Anda di halaman 1dari 29

Pengantar Pajak dan Ketentuan

Umum Perpajakan

Surat Ketetapan Pajak


Kelompok 5 :
1. Allya Wike Zulnadi 2002110908
2. Faraditha Selviana Tendun 2002110918
3. Melta Suplina 2002126670
4. Susi Septiani 2002110048
5. Rahmat Kurniawan 2002126719
Dalam pasal 1 no 15 UU 28 tahun 2008 disebutkan, Surat ketetapan
pajak adalah surat ketetapan yang meliputi Surat Ketetapan Pajak Kurang
Bayar (SKPKB), Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKBT), Surat
Ketetapan Pajak Nihil (SKPN), atau Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar
(SKPLB). Surat Ketetapan Pajak ini akan dikeluarkan Direktorat Jenderal
Pajak (DJP) dalam hal pemeriksaan pajak atas pelaporan Surat
Pemberitahuan (SPT) Tahunan/Masa Pajak Penghasilan (PPh) maupun Pajak
Pertambahan Nilai (PPN).Mengenai SKP ini diatur dalam Undang-Undang
Nomor 6 Tahun 1983 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara
Perpajakan.Lalu dilakukan perubahan aturan yang tertuang dalam UU No.
28 Tahun 2007.
Fungsi Surat Ketetapan Pajak
1. Menimbulkan utang pajak
2. Alat untuk menentukan besarnya pajak yang terutang
3. Alat untuk memberitahukan jumlah pajak yang terutang kepada pihak yang
berwajib
4. Alat bagi KPP untuk mengawasipembayaran pajak yang dilakukan oleh wajib
pajak
5. Sebagai kuitansi bagi wajib pajak yang membayar pajak
6. Bbagi KPP, SKP merupakan “record” tempat untuk mencatat semua tindakan yang
diambil terhadap wajib pajak seperti peringatan, tguran, surat paksa, sita dan
sebagainya
1. Surat Ketetapan Kurang Bayar (SKPKB)

Surat Ketetapan Kurang Bayar (SKPKB) ialah surat


ketetapan pajak, jumlah pajak yang menentukan besarnya
jumlah pokok pajak, jumlah kekurangan pokok pajak,
besar sanksi administrasi, dan jumlah yang masih lama
dibayar

Fungsi : Koreksi atas SPT, untuk mengenai sanksi para pelaku wajib pajak dan
menagih pajak.

Dalam hal ini SKP ditujukan apabila ada kesalahan dalam hal pelaporan saat
mengisi pada SPT atau pada saat melakukan pembayaran SSP.
Penyebab SKPKB di Terbitkan

Apabila berdasarkan hasil pemeriksaan atau keterangan lain pajak yang terutang tidak atau kurang dibayar;
apabila Surat Pemberitahuan tidak disampaikan dalam jangka waktu sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat
(3) dan setelah ditegur secara tertulis tidak disampaikan pada waktunya sebagaimana ditentukan dalam Surat
Teguran;
apabila berdasarkan hasil pemeriksaan atau keterangan lain mengenai Pajak Pertambahan Nilai dan Pajak
Penjualan Atas Barang Mewah ternyata tidak seharusnya dikompensasikan selisih lebih pajak atau tidak
seharusnya dikenai tarif 0% (nol persen);
apabila kewajiban sebagaimana dimaksud dalam Pasal 28 atau Pasal 29 tidak dipenuhi sehingga tidak dapat
diketahui besarnya pajak yang terutang; atau
1. apabila kepada Wajib Pajak diterbitkan Nomor Pokok Wajib Pajak dan/atau dikukuhkan sebagai Pengusaha
Kena Pajak secara jabatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (4a).

Di dalam SKPKB itu, akan ditentukan besarnya jumlah pokok pajak, jumlah kredit pajak, jumlah
kekurangan pembayaran pokok pajak, besarnya sanksi administrasi, serta jumlah pajak yang masih harus
dibayar. Hal tersebut diatur dalam Undang-Undang RI Nomor 16 Tahun 2009. SKPKB diterbitkan dalam
jangka waktu 5 tahun setelah saat terutangnya pajak atau berakhirnya Masa Pajak.
Contoh Format dan Lampiran SKPKB
Cara Pengisian SKPKB Penjualan Contoh Format SKPKB Penjualan
2. Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar Tambahan (SKPKBT)

Pasal 1 angka 17 UU KUP, SKPKBT adalah surat ketetapan pajak yang


menentukan tambahan atas jumlah pajak yang telah ditetapkan.

