PORTOFOLIO
“PEMILIHAN PORTOFOLIO”
OLEH
KELOMPOK 4
DAFTAR ISI.............................................................................................................................. 2
A. LATAR BELAKANG................................................................................................. 3
C. TUJUAN ..................................................................................................................... 3
4. Portofolio Optimal dengan Adanya Simpanan dan Pinjaman Bebas Risiko ......... 15
A. KESIMPULAN ......................................................................................................... 17
2
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Di dalam membentuk portofolio, akan timbul suatu masalah. Permasalahannya adalah
terdapat banyak sekali kemungkinan portofolio yang dapat dibentuk dari kombinasi aktiva
berisiko yang tersedia di pasar. Kombinasi ini dapat mencapai jumlah yang tidak terbatas. Jika
terdapat kemungkinan portofolio yang jumlahnya tidak terbatas, maka akan timbul pertanyaan
portofolio mana yang akan dipilih oleh investor. Jika investor merupakan orang yang rasional,
maka mereka akan memilih portofolio yang optimal.
Portofolio optimal dapat ditentukan dengan menggunakan model Markowitz atau dengan
model indeks tunggal. Untuk menentukan portofolio yang optimal dengan model-model ini,
yang pertama kali dibutuhkan adalah portofolio yang efisien. Untuk model-model ini, semua
portofolio yang optimal adalah portofolio yang efisien. Investor yang lebih menyukai risiko
akan memilih portofolio dengan return yang tinggi dengan membayar risiko yang juga lebih
tinggi dibandingkan dengan investor yang kurang menyukai risiko. Jika aktiva tidak berisiko
dipertimbangkan, aktiva ini dapat merubah portofolio optimal yang mungkin sudah dipilih oleh
investor. Pada makalah ini, akan dibahas tentang pemilihan portofolio yang optimal.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana cara menentukan Attainable Set dan Efficient set?
2. Bagaimana cara menentukan portofolio yang efisien?
3. Bagaimana cara menentukan portofolio yang optimal?
C. TUJUAN
1. Untuk mengetahui cara menentukan Attainable Set dan Efficient set.
2. Untuk mengetahui cara menentukan portofolio yang efisien.
3. Untuk mengetahui cara menentukan portofolio yang optimal.
3
BAB II
PEMBAHASAN
Bentuk Umum Attainable Set Tiga Skenario Ekstrim (Saham A dan B Berkorelasi Positif
Sempurna, Nol, dan Negatif Sempurna)
E(R)P
rAB = -1
C D rAB = 0 rAB = +1
0 B A
Attainable set atau opportunity set ditunjukkan oleh garis hitam yang tidak terputus-putus
(garis AB) untuk portofolio dua saham yang berkorelasi positif sempurna (ρAB = +1,0), kurva
BDA untuk portofolio dua saham yang independen satu sama lain atau tidak berkorelasi (ρAB
= 0), dan kurva BCA untuk portofolio dua saham yang berkorelasi negatif sempurna (ρAB = -
1,0).
4
Efficient set ditunjukkan oleh titik-titik disepanjang garis AB untuk portofolio dua saham
yang berkorelasi positif sempurna (ρAB = +1,0), kurva DA untuk portofolio dua saham yang
independen satu sama lain atau tidak berkorelasi (ρAB = 0), dan kurva CA untuk portofolio dua
saham yang berkorelasi negatif sempurna (ρAB = -1,0). Titik-titik dalam efficient set harus
dalam attainable set dan titik-titik tersebut haruslah memiliki return ekspektasian portofolio
yang lebih tinggi untuk risiko portofolio yang sama atau risiko portofolio yang lebih rendah
untuk return ekspektasian portofolio yang sama sebagaimana yang dipertimbangkan oleh
investor yang rasional. Optimum set adalah satu titik di antara titik-titik dalam efficient set yang
dapat ditentukan dengan sejumlah alternatif pendekatan yang akan dijelaskan pada bagian
selanjutnya di BAB ini.
Untuk korelasi positif sempurna dua buah aktiva A dan B, yaitu ρAB = +1, maka Rumus
Varian Portofolio:
Total nilai a dan b adalah 1, maka substitusi nilai b dengan nilai (1-a) :
Deviasi Standar :
5
Hubungan Antara Proporsi Saham A Dalam Portofolio dan Risiko Portofolio
P P P
B B
B
0 a 0 a 0 a
Slope atau kemiringan garis lurus σP = f(a) akan bernilai positif jika risiko (standar
deviasi) saham A lebih besar daripada saham B. Grafik 1.2 (a) di atas menunjukkan hubungan
antara proporsi saham A dalam portofolio dan risiko portofolio ketika risiko saham A lebih
besar daripada saham B.
