SENGKETA PAJAK
SENGKETA PAJAK
Sengketa Pajak adalah sengketa yang timbul dalam bidang perpajakan antara Wajib
Pajak atau penanggung Pajak dengan pejabat yang berwenang sebagai akibat
dikeluarkannya keputusan yang dapat diajukan
Banding atau Gugatan kepada Pengadilan Pajak
berdasarkan peraturan perundang-undangan perpajakan, termasuk Gugatan atas
pelaksanaan penagihan berdasarkan Undang-undang Penagihan Pajak dengan Surat
Paksa.
(Pasal 1 angka 5 UU Pengadilan Pajak)
yaitu kesalahan yaitu kekeliruan dalam penerapan tarif, yaitu antara lain
yang berasal dari kekeliruan penerapan persentase Norma kesalahan penulisan
penjumlahan dan Penghitungan Penghasilan Neto, nama, alamat, NPWP,
atau pengurangan kekeliruan penerapan sanksi administrasi, nomor ketetapan
dan atau perkalian kekeliruan Penghasilan Tidak Kena Pajak pajak, jenis pajak,
dan atau (PTKP), kekeliruan penghitungan PPh masa atau tahun
pembagian suatu dalam tahun berjalan, kekeliruan pajak dan tanggal
bilangan. pengkreditan pajak. jatuh tempo.
PEMBETULAN SUATU KEPUTUSAN
Direktur Jenderal Pajak dalam jangka waktu paling lama 6 (enam) bulan
sejak tanggal surat permohonan pembetulan diterima, harus memberi
keputusan atas permohonan pembetulan yang diajukan Wajib Pajak
sebagaimana dimaksud pada ayat (1). (Pasal 16 ayat 2)
Apabila jangka waktu sebagaimana dimaksud pada ayat (2) telah lewat,
tetapi Direktur Jenderal Pajak tidak memberi suatu keputusan, permohonan
pembetulan yang diajukan tersebut dianggap dikabulkan. (Pasal 16 ayat 3)
Apabila diminta oleh Wajib Pajak, Direktur Jenderal Pajak wajib memberikan
keterangan secara tertulis mengenai hal-hal yang menjadi dasar untuk menolak
atau mengabulkan sebagian permohonan Wajib Pajak sebagaimana dimaksud pada
ayat (1). (Pasal 16 ayat 4)
PENGURANGAN/PENGHAPUSAN SANKSI ADMINISTRASI
Direktur Jenderal Pajak karena jabatan atau atas permohonan Wajib Pajak dapat
mengurangkan atau menghapuskan sanksi administrasi berupa bunga, denda, dan
kenaikan yang terutang menurut ketentuan peraturan perundang-undangan
perpajakan dalam hal sanksi tersebut dikenakan karena kekhilafan Wajib Pajak
atau bukan karena kesalahannya;
(Pasal 36 ayat (1) huruf a UU KUP)
Direktur Jenderal Pajak dalam jangka waktu paling lama 6 (enam) bulan
sejak tanggal permohonan diterima, harus memberi keputusan atas
permohonan yang diajukan. (Pasal 36 ayat 1c)
Apabila jangka waktu tersebut telah lewat tetapi Direktur Jenderal Pajak
tidak memberi suatu keputusan, permohonan WP dianggap dikabulkan.
Apabila diminta oleh WP, Dirjen Pajak wajib memberikan keterangan secara
tertulis hal-hal yang menjadi dasar untuk menolak atau mengabulkan sebagian
permohonan WP sebagaimana dimaksud pada ayat (1c). (Pasal 36 ayat 1e)
PENGURANGAN/PENGHAPUSAN SANKSI ADMINISTRASI
Dalam hal WP mengajukan permohonan kedua, permohonan tsb harus diajukan dalam jangka
waktu paling lama 3 (tiga) bulan sejak tgl keputusan Dirjen Pajak atas permohonan yang
pertama dikirim;
Peraturan Menteri Keuangan Nomor 21/PMK.03/2008 (dicabut) diganti
PMK No: 8/PMK.03/2013 tgl. 2 Jan 2013
PENGURANGAN / PEMBATALAN KETETAPAN PAJAK
YANG TIDAK BENAR
Direktur Jenderal Pajak karena jabatan atau atas permohonan Wajib Pajak dapat
mengurangkan atau membatalkan surat ketetapan pajak yang tidak benar.
