Sumber : Teori Portofolio dan Analisis Investasi – Prof. Dr. Jogiyanto Hartono, M.B.A., CA.
Dalam membentuk portofolio akan timbul suatu masalah. Permasalahannya adalah terdapat
banyak sekali kemungkinan portofolio yang dapat dibentuk dari kombinasi aktiva yang beresiko yang
tersedia di pasar. Kombinasi tersebut bisa mencapai jumlah yang tak terbatas. Jika terdapat kemungkinan
jumlah portofolio yang jumlahnya tidak terbatas, maka akan timbul pertanyaan portofolio mana yang
akan dipilih oleh investor. Jika investor rasional, mereka akan memilih portofolio yang optimal.
Portofolio yang optimal akan berbeda untuk masing-masing investor karena tiap-tiap investor memiliki
kurva berbeda yang tidak sama. Bagaimana menentukan portofolio yang optimal?.
Seluruh set yang memberikan kemungkinan portofolio yang akan dibentuk dari kombinasi n-
akitva yang tersedia disebut dengan opportunity set atau attainable set. Semua titik di attainable
set menyediakan semua kemungkinan portofolio baik yang efisien maupun yang tidak efisien.
Tetapi para investor tidak akan memilih portofolio yang tidak efisien. Kumpulan (set) dari
portofolio yang efisien ini disebut dengan efficient set atau efficient frontier.
Seperti apa bentuk attainable set atau efficient set tersebut?. Dua aktiva yang membentuk
portofolio dapat berkorelasi secara positif sempurna, negative sempurna atau tidak mempunyai
korelasi sama sekali. Bentuk dari attainable set atau efficient set akan berbeda tergantung dari
korelasi dari dua aktiva tersebut. Attainable set atau efficient set akan digambarkan secara umum
yaitu untuk n-aktiva dengan kemungkinan semua korelasinya.
Dari rumus (9-1) di atas terlihat bahwa resiko dari portofolio untuk korelasi positif
sempurna merupakan rata-rata tertimbang dari resiko masing-masing sekuritas. Dengan
kata lain untuk kasus korelasi positif sempurna, portofolio tidak dapat menurunkan
resiko atau diverifikasi tidak dapat menurunkan resiko.
Proporsi sekuritas A yaitu sebesar a dapat ditentukan sebagai fungsi dari σA ,σB , dan σp .
Dari rumus (9-2) nilai dari a dapat dinyatakan sebagai berikut:
Selanjutnya return ekspektasianan dari portofolio untuk dua buah sekuritas (proporsi
sekuritas pertama adalah a dan sekuritas kesua adalah (1-a) yang dihitung berdasarkan
rumus di (9-3) dapat dinyatakan sebagai:
Substitusikan nilai a di rmus (9-3) ke dalam nilai reurn ekspektasianan portofolio di atas:
Hubungan antara resiko portofolio dengan proporsi sekuritasnya (a) untuk korelasi nol (
ρ AB=0) adalah tidak linier. Karena hubungan ini tidak linier, maka titik optimasi (dalam
hal ini adalah varian terkecil dari resiko portofolio) dan dapat dilakukan dengan
menurunkan fungsi dari varian dan menyamakan turunan pertamanya sama dengan nol
sebagai berikut:
Untuk membuktikan bahwa titik optimal ini adalah titik minimum varian, maka dapat
dilakukan dengan cara menurunkan sekali lagi fungsi dari varian terhadap nilai a. untuk
optimasi titik minimum, nila turunan keddua ini harus lebih besar dari nol sebagai
berikut:
Karena σA 2 dan σ B2 adalah bernilai positif, maka nila dari turunan kedua ini adalah
lebih besar dari nol yang menunjukka bahwa titik optimal adalah minimum varian.
Hubungan
antara proporsi portofolo (a), return ekspektasian portofolio (E( ER p ¿) dan deviasi
standar portofolio (σp ) ntuk kombinasi sekuritas A dan B yang tidak mempunyai
korelasi.
Kurva di atas menunjukkan attainable set (kurva beda) yang merupakan semua
kemungkinan hubungan dua sekuritas A dan B. kurva EB , kurva EDA akan membeikan
return ekspektasian yang lebih sama , yaitu sebesar 7%, tetapi memberikan return
ekspektasian yang berbeda. Return ekspektasian untuk portofolio D lebig besar 9,8%
dibandingkan dengan yang diperoleh untuk portofolio B 8%. Investor yang rasional tentu
akan memilih portofolio D dibandingkan dengan portofolio B. ini berarti titik-titik di
kurva EB yang berad di bawah kurva EDA merupakan portofolio yang tidak akan dipilih
oleh investor yang rasional. Hanya kurva EDA yang akan dipertimbangkan. Kurva EDA
merupakan EDA merupakan efficient set atau efficient frontier.
Suatu nilai yang akan diakarkan dapat menghasilkan dua macam nilai yang berbeda
tandanya, yaitu sebuah bernilai negative dan lainnya bernilai positif. Misalnya akar dari
nilai 4 dapat bernilai negative -2 dan positif +2 (hasil dari (−2)2 adalah 4 dan (2)2 juga
4). Dengan begitu, deviasi standar portofolio di rumus (9-11) dapat mempunyai dua
kemungkinan nilai sebagai berikut:
Hubungan antara proporsi portofolio (a), return ekspektasian portofolio ( E ( R p ) ) dan
deviasi standar portofolio (σ p) untuk kombinasi sekuritas A dan B yang mempunyai
korelasi negative sempurna.
Table di atas terlihat dua buah garis linier yang bertemu di deviasi standar ya0 ini
menunjukkan portofolio dengan resiko yang terendah. Karena deviasi standar dengan
nilai nol dianggap sebagai portofolio bebas resiko, maka hanya deviasi standar yang
bernilai positif yang relevan. Portofolio bebas resiko ini terjadi pada proporsi sekuritas a
sebesar (lihat rumus 9-3):
σ p−σ B
a=
σ A −σ B
0−0,07
¿ =0,26
0,2−0,07
Dan besarnya return ekspektasian untuk prtofolio bebas resiko ini adalah sebesar
E ( Rp )=a ∙ E ( Ra )+(1−a)∙ E(Rb)
Pada gambar ( c ) menunjukkan attainable set dan efficient set untuk portofolio yang
terdiri dari dua aktiva. Kenyataannya di pasar modal tidak ada dua buah sekuritas yang
identic (berkorelasi +1) atau berlawanan sepenuhnya (berkorelasi -1) sepanjang waktu.
Kenyataannya korelasi dua buah sekuritas di pasar modal tidak ada yang sempurna,
sehingga hubungan antara E(Rp) dengan σ p akan berbentuk cembung seperti ini:
Pada gambar dibawah ini menunjukkan attainable set dan efficient set untuk portofolio
yang terdiri dari banyak aktiva. Titik-titik di gambar (a) menunjukkan kemungkinan
portofolio yang dapat dibentuk dari kombinasi aktiva-aktiva yang tersedia. Kemungkinan
disebut attainable set atau opportunity set. Tidak semua portofolio yang tersedia di
attainable set merupakan portofolio yang efisien. Hanya portofolio yang memberikan
resiko resiko terkecil dengan return ekspektasi yang sama yang merupakan portofolio
yang efisien. Portofolio efisien terletak di efficient set atau efficient frontier yang
merupakan kurva AB di gambar (b).
Dengan cara yang sama dapat juga dijelaskan bahwa portofolio C lebih baik dari portofolio
E atau G. Portofolio E lebih baik daripada portofolio G dan portofolio C lebih baik daripada E,
kaena dengan return ekspektasian yang sama, resiko portofolio C lebih kecil dibandingkan
dengan resiko portofolio E atau G. Dengan demikian portofolio C juga merupakan portofolio
yang efisien. Dengan cara yang sama juga maka dapat ditentukan bahwa titik di kura A sampai
dengan B akan berisi dengan portofolio-portofolio efisien.
Dari penjelasan tadi, maka portofolio efisien didefinisikan sebagai portofolio yang
memberikan return ekspektasian terbesar dengan resiko yang tertentu atau memberikan
resiko yang tekecil dengan return ekspektasian yang tertentu. Porotofolio yang efisien ini dapat
ditentukan dengan memilih tingkat return ekspektasian tertentu dan kemudian
meminimumkan resikonya atau menentukan tingkat resikonya atau menentukan tingkat resiko
yang tertentu dan kemudian memaksimumkan return ekspektasinya. Investor akan memilih
portofolio efisien karena merupakan portofolio yang dibentuk dengan mengoptimalkan satu
dari dua dimensi, yaitu return ekspektasian atau resiko portofolio.
Markowitz menganggap bahwa portofolio optimal yang dipilih oleh investor berada di set
efisien. Utility investoe ditentukan oleh preferensi resiko rendah yaitu mereka yang
cenderung menghindari resiko (risk averse) akan mempunyai utilti yang berbeda dengan
mereka yang mempunyai preferensi resiko tinggi yaitu mereka yang cenderung menerima
resiko (risk taker). Mereka yang mempunyai preferensi resiko rendah yaitu mereka yang
cenderung menghindari resiko (risk averse) berdasarkan utilitinya akan memilih portofolio
optimal di titik C1 sedang mereka yang mempunyai preferensi esiko tinggi yaitu mereka
yang cenderung menerima resiko (risk taker) akan memilih portofolio optimal di titik C2 di
gambah di bawah ini.
Portofolioyang optimal untuk tiap-tiao investor terletak terletak pada titik persinggungan
antara fungsi utility investor dengan efficient set. Titik ini menunjukkan portofolio efisien
yang tersedia yang dapat dipilih (karena terletak di efisien set) yang menyediakan
kepuasan tertinggi yang dapat dinikmati oleh investor (karena terletak di fungsi utilitinya).
Untuk investor ke-1, portofolio yang optimal adalah berada di titik C1 yang memberikan
kepuasan kepada investor ini sebesae U2. Jika investor rasional maka dia tidak akan
memilih portofolio D1 karena walaupun portofolio ini tersedia dan dapat dipilih yang
berada di attainable set, tetapi bukan portofolio yang efisien, sehingga akan memberikan
kepuasan sebesar U1 yang lebih rendah dibandingkan dengan kepuasan sebsar U2.
Investor ke-1 jika dihadapkan kepada pilihan untuk memilih portofolio C1 atau E1, maka
dia akan memilih portofolio E1 karena memberikan kepuasan sebesar U3 yang lebih tinggi
daripada portofolio C1 yang hanya memberika kepuasan U2. Tapi akankah investor
memilih portofolio E1?, tidak, karena portofolio ini tidak tersedia di pasar atau attainable
set. Investor ke-2 akan memilih portofolio optimal yang berada di efficient set yang juga
menyinggung fungsi utilitinya yaitu di titik C2.
Disini kami akan membeikan contoh data return 10 saham yang akan digunakan
membentuk set efisien dan portofolio-portofolio optimal menurut Markowitz sebagai
berikut:
Dengan menggunakan program yang dibuat oleh Jogiyanti dengan menggunakan excel
maka bentuk daru set efisien dapat digambarkan sebagai berikut:
Investor dapat memilih portofolionya sesuai dengan preferensi resikonya. Untuk investor
yang kurang suka resiko dapat memilih misalnya portofolio dengan resiko 0,01 dan
portofolionya akan mempunyai return ekspektasian sebesar 0,0055 dan berisi dengan
sekuritas-sekuritas sebagai berikut:
(A)
Untuk investor yang menyukai resiko dapat memilih misalnya portofolio dengan resiko
0,02 dan
portofolionya akan mempunyai return ekspektasian sebesar 0,0097 dan berisi dengan
sekuritas-sekuritas sebagai berikut:
(B)
Kendala ini menunjukkan bahwa penjualan pendek (short sale) tidak diijinkan. Jika
penjualan pendek diijinkan, berarti investor tidak mempunyai sekurotas yang dijual
dan meminjam sekuritas ini dari brokernya untuk dijual ke pihak lain. Untuk kasus
penjualan pendek diijinkann maka w i dapat bernilai negative dan kendala tersebut
dapat tidak dicantumkan.
Portofolio optimal ini merupakan hasil persinggungan garis lurus titik R BR dengan kurva
efficient set. Titik persinggungan M ini merupakan titik persinggungan antara kurva
efficient set denggan garis lurus yang mempunyai sudut atau slope ( θ ) terbesar. Slope ini
nilainya adalah sebesar return ekspeksaian portofolio dikurangi dengan return aktiva
bebas resiko dan semuanya dibagi dengan deviasi standar return dari portofolio sebagai
berikut:
Notasi:
θp = slope dari portofolio optimal
Dan untuk varian aktiva bebas resiko σ BR yang sama dengan nol, maka kovarian antara
aktiva bebas resiko dengan aktiva beresiko (σ BR ∙i ) adalah juga sama dengan nol (karena
sesuatu dikaitkan dengan nol adalah sama dengan nol).
Portofolio baru di titik Z dan Y dapat mempunyai risiko yang sama, tetapi portofolio Y
akan mempunyai return ekspektasian yang lebih besar dibandingkan dengan return
ekspektasian portofolio Z. Oleh karena itu investor yang rasional akan memilih
portofolio Y dibandingkan dengan portofolio Z. Garis lurus yang lebih tinggi di atas garis
R BR-Y tidak tersedia, karena garis lurus tersebut tidak lagi menyinggung kurva efficient
set atau dengan kata lain kombinasi portofolio ini tidak dapat dilakukan karena tidak
dapat ditemukan porto folio optimal yang tersedia. Kombinasi optimal antara aktiva
bebas risiko dengan portofolio optimal terjadi untuk garis lurus dari titik R BR yang
menyinggung kurva efficient set, yaitu garis lurus R BR-M di Gambar diatas. Selanjutnya
investor dapat memilih proporsi dari aktiva bebas risiko untuk dimasukkan ke portofolio
optimalnya. Untuk proporsi aktiva bebas risiko sebesar W BR , return aktiva bebas risiko
sebesar R BR dan return ekspektasian portofolio optimal M sebesar E ¿ ¿), maka
besarnya return ekspektasian untuk portofolio baru hasil kombinasi aktiva bebas risiko
dengan portofolio aktiva berisiko adalah sebesar:
Resiko dari portofolio gabungan aktiva bebas resiko
dengan aktiva beresiko ini dapat dihitung berdasarkan rumus (9-9) sbb:
Karena aktiva bebas resiko tidak
mempunyai resiko, maka variannya adalah sama dengan nol atau σ BR=0 , sehingga:
Kenyataannya tidak selalu investor dapat membeli atau menjual aktiva bebas risiko
dengan tingkat pengembalian yang sama, yaitu sebesar return bebas risiko. Umumnya
investor dapat membeli (menginvestasikan) dananya dengan tingkat return bebas risiko,
yaitu misalnya dengan membeli Sertifikat Bank Indonesia. Akan tetapi, investor biasanya
harus meminjam dengan pengembalian yang lebih tinggi dari tingkat return bebas risiko.
Jika investor hanya dapat membeli aktiva bebas risiko, tetapi tidak dapat meminjam
dengan tingkat bebas risiko, efficient set yang tersedia adalah di kurva R BR-M-Adi
Gambar diatas sebelumnya. Untuk kasus ini, investor mempunyai tiga alternatif yang
dapat dilakukan, yaitu sebagai berikut ini: