Anda di halaman 1dari 11

A.

Analisis Bisnis Dan Kelayakan Usaha

1. Pentingnya Studi Kelayakan

Ketidakpastian adalah hal konstan yang dihadapi bisnis dari berbagai


ukuran setiap hari. Mendapatkan pelanggan di pintu, mendorong mereka
untuk berbelanja, dan pada akhirnya menghasilkan keuntungan adalah tujuan
dasar yang terkadang tampak sulit untuk dicapai. Mengubah, mengadaptasi,
dan memasukkan produk dan ide baru ke dalam bauran bisnis Anda adalah
cara untuk menghilangkan beberapa ketidakpastian yang Anda hadapi, tetapi
tanpa pemikiran dan perencanaan yang tepat, langkah-langkah itu sendiri bisa
sangat tidak pasti. Masuk ke studi kelayakan: kesempatan untuk bertanya dan
mendapatkan jawaban atas pertanyaan yang membantu Anda menilai potensi,
dan untuk memprediksi kemungkinan keberhasilan atau kegagalan.

Dengan melakukan studi kelayakan yang tepat, target audiens dapat


teridentifikasi secara jelas beserta daya beli mereka. Proses ini akan
menentukan kemampuan ekonomi dari sebuah proposal oleh sebuah bisnis.
Ini adalah bagian penting dari kasus bisnis yang harus dilakukan setelah ide
bisnis dibuat tetapi sebelum dikembangkan secara teknis dan jauh sebelum
produksi produk apa pun dimulai. Intinya, studi kelayakan adalah untuk
menentukan kelangsungan usaha suatu usaha di suatu wilayah atau sektor
usaha tertentu. Ini adalah proses yang akan mengidentifikasi kemungkinan
masalah yang mungkin terjadi antara penerimaan produk dengan konsumen
dan seberapa menguntungkan usaha bisnis tersebut.

Hanya karena sebuah bisnis memiliki produk yang bagus dan


dibutuhkan untuk suatu daerah, belum tentu menjadikannya peluang bisnis
yang baik. Tidak semua ide yang masuk akal merupakan peluang bisnis yang
hebat. Seperti menjual air di gurun, karena ada kekurangan air, sepertinya ide
yang bagus. Tetapi karena hanya ada sedikit air yang ada, tidak ada populasi
yang bertahan hidup di sana dan penjualan tidak akan melebihi biaya impor
air ke wilayah yang gersang, ini bukanlah usaha bisnis yang baik dan layak.

Strategi pemasaran yang tepat juga dapat ditemukan dengan studi


kelayakan. Menentukan cara menjangkau khalayak yang tragis dengan tepat
adalah langkah penting dalam menciptakan bisnis yang layak di wilayah mana
pun. Lokasi bisnis dan seberapa mudah diakses oleh audiens target juga akan
menjadi faktor. Bisnis pengiriman pizza larut malam tidak akan berkinerja
baik jika berbasis di mal yang tutup pada jam 9 malam.

Mencari tahu apakah produk atau layanan Anda diinginkan, apakah


konsumen mampu dan bersedia membelanjakannya dan apakah mereka akan
memiliki akses ke sana ketika mereka menginginkannya semuanya dapat
ditentukan dengan studi kelayakan. Jika sebuah bisnis melewatkan langkah ini
dalam pengembangan produk mereka, mereka bisa saja membuang uang
investasi mereka.

2. Proses Dan Tahapan Studi

Studi kelayakan usaha dapat dilakukan melalui tahap-tahap sebgai berikut :


1. Tahap penemuan ide atau perumusan gagasan
Tahap penemuan ide adalah tahap di mana wirausahawan memiliki ide
untuk merintis usaha barunnya. Ide tersebut kemudian dirumuskan dan
diidentifikasi, misalnya kemungkinan-kemungkinan bisnis yang paling
memberikan peluang untuk dilakukan dan menguntungkan dalam jangka
waktu yang lama. banyak kemungkinan, misalnya bisnis industri, perakitan,
usaha jasa, atau jenis usaha lainnya yang di anggap paling layak.

2. Tahap formulasi tujuan


Tahap ini adalah tahap perumusan visi dan misi bisnis, seperti visi dan
misi bisnis yang hendak di emban setelah bisnis tersebut diidentifikasi, apakah
misinya untuk menciptakan barang dan jasa yang sangat diperlukan
masyarakat sepanjang waktu ataukah untuk menciptakan keuntungan yang
langgeng, atau apakah visi dan misi bisnis yang akan dikembangkan tersebut
benar-benar menjadi kenyataan atau tidak ? semuannya dirumuskan dalam
bentuk tujuan.

3. Tahap Analisis
Tahap analisis/Penelitian yaitu proses sistematis yang dilakukan untuk
membuat suatu keputusan apakah bisnis tersebut layak dilaksanakan atau
tidak. Tahapan ini dilakukan seperti prosedur proses penelitian ilmiah lainnya,
yaitu dimulai dengan mengumpulkan data, mengola, menganalisis, dan
menarik kesimpulan. Kesimpulan dalam studi kelayakan usaha hanya dua,
yaitu dilaksanakan atau tidak dilaksanakan.

Selain tahapan-tahapan tersebut ada beberapa aspek yang harus


diamati dan dicermati dalam tahap analisis tersebut yang meliputi hal-hal
sebagai berikut.
a. Aspek pasar, mencakup produk yang akan di pasarkan, peluang,
permintaan, dan penawaran harga, segmentasi, pasar sasaran, ukuran,
perkembangan, dan struktur pasar serta strategi pasar.
b. Aspek teknik produksi/operasi, meliputi lokasi, gedung bangunan, mesin,
dan peralatan, bahan baku, dan bahan baku penolong, tenaga kerja, metode
produksi, lokasi, dan tata letak.
c. Aspek manajemen/pengelolahan, meliputi organisasi, tenaga kerja,
kepemilikan, yuridis, lingkungan, dan sebagainnya.
d. Aspek finansial/keuangan, meliputi sumber dana dan penggunaannya,
proyeksi biaya, pendapatan, keuntungan, dan aliran kas.
4. Tahap keputusan
Setelah dievaluasi, dipelajari, dianalisis, dan hasilnya meyakinkan,
langkah berikutnya adalah tahap pengambilan keputusan apakah bisnis
tersebut layak dilaksanakan atau tidak. Karena menyangkut keperluan
investasi yang mengandung resiko, keputusan bisnis biasanya berdasarkan
pada beberapa kriteria investasi, seperti Priode pembayaran kembali, tingkat
imbal hasil bersih, tingkat imbal hasil internal.

Dalam melakukan suatu studi kelayakan bisnis, ada tahapan-tahapan yang


wajib dilakukan menurut Dadang (2018), yaitu sebagai berikut.

1. Identifikasi, yaitu melakukan rincian dan perkiraan berbagai peluang dan


hambatan.

2. Perumusan, yaitu penyimpulan awal dari data-data identifikasi yang


dikumpulkan.

3. Penilaian, yait melakukan analisis dan menilai aspek pasar. finansial,


masalah teknis, dan perekonomian.

4. Pemilihan, yaitu tahap menentukan alternatif karena adanya keterbatasan


dan tujuan yang ingin dicapai.

5. Impelentasi, yaitu menjalankan bisnis dengan tetap berpegang pada


anggaran dan keputusan yang telah difinalisasi.