Fungsi Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar Tambahan


1. Alat untuk menagih pajak
2. Koreksi menagih atas jumlah yang terutang menurut
SPTnya.
3. Sarana untuk menegakkan pajak
Penerbitan SKPKBT
Menurut pasal 12 ayat (1) UU KUP No 28 Tahun 2007. Direktur jendral
pajak tersebut dapat menerbitkan SKPKBT dalam jangka waktu 5 tahun setelah
saat terhutangnya pajak atau berakhirnya masa pajak, bagian tahun pajak,
apabila ditemukan data baru yang mengakibatkan penambahan jumlah pajak
yang terutang setelah dilakukan tindakan pemeriksaan dalam rangka penerbitan
SKPKBT.
Menurut pasal 15 UU KUP, yang dimaksud dengan data baru adalah data
atau keterangan mengenai segala sesuatu yang diperlukan untuk menghitung
besarnya jumlah pajak yang terutang yang oleh wajib pajak belum diberitahukan
pada waktu penetapan semula, baik dalam surat pemberitahuan dan lampiran-
lampirannya maupun dalam pembukuan perusahaan yang diserahkan pada
waktu pemeriksaan.
Daluarsa penerbitan SKPKBT
• Direktur jenderal pajak dapat menerbitkan Surat Ketetapan Pajak kurang bayar
tambahan dalam jangka waktu 5 tahun setelah saat terutangnya pajak atau
berakhirnya masa pajak apabila ditemukan data baru yang mengakibatkan
penambahan jumlah pajak yang terutang setelah dilakukan tindakan pemeriksaan
dalam rangka penerbitan Surat Ketetapan Pajak kurang bayar tambahan.
• Apabila jangka waktu 5 tahun telah lewat, Surat Ketetapan Pajak kurang bayar
tambahan tetap dapat diterbitkan ditambah sanksi administrasi berupa bunga
sebesar 48% dari jumlah pajak yang tidak atau kurang dibayar, dalam hal wajib
pajak setelah jangka waktu 5 tahun tersebut dipidana Karena melakukan tindak
pidana di bidang perpajakan atau tindak pidana lainnya yang dapat menimbulkan
kerugian pada pendapatan negara berdasarkan putusan pengadilan yang telah
mempunyai kekuatan hukum tetap.
Format
Nomor, Masa tahun
SKPKBT
pajak, tanggal
penerbitan dan
tanggal jatuh tempo Nama Wajib Pajak dan
NPWP

Perhitungan pajak
kurang bayar
tambahan yaitu
meliputi yang ada Nama terang dari
didalam kolom direktur jendral
tersebut pajak
Format Lampiran
SKPKBT

Nama WP dan Nomor, Masa


NPWP tahun pajak,
tanggal
penerbitan dan
tanggal jatuh
tempo

Perhitungan pajak Jumlah Rupiah dari


kurang bayar setiap poin dalam uraian
tambahan yaitu menurut WP, Fiskus
meliputi yang ada dan pembahasanakhir
didalam kolom yang disetujui
uraian tersebut
Petunjuk pengisian SKPKBT

Setiap format diisi


sesuai dengan
fungsinya
Format Nota Perhitungan

Jika formatnya
kurang jelas,
teman-teman bisa
mengunduhnya di
Lampiran
Peraturan
Direktorat Pajak
Nomor
PER-17/PJ/2018
Tentang bentuk
dan isi Nota
Penghitungan,
Bentuk dan Isi
SKP serta Bentu
dan Isi STP
3. Surat ketetapan pajak nihil (SKPN)

Surat Ketetapan Pajak nihil disingkat dengan SKPN adalah surat keputusan yang
menentukan jumlah pajak yang terutang sama nominalnya dengan Besarnya
jumlah kredit pajak atau juga pajak tidak terutang dan tidak terdapat kredit pajak.

Fungsi Surat Ketetapan Pajak Nihil


Sebagai suatu yang dapat memberitahukan kepada wajib pajak bahwa jumlah
nominal dan dibayarkan harus sama besarnya dengan jumlah pajak terutang .
PENERBITAN SURAT KETETAPAN PAJAK NIHIL

Menurut Undang-Undang nomor 28 tahun 2007, SKPN dikeluarkan


oleh DJP untuk:
• Pajak Penghasilan (PPh) apabila jumlah kredit pajak sama dengan pajak
yang terutang atau pajak yang tidak terutang dan tidak ada kredit pajak
• PPN jika jumlah kredit pajak sama dengan jumlah pajak yang terutang
atau pajak tidak terutang dan tidak ada kredit pajak
• Pajak Penjualan Atas Barang Mewah jika jumlah pajak yang dibayar
sama dengan jumlah pajak yang terutang atau pajak tidak terutang dan
tidak ada pembayaran pajak
Ketentuan SKPN menurut UU KUP pasal 17
 Pajak pertambahan nilai, jika jumlah kredit pajak sama dengan jumlah
pajak yang terutang atau pajak tidak terutang dan tidak ada kredit pajak
 Pajak penjualan atas barang mewah, dilimpahkan ketika jumlah pajak
yang dibayarkan sama dengan jumlah pajak yang terutang atau pajak
tidak terutang dan tidak ada pembayaran pajak
 Pajak penghasilan, Jika jumlah kredit pajak sama dengan pajak yang
terutang atau pajak tidak terutang dan tidak ada kredit pajak.
Format Surat Ketetapan Pajak Nihil (SKPN)
Format Lampiran SKPN Petunjuk Pengisian SKPN
4. SURAT KETETAPAN PAJAK LEBIH BAYAR (SKPLB)

SKPLB adalah Surat Ketetapan Pajak yang menentukan jumlah kelebihan


pembayaran pajak karena jumlah kredit pajak lebih besar daripada yang terutang
atau tidak seharusnya terutang.
PENERBITAN SKPLB
SURAT KETETAPAN PAJAK LEBIH BAYAR(SKPLB) diterbitkan oleh
Direktorat Jenderal Pajak atas dasar wajib pajak yang melakukan kelebihan
pembayaran pajak terutang dari yang seharusnya.
Pajak yang lebih bayar tersebut bisa meliputi pajak :
 PPh
 PPN
 PPnBM
Dalam SKPLB akan dituliskan berapa jumlah kelebihan pembayaran
pajak.SKPLB diterbitkan setelah dilakukannya pemeriksaan atas permohonan,
selambatnya 12 bulan terhitung sejak surat permohonan diterima atau sesuai
dengan keputusan DJP.
Prosedur penerbitan SKPLB
 WP mengajukan permohonan tertulis kepada direktur jenderal pajak, yaitu dengan
mengisi kolom SPT atau dengan surat tersendiri.
 Setelah permohonan diperiksa, SKPLB paling lambat akan diterbitkan 12 bulan
sejak surat permohonan diterima secara lengkap.
 Jika sudah 12 bulan, dan wajib pajak belum juga mendapat kepastian, maka skplb
paling lama harus diterbitkan 1 bulan setelah jangka waktu tersebut berakhir.
 Jika dalam satu bulan masih belum diterbitkan, maka WP akan diberikan imbalan
bunga 12% sebulan dihitung sejak berakhirnya jangka waktu tersebut hingga
SKPLB diterbitkan.
 Dan jika pengembalian terlambat diberikan, maka akan ada imbalan 2% per bulan
dari batas waktu sebelumnya hingga saat dilakukan pengembalian.
FORMAT SKPLB FORMAT LAMPIRAN SKPLB
FORMAT NOTA PENGHITUNGAN
FORMAT SURAT PERMOHONAN PENGEMBALIAN KELEBIHAN PAJAK

(dapat di unduh dari lampiran menteri keuangan no.10 PMK_03 Tahun 2013)
5. Surat Tagihan Pajak (STP)

Surat Tagihan Pajak atau STP adalah surat yang dibuat untuk menagih pajak atau sanksi
administrasi berupa bunga atau denda. STP ini berdasarkan Undang-Undang No. 16 Tahun
2000, hanya diterbitkan dalam kondisi berikut:
• Pajak Penghasilan dalam tahun berjalan tidak atau kurang dibayar.
• Ada kekurangan pembayaran pajak akibat salah tulis atau salah hitung.
• Terkena sanksi administrasi berupa denda atau bunga.
• Pengusaha yang dikenakan pajak berdasarkan UU PPN 1984 dan perubahannya. Akan
tetapi, WP tersebut tidak melaporkan kegiatan usahanya untuk dikukuhkan sebagai
Pengusaha Kena Pajak (PKP).
• Pengusaha yang tidak dikukuhkan sebagai PKP, namun dia menerbitkan Faktur
Pajak.Pengusaha yang telah dikukuhkan sebagai PKP tidak membuat faktur pajak, atau
membuat faktur pajak namun tidak tepat waktu, atau tidak mengisinya secara lengkap.
Untuk WP yang mendapat SKP dengan alasan pada nomor 1 dan 2, maka
jumlah kekurangan pajak terutang yang tercantum dalam surat tersebut
ditambah dengan tarif bunga sanksi administrasi pajak sebulan dengan waktu
maksimal 24 bulan.Waktu tersebut, terhitung sejak terutangnya pajak, atau
bagian tahun pajak, atau tahun pajak sampai terbitnya Surat Tagihan Pajak.
Jika menerima Surat Ketetapan Pajak dengan alasan nomor 4, 5 dan 6, maka
juga akan dikenakan denda sebesar sesuai sanksi administrasi pajak terbaru
sesuai UU No 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja dari dasar pengenaan pajak.
Permohonan Pembetulan Surat Ketetapan Pajak (SKP)
Sesuai dengan UU No. 6 tahun 1983 tentang ketentuan umum dan tata
cara perpajakan, yang kemudian diubah pada UU nomor 16 tahun 2009,
disebutkan bahwa WP dapat mengajukan permohonan pembetulan SKP jika
terdapat kesalahan.
Jenis kesalahan yang dimaksud pun dibatasi hanya pada kondisi berikut:
1. Salah tulis pada nama, alamat, nomor pokok wajib pajak, nomor surat
ketetapan pajak, jenis pajak, masa pajak atau tahun pajak, dan tanggal
jatuh tempo
2. Salah hitung yang berasal dari penjumlahan atau pengurangan atau
perkalian atau pembagian suatu bilangan
3. Salah penerapan ketentuan tertentu dalam peraturan perundang-
undangan perpajakan.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai