Agenda
Sengketa Perpajakan
Banding
Peninjauan Kembali
2
KEBERATAN
3
KEBERATAN
• Suatu = satu keberatan satu jenis pajak dan satu masa / tahun pajak.
• Keberatan yang diajukan adalah mengenai materi atau isi dari ketetapan
pajak, yaitu jumlah rugi berdasarkan ketentuan peraturan perundang-
undangan perpajakan, jumlah besarnya pajak, atau pemotongan atau
pemungutan pajak.
• Apabila Wajib Pajak berpendapat bahwa jumlah rugi, jumlah pajak, dan
pemotongan atau pemungutan pajak tidak sebagaimana mestinya.
• Keberatan diajukan oleh Wajib Pajak dengan menyampaikan surat
keberatan. (PMK 194/2007)
4
KEBERATAN
6
KEBERATAN
• Dalam hal Wajib Pajak mengajukan keberatan, jangka waktu pelunasan pajak
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (3) atau ayat (3a) atas jumlah pajak
yang belum dibayar pada saat pengajuan keberatan, tertangguh sampai dengan 1
(satu) bulan sejak tanggal penerbitan Surat Keputusan Keberatan. (Pasal 25 ayat 7
UU KUP (baru))
• Dalam hal Wajib Pajak mengajukan keberatan, jangka waktu pelunasan pajak
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (3) atau ayat (3a) atas jumlah pajak
yang belum dibayar pada saat pengajuan keberatan, tertangguh sampai dengan 1
(satu) bulan sejak tanggal penerbitan Surat Keputusan Keberatan. (Pasal 25 ayat 7
UU KUP (baru))
• Dalam hal WP mengajukan permohonan banding, sanksi administrasi berupa denda
sebesar 50% (lima puluh persen) sebagaimana dimaksud pada ayat (9) tidak
dikenakan. (Pasal 25 ayat 10 KUP (baru))
7
KEBERATAN
• Surat Keputusan Keberatan adalah surat keputusan atas keberatan
terhadap surat ketetapan pajak atau terhadap pemotongan atau
pemungutan oleh pihak ketiga yang diajukan oleh Wajib Pajak.
• Direktur Jenderal Pajak dalam jangka waktu paling lama 12 (dua belas)
bulan sejak tanggal surat keberatan diterima harus memberi keputusan
atas keberatan yang diajukan. (Pasal 26 ayat 1 UU KUP)
• Keputusan Direktur Jenderal Pajak atas keberatan dapat berupa
mengabulkan seluruhnya atau sebagian, menolak atau menambah
besarnya jumlah pajak yang masih harus dibayar. (Pasal 26 ayat 3 UU
KUP)
• Apabila jangka waktu sebagaimana dimaksud pada ayat (1) telah
terlampaui dan Direktur Jenderal Pajak tidak memberi suatu
keputusan, keberatan yang diajukan tersebut dianggap dikabulkan.
(Pasal 26 ayat 5 UU KUP)
8
BANDING
• Wajib Pajak dapat mengajukan permohonan banding hanya kepada badan
peradilan pajak atas Surat Keputusan Keberatan sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 26 ayat (1). - {Pasal 27 ayat 1}
• Permohonan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diajukan secara tertulis
dalam bahasa Indonesia dengan alasan yang jelas paling lama 3 (tiga) bulan
sejak Surat Keputusan Keberatan diterima dan dilampiri dengan salinan Surat
Keputusan Keberatan tersebut. - {Pasal 27 ayat 3}
• Pengajuan permohonan banding tidak menunda kewajiban membayar pajak dan
pelaksanaan penagihan pajak. - (Pasal 27 ayat 5)
• Dalam hal permohonan banding ditolak atau dikabulkan sebagian, WP dikenai
sanksi administrasi berupa denda sebesar 100% (seratus persen) dari jumlah
pajak berdasarkan Putusan Banding dikurangi dengan pembayaran pajak yang
telah dibayar sebelum mengajukan keberatan. - (Pasal 27 ayat 5d UU KUP
(baru))
9
CONTOH BANDING
• Contoh:
Misalkan PT ABC pada contoh sebelumnya mengajukan banding, maka
kekurangan pembayaran pajak (Rp18juta), tertangguh sampai dengan 1
bulan sejak tanggal penerbitan Putusan Banding.
• Sanksi administrasi berupa bunga 2% per bulan (Pasal 19) atas jumlah
Rp18juta tidak diberlakukan.
• Misalkan permohonan banding PT ABC ditolak dengan Putusan Banding
tanggal 20 Agustus 2009, maka atas jumlah pajak berdasarkan Putusan
Banding dikurangi dengan pajak yang telah dibayar sebelum mengajukan
keberatan yaitu Rp18juta dikenai sanksi administrasi berupa denda
sebesar 100% atau Rp18juta.
10
PUTUSAN BANDING
• Putusan Banding adalah putusan badan peradilan pajak atas banding
terhadap Surat Keputusan Keberatan yang diajukan oleh Wajib
Pajak.(Pasal 1 angka 31 UU KUP)
• Putusan Pengadilan Pajak merupakan putusan pengadilan khusus di
lingkungan peradilan tata usaha negara. - {Pasal 27 ayat 2 UU KUP
(baru)}
11
GUGATAN
• Gugatan Wajib Pajak atau Penanggung Pajak terhadap (Pasal 23) :
a. pelaksanaan Surat Paksa, Surat Perintah Melaksanakan Penyitaan,
atau Pengumuman Lelang;
b. keputusan pencegahan dalam rangka penagihan pajak;
c. keputusan yang berkaitan dengan pelaksanaan keputusan
perpajakan, selain yang ditetapkan dalam Pasal 25 ayat (1) dan Pasal
26;
d. penerbitan surat ketetapan pajak atau Surat Keputusan Keberatan
yang dalam penerbitannya tidak sesuai dengan prosedur atau tata
cara yang telah diatur dalam ketentuan peraturan perundang-
undangan perpajakan
• Hanya dapat diajukan kepada badan peradilan pajak
• Termasuk SK Pembetulan yang berkaitan dengan STP dan SK
Pengurangan Sanksi Administrasi atau Penghapusan Sanksi
Administrasi yang berkaitan dengan STP yang sebelumnya diatur
dalam ayat tersendiri.
12
SENGKETA PAJAK
13
PENGADILAN PAJAK
14
KEKUASAAN PENGADILAN PAJAK
16
GUGATAN
• Gugatan diajukan secara tertulis dalam Bahasa Indonesia kepada Pengadilan Pajak
• Jangka Waktu untuk mengajukan Gugatan terhadap pelaksanaan penagihan Pajak adalah
14 hari sejak tanggal pelaksanaan penagihan
• Jangka waktu untuk mengajukan Gugatan terhadap Keputusan adalah 30 hari sejak
tanggal diterima Keputusan yang digugat.
• Gugatan yang telah dicabut melalui penetapan atau putusan tidak dapat diajukan
kembali.
• Gugatan tidak menunda atau menghalangi dilaksanakannya penagihan Pajak atau
kewajiban perpajakan.
• Penggugat dapat mengajukan permohonan agar tindak lanjut pelaksanaan penagihan
Pajak ditunda selama pemeriksaan Sengketa Pajak sedang berjalan, sampai ada putusan
Pengadilan Pajak.
17
Keputusan Pengadilan
• Putusan Pengadilan Pajak merupakan putusan akhir dan mempunyai
kekuatan hukum tetap.
• Pengadilan Pajak dapat mengeluarkan putusan sela atas Gugatan
berkenaan dengan permohonan penundaan penagihan pajak
• Pihak-pihak yang bersengketa dapat mengajukan peninjauan kembali atas
putusan Pengadilan Pajak kepada Mahkamah Agung.
• Keputusan pengadilan pajak dapat:
• Menolak
• Mengabulkan sebagian atau seluruhnya;
• Menambah Pajak yang harus dibayar;
• tidak dapat diterima;
• membetulkan kesalahan tulis dan/atau kesalahan hitung; dan/atau
membatalkan
PENINJAUAN KEMBALI