PENDAHULUAN
Pasar modal mempunyai peranan yang sangat penting dan strategis dalam
pambangunan ekonomi nasional, karena pasar modal merupakan salah satu
sumber pembiayaan bagi dunia usaha dan wahana investasi bagi masyarakat.
Pada hakikatnya, pasar modal adalah sarana yang efektif dalam
menggerakkan dana masyarakat yang untuk selanjutnya dana tersebut
disalurkan kepada kegiatan-kegiatan yang produktif. Dana masyarakat yang
masuk ke pasar modal merupakan dana atau investasi jangka panjang. Oleh
karena itu, upaya pemerintah dalam meningkatkan modal atau menghimpun
modal dalam perekonomian dapat dilakukan melalui pasar modal, dalam arti
bahwa masyarakat yang memiliki kelebihan dana (surplus of funds) dapat
menginvestasikan dananya tersebut melalui pasar modal.1
Ditinjau dari segi ekonomi dan keuangan, pasar modal dipandang sebagai
tempat perusahaan mencari dana segar untuk meningkatkan kegiatan bisnis
sehingga dapat memperoleh lebih banyak keuntungan. Dana segar yang ada
di pasar modal berasal dari masyarakat yang disebut dengan investor. Para
investor melakukan berbagai teknik analisis dalam menentukan investasi.
Semakin tinggi sebuah perusahaan menghasilkan laba dan semakin kecil
risiko yang dihadapi makan semakin tinggi pula permintaan investor untuk
menanamkan modalnya di perusahaan tersebut.2
Pasar modal merupakan salah satu kegiatan ekonomi yang sangat penting
di berbagai negara, baik itu di negara maju maupun di negara berkembang,
salah satunya yaitu di Indonesia. Alasan mengapa pasar modal dikatakan
1
Saliman, Abdul R, Hukum Bisnis untuk Perusahaan Teori dan Contoh Kasus (Jakarta:
Prenadamedia Group, 2016), hlm. 228.
2
Arus Akbar Silondae dan Wirawan B. Ilyas, Pokok-Pokok Hukum Bisnis (Jakarta: Salemba
Empat, 2011), hlm. 93-94.
sangat penting karena pasar modal merupakan salah satu tolak ukur yang
digunakan untuk menilai kemajuan suatu negara. Menurut Undang-Undang
Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal disebutkan bahwa yang dimaksud
dengan pasar modal adalah kegiatan yang bersangkutan dengan penawaran
umum dan perdagangan efek, perusahaan publik yang berkaitan dengan efek
yang diterbitkannya, serta lembaga dan profesi yang berkaitan dengan efek.
Salah satu lembaga atau instansi yang terkait dengan pasar modal yaitu
perusahaan efek. Perusahaan efek adalah pihak yang berfungsi sebagai
pengatur emisi dan transaksi. Perusahaan efek ini di pasar modal melakukan
kegiatan usaha sebagai penjamin emisi. Dapat dikatakan, perusahaan efek
adalah perusahaan yang telah mendapat izin usaha dari Badan Pengawas
Pasar Modal (selanjutnya ditulis Bapepam) untuk dapat melakukan kegiatan
sebagai penjamin emisi, perantara pedagang efek atau manajer investasi, atau
kegiatan lain yang sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan oleh
Bapepam.4
3
Ibid., hlm. 231.
4
Abdul R. Saliman, op.cit., hlm. 232.
Berdasarkan pemaparan latar belakang diatas, maka Penulis tertarik
untuk lebih lanjut membahas mengenai peranan perusahaan efek dalam
bentuk makalah dengan judul PERUSAHAAN EFEK DAN PELAKU
PERUSAHAAN EFEK
B. Identifikasi Masalah
5
M. Irsan Indra Surya et al., Aspek Hukum Pasar Modal Indonesia (Jakarta: Prenada Media
Group, 2011), hlm. 141,
6
Ibid., hlm. 143 - 144.
Bila dibandingkan dengan negara-negara yang lebih maju pasar
modalnya, perusahaan efek merupakan leading agent dalam pengembangan
jasa dan produk investasi eceran. Metode yang dipakai negara-negara lain
sangat bervariasi, tetapi yang pasti, diperlukan dana investasi yang cukup
besar di bidang pemasaran. Untuk itu diperlukan tenaga yang handal dan
profesional.7
Pada dasarnya operasi perusahaan efek mencakup ruang lingkup sebagai
berikut:8
a) Jasa Kustodian9, bertanggung jawab atas penerimaan dan penyerahan dan
penyimpanan dana dan efek.
b) Pembukuan, yaitu bagian yang bertanggungjawab atas pemeliharaan
catatan dan buku perusahaan yang meliputi antara lain, rekening efek
nasabah (securities account), buku pembantu efek (securities ledger),
buku besar (general ledger), dan buku pembantu (transaction ledger).
c) Pesanan dan perdagangan, yakni bagian yang bertanggungjawab untuk
memproses pesanan baik untuk kepentingan nasabah maupun untuk
kepentingan perusahaan efek dan melakukan transaksi efek.
d) Pemasaran, bagian yang bertanggungjawab untuk membuat kontrak
dengan nasabah mengenai pembukuan rekening efek dan menerima
pesanan dari nasabah dalam hal perintah membeli atau menjual efek.
Untuk membahas tugas dan fungsi dari perusahaan efek yang ada di
Indonesia, maka tidak dapat dilepaskan dari pembahasan tentang para pelaku
perdagangan efek dan kegiatannya. oleh perusahaan efek, yakni Perantara
Pedagang Efek, Manajer Investasi, Penasehat Investasi.
7
Ibid, hlm., 144.
8
Tjiptono Darmadji dan Hendry M. Fakhrudin, Pasar Modal Pendekatan Tanya Jawab ( Jakarta:
Salemba Empat, 2001). hlm. 21.
9
Menurut Pasal 1 angka 8 Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal yang
dimaksud dengan Kustodian adalah pihak yang memberikan jasa penitipan efek serta jasa lain,
termasuk menerima deviden, bunga, dan hak-hak lain, menyelesaikan transaksi efek, dan mewakili
pemegang rekening yang menjadi nasabahnya.
B. Peran Pelaku Perusahaan Efek dalam Kegiatan Pasar Modal
Selain kegiatan usaha sebagai penjamin emisi efek, suatu perusahaan efek
juga dapat menjalankan kegiatan usaha sebagai perantara Perdagangan efek
(pialang atau broker). Menurut Pasal 1 angka 18 Undang-Undang Nomor 8
Tahun 1995 yang dimaksud dengan Perantara Pedagang Efek adalah pihak
yang melakukan kegiatan usaha jual beli efek untuk kepentingan diri sendiri
atau kepentingan orang lain. Perantara Pedagang Efek mempunyai peran yang
sangat penting dalam kegiatan pasar modal Indonesia supaya pasar modal
berjalan dan berfungsi dengan baik.
Perantara Pedagang Efek berperan penting dan dominan agar pasar modal
berfungsi. Oleh karenanya Perantara Pedagang Efek, sebagai salah satu pihak
yang terkait dengan pasar modal, dituntut untuk bersikap jujur dan dapat
dipercaya dalam melaksanakan tugasnya (“my word is my bond” - motto
dalam industri pasar modal).10
10
M. Irsan Nasarudin Indra Surya et al, op.cit., hlm. 147.
11
Abdul R. Saliman, op.cit., hlm. 234.
Sebagai Pedagang Efek. Dalam melakukan kegiatannya perusahaan efek
dapat diwakili oleh orang perorangan yang telah mendapatkan izin dari
Bapepam untuk mewakili kepentingan Perusahaan Efek dalam melaksanakan
perdagangan efek, yang dikekanl dengan Wakil Perantara Pedagang Efek
(WPEE). Wakil Perantara Pedagang Efek ini merupakan pihak yang
berhubungan secara langsung dengan nasabah suatu perusahaan efek dalam
transaksi perdagangan efek. Setiap nasabah perusahaan efek pada umumnya
menghubungi Wakil Perantara Pedagang Efek yang sama dalam
menyampaikan order selama ia menjadi nasabah pada perusahaan efek yang
bersangkutan. Wakil Perantara Perdagangan Efek menjalankan fungsinya
untuk membeli atau menjual efek sesuai dengan order atau perintah dari
nasabah.
berkepentingan.
12
M. Irsan Nasarudin Indra Surya et al, loc.cit.
g. Menaati hukum yang berlaku dan segala peraturan yang berhubungan
dengan usaha sekruitas serta tidak ikut serta bersama orang lain melakukan
anggota lainnya.
dan analisis risiko yang dapat terjadi, evaluasi, dan espektasi yang wajar.
2. Manajer Investasi
13
Abdul R. Saliman, loc.cit.
14
M. Irsan Nasarudin Indra Surya, op.cit., hlm. 148.
Karena tidak semua orang mempunyai pengetahuan yang memadai dalam
melakukan analisis efek dan melakukan prediksi mengenai prospek
perusahaan, atau bisa juga karena kesibukan pekerjaan tidak sempat
melakukan analisis terhadap perusahaan-perusahaan yang ada di bursa efek,
maka untuk menjawab kebutuhan ini, manajer investasi yang akan melakukan
semua hal di atas untuk kepentingan calon investor.
3. Penasihat Investasi
15https://www.ojk.go.id/id/kanal/pasar-modal/regulasi/undang-undang/Documents/Pages/undang-undang-
b. Mendukung sistem dan aktifitas bursa sebagai bagian dan pasar modal
dan sebagai unit usaha.
