Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

ASPEK LINGKUNGAN STUDI KELAYAKAN BISNIS

Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Studi Kelayakan Bisnis

Dosen Pengampu : Aditya Agung Nugraha, M.E

Disusun Oleh :

1. Diah Ayu
2. Rindang Rupa Mawarni 4221085
3. Aisyahtul Abror
4. Putri Nurul Amalia
5. Khana Syahrani 4221091
6. Fairuz Salsabila 4221093
7. Sara Duwi Septiani 4221095

Kelas : Studi Kelayakan Bisnis B

PROGRAM STUDI PERBANKAN SYARIAH


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
UIN KH. ABDURRAHMAN WAHID PEKALONGAN
TAHUN 2024/2025
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Dengan memanjatkan puji dan syukur kehadiran Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah
ini untuk memenuhi tugas makalah yang berjudul “Aspek Lingkungan Studi
Kelayakan Bisnis”.

Dalam penulisan makalah ini kami menyampaikan ucapan terima kasih kepada
pihak yang membantu dalam menyelesaikan makalah ini. Kami berharap semoga
makalah ini dapak memberikan manfaat khususnya bagi kami dan seluruh pembaca.

Terima kasih kepada Bapak Aditya Agung Nugraha, M.E selaku dosen
pengampu mata kuliahStudi Kelayakan Bisnis, serta teman-teman mahasiswa yang
secara langsung maupun tidak langsung memberikan motivasi untuk membantu
dalam pengembangan makalah ini. Penulis menyadari bahwa makalah ini masih
perlu ditingkatkan lagi mutunya. Oleh karena itu, kritik dan saran dari berbagai
pihak yang membangun sangat kami harapkan.

Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Pekalongan, 17 Februari 2024

Kelompok 2
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Perkembangan bisnis atau usaha pada saat ini telah menjadi suatu perkembangan yang
sangat signifikan bagi Indonesia. Dari yang berwujud UMKM (Usaha Mikro Kecil
Menengah) sampai dengan perusahaan-perusahaan besar. Itu menandakan bahwasanya
kesadaran akan berwirausaha pada saat ini telah meningkat dari sebelumnya.
Tahapan-tahapan membuat suatu usaha adalah suatu proses yang akan membantu kita
untuk bisa mendirikan suatu usaha dengan benar. Tahapan tersebut adalah, membuat Ide
Bisnis, SKB ( Studi Kelayakan Bisnis ), Perencanaan, dll .
Untuk menjalankan usaha diperlukan sebuah studi kelayakan bisnis, apakah sebuah
usaha layak dijalankan atau tidak layak dijalankan. Studi kelayakan bisnis bisa disimpulkan
untuk menentukan seberapa besar pengembalian sebuah investasi atas suatu aktifitas usaha
dan implikasi usaha tersebut dalam sebuah investasi, selalu ada nilai investasi awal atau
disebut sumber daya yang akan di alokasikan. Pengembaliannya adalah perbandingan antara
input investasi dengan dibandingkan dengan output yang akan dihasilkan dengan
mempertimbangkan seluruh aspek yang perlu dijalankan. Studi kelayakan dilakukan sebelum
sebuah usaha benar-benar akan dijalankan, masih dalam tahap awal perencanaan dan sangat
penting dalam pengambalian keputusan strategis.1
Studi kelayakan peroyek atau bisnis adalah penelitihan yang menyangkut berbagai
aspek baik itu dari aspek hukum, sosial ekonomi dan budaya, aspek pasar dan pemasaran,
aspek teknis dan teknologi sampai dengan aspek manajemen dan keuangannya, dimana itu
semua digunakan untuk dasar penelitian studi kelayakan dan hasilnya digunakan untuk
mengambil keputusan apakah suatu proyek atau bisnis dapat dikerjakan atau ditunda dan
bahkan ditadak dijalankan. Studi kelayakan sangat diperlukan oleh banyak kalangan,
khususnya terutama bagi para investor yang selaku pemrakarsa, bank selaku pemberi kredit,
dan pemerintah yang memberikan fasilitas tata peraturan hukum dan perundang-undangan,
yang tentunya kepentingan semuanya itu berbeda satu sama lainya. Investor berkepentingan
dalam rangka untuk mengetahui tingkat keuntungan dari investasi, bank berkepentingan
untuk mengetahui tingkat keamanan kredit yang diberikan dan kelancaran pengembaliannya,

1 Suwinto Johan , Studi Kelayakan Pengembangan Bisnis , ( Yogyakarta , Graha Ilmu , 2011 ) hal 3
pemerintah lebih menitik-beratkan manfaat dari investasi tersebut secara makro baik bagi
perekonomian, pemerataan kesempatan kerja, dll.2
Aspek-Aspek dalam studi kelayakan bisnis terbagi menjadi 6 , yaitu :
a Aspek Hukum
b Aspek Lingkungan
c Aspek pasar dan pemasaran
d Aspek Sumber daya manusia dan manajamen
e Aspek teknis dan teknologi
f Aspek Keuangan
Lingkungan merupakan hal yang penting dalam berwirausaha. Jika dalam menentukan
lingkungan kita salah memilih maka usaha tersebut bisa tidak berjalan dan menghasilkan
keuntungan yang maksimal sehingga, Dalam makalah ini, kita tertarik untuk membahas studi
kelayakan bisnis yang termasuk dalam aspek lingkungan .