3. Analisis Kelayakan Bisnis

Studi kelayakan usaha adalah pengkajian layak-tidaknya bisnis yang


dilaksanakan. Studi ini membahas berbagai konsep dasar yang berkaitan
dengan keputusan dan proses pemilihan proyek bisnis agar memberikan
manfaat ekonomi dan sosial.1 Studi kelayakan bisnis atau studi kelayakan
proyek adalah penelitian dapat-tidaknya proyek dilaksanakan dengan berhasil.
Kelayakan artinya penelitian yang dilakukan secara mendalam,
bertujuan menentukan kemanfaatan atau tidaknya usaha yang akan dijalankan.
Kelayakan berarti usaha yang dijalankan akan memberikan keuntungan
finansial dan nonfinansial sesuai dengan tujuan yang diinginkan. Layak
karena memberikan keuntungan bagi perusahaan yang menjalankannya, bagi
investor, kreditor, pemerintah, dan masyarakat.

Investasi yang akan ditanamkan dinyatakan telah layak untuk dikelola


karena akan memberikan manfaat. Untuk menentukan layak atau tidaknya
usaha diperlukan perhitungan dan asumsi-asumsi dari segi keuangan
perusahaan, sumber daya manusia, dan mekanisme pasar. Oleh sebab itu,
proyek diadakan supaya dapat memberikan keuntungan ataupun manfaat
berdasarkan perencanaan proyek dan pelbagai pertimbangan yang telah dikaji
secara rasional dan komprehensif.

4. Arti Penting Kelayakan Usaha Bisnis


Perkembangan aktivitas bisnis yang pesat menjadikan para pelaku
bisnis memiliki ketertarikan berlebih terhadap studi kelayakan bisnis.
Mengapa harus mempelajari studi kelayakan bisnis? Studi kelayakan bisnis
menjadi sarana untuk mengetahui dan melakukan kajian mendetail dari
berbagai aspek baik kuantitatif dan kualitatif atas bisnis yang dijalankan.
Bahkan kondisi lingkungan pun juga diperhatikan dalam studi kelayakan ini.

Kondisi lingkungan bisnis yang dinamis serta persaingan yang ada


membuat para pelaku bisnis tidak cukup jika hanya mengandalkan
pengalaman saja dalam memulai usahanya. Para pelaku bisnis dituntut untuk
melakukan studi kelayakan atas ide bisnis yang akan dijalankan. Dalam studi
kelayakan kita memperhatikan semua aspek agar dapat melihat apakah usaha
tersebut layak atau tidak untuk dijalankan. Suatu usaha dapat dikatakan layak
jika mendatangkan manfaat atau pengembalian yang lebih daripada dampak
negatif yang akan diterima oleh semua pihak (stake holder).

Secara umum studi kelayakan bisnis akan memberikan dampak bagi


para pelaku bisnis agar:
a.Dapat menilai dan melihat bagaimana prospek bisnis secara sistematis dan
berkesinambungan
b.Dapat menilai bisnis dari berbagai pengaruh baik aspek kuantitatif dan
kualitatif
c.Dapat menilai berbagai bentuk risiko pada bisnis secara komprehensif.
d.Dapat memberikan rekomendasi bagi pihak-pihak yang berkepentingan.

Studi kelayakan bisnis diperlukan pada semua bisnis yang akan


dijalankan, walaupun tingkat intensitasnya berbeda antara bisnis satu dengan
yang lainnya. Intensitas dalam penyusunan ini dapat dibedakan berdasarkan
beberapa hal berikut:
1. Besar kecilnya dampak yang akan timbul.
Hal ini dapat diartikan bahwa semakin tinggi intensitas dalam
penyusunan studi kelayakan akan memperkecil dampak yang dapat timbul
dari aktivitas bisnis. Sedangkan semakin rendah intensitas dalam penyusunan
studi kelayakan dan analisanya akan dapat memperbesar dampak yang dapat
ditimbulkan dari aktivitas bisnis.

2. Besar kecilnya tingkat kepastian bisnis.


Jika tingkat kepastian yang diinginkan semakin tinggi maka
semakin tinggi pula intensitas dalam penyusunan studi kelayakan.
Sebaliknya, semakin rendah tingkat intensitas bisnis yang diinginkan,
maka semakin rendah pula intensitas dalam penyusunan studi
kelayakan.
3. Banyak-sedikitnya investasi yang ditanamkan dalam bisnis.
Semakin besar nilai investasi yang akan ditanamkan maka
intensitas studi kelayakan juga semakin tinggi. Sedangkan jika nilai
investasi yang ditanamkan sedikit maka intensitas dalam penyusunan
studi kelayakan juga semakin rendah.

Studi kelayakan bisnis tidak hanya dibutuhkan oleh pembisnis saja


tetapi juga diperlukan oleh pihak lain seperti:
1. Pelaku bisnis/manajemen perusahaan
Pelaku bisnis/manajemen perusahaan menjadikan studi
kelayakan sebagai dasar dalam pengambilan keputusan apakah ide
bisnis tersebut dapat dilanjutkan atau tidak. Jika hasil yang didapatkan
dari studi kelayakan menyatakan layak maka pelaku bisnis/manajemen
akan menjalankan ide bisnis tersebut.

2. Investor
Studi kelayakan bisnis oleh investor dijadikan dasar dalam
mengambil keputusan investasi. Jika hasil studi kelayakan
menunjukkan ide bisnis tersebut layak untuk dilaksanakan maka
investor akan memiliki ketertarikan dalam menanamkan modalnya.
Begitu juga sebaliknya.

3. Kreditur
Sama halnya dengan investor. Studi kelayakan bisnis
digunakan oleh kreditur untuk menilai apakah pelaku bisnis layak
untuk diberikan kredit. Karena dengan pemberian kredit ini maka
kreditur berharap akan memperoleh keuntungan.
Aspek yang dikaji dalam studi kelayakan bisnis secara umum adalah sebagai
berikut:
a.Aspek Hukum
Aspek hukum meliputi legalitas badan usaha sampai dengan perijinan-
perijinan yang terkait dalam pendirian usaha tersebut. Juga mengkaji regulasi
hukum yang akan mempengaruhi dalam operasional ide bisnis tersebut.

b.Aspek Pasar dan Pemasaran


Aspek pasar dan pemasaran meliputi permintaan akan produk,
ketersediaan pembeli atau pelanggan, tingkat persaingan pasar, promosi
produk, saluran distribusi produk, serta penentuan harga produk yang akan
ditawarkan.

c.Aspek Teknis dan Produksi


Aspek teknis dan produksi meliputi lokasi pendirian pabrik, lokasi
kantor, ketersediaan bahan baku produksi, ketersediaan tenaga kerja, peralatan
dan mesin, transportasi yang memadai, kemudahan komunikasi, kondisi
lingkungan dan infrastruktur yang mendukung.

d.Aspek Manajemen dan Operasi


Aspek ini meliputi kajian akan struktur organisasi, kajian tenaga
teknis, tenaga administrasi, penyusunan job description, serta penyusunan
wewenang dan tanggungjawab di masing-masing posisi manajemen.

e.Aspek Keuangan
Aspek keuangan mempelajari tentang analisa investasi selama ide
bisnis ini dijalankan, pendapatan dan biaya yang akan timbul, cash flow dan
pengembalian investasi yang akan diperoleh.
f.Aspek Risiko
Aspek risiko meliputi dampakyang akan timbul dari pendirian ide
bisnis dan cara mitigasi yang akan dilakukan. Sehingga akan meminimalkan
segala risiko yang timbul dan merencanakan apa yang akan dilakukan agar
segala risiko tersebut dapat diminimalkan.

5. Aspek Penilaian Kelayakan Bisnis


Saat melakukan studi kelayakan, ada banyak aspek yang harus diteliti.
Pada dasarnya aspek-aspek tersebut bersifat fleksibel, sehingga bisa ditambah
ataupun dikurangi sesuai dengan kebutuhan perusahaan.

Meskipun demikian, ada beberapa aspek dasar yang pasti akan diteliti
ketika analisis studi kelayakan dilakukan, antara lain:
1. Aspek Hukum Atau Legalitas
Salah satu aspek yang pasti diteliti ketika studi kelayakan dilakukan
adalah aspek hukum atau legalitas. Hal ini menyangkut pada semua hal yang
berhubungan dengan legalitas atau ketentuan hukum dalam mendirikan
perusahaan.
Dalam aspek hukum, poin-poin yang dianalisis yakni izin lokasi, surat
tanda daftar perusahaan, NPWP, akta pendirian perusahaan dari notaris, surat
izin usaha perdagangan (SIUP), dan lain-lain.
2. Aspek Ekonomi dan Budaya
Pada aspek ekonomi dan budaya, studi kelayakan menganalisis
dampak yang diakibatkan oleh perusahaan pada kondisi sekitar. Dari sisi
budaya, studi kelayakan akan menganalisis bagaimana perusahaan
mempengaruhi adat istiadat di daerah sekitar.
Sedangkan dari sisi ekonomi, analisis yang dilakukan yakni bagaimana
perusahaan berdampak pada tingkat pendapatan per kapita di wilayah tempat
perusahaan didirikan.
3. Aspek Pasar dan Pemasaran
Pasar dan pemasaran merupakan aspek dasar yang diteliti dalam studi
kelayakan. Analisis yang dilakukan pada aspek ini akan menjawab pertanyaan
apakah produk yang dihasilkan oleh perusahaan memiliki peluang pasar.
Untuk menjawab pertanyaan tersebut, ada beberapa hal yang harus
diperhatikan yakni potensi pasar, jumlah konsumen, daya beli masyarakat,
segmentasi, situasi persaingan di industri tersebut, dan lain-lain.
4. Aspek Manajemen
Studi kelayakan juga turut menyertakan aspek manajemen sebagai
aspek dasar yang harus dianalisis. Aspek ini berkaitan erat dengan operasional
perusahaan baik itu pembangunan maupun pengembangan. Dari semua aspek
yang dianalisis, aspek manajemen memiliki cangkupan yang sangat luas.
Hal ini dikarenakan semua hal yang berhubungan dengan operasional
perusahaan ikut ke dalam kategori aspek manajemen, mulai dari manajemen
sumber daya hingga finansial perusahan.
5. Aspek Keuangan
Bagi sebagian bisnis modal adalah adalah hal utama yang harus
dimiliki sebelum membangun sebuah bisnis. Maka dari itu aspek keuangan
menjadi hal yang menentukan bisnis Anda berjalan lancar atau tidak
kedepannya. Proses penganggaran adalah hal yang harus dilakukan jika Anda
ingin melakukan perencanaan bisnis yang matang.
Untuk memudahkan proses penganggaran dan perencanaan keuangan
usaha secara menyeluruh, Anda bisa mencoba menggunakan software
akuntansi yang memiliki fitur yang sesuai dengan proses bisnis yang
direncanakan.Salah satu software akuntansi yang bisa menjadi solusi
kemudahan pengaturan anggaran dan perencanaan keuangan perusahaan
adalah Accurate Online.
Accurate Online adalah software akuntansi berbasis online yang
memiliki fitur terlengkap dalam memudahkan proses perencanaan keuangan
usaha Anda. Salah satu fitur yang dapat membantu Anda dalam melakukan
perencanaan finansial perusahaan adalah fitur anggaran.

Daftar Pustaka

Sulasih, S., Manullang, S. O., Purba, B., Mardia, M., Purba, P. B., Mistriani, N., ... &
Rahmadana, M. F. (2021). “PENTINGNYA STUDI KELAYAKAN
SEBELUM MEMULAI USAHA / BISNIS”

Husen Sobana, H. D. (2018). “STUDI KELAYAKAN BISNIS”.

Dedik Irawan, S. E., September 2018 "PENTINGNYA STUDI KELAYAKAN


BISNIS"

Gie, juli 2020 "MARKETING DAN MANAJEMEN"

Anda mungkin juga menyukai