Anda di halaman 1dari 11

FILIPHINA

Sejarah dan Pembangunan

I. PENDAHULUAN
Filipina adalah salah satu negara kepulauan yang berbentuk Republik di Asia Tenggara.
Filipina memiliki kurang lebih 7.107 pulau besar dan kecil, dengan perkiraan luas wilayahnya
sekitar 300.000 km2. Pulau terbesar di antara ribuan pulau tersebut adalah: Pulau Luzon,
Pulau Mindanao, Pulau Samar, Pulau Panay, Pulau Mindoro, Pulau Negros, Pulau Visayan,
Pulau Palawan, Pulau Leyte, Pulau Bohol, dan Pulau Masbate 1. Keunikan Filipina dari
negara-negara di Asia Tenggara lainnya adalah salah satu negara yang mayoritas
penduduknya beragama katolik. Selain itu,berdasarkan pengalaman kolonialisme oleh bangsa
Barat, Filipina merupakan negara di Asia Tenggara yang sangat dekat dengan Amerika
Serikat, bahkan secara superfisial Filipina merupakan negara yang paling terlihat akulturasi
budaya bangsa Malaya dengan bangsa Barat dimana westernisasi di Filipina dapat terlihat
jelas dari penamaan masyarakat asli Filipina yang sangat melekat dengan bahasa Spanyol,
dan upacara adat pernikahan di Filipina merupakan akulturasi dari budaya bangsa Amerika
Serikat.
Tidak hanya itu, sistem pemerintahan di Filipina juga mengikuti sistem pemerintahan
Amerika Serikat dimana terdapat tiga kekuasan dalam sistem pemerintahan yaitu
Eksekutif,Legislatif, dan yudisial. Oleh karena itu, Filipina sering dianggap sebagai satu-
satunya negara di Asia Tenggara dimana pengaruh budaya Barat,terutama budaya bangsa
Amerika Serikat, terasa sangat kuat. Ini menjadi salah satu keunikan dalam membahas
mengenai proses terbentuknya bangsa Filipina hingga menjadi sebuah negara Republik.
Seperti yang diketahui, masyarakat asli Filipina merupakan rumpun Malaya-Polynesia, tetapi
kebudayaan asli dan sistem pemerintahan di Filipina sangat mengikuti budaya demokrasi
Amerika Serikat. Dilihat dari pengalaman penjajahan Amerika Serikat di Filipina, negara ini
seharusnya negara yang memiliki pemahaman nilai-nilai demokrasi yang sangat kuat dan
dalam tahap demokrasi yang telah mendarah daging.
Dalam nilai-nilai demokrasi dikatakan bahwa demokrasi akan membawa negara kearah
kemakmuran, salah satunya dipertegas oleh pendapat Sorensen yang mengatakan bahwa
Modernisasi dan kesejahteraan akan selalu disertai sejumlah faktor yang kondusif bagi
demokrasi, seperti meningkatnya tingkat melek huruf dan pendidikan, urbanisasi, dan
pembangunan media massa.2 Pendapat tersebut bertolak belakang dengan kondisi di Filipina.
Filipina merupakan negara yang sangat dekat dengan nilai-nilai demokrasi, tetapi sampai saat
ini Filipina masih masuk dalam kategori negara berkembang atau sering disebut sebagai
negara dunia ketiga. Sehingga menimbulkan pertanyaan “Mengapa Filipina termasuk sebagai
satu negara berkembang?”. Oleh sebab itu, sangat menarik dalam membahas dan mengkaji
mengenai proses terbentuknya bangsa Filipina (proses nation building) sampai menjadi suatu
negara yang diakui kedaulatannya di dunia internasional (proses state building), dan pada
akhirnya Filipina menghadapi tahap tantangan dalam pembangunan menuju negara maju

2
Budi Winarno, Isu-Isu Global Kontemporer,(Yogyakarta: CAPS),hal-131
(developing program). Kajian awal akan dimulai dengan perjalanan sejarah Filipina yang
akan menjelaskan latarbelakang perjalanan sistem pemerintahan di Filipina dan terbentuknya
bangsa Filipina sendiri,kemudian komponen-komponen yang menjadi indikator sebuah
negara dikatakan sebagai negara berkembang atau tantangan pembangunan yang dihadapi
Filipina, dan yang terakhir adalah program pembangunan Filipinan kekinian.

II. PERJALANAN SEJARAH FILIPINA

Sebuah bangsa tidak akan terlepas dari pengalaman sejarahnya, karena bangsa kuat adalah
bangsa yang menghargai sejarahnya. Dan setiap negara memiliki perjalanan sejarah yang
cukup panjang, tidak terkecuali Filipina. Menurut Prof Robert A. Scalapiano, nilai-nilai
politik pada akhir-akhir ini telah memudar dan ada kekuatan-kekuatan (nilai-nilai) lain yang
segera mengisi kekosongan ini,yaitu kesadaran etnis yang meningkat, dan di wilayah-wilayah
tertentu oleh komitmen keagamaan, terutama paham fundamentalis.3 Hal itu yang
menyebabkan banyak timbulnya konflik etnis di negara-negara berkembang saat ini, salah
satunya Filipina. Dimana ada terjadi separatisme bagi bangsa Moro di Filipina, dan kajian
sejarah dapat menjelaskan sebab terjadinya timbulnya separatisme bangsa Moro di Filipina,
serta proses akulturasi budaya Filipina dengan budaya Barat yang sangat kuat pengaruhnya di
Filipina.

a. Proses Terbentuknya bangsa Filipina


Ditinjau dari sejarahnya, Filipina dipercaya telah dimulai dengan kedatangan manusia
pertama lewat jembatan darat paling tidak 30.000 tahun yang lalu.Kedatangan pertama orang-
orang Barat yang tercatat adalah kedatangan Ferdinand Magellan di Pulau Homonhon, di
tenggara Samar pada 16 Maret 1521.Sebelum kedatangan Magellan, terdapat suku-suku
Negrito yang menjelajahi pulau-pulau Filipina, namun mereka kemudian digantikan oleh
orang-orang Austronesia.Kelompok-kelompok tersebut dapat digolongkan menjadi suku
pemburu dan peramu, masyarakat kesatria, plutokrasi kecil, dan kerajaan maritim, yang
kemudian tumbuh menjadi kerajaan, konfederasi dan kesultanan. Negara-negara prakolonial
itu contohnya kerajaan Butuan, Cebu, Tondo, Maysapan, Maynila, konfederasi Madyaas,
Negeri Mai, dan kesultanan Sulu serta Maguindanao. Negara-negara kecil ini berkembang
paling tidak sejak abad ke-10. Meskipun kerajaan-kerajaan ini mencapai tatanan politik dan
sosial yang rumit, serta melakukan perdagangan dengan daerah-daerah yang sekarang
menjadi Cina, India, Jepang, Thailand, Vietnam dan Indonesia, tidak ada yang berhasil
menyatukan kepulauan yang sekarang menjadi Filipina di abad ke-20.
b. Proses Kemerdekaan Filipina

Proses kemerdekaan merupakan proses dimana bangsa menemukan nasionalisme yang


kuat untuk membentuk satu identitas melawan penjajahan yang dialami bangsanya. Selain
itu, proses kemerdekaan merupakan salah satu indikator definisi sebuah negara dikatakan
negara berkembang, karena pengalaman penjajahan menjadi salah satu faktor yang
menghambat pembangunan sebuah negara, dan Filipina salah satunya. Dari pengalaman
sejarah penjajahan ini juga dapat menjelaskan penyebab budaya Barat sangat kuat
pengaruhnya di Filipina. Karena Filipina sendiri merupakan salahs satu negara di Asia
3
Dikutip dalam orasi ilmiah memperingati 25 tahun CSIS (18-19 September 1999)
Tenggara yang dijajah oleh Spanyol. Dan pasca perang Dunia kedua, Filipina menjadi jajahan
Amerika Serikat dikarenakan adanya pemindahan kekuasaan antara Spanyol dan Amerika
Serikat atas kekalahan Spanyol dalam perang.
Sejarah penjajahan Filipina berawal pada tahun 1521, ketika orang Portugis dan Spanyol
bertemu di Maluku, timbul perselisihan antara keduanya. Bangsa Spanyol dan Portugis saling
menuduh, bahwa lawannya melanggar isi perjajnian Tordessilas (1494).Perselisihan ini
kemudian dapat diakhiri dengan ditandatangani Perjanjian Saragosa (1529), yang menetukan
batas timur antara wilayah kekuasaan Portugis dan Spanyol yaitu garis meridian yang melalui
kepulauan Jailolo.Namun demikian, Spanyol tetap mengklaim bahwa daerah kepulauan
(sekarang Filipina) adalah wilayah kekuasaannya karena merekalah yang pertama kali
menemukannya.Mereka berusaha menduduki daerah itu.Pada tahun 1542 Ruy Lopez de
Villaloboz berangkat dari Meksiko untuk menaklukkan daerah tersebut. Dialah yang
memberikan nama “Philippines” sebagai penghormatan kepada Raja Spanyol yaitu Raja
PhillipsII.
Ekspedisi kedua dikirim pada tahun 1562 di bawah pimpinan Miguel Lopez de
Legazpi.Berangkat dari Meksiko dengan pasukannya yang kuat.Perang berlangsung antara
tahun 1565-1572.Perang ini berakhir dengan penaklukkan tiga kerajaan Islam yang belum
lama didirikan di Manila yaitu Raja Sulaiman, Raja Matarda dan Raja Lakandula.Raja
Matarda dan Raja Lakandula lebih dulu tunduk kepada Spanyol dan kemudian memeluk
agama Kristen, sedangkan Raja Sulaiman melawan sampai gugur.
Akhirnya Spanyol lah yang berhasil menguasai Filipina, hal ini dibuktikan dengan
kedatangan ekspedisi Miguel López de Legazpi pada tahun 1565, yang mendirikan
pemukiman San Miguel di pulau Cebu dan lebih banyak lagi pemukiman ke utara, mencapai
teluk Manila di pulau Luzon pada tahun 1571. Di Manila, mereka mendirikan kota baru dan
dengan demikian memulai era penjajahan imperium Spanyol, yang berlangsung lebih dari
tiga abad.
Tujuan penjajahan Spanyol di Filipina adalah:

 Ingin menguasai perdagangan rempah-rempah

 Ingin mengadakan hubungan dengan Cina dan Jepang dalam rangka menjalin
hubungan dagang yang luas

 Menyebarkan agama Nasrani


Atas dasar di atas itulah yang melatar belakangi bangsa Spanyol menginjakkan kakinya di
tanah Filipina. Namun dalam proses perkembangannya dari tujuan tersebut, hanya tujuan
yang ketiga yang dapat dicapai. Hal ini disebabkan oleh hal-hal berikut:

 Filipina tidak menghasilkan rempah-rempah, namun hanya menjadi bandar transit,


Spanyol berusaha untuk menutupi kekurangan ini dengan mencoba mengeksploitasi emas dan
ternyata kawasan ini juga tidak menghasilkan emas. Akhirnya Spanyol berusaha
meningkatkan posisi Manila sebagai Bandar transityang penting di Asia Tenggara. Namun
ketika Inggris membangun Hongkong (1842) kedudukan Manila sebagai Bandar transit jatuh.
 Upaya Spanyol untu menjalin hubungan dagang dengan Jepang dan Cina gagal karena
keduanya menjalankan isolasi.
 Tujuan yang ketiga ini yang tercapai. Penyebaran agama Nasrani di Filipina paling
berhasil dibandingkan dengan penyebaran agama Nasrani di bagian Asia Tenggara lainnya.
Mungkin disebabkan penyebaran agama Islam di Filipina sebelah Utara belum meluas.
Banyak diantara penduduk asli menganut animisme dan dinamisme.
Bangsa Spanyol menguasai dan menjajah Filipina dengan sistem kuno, yaitu Gospel
(Penyebaran agama), Gold (Emas), dan Glory (kejayaan).Penyebaran agama Roma Katolik
mendapat bantuan dari pemerintah spanyol sebagian besar penduduk Filipina memeluk
agama Roma Katolik hanya Filipina bagian selatan tidak dapat dipengaruhi dan tetap
memeluk agama Islam (Moros).Biara-biara Roma Katolik muncul dimana-mana yang
akhirnya menguasai sebagian besar tanah-tanah di Filipina.Para petani tidak dapat berbuat
apa-apa karena biara-biara itu mendapatkan jaminan dan perlindungan dari pemerintah
jajahan Spanyol.
Penentangan adat dan penindasan kerajaan Spanyol ini telah mencetuskan pemberontakan
Besi.Pemberontakan ini dapat disamakan dengan peristiwa “Whisky Rebellion” di Amerika
Serikat pada tahun 1794.
Pemberontakan ini melibatkan golongan tentara Filipina yg tidak puas hati dengan amalan
diskriminasi tentara Spanyol terhadap tentara Filipina.Mereka dibedakan dari segi gaji, taraf
jawatan dan pekerjaan, layanan dan peluang kenaikan pangkat.Ini terbukti apabila tentara
Filipina diberi gaji yang rendah, layanan yang buruk dan tidak berpeluang menjawat jawatan
yang lebih tinggi berbanding tentara Spanyol.Dalam pemberontakan ini tentera Filipina
hampir menawan Manila.Pemberontakan ini sebenarnya satu usaha untuk mengembalikan
maruah tentera Filipina yang ditindas agar setanding dengan tentara berbangsa Spanyol.
Pemberontakan Tayabas merupakan pemberontakan golongan paderi-paderi Filipina
menentang paderi Spanyol.Pemberontakan ini disebabkan amalan diskriminasi dikalangan
paderi Sepanyol dgn paderi Filipina.Paderi-paderi Spanyol diberi pelbagai kemudahan,
keistimewaan dan memegang jawatan yang tinggi dalam gereja sedangkan paderi berbangsa
Filipina diketepikan dan tidak dibenarkan menduduki jawatan penting dalam gereja. Gerakan
ini dipimpin oleh paderi Apolinario de La Cruz Beliau cuba menubuhkan persatuan Gereja
St.Joseph yang ahlinya terdiri daripada orang-orang Filipina sahaja. Namun cubaan Cruz
mendapat tentangan daripada gereja Katolik.Cruz kemudiannya telah menubuhkan gerejanya
sendiri dan melantik dirinya sebagai ketua Cruz juga tidak dibenarkan belajar di gereja
katolik sebagai langkah menghalang peluasan kuasa paderi Filipina.Cruz telah menumbuhkan
pertumbuhan agama yang dikenali sebagai Confrdia de San Jose yang bertujuan menghalang
diskriminasi penguasa Sepanyol dlm gereja. Pertumbuhan ini diharamkan oleh Sepanyol bagi
menghalang bergerak aktif dan mempengaruhi paderi-paderi lain. Pemberontakan ini tamat
apabila Cruz dihukum bunuh dan penyokong-penyokongnya disingkirkan daripada gereja.
Pemberontakan Cavite pada tahun 1872 adalah bercorak nasionalisme.Pemberontakan
bersenjata ini berlaku di gudang senjata di Cavite.Ia dianggotai 200 orang laskar diketuai oleh
sarjan Lamadrid untuk menentang pegawai-pegawai Spanyol. Gerakan ini gagal karena
kekurangan senjata dan kekuatan tentara mereka tidak setanding tentara Sepanyol.Dalam
pemberontakan tersebut, 41 orag telah dihukum bunuh termasuk 3 orang paderi berbangsa
Filipina yaitu Jose Burgos, Mariano Gomez dan Jancita Zamora.Pembunuhan 3 orang paderi
ini merupakan satu tindakan kejam kerana mereka tidak terlibat langsung dalam
pemberontakan ini.Peristiwa ini telah menyemarakan perasaan anti-Spanyol yang
menyeluruh sehingga melahirkan golongan yang ingin membebaskan bangsa mereka.
Kebanyakan ahlinya merupakan pelajar Filipina yang menuntut di Spanyol.Gerakan ini
wujud sejak tahun 1882.Gerakan ini disertai oleh golongan profesional. Antaranya
termasuklah Dr.Jose Rizal, Lopez Jaena dan Marcelo del Pilar. Perjuangan mereka melalui
media massa yang cuba mendedahkan kezaliman kerajaan Spanyol serta perjuangan
menuntut hak persamaan taraf antara pegawai Filipina dengan pegawai Spanyol. Gerakan
propaganda disalurkan melalui akhbar La Solidaridad.
Revolusi Filipina melawan Spanyol dimulai pada April 1896, yang berpuncak di dua tahun
kemudian dengan proklamasi kemerdekaan dan pendirian Republik Pertama Filipina. Namun
Traktat Paris, pada akhir perang Spanyol-Amerika, memindahkan kendali atas Filipina
kepada Amerika Serikat. Perjanjian ini tidak diakui oleh pemerintah Filipina, yang pada 2
Juni 1899, menyatakan perang terhadap Amerika Serikat.
Gerakan revolusi Filipina didasari oleh munculnya gerakan nasionalisme disebabkan oleh
beberapa faktor:
a. Keinginan untuk membebaskan diri dari kekangan agama Roma Katolik dan
mengembalikan hak atas tanah-tanah pertanian kepada para petani dengan menghapuskan
sistem sewa tanah yang dilakukan olah para petani kepada biara-biara.
b. Tindakan pemerintah jajahan Spanyol yang kolot dan kejam menuntut kebebasan
mengeluarkan pendapat.
c. Timbulnya golongan pelajar, golongan pelajar ini melihat kepincangan-kepincangan
kolonialisme Spanyol sehingga timbul keinginan mereka untuk merdeka.
d. Terbukanya terusan Suez mempermudah hubungan antara Eropa dengan Asia. Orang-
orang Filipina banyak yang belajar ke Eropa, dan setelah kembali langsung mengobarkan
semangat nasionalisme.
e. Perang kemerdekaan Meksiko, Amerika Tengah dan Amerika Selatan terhadap Spanyol
membuka mata bangsa Filipina untuk membebaskan diri dari penjajah Bangsa Spanyol dan
mencapai kemerdekaannya.
Dengan sebab-sebab tersebut di atas, maka gerakan nasionalisme pertama kali muncul di
Filipina dipelopori oleh kalangan mahasiswa di Manila pada tahun 1880, mereka mendirikan
gerakan gelap yang disebut dengan nama Compenerismo (yang artinya persahabatan). Tujuan
gerakan itu adalah mengusahakan pendidikan yang patriotis (semacam gerakan budi utomo di
Indonesia).
Setelah munculnya gerakan itu, pada tahun 1892 Jose Rizal juga membentuk gerakan
gelap yang disebut dengan Liga Filipina. Tujuan Liga Filipina adalah:
Mempersatukan seluruh Filiphina untuk menentang ketidakadilan dari pemerintahan
jajahan Spanyol.Jose Rizal merupakan seorang pelopor kemerdekaan dan pahlawan Nasional
Filipina. Dengan pemikiran-pemikirannya melalui beberapa semangat yang menjadi identitas
bagi bangsa Filiphina dalam menentang penjajahan Spanyol pada saat itu. Berikut ini
merupakan semangat yang dicetuskan oleh Jose Rizal dalam melawan penjajahan Spanyol,
yaitu :

 Menentang ketidakadilan dan kekejaman


 Mewujudkan kesatuan antara pulau-pulau Filipina
 Sentiasa membuat kajian dan menjalankan perubahan
 Menggalakkan kemajuan dalam segala bidang.
 Perjuangan bersifat sederhana dan secara aman.
Sementara itu pada tahun 1893, ketika Jose Rizal diasingkan para pemimpin kemerdekaan
Filipina lainnya mengangap bahwa jalan damai sudah tidak mungkin berhasil, sehingga
muncul pemberontakan bersenjata.Pemberontakan bersenjata ini lebih dikenal dengan
gerakan Katipuna yang didirikan oleh Andres Bonifacio.Gerakan Katipuna melakukan
pemberontakan pada tahun 1896, tetapi mengalami kegagalan.
Selanjutnya pada tahun 1896, Emilio Aguinaldo meneruskan pemberontakan Katipuna
pemerintahan Kolonial Spanyol tidak dapat menindasnya, bahkan makin lama
pemberontakan makin berkobar. Akhirnya, pemerintahan kolonial Spanyol mengadakan
perjanjian dengan Aguinaldo yang isinya pemerintahan kolonial Spanyol akan mengadakan
perbaikan pemerintahan dalam waktu 3 tahun. Tetapi Aguinaldo dan pemimpin lainnya harus
meninggalkan Filipina yaitu ke Hongkong.Aguinaldo meninggalkan Filipina dan
pemberontakan berhenti.Tetapi dengan pecahnya perang Amerika-Spanyol tahun 1898,
Aguinaldo muncul kembali. Dia memihak Amerika karena mengira bahwa Amerika akan
menghancurkan kolonialisme Spanyol di Filipina dan memberikan kemerdekaan kepada
Filipina.
Aguinaldo memproklamasikan kemerdekaan Filipina tanggal 12 Juni 1898.Kemudian dia
menggempur tentara kolonial Spanyol.Hampir seluruh Filipina dapat dikuasai oleh Aguinaldo
dan hanya Manila yang masih dikuasai Spanyol.Aguinaldo bersama-sama dengan tentara
Amerika melakukan serangan terhadap Manila. Manila jatuh pada tanggal 13 Agustus 1898
dan tanggal 10 Desember 1898 secara resmi Spanyol menyerahkan Filipina kepada Amerika
Serikat.
Dengan lenyapnya imperialisme Spanyol di Filipina, bukan berarti Filipina bebas dari
cengkraman kaum imperialis.Hal ini disebabkan karena Amerika Serikat yang tadinya
memberikan bantuan kepada Filipina untuk mengusir Spanyol berbalik dan bermaksud
menguasai Filipina. Dengan kata lain, Amerika Serikat juga menjadi bangsa imperialis yang
ingin menjajah Filipina. Melihat kejayaan ini, Aguinaldo protes dan tetap memegang teguh
pada kemerdekaan Filipina.Undang-undang Dasar dibentuk dan Aguinaldo bertindak sebagai
presiden (1898).Aguinaldo segera mengobarkan perjuangan untuk menentang Amerika
Serikat.Dua tahun lamanya dia bertempur melawan Amerika Serikat, tetapi musuh terlampau
kuat.Pada tahun 1901 Amerika Serikat dengan menjalankan tipu muslihatnya berhasil
menangkap Aguinaldo, tetapi pasukan Gerilyanya tetap meneruskan perjuangannya sampai
tahun 1902.
Perang Filipina-Amerika yang kemudian terjadi berakibat korban dalam jumlah
besar.Presiden Filipina Emilio Aguinaldo ditangkap pada tahun 1901 dan pemerintah
Amerika Serikat (AS) menyatakan konflik berakhir secara resmi pada tahun 1902.Para
pemimpin Filipina pada umumnya menerima bahwa AS telah menang, namun permusuhan
terus berlanjut dan baru mulai berkurang tahun 1913.Pemerintahan kolonial AS dimulai tahun
1905 dengan otonomi lokal sangat terbatas.Otonomi parsial (status persemakmuran)
diberikan pada tahun 1935, dengan kemerdekaan penuh dari AS direncanakan pada tahun
1946.Persiapan untuk negara yang berdaulat sepenuhnya diinterupsi oleh pendudukan
Kekaisaran Jepang selama Perang Dunia II.
Ketika Jepang Menyerah di Perang Pasifik berdampak pada Filipina, orang-orang
mengalami kelaparan, banyak korban-korban yang meninggal dunia akibat dari Perang Dunia
ke II, selain itu juga terjadi inflasi melonjak yang disebabkan oleh uang yang di edarkan
Jepang di Filipina menjadi 800% dari nilai sebelum perang. Dengan keadaan tersebut
Amerika Serikat berbuat banyak untuk meringankan penderitaan dan kesengsaraan rakyat
Filipina.Dengan menegakkan kembali tataran perekonomian, pembukaan kembali sekolah-
sekolah dan sarana komunikasi dihidupkan kembali.
Pada tanggal 23 April 1946 diselenggarakan pemilihan umum pertama di Filipina, kaum
petani di daerah Luzon Tengah mendukung partai Demokratic Alliance Party dengan calon
ketua Luis Taruc dan wakil Jesus Lava.Namun mereka ditolak untuk menjadi presiden dan
wakil presiden, hal ini disebabkan karena adanya tuduhan telah menggunakan penggelapan
uang dan kekerasan untuk memenangkan pemilihan.
Terpilihnya, Manuel Roxas menjadi presiden pertama Negara Filiphina dengan Wakilnya
Elpidio Quirino merupakan awal kebebasan Filipina dari penjajahan. Kemerdekaan Republik
Filipina di resmikan oleh mereka sendiri pada tanggal 4 Juli 1946. Dengan demikian
berakhirlah perjuangan mencapai kemerdekaan Bangsa Filipina, setelah kurang lebih 5 abad
dijajah oleh bangsa Barat akhirnya Negara Filipina berhasil memperoleh kemerdekaannya.4

c. Rangkaian Sistem Pemerintahan Filiphina


Dalam sistem pemerintahan, Filiphina mengikuti sistem pemerintahan Amerika Serikat
dimana terdapat tiga pembagian kekuasaan yaitu eksekutif, legislatif,dan yudisial. Tidak
hanya itu, sistem pemerintahan Filiphina merupakan sistem pemerintahan demokrasi
Amerika Serikat dimana dewan Legislatif Filipina memiliki sistem bicameral atau 2 kamar
yaitu Kongres terdiri dari Senat dan Dewan Perwakilan.Presiden Filipina adalah kepala
negara dan kepala pemerintahan di Republik Filipina.Presiden Filipina dikenal oleh
masyarakat setempat dengan sebutan Ang-Pangulo atau Pangulo.Misalnya Ang
PanguloBenigno S. Aquino III untuk presiden yang sedang menjabat sekarang. Dalam sub-
bab ini akan diuraikan rangkaian perjalanan pemerintahan di Filiphina berdasarkan
kepemimpinan presiden-presiden di Filiphina serta program-program pembangunan yang
mereka laksanakan dalam masa kepemimpinannya :
Manuel Roxas
Meskipun Roxas berhasil mendapatkan dana rehabilitasi dari Amerika Serikat pasca
merdeka, dia terpaksa mengakui pangkalan militer 23 dari yang disewa untuk 99 tahun,
pembatasan perdagangan untuk warga Filiphina, dan hak khusus untuk pemilik properti dan
investor Amerika Serikat. Pemerintahannya dirusak oleh korupsi;apalagi penyalahgunaan
polisi militer provinsi memberikan kontribusi terhadap munculnya sayap kiri gerakan di
pedesaan.
Elpidio Quirino
Quirino mengumumkan dua tujuan utama pemerintahannya : pertama, rekonstruksi
ekonomi bangsa dan kedua, pemulihan kepercayaan orang orang di pemerintah. Pada agenda
pertama ia menciptakan Presiden Komite Aksi Sosial kemajuan atau PACSA untuk
mengurangi penderitaan keluarga miskin, Buruh Manajemen Dewan Penasehat untuk
menasihatinya masalah tenaga kerja, Pertanian Koperasi Kredit Pembiayaan Administrasi
atau ACCFA untuk membantu para petani memasarkan tanaman mereka dan menyelamatkan
mereka dari rentenir, dan Bank Perkreditan Rakyat Filipina untuk memfasilitasi utilitas kredit
di daerah pedesaan. Selain itu, untuk membawa pemerintah agar lebih dekat dengan dengan
rakyat, ia melakukan “perapian obrolan” yang disiarkan dari radio scara berkala langsung
dari istana Malacanag.

Ramon Magsaysay

4
http://www.riswanto.com/2013/09/sejarah-kekuasaan-spanyol-dan-gereja-di_17.html, diakses pada tanggal 18 April
2014pukul 21.12 wib
Aktif dalam memerangi perluasan komunisme di kawasan Asia.Dia membuat Filipina
masuk menjadi anggota South East Asia Treaty Organization (SEATO) yang didirikan di
Manila 8 September 1954. Anggota SEATO mewaspadai kemenangan Vietnam Utara di
Vietnam Selatan, yang ditengarai akan dapat menyebarkan ideologi komunis di wilayah ini.
Carlos P Garcia
Pemerintahannya terkenal krena kebijakannya “Utamakan Bangsa Filipina”,yang
mengutamakan kepentingan rakyat Filipina diatas kepentingan bangsa bangsa asing dan
partai yg berkuasa. Pada 3 Maret 1960 ia menegaskan perlunya kebebasan ekonomi lengkap
dan menambahkanbahwa pemerintah tidak lagi akan mentolerir dominasi kepentingan asing
(terutama Amerika) dalam perekonomian nasional.
Diosdado Macapagal
Dalam Kepemimpinan Diosdado Macapagal, memusatkan perhatiannya pada upaya-
upaya membasmi korupsi dalam pemerintahan. Dalam usahanya untuk merangsang
perkembangan ekonomi, ia menerima nasihat dari pendukung-pendukungnya yang kaya dan
membiarkan mata uang peso-Filipina mengambang dengan mengikuti pasar pertukaran
valuta. Kebijakan ini menguras jutaan peso setiap tahunnya dari perbendaharaan negara
selama masa pemerintahannya.Upaya-upaya pembaruannya dihalangi oleh Nacionalista, yang
mendominasi Dewan Perwakilan dan Senat pada waktu itu. Namun demikian, rata-rata
tingkat pertumbuhan PDB di masa kepresidenan Macapagal adalah 5,15%.
Pada 1962, ketika Amerika Serikat menolak untuk terakhir kalinya klaim-klaim
keuangan Filipina atas kehancuran yang ditimbulkan oleh pasukan-pasukan Amerika selama
Perang Dunia II, Macapagal mengubah perayaan resmi Hari Kemerdekaan dari 4 Juli (hari
ketika Amerika Serikat memberikan kemerdekaan Filipina pada 1946) menjadi 12 Juni
(tanggal ketikaEmilio Aguinaldo mengumumkan kemerdekaan dari Spanyol pada 1898).
Ferdinand Marcos
Periode 1965-1969
Presiden Marcos mengadakan pembangunan jalan, jembatan dan pekerjaan umum yang
mencaku 16.000 kilometer jalan feeder, sekitar 30.000 meter lineal dari jembatan permanen,
generator dengan kapasitas listrik satu juta kilowatt, dan layanan air 8 daerah dengan 38
lokasi. Untuk mencapai tujuannya presiden Marcos memobilisasi tenagakerja dan sumber
sumber angkatan bersenjata Filipina (AFP) untuk melengkapi lembaga sipil dalam kegiatan
seperti pembangunan infrastruktur, ekonomi dan industri.
Periode 1969-1972
Mengembangkan propaganda di Filipina. Seluruh sekolah di Filipina diwajibkanmemiliki
gambar resmi presiden atau semua fasilitas akan ditutup. Propaganda pesan Marcos juga
ditempatkan pada billboard di seluruh Filipina. Pada akhr periode keduanya ini ditandai
dengan munculnya krisis ekonomi, meningkatnya kriminalitas, gerakan komunis serta
pemisahan di wilayah selatan.
Periode 1972-1981
Ditengah merebaknya aksi kriminalitas serta ancaman pemberontakan komunis, Marcos
menyatakan darurat militer pada 21 September 1972.Marcos membatasi kebebasan pers dan
menanangkap sejumlah tokoh oposisi seperti, Beniqno Aquino dan Jovito Salonga.Darurat
militer secara resmi menuntun pada kestabilan ekonomi namun dengan mengorbankan
pengurangan kebebasan sosial dan malah meningkatkan korupsi yang dilakukan Marcos dan
kroni kroninya.

