PERPAJAKAN
Oleh
Pendahuluan
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
Pembahasan
A. Pengertian
Penerbitan suatu Surat Ketetapan Pajak (SKP) hanya terbatas kepada WP tertentu
yang disebabkan oleh ketidakbenaran dalam pengisian SPT atau karena ditemukannya
data fiskal yang tidak dilaporkan oleh WP.
Penjelasan untuk masing-masing surat ketetapan pajak di atas seperti tersebut di
bawah ini :
1. Surat Tagihan Pajak (STP)
STP adalah surat yang diterbitkan untuk melakukan tagihan pajak dan atau sanksi
administrasi berupa bunga dan atau denda.
Dasar hukum STP diatur dalam Pasal 14 Undang- Undang No. 6 Tahun 1983
tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan, sebagaimana telah dirubah
dengan Undang- Undang No.16 Tahun 2000 (UUKUP)
STP dapat diterbitkan jika :
- Pajak Penghasilan dalam tahun berjalan tidak atau kurang bayar
- Dari hasil penelitian SPT terdapat kekurangan pembayaran pajak akibat salah
tulis dan atau salah hitung
- WP dikenakan sanksi administrasi denda atau bunga
- Pengusaha yang dikenakan pajak berdasarkan Undang-undang PPN, tetapi
tidak melaporkan kegiatan usahanya untuk dikukuhkan sebagai Pengusaha
Kena Pajak
- Pengusaha yang tidak dikukuhkan sebagai Pengusaha Kena Pajak tetapi
membuat Faktur Pajak
- Pengusaha Kena Pajak tidak membuat Faktur Pajak atau membuat Faktur
Pajak tetapi tidak tepat waktu atau tidak mengisi selengkapnya Faktur Pajak.
- Pengusaha kena pajak melaporkan faktur pajak tidak sesuai dengan masa
penerbitan faktur
- Pengusaha kena pajak gagal berproduksi dan telah diberikan pengembalian
pajak masukan diwajibkan membayar kembali.
Surat Tagihan Pajak (STP) mempunyai kekuatan hukum yang sama dengan Surat
Ketetapan Pajak, sehingga dalam hal penagihannya dapat dilakukan dengan Surat
Paksa.
Penerbitan STP akan ditambah dengan sanksi administrasi berupa bunga sebesar
2% sebulan untuk paling lama 24 bulan dihitung sejak saat terutangnya pajak atau
bagian tahun pajak sampai dengan diterbitkannya STP.
Apabila terdapat kesalahan atau kekeliruan dalam ketetapan pajak yang tidak
mengandung persengketaan antara fiskus dan WP, dapat dibetulkan oleh Direktur
Jendral Pajak secara jabatan atau atas permohonan WP.
Ruang lingkup kesalahan atau kekeliruan dalam ketetapan pajak yang dapat
dibetulkan terbatas pada :
- Kesalahan Tulis; antara lain : kesalahan yang dapat berupa penulisan nama,
alamat, NPWP, nomor surat ketetapan pajak, jenis pajak, masa atau tahun pajak
jatuh tempo
- Kesalahan hitung yang berasal dari penjumlahan dan atau pengurangan dan atau
pengalian dan atau pembagian suatu bilangan
- Kekeliruan dalam penerapan tariff, penerapan presentase Norma Penghitungan
Penghasilan Neto, penerpan sanksi administrasi, Penghasilan Tidak Kena Pajak
(PTKP), Penghitungan PPh dalam tahun berjalan dan pengkreditan pajak.
E. Daluwarsa Penetapan
A. Kesimpulan
1. Ketetapan Pajak adalah suatu ketentuan dalam sistem perpajakan untuk
pembayaran pajak terutang dengan penerbitan Surat Ketetapan Pajak.
2. Macam – Macam Ketetapan Pajak :
a. Surat Tagihan Pajak (STP)
b. Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB)
c. Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar Tambahan (SKPKBT)
d. Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar (SKPLB)
e. Surat Ketetapan Pajak Nihil (SKPN)
f. Surat Ketetapan Pajak Terutang (SPPT)
3. Fungsi Ketetapan Pajak :