Jurusan Akuntansi
Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Lampung
2019/2020
BAB 1
PENDAHULUAN
C. Tujuan penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini, adalah :
1. Untuk mendapatkan bukti empiris dari pengaruh Net Profit
Margin (NPM) terhadap return saham.
2. Untuk mendapatkan bukti empiris dari pengaruh Return On
Equity (ROE) terhadap return saham.
3. Untuk mendapatkan bukti empiris dari pengaruh Debt to
Equity Ratio (DER) terhadap return saham.
4. Untuk mendapatkan bukti empiris dari pengaruh Return on
Assets (ROA) terhadap return saham.
D. Kegunaan Penelitian
1. Kegunaan Akademis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai salah
satu bahan informasi yang berguna serta dapat memberikan
gambaran bagi penelitian selanjutnya untuk melakukan
penelitian lebih lanjut mengenai pengaruh NPM, ROE, DER,
dan ROA terhadap return saham
2. Kegunaan Praktis
Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat menjadi suatu
informasi, evaluasi dan bahan pertimbangan bagi para calon
investor yang akan menanamkan modalnya di perusahaan
Consumer Goods sub sektor makanan & minuman maupun
kepada pihak pemakai laporan keuangan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Landasan Teori
1. Teori Sinyal
Signalling Theory atau teori sinyal pertama kali dikembangkan
oleh Ross (1977), dinyatakan bahwa pihak eksekutif perusahaan
memiliki informasi lebih baik mengenai perusahaannya akan
terdorong untuk menyampaikan informasi tersebut kepada calon
investor agar harga saham perusahaannya meningkat.
Menurut Brigham & Houston (2014:186), signal adalah suatu
tindakan yang diambil perusahaan untuk memberi petunjuk bagi
investor tentang bagaimana manajemen memandang prospek
perusahaan. Teori sinyal menjelaskan tentang bagaimana para investor
memiliki informasi yang sama tentang prospek perusahaan, karena
dalam kenyataannya manajer sering memiliki informasi lebih baik dari
investor luar. Oleh sebab itu manajer harus memberikan informasi
yang dimiliki oleh perusahaan kepada publik agar dievaluasi dan
direspon oleh pasar. Informasi atau sinyal yang diberikan harus
menginformasikan kabar baik (good news) agar investor dapat
menerima dan merespon positif sehingga mampu memberi dampak
pada peningkatan harga saham. Sebaliknya, apabila perusahaan
mengirimkan sinyal berupa kabar yang buruk (bad news) maka akan
berdampak pada penurunan harga saham.
Dengan demikian, teori ini mendukung pengembangan return
saham perusahaan dengan memberikan petunjuk bagi investor
mengenai prospek perusahaan. Semakin jelas informasi keuangan
yang diberikan perusahaan, maka semakin mudah untuk menarik
perhatian para investor. Investor bisa menilai perusahaan dari
informasi keuangan perusahaan dan aktivitas perusahaan.
2. Pasar Modal
Menurut Fahmi (2013:55), pasar modal adalah tempat dimana
berbagai pihak khususnya perusahaan menjual saham (stock) dan
obligasi (bond) dengan tujuan dari hasil penjualan tersebut nantinya
akan dipergunakan sebagai tambahan dana atau untuk memperkuat
modal perusahaan. Sedangkan menurut Kasmir (2014:182), Pasar
modal merupakan suatu tempat bertemunya para penjual dan pembeli
untuk melakukan transaksi dalam rangka memperoleh modal. Dari
pendapat para ahli di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa pasar
modal merupakan tempat di mana bertemunya pihak yang memiliki
kelebihan dana dengan pihak yang membutuhkan dana untuk
melakukan jual beli sekuritas, seperti saham dan obligasi.