(Pasal 36 ayat 1 huruf b)
Direktur Jenderal Pajak dalam jangka waktu paling lama 6 (enam) bulan
sejak tanggal permohonan diterima, harus memberi keputusan atas
permohonan yang diajukan. (Pasal 36 ayat 1c)
Apabila jangka waktu tersebut telah lewat tetapi Direktur Jenderal Pajak
tidak memberi suatu keputusan, permohonan WP dianggap dikabulkan.
Apabila diminta oleh WP, Dirjen Pajak wajib memberikan keterangan secara
tertulis hal-hal yang menjadi dasar untuk menolak atau mengabulkan sebagian
permohonan WP sebagaimana dimaksud pada ayat (1c). (Pasal 36 ayat 1e)
PENGURANGAN / PEMBATALAN KETETAPAN PAJAK
YANG TIDAK BENAR
Permohonan dapat diajukan oleh Wajib Pajak dalam hal, al:
- Wajib Pajak tidak mengajukan keberatan;
- Wajib Pajak mengajukan keberatan tetapi kemudian mencabut pengajuan
keberatan tersebut; atau
- WP mengajukan keberatan, tetapi tidak dipertimbangkan.
Permohonan hanya dapat diajukan oleh Wajib Pajak paling banyak 2 (dua) kali. (Pasal 36
ayat 1a)
Direktur Jenderal Pajak dalam jangka waktu paling lama 6 (enam) bulan
sejak tanggal permohonan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diterima,
harus memberi keputusan atas permohonan yang diajukan.
(Pasal 36 ayat 1c)
Apabila jangka waktu tersebut telah lewat tetapi Direktur Jenderal Pajak
tidak memberi suatu keputusan, permohonan WP dianggap dikabulkan.
Apabila diminta oleh WP, Dirjen Pajak wajib memberikan keterangan secara
tertulis hal-hal yang menjadi dasar untuk menolak atau mengabulkan sebagian
permohonan WP sebagaimana dimaksud pada ayat (1c). (Pasal 36 ayat 1e)
PENGURANGAN / PEMBATALAN SURAT TAGIHAN PAJAK
Permohonan harus memenuhi persyaratan sbb:
Direktur Jenderal Pajak karena jabatan atau atas permohonan Wajib Pajak dapat
membatalkan hasil pemeriksaan pajak atau surat ketetapan pajak dari hasil
pemeriksaan yang dilaksanakan tanpa: 1. penyampaian surat pemberitahuan hasil
pemeriksaan; atau 2. pembahasan akhir hasil pemeriksaan dengan Wajib Pajak.
(Pasal 36 ayat 1 huruf d)
Permohonan hanya dapat diajukan oleh Wajib Pajak paling banyak 1 (satu) kali. (Pasal 36
ayat 1b)
Direktur Jenderal Pajak dalam jangka waktu paling lama 6 (enam) bulan sejak
tanggal permohonan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diterima, harus memberi
keputusan atas permohonan yang diajukan. (Pasal 36 ayat 1c)
Apabila jangka waktu tersebut telah lewat tetapi Direktur Jenderal Pajak
tidak memberi suatu keputusan, permohonan WP dianggap dikabulkan.
Apabila diminta oleh WP, Dirjen Pajak wajib memberikan keterangan secara
tertulis hal-hal yang menjadi dasar untuk menolak atau mengabulkan sebagian
permohonan WP sebagaimana dimaksud pada ayat (1c). (Pasal 36 ayat 1e)
PEMBATALAN HASIL PEMERIKSAAN DAN SKP
Pembahasan akhir hasil pemeriksaan dianggap telah dilaksanakan apabila pemeriksa pajak
telah memberikan kesempatan untuk hadir kepada WP dlm rangka pembahasan akhir dan
WP tidak menggunakan hak tersebut sesuai dengan batas waktu yang ditentukan;
Keberatan harus diajukan dalam jangka waktu 3 (tiga) bulan sejak tanggal dikirim surat ketetapan
pajak atau sejak tanggal pemotongan atau pemungutan pajak sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
kecuali apabila WP dapat menunjukkan bahwa jangka waktu tersebut tidak dapat dipenuhi karena
keadaan di luar kekuasaannya. (ayat 3)
Dalam hal Wajib Pajak mengajukan keberatan atas surat ketetapan pajak,
Wajib Pajak wajib melunasi pajak yang masih harus dibayar paling sedikit
sejumlah yang telah disetujui Wajib Pajak dalam pembahasan akhir hasil
pemeriksaan, sebelum surat keberatan disampaikan. (ayat 3a)
Catatan: Jumlah kekurangan pembayaran pokok pajak ditambah sanksi
administrasi, berlaku utk Tahun Pajak 2008 dan seterusnya
Surat keberatan ditandatangani oleh WP, dan dalam hal ditandatangani oleh bukan WP surat
keberatan tersebut harus dilampiri dengan surat kuasa khusus. (PMK 194/2007)
Keberatan yang tidak memenuhi persyaratan di atas tidak dianggap sebagai surat
keberatan, sehingga tidak dipertimbangkan. (ayat 4)
Hak WP lainnya berkaitan dengan pengajuan keberatan
Apabila diminta oleh Wajib Pajak untuk keperluan pengajuan keberatan, Direktur
Jenderal Pajak wajib memberikan keterangan secara tertulis hal-hal yang menjadi
dasar pengenaan pajak, penghitungan rugi, atau pemotongan atau pemungutan
pajak.(Pasal 25 ayat 6 UU KUP)
Dirjen Pajak wajib memberi keterangan yang diminta oleh WP dalam jangka waktu paling
lama 20 (dua puluh) hari kerja sejak surat permintaan WP diterima.
WP tidak dapat mengajukan permohonan pengurangan atau pembatalan skp yang tidak
benar. . (PMK 194/2007, dicabut diganti NOMOR 9/PMK.03/2013 Tgl 2 Jan 2013)
JANGKA WAKTU PELUNASAN PAJAK AKIBAT
PENGAJUAN KEBERATAN
Pengajuan keberatan tidak menunda kewajiban membayar pajak dan pelaksanaan DIUBAH
penagihan pajak. (Pasal 25 ayat 7)
Dalam hal Wajib Pajak mengajukan keberatan, jangka waktu pelunasan pajak sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 9 ayat (3) atau ayat (3a) atas jumlah pajak yang belum dibayar pada
saat pengajuan keberatan, tertangguh sampai dengan 1 (satu) bulan sejak tanggal
penerbitan Surat Keputusan Keberatan. (Pasal 25 ayat 7 UU KUP (baru))
Satu bulan sejak tanggal diterbitkan Sanksi administrasi berupa bunga 2% per
SKPKB atau SKPKBT bulan (Pasal 19) tidak diberlakukan.
Dalam hal keberatan WP ditolak atau dikabulkan sebagian, WP dikenai sanksi administrasi
berupa denda sebesar 50% (lima puluh persen) dari jumlah pajak berdasarkan keputusan
keberatan dikurangi dengan pajak yang telah dibayar sebelum mengajukan keberatan.
(Pasal 25 ayat 9 UU KUP (baru))
Dalam hal WP mengajukan permohonan banding, sanksi administrasi berupa denda sebesar 50% (lima
puluh persen) sebagaimana dimaksud pada ayat (9) tidak dikenakan. (Pasal 25 ayat 10 KUP (baru))
Contoh:
Setelah dilakukan pemeriksaan atas SPT PPh badan tahun 2008 atas nama
PT ABC diterbitkan SKPKB tertanggal 10 Oktober 2009 dengan rincian sbb:
Jumlah Pokok Pajak Rp120.000.000,00
Jumlah kredit pajak Rp100.000.000,00
Jumlah kekurangan pembayaran pokok pajak Rp 20.000.000,00
Besarnya sanksi administrasi (2% x 10 bulan) Rp 4.000.000,00
Jumlah pajak yang masih harus dibayar Rp 24.000.000,00
Sanksi administrasi berupa bunga 2% per bulan (Pasal 19) atas jumlah Rp18juta
tidak diberlakukan.
