Anda di halaman 1dari 6

LEMBAGA PENUNJANG PASAR MODAL

“Manajemen Investasi”

Dosen Pengampu :
Dr. Drs. Sugeng Sulistiono, MSI
Sugeng
Disusun Oleh :
1 Allam Bintang F O2
2 Arifa Faiza R 04
3 Choirun Nisa A F 07
4 Dwi Anggraeni Y.P 08
5 Gracesheila Florencia T 11
6 Haqi Abyan 12

D4 AKUNTANSI KEUANGAN
POLITEKNIK NEGERI MALANG
MALANG
2022
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, dengan rahmat dan karunia Allah SWT penulis dapat menyelesaikan makalah
ini yang berjudul “Lembaga Penunjang Pasar Modal”. Sholawat serta salam semoga tetap
terlimpah curahkan kepada Nabi Muhammad SAW. Dan tak lupa pula kepada Bapak Dr. Drs.
Sugeng Sulistiono, MSI. Selaku dosen pembimbing mata kuliah Hukum Pasar Modal terima
kasih banyak karena tanpa bimbingan beliau tak akan mungkin kami mampu menulismakalah
ini.

Penulisan makalah ini bertujuan untuk pemenuhan tugas mata kuliah Manajemen
Investasi agar makalah ini dapat sempurna kami mohon saran dan juga kritik yang
membangun agarkami dapat meminimalisir kesalahan-kesalahan di hari esok.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Peran lembaga penunjang dalam mekanisme pasar modal merupakan salah satu faktor
yang sangat dominan bagi terlaksananya transaksi pasar modal bahkan memiliki peran
penting terhadap pengembangan pasar modal itu sendiri . Lembaga penunjang ini
berperan dalam mempertemukan antara emiten dengan pemodal , dan dalam menjalankan
fungsinya berada di antara kepentingan emiten dan pemodal . Pada prinsipnya lembaga
penunjang menawarkan atau menyediakan jasa baik bagi emiten maupun investor .
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan Lembaga penunjang pasar modal?
2. Apa saja Lembaga yang termasuk dalam Lembaga penunjang pasar modal?
1.3 Tujuan
1. Mengetahui apa itu Lembaga penunjang pasar modal
2. Mengetahui apa saja yang termasuk dalam Lembaga penunjang pasar modal
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Lembaga Penunjang Pasar Modal


Lembaga Penunjang adalah institusi penunjang yang turut serta mendukung
pengoperasian Pasar Modal dan bertugas dan berfungsi melakukan pelayanan kepada
pegawai dan masyarakat umum. Lembaga Penunjang ini terdiri dari Bank Kustodian,
Biro Administrasi Efek, Wali Amanat, dan Pemeringkat Efek.
Setiap lembaga penunjang pasar modal harus mendapatkan izin dari Badan
Pengawas PasarModal (BAPEPAM)-LK. Lembaga penunjang ini terdiri atas berbagai
macamlembaga, yaitu custodian, biro administrasi efek, wali amanat, dan
pemeringkat Efek.
2.2 Lembaga yang Termasuk Dalam Penunjang Pasar Modal
2.2.1 Kustodian
Menurut ketentuan pasal 1 butir 8 Undang - Undang No.8 tahun 1995 tentang
pasar modal , dirumuskan bahwa yang dimaksud dengan custodian adalah pihak
yang memberikan jasa penitipan efek / harta lain yang berkaitan dengan efek serta
jasa lain , termasuk menerima deviden , bunga dan hal - hak lain , menyelesaikan
transaksi efek , dan mewakili pemegang rekening yang menjadi nasabah.
Menurut ketentuan pasal 43 ayat ( 1 ) Undang - Undang pasar modal tersebut
bahwa yang dapat menyelenggarakan kegiatan usaha sebagai custodian adalah
lembaga penyimpanan dan penyelesaian , perusahaan efek , atau Bank umum
yang telah mendapat persetujuan dari Badan Pengawas Pasar Modal
( BAPEPAM ) .
Berdasarkan pernyataan diatas , menunjukkan bahwa sebagai lembaga
penunjang pasar modal yang dinamakan custodian tersebut dalam kegiatannya
adalah mewakili pemegang rekening atau penanam modal yang menjadi
nasabahnya dalam kegiatan pasar modal yang bekerja berdasarkan perintah dari
nasabahnya tersebut . Barkaitan dengan itu , sebagaimana yang ditentukan dalam
Undang Undang bahwa Bank umum dapat juga menyelenggarakan kegiatan usaha
sebagai custodian setelah mendapat persetujuan dari Badan Pengawas Pasar
Modal ( BAPEPAM ).

2.2.2 Biro Administrasi Efek (BAE)


Biro Administrasi Efek ( BAE ) adalah badan hukum berbentuk perseroan
terbatas yang khusus didirikan untuk menjalankan tugas administrasi efek yang
diperdagangkan di bursa dan dipercayakan kepadanya oleh pihak yang
berkepentingan . Biro Administrasi Efek ( BAE ) memiliki beberapa tugas pokok ,
yaitu :
1. Melaksanakan pekerjaan yang dipercayakan kepadanya oleh emiten dan
penjamin emisi Efek dalam pelaksanaan dan penyelesaian emisi Efek .
2. Menatausahakan pemindahan hak atas Efek untuk kepentingan para emiten
dan para pemegang Efek .
3. Melaksanakan kegiatan lain yang diamanahkan , seperti kliring di bursa efek
penyimpanan efek , dan pembayaran deviden Biro Administrasi Efek juga
memilik beberapa tanggung jawab , antara lain :
a. Setiap Biro Administrasi Efek wajib mengadministrasikan , menyimpan
dan memelihara catatan , pembukuan , data dan keterangan tertulis yang
berhubungan dengan emiten yang efeknya diadministrasikan oleh Biro
Administrasi Efek ; Jasa Adminitrasi Efek yang diberikan ; Manajemen
Biro Administrasi Efek .
b. Biro Administrasi Efek wajib menjaga sebaik-baiknya setiap efek maupun
catatan pembukuan dalam pengelolannya dan wajib membuat Salinan dari
catatan yang disimpan di tempat yang terpisah dan aman.
2.2.3 Wali Amanat
Wali amanat adalah lembaga yang mempunyai tugas pokok mewakili dan
melindungi kepentingan para pemegang obligasi sesuai ketentuan yang tercantum
dalam perjanjian perwaliamanatan . Perwaliamanatan dalam emisi obligasi dapat
dilakukan secara bersama - sama dalam bentuk sindikat wali amanat . Kegiatan
yang dilaksanakan oleh wali amanat adalah :
1. Menganalisis kemampuan dan kredibilitas emiten .
2. Menilai sebagian atau seluruh harta kekayaan emiten yang diterima olehnya
sebagai jaminan .
3. Memberikan nasihat yang diperlukan oleh emiten .
4. Mempersiapkan dokumen - dokumen yang diperlukan bersama emiten dan
penjamin emisi efek .
5. Mengawasi pelunasan pinjaman pokok serta bunganya yang harus dipenuhi
oleh emiten tepat pada waktunya .
6. Bertindak sebagai agen utama pembayaran . lain - lainnya .
7. Terus - menerus mengikuti perkembangan pengelolaan perusahaan emiten dan
8. Melakukan kegiatan lain yang lazim dilakukan oleh wali amanat . Supaya
tidak terjadi konflik kepentingan maka dalam menjalankan tugasnya ada
beberapa larangan wali amanat , yaitu sebagai berikut :
a. Wali Amanat dilarang mempunyai hubungan Afiliasi dengan Emiten
kecuali hubungan Afiliasi tersebut terjadi karena kepemilikan atau
penyertaan modal pemerintah .
b. Wali Amanat dilarang mempunyai hubungan kredit dengan Emiten kecuali
dalam jumlah sesuai dengan ketentuan Bapepam yang dapat
mengakibatkan benturan kepentingan antawa wali amanat sebagai kerditor
dan wakil pemegang efek bersifat utan ( Pasal 51 ayat ( 1 ) dan ( 3 )
UUPM ) .
c. Wali Amanat dilarang merangkap sebagai penanggung dalam Emisi Efek
bersifat utang atau sukuk yang sama ( Pasal $ 4 UUPM ) . Larangan ini
dimaksudkan untuk menghindari terjadinya benturan kepentingan Wali
Amanat selaku wakil pemegang Efek bersifat utang atau sukuk dengan
kepentingan Wali Amanat selaku penanggung yang justru wajib memenuhi
kewajiban Emiten terhadap pemegang Efek bersifat utang atau sukuk
dalam hal terjadi wanprestasi oleh Emiten .

Anda mungkin juga menyukai