Sesudah tahun 1972


Pihak militer kemudian menjadi benteng pemerintahan Marcos dan memiliki hak
istimewa.Terjadi pembengkakan personil militer yang dibarengi kenaikan pangkat secara
bertubi tubi, penambahan gaji, serta pemangkuan jabatan penting oleh kalangan militer
menggantikan kalangan sipil.
Periode 1981-1983
Enam bulan setelah pencabutan undang-undang darurat, diadakan pemilu pertama setelah
dalam dua belas tahun tidak diadakan.Marcos menang besar atas kandidat lainnya, tapi
pemungutan suara tersebut diatur secara tidak jujur dan pemilu tersebut diboikot oleh partai
partai oposisi utama.
Caorazon Aquino
Secara keseluruhan pemerintahan Cory Aquino membuat keuntungan penting dalam
aspek membawa kembali demokrasi, memulihkan kepercayaan investor dalam
perekonomian,dan memberlakukan reformasi hukum dan konstitusional.
Fidel Ramos
Pada tahun pertama pemerintahannya (1992-1995) ditandai dengan booming ekonomi,
perkembangan teknologi, stabilitas politik, dan efisien pengiriman kebutuhan dasar kepada
masyarakat.Krisis keungan Asia yang dimulai di Thailand, merupakan pukulan besar bagi
Ramos.Ekonomi di Asia Tenggara pada saat itu terkena devaluasi mata uang yang berakibat
pada ditutupnya beberapa bisnis, penurunan impor, serta tidak stabilnya sektor keuangan.
Joseph Estrada
Estrada digulingkan karena tuduhan korupsi yang melahirkan sebuah impeachment
sidang di senat yang kemudian digantika oleh Gloria Macapagal Arroyo.
Gloria Macapagal Arroyo
Arroyo menguraikan visinya untuk Filipina sebagai “membangun sebuah republik yang
kuat” sepanjang masa jabatannya.Agendanya yaitu, membangun birokrasi yang kuat,
mengurangi tingkat kriminalitas, meningkatkan pemungutan pajak, memperbaiki
pertumbuhan ekonomi dan mengintensifkan upaya upaya melawan terorisme.Karena seorang
ekonom, Arroyo menjadikan ekonomi sebagai pusat program kepresidenannya.
Benigno Aquino III
Benigno Aquino III merupakan presiden Filiphina saat ini yang terpilih pada tanggal 30
Juni 2010 menggantikan Gloria Macapagal Arroyo. Dalam membangun Filiphina saat ini,
Aquino memiliki rancangan pembangunan tersendiri yaitu Statistik Program Pembangunan
Filiphina (PSDP), dimana program ini keberhasilan penyuluhan untuk mengembangkan
komunitas statistik proaktif mampu memberikan informasi statistik yang relevan dan layanan
terbaik kepada masyarakat menuju pembangunan berkelanjutan dan pertumbuhan dengan
keadilan social dan berfokus kepada tiga hal yang dijadikan visi dalam pembangunan
Filiphina dari tahun 2010-2017 yaitu Good Statistic, Good Policy, dan Better Philipines.
Rangkaian perjalanan sistem pemerintahan diatas merupakan proses dimana Filiphina
menghadapi tahap-tahap pembangunan untuk beranjak dari sebuah negaara berkembang
menuju negara maju. Walaupun, hingga saat ini Filiphina masih dikatakan sebagai negara
berkembang, pengalaman penjajahan Filiphina mengajarkan Filiphina beberap konsep-
konsep pemerintahan demokratis yang dalam penerapannya, Filiphina masih dalam tahap
konsolidasi dengan masyarakat dan sistem yang mengakar di masyarakat Filiphina.
Perjalanan sejarah Filiphina juga mengajarkan bahwa tidak sepenuhnya negara demokratis itu
akan membawa kemakmuran dan menolak seutuhnya kolonialisme. Karena pada
kenyataannya, Amerika Serikat sendiri sebagai bangsa pelopor demokrasi pernah menjajah
Filiphina setelah kedudukan Spanyol di negara tersebut. Ini merupakan salah satu bukti
bahwa demokrasi tidak selalu membawa kemakmuran bagi negara yang menganut sistemnya.
III. PEMBANGUNAN FILIPHINA
Pertumbuhan ekonomi Filipina
Ekonomi philipina merupakan keempat terbesar di Asia Tenggara dan ketiga puluh enam
di dunia berdasarkan PDB.Filiphina menganut sistem ekonomi campuran dengan industri
utama bergerak pada bidang pengolahan makanan, tekstil, elektronik dan otomotif5.
Meskipun kerusakan yang ditimbulkan oleh serangkaian bencana alam yang melanda negara
itu pada tahun 2013, Produk Domestik Bruto negara ( PDB ) tumbuh sebesar 6,5 persen pada
keempat tahun 2013 didorong oleh sektor Jasa , khususnya , Perdagangan, Real Estate ,
Bisnis , dan kinerja percepatan Manufaktur, membuka jalan bagi PDB tahunan mengalami
pertumbuhan 7,2 persen.6
Di sisi permintaan, berkelanjutan belanja konsumen dan pemerintah sepanjang tahun
ditopang oleh peningkatan investasi dalam Pembentukan Modal Tetap , khususnya di
Peralatan, memberikan kontribusi terhadap pertumbuhan PDB yang sehat pada 2013. Pada
kuartal keempat, belanja pemerintah berkurang tidak mampu meniadakan pertumbuhan PDB
yang kuat ditopang oleh belanja konsumen dan investasi dalam pembentukan modal tetap dan
pertumbuhan dalam perdagangan internasional.

Pendapatan Nasional (Gross National Product, GNP) negara ini, merupakan jumlah nilai
seluruh pendapatan ekonomi Filiphina, yaitu sekitar 30 triliun dolar setiap tahunnya. Dengan
begitu, berati sekitar 40 persen diperoleh dari jasa, 32 persen berasal dari industri, dan 28
persen berasal dari pertanian. Nilai yang berasal dari industri, tiga perempatnya berasal dari
pabrikasi, 15 persen dari konstruksi, dan sisanya berasal dari pertambangan dan
utilitas.Philipina setiap tahunnya mengekspor dan mengimpor berbagai produk dengan nilai
diperkirakan sekitar 5 triliun dolar.Produk ekspor diklasifikasikan sebagai produk tradisional,
dimana jumlahnya sekitar sepertiga dari seluruh produk ekspor, dan barang-barang non-
tradisional berjumlah dua pertiga dari total ekspor. Pendapatan produk ekspor tradisional

5
Purwanto, E dan Wibisana, W. Laporan Studi Banding Jaminan Sosial di Filipina. 18 Juni 2002.
6
http://www.nscb.gov.ph/sna/2013/4th2013/highlights.asp di akses pada tanggal 15 april 2014 pada pukul 20.17 wib
adalah 40 persen berasal dari produksi kelapa, 15 persen dari gula, dan hampir 20 persen
berasal dari perkayuan. Sisanya sebahagian besar berasal dari mineral.

Produk utama pertanian di Filiphina adalah beras, yang digunakan untuk konsumsi lokal
tidak untuk di ekspor.Jumlah beras yang dihasilkan sekitar setengah dari hasil pertanian
domestik.Seperempatnya berasal dari jagung. Maka produk-produk ekspor pertanian lainnya
yaitu kelapa dan gula hanyalah seperempat dari total seluruh panen. Dalam bidang impor,
satu-satunya pengeluaran negara terbesar adalah untuk minyak bumi dengan perhitungan
hampir sepertiganya.Dilihat dari latarbelakang sejaarah Filiphina, pada masa kolonial
Spanyol di Filiphina, Spanyol tidak dapat menjadikan Filiphina sebagai penghasil rempah-
rempah, karena kondisi alam Filiphina sendiri bukan penghasil rempah-rempah, tetapi pada
masa penjajahan Spanyol di Filiphina hanya menjadi pusat transit perdagangan Asia dan
Eropa. Pada masa kepemimpinan presiden kedua Filiphina, negara ini mulai meningkatkan
produksi pertanian berupa bahan pangan beras, dimana Presiden Elpidio Quirino membentuk
Bank Perkreditan bagi pertanian dan membantu para petani dalam memasarkan hasi
panennya. Ini menjadi awal perkembangan produksi bahan pangan di Filiphina, yang
selanjutnya semakin berkembang setelah Filiphina tergabung dalam ASEAN dan Filiphina
menjadi negara penghasil dan pusat penelitian pengembangan padi untuk produksi bahan
pangan bagi negara-negara di ASEAN.

Tetapi total hutang luar negeri Filiphina sekitar 27 triliun dolar, dengan rata-rata hutang
perkapita sebesar 500 dolar, jumlah ini sama dengan pendapatan nasional (GNP) setiap orang
dalam satu tahun.7 Ini masih belum memberikan surplus bagi pembangunan di Filiphina,
karena belum ada jaminan bagi warga negara untuk mendapatkan kesejahteraan dari
pendapatan yang dihasilkan setiap warga negara Filiphina. Oleh karena itu, sampai saat ini
program pembangunan di Filiphina masih dalam kategori masa perkembangan dan masuk
sebagai negara berkembang sebab pendapatan nasional setiap warga negara Filiphina per
tahun masih hanya menutupi total hutang luar negeri Filiphina.

7
http://webcache.googleusercontent.com/search?q=cache:http://www.asiamaya.com/panduasia/philipina/e-01land/ep-
lan16_a.htm di akses pada tanggal 15 april 2014 pada pukul 20.17 wib dari web webmaster@asiamaya.com

Anda mungkin juga menyukai