Misalkan keberatan PT ABC ditolak dengan SK Keberatan tanggal 20 Februari 2010,
maka atas jumlah pajak berdasarkan keputusan keberatan dikurangi dengan pajak
yang telah dibayar sebelum mengajukan keberatan yaitu Rp18juta dikenai sanksi
administrasi berupa denda sebesar 50% atau Rp9juta.
Dalam hal Wajib Pajak mengajukan keberatan atas surat ketetapan pajak
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13 ayat (1) huruf b dan huruf d, Wajib Pajak
yang bersangkutan harus dapat membuktikan ketidakbenaran ketetapan pajak
tersebut. (Pasal 26 ayat 4 UU KUP)
Atas SKPKB yang diterbitkan karena SPT tidak disampaikan dalam jangka
waktunya dan setelah ditegur secara tertulis tidak disampaikan sebagaimana
ditentukan dalam Surat Teguran dan SKPKB yang diterbitkan karena kewajiban
pembukuan (Pasal 28) dan kewajiban ketika dilakukan pemeriksaan (Pasal 29)
tidak dipenuhi.
PENERBITAN SURAT KEPUTUSAN KEBERATAN
Surat Keputusan Keberatan adalah surat keputusan atas keberatan terhadap surat
ketetapan pajak atau terhadap pemotongan atau pemungutan oleh pihak ketiga yang
diajukan oleh Wajib Pajak.
Direktur Jenderal Pajak dalam jangka waktu paling lama 12 (dua belas)
bulan sejak tanggal surat keberatan diterima harus memberi keputusan atas
keberatan yang diajukan. (Pasal 26 ayat 1 UU KUP)
Permohonan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diajukan secara tertulis dalam bahasa
Indonesia dengan alasan yang jelas paling lama 3 (tiga) bulan sejak Surat Keputusan
Keberatan diterima dan dilampiri dengan salinan Surat Keputusan Keberatan tersebut.
{Pasal 27 ayat 3}
JANGKA WAKTU PELUNASAN PAJAK AKIBAT
PENGAJUAN BANDING
Pengajuan permohonan banding tidak menunda kewajiban membayar pajak dan
pelaksanaan penagihan pajak.
(Pasal 27 ayat 5)
DIHAPUS
Jangka waktu 1 bulan Tertangguh 1 (satu) bulan Sanksi administrasi berupa denda
sejak terbit SKPKB, sejak tanggal penerbitan 2% per bulan (Pasal 19) tidak
SKPKBT. Surat Keputusan Keberatan diberlakukan.
Dalam hal permohonan banding ditolak atau dikabulkan sebagian, WP dikenai sanksi
administrasi berupa denda sebesar 100% (seratus persen) dari jumlah pajak berdasarkan
Putusan Banding dikurangi dengan pembayaran pajak yang telah dibayar sebelum
mengajukan keberatan.
(Pasal 27 ayat 5d UU KUP (baru))
Contoh:
Misalkan PT ABC pada contoh sebelumnya mengajukan banding,
maka kekurangan pembayaran pajak (Rp18juta), tertangguh
sampai dengan 1 bulan sejak tanggal penerbitan Putusan
Banding.
Sanksi administrasi berupa bunga 2% per bulan (Pasal 19) atas jumlah Rp18juta
tidak diberlakukan.
DIUBAH
Catatan: Sesuai dengan UU Nomor 4 Tahun 2004 tentang Kekuasaan Kehakiman, dalam
penjelasan Pasal 15 ayat 1 yang menyatakan bahwa: “Yang dimaksud dengan “pengadilan
khusus” dalam ketentuan ini antara lain … pengadilan pajak di lingkungan peradilan tata
usaha negara.”
Pasal 23 UU KUP GUGATAN
Gugatan Wajib Pajak atau Penanggung Pajak terhadap :
a. pelaksanaan Surat Paksa, Surat Perintah Melaksanakan Penyitaan, atau
Pengumuman Lelang;
b. keputusan pencegahan dalam rangka penagihan pajak;
c. keputusan yang berkaitan dengan pelaksanaan keputusan perpajakan,
selain yang ditetapkan dalam Pasal 25 ayat (1) dan Pasal 26;
d. penerbitan surat ketetapan pajak atau Surat Keputusan Keberatan yang
dalam penerbitannya tidak sesuai dengan prosedur atau tata cara yang telah
diatur dalam ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan
hanya dapat diajukan kepada badan peradilan pajak
1 Januari
2008
Pasal 64
HAK & KEWAJIBAN TERTENTU YANG BERLAKU
UU 28 TAHUN 2007 & PP 74 TAHUN 2011
Pasal 64
HAK & KEWAJIBAN TERTENTU YANG BERLAKU
UU 28 TAHUN 2007 & PP 74 TAHUN 2011
untuk pengungkapan
persyaratan & prosedur pengungkapan ketidakbenaran perbuatan yg
ketidakbenaran perbuatan Ps. 7 PP 74/2011 disampaikan setelah
31 Desember 2011
Pembukuan S
BANDING
E
Penetapan
L
Pembayaran Ketetapan Surat Kep. E
Hak dan Pajak Keberatan S
kewajiban Menyampai- A
kan SPT PUTUSAN I
Setuju? Setuju? BANDING
Diperiksa ?
Tidak Tidak
5 Th Ya Ya
Ya
Tidak
UPAYA PENYELESAIAN
DI DJP
PENGURANGAN/PENGHAPUSAN/
PEMBATALAN (Ps 36)
PEMBETULAN
35
CONTOH
o PT ‘X’ diterbitkan SKPKB PPN Masa Pajak Februari 2012, dengan rincian
sebagai berikut:
Pajak Keluaran Rp 100.000.000,-
Pajak Masukan Rp 75.000.000,-
o Dari Pajak Masukan tersebut terdapat 1 Faktur Pajak sebesar Rp 7.500.000,-
terdapat kekeliruan dalam penghitungan PM pada saat pemeriksaan menjadi
sebesar Rp 5.700.000,-
Bagaimana kalau ada ada Faktur Pajak yang tidak diperhitungkan sebagai PM
pada surat ketetapan pajak?
Ps 34 PP 74/2011
PEMBETULAN
surat SKPKB SKPKBT
ketetapan kesalahan
pajak SKPN SKPLB tulis Karena Jabatan
SK Keberatan SK Pembetulan
kesalahan Dapat
hitung dibetulkan
SK Pengurangan Sanksi Administrasi
DIRJEN PAJAK
SK Penghapusan Sanksi Administrasi
Termasuk pembetulan
• SPPT
• skp (PBB)
• STP PBB
• SK Pemberian Pengurangan PBB
• SK Pengurangan Denda Administrasi PBB
38
Kesalahan tulis
6 1
2
5
kekeliruan penerapan
kekeliruan penghitungan Pajak persentase Norma
Penghasilan dalam tahun Penghitungan Penghasilan Neto
berjalan
WAJIB DIRJEN
PAJAK PAJAK
Harus memenuhi
persyaratan:
diajukan secara tertulis dalam bahasa Indonesia
mengemukakan alasan permohonan
1 permohonan untuk 1 skp, STP, atau surat keputusan lain yang
terkait dengan bidang perpajakan
ditandatangani oleh WP, dan dalam hal ditandatangani oleh
bukan WP, dilampiri surat kuasa khusus
SK PEMBETULAN SECARA JABATAN
Permohonan pembetulan
dianggap dikabulkan apabila
jasa ekspedisi atau
POS secara langsung dalam 6 bln:
jasa kurir
a. Dirjen Pajak tidak
Bukti Pengiriman Bukti Tanda Bukti Pengiriman memberi keputusan; dan
Surat Terima Surat b. Permohonan tidak
dikembalikan.
46
KEBERATAN
48
KEADAAN DI LUAR KEKUASAAN WAJIB PAJAK
setelah WP mengajukan keberatan terdapat penerbitan SK Pembetulan oleh Dirjen Pajak secara jabatan yang
mengakibatkan jumlah pajak bertambah, proses penyelesaian keberatan tetap dilanjutkan oleh Dirjen Pajak.
50
KEBERATAN
50%
keberatan
menambah
PENCABUTAN PENGAJUAN KEBERATAN
DIRJEN PAJAK
SURAT
SPUH SK KEBERATAN
KEBERATAN
12 bulan
52
KEBERATAN
WP Keberatan
tidak dipertimbangkan
Dirjen Pajak
WP dapat mencabut
pengajuan keberatan
Sejak pengajuan
keberatan SPUH SKPKB & SKPKBT
diterima oleh
12 bulan menjadi utang pajak
Dirjen Pajak s.d.
