsa.
Nasionalisme
memiliki
dua
pengertian
yaitu
nasionalisme
pengertian
lama
dan
nasionalisme
pengertian
modern.
Nasionalisme
pengertian
lama
merupakan paham kebangsaan yang berdasarkan pada
kejayaan masa lampau. Sedangkan nasionalisme pengertian
modern
merupakan
paham
kebangasaan
yang
menolak
penjajahan untuk membenetuk negara yang berdaulat dan
demokrasi. Pengertian nasionalisme lama berlaku pada
negara-negara Eropa dan negara yang telah merdeka.
Mereka menganggap bahwa negara mereka meupakan negara
yang superior dan melahirkan imperealisme. Namun
nasionalisme modern menggap bahwa negara tersebut
pernah dijajah dan mereka melakukan aksi pemberontakan
atau perjuangan untuk memerdekakan diri dari para
penjajah. Sehingga dengan kata lain nasionalisme modern
muncul sebagai reaksi dari adanya konsep imperealisme
yang ditanamkan pada negara jajahan.
Negara-negara di Asia Tenggara merupakan negara
tujuan penerapan konsep imperealisme barat. Sehingga
negara-negara dengan paham nasionalis menecerminkan
bangunan masyarakat Asia Tenggara dengan adanya reaksi
terhadap
imperealisme
barat.
Satu
negara
yang
perkembangan nasionalisme tumbuh terlebih dahulu adalah
negara Filipina. Maka dibawah ini akan diuraikan
mengenai sejarah munculnya nasionlisme di Filipina.

B.

NASIONALISME DI FILIPINA

1.

a.
b.
c.

a.

b.

2.

Penjajahan Spanyol
Pada tahun 1571 Manila jatuh ketangan Spanyol. Pada
saat itu mulailah penjajahan Spanyol atas Filiphina
sampai tahun 1898. Tujuan dari penjajahan Spanyol dalah
sebagai berikut :
Menyebarkan agama kristen katholik.
Menjalin hubungan dengan negara Jepang.
Menguasai perdagangan rempah-rempah.
Pada hakikatnya bangsa Filipina dijajah oleh
bangsa spanyol dengan dua macam pemerintahan:
Pemerintahan Agama yang dikepalai oleh seorang
Uskup Besar. Penyebaran agama Roma Katolik mendapat
bantuan dari pemerintah spanyol sebagian besar penduduk
Filipina memeluk agama Roma Katolik hanya Filipina
bagian selatan tidak dapat dipengaruhi dan tetap
memeluk agama Islam (Moros). Biara-biara Roma Katolik
muncul dimana-mana yang akhirnya menguasai sebagian
besar tanah-tanah di Filipina. Para petani tidak dapat
berbuat apa-apa karena biara-biara itu mendapatkan
jaminan dan perlindungan dari pemerintah jajahan
Spanyol.
Pemerintahan sipil yang dikepalai oleh seorang
Gubernur
Jendral
Kedudukan pemerintahan sangat kuat karena hal-hal yang
menyangkut keagamaan dianggap lebih penting dari pada
yang lainnya. Maka terhadap pemerintahan agama inilah
bangsa
Filipina
mengarahkan
seranganya
untuk
membebaskan
diri.
Sedang
pemerintahan
sipil,
sebagaimana dengan sistem pemerintahan bangsa-bangsa
Eropa atau bangsa-bangsa penjajah lainnya, untuk
memenuhi kepentingan kaum penjajah, mereka selalu
melakukan tindakan penindasan dan pemerasan.