Sedangkan tugas perusahaan efek secara umum antara lain sebagai berikut: 18
16
Tjiptono Darmadji dan Hendry M. Fakhrudin, op.cit. hlm. 24
17
Ibid.,.hlm.32.
18
Ibid., hlm.44.
19
Ibid., hlm.65
a. Melakukan transaksi atas aset finansial untuk kepentingan dan rekening
nasabah maupun kepentingan dan rekening sendiri.
20
Abdul R. Saliman, op.cit., hlm. 233.
21
Lihat M. Irsan Nasarudin Indra Surya et al., loc.cit.
Dalam praktiknya komitmen ini banyak dipilih untuk dilaksanakan. Strategi ini dipilih untuk lebih
meyakinkan calon investor mengenai kualitas efek yang dikeluarkan, reputasi emiten dan
penjamin emisi serta memperlihatkan bonafiditas perusahaan, sehingga penerimaan masyarakat
investor diperkirakan akan bagus. Namun, bisa saja pihak penjamin memilih komitmen lain
dengan berdasarkan berbagai pertimbangan. Pada dasarnya penjamin emisi akan selalu berupaya
menjadikan efek yang dikeluarkan emiten bisa diterima oleh masyarakat investor.
menjual efek yang berupa saham atau obligasi agar efek yang
dikeluarkan banyak atau semuanya laku.
22
Usman Siggih Riphat et al., Pengetahuan Dasar Pasar Modal (Jakarta: Jurnal Keuangan dan
Moneter dan IBI, 1999), hlm. 19.
4. Pemeringkat Efek
23 Tandelilin, Eduardus, Portofolio dan Investasi: Teori dan Aplikasi (Yogyakarta: Edisi Pertama,
2010), hlm. 251.
3) Simbol peringkat Efek yang mencerminkan informasi pada butir 1 dan
2 di atas.
24 Iswi Hariyani dan R. Serfianto, Strategi Tepat Investasi Saham, Obligasi, Waran, Right, Opsi,
Reksadana, & Produk Pasar Modal Syari’ah, (Jakarta: Buku Pintar Hukum Bisnis Pasar Modal
Visimedia, 2010), hlm. 198.
25 Ibid., hlm. 7.
e. Publikasi hasil Peringkat
1) Prosedur Pelaporan
26 Ibid., hlm. 7.
perseroan. Laopran tersebut harus disampaikan ke OJK paling lama 14
(empat belas) hari setelah perubahan, dengan melampirkan dokumen
perubahan.
e) Agenda Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) ke OJK paling lama
14 (empat belas) hari kerja sebelum pemanggilan RUPS yang terkait
dengan perubahan anggaran dasar yang mencakup maksud dan tujuan
atau kegiatan usaha, permodalan, anggota Direksi dan Komisaris,
perubahan pemegang saham.
f) Hasil RUPS tersebut di atas paling lama 7 (tujuh) hari kerja setelah
tanggal penyelenggaraan RUPS.
1) Penipuan
3) Orang dalam
Orang dalam atau yang lebih dikenal dengan istilah insider trading
(perdagangan orang dalam) berdasarkan Pasal 95 dan Pasal 96
Undang-Undang Pasar Modal adalah pihak-pihak yang mememiliki
kepentingan (komisaris, direktur, atau pegawai emiten/perusahaan publik),
pemegang saham, orang perseorangan yang karena kedudukan atau
profesinya memiliki hubungan usaha dengan emiten mempengaruhi pihak
lain untuk melakukan pembelian atau penjualan atas efek dimaksud, atau
memberi informasi kepada pihak mana pun yang patut diduga dapat
menggunakan informasi dimaksud untuk melakukan pembelian atau
penjualan atas efek.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
a. Full/Firm Commitmen;
B. Saran
1. Baik itu perusahaan efek melakukan kegiatan sebagai penjamin emisi efek,
pedagang perantara efek, maupun manajer investasi, perusahaan efek harus
melakukan kegiatannya berdasarkan regulasi yang berlaku, yaitu berdasarkan
Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal dan Peraturan
Bapepam Nomor V.B.1 tentang Perizinan Wakil Perusahaan Efek. Kegiatan
perusahaan efek haruslah dijalankan dengan baik dna hati-hati, karena salah
satu tujuan dari perusahaan efek itu sendiri yaitu meningkatkan kegiatan
investasi untuk menunjang kegiatan ekonomi nasional.
Abdul R. Saliman, Hukum Bisnis untuk Perusahaan Teori dan Contoh Kasus
(Jakarta: Prenadamedia Group, 2016), hlm. 228.
Arus Akbar Silondae dan Wirawan B. Ilyas, Pokok-Pokok Hukum Bisnis
(Jakarta: Salemba Empat, 2011)
M. Irsan Indra Surya et al., Aspek Hukum Pasar Modal Indonesia (Jakarta:
Prenada Media Group, 2011), h