Anda di halaman 1dari 15

Dr. Herni Ali, H.T., S.E., M.M.

Dr. Siti Nurhasanah, S.E, M.Pd.

STUDI
KELAYAKAN
BISNIS
BAB 1

PENDAHULUAN
A. PENGERTIAN STUDI KELAYAKAN
BISNIS

Studi Kelayakan Bisnis (SKB) adalah suatu kegiatan


yang mempelajari secara mendalam tentang berbagai
aspek suatu kegiatan, usaha atau bisnis yang akan
dijalankan, dalam rangka menentukan layak atau tidak
usaha tersebut dijalankan.
B. TUJUAN STUDI KELAYAKAN BISNIS

Menghindari resiko kerugian

Memudahkan perencanaan

memudahkan pelaksanaan pekerjaan


B. TUJUAN STUDI KELAYAKAN BISNIS

Memudahkan pengawasan

Memudahkan pengendalian
C. ASPEK-ASPEK DALAM STUDI
KELAYAKAN BISNIS

•marketing

Primer •Operasi produksi


•Hukum dagang
•SDM dan Keuangan

Sekunder •Analisis Dampak Lingkungan

Tersier •Politik
C. ASPEK-ASPEK DALAM STUDI
KELAYAKAN BISNIS
1. Aspek Pasar dan 2. Aspek Hukum 3. Aspek Keuangan 4. Aspek Teknis atau
Pemasaran Produksi

Permintaan untuk meneliti Sumber dana : Tujuan :


Penawaran kelengkapan, Modal Asing dapat menentukan
Harga kesempurnaan dan (Pinjaman) lokasi yang tepat
Program keaslian dari Modal Sendiri dapat menentukan
pemasaran dokumen-dokumen layout yang sesuai
Perkiraan penjualan yang dimiliki, antara bisa menentukan
Analisis SWOT lain memiliki izin teknologi yang paling
Segmentasi pasar usaha, AD/ART, tepat
Marketing mix sampai dokumen dapat menetukan
lainnya berdasarkan metode persediaan
peraturan undang- yang paling baik
undang. dapat menentukan
kualitas tenaga kerja
yang dibutuhkan
C. ASPEK-ASPEK DALAM STUDI
KELAYAKAN BISNIS
5. Aspek Manajemen dan 6. Aspek Ekonomi dan Sosial 6. Aspek Analisa Dampak
Organisasi Lingkungan (AMDAL)

merupakan aspek yang cukup yang perlu ditelaah apakah kegunaan :


penting dianalisis untuk jika usaha atau proyek bahan bagi perencana dan
kelayakan suatu bisnis. dijalankan akan memberikan pengelola usaha
Karena walaupun suatu usaha manfaat secara ekonomi dan Membantu proses
atau bisnis telah dinyatakan sosial. pengambilan keputusan
layak untuk dilaksanakan Memberi masukan untuk
tanpa didukung dengan penyusunan desain rinci
manajemen dan organisasi teknis dari rencana usaha
yang baik, bukan tidak dan/atau kegiatan
mungkin akan mengalami Memberi masukan untuk
kegagalan penyusunan rencana
pengelolaan dan pemantauan
lingkungan hidup
Memberi informasi bagi
masyarakat atas dampak yang
ditimbulkan
D. PARA PIHAK YANG MEMERLUKAN
STUDI KELAYAKAN BISNIS

investor kreditor

Manajemen pemerinta
perusahaan h
E. TAHAPAN DALAM STUDI
KELAYAKAN BISNIS
Pengumpulan
Melakukan
data dan
pengolahan data
informasi

Analisa
data

Mengambil Memberikan
keputusan rekomendasi
E. TAHAPAN DALAM STUDI KELAYAKAN
BISNIS
Contoh:
Perhitungan dalam mengantisipasi cost dalam penyusunan studi kelayakan bisnis,
dapat digunakan Analisis B/C sebagai berikut:
“B/C analisis studi kelayakan adalah rasio yang membandingkan antara manfaat yang
diperoleh dari suatu aktifitas usaha yang akan dihasilkan jika usaha tersebut berhasil
atau gagal dibandingkan dengan biaya yang dikeluarkan untuk membuat studi
kelayakan itu sendiri”

Langkah-langkah:
1. Hitung biaya total (estimated) yang dibutuhkan dalam pembuatan studi kelayakan;
2. Hitung opportunity cost (biaya kesempatan) yang hilang, jika dana investasi
(estimated) yang dipergunakan untuk merealisasikan ide ternyata gagal.

Formula

B/C: Nilai Manfaat (opportunity cost)


E. TAHAPAN DALAM STUDI KELAYAKAN
BISNIS
Kasus:
Tn. Ahmad Zarfani memiliki gagasan untuk mendirikan Usaha skala besar di Jawa,
dilakukan kalkulasi, perlu dilakukan studi kelayakan atau tidak. Estimasi biaya
pembuatan Studi Kelayakan (SK) sebesar Rp 200 juta, sedangkan rencana investasi
diperkirakan sebesar Rp 20 milyar. Biaya start up (perijinan, legalitas, survey,
perlengkapan kantor (atk), dll) diperkirakan sebesar Rp 300 juta. Masa grace period
investasi (pembangunan sampai lokasi disewa/dipergunakan) sekitar 6 bulan. rencana
dana investasi yang akan digunakan adalah milik keluarga. Buatlah analisis B/C untuk
memutuskan, apakah perlu menggunakan Studi Kelayakan (SK) atau tidak?

Penyelesaian:
Total biaya SK: Rp 200 juta
Total manfaat, jika ternyata usaha gagal
start up = Rp 300 juta
masa grace period = RP 600 juta
(6bln) × opportunity cost (Rp 20milyar) × 0,5% (suku bunga deposito)
Total manfaatnya sebesar = Rp 900 juta
E. TAHAPAN DALAM STUDI KELAYAKAN
BISNIS

Jadi:
B/C sebesar Rp 900 juta dibagi Rp 300 juta = 3
Artinya jika dilakukan studi kelayakan dan ternyata
rekomendasi analis menyatakan bahwa IDE bisnis
tersebut TIDAK LAYAK; maka investor hanya
kehilangan dana sebesar Rp 300 juta saja; tapi jika ide
dilanjutkan tanpa SK dan ternyata GAGAL; maka dia
kehilangan dana minimal sebesar Rp 900 juta
F. FAKTOR KEGAGALAN DAN KEUNTUNGAN DENGAN ADANYA SKB

Faktor Faktor
kegagalan keuntungan
•Data dan informasi tidak •memperoleh keuntungan
lengkap •Membuka peluang pekerjaan
•Tidak teliti •Manfaat ekonomi
•Tersedia sarana dan prasarana
•salah perhitungan •Membuka isolasi wilayah
•Pelaksana pekerjaan salah •meningkatkan persatuan dan
•kondisi lingkungan membantu pemerataan
•unsur sengaja pembangunan
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai