Anda di halaman 1dari 48

Om Swastiastu

SURAT KETETAPAN
PAJAK DAN SANKSI
PAJAK
OLEH:
NI KADEK PEBRIANI
1317051011
PEMBAYARAN PAJAK

Berdasarkan prinsip self assessment setiap wajib pajak


membayar pajak yang terutang sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan perpajakan. Pasal 8 ayat 2
menyatakan, jika tanggal jatuh tempo jatuh pada hari libur,
batas waktu pelaporan pajaknya mundur ke hari kerja
berikutnya. Jadi, ketentuan ini disamakan dengan ketentuan
tentang tanggal jatuh tempo pembayaran yang jatuh pada hari
kerja berikutnya
Batas Waktu Penyampaian Surat Pemberitahuan (SPT)
No. Jenis SPT Masa Bataas waktu penyetoran/ Batas waktu penyampaian SPT
Pembayaran terakhir
1 PPh Pasal 21 Tanggal 5 bulan takwim berikutnya Tanggal 20 bulan takwim berikutnya
setelah masa pajak berakhir

2 PPh Pasal 22- Pada hari yang sama dengan Empat belas (14) hari setelah akhir
Bendaharawan pembayaran atas penyerahan yang masa pajak
dibiayai dan belanja negara,
dengan SSP yang diisi oleh dan atas
nama rekanan serta
ditandatangani oleh
bendaharawan
3 PPh Pasal 22- Harus disetor dalam jangka waktu Tujuh hari setelah pembayaran
Bea Cukai sehari setelah pemungutan
dilakukan
4 PPh pasal 22 Harus dilunasi sendiri oleh WP Tanggal 20 bulan takwim beriutnya
yang dipungut sebelum penebusan delivery order setelah masa pajak berakhir
Pertamina
5 PPh 22- badan Paling lambat tanggal 10 bulan Tanggal 20 bulan takwim beriutnya
tertentu takwim berikutnya setelah masa pajak berakhir
NO. Jenis SPT Bataas waktu penyetoran/ Batas waktu penyampaian SPT
Masa Pembayaran terakhir

6 PPh Pasal Tanggal 15 bualan takwim Tanggal 20 bulan takwim beriutnya


23/26 berikutnya setelah masa pajak berakhir

7 PPh Pasal 25 Tanggal 15 bualan takwim Tanggal 20 bulan takwim beriutnya


berikutnya setelah masa pajak berakhir

8 PPN/PPn BM- Tanggal 15 bualan takwim Tanggal 20 bulan takwim beriutnya


PKP/ berikutnya setelah masa pajak berakhir
Pemungutan
PPN selain
Bendaharawan
9 PPN/PPn BM- Selambat-lambatnya tanggal 7 14 Hari setelah akhir masa pajak
Bendaharawan bulan takwim berikutnya

10 PPN/PPn BM- Harus disetor dalam jangka Tujuh hari setelah pembayaran
yang dipungut waktu sehari setelah
Bea Cukai pemungutan dilakukan
SPT Tahunan
NO. Jenis Pajak Yang Batas waktu Batas waktu
menyampaikan SPT pembayaran penyampaian SPT

1. SPT PPh Wajib pajak yang Tanggal 25 bulan ketiga Tanggal 31 bulan ketiga
Tahunan memiliki NPWP setelah tahun pajak setelah tahun pajak
sebelum SPT atau bagian tahun pajak
disampaikan

2. SPT PPh Pasal Pemotongan PPh Tanggal 25 maret tahun Tanggal 31 bulan ketiga
21 Tahunan Pasal 21 takwim berikutnya setelah tahun pajak
sebelim SPT atau bagian tahun pajak
disampaikan
SURAT KETETAPAN PAJAK (SKP)

Penerbitan SKP hanya terbatas kepada WP


tertentu yang disebabkan oleh ketidakbenaran
dalam pengisian SPT atau karena
ditemukannya data fiskal yang tidak
dilaporkan oleh WP.
FUNGSI SKP

Sarana untuk melakukan koreksi fiskal terhadap


WP tertentu yang nyata-nyata tidak memenuhi
kewajiban materiil dalam memenuhi ketentuan
perpajakan
Sarana untuk mengenakan sanksi administrasi
perpajakan
Sarana administrasi untuk melakukan penagihan
pajak
Sarana untuk mengembalikan kelebihan bayar .
Sarana untuk memberitahukan jumlah pajak yang
terutang.
SKP
Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar
(SKPKB)
Surat Ketetapan Pajak Kurang BAyar
Tambahan (SKPKBT)

Surat Ketetapan Pajak Nihil (SKPN)

Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar


( SKPLB)
Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar adalah surat ketetapan pajak
yang menentukan besarnya jumlah pokok pajak, jumlah kredit
pajak, jumlah kekurangan pembayaran pokok pajak, besarnya
sanksi administrasi, dan jumlah pajak yang masih harus dibayar.
 

Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar Tambahan adalah surat ketetapan


pajak yang menentukan tambahan atas jumlah pajak yang telah
ditetapkan.

Surat Ketetapan Pajak Nihil adalah surat ketetapan pajak yang


menentukan jumlah pokok pajak sama besarnya dengan jumlah kredit
pajak atau pajak tidak terutang dan tidak ada kredit pajak
 

Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar adalah surat ketetapan pajak yang
menentukan jumlah kelebihan pembayaran pajak karena jumlah kredit
pajak lebih besar daripada pajak yang terutang atau seharusnya tidak
terutang
PERMOHONAN PEMBETULAN
Direktur Jendral Pajak

Dalam jangka waktu 12 bulan

Sejak tanggal permohonan diterima, harus


memberi keputusan

Apabila jangka waktu telah lewat, tidak


memberi keputusan, maka permohonan
pembetulan yang diajukan dianggap diterima
KEBERATAN, BANDING, DAN PENINJAUAN KEMBALI

Apabila WP tidak puas dengan ketetapan pajak yang dikenakan


padanya, ia bisa mengajukan keberatan. Keberatan diajukan ke
dirjen pajak secara tertulis dalam bahasa Indonesia, serta disertai
dengan alasan-alasan yang jelas. Ini harus dilakukan dalam jangka
waktu 3 bulan dikirimnya SKP atau sejak tanggal pemotongan
pemungutan pajak, dirjen pajak akan memberikan keputusan:
1. Mengabulkan seluruhnya
2. Mengabulkan sebagian
3. Menolak
4. Menambahkan besarnya jumlah pajak yang masih harus
dibayar.
MEKANISME PENGAJUAN KEBERATAN, BANDING, DAN
PENINJAUAN KEMBALI
PUAS
SKP

Diajukan ke

DIRJEN
SELESAI KEBERATAN
PAJAK

BADAN
BANDING
PERADILAN

PENINJAUAN MAHKAMAH
KEMBALI AGUNG
KETETAPAN PAJAK YANG DAPAT
DIBETULKAN

1. SURAT KETETAPAN PAJAK KURANG BAYAR (SKPKB)


2. Surat Ketetapan Pajak Kurang BAyar Tambahan (SKPKBT)
3. Surat Ketetapan Pajak Nihil (SKPN)
4. Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar ( SKPLB)
5. SURAT TAGIHAN PAJAK (STP)
6. SURAT KEPUTUSAN PENGEMBALIAN PENDAHULUAN KELEBIHAN PAJAK
7. SURAT KEPUTUSAN KEBERATAN
8. SURAT KEPUTUSAN PENGURANGAN ATAU PENGHAPUSAN SANKSI
ADMINISTRASI
9. SURAT KEPUTUSAN PENGURANGAN ATAU PEMBATALAN KETETAPAN
PAJAK YANG TIDAK BENAR
Kesalahan
tulis

Kesalahan
Ruang lingkup hitung
pembetulan
ketetapan pajak
Kekeliruan
dalam
penetapan
Pembayaran tarif
pokok pajak
PENGURANGAN ATAU PEMBATALAN KETETAPAN PAJAK YANG
TIDAK BENAR

1. Dirjen pajak karena jabatannya atau atas permohonan WP


dapat mengurangi atau membatalkan ketetapan pajak yang
tidak benar
2. Permohonan pengurangan atau pembatalan ketetapan
pajak yang benar harus memenuhi ketentuan yang berlaku
3. Dirjen pajak harus memberi keputusan atas permohonan
penguranagan atau pembatalan ketetapan pajak yang tidak
benar paling lama 12 bulan sejak tanggal permohonan
diterima. Apabila jangka waktu tersebut telah lewat dan
dirjen pajak tidak memberikan keputusan maka
permohonan dianggap diterima.
PENGURANGAN ATAU PENGHAPUSAN SANKSI ADMINISTRASI

1. Dirjen pajak karena jabatannya atau atas permohonan WP


dapat mengurangi atau menghapuskan sanksi administrasi
berupa bunga, denda, dan kenaikan yang ternyata dikenakan
karena adanya kekhilafan atau bukan karena kesalahan WP
2. Permohonan pengurangan atau penghapusan sanksi
administrasi harus memenuhi ketentuan yang berlaku
3. Dirjen pajak harus memberi keputusan atas permohonan
pengurangan atau penghapusan sanksi administrasi yang
tidak benar paling lama 12 bulan sejak tanggal permohonan
diterima. Apabila jangka waktu tersebut telah lewat dan
dirjen pajak tidak memberikan keputusan maka
permohonan dianggap diterima.
Permintaan penjelasan atau
pemberian keteragan tambahan

1. Untuk keperluan pengajuan permohonan, WP dapat


meminta penjelasan/ keterangan tambahan dan
kepala KPP wajib menjawabnya secara tertulis hal-
hal yang menjadi dasar pengenaan, pemotongan,
atau pemungutan.
2. WP dapat menyampaikan alasan tambahan atau
penjelasan tertulis sebelum surat keputusan atas
permohonan diterbitkan.
J AK
PA
PAN
ET A
E T
N K
ULA
BET
PE M
Apabila terdapat kesalahan atau kekeliruan
dalam ketetapan pajak yang tidak mengandung
persengketaan anatara fiskus dan wajib pajak,
dapat dibetulkan oleh dirjen pajak secara
jabatan atau atas permohonan wajib pajak
JANGKA WAKTU PENYELESAIAN PERMOHONAN
WAJIB PAJAK

Jangka waktu penyelesaian permohonan


pembetulan WP harus diselesaikan oleh
dirjen pajak dalam janhgka waktu 6 bulan
sejak tanggal surat permohonan
pembetulan diterima. Apabila jangka waktu
tersebut telah lewat dirjen pajak tidak
memberikan suatu keputusan, maka
permohonan pembetulan yang diajukan
dianggap diterima.
PENERBITAN SKPLB

Penerbitan SKPLB terdapat pada pasal 17 dan penjelasan


UU KUP

Setelah dilakukan pemeriksaan terhadap SPT LB tanpa


permohonan restitusi , SPT KB, dan SPT Nihil.

Jumlah kredit pajak/ jumlah


Telah dilakukan pembayaran
pajak yang dibayar lebih besar
pajak yang tidak seharusnya
daripada jumlah pajak yang
terutang
terutang.
Pasal 17
(1) Direktur Jenderal Pajak, setelah melakukan pemeriksaan, menerbitkan Surat Ketetapan
Pajak Lebih Bayar apabila jumlah kredit pajak atau jumlah pajak yang dibayar lebih besar
daripada jumlah pajak yang terutang.
Penjelasan
Ayat (1)
Menurut ketentuan ayat ini Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar diterbitkan untuk:
a. Pajak Penghasilan apabila jumlah kredit pajak lebih besar daripada jumlah pajak yang
terutang;
b. Pajak Pertambahan Nilai apabila jumlah kredit pajak lebih besar daripada jumlah pajak yang
terutang. Jika terdapat pajak yang dipungut oleh Pemungut Pajak Pertambahan Nilai, jumlah
pajak yang terutang dihitung dengan cara jumlah Pajak Keluaran dikurangi dengan pajak yang
dipungut oleh Pemungut Pajak Pertambahan Nilai tersebut; atau
c. Pajak Penjualan Atas Barang Mewah apabila jumlah pajak yang dibayar lebih besar daripada
jumlah pajak yang terutang.
Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar tersebut diterbitkan setelah dilakukan pemeriksaan atas
Surat Pemberitahuan yang disampaikan Wajib Pajak yang menyatakan kurang bayar, nihil, atau
lebih bayar yang tidak disertai dengan permohonan pengembalian kelebihan pembayaran pajak.
Apabila Wajib Pajak setelah menerima Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar dan
menghendaki pengembalian kelebihan pembayaran pajak, wajib mengajukan
permohonan tertulis sebagaimana diatur dalam Pasal 11 ayat (2).
(2) Berdasarkan permohonan Wajib Pajak, Direktur Jenderal Pajak,
setelah meneliti kebenaran pembayaran pajak, menerbitkan Surat
Ketetapan Pajak Lebih Bayar apabila terdapat pembayaran pajak yang
seharusnya tidak terutang, yang ketentuannya diatur dengan atau
berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan.

Penjelasan
Ayat (2)
Cukup jelas.
(3) Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar masih dapat diterbitkan lagi
apabila berdasarkan hasil pemeriksaan dan/atau data baru ternyata pajak
yang lebih dibayar jumlahnya lebih besar daripada kelebihan
pembayaran pajak yang telah ditetapkan.
PENERBITAN SKPN

Setelah dilakukan pemeriksaan terhadap SPT LB tanpa


permohonan restitusi , SPT KB, dan SPT Nihil.

Jumlah kredit pajak/ jumlah Pajak tidak terutang dan tidak


pajak yang dibayar sama dengan ada kredit pajak/ pembayaran
jumlah pajak yang terutang. pajak
Pasal 17A
(1) Direktur Jenderal Pajak, setelah melakukan pemeriksaan, menerbitkan Surat
Ketetapan Pajak Nihil apabila jumlah kredit pajak atau jumlah pajak yang dibayar
sama dengan jumlah pajak yang terutang, atau pajak tidak terutang dan tidak ada
kredit pajak atau tidak ada pembayaran pajak.
Penjelasan
Ayat (1)
Menurut ketentuan ayat ini, Surat Ketetapan Pajak Nihil diterbitkan untuk:
a. Pajak Penghasilan apabila jumlah kredit pajak sama dengan pajak yang terutang
atau pajak yang tidak terutang dan tidak ada kredit pajak;
b. Pajak Pertambahan Nilai apabila jumlah kredit pajak sama dengan jumlah pajak
yang terutang, atau pajak tidak terutang dan tidak ada kredit pajak. Jika terdapat
pajak yang dipungut oleh Pemungut Pajak Pertambahan Nilai, jumlah pajak yang
terutang dihitung dengan cara jumlah Pajak Keluaran dikurangi dengan pajak yang
dipungut oleh Pemungut Pajak Pertambahan Nilai tersebut; atau
c. Pajak Penjualan Atas Barang Mewah apabila jumlah pajak yang dibayar sama
dengan jumlah pajak yang terutang atau pajak tidak terutang dan tidak ada
pembayaran pajak.
(2) Tata cara penerbitan Surat Ketetapan Pajak Nihil diatur dengan atau berdasarkan
Peraturan Menteri Keuangan.
Penjelasan
PENERBITAN SKPKB

SKPKB

Berdasarkan hasil
SPT tidak
Berdasarkan hasil pemeriksaan:
disampaikan
pemeriksaan Tidak Kewajiban: pasal
dalam jangka
pajak yang dikompensasikan 28 dan pasal 29
waktunya yang
terutang tidak/ Tidak dikenakan tidak dipenuhi.
ditentukan dalam
kurang bayar tarif 0%
surat teguran.

PPh/ PPh PPN/ PPh


PPN/ sendiri PPnBM sendiri
PPnBM PPh PPh
pemotong/ pemotong/
Bunga 2%/ pemungut pemungut
bunga max
24 bulan Kenaikan Kenaikan Kenaikan Kenaikan Kenaikan
50% 100% 100% 100% 100%
Penerbitan SKPPKP

Penerbitan SKPPKP (PASAL 17 C ayat (1), (2), (3), UU KUP

Setelah dilakukan penelitian (formal) terhadap SPT

WP dengan
kriteria

Tidak
PPh jangka PPN jangka menghendaki
waktu 3 bulan waktu 1 bulan SKPPKP

Diterbitkan Diproses sesuai


SKPPKP dengan pasal 17
Pasal 17 C
Ayat (1)
Terhadap permohonan pengembalian kelebihan pembayaran pajak untuk Wajib Pajak
dengan kriteria tertentu setelah dilakukan penelitian harus diterbitkan Surat Keputusan
Pengembalian Pendahuluan Kelebihan Pajak paling lama:
a. 3 (tiga) bulan untuk Pajak Penghasilan;
b. 1 (satu) bulan untuk Pajak Pertambahan Nilai sejak permohonan diterima secara lengkap,
dalam arti bahwa Surat Pemberitahuan telah diisi lengkap sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 3 ayat (1), ayat (1a), dan ayat (6). Permohonan dapat disampaikan dengan cara
mengisi kolom dalam Surat Pemberitahuan atau dengan surat tersendiri. Pengembalian
pendahuluan kelebihan pembayaran pajak dapat diberikan setelah Direktur Jenderal Pajak
melakukan konfirmasi kebenaran kredit pajak.
(2) Kriteria tertentu sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi:
a. tepat waktu dalam menyampaikan Surat Pemberitahuan;
b. tidak mempunyai tunggakan pajak untuk semua jenis pajak, kecuali tunggakan pajak yang
telah memperoleh izin untuk mengangsur atau menunda pembayaran pajak;
c. Laporan Keuangan diaudit oleh Akuntan Publik atau lembaga pengawasan keuangan
pemerintah dengan pendapat Wajar Tanpa Pengecualian selama 3(tiga) tahun berturut-turut; dan
d. tidak pernah dipidana karena melakukan tindak pidana di bidang perpajakan berdasarkan
putusan pengadilan yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap dalam jangka waktu 5 (lima)
tahun terakhir.
Ayat (2)
Termasuk dalam pengertian kepatuhan penyampaian Surat Pemberitahuan
adalah:
a. tepat waktu dalam menyampaikan Surat Pemberitahuan Tahunan dalam 3 (tiga)
tahun terakhir;
b. dalam Tahun Pajak terakhir, penyampaian Surat Pemberitahuan Masa untuk Masa
Pajak Januari sampai dengan November yang terlambat tidak lebih dari
3 (tiga) Masa Pajak untuk setiap jenis pajak dan tidak berturut-turut; dan
c. Surat Pemberitahuan Masa yang terlambat sebagaimana dimaksud dalam huruf b
telah disampaikan tidak lewat dari batas waktu penyampaian Surat Pemberitahuan
Masa Masa Pajak berikutnya.
Bahwa Wajib Pajak tidak mempunyai tunggakan pajak adalah keadaan pada
tanggal 31 Desember. Utang pajak yang belum melewati batas akhir pelunasan
tidak termasuk dalam pengertian tunggakan pajak.

Ayat (3) Wajib Pajak dengan kriteria tertentu sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
ditetapkan dengan Keputusan Direktur Jenderal Pajak.
PENGEMBALIAN KELEBIHAN PEMBAYARAN PAJAK
Kelebihan Pembayaran Pajak Pasal 11 UU KUP, KMK No. 538/
KMK.04/200

SKPLB pasal 17 dan


17 B
SKPPKP Pasal 17 C Kelebihan
pembayaran pajak
berdasarkan pasal
27 A

DIKOMPENSASI
Imbalan bunga 2% sebulan apabila SPMKP terbit
lewat jangka waktunya
Pasal 11
(1) Atas permohonan Wajib Pajak, kelebihan pembayaran pajak sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 17, Pasal 17B, Pasal 17C, atau Pasal 17D dikembalikan, dengan ketentuan bahwa
apabila ternyata Wajib Pajak mempunyai utang pajak, langsung diperhitungkan untuk
melunasi terlebih dahulu utang pajak tersebut.
Penjelasan
Ayat (1)
Jika setelah diadakan penghitungan jumlah pajak yang sebenarnya terutang dengan jumlah
kredit pajak menunjukkan jumlah selisih lebih (jumlah kredit pajak lebih besar daripada
jumlah pajak yang terutang) atau telah dilakukan pembayaran pajak yang seharusnya tidak
terutang, Wajib Pajak berhak untuk meminta kembali kelebihan pembayaran pajak, dengan
catatan Wajib Pajak tersebut tidak mempunyai utang pajak.
Dalam hal Wajib Pajak masih mempunyai utang pajak yang meliputi semua jenis
pajak baik di pusat maupun cabang-cabangnya, kelebihan pembayaran tersebut harus
diperhitungkan lebih dahulu dengan utang pajak tersebut dan jika masih terdapat sisa lebih,
dikembalikan kepada Wajib Pajak.
(1a) Kelebihan pembayaran pajak sebagai akibat adanya Surat Keputusan Keberatan, Surat
Keputusan Pembetulan, Surat Keputusan Pengurangan Sanksi Administrasi, Surat Keputusan
Penghapusan Sanksi Administrasi, Surat Keputusan Pengurangan Ketetapan Pajak, Surat
Keputusan Pembatalan Ketetapan Pajak, dan Putusan Banding atau Putusan Peninjauan
Kembali, serta Surat Keputusan Pemberian Imbalan Bunga dikembalikan kepada Wajib Pajak
dengan ketentuan jika ternyata Wajib Pajak mempunyai utang pajak, langsung diperhitungkan
untuk melunasi terlebih dahulu utang pajak tersebut.
(2) Pengembalian kelebihan pembayaran pajak sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dan ayat (1a) dilakukan paling lama 1 (satu) bulan sejak permohonan pengembalian
kelebihan pembayaran pajak diterima sehubungan dengan diterbitkannya Surat
Ketetapan Pajak Lebih Bayar sebagaimana dimaksud dalam Pasal 17 ayat (1), atau
sejak diterbitkannya Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 17 ayat (2) dan Pasal 17B, atau sejak diterbitkannya Surat Keputusan
Pengembalian Pendahuluan Kelebihan Pajak sebagaimana dimaksud dalam Pasal 17C
atau Pasal 17D, atau sejak diterbitkannya Surat Keputusan Keberatan, Surat
Keputusan Pembetulan, Surat Keputusan Pengurangan Sanksi Administrasi, Surat
Keputusan Penghapusan Sanksi Administrasi, Surat Keputusan Pengurangan
Ketetapan Pajak, Surat Keputusan Pembatalan Ketetapan Pajak atau Surat Keputusan
Pemberian Imbalan Bunga, atau sejak diterimanya Putusan Banding atau Putusan
Peninjauan Kembali, yang menyebabkan kelebihan pembayaran pajak.
Penjelasan
Ayat (2)
Untuk menjamin kepastian hukum bagi Wajib Pajak dan ketertiban administrasi, batas waktu
pengembalian kelebihan pembayaran pajak ditetapkan paling lama 1 (satu) bulan:
a. untuk Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar sebagaimana dimaksud dalam Pasal 17 ayat (1),
dihitung sejak tanggal diterimanya permohonan tertulis tentang pengembalian kelebihan
pembayaran pajak;
b. untuk Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar sebagaimana dimaksud dalam Pasal 17 ayat (2)
dan Pasal 17B, dihitung sejak tanggal penerbitan;
c. untuk Surat Keputusan Pengembalian Pendahuluan Kelebihan Pajak sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 17C dan Pasal 17D, dihitung sejak tanggal penerbitan;
d. untuk Surat Keputusan Keberatan, Surat Keputusan Pembetulan, Surat Keputusan
Pengurangan Sanksi Administrasi, Surat Keputusan Penghapusan Sanksi Administrasi, Surat
Keputusan Pengurangan Ketetapan Pajak, Surat Keputusan Pembatalan Ketetapan Pajak, atau
Surat Keputusan Pemberian Imbalan Bunga, dihitung sejak tanggal penerbitan;
e. untuk Putusan Banding dihitung sejak diterimanya Putusan Banding oleh Kantor Direktorat
Jenderal Pajak yang berwenang melaksanakan putusan pengadilan; atau
f. untuk Putusan Peninjauan Kembali dihitung sejak diterimanya Putusan Peninjauan Kembali
oleh Kantor Direktorat Jenderal Pajak yang berwenang melaksanakan putusan pengadilan
sampai dengan saat diterbitkan Surat Keputusan Pengembalian Kelebihan Pembayaran Pajak.
(3) Apabila pengembalian kelebihan pembayaran pajak dilakukan setelah
jangka waktu 1 (satu) bulan, Pemerintah memberikan imbalan bunga sebesar
2% (dua persen) per bulan atas keterlambatan pengembalian kelebihan
pembayaran pajak, dihitung sejak batas waktu sebagaimana dimaksud pada
ayat (2) berakhir sampai dengan saat dilakukan pengembalian kelebihan.
Ayat (3)
Untuk menciptakan keseimbangan hak dan kewajiban bagi Wajib Pajak
melalui pelayanan yang lebih baik, diatur bahwa setiap keterlambatan dalam
pengembalian kelebihan pembayaran pajak dari jangka waktu sebagaimana
dimaksud pada ayat (2), kepada Wajib Pajak yang bersangkutan diberikan
imbalan bunga sebesar 2% (dua persen) per bulan dihitung sejak berakhirnya
jangka waktu 1 (satu) bulan sampai dengan saat diterbitkan Surat Keputusan
Pengembalian Kelebihan Pembayaran Pajak.

(4) Tata cara penghitungan dan pengembalian kelebihan pembayaran pajak


diatur
dengan atau berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan.
PENERBITAN SKPKBT
SKPKBT

Diterbitkan dalam jangka Diterbitkan dalam jangka


waktu waktu 10 tahun waktu > 10 tahun

Ket. Tertulis dari WP dipidana


Ditemukan oleh WP atas berdasarkan
FISKUS kehendak putusan pengadilan
senderi

Ditambah sanksi
Dikenakan Tidak dikenakan BUNGA 48%
kenaikan 100% kenaikan
SANKSI PERPAJAKAN
A. SANKSI ADMINISTRASI
a.1. Sanksi Bunga
No Masalah Besar / lamanya sanksi Cara Dasar
memba Hukum
yar /
menagi
h
1 Pembetulan dikenai sanksi administrasi berupa bunga SSP Pasal 8 ayat
sendiri SPT yang sebesar 2% per bulan atas jumlah pajak 2 Undang-
mengakibatkan yang kurang dibayar, dihitung sejak saat undang
utang pajak penyampaian Surat Pemberitahuan Nomor 16
menjdi lebih berakhir sampai dengan tanggal Tahun 2009
besar pembayaran, dan bagian dari bulan
dihitung
penuh 1 (satu) bulan.
2. Berdasarkan hasil 2% per bulan yang dicantumkan dalam SKP Pasal 13 ayat
pemeriksaan atau Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar. Sanksi (2)
keterangan lain administrasi berupa bunga, dihitung dari
pajak yang jumlah pajak yang tidak atau kurang
terutang tidak dibayar dan bagian dari bulan dihitung 1
atau kurang (satu) bulan.
dibayar
3. Pada saat jatuh tempo 2% per bulan untuk seluruh masa, yang dihitung STP Pasal
pelunasan dari tanggal jatuh tempo sampai dengan tanggal 19 ayat
tidak atau kurang pelunasan atau tanggal diterbitkannya Surat (2)
dibayar Tagihan Pajak, dan bagian
dari bulan dihitung penuh 1 (satu) bulan.

4. Wajib Pajak 2% (dua persen) per SSP/ Pasal


diperbolehkan bulan dari jumlah pajak yang masih harus dibayar STP 19 ayat
mengangsur atau dan bagian dari bulan dihitung (2)
menunda pembayaran penuh 1 (satu) bulan.
pajak

5 Dalam hal WP 2% per bulan yang dihitung dari saat berakhirnya SSP/ Pasal
diperbolehkan batas waktu penyampaian SPT dengan tanggal STP 19 ayat
menunda dibayarnya kekurangan (3)
penyampaian SPT pembayaran tersebut dan bagian dari bulan
dihitung penuh 1 bulan.

6 a. Pajak Penghasilan 2% per bulan untuk paling lama 24 bulan, STP Pasal
dalam tahun berjalan dihitung sejak saat terutangnya pajak atau 14 ayat
tidak atau kurang berakhirnya Masa Pajak, bagian Tahun Pajak, atau (3)
dibayar Tahun Pajak sampai dengan diterbitkannya Surat
Tagihan Pajak.
b. dari hasil
penelitian terdapat
kekurangan
pembayaran pajak
sebagai akibat
salah tulis dan/atau
salah hitung
7. Wajib Pajak dipidana 48% (empat puluh delapan persen) dari jumlah SKP Pasal 13
karena melakukan pajak yang tidak atau kurang dibayar meskipun ayat (5)
tindak pidana di jangka waktu 5 (lima) tahun
bidang perpajakan
atau
tindak pidana
lainnya yang dapat
menimbulkan
kerugian pada
pendapatan negara
8 Wajib Pajak dipidana 48% (empat SKP Pasal 15
karena melakukan puluh delapan persen) dari Jumlah pajak yang ayat (4)
tindak pidana yang tidak atau kurang dibayar meskipun jangka
dapat menimbulkan waktu 5 (lima) t
kerugian pada
pendapatan negara
berupa pajak
a.2. Denda
No Masalah Besar / lamanya sanksi Cara Dasar
memba Hukum
yar /
menagi
h

1. SPT tidak Sanksi administrasi berupa denda sebesar STP Pasal 7


disampaikan Rp500.000,00 (lima ratus ribu rupiah) Untuk Surat Undang
atau Pemberitahuan Masa Pajak Pertambahan Nilai, -
disampaikan Undang
melebihi batas Rp100.000,00 (seratus ribu
waktu rupiah) Untuk Surat Pemberitahuan Masa lainnya,

dan sebesar Rp1.000.000,00 (satu juta rupiah)


Untuk Surat Pemberitahuan Tahunan Pajak
Penghasilan Wajib Pajak badan

serta sebesar Rp100.000,00 (seratus ribu rupiah)


Untuk Surat Pemberitahuan Tahunan Pajak
Penghasilan Wajib Pajak orang pribadi
2 a. pengusaha yang telah dikukuhkan sebagai 2% (dua STP Pasal 14
Pengusaha Kena Pajak, tetapi tidak membuat faktur persen) ayat 4
pajak atau membuat faktur pajak, tetapi tidak tepat dari Dasar Undang-
Waktu Pengenaan Undang
b. pengusaha yang telah dikukuhkan sebagai Pajak. Nomor
Pengusaha Kena Pajak yang tidak mengisi faktur 16 Tahun
pajak secara lengkap sebagaimana dimaksud dalam 2009
Pasal 13 ayat (5) Undang-Undang Pajak
Pertambahan Nilai 1984 dan perubahannya
c. Pengusaha Kena Pajak melaporkan faktur pajak
tidak sesuai dengan masa penerbitan faktur pajak
3 Wajib Pajak yang melanggar ketentuan 150% (seratus SKP Pasal 8
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 38 selama lima puluh ayat 3
belum dilakukan penyidikan persen)
dari jumlah
pajak yang
kurang dibayar

4 Penghentian penyidikan tindak pidana di bidang 4 kali jumlah SKP Pasal


perpajakan Untuk kepentingan penerimaan negara, pajak yang 44B ayat
atas permintaan Menteri Keuangan, Jaksa Agung tidak atau 2
dapat menghentikan penyidikan tindak pidana di kurang dibayar,
bidang perpajakan paling lama dalam jangka waktu atau yang tidak
6 (enam) bulan sejak tanggal surat permintaan. seharusnya
dikembalikan
a.3. Kenaikan
No Masalah Besar / lamanya sanksi Cara Dasar
memba Hukum
yar /
menagi
h

1. Pajak yang kurang 50% (lima puluh SKP Pasal 8


dibayar yang persen) dari pajak yang kurang dibayar, harus ayat 5
timbul sebagai dilunasi oleh Wajib Pajak sebelum
akibat dari laporan tersendiri dimaksud disampaikan.
pengungkapan
ketidakbenaran
pengisian SPT

2. SPT tidak a. untuk jenis Pajak Penghasilan yang dibayar SKP Pasal 13
disampaikan dalam oleh Wajib Pajak sanksi administrasi berupa ayat 3
jangka waktunya kenaikan sebesar 50%,
dan setelah ditegur b. untuk jenis Pajak Penghasilan yang
tidak disampaikan dipotong oleh orang atau badan lain sanksi
pada waktunya administrasi berupa kenaikan sebesar 100%,
3 Berdasarkan hasil untuk jenis Pajak Pertambahan Nilai dan SKP Pasal
pemeriksaan PPN dan Pajak Penjualan Atas Barang Mewah sanksi 13 ayat
PPnBM ternyata tidak administrasi berupa kenaikan sebesar 100% 3
seharusnya
dikompensasi selisih
lebih pajak atau tidak
seharusnya dikenakan
tarif 0%
4 Kewajiban pasal 28, 29 a. untuk jenis Pajak Penghasilan yang dibayar SKP Pasal
tidak dipenuhi oleh Wajib Pajak sanksi administrasi berupa 13 ayat
kenaikan sebesar 50%, 3
b. untuk jenis Pajak Penghasilan yang
dipotong oleh orang atau badan lain sanksi
administrasi berupa kenaikan sebesar 100%,
c. untuk jenis Pajak Pertambahan Nilai dan
Pajak Penjualan Atas Barang Mewah sanksi
administrasi berupa kenaikan sebesar 100%

5 Ditemukan data Kenaikan sebesar SKP Pasal


baru termasuk data 100% (seratus persen) dari pajak yang kurang 15 ayat
yang belum terungkap dibayar. 2
yang menyebabkan
penambahan jumlah
pajak yang terutang
6 Diterbitkan SKPKB atas kenaikan SKP Pasal
keputusan pengembalian sebesar 100% (seratus persen) dari 17C
pendahuluan kelebihan pajak jumlah kekurangan pembayaran ayat 5
pajak.

b. Sanksi pidana
b.1. pidana penjara

N Masalah Besar / lamanya sanksi Dasar


o Hukum

1 Setiap orang dengan sengaja dipidana dengan pidana penjara paling singkat 6 Pasal 39
(enam) bulan dan paling lama 6 (enam) tahun dan ayat 1
denda paling sedikit 2 (dua) kali jumlah pajak UU NO.
terutang yang tidak atau kurang dibayar dan paling 16
banyak 4 (empat) kali jumlah pajak terutang yang Tahun
tidak atau kurang dibayar. 2009

b. tidak mendaftarkan diri


untuk diberikan Nomor
Pokok Wajib Pajak atau tidak
melaporkan usahanya untuk
dikukuhkan sebagai
Pengusaha Kena Pajak
b menyalahgunakan atau menggunakan tanpa hak Nomor Pokok
Wajib Pajak atau Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak

c tidak menyampaikan Surat Pemberitahuan


d menyampaikan Surat Pemberitahuan dan/atau keterangan yang
isinya tidak benar atau tidak lengkap
e menolak untuk dilakukan pemeriksaan sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 29;
f memperlihatkan pembukuan, pencatatan, atau dokumen lain
yang palsu atau dipalsukan seolah-olah benar, atau tidak
menggambarkan keadaan yang sebenarnya;

g tidak menyelenggarakan pembukuan atau pencatatan di


Indonesia, tidak memperlihatkan atau tidak meminjamkan buku,
catatan, atau dokumen lain

h pembukuan atau pencatatan dan dokumen lain termasuk hasil


pengolahan data dari pembukuan yang dikelola secara elektronik
atau diselenggarakan secara program aplikasi on-line di
Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Pasal 28 ayat (11)

i tidak menyetorkan pajak yang telah dipotong atau dipungut


2 melakukan lagi tindak pidana di bidang ditambahkan 1 (satu) kali menjadi 2 Pasal
perpajakan sebelum lewat 1 (satu) (dua) kali sanksi pidana yang diatur 39
tahun sejak selesainya menjalani sebagian pada ayat (1). ayat 2
atau seluruh pidana penjara yang dijatuhkan

3 percobaan untuk melakukan tindak pidana dipidana dengan pidana penjara Pasal
menyalahgunakan atau menggunakan tanpa paling singkat 6 bulan dan paling 39
hak Nomor Pokok Wajib Pajak atau lama 2 tahun dan denda paling ayat 3
Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak atau sedikit 2 kali jumlah restitusi yang
menyampaikan Surat Pemberitahuan dimohonkan dan/ atau kompensasi
dan/atau keterangan yang isinya tidak benar atau pengkreditan yangdilakukan
atau tidak lengkap, dalam rangka dan paling banyak 4 kali jumlah
mengajukan permohonan restitusi atau restitusi yang dimohonkan dan/atau
melakukan kompensasi pajak atau kompensasi atau pengkreditan yang
pengkreditan pajak dilakukan

4 Pejabat yang karena kealpaanya tidak dipidana dengan pidana kurungan Pasal
memenuhi kewajiban merahasiakan hal paling lama 1 tahun dan denda 41
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 34 paling banyak Rp25.000.000,00. ayat 2

5 Setiap orang yang wajib memberikan dipidana dengan pidana Pasal


keterangan atau bukti yang diminta kurungan paling lama 1 (satu) tahun 41A
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 35 tetapi dan denda paling banyak
dengan sengaja tidak memberi keterangan Rp25.000.000,00 (dua
atau bukti, atau memberi keterangan atau puluh lima juta rupiah).
bukti yang tidak benar
6 Setiap orang yang dengan sengaja dipidana dengan pidana penjara Pasal
menghalangi atau mempersulit penyidikan paling lama 3 (tiga) tahun dan denda 41B
tindak pidana di bidang perpajakan paling banyak Rp75.000.000,00

7 Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam dipidana dengan pidana penjara Pasal


Pasal 39 dan Pasal 39A, berlaku juga paling singkat 6 bulan dan paling 43
bagi wakil, kuasa, pegawai dari Wajib Pajak, lama 6 tahun dan denda paling ayat 1
atau pihak lain yang menyuruh melakukan, sedikit 2 kali jumlah pajak terutang
yang turut serta melakukan, yang yang tidak atau kurang dibayar dan
menganjurkan, atau yang membantu paling banyak 4 kali jumlah pajak
melakukan tindak pidana di bidang terutang yang tidak atau kurang
perpajakan. dibayar.

8 Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pidana penjara selama-lamanya 1 Pasal


Pasal 41A berlaku juga bagi yang menyuruh tahun dan denda setinggi-tingginya 43
melakukan, yang menganjurkan, atau yang Rp. 5.000.000 ayat 2
membantu melakukan tindak pidana di
bidang perpajakan.

9 Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pidana penjara selama-lamanya 3 Pasal


Pasal 41B berlaku juga bagi yang menyuruh tahun dan denda setinggi-tingginya 43
melakukan, yang menganjurkan, atau yang Rp. 10.000.000 ayat 2
membantu melakukan tindak pidana di
bidang perpajakan.
b.2. Pidana Kurungan

1 Setiap orang yang karena kealpaannya: didenda paling sedikit 1 kali jumlah Pasal
a. tidak menyampaikan Surat pajak terutang yang tidak 38 UU
Pemberitahuan; atau atau kurang dibayar dan paling NO. 16
b. menyampaikan Surat Pemberitahuan, banyak 2 kali jumlah pajak terutang Tahun
tetapi isinya tidak benar atau tidak yang tidak atau kurang dibayar, atau 2009
lengkap, atau melampirkan keterangan dipidana kurungan paling singkat 3
yang isinya tidak benar sehingga dapat (tiga) bulan atau paling lama 1
menimbulkan kerugian pada pendapatan tahun.
negara
2 Pejabat yang karena kealpaanya tidak dipidana dengan pidana kurungan Pasal
memenuhi kewajiban merahasiakan hal paling 41 ayat
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 34 lama 1 tahun dan denda paling 1
banyak Rp25.000.000,00.

3 Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam pidana penjara paling singkat 6 bulan Pasal
Pasal 39 dan Pasal 39A, berlaku juga dan paling lama 6 tahun dan 43 ayat
bagi wakil, kuasa, pegawai dari Wajib denda paling sedikit 2 kali jumlah (1) Jo
Pajak, atau pihak lain yang menyuruh pajak terutang yang tidak atau Pasal
melakukan, yang turut serta melakukan, kurang dibayar dan paling banyak 4 39 UU
yang menganjurkan, atau yang membantu kali jumlah pajak terutang yang tidak NO. 16
melakukan tindak pidana di bidang atau kurang dibayar. Tahun
perpajakan. 2009
THANK YOU FOR YOUR
ATTENTION !
GOOD BYE 

Anda mungkin juga menyukai