Anda di halaman 1dari 8

TUGAS MATA KULIAH

STUDI KELAYAKAN BISNIS


(EKM 442 – F1)

RANGKUMAN MATERI KULIAH (RMK)

PENDAHULUAN STUDI KELAYAKAN BISNIS

Oleh:
VIONA FENELLA
(2007521275/29)

PROGRAM STUDI SARJANA MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS UDAYANA
2022

I. PENDAHULUAN
Pembahasan mengenai studi kelayakan bisnis tidak terlepas dari
pemahaman manajemen ditambah dengan melihat beberapa aspek yang terkait
disana, seperti aspek ekonomi, teknologi, politik-hukum dan sosial-budaya.
Dimana kesemua aspek ini saling memiliki keterkaitan satu sama lainnya untuk
mendukung kelayakan suatu bisnis baik dilihat dari segi mikro dan makro.
Studi kelayakan merupakan salah satu mata kuliah (study) terapan yang
bersifat aplikatif, Sedangkan yang dimaksud dengan studi kelayakan bisnis, atau
sering disebut dengan studi kelayakan proyek adalah penelitian tentang dapat
tidaknya suatu proyek (biasanya merupakan proyek investasi) dilaksanakan
dengan berhasil. Istilah “proyek” mempunyai arti suatu pendirian usaha baru atau
pengenalan sesuatu (barang maupun jasa) yang baru ke dalam suatu produk yang
sudah ada selama ini.
Agar dapat memahami segala aspek dasar mengenai kelayakan suatu
bisnis maka dalam tulisan ini akan dibahas mengenai Pendahuluan Studi
Kelayakan Bisnis yang mencakup pengertian studi kelayakan, pentingnya dan
tujuan studi kelayakan serta lembaga-lembaga yang membutuhkan studi
kelayakan.
II. PEMBAHASAN

1. PENGERTIAN STUDI KELAYAKAN BINIS


Menurut Rusdiana, mengutip Kasmir dan Jakfar, studi kelayakan bisnis
atau usaha adalah kegiatan yang mempelajari secara mendalam atau bisnis
yang akan dijalankan, dalam rangka menentukan layak-tidaknya usaha tersebut
dijalankan.

Studi kelayakan usaha atau disebut juga analisis proyek bisnis adalah
penelitian tentang layak atau tidaknya suatu bisnis dilaksanakan dengan
menguntungkan secara terus-menerus. Studi ini membahas berbagai konsep
dasar yang berkaitan dengan keputusan dan proses pemilihan proyek bisnis
agar memberikan manfaat ekonomis dan sosial sepanjang waktu. Dalam studi
ini, pertimbangan ekonomis dan teknis sangat penting karena akan dijadikan
dasar implementasi kegiatan usaha.

Mengingat bahwa kondisi yang akan datang dipenuhi dengan


ketidakpastian, maka diperlukan pertimbangan-pertimbangan tertentu di dalam
memulai suatu bisnis, dimana dasar dari pertimbangan-pertimbangan tersebut
dapat diperoleh melalui suatu studi terhadap berbagai aspek mengenai
kelayakan suatu bisnis yang akan dijalankan, sehingga hasil daripada studi
tersebut digunakan untuk memutuskan apakah sebaiknya proyek atau bisnis
layak dikerjakan atau ditunda atau bahkan dibatalkan.

Jadi pengertian studi kelayakan bisnis adalah penelitian yang menyangkut


berbagai aspek baik itu dari aspek hukum, sosial ekonomi dan budaya, aspek
pasar dan pemasaran, aspek teknis dan teknologi sampai dengan aspek
manajemen dan keuangannya, dimana itu semua digunakan untuk dasar
penelitian studi kelayakan dan hasilnya digunakan untuk mengambil keputusan
apakah suatu proyek atau bisnis dapat dikerjakan atau ditunda dan bahkan tidak
dijalankan.
2. PENTINGNYA STUDI KELAYAKAN BISNIS
Studi kelayakan bisnis menjadi sarana untuk mengetahui dan melakukan
kajian mendetail dari berbagai aspek baik kuantitatif dan kualitatif atas bisnis
yang dijalankan. Bahkan kondisi lingkungan pun juga diperhatikan dalam studi
kelayakan ini.

Kondisi lingkungan bisnis yang dinamis serta persaingan yang ada


membuat para pelaku bisnis tidak cukup jika hanya mengandalkan pengalaman
dalam memulai usahanya. Para pelaku bisnis dituntut untuk melakukan studi
kelayakan atas ide bisnis yang akan dijalankan. Dalam studi kelayakan kita
memperhatikan semua aspek agar dapat melihat apakah usaha tersebut layak
atau tidak untuk dijalankan. Suatu usaha dapat dikatakan layak jika
mendatangkan manfaat atau pengembalian yang lebih daripada dampak negatif
yang akan diterima oleh semua pihak (stake holder).

Beberapa alasan studi kelayakan atau feasibility study yang harus


dilakukan oleh calon investor, yaitu:

a) memberikan arah yang jelas terhadap rencana investasi;


b) memberikan gambaran mengenai kelayakan bisnis untuk dijalankan;
c) mengidentifikasi awal terhadap risiko yang mungkin terjadi;
d) menyediakan informasi yang akurat sesuai dengan kondisi lapangan,
yang berguna untuk mengambil keputusan;
e) menarik investor.

3. TUJUAN STUDI KELAYAKAN BISNIS

Tujuan studi kelayakan usaha, yaitu sebagai berikut.

1) Menghindari risiko kerugian; studi kelayakan bertujuan untuk


menghindari risiko kerugian pada masa yang akan datang, yang penuh
ketidakpastian. Kondisi ini yang dapat diramalkan akan terjadi atau terjadi
tanpa dapat diramalkan. Dalam hal ini, fungsi studi kelayakan adalah
untuk meminimalkan risiko yang diinginkan, baik risiko yang dapat
dikendalikan maupun yang tidak dapat dikendalikan.
2) Memudahkan perencanaan; ramalan yang terjadi pada masa yang akan
datang dapat mempermudah kita dalam melakukan perencanaan.
Perencanaan meliputi:
a) Berapa jumlah dana yang diperlukan?
b) Kapan usaha akan dijalankan?
c) Di mana lokasi usaha akan dibangun?
d) Siapa yang akan melaksanakannya?
e) Bagaimana cara menjalankannya?
f) Berapa besar keuntungan yang akan diperoleh?
g) Bagaimana mengawasinya jika terjadi penyimpangan?

3) Memudahkan pelaksanaan pekerjaan; berbagai rencana yang sudah


disusun sangat memudahkan pelaksanaan usaha. Pengerjaan usaha dapat
dilakukan secara sistematik sehingga tepat sasaran dan sesuai dengan
rencana yang sudah disusun. Rencana yang sudah disusun dijadikan acuan
dalam mengerjakan setiap tahap yang sudah direncanakan.
4) Memudahkan pengawasan; pelaksanaan usaha atau proyek yang sesuai
dengan rencana akan memudahkan perusahaan untuk melakukan
pengawasan terhadap jalannya usaha. Pengawasan ini perlu dilakukan agar
tidak terjadi penyimpangan dari rencana yang telah disusun. Dengan
adanya pengawasan, pelaksana usaha dapat sungguh-sungguh melakukan
pekerjaannya karena merasa ada pihak yang mengawasi sehingga tidak
terlambat oleh hal-hal yang tidak perlu.
5) Memudahkan pengendalian; pengawasan dalam pelaksanaan pekerjaan
dapat mendeteksi terjadinya suatu penyimpangan sehingga dapat
dilakukan pengendalian atas penyimpangan tersebut. Tujuan pengendalian
adalah mengendalikan pelaksanaan pekerjaan yang menyimpang sehingga
tujuan perusahaan akan tercapai.
4. LEMBAGA-LEMBAGA YANG MEMBUTUHKAN STUDI
KELAYAKAN BISNIS

Menurut Suryana, pihak yang memerlukan dan berkepentingan dengan


studi kelayakan usaha adalah sebagai berikut.

1. Pihak Wirausaha (Pemilik Perusahaan)


Dalam kewirausahaan, studi kelayakan usaha sangat penting dilakukan agar
kegiatan usaha tidak mengalami kegagalan dan memberi keuntungan
sepanjang waktu. Studi kelayakan berfungsi sebagai laporan, pedoman, dan
bahan pertimbangan untuk merintis dan mengembangkan usaha atau
melakukan investasi baru.
2. Investor dan Penyandang Dana
Bagi investor dan penyandang dana, studi kelayakan usaha berperan
penting untuk memilih jenis investasi yang paling menguntungkan dan
sebagai jaminan atas modal yang ditanamkan atau dipinjamkan, apakah
investasi yang dilakukannya memberikan jaminan pengembalian investasi
yang memadai atau tidak. Studi kelayakan sering digunakan sebagai bahan
pertimbangan layak atau tidaknya investasi dilakukan.
3. Masyarakat dan Pemerintah
Bagi masyarakat, studi kelayakan sangat diperlukan sebagai bahan kajian
apakah usaha yang didirikan atau dikembangkan bermanfaat bagi
masyarakat sekitarnya atau sebaliknya justru merugikan, seperti dampak
lingkungan, apakah berpengaruh positif atau negatif. Bagi pemerintah, studi
kelayakan sangat penting untuk mempertimbangkan izin usaha atau
penyediaan fasilitas lainnya.
III. PENUTUPAN

1. Studi kelayakan bisnis adalah penelitian yang menyangkut berbagai aspek


baik itu dari aspek hukum, sosial ekonomi dan budaya, aspek pasar dan
pemasaran, aspek teknis dan teknologi sampai dengan aspek manajemen dan
keuangannya, dimana itu semua digunakan untuk dasar penelitian studi
kelayakan dan hasilnya digunakan untuk mengambil keputusan apakah suatu
proyek atau bisnis dapat dikerjakan atau ditunda dan bahkan tidak dijalankan.
2. Studi kelayakan bisnis menjadi sarana untuk mengetahui dan melakukan
kajian mendetail dari berbagai aspek baik kuantitatif dan kualitatif atas bisnis
yang dijalankan. Bahkan kondisi lingkungan pun juga diperhatikan dalam
studi kelayakan ini.
3. Tujuan studi kelayakan usaha, yaitu menghindari risiko kerugian,
memudahkan perencanaan, memudahkan pelaksanaan pekerjaan,
memudahkan pengawasan, dan Memudahkan pengendalian.
4. Hasil penilaian melalui studi kelayakan ini sangat diperlukan dan dibutuhkan
oleh berbagai pihak, terutama pihak-pihak yang berkepentingan terhadap
usaha atau proyek yang akan dijalankan, Adapun piha-pihak tersebut yaitu:
Pihak Wirausaha (Pemilik Perusahaan); Investor dan Penyandang Dana;
Masyarakat dan Pemerintah.
DAFTAR PUSTAKA

Dadang Husen Sobana, H. (2018). Studi Kelayakan Bisnis. Bandung: CV


PUSTAKA SETIA.
Sulastri, Lilis. (2016). Studi Kelayakan Bisnis untuk Wirausaha. LGM - LaGood’s
Publishing.

Anda mungkin juga menyukai