Faktor Yang Mempengaruhi Nasionalisme Di Filiphina


Nasionalisme di Filipina pada dasarnya disebabkan oleh
tiga faktor yaitu:
1.
Adanya praktik imperealisme dan kolonialisme bangsa
Spanyol.
Praktik ini ditandai dengan berbagai kebijakan
bangsa Spanyol yang sangat memberatkan rakyat Filipina.
Pada dasarnya kebijakan ini berakibat kedalam tiga

aspek kehidupan masyarakat filipina yaitu politik,


ekonomi, dan sosial.
Kebijakan dalam aspek kehidupan politik terlihat
dari tidak diperkenankannnya masyarakat atau penduduk
Filipina untuk menduduki kursi pemerintahan Filipina.
Kursi pemerintahan negara Filipina hanya boleh diduduki
oleh bangsa spanyol atau eropa.
Di bidang ekonomi terlihat dari cara pemerintah
memperlakukan para petani filipina dengan tidak berperi
kemanusiaan. Tanah pertanian di Filipina sebagian besar
dikuasai atau dimiliki oleh para biarawan. Sehingga
para petani filipina bekerja sebagai petani penggarap
tanah para biarawan dengan gaji yang sangat minim
(dibawah standar gaji).
Bangsa Filipina yang semula merupakan daerah
kekuasaan salah satu kerajaan di Indonesia yang
menganut agama Islam atau Moro atau Moros (dalam bahasa
Filipina) lambat laun tersingkirkan dan digantikan oleh
agama Roma Katholik. Selain itu, budaya tradisional
bangsa Filipina mulai tergeser dengan budaya bangsa
Spanyol dan Eropa. Masyarakat filipina lambat laun
mengenal dunia pendidikan dan ilmu pengetahuan yang
berkembang di negara-negara eropa lainnya. Adanya
perbedaan
perlakuan
terhadap
pelayanan
terhadap
masyarakat filipina dan terntara dengan bangsa spanyol.
Selain itu, banyak para remaja atau kaum bangsawan
Filipina yang belajar atau mengenyam dunia pendidikan
di eropa. Hal ini nantinya akan mempengaruhi cara
berpikir masyarakat Filipina dan merupakan slah satu
faktor yang melatarbelakangi dibentuknya organisasi
nasional danpergerakan nasional. Adanya hal tersebut
maka
kebijakan
pemerintah
spanyol
mempengaruhi
kehidupan sosial bangsa Filipina.
2.

Dibukanya terusan Zues.


Dibukanya terusan Zues ini memberikan dampak yang
cukup
besar
bagi
perkembangan
pengetahuan
bagi
masyarakat bangsa filipina. Hal ini dikarenakan adanya
transportasi informasi mengenai ilmu pengetahuan yang
berkembang di Eropa seperti paham demokrasi dan liberal
di eropa dan ilmu pengetahuan lain ke pada msyarakat
Filipina. Berbagai buku-buku yang terbit di eropa juga
mudah di beli atau di temukan di Filipina. Selain itu,

banyak pelajar Filipina yang belajar


pengetahuan yang berkembang di Eropa.

mengenai

ilmu

3.

Munculnya kaum etis.


Setelah dibukanya terusan Suez, maka perkembangan
pendidikan bagi pelajar dan masyarakat Filipina semakin
maju. Ketika para pelajar atau mahasiswa Filipina yang
belajar di Eropa kembali ke Filipina, mereka melihat
berbagai ketimpangan yang terjadi di Filipina. Adanya
ketimpangan yang kurang menguntungkan bangsa Filipina,
para
mahasiswa
ini
membuat
beberapa
organisasi
nasional. Organisasi nasional ini bertujuan untuk
mendapatkan
kemerdekaan
negara
yang
seutuhnya.
Organisasi tersebut antara lain adalah Compenerismo,
Katipunan, dan Liga Filipina. Gerakan-gerakan inilah
yang nantinya akan mengantarkan pada kemerdekaan bangsa
Filipina.

4.

Pengruh revolusi kemerdekaan di Amerika Latin yang


menentang imperialisme Spanyol. Diantaranya adalah
Perang Kemerdekaan Meksiko, Amerika Tengah, dan Amerika
Selatan terhadap bangsa Spanyol (1810-1828), membuka
mata bangsa Filipina bahwa Spanyol dapat dikalahkan.

C.