Slope atau kemiringan garis lurus σP = f(a) akan bernilai nol jika risiko (standar
deviasi) saham A sama dengan saham B. Grafik 1.2 (b) di atas menunjukkan hubungan antara
proporsi saham A dalam portofolio dan risiko portofolio ketika risiko saham A sama dengan
saham B. Sedangkan Slope atau kemiringan garis lurus σP = f(a) akan bernilai negatif jika
risiko (standar deviasi) saham A lebih kecil daripada saham B. Grafik 1.2 (c) di atas
menunjukkan hubungan antara proporsi saham A dalam portofolio dan risiko portofolio ketika
risiko saham A lebih kecil daripada saham B.
Return ekspektasianan dari portofolio untuk dua buah sekuritas dapat dinyatakan sebagai :
E(R)p = a . E(RA) + (1-a) E(RB)
Fungsi hubungan antara return ekspektasianan portofolio dan dengan deviasi standar return
portofolio :
𝐸(𝑅)𝐵 −𝐸(𝑅)𝐴 𝐸(𝑅)𝐴 −𝐸(𝑅)𝐵
E(R)p = [𝜎𝐵 [ ] + 𝐸(𝑅)𝐵 ] + [[ ] 𝜎𝑃 ]
𝜎𝐴 −𝜎𝐵 𝜎𝐴 −𝜎𝐵
6
Contoh Soal
Dua buah sekuritas, yaitu A dan B yang mempunyai korelasi positif sempurna dan masing-
masing mempunyai return ekspektasianan dan risiko dinyatakan dalam deviasi standar sebagai
berikut :
Sekuritas A : E(RA) = 12% dan σA = 18%
Sekuritas B : E(RB) = 10% dan σB = 7%
Untuk E(RA) = 0,12 dan E(RB) = 0,1, return ekspektasianan portofolio dapat dinyatakan :
E(RP) = 0,12 . a + 0,1 . (1-a)
= 0,12 . a + 0,1 -0,1 . a
= 0,1 + 0,02 . a
Dan untuk σA = 0,12 dan σB = 0,07, deviasi standar portofolio :
σp = 0,07 + (0,18 – 0,07) . a
= 0,07 + 0,18 . a – 0,07 . a
= 0,07 + 0,11 . a
Hubungan antara korelasi proporsi portofolio (a), return ekspektasianan portofolio (E(RP)), dan
deviasi standar (σp) :
0,1−0,12 0,12−0,1
E(RP) = (0,1 + . 0,07) + . σp
0,18−0,07 0,18−0,07
= 0,08727 + 0,181 . σp
Untuk kombinasi sekuritas A dan B yang mempunyi proporsi bervariasi, return ekpektasianan,
dan deviasi standar portofolio :
7
2. Tidak Ada Korelasi Antara Sekuritas
Untuk korelasi antar dua aktiva A dan B sebesar nol yaitu ρAB = 0 dan substitusikan
Contoh Soal
Untuk dua buah sekuritas A dan B yang tidak memiliki korelasi :
Sekuritas A : E(RA) = 12% dan σA = 18%
Sekuritas B : E(RB) = 10% dan σB = 7%
Hubungan antara return ekspektasian dengan proporsi sekuritas untuk nilai E(RA) = 0,12 dan
E(RB) = 0,1 dapat dinyatakan :
E(RP) = 0,1 + 0,02 . a
Untuk hubungan antara risiko portofolio yang dinyatakan dalam deviasi standar dengan
proporsi sekuritas untuk σA = 0,18 dan σB = 0,07:
Untuk mencari nilai-nilai hubungan proporsi sekuritas (a) yang bervariasi dapat dihitung
dengan memasukkan nilai sampel a ke persamaan E(RP) dan σp.
8
Return ekspektasian portofolio untuk minimum risiko :
E(RP) = a . E(RA) . (1-a) . E(RA)
= 0,131 . 0,12 + (1 – 0,131) . 0,1
= 0,103
Untuk korelasi negatif sempurna antara aktiva A dan B yaitu ρAB = -1, maka rumus varian
dari portofolio setelah dilakukan substitusi b = (1-a) menjadi:
Contoh Soal
Untuk dua buah sekuritas A dan B yang memiliki korelasi negatif sempurna :
Sekuritas A : E(RA) = 12% dan σA = 18%
Sekuritas B : E(RB) = 10% dan σB = 7%
Hubungan antara return ekspektasian dengan proporsi sekuritas untuk nilai E(RA) = 0,12 dan
E(RB) = 0,1 :
E(RP) = 0,1 + 0,02 . a
Hubungan antara risiko portofolio yang dinyatakan dalam deviasi standar dengan proporsi
sekuritas untuk σA = 0,18 dan σB = 0,07 :
σp1 = 0,18 . a – 0,07 . (1 – a)
dan
σp2 = -0,18 . a + 0,07 . (1 – a)
9
Untuk mencari nilai-nilai hubungan untuk proporsi sekuritas (a) yang bervariasi dapat
memasukkan nilai sampel a ke dalam persamaan return ekspektasian dengan proporsi sekuritas
dan persamaan risiko portofolio dengan proporsi sekuritas.
Contoh Soal
Berikut merupakan data return eks[ektasian dan risiko dari dua buah saham A dan B :
Sekuritas A : E(RA) = 15% dan σA =20%
Sekuritas B : E(RB) = 8% dan σB = 7%
Korelasi return saham A dan B adalah ρAB = -0,2.
Gambarlah letak dari portofolio-portofolio yang dapat dihasilkan dari saham A dan B dengan
kombinasi proporsi yang berbeda.
Return ekspektasian portofolio adalah rata-rata tertimbang dari masing-masing sekuritasnya :
E(RP) = a. E(RA) + (1 – a ) . R(RB)
Return ekspektasi dan risiko portofolio untuk tiap-tiap proporsi saham A dan B :
a E(Rp) Risiko
1 15 0,2
0,9 14,3 0,1787
0,8 13,6 0,1578
0,7 12,9 0,1373
0,6 12,2 0,1176
0,5 11,5 0,0991
0,4 10,8 0,0826
0,3 10,1 0,0695
0,2 9,4 0,062
0,1 8,7 0,0622
0 8 0,07
10
Jika digambarkan hubungan antara return ekspektasi dan risiko portofolio hasil saham
kombinasi A dan B untuk proporsi yang berbeda-bea dapat berbentuk cembung. Kecembungan
ini tergantung dari kecilnya korelasi return saham A dan B. Untuk contoh ini, korelasi returnya
adalah -0,2.
11
Portofolio optimal adalah portofolio yang dipilih seorang investor dari sekian banyak
pilihan yang ada pada kumpulan portofolio efisien. Yang sesuai dengan preferensi investor
bersangkutan terhadap return maupun terhadap risiko yang ditanggung.
Tiap – tiap investor akan mempunyai tanggapan terhadap risiko yang berbeda, sehingga
seorang investor akan memilih portofolio berbeda dengan investor lainnya selama portofolio
tersebut merupakan portofolio efisien yang masih berada di efficient set. Portofolio mana yang
dipilih investor tergantung dari fungsi utilitinya masing – masing. Portofolio yang optimal
untuk tiap – tiap investor terletak pada titik persinggungan antara fungsi utility investor dengan
efficient set.
Untuk investor portofolio optimal adalah berada di titik C1 yang memberikan kepuasan
kepada investor ini sebesar U2. Jika investor ini rasional, dia tidak akan memilih portofolio D1
12
karena walaupun portofolio ini tersedia dan dapat dipilih yang berada di attinable set, tetapi
bukan portofolio yang efisien, sehingga akan memberikan kepuasan sebesar U1 yang lebih
rendah dibandingkan dengan kepuasan sebesar U2. Idealnya, investor ini akan memilih
portofolio yang memberikan kepuasan yang tertinggi. Jika investor ihadapakan pada pilihan
untuk memilih portofolio E1 karena portofolio E1 memberikan kepuasan sebesar U3 yang lebih
tinggi dari pada portofolio C1 yang hanya memberikan kepuasan sebesar U2. Sehingga
Investor akan memilih portofolio optimal yang berada di efficien set yang menyinggung fungsi
utilitinya, yaitu titik di C2.
Kendala kedua adalah proporsi dari masing-masing sekuritas tidak boleh bernilai negatif
sebagai berikut:
Wi ≥ 0 untuk i = 1 sampai dengan n.
13
Kendala yang ketiga adalah jumlah rata-rata dari seluruh return masing-masing aktiva (Ri)
sama dengan return portofolio (Rp) :
n
∑wi . Ri = Rp
i=1
Dengan demikian, model penyelesaian optimasi ini dapat ditulis sebagai berikut:
Fungsi Objektif:
n n n
Minimumkan ∑ wi . σi2 + ∑ ∑wi . wj . σij
i=1 i=1 j=1
i≠j
14
efficient set dengan garis lurus yang mempunyai sudut atau slope (0) terbesar. Slope ini nilainya
adalah sebesar return ekspektasian portofolio dikurangi denagn return aktiva bebas risiko dan
semuanya dibagi dengan deviasi return dari portofolio sebagai berikut:
𝑬(𝑹𝒑 ) − 𝑹𝑩𝑹
𝜽𝑷 =
𝝈𝒑
Notasi :
θP = Slope dari portoofolio optimal
E(RP) = Return ekspektasian portofolio optimal
RBR = Return aktiva bebas risiko
σP = Risiko (deviasi standar) portofolio optimal
σBR,i = ρBR,i . 0 . σi = 0.
Investor dapat memasukkan aktiva bebas risiko ke dalam portofolio timal aktiva berisiko
ke dalam bentuk simpanan (lending) atau pinjaman (borrowing). Dalam bentuk simpanan
berarti membeli aktiva bebas risiko dan memasukkannya ke dalam portofolio efisien aktiva
berisiko. Dalam bentuk pinjaman berarti meminjam sejumlah dana dengan tingkat bunga bebas
risiko (menjual aktiva bebas risiko) dan menggunakan dana ini untuk menambah proporsi di
portofolio efisian aktiva berisiko.
Kenyataannya tidak selalu investor dapat membeli atau menjual aktiva bebas risiko
dengan risiko dengan tingkat pengembalian yang sama, yaitu sebesar return bebas risiko.
15
Umumnya investor dapat membeli (menginvestasikan) dananya dengan tingkat return bebas
risiko, yaitu misalnya dengan membeli Sertifikat Bank Indonesia. Akan tetapi, investor
biasanya harus meminjam dengan pengembalian yang lebih tinggi dari tingkat return bebas
risiko.
Jika investor hanya dapat membeli aktiva bebas risiko, tetapi tidak dapat meminjam
dengan tingkat bebas risiko, efficient set yang tersedia adalah di kurva RBR-M-A. Untuk kasus
ini, investor mempunyai tiga alternatif yang dapat dilakukan, yaitu sebagai berikut ini.
Menanamkan semua modalnya ke ativa bebas risikio dengan mendapatkan tingkat return
pasti sebesar RBR.
Menanamkan semua modalnya ke portofolio optimal aktiva berisiko dititik M dengan
mendapatkan return ekspektasian sebesar E(RM) dengan risiko σM.
Menanamkan sebagian modalnya ke aktiva bebas risiko dan sebagian lagi ke portofolio
optimal aktiva berisiko dengan hasil return ekspektasian lebih besar dari RBR tetapi lebih
kecil dari E(RM) atau RBR<E(Rp)<E(RM). Sedang risiko yang diperoleh adalah sebesar
0<σp<σM, yaitu lebih besar dari 0 dan lebih kecil dari σM.
16
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Portofolio adalah kumpulan berbagai aset, dalam hal ini difokuskan pada aset saham, yang
dimiliki oleh seseorang dengan harapan dapat memberikan kesejahteraan yang paling optimum
(maksimum) selama investment horizon atau holding period. Untuk mencapai hal ini, maka
orang tersebut harus menentukan kombinasi terbaik terhadap aset-aset dalam portofolio yang
menyebabkan kesejahteraannya paling maksimum.
Portofolio-portofolio efisien berada di efficient set. Portofolio-portofolio efisien
merupakan portofolio-portofolio yang baik, tetapi bukan yang terbaik. Hanya ada satu
portofolio yang terbaik, yaitu portofolio optimal. Portofolio optimal berada di portofolio –
portofolio efisien. Portofolio optimal merupakan bagian dari portofolio-portofolio efisien.
Suatu portofolio optimal juga sekaligus merupakan suatu portofolio efisien, tetapi suatu
portofolio efisien belum tentu portofolio optimal. Dengan menggunakan konsep orang yang
rasional (rational people), portofolio-portofolio efisien dapat dijelaskan. Orang yang rasional
didefinisikan sebagai orang yang akan memilih lebih dibandingkan dengan memilih kurang.
17
DAFTAR PUSTAKA
Jogiyanto, H.M. 2013. Teori Portofolio dan Analisis Investasi. Yogyakarta: BPFE.
18