&
tgl SK Keberatan
tidak dikenai denda 50%
diterbitkan
SK
KEBERATAN
TIDAK
DIPERTIMBANGKAN
yang diminta pada saat pemeriksaan tetapi tidak diberikan oleh Wajib Pajak
DIPERTIMBANGKAN
buku, catatan,
data, informasi, yang diminta pada saat pemeriksaan tetapi tidak diberikan oleh WP karena
berada di pihak ketiga dan belum diperoleh Wajib Pajak pada saat pemeriksaan
atau keterangan
lain yang skp yang Ph Kena Pajaknya dihitung secara jabatan terbatas pada:
diterima/diperoleh 1. dokumen yang terkait dengan penghitungan peredaran usaha atau
penghasilan bruto dalam rangka penghitungan penghasilan neto secara
pada proses jabatan; dan
penyelesaian 2. dokumen kredit pajak sebagai pengurang PPh.
keberatan
DAPAT
DIPERTIMBANGKAN
yang tidak diminta pada saat pemeriksaan dan keberatan tetapi diberikan oleh
Wajib Pajak
yang tidak diminta pada saat pemeriksaan tetapi diperlukan dan diminta oleh
Dirjen Pajak serta diberikan oleh WP
54
JANGKA WAKTU PENYELESAIAN
KEBERATAN
12 BULAN
SEJAK PERMOHONAN
DITERIMA
Apabila jangka waktu tersebut terlampaui dan Dirjen Pajak tidak memberikan suatu
keputusan, Keberatan WP dianggap dikabulkan.
DAPAT
59
PENGURANGAN/PENGHAPUSAN
SANKSI ADMINISTRASI
Dirjen Pajak karena jabatan atau atas permohonan WP dapat
mengurangkan atau menghapuskan sanksi administrasi
61
PERSYARATAN PERMOHONAN PENGURANGAN/PENGHAPUSAN
SANKSI ADMINISTRASI
1 permohonan untuk 1 skp/STP, kecuali STP Pasal 19 ayat (1) KUP, sepanjang terkait
dengan skp yg sama maka 1 permohonan dapat diajukan untuk lebih dari satu STP
sanksi administrasi
PS. 8 (2) & (2a) dapat diberikan
UU KUP pengurangan/
Permohonan penghapusan sanksi
atas administrasi sehingga
sanksi >24 bln besarnya sanksi
sanksi administrasi untuk permohonan yg
Ps. 9 (2a) & (2b) administrasi sebesar 2%
diajukan oleh WP
UU KUP atau /bln dikenakan untuk
setelah 31 Des 2011
Ps. 19 (1) UU KUP paling lama 24 bln
s.d. 31 Des 2013
Pasal 36
PENGURANGAN/PENGHAPUSAN
SANKSI ADMINISTRASI YANG LEBIH DARI 24 BULAN
dengan ketentuan:
diberikan pengurangan
menjadi 24 bulan
sanksi administrasi belum dibayar atau belum dilunasi oleh WP
64
PENGURANGAN ATAU PENGHAPUSAN SANKSI ADMINISTRASI
MENJADI <24 BLN
WP dikenai sanksi administrasi karena kesalahan DJP selain yang tercakup Pasal 16 KUP
WP dikenai sanksi administrasi karena keadaan yang disebabkan oleh pihak ke-3 dan
bukan karena kesalahan WP
65
PENGURANGAN ATAU PEMBATALAN
SURAT KETETAPAN PAJAK YANG TIDAK
BENAR
66
PENGURANGAN/PEMBATALAN skp
67
KETENTUAN PERMOHONAN PENGURANGAN/PEMBATALAN
SKP YANG TIDAK BENAR
Surat Permohonan
WAJIB PAJAK DIRJEN PAJAK
Dengan ketentuan
tidak dapat diajukan dalam hal surat ketetapan pajak tersebut diajukan keberatan, tetapi dicabut
oleh Wajib Pajak
68
PERSYARATAN PERMOHONAN PENGURANGAN/PEMBATALAN
SKP YANG TIDAK BENAR
WAJIB PAJAK
tidak diajukan keberatan
telah diajukan keberatan,
tetapi tidak dipertimbangkan
Permohonan Pengurangan/Pembatalan skp
tidak dapat diajukan jika
Buku, catatan, mengajukan keberatan &
atau dokumen dicabut
SK Pengurangan/
Pembatalan skp
Pasal 35
PENGURANGAN ATAU PEMBATALAN
SURAT TAGIHAN PAJAK YANG TIDAK
BENAR
71
PENGURANGAN/PEMBATALAN STP
72
KETENTUAN PERMOHONAN PENGURANGAN/PEMBATALAN
STP YANG TIDAK BENAR
Surat Permohonan
WAJIB PAJAK DIRJEN PAJAK
STP yang tidak benar yang terkait dengan STP yang tidak benar selain STP yang terkait
penerbitan skp dengan penerbitan skp
75
PEMBATALAN HASIL PEMERIKSAAN atau SKP
HASIL PEMERIKSAAN
Dirjen Pajak karena jabatan atau atas permohonan WP
dapat membatalkan hasil pemeriksaan pajak atau skp dari
hasil pemeriksaan atau verifikasi yang dilaksanakan tanpa:
Berdasarkan
Pasal 36 ayat (1)
huruf d 1 penyampaian SPHP atau SPHV
UU KUP
pembahasan akhir hasil pemeriksaan/ verifikasi
2
dengan WP
KETENTUAN PERMOHONAN PEMBATALAN SKP
DARI HASIL PEMERIKSAAN ATAU VERIFIKASI
Surat Permohonan
WAJIB PAJAK DIRJEN PAJAK
dengan ketentuan
77
PERSYARATAN PERMOHONAN PEMBATALAN SKP
DARI HASIL PEMERIKSAAN ATAU VERIFIKASI
78
PEMBATALAN SKP
Catatan:
Untuk pemeriksaan dlm rangka restitusi Ps. 17B (1) UU KUP dilanjutkan dgn
penerbitan:
1. skp sesuai PAHP apabila jangka waktu 12 bulan belum terlewati.
2. SKPLB sesuai SPT apabila jangka waktu 12 bulan terlewati.
Pasal 13
BENTUK KEPUTUSAN YANG DAPAT DIBERIKAN
Pengurangan/Penghapusan
Sanksi Administrasi
mengabulkan seluruhnya
atau sebagian
Pengurangan/Pembatalan
Ketetapan Pajak
menolak
Pembatalan Hasil
Pemeriksaan atau skp Hasil
Pemeriksaan
Wajib Pajak dapat meminta secara tertulis kepada Dirjen Pajak mengenai alasan yang
menjadi dasar untuk menolak atau mengabulkan sebagian permohonan WP
PENGAJUAN PERMOHONAN
Pengurangan/Penghapusan
Sanksi Administrasi Maksimal 2 kali
(permohonan ke-2
Pengurangan/Pembatalan skp paling lama 3 bulan
sejak tgl SK
Pengurangan/Pembatalan STP pertama
81
PENCABUTAN PERMOHONAN WAJIB PAJAK
Permohonan 6 bulan
diterima Surat Keputusan
Dalam hal WP melakukan pencabutan terhadap surat permohonan, WP tidak berhak untuk
mengajukan kembali permohonan yang sama dengan jenis permohonan yang dicabut
82
KEALPAAN PERTAMA KALI
Pasal 29
BANDING DAN
GUGATAN
Pembinaan organisasai,
administrasi & keuangan
oleh Kementerian
Keuangan
UPAYA PENYELESAIAN
DI PENGADILAN PAJAK
BANDING
Pasal 1 angka 6 UUPP
upaya hukum yang dapat dilakukan oleh WP atau penanggung Pajak terhadap suatu
keputusan yang dapat diajukan Banding, berdasarkan peraturan perundang-
undangan perpajakan yang berlaku
Persyaratan Banding
1)Diajukan dalam bahasa Indonesia ke Pengadilan
Pajak
2)Diajukan dalam jangka waktu 3 bulan sejak
tanggal diterima Keputusan yg diajukan banding
3)1 keputusan diajukan 1 surat banding
4)Diajukan dengan disertai alasan yg jelas dan
dicantumkan tanggal terima SK yang dibanding
5)Pada surat banding dilampirkan salinan SK yang
dibanding
6)Jumlah pajak yang terutang telah dibayar
sebesar 50%
UPAYA PENYELESAIAN DI PENGADILAN PAJAK
HAL-HAL
sehubungan dengan pengajuan BANDING
Jumlah pajak yang belum dibayar tertangguh hingga 1 bulan sejak tanggal
2
Putusan Banding
Jumlah pajak yang diajukan banding belum merupakan utang pajak sehingga
3
tidak ditagih dengan surat paksa
PEMBUKTIAN
Alat bukti di Pengadilan Pajak
1)Surat atau tulisan
2)Keterangan ahli
3)Keterangan para saksi
4)Pengakuan para pihak, dan/atau
5)Pengetahuan hakim
mengabulkan sebagian
Dari
menambah pajak yg harus
[jumlah pajak bdsk
dibayar
Putusan Banding]
membetulkan kesalahan tulis denda
-/-
dan/atau kesalahan hitung yg sebesar [pembayaran pajak yg
menambah pajak yg masih 100% telah dibayar sebelum
harus dibayar mengajukan keberatan]
Putusan
Banding menolak
Pasal 32
GUGATAN
Selain:
Pelaksanaan Surat Paksa, SPMP, atau 1. Skp yg penerbitannya telah sesuai
Pengumuman Lelang
dengan prosedur/ tata cara
penerbitan;
Keputusan pencegahan 2. SK Pembetulan;
3. SK Keberatan yg penerbitannya telah
sesuai prosedur/ tata cara
keputusan yang berkaitan dengan penerbitan;
pelaksanaan keputusan perpajakan,
4. SK Pengurangan Sanksi Administrasi;
selain SK-Keberatan
5. SK Penghapusan Sanksi Administrasi;
Penerbitan skp atau SK-Keberatan 6. SK Pengurangan Ketetapan Pajak;
yang penerbitannya tidak sesuai 7. SK Pembatalan Ketetapan Pajak; dan
prosedur yg berlaku 8. SKPPKP
94
Persyaratan Gugatan
(Ps 40 & 41)
skp
1. tidak didasarkan pada hasil: Verifikasi;
Pemeriksaan;
2. Masa Pajak, Bagian Tahun Pemeriksaan ulang;
Pajak atau Tahun Pajak tidak Pemeriksaan Bukper SKPKB (Ps. 13A UU KUP)
sesuai dengan hasil:
SK Keberatan
Tidak didahului dengan penyampaian surat pemberitahuan untuk hadir kepada
Wajib Pajak.
Pasal 38 & 39
GUGATAN
Tindak Lanjut atas Putusan Gugatan
skp
menerbitkan kembali skp sesuai dengan prosedur atau tata cara penerbitan, kecuali:
Pasal 17B ayat (1)
1. apabila jangka waktu 12 bulan (Pasal 17B (1) UU KUP) belum terlewati, skp
diterbitkan sesuai dengan prosedur atau tata cara yang sesuai.
2. apabila jangka waktu 12 bulan (Pasal 17B (1) UU KUP) terlewati, SKPLB diterbitkan
sesuai dengan SPT.
SK Keberatan
menerbitkan kembali SK Keberatan sesuai dengan prosedur atau tata cara penerbitan
Dirjen Pajak menyelesaikan keberatan yg diajukan oleh WP paling lama 12 bulan
dihitung sejak Putusan Gugatan diterima oleh Dirjen Pajak
Pasal 40 & 41
- dlm jangka waktu 30 hr sjk tgl putusan diucapkan
- dlm jangka waktu 7 hr sjk tgl putusan sela diucapkan
Pemohon Banding/
Dikirim dgn surat Penggugat
Sekretaris PP PARA
PIHAK
Salinan putusan/ Terbanding/
penetapan Tergugat
(DJP)
dlm jangka waktu
30 hr sjk tgl
diterima putusan
PENINJAUAN KEMBALI
PENINJAUAN KEMBALI
Pasal 42
OK, sampai disini dulu