3. Investasi
Jogiyanto (2015) mendefinisikan kegiatan investasi merupakan
suatu kegiatan menempatkan dana pada satu atau lebih aset selama
periode tertentu dengan harapan dapat memperoleh pendapatan atau
peningkatan atas nilai investasi awal (modal) yang bertujuan untuk
memaksimalkan hasil (return) yang diharapkan dalam batas risiko
yang dapat diterima tiap investor. Sedangkan menurut Abdul Halim
(2015:13), Investasi merupakan penempatan sejumlah dana pada saat
ini dengan harapan untuk memperoleh keuntungan di masa
mendatang.
Dari beberapa penjelasan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa
investasi merupakan suatu kegiatan atau aktivitas untuk mendapatkan
keuntungan dimasa mendatang dengan cara memanfaatkan modal atau
aset di masa sekarang yang di pinjamkan atau di tempatkan pada suatu
perusahaan.
4. Saham
Kasmir (2014:183) menyatakan bahwa saham merupakan surat
berharga yang bersifat kepemilikan. Artinya si pemilik saham
merupakan pemilik perusahaan. Semakin besar saham yang
dimilikinya, maka semakin besar pula kekuasaannya di perusahaan
tersebut. Saham adalah secarik kertas yang merupakan tanda bukti
penyertaan kepemilikan modal atau dana pada suatu perusahaan dan
telah tercantum dengan jelas nilai nominal, nama perusahaan dan
diikuti dengan hak dan kewajiban yang dijelaskan kepada setiap
pemegangnya. Selain itu, saham juga merupakan persediaan yang siap
untuk dijual oleh pemegangnya (Fahmi, 2013:81).
Dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa saham
merupakan selembar surat atau kertas yang menerangkan bahwa
pemilik kertas tersebut adalah pemilik dari suatu perusahaan yang
menerbitkan saham tersebut sesuai dengan porsi kepemilikan yang
tertera pada saham.
5. Return Saham
Return saham merupakan hasil keseluruhan dari suatu kegiatan
investasi saham yang dilakukan dalam suatu waktu tertentu
(Jogiyanto, 2016:264). Menurut Risdiyanto & Suhermin (2016),
Return adalah keuntungan yang diperoleh oleh perusahaan, individu,
dan institusi dari hasil kebijakan investasi yang dilakukannya. Return
saham adalah tingkat keuntungan yang dinikmati oleh pemodal atas
suatu investasi yang dilakukannya. Tanpa ada tingkat keuntungan
yang dinikmati dari suatu investasi, tentunya seorang investor tidak
akan melakukan investasi. Dalam dunia investasi dikenal adanya
hubungan kuat antara risk dan return, yaitu jika risiko tinggi maka
return (keuntungan) juga akan tinggi begitu juga sebaliknya, jika
return rendah maka risiko juga akan rendah (Fahmi, 2013:190). Oleh
karena itu, return menjadi salah satu pertimbangan paling penting yang
dilakukan para investor untuk memilih saham yang akan dibelinya.
Berdasarkan definisi di atas, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa
return saham adalah tingkat keuntungan atau laba yang diperoleh oleh
investor dari hasil investasi pada saham berdasarkan selisih perubahan
harga saham di periode sekarang dengan periode yang lalu.
9. Return On Asset
Return On Asset (ROA) adalah rasio yang digunkan untuk
mengukur tingkat kemampulabaan (Profitabilitas). Profitabilitas
mengukur kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba dalam
kegiatan operasional. Laba merupakan fokus utama dalam penilaian
prestasi perusahaan (analisis fundamental perusahaan) karena laba
perusahaan selain merupakan indicator kemampuan perusahaan
memenuhi kewajiban bagi para penyandang dananya juga merupakan
elemen dalam penciptaan nilai perusahaan yang menunjukkan prospek
perusahaan di masa yang akan datang.
Daya tarik utama bagi pemilik perusahaan (pemegang saham)
dan para calon investor dalam suatu perusahaan adalah profitabilitas.
