PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Filsafat dan Ilmu adalah dua kata yang saling berkaitan baik secara
substansial maupun historis. Kelahiran suatu llmu tidak dapat dipisahkan dari
peranan filsafat, sebaliknya perkembangan ilmu memperkuat keberadaan filsafat.
Ilmu atau Sains merupakan komponen terbesar yang diajarkan dalam semua
strata pendidikan. Walaupun telah bertahun-tahun mempelajari ilmu,
pengetahuan ilmiah tidak digunakan sebagai acuan dalam kehidupan sehari-hari.
Ilmu dianggap sebagai hafalan saja, bukan sebagai pengetahuan yang
mendeskripsikan, menjelaskan, memprediksikan gejala alam untuk kesejahteraan
dan kenyamanan hidup. Kini ilmu telah tercerabut dari nilai luhur ilmu, yaitu
untuk menyejahterakan umat manusia. Bahkan tidak mustahil terjadi, ilmu dan
teknologi menjadi bencana bagi kehidupan manusia, seperti pemanasan global
dan dehumanisasi.
B. Rumusan Masalah
PEMBAHASAN
A. Definisi Filsafat
Pengertian dari para filsuf tentang filsafat diatas menjadi suatu acuan
bahwa filsafat adalah suatu pengetahuan tentang metode berpikir secara radikal,
logis-sistematis, dan universal terhadap apa yang ada yang berkaitan erat
dengan metafisika, etika, agama, dan manusia. Penjabarannya, berfilsafat berarti
berpikir radikal (mendasar, mendalam, sampai ke akar-akarnya), logis- sistematik
(teratur, runtut, dan tidak serampangan) untuk mencapai kebenaran universal
(umum, terintegral, dan tidak khusus serta tidak parsial).
B. Dialektika
C. Logika
1. Perkembangan Logika
Logika dimulai sejak Thales (624 SM – 548 SM), filsuf Yunani pertama
yang meninggalkan segala dongeng, takhayul, dan cerita-cerita isapan
jempol dan berpaling kepada akal budi untuk memecahkan rahasia alam
semesta. Thales mengatakan bahwa air adalah arkhe (Yunani) yang berarti
prinsip atau asas utama alam semesta.
2. Macam-Macam Logika
Setelah mempelajari tentang filsafat ilmu lebih mendalam, ternyata
didalamnya terdapat banyak sekali materi yang disajikan. Salah satunya
adalah tentang logika, danlogika sendiri dapat dibedakan menjadi kriteria
tertentu, yaitu :
a. Dilihat dari segi kemampuan untuk berlogika
- Logika kodratiah adalah kemampuan berlogika yang sudah ada pada
setiapmanusia sebagai makhluk yang berakal budi. Tanpa belajar
logika setiap orangsudah memiliki kemampuan berlogika kodratiah.
- Logika ilmiah adalah kemampuan berlogika yang didapatkan dengan
belajar secara khusus. Contohnya seperti dengan membaca buku,
maka mendapatkankemampuan logika ilmiah.
PENUTUP
Kesimpulan