Anda di halaman 1dari 17

ASPEK-ASPEK DALAM MANAJEMEN, POAC, BALANCE

SCROECARD, DAN SIX SIGMA

Oleh :

WIDYA YUSTIANA
NPM. 1910004622048

Dosen Pembimbing
Hendri Irawan, SE.,MM

ABSTRACT

In this year, business it’s not a new thing in the economic world, many people
who’s begin do the business activity along with more and more the business expectator,
so there are more problem that reviewed by the business expectators in running their
business. In the manajement, more people was use POAC (Planning, Organizing,
Actuating dan Controlling). This principle of management POAC is use very much by
small organization as well as that have aim to develop and manage their organization.
In the globalization era the level of competition was more strict, every company was
face to scarcity in procurement, mastery, and ownership of source, so that there are no
reason to justify inefficiency that happened. Furthermore, the leader of company was
important evaluate the function in organization to determine wether company are
already to reach the aim of company by efficient and to known the danger sign. So, the
organization was important to do evaluate / performance measurement. Performance
measurement is one of important factor for the company. Performance measurement
can use for evaluate success the organization and can to order reward system in the
company.

Key Words : POAC, Balance Scroecard, Six Sigma


1.1 KONSEP DASAR STUDI atau penelitian dan penilaian
KELAYAKAN BISNIS sebelumnya. Banyak sebab yang
mengakibatkan suatu proyek ternyata
Studi kelayakan bisnis adalah
kemudian tidak menguntungkan/gagal.
penelitian dan penilaian tentang dapat
Sebab itu bisa berwujud kesalahan
tidaknya suatu proyek dilakukan dengan
perencanaan, kesalahan analisa pasar,
berhasil (menguntungkan). Pengertian
kesalahan dalam memprediksi bahan
menguntungkan berhasil atau layak ada
baku, kesalahan merekrut tenaga
yang menafsirkan dalam arti sempit
kerja. Disamping itu juga karena
dan arti luas. Pengertian arti sempit,
kesalahan dalam analisa lingkungan.
biasanya pihak swasta yang lebih
Untuk itulah studi tentang
berminat tentang manfaat ekonomi
kelayakan minimal ekonomis menjadi
suatu investasi. Pengertian dalam arti
sangat penting. Dengan ringkas kita bisa
luas, biasanya pemerintah atau lembaga
mengatakan bahwa tujuan
non profit disamping manfaat ekonomi
dilakukannya studi kelayakan adalah
masih ada manfaat lain yang perlu
untuk menghindari keterlanjuran
diperhatikan dan dipertimbangkan.
penanaman modal yang terlalubesar
Dengan membuat suatu penilaian
untuk kegiatan yang ternyata tidak
terlebih dahulu sebelum melakukan
menguntungkan.
investasi yang kemudian dituangkan
dalam suatu laporan secara tertulis,
1.2 LEMBAGA-LEMBAGA
Manfaat yang bisa diperoleh hasil
YANG MEMERLUKAN STUDI
laporan studi kelayakan bisnis ini bisa
KELAYAKAN BISNIS
digunakan sebagai pedoman/alat untuk
mengetahui sampai sejauh mana Pembuatan studi kelayakan
kegiatan investasi telah dilakukan Pada digunakan untuk memenuhi permintaan
intinya laporan SKB ini bisa untuk alat pihak-pihak yang berbeda. Masing-
pengawasan. masing pihak mempunai kepentingan
Suatu proyek investasi pada serta sudut pandang yang berbeda.
umumnya memerlukan dana yang 1. Investor
cukup besar dan mempengaruhi Pihak yang menanamkan
perusahaan dalam jangka panjang dana dalam suatu proyek tentunya
karenanya perlu diadakan suatu studi akan lebih memperhatikan prospek
usaha tersebut. Prospek disini 1. Aspek primer, merupakan
dimaksudkan keuntungan beserta aspek utama dalam penyusunan
resiko investasi. Gambaran pospek studi kelayakan. Aspek primer ada
ini sedikit banyak tercermin dari beberapa sector usaha baik pabrikasi
suatu Studi Kelayakan Bisnis (SKB) (manufacturing), Perdagangan
2. Kreditur/Bank (trading), maupun jasa (service).
Pihak kreditur/Bank Aspek primer terdiri dari :
memperhatikan segi keamanan dana a. Aspek pasar dan
yang dipinjamkan. Mereka pemasaran (marketing),
mengharapkan bunga plus angsuran b. Aspek teknis dan
pokok bisa dibayarkan tepat waktu. teknologis (produksi/operasi),
3. Pemerintah c. Aspek manajemen dan
Pemerintah terutama lebih organisasi (SDM),
berkepentingan dengan manfaat d. Aspek hukum,
proyek tersebut bagi perekonomian e. Aspek ekonomi dan
nasional. keuangan.
1.3 ASPEK-ASPEK STUDI
KELAYAKAN BISNIS 2. Aspek Sekunder, merupakan
aspek pelengkap yang disusun
Aspek-aspek dalam studi
berdasarkan permintaan
kelayakan bisnis adalah bidang kajian
instansi/lembaga yang terkait
studi kelayakan tentang keadaan objek
dengan objek studi, misalnya aspek
tertentu dari fungsi-fungsi bisnis
analisis mengenai dampak
(pemasaran, operasi, manajemen/SDM,
lingkungan. Pada umumnya aspek
hukum, lingkungan, dan keuangan).
ini dipersyaratka dalam studi
Pelaksanaan studi dan penelitian atas
kelayakan yang ojeknya
fungsi-fungsi bisnis tersebut terkadang
menyangkut sumber daya alam,
disesuaikan dengan kebutuhan dari
seperti proyek pembanunan
analis atau stakeholder.
perumahan (real estete),
Berdasarkan disiplin ilmu
pembangunan pabrik pengolahan
dasarnya, aspek-aspek dalam studi
(pabrik tapioca, plywoods, kertas,
kelayakan bisnis terbagi menjadi tiga
dan sebagainya). Aspek sosial
bagian, yaitu :
biasanya dipersyaratkan untuk apa maksut dan tujuanya beserta
ruang lingkupnya.
pembangunan saranan dan prasarana
b. Measurable, yaitu suatu
public yang didanai oemerintah tingkat keberhasilan yang harus
aaupu donator internasional. dapat diukur dari program kerja
dan rencana yang dibuat.
3. Aspek tersier, merupakan aspek c. Achievable, yaitu sesuatu
yang juga dapat menjadi tersebut bisa tercapai dan
diwujudkan, bukan hanya
pertimbangan dalam studi kelayakan
sekedar fiktif dan khayalan
karena secara tidak langsung dapat belaka.
memengaruhi kegiatan bisnis, yaitu d. Realistic, yaitu sesuatu
yang sesuai dengan kemampuan
aspek politik dan sumber daya yang ada,
harus seimbang tetapi tetap ada
tantangan didalamnya.
1.4 FUNGSI MANAGEMEN
e. Time, yaitu ada batas
(POAC) waktu yang jelas, sehingga bisa
dinilai dan dievaluasi.
Prinsip Manajemen POAC ini
sangat banyak sekali digunakan oleh 2. Organizing
organisasi kecil maupun besar yang Pengorganisasian
bertujan untuk lebih mengembangkan ( Organizing ) adalah fungsi kedua
dan mengelola organisasi mereka. dalam Manajemen. Organizing
Berikut ini adalah penjelasan mengenai adalah proses kegiatan dalam
POAC : menyusun struktur organisasi sesuai
1. Planning dengan tujuan-tujuan, sumber-
Planning adalah proses sumber dan lingkungannya. Dengan
mendefinisikan tujuan organisasi, demikian, hasil dari
membuat strategi untuk mencapai pengorganisasian itu berupa struktur
tujuan itu dan mengembangkan organisasi.
rencana aktivitas kerja dalam sebuah Setiap tujuan disebuah
organisasi. Perencanaan merupakan organisasi pasti ingin dicapai, dan
proses yang penting dari segala untuk meraih hal tersebut,
bentuk fungsi Manajemen, karena pengorganisasian sangat berperan
tanpa adanya perencanaan semua penting. Dalam sebuah perusahaan,
fungsi-fungsi lainnya tidak akan pengorganisasian biasanya disusun
dapat berjalan. dalam bentuk badan organisasi atau
Dalam perencanaan, struktur organisasi, setelah tiu baru
Terdapat beberapa faktor dalam dipecah menjadi beberapa jabatan.
Planning yang patut untuk Disinilah letak salah satu prinsip
dipertimbangkan, yaitu : Manajemen yang membagi setiap
a. Specific, yaitu berarti tugas dan tanggung jawab dalam
sebuah perencanaan harus jelas sebuah perusahaan yang dibebankan
pada semua anggota organisasi
menurut skill dan kemampuan dengan semaksimal mngkin dalam
masing-masing individu. mencapai tujuan perusahaan.
Agar pekerjaan dapat
3. Actuating berjalan sesuai dengan yang
Actuating ( Pelaksanaan ) diharapkan, maka akan dibutuhkan
adalah suatu tindakan yang pengontrolan yang optimal, baik itu
mengusahakan agar semua dalam bentuk supervisi,
perencanaan dan tujuan perusahaan pengawasan, inspeksi dan audit.
bisa terwujud dengan baik dan Tujuan utama dari kegiatan
seperti yang diharapkan. Jadi, pengawasan adalah menciptakan
pelaksanaan merupakan suatu upaya kegiatan-kegiatan manajemen yang
yang menggerakkan orang-orang dinamis dan terwujud secara efektif
untuk mau bekerja dengan dan efisien. Sesuai dengan perannya
sendirinya dan dengan kesadaran dalam sebuah organisasi,
yang besar demi mengabulkan Controlling memiliki beberapa
seluruh cita-cita perusahaan dengan fungsi utama :
dan secara efektif. a. Mencegah terjadinya
Perencanaan dan penyimpangan
pengorganisasian akan berjalan b. Memperbaiki kelemahan
kurang baik jika tidak disertai dan kesalahan, serta menindak
dengan pelaksanaan. Oleh karena penyalahgunaan dan
itu, sangat dibutuhkan sekali bentuk penyelewengan
nyata dari kerja keras, kerjasama c. Mendinamisasikan
dan kerja nyata didalamnya. organisasi serta kegiatan dalam
Pengoptimalan seluruh sumber daya manajemen
manusia yang ada juga sangat d. Memperkuat rasa akan
penting, terutama ditujukan untuk tanggung jawab tiap individu
mencapai visi, misi dan Planning e. Mengambil tindakan
yang telah diterapkan. korektif jika pelaksanaan
Dalam poin ini, semua menyimpang dari Perencanaan
sumber daya manusia yang ada atau standar yang telah
harus bekerja sesuai dengan tugas ditetapkan.
yang dibebankan, fungsi serta peran
dan kompetensi dari masing-masing
untuk mencapai tujuan organisasi
1.5 BALANCE SCORE CARD
atau perusahaan tersebut. DAN SIX SIGMA

1. Controlling 1. Balance Score Card


Pengawasan ( Controlling ) Balanced Scorecard
adalah proses pengamatan, adalah suatu konsep pengukuran
penentuan standar yang akan kinerja bisnis yang
diwujudkan, menilai kinerja menyeimbangkan pengukuran atas
pelaksanaan, dan jika diperlukan kinerja sebuah organisasi bisnis
mengambil tindakan korektif, yang selama ini dianggap terlalu
sehingga pelaksanaan dapat berjalan condong pada kinerja keuangan.
Sebelum munculnya konsep jangka panjang, intern dan ekstern.
balanced scorecard, yang umum Dari definisi tersebut Mulyadi
dipergunakan dalam perusahaan (2001:1) berpendapat bahwa secara
selama ini adalah pengukuran sederhana pengertian Balanced
kinerja tradisional yang hanya Scorecard adalah kartu skor yang
menitikberatkan pada sektor digunakan untuk mengukur kinerja
keuangan saja. dengan memperhatikan
Pengukuran kinerja keseimbangan sisi keuangan dan
tradisional tersebut menyebabkan non keuangan, jangka panjang dan
orientasi perusahaan hanya pada jangka pendek, intern dan ekstern.
keuntungan jangka pendek dan Pengertian Balanced
cenderung mengabaikan Scorecard menurut Sukardi (2003:8-
kelangsungan hidup perusahaan 14) merupakan sistem pengukuran
dalam jangka panjang. Pengukuran kinerja yang berfokus pada aspek
kinerja yang menitikberatkan pada keuangan dan non keuangan dengan
sektor keuangan saja kurang mampu memandang 4 perspektif balanced
mengukur kinerja harta-harta tak scorecard, yaitu keuangan,
tampak (intangible assets) dan harta- pelanggan, pembelajaran dan
harta intelektual (sumber daya pertumbuhan karyawan, serta proses
manusia) perusahaan. bisnis internal.
Cukup disadari dewasa ini, Balanced Scorecard
bahwa pengukuran kinerja keuangan didefinisikan oleh Luis (2007:16)
yang digunakan oleh banyak sebagai suatu alat manajemen
perusahaan untuk mengukur kinerja kinerja (performance management
eksekutif tidak lagi memadai, tool) yang dapat membantu
sehingga lahirlah konsep “Balanced organisasi untuk menterjemahkan
Scorecard.” Balanced scorecard visi dan strategi ke dalam aksi
adalah suatu konsep pengukuran dengan memanfaatkan sekumpulan
kinerja bisnis yang diperkenalkan indikator finansial dan non finansial
oleh Robert S. Kaplan (Guru Besar yang kesemuanya terjalin dalam
Akuntansi di Harvard Business suatu hubungan sebab akibat.
School) dan David P. Norton Dari berbagai definisi dapat
(Presiden dari Renaissance disimpulkan bahwa Balanced
Solutions, Inc.). Scorecard adalah sistem
Balanced Scorecard terdiri pengukuran kinerja yang berfokus
dari dua kata yakni kartu skor pada aspek keuangan dan non
(scorecard) dan berimbang keuangan dengan memandang
(balanced). Kartu skor adalah kartu empat perspektif, yaitu keuangan,
yang digunakan untuk mencatat pelanggan, pembelajaran dan
skor hasil kinerja seseorang. Kata pertumbuhan karyawan, serta proses
berimbang dimaksudkan untuk bisnis internal yang dapat
menunjukkan bahwa kinerja membantu organisasi untuk
personel diukur secara berimbang menerjemahkan visi dan strategi ke
dari dua aspek: keuangan dan non dalam aksi dimana semua perspektif
keuangan, jangka pendek dan
tersebut terjalin dalam suatu Tahap pertumbuhan
hubungan sebab akibat. menjadi tahap awal dalam
Secara umum, terdapat empat siklus kehidupan bisnis.
macam kinerja bisnis yang diukur Pada tahap ini perusahaan
dalam balanced scorecard, yaitu: berusaha untuk
a. Perspektif keuangan menggunakan sumber daya
b. Perspektif pelanggan yang dimiliki untuk
atau konsumen meningkatkan pertumbuhan
c. Perspektif proses internal bisnisnya. Selain itu,
bisnis perusahaan akan
d. Perspektif pembelajaran menanamkan investasi
dan pertumbuhan sebanyak-banyaknya,
meningkatkan produk baru,
Empat Perspektif Balanced membangun fasilitas
Scorecard tersebut masing-masing produksi, meningkatkan
dapat dijelaskan berikut ini : kemampuan beroperasi,
a. PERSPEKTIF merebut pangsa pasar, dan
KEUANGAN (Financial membuat jaringan distribusi.
Perspective) Di dalam tahap ini
Perspektif keuangan kemungkinan besar
tetap digunakan dalam Balance perusahaan akan selalu
Scorecard, karena ukuran dalam keadaan rugi, karena
keuangan menunjukkan apakah tahap ini perusahaan
perencanaan dan pelaksanaan memfokuskan untuk
strategi perusahaan memberikan penanaman investasi yang
perbaikan atau tidak bagi dinikmati dalam jangka
peningkatan keuntungan panjang nanti.
perusahaan. Perbaikan- 2) Sustain (bertahan)
perbaikan ini tercermin dalam Adalah tahapan
sasaran-sasaran yang secara kedua di mana perusahaan
khusus berhubungan dengan masih melakukan investasi
keuntungan yang terukur, dan reinvestasi dengan
pertumbuhan usaha, dan nilai mengisyaratkan tingkat
pemegang saham. Pengukuran pengembalian terbaik. Pada
kinerja keuangan tahap ini perusahaan masih
mempertimbangkan adanya mempunyai daya tarik yang
tahapan dari siklus kehidupan bagus bagi para investor
bisnis, yaitu: growth, sustain, untuk menanamkan
dan harvest (Kaplan dan Norton, modalnya. Dalam tahap ini
2001). Tiap tahapan memiliki perusahaan harus mampu
sasaran yang berbeda, sehingga mempertahankan pangsa
penekanan pengukurannya pun pasar yang sudah dimiliki
berbeda pula. dan harus memperhatikan
1) Growth (bertumbuh) kualitas produk dan
pelayanan yang lebih baik
sehingga secara bertahap
akan mengalami b. PERSPEKTIF
pertumbuhan dari tahun ke PELANGGAN (Customer
tahun. Tujuan keuangan Perspective)
pada tahap ini biasanya lebih Filosofi manajemen
berorientasi pada terkini telah menunjukkan
profitabilitas. Tujuan yang peningkatan pengakuan atas
berkaitan dengan pentingnya konsumen focus dan
profitabilitas dapat konsumen satisfaction.
dinyatakan dengan Perspektif ini merupakanleading
menggunakan ukuran yang indicator. Jadi, jika pelanggan
berkaitan dengan laba tidak puas maka mereka akan
operasional. mencari produsen lain yang
Untuk mendapatkan sesuai dengan kebutuha n
profitabilitas yang baik mereka. Kinerja yang buruk
tentunya para manajer harus dariperspektif ini akan
bekerja keras untuk menurunkan jumlah pelanggan
memaksimalkan pendapat di masa depan meskipun saat ini
yang dihasilkan dari kinerja keuangan terlihat baik.
investasi modal, sedangkan Oleh Kaplan dan Norton
untuk unit bisnis yang telah (2001) perspektif pelanggan
memiliki otonomi diminta dibagi menjadi dua kelompok
tidak hanya mengelola arus pengukuran, yaitu: customer
pendapatan, tetapi juga core measurement dan customer
tingkat investasi modal yang value prepositions. Customer
telah ditanamkan dalam unit Core Measurement memiliki
bisnis yang bersangkutan. beberapa komponen
Tolak ukur lain yang kerap pengukuran, yaitu:
digunakan pada tahap ini, 1) Market Share (pangsa
misalnya ROI, profit margin, pasar); Pengukuran ini
dan operating ratio. mencerminkan bagian yang
3) Harvest (Menuai) dikuasai perusahaan atas
Tahap ini merupakan keseluruhan pasar yang ada,
tahap pendewasaan bagi yang meliputi: jumlah
sebuah perusahaan, karena pelanggan, jumlah
pada tahap ini perusahaan penjualan, dan volume unit
tinggal menuai dari investasi penjualan.
yang dilakukan pada tahap- 2) Customer Retention
tahap sebelumnya, yang (retensi pelanggan);
harus dilakukan pada tahap Mengukur tingkat di mana
ini adalah perusahaan tidak perusahaan dapat
lagi melakukan investasi, mempertahankan hubungan
tetapi hanya memelihara dengan konsumen.
supaya perusahaan berjalan 3) Customer Acquisition
dengan baik. (akuisisi pelanggan);
mengukur tingkat di mana produk yang ditawarkan
suatu unit bisnis mampu perusahaan. Perasaan
menarik pelanggan baru atau konsumen ini sangat
memenangkan bisnis baru. dipengaruhi oleh
4) Customer Satisfaction responsivitas dan komitmen
(kepuasan pelanggan); perusahaan terhadap
Menaksir tingkat kepuasan pelanggan berkaitan dengan
pelanggan terkait dengan masalah waktu
kriteria kinerja spesifik penyampaian. Waktu
dalam value proposition. merupakan komponen yang
5) Customer Profitability penting dalam persaingan
(profitabilitas pelanggan); perusahaan. Konsumen
mengukur keuntungan yang biasanya menganggap
diperoleh perusahaan dari penyelesaian order yang
penjualan produk atau jasa cepat dan tepat waktu
kepada konsumen. sebagai faktor yang penting
bagi kepuasan mereka.
Sedangkan Customer 3) Image dan Reputasi
Value Proposition merupakan Menggambarkan
pemicu kinerja yang terdapat faktor-faktor in tangible
pada core value proposition yang menarik seorang
yang didasarkan pada atribut konsumen untuk
sebagai berikut: berhubungan dengan
1) Product or service perusahaan. Membangun
attributes image dan reputasi dapat
Meliputi fungsi dari dilakukan melalui iklan dan
produk atau jasa, harga, dan menjaga kualitas seperti
kualitas. Pelanggan memiliki yang dijanjikan.
preferensi yang berbeda-
beda atas produk yang c. PERSPEKTIF
ditawarkan. Ada yang PROSES BISNIS INTERNAL
mengutamakan fungsi dari (Internal Business Process
produk, kualitas, atau harga Perspective)
yang murah. Perusahaan Analisis proses bisnis
harus mengidentifikasikan internal perusahaan dilakukan
apa yang diinginkan dengan menggunakan analisis
pelanggan atas produk yang value-chain. Disini manajemen
ditawarkan. Selanjutnya mengidentifikasi proses internal
pengukuran kinerja bisnis yang kritis yang harus
ditetapkan berdasarkan hal diunggulkan perusahaan.
tersebut. Scorecard dalam perspektif ini
2) Konsumen relationship memungkinkan manajer untuk
Menyangkut mengetahui seberapa baik bisnis
perasaan pelanggan te mereka berjalan dan apakah
rhadap proses pembelian produk dan atau jasa mereka
sesuai dengan spesifikasi Adalah proses untuk
pelanggan. Perspektif ini harus membuat dan
didesain dengan hati-hati oleh menyampaikan produk atau
mereka yang paling mengetahui jasa. Aktivitas di dalam
misi perusahaan yang mungkin proses operasi terbagi ke
tidak dapat dilakukan oleh dalam dua bagian: 1) proses
konsultan luar. pembuatan produk, dan 2)
Kaplan dan Norton proses penyampaian produk
(1996) membagi proses bisnis kepada pelanggan.
internal ke dalam tiga tahapan, Pengukuran kinerja yang
yaitu: terkait dalam proses operasi
1) Proses inovasi dikelompokkan pada waktu,
Dalam proses kualitas, dan biaya.
penciptaan nilai tambah bagi 3) Proses Pelayanan
pelanggan, proses inovasi Purna Jual
merupakan salah satu Proses ini merupakan
kritikal proses, dimana jasa pelaya nan pada
efisiensi dan efektifitas serta pelanggan setelah penjualan
ketepatan waktu dari proses produk/jasa tersebut
inovasi ini akan mendorong dilakukan. Aktivitas yang
terjadinya efisiensi biaya terjadi dalam tahapan ini,
pada proses penciptaan nilat misalnya penanganan
tambah bagi pelanggan. garansi dan perbai kan
Dalam proses ini, unit bisnis penanganan atas barang
menggali pemahaman rusak dan yang
tentang kebutuhan dari dikembalikan serta
pelanggan dan menciptakan pemrosesan pembayaran
produk dan jasa yang pelanggan. Perusahaan dapat
mereka butuhkan. Proses mengukur apakah upayanya
inovasi dalam perusahaan dalam pelaya nan purna jual
biasanya dilakukan oleh ini telah memenuhi harapan
bagian marketing sehingga pelanggan, dengan
setiap keputusan menggunakan tolak ukur
pengeluaran suatu produk ke yang bersifat kualitas, biaya,
pasar telah memenuhi dan waktu seperti yang
syarat-syarat pemasaran dan dilakukan dalam proses
dapat dikomersialkan operasi. Untuk siklus waktu,
(didasarkan pada kebutuhan perusahaan dapat
pasar). Aktivitas marketing menggunakan pengukuran
inimerupakan aktivitas waktu dari saat keluhan
penting dalam menentukan pelanggan diterima hingga
kesuksesan perusahaan, keluhan tersebut
terutama untuk jangka diselesaikan.
panjang.
2) Proses Operasi
d. PERSPEKTIF untuk organisasi. Untuk itu
PEMBELAJARAN & perencanaan dan upaya
PERTUMBUHAN (Learning implementasi reskilling
& Growth Perspective) pegawai yang menjamin
Proses ini kecerdasan dan
mengidentifikasi infrastruktur kreativitasnya dapat
yang harus dibangun perusahaan dimobilisasi untuk mencapai
untuk meningkatkan tujuan organisasi.
pertumbuhan dan kinerja jangka 2) Kapabilitas system
panjang. Proses pembelajaran informasi
dan pertumbuhan ini bersumber Bagaimanapun juga,
dari faktor sumber daya meski motivasi dan keahlian
manusia, sistem, dan prosedur pegawai telah mendukung
organisasi. Yang termasuk dalam pencapaian tujuan-tujuan
perspektif ini adalah pelatihan perusahaan, masih
pegawai dan budaya perusahaan diperlukan informasi-
yang berhubungan dengan informasi yang terbaik.
perbaikan individu dan Dengan kemampuan sistem
organisasi. informasi yang memadai,
Hasil dari pengukuran kebutuhan seluruh tingkatan
ketiga perspektif balanced manajemen dan pegawai atas
scorecard sebelumnya biasanya in formasi yang akurat dan
akan menunjukkan kesenjangan tepat waktu dapat dipenuhi
yang besar antara kemampuan dengan sebaik-baiknya.
orang, sistem, dan prosedur 3) Motivasi, kekuasaan
yang ada saat ini dengan yang dan keselarasan
dibutuhkan untuk mencapai Perspektif ini
kinerja yang diinginkan. Inilah penting untuk menjamin
alasan mengapa perusahaan adanya proses yang
harus melakukan investasi di berkesinambungan terhadap
ketigafaktor tersebut untuk upaya pemberian motivasi
mendorong perusahaan menjadi dan inisiatif yang sebe sar-
sebuah organisasi pembelajar besarnya bagi pegawai.
(learning organization). Paradigma manajemen
Dalam perspektif ini, ada terbaru menjelaskan bahwa
faktor-faktor penting yang harus proses pembelajaran sangat
diperhatikan, yaitu: penting bagi pegawai untuk
1) Kapabilitas pekerja melakukan trial and error
Dalam hal ini sehingga turbulensi
manajemen dituntut untuk lingkungan sama-sama
memperbaiki pemikiran dicoba-kenali tidak saja oleh
pegawai terhadap organisasi, jenjang manajemen strategis
yaitu bagaimana para tetapi juga oleh segenap
pegawai menyumbangkan pegawai di dalam organisasi
segenap kemampuannya sesuai kompetensinya
masing-masing. Upaya 2. Six Sigma
tersebut perlu didukung Strategi penerapan six
dengan motivasi yang besar sigma yang diciptakan oleh DR.
dan pemberdayaan pegawai Mikel Harry dan Richard Schroeder
berupa delegasi wewenang disebut sebagai The Six Sigma
yang memadai untuk Breakthrough Strategy. Strategi ini
mengambil keputusan. merupakan metode sistematis yang
Selain itu, upaya tersebut menggunakan pengumpulan data
juga harus dibarengi dengan dan analisis statistik untuk
upaya penyesuaian yang menentukan sumber-sumber variasi
terus menerus yang sejalan dan cara-cara untuk
dengan tujuan organisasi. menghilangkannya (Harry dan
Scroeder, 2000).
Dari keempat perspektif
tersebut terdapat hubungan Six sigma mempunyai 2 arti penting,
sebab akibat yang merupakan yaitu:
penjabaran tujuan dan
pengukuran dari masing-masing a. Six sigma sebagai
perspektif. Hubungan berbagai filosofi manajemen
sasaran strategic yang di
hasilkan dalam perencanaan Six sigma merupakan
strategic dengan kerangka kegiatan yang dilakukan oleh
Balanced Scorecard menjanjikan semua anggota perusahaan yang
peningkatan kemampuan menjadi budaya dan sesuai
perusahaan dalam menghasilkan dengan visi dan misi
kinerja keuangan. Kemampuan perusahaan. Tujuannya
ini sangat diperlukan oleh meningkatkan efisiensi proses
perusahaan yang memasuki bisnis dan memuaskan keiginan
lingkungan bisnis yang pelanggan, sehingga
kompetitif. meningkatkan nilai perusahaan.
Sebagai pengertian
kesimpulan bahwa balanced b. Six sigma sebagai
scorecard adalah sistem sistem pengukuran
pengukuran kinerja yang fokus
tidak hanya pada aspek Six sigma sesuai dengan
keuangan namun juga pada arti sigma, yaitu distribusi atau
aspek non keuangan. penyebaran (variasi) dari rata-
Pengukuran kinerja tersebut rata (mean) suatu proses atau
dengan memandang empat prosedur. Six sigma diterapkan
perspektif balanced untuk memperkecil variasi
scorecard yakni perspektif (sigma).
keuangan, pelanggan,
pembelajaran dan pertumbuhan, Six sigma sebagai sistem
serta perspektif proses bisnis pengukuran
internal. menggunakan Defect per
Million Oppurtunities (DPMO) Six Sigma sebagai program
sebagai satuan pengukuran. kualitas juga sebagai tool untuk
DPMO merupakan ukuran yang pemecahan masalah. Six
baik bagi kualitas produk sigma menekankan aplikasi tool ini
ataupun proses, sebab secara metodis dan sistematis yang
berkorelasi langsung dengan akan dapat menghasilkan terobosan
cacat, biaya dan waktu yang dalam peningkatan kualitas.
terbuang. Dengan menggunakan Metodologi yang sistematis ini
tabel konversi ppm dan sigma bersifat generik sehingga dapat
pada lampiran, akan dapat diterapkan baik dalam industri
diketahui tingkat sigma. Cara manufaktur maupun jasa.
menentukan DPMO adalah
sebagai berikut: Six Sigma juga dikatakan
sebagai metode yang berfokus pada
 Hitung Defect per Unit proses dan pencegahan cacat
(DPU) (defect) (Snee, 1999). Pencegahan
cacat dilakukan dengan cara
mengurangi variasi yang ada di
DPU = dalam setiap proses dengan
 Hitung DPMO terlebih menggunakan teknik-teknik statistik
dahulu menentukan yang sudah dikenal secara umum.
probabilitas jumlah
kerusakan. Keuntungan dari
penerapan Six Sigma berbeda untuk
tiap perusahaan yang bersangkutan,
DPMO =
tergantung pada usaha yang
dijalankannya. Biasanya Six
Sigma membawa perbaikan pada
hal-hal berikut ini (Pande, Peter.
2000):
a. Pengurangan biaya
b. Perbaikan produktivitas
c. Pertumbuhan pangsa
pasar
Tabel Hubungan sigma dan DPMO
d. Retensi pelanggan
e. Pengurangan waktu
Sigma Parts per Million siklus
6 Sigma 3,4 defects per million f. Pengurangan cacat
5 Sigma 233 defects per million g. Pengembangan produk /
4 Sigma 6.210 defects per million jasa
3 Sigma 66.807 defects per million
2 Sigma 308.537 defects per million
1 Sigma 690.000 defects per million Metode dan Alat (Tools) Penting
dalam Six Sigmaa
Keunggulan Six Sigma
Kelebihan-kelebihan yang b. Pengujian tingkat
dimiliki Six Sigma dibanding signifikan statistik (Chi-Square,
metode lain adalah: T-Test dan ANOVA), untuk
a. Six Sigma jauh lebih mendefinisikan masalah dan
rinci daripada metode analisis analisa akar penyebab
berdasarkan statistik. Six Sigma permasalahan,
dapat diterapkan di bidang usaha c. Korelasi dan Regresi,
apa saja mulai dari perencanaan berguna untuk menganalisa akar
strategi sampai operasional penyebab masalah dan
hingga pelayanan pelanggan dan memprediksi hasilnya.
maksimalisasi motivasi atas d. Desain Eksperimen,
usaha. untuk menganalisa solusi
b. Six Sigma sangat optimal dan validasi hasil.
berpotensi diterapkan pada e. FMEA (Failure Modes
bidang jasa atau non manufaktur and Effect Analysis), berguna
disamping lingkungan teknikal, untuk mencari prioritas masalah
misalnya seperti bidang dan pencegahannya.
manajemen, keuangan, f. Mistake – Proofing,
pelayanan pelanggan, berguna untuk pencegahan cacat
pemasaran, logistik, teknologi dan perbaikan proses.
informasi dan sebagainya. g. QFD (Quality Function
c. Dengan Six Sigma dapat Deployment), untuk mendesain
dipahami sistem dan variabel produk, proses dan jasa.
mana yang dapat dimonitor dan Terminologi yang menjadi
direspon balik dengan cepat. kunci utama konsep six
d. Six Sigma sifatnya tidak sigma adalah sebagai berikut:
statis. Bila kebutuhan pelanggan a. CTQ (Critical to
berubah, kinerja sigma akan Quality) = atribut utama dari
berubah. kebutuhan konsumen. CTQ
dapat diartikan sebagai elemen
Salah satu kunci dari proses/ kegiatan yang
keberhasilan Six Sigma adalah kerja berpengaruh langsung terhadap
tim dan khususnya Black Belt yang pencapaian kualitas yang
dilatih, juga alat-alat yang diinginkan
digunakan dapat memberikan b. Defect = kegagalan
kekuatan pada proses usaha untuk memuaskan pelanggan
perbaikan dan usaha pembelajaran. c. Process Capability =
Metode atau alat-alat tersebut antara kemampuan proses untuk
lain: bekerja dan menghasilkan
a. SPC (Statistical Process produk yang berkualitas
Control) atau pengendalian
proses secara statistik, berguna d. Variation = sesuatu yang
untuk mengidentifikasi dirasakan dan dilihat oleh
permasalahan. pelanggan. Six sigma berfoku
untuk mengetahui apa penyebab
variasi dan mencegah terjadinya Yaitu orang-orang yang
variasi itu, sehingga dapat sangat menentukan keberhasilan
meningkatkan kapabilitas dari atau kegagalan proyek six
proses. sigma. Mereka merupakan
pendukung utama yang berjuang
e. Stable Operation =
demi terbentuknya black
menjaga konsistensi dari proses
belts dan berupaya meniadakan
yang telah diprediksi sehingga
berbagai rintangan/hambatan
dapat meningkatkan kapabilitas
baik yang bersifat fungsional,
proses.
finansial, ataupun pribadi
f. Design For Six agar black belts berfungsi
Sigma (DFSS) = suatu desain sebagaimana mestinya. Bisa
untuk memenuhi kebutuhan dikata-kan Champions menyatu
pelanggan dan kemampuan dengan proses pelaksanaan
proses. proyek, para anggotanya berasal
dari kalangan direktur dan
g. DPMO (Defect Per manajer, bertanggung jawab
Million Opportunity) = ukuran terhadap aktivitas proyek sehari-
kegagalan dalam six sigma yang hari, wajib melaporkan
menunjukkan kegagalan perkembangan hasil
persejuta kesempatan. kepada executive
h. DMAIC = merupakan leaders sembari mendukung tim
proses untuk peningkatan terus pelaksana. Sedangkan tugas-
menerus menuju six sigma. tugas lainnya meliputi memilih
calon-calon anggota black belt,
mengidentifikasi wilayah kerja
Pihak-Pihak Pelaksana
proyek, menegaskan sasaran
yang dikehendaki, menjamin
Brue (2002) mencatat pihak-
terlaksananya proyek sesuai
pihak yang harus bertanggung jawab
dengan jadwal, dan memastikan
terhadap pelaksanaan six sigma di
bahwa tim pelaksana telah
dalam perusahaan. Pihak-pihak
memahami maksud/tujuan
tersebut meliputi:
proyek.
a. Executive Leaders
Pimpinan puncak c. Master Black Belt
perusahaan yang komit untuk
Orang-orang yang
mewujudkan six sigma, memulai
bertindak sebagai pelatih,
dan memasyarakatkannya di
penasehat (mentor) dan
seluruh bagian, divisi,
pemandu. Master black belt
departemen dan cabang-cabang
adalah orang-orang yang sangat
perusahaan.
menguasai alat-alat dan
taktik six sigma, dan merupakan
b. Champions
sumber daya yang secara teknis
sangat berharga. Mereka
memusatkan seluruh perhatian
dan kemampuannya pada secara paruh waktu di bidang
penyempurnaan proses. Aspek- yang terbatas; mengaplikasikan
aspek kunci dari peranan master alat-alat six sigma untuk
black belt terletak pada menguji dan menyelesaikan
kepiawaiannya untuk problema-problema kronis;
memfasilitasi penyelesaian mengumpulkan/ menganalisis
masalah tanpa mengambil alih data, dan melaksanakan
proyek/tugas/pekerjaan. percobaan-percobaan;
menanamkan budaya six
d. Black Belts sigma dari atas ke bawah.
Dipandang sebagai
1.6 KESIMPULAN
tulang punggung budaya dan
pusat keberhasilan six sigma,
Studi kelayakan bisnis adalah
mengingat mereka adalah orang-
orang yang: memimpin proyek penelitian dan penilaian tentang dapat
perbaikan kinerja perusahaan; tidaknya suatu proyek dilakukan dengan
dilatih untuk menemukan
masalah, penyebab beserta berhasil (menguntungkan). Pembuatan
penyelesaiannya; bertugas studi kelayakan digunakan untuk
mengubah teori ke dalam
memenuhi permintaan pihak-pihak
tindakan; wajib memilah-milah
data, opini dengan fakta, dan yang berbeda. Masing-masing pihak
secara kuantitatif menunjukkan mempunai kepentingan serta sudut
faktor-faktor potensial yang
menimbulkan masalah pandang yang berbeda. Aspek-aspek
produktivitas serta profitabilitas; dalam studi kelayakan bisnis adalah
bertanggung jawab
mewujudnyatakan six sigma. bidang kajian studi kelayakan tentang
Para calon anggota black keadaan objek tertentu dari fungsi-
belts wajib memenuhi syarat-
fungsi bisnis (pemasaran, operasi,
syarat seperti: memiliki disiplin
pribadi; cakap memimpin; manajemen/SDM, hukum, lingkungan,
menguasai ketrampilan teknis dan keuangan). Pelaksanaan studi dan
tertentu; mengenal prinsip-
prinsip statistika; mampu penelitian atas fungsi-fungsi bisnis
berkomunikasi dengan jelas; tersebut terkadang disesuaikan dengan
mempunyai motivasi kerja yang
kebutuhan dari analis atau stakeholder.
memadai.
Prinsip Manajemen POAC ini sangat
e. Green Belts banyak sekali digunakan oleh organisasi
Adalah orang-orang kecil maupun besar yang bertujan untuk
yang membantu black belts di
lebih mengembangkan dan mengelola
wilayah fungsionalnya. Pada
umumnya green belts bertugas: organisasi mereka. Balanced
Scorecard adalah sistem pengukuran
kinerja yang berfokus pada aspek
keuangan dan non keuangan dengan
memandang empat perspektif, yaitu
keuangan, pelanggan, pembelajaran dan
pertumbuhan karyawan, serta proses
bisnis internal yang dapat membantu
organisasi untuk menerjemahkan visi
dan strategi ke dalam aksi dimana
semua perspektif tersebut terjalin dalam
suatu hubungan sebab akibat. Strategi
penerapan six sigma yang diciptakan
oleh DR. Mikel Harry dan Richard
Schroeder disebut sebagai The Six
Sigma Breakthrough Strategy. Strategi
ini merupakan metode sistematis yang
menggunakan pengumpulan data dan
analisis statistik untuk menentukan
sumber-sumber variasi dan cara-cara
untuk menghilangkannya

BAB 2 DAFTAR PUSTAKA

Helmi, S. 2006. Buku Ajar Studi Kelayakan Bisnis. Konten Mata Kuliah E-Learnin.

Subagyo, A. 2008. Studi Kelayakan Bisnis. In Arifin Subandi. Jakarta: PT Gramedia.

Umar, H. 1994. Studi Kelayakan Bisnis. Jakarta: PT Gramedia.

Anda mungkin juga menyukai