Hanafi (2004) menyatakan bahwa profitabilitas mempengaruhi
kebijakan pembayaran return saham dalam bentuk deviden karena
dividen dibagikan dari keuntungan bersih yang diperoleh perusahaan,
maka besarnya keuntungan tentu akan mempengaruhi besarnya return
saham yang akan dibagikan. Menurut Machfoedz (1998) ROA
menggambarkan kinerja keuangan perusahaan dalam menghasilkan
laba bersih dari aktiva yang digunakan untuk operasional perusahaan.
Kinerja keuangan perusahaan dalam menghasilkan laba bersih dari
aktiva yang digunakan akan berdampak pada pemegang saham
perusahaan. ROA yang semakin bertambah menggambarkan kinerja
perusahaan yang semakin baik dan para pemegang saham akan
mendapatkan keuntungan dari dividen yang diterima semakin
meningkat, atau semakin meningkatnya harga maupun return saham.
B. Kerangka Pemikiran
Pertumbuhan laba yang cukup besar pada industri FMCG sektor food
& beverage menarik peneliti untuk melakukan penelitian pada perusahaan
food & beverage yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI), apakah
pertumbuhan laba pada industri FMCG sektor food & beverage memiliki
berpengaruh terhadap return saham. Untuk meneliti adakah pengaruh terhadap
return saham, peneliti menggunakan 4 (empat) variabel independen yaitu Net
Profit Margin (NPM), Return On Equity (ROE), Debt to Equity Ratio (DER),
dan
Return On Asset (ROA).
Return On Equity
Return Saham
Return On Asset
C. Hipotesis
H1 : Net Profit Margin (NPM) berpengaruh terhadap Return Saham.
H2 : Return On Equity (ROE) berpengaruh terhadap Return Saham.
H3 : Debt to Equity Ratio (DER) berpengaruh terhadap Return Saham.
H4 : Return On Asset (ROA) berpengaruh terhadap Return Saham.
BAB III
METODOLGI PENELITIAN
2. Sampel Penelitian
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang
dimiliki oleh populasi tersebut (Sugiyono, 2014:120). Dalam
penelitian ini peneliti menggunakan teknik purposive sampling agar
sesuai dengan kriteria yang ditentukan oleh peneliti. Teknik purposive
sampling adalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan
tertentu (Sugiyono, 2014:126). Kriteria sampel dalam penelitian ini
adalah sebagai berikut :
a. Perusahaan consumer goods sub sektor food & beverage yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama periode 2014 - 2018.
b. Perusahaan consumer goods sub sektor food & beverage yang sudah
listing dan tidak melakukan delisting selama periode 2014 - 2018.
c. Perusahaan consumer goods sub sektor food & beverage yang selalu
mendapatkan laba selama periode 2014 - 2018.
d. Perusahaan yang laporan keuangannya dimulai pada 1 Januari dan
berakhir pada 31 Desember.
Tabel Perolehan Sampel
No Keterangan Jumlah
2018.
Total 50
B. Operasional Variabel
1. Variabel Dependen
Variabel dependen atau biasa disebut variabel terikat adalah
variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya
variabel bebas (independent) (Sugiyono, 2014:64). Variabel dependen
yang digunakan dalam penelitian ini adalah return saham. Return
saham merupakan hasil yang diperoleh dari investasi. Return dapat
berupa return realisasi yang sudah terjadi atau return ekspektasi yang
belum terjadi tetapi yang diharapkan akan terjadi dimasa mendatang
(Jogiyanto 2016:263). Menurut Jogiyanto (2016:264), mengukur
return saham dapat dilakukan dengan menggunakan formulasi sebagai
berikut:
𝑅=
Keterangan :
R = Return Saham
Pt = Harga saham sekarang
𝑃𝑡−1 = Harga saham periode lalu
2. Variabel Independen
Variabel Independen adalah variabel yang mempengaruhi atau
yang menjadi sebab perubahan atau timbulnya variabel dependen
(terikat) (Sugiyono, 2014:64). Dalam penelitian ini yang menjadi
variabel bebas adalah Net Profit Margin (NPM), Return On Equity
(ROE), Debt to Equity Ratio (DER), dan Return On Asset (ROA).
Berikut adalah uraian mengenai variabel bebas terkait dengan
penelitian ini :
𝑅𝑂𝐸 =
𝐷𝐸𝑅 =
ROA =
D. Metode analisis
1. Statistik Deskriptif
Statistik deskriptif memberikan gambaran atau deskripsi suatu
data yang dilihat dari nilai rata-rata (mean), median, modus, standar
deviasi, maksimum dan minimum, sum, range, kurtosis dan skewness
(kemiringan distribusi) (Ghozali, 2016 :19).
b) Uji Statistik F
Uji statistik F pada dasarnya menunjukkan apakah semua
variabel independen atau bebas yang dimasukkan dalam model
mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel
dependen/terikat (Ghozali, 2016:96). Ha = NPM, ROE, DER, ROA
berpengaruh terhadap return saham. Ho = NPM, ROE, DER, ROA
tidak berpengaruh terhadap return saham. Tingkat signifikansi yang
digunakan adalah sebesar 5% dengan derajat kebebasan df = (n-k) ;
(k-1), dimana (n) adalah jumlah observasi dan (k) adalah jumlah
variabel. Uji ini dilakukan dengan membandingkan signifikansi F
hitung dengan F tabel dengan ketentuan sebagai berikut :
• Jika F hitung ≤ F tabel, maka Ho diterima
• Jika F hitung > F tabel, maka Ha diterima
4. Uji Hipotesis
Ketepatan fungsi regresi sampel dalam menaksir nilai aktual
dapat diukur dari goodness of fitnya. Secara statistik setidaknya ini
dapat diukur dari koefisien determinasi, nilai statistik F dan nilai
statistik t. Perhitungan statistik disebut signifikan secara statistik
apabila uji statistiknya berada dalam daerah kritis (daerah dimana Ho
ditolak). Sebaliknya disebut tidak signifikan bila nilai uji statistiknya
berada dalam daerah dimana Ho diterima (Ghozali, 2016:95).
Pengujian terhadap hipotesis dilakukan dengan cara sebagai berikut :
Aryanti., Mawardi., Selvi Andesta. (2016). Pengaruh ROA, ROE, NPM dan EPS
Terhadap Return Saham pada Perusahaan yang Terdaftar di Jakarta Islamic
Index (JII). I-Finance Vol. 2, No.2.
Gunawan, Barbara & Rizki Putri Hardyani. (2014). Analisis Pengaruh Pengukuran
Kinerja Keuangan dalam Memprediksi Return Saham pada Perusahaan
Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Jurnal Akuntansi Vol. 2,
No. 1.
Kurnia, Ade & Deannes Isynuwardhana, SE., MM. (2015). Pengaruh Return On
Asset (ROA), Debt To Equity Ratio (DER), dan Size Perusahaan Terhadap
Return Saham (Studi Kasus Pada Perusahaan Sektor Property dan Real Estate
yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2011 – 2014). E-Proceeding of
Management Vol. 2, No. 3. ISSN: 2355-9357.
Risdiyanto & Suhermin. (2016). Pengaruh ROI, EPS, dan PER Terhadap Return
Saham pada Perusahaan Farmasi. Jurnal Ilmu dan Riset Manajemen Vol. 5, No.
7. ISSN: 2461-0593
Simanjuntak, Pibrianti Dahlia Lastria & Raina Linda Sari. (2014). Analisis Pengaruh
Return On Asset, Net Profit Margin, Earning Per Share terhadap Return Saham
pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di BEI. Jurnal Ekonomi dan
Keuangan Vol. 2, No. 7. ISSN: 2303-3525.