GERAKAN NASIONAL
Gerakan nasional di Filipina di pelopori oleh kaum
pelajar atau etis yang telah belajar di negara eropa.
Melihat adanya ketidaksesuaian pemerintahan Spanyol
terhadap rakyat Filipina, maka kaum pelajar atau etis
membuat sautu gerakan nasional. Hal ini dilakukan agar
Filipina menadapatkan kemerdekaannya. Gerakan Nasional
itu antara lain adalah sebagai berikut:
1.
Compenerismo
Compenerismo yang berarti persahabatan. Lahir pada
tahun 1880 yang bertujuan mengusahakan pendididkan yang
patriotis (semacam Budi Utomo).
2.

Liga Filipina
Didirikan oleh Jose Rizal pada tahun 1982. Jose
Rizal adalah seorang dokter lulusan St. Thomes, filsuf,
sastrawan pujangga, ahli hokum dan seniman, serta telah
mengunjungi Spanyol, Prancis, Jerman, dan Ingris. Ia
terkenal seorang tokoh nasional yang muda. Upaya yang

dilakukannya antara lain mendirikan gerakan propaganda


untuk menanamkan persamaan hak di kalangan bangsa
Filipina dengan Spanyol serta menuntut kebebasan
berbicara, rapat dan berkumpul untuk mengeluarkan
pendapat baik secara lisan maupun tulisan. Cara
perjuangan yang ditempuhnya adalah menolek cara-cara
radikal, mengutamakan cara persuasive untuk membina dan
menyadarkan bangasa Filipina yang dilakkukan melalui
tulisan dalam mejalahnya La Solidarided pimpinan
Lopez Jaena.
Selain majalah juga dua buah novel yang isinya
mengecam ppemerintahan spanyol dan tindakan kaum
Gereja. Novel pertamanya ialah noli Me Tangere tahun
1887 dan novel keduanya ialah El Filibusterism yang
terbit tahun 1891. Kedua novel tersebut dilarang
beredar. Tahun
1982 ia
mendirikan gerakan
Liga
Filipina, sebuah organisasi untuk memajukan bangsa
Filipina, tapi kemudian gerakan ini dilarang sehingga
iapun ditangkap dan dibuang ke Mindanau. Pengikutpengikutnya yang sifatnya lebih radikal meminta kepada
ia
agar
mau
memberontak,
di
antaranya
Andres
Bonifaciio. Ia mendirikan gerakan radikal tahun 1896
dengan nama Katipun Ng mga Anak Ng Bayan yang artinya
gerakan persatuan anak rakyat.
Gerakan ini lebih radikal dan bermaksud mengajak Jose Rizal
agar mau memberontak. Tahun 1896 di luar pengetahuan Jose Rizal
gerakan yang bertujuan untuk mencapai kemerdekaan Filipina ini
melakukan pemberontakan. Dengan gerakan itu Spanyol menuduh dan
menagkap Jose Rizal melakukan pemberontakan. Dalam pertemuan
dengan Spanyol, Jose Rizal menyatakan bahwa ia tidak setuju dengan
pemberontakan itu. Tapi tetap Spanyol tetap menyangkal bahwa Rizal
tidak setuju dengan gerakan itu dan Spanyol mengatakan bahwa Rizal
menyatakan itu karena gerakannya tidak berhasil. Akhirnya Jose
Rizal dihukum mati. Oleh pemerintahan Spanyol pada bulan Desember
1896. Sedangkan Bonifacio dapat melarikan diri.
3.

Gerakan Katipunan
Periode ini diisi dengan pemberontakan-pemberontakan melawan
Spanyol yang dimulai dengan pecahnya pemberontakan Katipun, yang
perjuangannmya menggunakan senjata. Pemberontakan Katipunan gagal
yang kemudian munculah seorang tokoh pergerakan baru yaitu Emilio
Aguinaldo. Ia lahir 1869 di Kalfit. Ia seorang pejuang yang
radikal yang melanjutkan pemberontakan Katipunan yang dipimpin

oleh Andres Bonifaciio. Tahun 1897 Ia terpilih sebagai ketua dan


Bonaficiio sebagai sekretarisnya. Karena antara dua tokoh ini
terjadi persaingan maka terjadilah pembunuhan terhadap Andres
Bonaficio. Gerakan Katipunan yang dipimpin oleh Emilio ini tidak
dapat dihancurkan oleh Spanyol, sehingga gubernur Jendral Primo de
Rivera mengajukan perdamaian kepada Emilio Aguinaldo, maka ditanda
tanganilah perjanjian Biac-na-bato Desember 1897.
Isiperjanjian tersebut adalah:
1.
Angunaldo meletakkan jabatan sebagai ketua dan menghentikan
perlawanan.
2.
ia mengasingkan diri ke Hongkong seumur hidup dan akan
diberikan uang 800 ribu peso oleh pemerintahan Spanyol.
3.
pemerintahan Spanyol akan memberikan ganti rugikepada Petani
900.000 peso.
Namun kedua belah pehak tidak mentaati perjanjian itu
terutama Spanyol yang tidak membayar seluruh ganti rugi kepada
Filipina, Angunaldo sendiri hanya diberi setengahnya, dan uang
yang diberikan Spanyol oleh Angunaldo dibelikan persenjataan untuk
dipakai memberontak Spanyol.
Sementara itu, tahun 1898 timbul suasana tegang dan
permusuhan antara AS dengan Spanyol yang bermula terjadi di Cuba.
Permusuhan ini meluas ke Filipina dan Amerika bermaksud mengusir
Spanyol dari Filipina. Pimpinan Armada Dewey sampai diteluk
Filipina bulan Mei armada tersebut, dengan harapan setelah Spanyol
kalah Filipina dimerdekakan Aguinaldo akan dijadikan Presiden.
Pada bulan Agustus 1898 Spanyol menyerah. Setelah spanyol kalah AS
tidak memberikan kemerdekaan kepada Filipina, akibatnya Agunaldo
memproklamirkan republic Filipina tahun 1899 di Malolos. Dengan
dibentuknya republic Filipina terebut Amerika bertindak tugas
terhadap Agunaldo dan akhirnya Agunaldo ditangkap dan iapun
menyerah. Pada bulan Maret 1901 pemberontakan Agunaldo berakhir
pada 19 April 1901 dia meletakan senjata.
Tahun 1919 Filipina menuntut kemerdekaan penuh, tuntutan ini
dijawab Amerika dengan didirikannya Word Forbes Comission, pada
tahun 1922 misi ini menyatakan laporannya bahwa Filipina belum
saatnya merdeka maka hal ini harus ditangguhkan, namun Amerika
membimbing Filipina untuk menuju kea rah kemerdekaan.
Tahun 1934 Amerika mengeluarkan undang-undang yang dikenal
dengan The Tyaings Mc Duffie Act. Yang isisnya bahwa America akan
memberikan status Commonwealth kepala bangsa Filipina. Dan ini
baru diwujudkan 4 Juli tahun 1936 dengan penegasan bahwa

Commonwealth ini merupakan bentuk masa peralian dari situasi


penjajahan kesituasi kemerdekaan penuh.
Sepuluh tahun kemudian tanggal 4 Juli 1946 Filipina diberi
kemerdekaan oleh Amerika yang mana hari itu sama dengan
kemerdekaan Amerika. Presiden Filipina I pada masa Commonwealth
adalah Manuel Quezon.
Filipina (Manila) jatuh ketangan Jepang tanggal 2 Januari
1942 dan seluruh Filipina dikuasai pada tanggal 6 Mei 1942. Jepang
menjajah Filipina sampai tanggal 22 Oktober 1944. Dan saat Jepang
disana sempat membentuk Negara boneka dengan presidennya Lauren.
Pada tanggal 4 Juli 1946 Filipina diberi kemerdekaan oleh Amerika
dengan presidennya Manuel Roxas.

Anda mungkin juga menyukai