Anda di halaman 1dari 14

NAMA/NPM : Tsalis Baiti Nur Andayani/1810103063

RESUME KEWIRAUSAHAAN

STUDI KELAYAKAN BISNIS

BAB I. STUDI KELAYAKAN BISNIS

A. Pentingnya Studi Kelayakan Bisnis


Bangsa Indonesia dihadapkan pada masalah kemiskinan dan pengangguran
yang semakin bertambah. Sebagian dari mereka adalah kaum terpelajar yang
berusia produktif. Akibatnya meningkatkan angka kriminalitas, rendahnya
produktifitas, dan daya saing bangsa. Untuk itu perlunya wirausaha
menciptakan lapangan kerja dengan memaksimalkan potensi dan
keterampilan. Peran wirausaha (entreupreneur) dalam sebuah negara adalah :
a. Pemutaran gerak roda ekonomi
b. Pembuka atau penyedia lapangan kerja
c. Pembayar pajak sebagai sumber pemasukan APBN dan APBD
d. Penghasil devisa dari produk ekspor
e. Pelaku fungsi sosial-kemasyarakatan

Menjadi entreupreneur adalah ilihan bukan masalah bakat atau turunan.


Entrepreneurship bukan sedekar pengetahuan, teknik, dan keterampilan,
tetapi lebih kepada sikap mental melalui proses diri dari praktek dan
pengalaman karena dorongan sendiri. Seorang wirausaha bukanlah penjudi
ynag mengandalkan spekulasi, nasib dan keberuntungan melainkan
seseorang ynag penuh perhitungan matang dan siap menanggung resiko
moderat.

BAB II. PENGERTIAN STUDI KELAYAKAN BISNIS

A. Konsep dan Pengertian Studi Kelayakan Bisnis


Studi kelayakan bisnis sangat diperlukan diberbagai kalangan, seperti
mengetahui tingkat keuntungan dari investasi, untuk mengetahui tingkat
keamanan kredit yang diberikan dan kelancaran pengembaliannya. Kondisi
yang akan datang dipenuhi ketidakpastian, maka diperlukan pertimbangan
dalam studi kelayakan terhadap berbagai aspek ynag dikaji dan diteliti
kelayakannya sehingga hasil tersebut dapat digunakan untuk pengambilan
keputusan. Studi kelayakan digolongkan menjadi dua berdasarkan pada
orientasi yang diharapkan oleh suatu perusahaan yaitu :
1. Orientasi laba, studi yang menitikberatkan pada keuntungan ynag secara
ekonomis.
2. Orientasi tidak pada laba (social), studi yang menitikberatkan suatu
proyek tersebut bisa dijalankan dan dilaksanakan tanpa memikirkan nilai
atau keuntungan ekonomis.

Pengertian studi kelayakan bisnis adalah penelitian ynag menyanngkut


berbagai aspek baik itu dari aspek hukum, sosial,ekonomi, dan budaya, aspek
pasar dan pemasaran, aspek teknis dan teknologi, sampai dengan aspek
manajemen dan keuangannya, dimana semua itu digunakan untuk dasar
penelitian studi kelayakan dan hasilnya digunakan untuk mengambil
keputusan apakh suatu proyek atau bisnis dapat dikerjakan atau ditunda dan
bahkan tidak dijalankan.

B. Aspek Studi Kelayakan Bisnis dan Bidang Ilmu Terkait Studi Kelayakan
Bisnis
Berikut aspek-aspek yang harus diteliti dalam suatu kelayakan bisnis, yaitu:
1. Aspek hukum
Mencangkup semua legalitas rencana bisnis ynag akan dilaksanakan
yang meliputi ketentuan hukum yang berlaku diantaranya:
 Izin lokasi
 Akte pendirian perusahaan dari notaris setempat PT/CV atau
berbentuk badan hukum lainnya.
 NPWP
 Surat tanda daftar perusahaan
 Surat izin tempat usaha dari pemda setempat
 Surat tanda rekanan dari pemda setempat
 SIUP setempat.
2. Aspek sosial, ekonomi dan budaya menyangkut dampak yang diberikan
kepada masyarakat sekitar karena adanya suatu kegiatan usaha tersebut
diantaranya :
 Dari sisi budaya, apa dampak keberadaan bisnis terhadap
kehidupan masyarakat, kebiasaan adat istiadat setempat, dll
 Dari sudut ekonomi, seperti seberapa besar tingkat pendapatan per
kapita penduduk, apakah proyek dapat mengubah atau justru
mempertahankan

BAB III. LANGKAH-LANGKAH STUDI KELAYAKAN BISNIS

A. Tahapan Studi Kelayakan Bisnis


Studi kelayakan bisnis merupakan metode ilmiah. Salah satu syarat metode
ilmiah adalah sistematis. Penyusunan studi kelayakan bisnis meliputi
beberapa langkah, yaitu :
a. Penemuan ide bisnis
b. Melakukan desain studi kelayakan
c. Membuat desain studi kelayakan
d. Pengumpulan data
e. Analisis dan intrepretasi data
f. Menarik kesimpulan
g. Membuat rekomendasi
h. Penyusunan laporan Studi Kelayakan Bisnis
i. Pelaksanaan bisnis
B. Proses Studi Kelayakan Bisnis dan Organisasi dan Perusahaan
1. Penemuan ide
Agar dapat menghsilkan ide yang dapat menghasilkan produk laku jual
dan mengntungkan diperlukan penelitian terorganisasi seerta dukungan
sumber daya yang memadai. Jika ide proyek lebih dari satu, dipilih
dengan memperhatikan :
 Ide proyek sesuai dengan kata hati
 Engambil keputusan mampu melibatkan diri dalam hal ynag
sifatnya kurang jelas.
 Keyakinan akan kemampuan utnuk menghasilkan laba.
2. Tahap penelitian
Penelitian lebih mendalam dengan metode ilmiah :
 Mengumpulkan data
 Mengolah data
 Menganalisis dan mengintrepretasikan hasil pengolahan data
 Menyimpulkan hasil
 Membuat laporan hasil.
3. Tahap evaluasi
Dalam evaluasi bisnis yang dibandingkan asalah seluruh ongkos ynag
akan ditimbulkan oleh susulan bsnis serta manfaat yang diperkirakan
akan diperoleh. Ada tida macam evaluasi :
a. Mengevaluasi usaha proyek ynag ajan didirikan
b. Mengevaluasi proyek yang akan dibangun
c. Menegvaluasi bisnis yang sudah dioperasionalkan secara rutin
4. Tahap pengurutan usulan yang layak
Jika lebih dari satu usulan rencana bisnis yang dianggap layak, perlu
dilakukan pemilihan rencana bisnis yang mempunyai skor tertinggi jika
dibandingkan usulan lain berdasar kriteria peniliaian ynag ditentukan.
5. Tahap rencana pelaksanaan
Setelah rencana bisnis dibuat, perlu rencana kerja pelaksanaan
pembangunan proyek. Mulai dari penentuan jenis pekerjaan, jumlah dan
kualifikasi tenaga perencana, ketersediaan dana dan sumber daya lain
serta kesiapan manajemen.
6. Tahap pelaksanaan
Dalam realisasi pembangunan proyek perlu manajemen proyek. Setelah
selesai lalu melaksanakan operasional bisnis rutin. Agar bekerja secara
efektif dan efisien dalam rangka meningkatkan laba, dalam operasional
perlu kajian untuk mengevaluasi bisnis.

Rencana bisnsis adalah dokumen tertulis yang mendeskripsikan masa


depan bisnis yang akan dimulai. Terdiri dari :

 Tujuan bisnis
 Strategi ynag digunakan untuk mencapainya
 Masalah potensial yang kira-kira akan dihadapi dan cara
mengatasinya.
 Struktur organisasi (termasuk jabatan dan tanggung jawab)
 Jadwal waktu pwlaksanaan pekerjaan
 Modal ynag diperlukan untuk membiayai perusahaan dan bagaimana
mempertahankan untuk mencapai break event point (BEP)
Studi kelayakan bisnis mempunyai hubungan erat dengan rencana bisnis. Jika
rencana bisnis dapat diaksanakan maka dilakukan pelaksanaan bsnis. Jika ide
tidak layak atau rencana bisnis tidak dapat dilaksanakan, maka kembalikan
proposal bisnis dalam ide bisnis ynag mungkin ditunda atau ditolak.
Intensitas pada studi kelayakan bisnis tergantung pada beberapa hal berikut
ini :
 Besar kecilnya dampak yang dapat ditimbulkan
Semakin besar dampak yang ditimbulkan dari ide bisnis yang akan
dijalankan, semakin tinggi kecermatan ynag diperlukan dalam
menyusun studi kelayakan bisnis, begitu juga sebaliknya.
 Besar kecilnya tingat kapasitas bisnis
Semakin besar tingkat ketidakpastian suatu bisnis, semakin tinggi
dalam menyusun studi kelayakan bisnis begitu sebaliknya.
 Banyak sedikitnya investasi yang ditanamkan pada suatu bisnis
Semakin besar nilai investasi yang ditanamkan pada suatu bisnsis,
semakin tinggi kecermatan ynag diperlukan dalam menyusun studi
kelayakan bisnis begitu sebaliknya.

BAB IV. ETIKA PENYUSUNAN STUDI KEAYAKAN BISNIS

A. Etika dalam Studi Kelayakan Bisnis


Tujuan dari studi kelayakan bisnis adalah untuk menghindari penanaman
modal ynag besar untuk kegiatan ynag kurang memberikan keuntungan.
Seperti yang diketahui hasil dari studi kelayakan bisnis adalah laporan
tertulis. Isi laporan menyatakan suatu rencana bisnis layak atau direalisasikan.
Studi ini juga dapat digunakan oleh pihak-pihak ynag mengkaji ulang untuk
menyetujui atau menolak. Menolak apabila adanya intervensi dari pihak lain
merasa kepentingan yang disertakan tidak terpenuhi, oleh karna itu dalam
menyediakan analisis kelayakan harus hati-hati karena kelangsungan suatu
bisnis melibatkan banyak faktor sehingga perlu diperinci dan diperjelas.
 Faktor yang menyebabkan bisnis gagal karena beberapa kesalahan, yaitu:
kesalahan dalam perencana, kesalahan dalam penafsiran pasar, kesalahan
dalam penggunaan, kesalahan dalam menentukan kontinuitas bahan
baku, dan kesalahan dalam memperkirakan tenaka kerja.
 Faktor yang sering berubah seperti faktor ekonomi, sosial, politik, dan
faktor lingkungan seperti bencana alam atau kebakaran pada lokasi
perencanaan.
Bisnis yang diteliti dalam studi kelayakan bisnis adalah bisnis yang berbentuk
pengembangan bisnis atau hanya bisnis sederhana. Semakin besar bisnis
maka resiko yang akan dialami juga besar. Dampak ynag terjadi dapat berupa
dampak ekonomi atau dampak sosial, karena itu untuk melengkapi studi
kelayakan dengan cost and benefit analysis termasuk social cost dan social
benefir. Maka studi kelayakan akan menyangkut :
1) Manfaat finansial, yaitu manfaat ekonomis bisnis tersebut bagi bisnis
itu sendiri yang berarti bisnis itu dipandang menguntungkan jika
dibandingkan dengan resiko dari bisnis itu sendiri.
2) Manfaat sosial, yaitu manfaat sosial bisnis tersebut bagi masyarakat
sekitar proyek. Hal ini merupakan studi yang telatif kompleks dan
sullit dilakukan.
3) Manfaat ekonomi nasional, yaitu manfaat ekonomis bisnis bagi negara
tempat bisnis tersebut dijalankan, ynag menunjukan manfaat bisnis
tersebut bagi ekonomi makro suatu negeri.
Pihak-pihak yang membutuhkan laporan studi kelayakan bisnis adalah:
1) Pihak investor. Untuk melihat target yang akan dicapai perusahaan di
masa ynag akan datang dan rencana upaya yang dilakukan agar dapat
mencapai target tersebut.
2) Pihak manajemen. Misalnya untuk mempelajari hal pendanaan, berapa
yang akan dialokasikan dari modal sendiri, rencana pendanaan dari
investor dari pihak kreditor.
3) Pihak pemerintah dan masyarakat. Penyusunan harus memperhatikan
kebijakan pemerintah karena dapat mempengaruhi kebijakan
perusahaan.

BAB V. ASPEK HUKUM DALAM SISTEM KELAYAKAN BISNIS

Penilaian aspek ini dilakukan sebelum proyek ini terlanjur diberhentikan


karena dianggap ilegal atau menghadapi pproses masyarakat ynag menganggap
proyek atau bisnis melanggar norma. Dalam aspek yuridis ynag perlu dilihat
dari sisi:
 Who (siapa pelaksana proyek)

Menggunakan pendekatan dua jenis :

1) Badan Usaha Individu yang terlibat decision makers. Beberapa


bentuk yuridis perusahaan : Perusahaan perorangan, Firma,
Perseroan Komaditer (CV), Perseroan Terbatas (PT), Koperasi

a) Identitas pelaksana : lewarganegaraan, informasi Bank,


keterlibatan pidana dan perdata, hubungan keluarga

b) Proyek yang akan dilaksanakan : bidang usaha ynag


dibangun sesuai anggaran dasar, fasilitas, gangguan
lingkunagn, pengupahan.

c) Dimana proyek dilaksanakan : perencanaan wilayah,


status tanah

d) Bagaimana cara melaksanakan proyek

2) Aspek hukum bertujuan untuk meneliti keabsahan,


kesempurnaan, dan keaslian dokumen yang dimiliki

a) Bentuk badan usaha : perusahaan perorangan, firma, CV,


PT, Perusahaan Negara, Perusahaan Daerah, Yayasanm
Koperasi.

b) Bukti Diri, adalah identitas diri para pemilik usaha ynag


dikeluarkan oleh kelurahan setempat ynag disebut KTP,
Tanda Daftar Perusahaan (TDP).

3) Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP)

4) Izin perusahaan sesuai dengan jenis bidang usaha (SIUP,


SIUI,izin usada tambang dari departemen pertambangan, izin
usaha perhoten dan pariwisata, dll)

5) Keabsahan dokumen lainnya (status hukum tanah, kendaraan,


surat dan sertifikat lain yang dianggap perlu)

 What (proyek apa ynag dibuat)

 Where (dimana proyek dibuat)

 When (kapan proyek dibuat)

 How (bagaimana proyek dilaksanakan)


Aspek hukum mengkaji tentang legalitas suatu proyek atau bisnis yang akan
dibangun atau dioperasikan. Setiap proyek yang dibangun di wilayah tertentu
harus memenuhi hukum dan tata peraturan yang berlaku di wilayah tersebut.

BAB VI. ASPEK INDUSTRI DALAM STUDI KELAYAKAN BISNIS

Lingkungan organisasi dapat dikategorikan ke dalam dua bagian, yaitu:

1) Lingkungan Eksternal

a) Lingkunngan Umum

Adalah lingkungan dalam lingkungan eksternal organisasi yang


menyusun faktor-faktor ynag memiliki ruang lingkup luas dan faktor
tersebut diluar dan terlepas dari operasi perusahaan, diantaranya faktor
ekonomi, faktor sosial, faktor politik dan hukum, faktor teknologi,
faktor demografi.

b) Lingkungan Industri

Adalah tingkatan dari lingkungan eksternal organisasi yang


menghasilkan komponen-komponen ynag secar anormal memiliki
implikasi relatif lebih spesifik dan langsung terhadap operasioanalisasi
perusahaan. Lima kekuatan pesaing yaitu :

 Ancaman masuknya pendatang baru

 Ancaman produk pengganti

 Kekuatan tawar menawar pembeli

 Kekuatan tawar menawar pemasok

 Persaingan konvensional diantara para pesaing yang ada


merefleksikan kenyataan bahwa persaingan dalam suatu industri
tidak hanya terbatas pada pemain konvensional yang ada.

2) Limgkungan Internal

BAB VII. ASPEK PASAR DAN PEMASARAN DALAM STUDI KELAYAKAN


BISNIS

A. Aspek Pasar
Pasar adalah orang-orang yang mempunyai keinginan untuk puas, uang untuk
berbelanja, dan kemauan untuk membelanjakannya. Ada tiga unsur penting
yang terdapat dalam pasar, yaitu: orang dengan segala keinginnya, daya beli
mereka, kemauan untuk membelanjakan uangnya. Pasar dikelompokan
kedalam empat golongan:
a) Pasar konsumen, sekelompok pembeli yang yang membeli barang
untuk dikonsumsi sendiri, bukan dijual atau diproses lebih lanjut.
b) Pasar industri, pasar yang terdiri atas individu-individu dan
lembaga atau organisasi ynag membeli barang-barang untuk
dipakai lagi, baik secara langsung maupun tidak langsung dalam
memproduksi barang lain kemudian dijual.
c) Pasar penjual, pasar ynag terdiri atas individu dan organisasi yang
membeli barang dengan maksud untuk dijual lagi agar mendapat
laba.
d) Pasar pemerintah, pasar dimana terdapat lembaga pemerintah
seperti departemen, direktorat, kantor dinas dan instansi lain.
1. Pasar Sasaran
Adalah sekelompok pembeli yang mempunyai sifat-sifat yang sama yang
membuat pasar berdiri sendiri. Mempunyai ciri-ciri sebagai pembeli.
2. Segmentasi Pasar
Adalah proses dimana pasar dibagi menjadi para pelanggan ynag terdiri
atas orang-orang dengan berbagai kebutuhan dan karakteristik yang sama
yang mengarahkan mereka untuk merespon tawaran produk atau jasa dan
program pemasaran strategis tertentu dalam cara yang sama.
a) Manfaat segmentasi pasar
 Mengidentifikasi pengambangan produk baru analisis tentang
berbagai segmen pelanggan potensial menunjukan satu atau
lebih kelompok yang memiliki kebutuhan dan minat spesifik
tidak dipuaskan dengan baik oleh tawaran pesaing.
 Membantu dalam mendeaian program pemasaran ynag paling
efektif.
 Memperbaiki alokasi pemasaran.
b) Identifikasi segmen pasar
Pasar pemasar membagi deskriptor segmentasi menjadi empat
bagian, sebagai berikut:
1) Deskriptor fisik, digunakan untuk menggambarkan konsumen
berdasarkan faktor-faktor demografi.
2) Deskriptor perilaku umum. Desktriptor yang berlaku paling
umum adalah gaya hidup dan kelas sosial. Segmentasi
berdasarkan gaya hidup, atau psikoloogis mengelompokan
konsumen atas dasar kegiatan, minat, dan opini.
3) Kelas sosial. Setiap masyarakat mengelompokan statusnya
berdasarkan kesamaan penghasilan, pendidikan, pekerjaan.
Hal ini mampu untuk mengetahui perilaku tertentu yang
berkaitan dengan produk tertentu.
c) Langkah-langkah proactive segmentation
Menentukan kebutuhan segmentasi untuk pengembangan strategi
memilih serangkaian variabel segmentasi berbasis kebutuhan
berdasarkan atribur produk yang bernilai, memilih prosedur untuk
mengagregasi pelanggan e dalam segmen yang sesuai, menyusun
berbagai macam segmen pelanggan ddengan memilih jumlah
segmen ynag ingin digunakan.
d) Syarat-syarat segmentasi yang efektif
Kriteria segmen pasar adalah sebagai berikut:
 Ukuran yang tepat, calon pelanggan yang memadai dalam
setiap segmen
 Dapat diukur, penggunaan variabel yang bisa diukur
sebagai basis segmentasi.
 Mudah dicapai, segmen didefinisikan untuk mendukung
target pemasaran.
 Tanggapan yang berbeda, segmen harus menanggapi secara
berbeda satu atau lebih variabel pemasaran.
e) Perilaku konsumen untuk segmentasi
Ada tiga hal yang dijadikan tumpuan untuk memenangkan
persaingan pada pasar sasaran :
 Strategy operational excellence
 Product leadership
3. Loyalitas Pelanggan
Ada tiga jenis pelakuan pelanggan yang mendasar yaitu emotive, inertial,
dan deliberative.

BAB VII. ASPEK TEKNIS DAN TEKNOLOGI DALAM STUDI KELAYAKAN


BISNIS

Perusahaan harus memiliki sistem TI yang menunjang bisnis mereka, tetapi


lain pihak harus mengeluarkan biaya ynag relatif cukup besar untuk dapat
merancang dan mengimplementasikan TI yang dibutuhkan. Peran utama
sistem teknologi informasi di dalam organisasi:

a) Meningkatkan efisiensi, yaitu menggantikan manusia dengan


teknologi di proses produksi

b) Meningkatkan efektivitas, yaitu menyediakan informasi bagi para


manajer di organisasi untuk mendukung proses pengambilan
keputusan dengan lebih efektif ynag didasarkan dengan informasi
yang akurat, tepat waktu, dan relavan.

c) Meningkatkan komunikasi
d) Meningkatkan kolaborasi

e) Meningkatkan kompetitif

BAB IX. ASPEK MANAJEMEN DAN SUMBERDAYA MANUSIA DALAM STUDI


KELAYAKAN BISNIS

A. Aspek Manajemen
Merupakan pencapaian sasaran organisasi dengan cara yang efektif dan
efisien melalui perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan, dan
pengendalian sumber daya organisasi. Ada empat fungsi manajemen :
a) Planning (perencanaan usaha)
Adalah unit kegiatan yang direncanakan dan bertujuan untuk
memenuhi kebutuhan akan sesuatu barang atau jasa yang
diinginkan.
Tahapan pengembangan usaha :
1) Pengkonsepsian proyek usaha
2) Perumusan proyek
3) Pemutusan ataupun pengesahan proyek usaha
4) Persiapan dan pembangunan usaha
5) Pelaksanaan usaha
b) Organizing (pengorganisasian)
Adalah pengaturan setelah ada plan (rencana). Proses
pengorganisasian :
1) Melaksanakan refleksi tentang rencana dansasaran
2) Menetapkan tugas pokok
3) Membagi tugas pokok menjadi tugas bagian
4) Mengalokasikan sumber daya dan petunjuk untuk tugas
bagian tertentu
5) Mengevaluasi hasil-hasil dari strategi pengorganisasian
c) Actuating
Manajemen akan melaksanakan rencana yang dibuat dengan proses
mengarahkan dan menuntun kegiatan perusahaan menuju sasaran
perusahaan dalam menjalankan bisnis.
d) Controling

BAB X. ASPEK KEUANGAN DALAM STUDI KELAYAKAN BISNIS

A. Kebutuhan Dana
Aktivitas bisnis tidak dapat berjalan dengan baik bila tidak didukung oleh
ketersediaan dana ynag baik dan mencukupi. Dalam meentukan besarnya
dana yang akan diperlukan untuk menjalankan suatu aktivitas bisnis,
dibutuhkan suatu peramalan yang baik. Peramalan dan taksiran ini berbeda
untuk masing-masing jenis proyek. Taksiran dana dibutuhkan tergantung
pada kompleksitas dari kegiatan pendanaan itu sendiri.
B. Sumber Pendanaan
Pendanaan adalah indikator penting dalam mendeteksi apakah suatu bisnis
dapat dijalankan atau tidak. Sumber dana dari lembaga disebut sebagai
modal asing (modal pinjaman). Sumber dana modal asing itu adalah
sumber dana yang didapatkan dari luar perusahaan ynag tidak ikut
memiliki perussahaan tersebut. Sumber dari modal asing biasanya
berwujud hutang, baik hutang jangka panjang maupun jangka pendek.
Dapat juga berasal dari pihak internal perusahaan yang melakukan
aktivitas bisnis. Disebut sumber dana modal sendiri, biasanya berwujud
modal saham dan laba ditahan.
C. Pembelajaran Hutang
Pembelanjaan hutang sebagai sumber pendanaan akan memiliki resiko
berupa bunga dan pengembalian. Hutang digunakan untuk membelanjakan
kegiatan perusahaan dibagi menjadi dua, yaitu :
1) Hutang jangka pendek
Hutang ini akan dikembalikan dalam tempo waktu kurang dari satu
tahun. Hutanng ini digunakan untuk pembiayaan investasi jangka
pendek. Misalnya pembiayaan aktiva lancar atau modal kerja.
2) Hutang jangka panjang
Hutang jangka panjang akan diharapkan dibayarkan kembali dalam
kurun waktu lebih dari satu tahun. Misalnya obligasi, hipotik dsb.
Dapat digunakan untuk pembiayaan modal kerja atau membiayai
aktiva tetap.

BAB XI. ASPEK RESIKO, SOSPOLEK DALAM STUDI KEAYAKAN BISNIS

A. Aspek Resiko
Resiko adalah suatu variasi dari hasil-hasil ynag dapat terjadi selama
periode tertentu atau probabilitas sesuatu hasil/outcome yang berbeda
dengan yang bdiharapkan. Risiko dipengaruhi beberapa hal yakni:
1) Keterbatasan dalam hal sumber daya informasi yang tersedia
2) Kelemahan dalam perencanaan ynag tidak komprehensif
3) Keterbatasan pengetahuan dari para pengambil keputusan
B. Macam-Macam Resiko
1) Resiko yang tidak disengaja (resiko murni) yaitu resiko yang
apabila terjadi menimbulkan kerugian dan terjadi tanpa disengaja.
2) Resiko ynag disengaja (resiko spekulatif) yaitu resiko ynag
disengaja ditimbulkan oleh ynag bersangkutan agar terjadi
ketidakpastian memberikan keuntungan kepadanya.
3) Resiko fundamental adalah resiko ynag penyebabnya tidak dapat
dilimpahkan kepada seseorang dan yang menderita tidak hanya
seseorang tetapi banyak orang
4) Resiko dinamis yaitu resiko yang timbul akibat perkembangan dan
kemajuan masyarakat dibidang ilmu pengetahuan dan teknologi
kebalikannya masyarakat dibidang ilmu pengetahuan dan teknologi
kebalikannya disebut resiko statis.
C. Analisis Aspek Ekonomi Nasional
Analisis ini tergantung dari kriteria ynag ditentukan untuk enilai suatu
proyek. Aspek penilaian manfaat suatu proyek dan biaya proyek dapat
ditinjau dari:
 Sisi rencana pembangunan nasional, analisis manfaat proyek
ditinjau dari sisi ini dimaksudkan agar proyek dapat memberikan
kesempatan kerja bagi msyarakat, menggunakan sumber daya
lokal, menghasilkan dan menghemat devisi, menambah pendapatan
nasional.
 Sisi distribusi nilai tambah
 Sisi tenaga kerja
 Sisi keuntungan ekonomi nasional
 Sisi pengaruh sosial
 Sisi manfaat/biaya sosial

BAB XII. MEMBUAT LAPORAN STUDI KELAYAKAN BISNIS

A. Simulasi Bisnis
Simulasi bisnis dilaksana atau menjadi cara terakhir yang digunakan jika
metode analitik tidak dapat menyelesaikan masalah. Namun pada saat
simulasi digunakan analisa kuantitatif. Kemampuan model simulasi unutk
mengatasi kerumitan, vairasi pelaksanaan pengamatan, dan reproduksi
perilaku yang berubah-ubah membuat simulasi itu menjadi alat yang
snagat berguna.
B. Format Proposal Bisnis
Dalam menyusun proposal bisnis ada beberapa hal yang perlu diperhatikan
yaitu:
 Menggambar keseluruhan rencana strategi perusahaan yang akan
dijalankan
 Memuat latar belakangusaha
 Menggabungkan seluruh aspek-aspek internal manajemen
(produksi, marketing, sdm, keuangan dan teknologi) dan eksternal.
 Merinci dengan jelas seluruh strategi ynag akan dijalankan
 Tampillan ynag menarik
 Kelengkapan dokumen usaha
 Membuat peta lokasi
 Mencantumkan foto produk

BAB XIII. MERENCANAKAN BISNIS DALAM KELAYAKAN BISNIS

A. Merencanakan Ide Bisnis


Rwncana bisnis (ide) dapat datang secara tiba-tia melalui pengamatan
maupun pengalaman bisa juga melalui perencanaan yang matang. Ide
bukan peluang dan tidak akan uncul bila wirausaha tidak mengadakan
evaluasi dan pengamatan secara terus-menerus. Banyak ide yang betul-
betul asli, tetapi sebagian besar peluang tercipta ketika wirausaha memiliki
cara pandang terhadap ide lama.
B. Merencanakan Bisnis
Setelah menciptakan ide dan menganalisa peluang dan resiko maka
seseorang akan mengemabangkan ide bisnisnya kedalam bentuk ynag
lebih konkrit yaitu perencanaan bisnis. Faktor yang perlu dipertimbangkan
dalam menyusun rencana bisnis :
1) Stakeholders bisnis
Adalah orang-orang yang memiliki kepentingan utama dalam
bisnis ynag meliputi karyawan, pemilik, kreditor, pemasok dan
pelanggan.
2) Lingkungan bisnis
Kondisi ekonomi suatu negara sngat mempengaruhi kinerja bebas
dalam suatu negara.karena, konsisi bisnis akan mempengaruhi
penerimaan dan pengaluaran suatu bisnis.
3) Inflasi
Tingkat inflasi dapat diestimasikan dengan mengukur presentase
perubahan indeks harga konsumen (IHK) yang emmberikan
indikasi harga bermacam produk konsumen. Inflasi dpat
mempengaruhi biaya operasi perusahaan ynag menghasilkan
produk karena naiknya biaya barang pasokan dan bahan baku.
4) Tingkat suku bunga
Kondisi ini mewakili biaya meminjam uang. Perubahan dalan
tingkat suku bunga dipasar dapat mempengaruhi biaya bunga
perusahaan karena bunga pinjaman yang diminta oleh bank
komersial atau kreditor berdasarkan tingkat suku bunga [asar.
5) Lingkungan industri
Selain dipengaruhi kondisi makro dipengaruhi kondisi makro juga.
Dalam lingkungan industri beberapa faktor ynag perlu
dipertimbangkan terhadap nilai perusahaan adalah permintaan
industri, tingkat persaingan industri, dan peraturan industri.
BAB XIV. ANALISIS PROFIL PERUSAHAAN DAN MENJALANKAN BISNIS
DALAM SKB

A. Prespektif dan Analisis SWOT dalam SKB


Untuk menganalisis profil suatu perusahaan akan digunakan tiga
pendekatan yaitu analisis SWOT, strategic cost analysis, dan competitive
strenght.
1) Analisis SWOT
Analisis ini berupa analisis faktor internal (kekuatan dan
kelemahan) dan faktor eksternal (peluang dan tantangan)
a) Identifikasi Strenght dan weaknes (kekuatan dan kelemahan)
Kekuatan adalah segala seauatu yang bagus dan dapat
diperbuat oleh perusahaan atau karakteristik yang memiliki
kapabilitas penting. Kekuatan dapat berupa skill, keunggulan,
sumberdaya, kemampuan bersaing, teknologi dll.
Kelemahan adalah segala sesuatu yang merupakan
kekuarangan perusahaan atau situasi kondisi yang tidak
menguntungkan perusahaan.
b) Identifikasi Opportunity dan treath (peluang dan tantangnan)
Peluang adalag tambahan grup konsumen masuk pasar atau
segmen baru mengisi kekosongan barang, integrasi vertikal,
terjadi pertumbuhan.
Tantangan berupa pesaing biaya rendah, barang substitusi baik,
pertumbuhan pasar lambat, perubahan peraturan/uu, dan
perubahan selera konsumen.
Unttuk menjalankan usaha didahului dengan taktik dan strategi. Membuat
usaha tidak selalu memerlukan modal yang besar. Pengembangan usaha
lewat bottom-up marketing lebih menguntungkan dibandingkan dengan
pendekatan top down. Pengusaha pasti punya taktik, artinya pengusaha
punya ide untuk dijadikan pegangan dalam mebuka usahanya.

Anda mungkin juga menyukai