TRISAKT
I
SENGKETA
PAJAK KETENTUAN
UMUM PERPAJAKAN
KELOMPOK 3
NAMA ANGGOTA KELOMPOK :
Deby Sabila Halfan 024032001092
DOSEN PENGAJAR : Ina Aqmarina 0240320011098
IDA NYOMAN BAGUS Gadis Indah Sari 024032001108
Audry Vergenia 024032001109
SUKADANA, S.E. M.M
Della Amelia Putri 024032001110
Annisa Rochmah 024032001111
Marccela Debora 024032001122
PENGERTIAN SENGKETA PAJAK
Definisi Sengketa Pajak menurut Undang-undang Nomor 14 Tahun 2002 tentang Pengadilan
Pajak, "Sengketa yang timbul dalam bidang perpajakan antara Wajib Pajak atau Penanggung Pajak
dengan pejabat yang berwenang sebagai akibat dikeluarkannya keputusan yang dapat diajukan
Banding atau Gugatan kepada Pengadilan Pajak berdasarkan peraturan perundang-undangan
perpajakan, termasuk Gugatan atas pelaksanaan penagihan berdasarkan Undang-undang Penagihan
Pajak dengan Surat Paksa". Lebih lanjut dipertegas bahwa "Dengan demikian sengketa yang timbul
sebelum keluar keputusan Direktorat Jenderal Pajak dimaksud, seperti sengketa yang terjadi di dalam
pemeriksaan misalnya, tidak dapat dianggap sebagai Sengketa Pajak.
Pemeriksaan Sengketa Pajak
Penyelesaian sengketa pajak dilakukan dalam proses persidangan di Pengadilan Pajak. Proses persidangan di
Pengadilan Pajak akan dilakukan dengan menggunakan pemeriksaan acara biasa atau pemeriksaan dengan
acara cepat. Kedua jenis pemeriksaan tersebut memiliki proses dan ketentuannya masing-masing. Proses
sidang pemeriksaan acara biasa dilakukan oleh Majelis yang terdiri dari Hakim Ketua, Anggota dan Panitera
dan dihadiri oleh terbanding, Pemohon Banding atau Kuasa Hukumnya, yaitu terhadap: a) Surat Permohonan
Banding yang memenuhi ketentuan formal; b) Surat Banding diajukan masih dalam tenggang waktu 3 (tiga)
bulan sejak tanggal keputusan yang dibanding untuk sengketa perpajakan (khusus sengketa bea dan cukai
dalam tenggang waktu 60 hari sejak keputusan yang dibanding); c) Pajak terutang telah dibayar sesuai jumlah
yang disetujui oleh wajib pajak untuk sengketa perpajakan, dan sampai dengan 100 % (seratus persen) untuk
sengketa bea dan cukai, dengan melampirkan bukti pembayarannya.
Sebaliknya, pemeriksaan dengan acara cepat dilakukan oleh Hakim tunggal, dan dihadiri oleh Terbanding,
Pemohon Banding atau Kuasa Hukumnya dilakukan terhadap sengketa pajak tertentu yaitu Sengketa Pajak
yang diajukan kepada Pengadilan Pajak yang surat bandingnya tidak memenuhi ketentuan syarat formal.
Pemeriksaan dengan acara cepat dilakukan tanpa pengajuan Surat Uraian Banding (SUB). Semua ketentuan
mengenai pemeriksaan dengan acara biasa berlaku juga untuk pemeriksaan dengan acara cepat.
JENIS SENGKETA PAJAK
01 KEBERATAN 02 BANDING
PENINJAUAN
03 GUGATAN 04 KEMBALI
01 KEBERATA
N
Let’s Start!
1 KEBERATAN
Keberatan bisa diajukan kepada Dirjen Pajak oleh wajib pajak atas suatu :
Wajib pajak bisa mengajukan keberatan terhadap isi maupun materi surat
ketetapan pajak yang meliputi :
skp
SK
KEBERATAN
Jatuh Tempo
1
bulan
Sejak SK
Keberatan
diterbitkan
SURAT PEMBERITAHUAN UNTUK HADIR (SPUH) ,
PENCABUTAN & JANGKA WAKTU
Ditandatangani oleh WP. Jika kuasa WP, harus diampiri surat kuasa
4
khusus.
Apabila dalam jangka waktu tersebut telah lewat & Dirjen Pajak tidak memberi suatu
keputusan, permohonan yang diajukan oleh WP dianggap dikabulkan dan Dirjen Pajak
harus menerbitkan keputusan sesuai dengan permohonan yang diajukan.
Wajib Pajak dapat meminta secara tertulis kepada Dirjen Pajak mengenai alasan yang
menjadi dasar untuk menolak atau mengabulkan sebagian permohonan WP
02
BANDING
Let’s Start!
2 BANDING
Jika setelah diajukan keberatan dan wajib pajak merasa belum puas
dengan hasilnya maka selanjutnya diperbolehkan untuk mengajukan
banding. Upaya banding diajukan wajib pajak melalui Badan Peradilan
Pajak. Banding yaitu upaya hukum yang bisa dilakukan oleh wajib
pajak maupun penanggung pajak terhadap suatu keputusan atas
keberatan yang diperbolehkan diajukan banding sebagaimana diatur
dalam undang-undang perpajakan yang berlaku.
UPAYA PENYELESAIAN DI PENGADILAN PAJAK
BANDING
SKPKB
SKPN
SK BANDING
SKPLB
KEBERATAN
SKPKBT
Pemotongan/ PENGADILAN
Pemungutan Pihak III PAJAK
UPAYA PENYELESAIAN DI PENGADILAN PAJAK
BANDING
1 Ditulis dalam bahasa Indonesia
PERSYARATAN
FORMAL
Putusan gugatan yaitu keputusan dari badan peradilan pajak terhadap gugatan pada
hal-hal yang berdasarkan pada ketentuan perundang-undangan dalam perpajakan
dimana bisa diajukan gugatan.
Bila wajib pajak masih merasa belum puas dengan putusan banding yang
diterimanya maka langkah selanjutnya yang bisa dilakukan adalah
mengajukan peninjauan kembali. Hak untuk mengajukan peninjauan kembali
tersebut dilakukan kepada Mahkamah Agung (MA).
Kebijakan Adanya
3
Perbedaan pada
1 dari Dirjen
Pajak
Metode
Perhitungan
Adanya
Adanya
2 Perbedaan
Interpretasi
Keberatan dari
Wajib Pajak 4
Kebijakan dari Dirjen
1 Pajak
Sengketa bisa saja muncul sebagai akibat dari adanya kebijakan yang
dibuat oleh Dirjen Pajak berdasarkan pada wewenang yang dimilikinya
sesuai dengan perundang-undangan. Nah, sengketa akan terjadi ketika
wajib pajak merasa tidak puas dengan kebijakan dari Dirjen Pajak tersebut.