B. Rumusan Masalah
1. Apa definisi studi kelayakan bisnis dalam aspek lingkungan ?
2. Apa saja ruang lingkup dalam lingkungan bisnis?

C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui definisi studi kelayakan bisnis dalam aspek lingkungan
2. Untuk mengetahui ruang lingkup dalam lingkungan bisnis

BAB II

2 http://id.wikipedia.org/wiki/Studi_kelayakan_bisnis
PEMBAHASAN

A. Definisi studi kelayakan bisnis


Studi kelayakan adalah sebuah studi untuk mengkaji secara komprehensif dan
mendalam terhadap kelayakan sebuah usaha. Layak atau tidak layaknya dijalankan sebuah
usaha merujuk pada hasil pembandingan semua faktor ekonomi yang akan dialokasikan
kedalam sebuah usaha bisnis baru dengan hasil pengembaliannya yang akan diperoleh dalam
jangka waktu tertentu.
Studi kelayakan memberi manfaat bagi para pihak yang terkait dengan usaha, yaitu
sebagai berikut:
1. Pihak investor
Ingin mengetahui berapa modal yang harus ditanamkan dan beberapa potensi dari pada
usaha yang dihasilkan seperti beberapa tambahan pendapatan yang dihasilkan sebanding
dengan resiko modal yang ditanamkan.
2. Pihak kreditor
Sebagai pihak penyandang dana eksternal, ingin melihat resiko dana yang akan
dipinjamkan dan juga kemampuan pengembalian dana pinjaman untuk jangka waktu
berapa lama dan juga kemampuan secara keseluruhan bentuk bisnis yang dijalankan.
3. Pihak manajemen
Sebagai pihak yang menjalankan usaha, maka pihak manajemen perlu melakukan
perencanaan sumber daya yang diperlukan, waktu pelaksanaanya, hasil yang ingin
dicapai, dampak terhadap lingkungan sekitar baik langsung maupun tidak langsung juga
kemungkinan resiko –resiko yang bisa berdampak yang bisa timbul
4. Pihak regulator
Berkepentingan terhadap bentuk usaha yang dijalankan, industri yang akan dijalankan,
dan dampak terhadap masyarakat maupun perekonomian nasional.3
 Aspek-aspek studi kelayakan
1. Aspek Industri
Dalam aspek ini kita akan menganalisa struktur industri yang akan kita masuki,
seperti persaingan yang telah ada, bagaimna dengan kekuatan dan penawaran
pembeli, barang subsitusi yang ada, bagaimana kekuatan supplier bahan bahan

3 Studi Kelayakan Pengembangan Bisnis, Suwinto Johan, Hal 8-9, Graha Ilmu Yogyakarta
baku yang kita perlukan juga bagaimana dengan kemampuan pesaing untuk
masuk kedalam industri ini.
2. Aspek Pasar
Semua bisnis pasti akan memerlukan sebuah pasar, kalau pasar tidak besar atau
pasar mengalami penurunan, maka usaha yang akan dijalankan dipastikan akan
mengalami hambatan untuk berhasil.
3. Aspek pemasaran
Aspek pemasaran dalam studi kelayakan akan menjadi struktur produk atau
jasa yang telah ada dipasar serta rencana produk atau jasa yang ditawarkan.
4. Aspek keuangan
Dalam aspek ini, kita akan menentukan layak atau tidak layak sebuah usaha
atau bisnis dijalankan setelah menelaah semua faktor produksi dijalankan.
5. Aspek manajemen
Aspek in termasuk yang paling penting karena aspek ini terkait fungsi
koordinasi antara semua faktor produksi yang ada.
6. Aspek produksi
Dalam aspek ini, akan ditentukan sistem produksi maupun sumber-sumber
daya yang perlu diinvestasikan seperti bahan dasar maupun bahan penunjang
lainnya.
7. Aspek sumber daya manusia
Alokasi sumber daya manusia yang akan digunakan dan kualitas sumber daya
manusia juga berperan penting, termasuk juga dalam pengembangan,
kompensasi, serta sistem penilaian karya sumber daya manusia.
8. Aspek lingkungan
Usaha tidak akan pernah memisahkan diri dari lingkungan dan masyarakat
sekitarnya. Dimulai dari faktor makro ekonomi, sosial, politik, kepeduliaan akan
lingkungan hidup maupun kesejahteraan lingkungan masyarakat sekitar, penting
untuk di pertimbangkan.
9. Aspek hukum dan yuridis
Bentuk badan hukum usaha, peraturan-peraturan yang berlaku di industri
tertentu, peraturan- peraturan keuangan yang berlaku seperti sistem perpajakan,
sistem proteksi industri, maupun subsidi yang berlaku juga penting.4

4 Studi Kelayakan Pengembangan Bisnis, Suwinto Johan, Hal 9-12, Graha Ilmu Yogyakarta
B. Aspek Lingkungan
Lingkungan tempat bisnis akan dijalankn harus dianalisis dengan cermat. Hal ini
disebabkan lingkungan disatu sisi dapat menjadi peluang dari bsisnis yang akan dijalankan,
namun disisi lain lingkungan juga dapat menjadi ancaman bagi perkembangan bisnis.
Keberadaan bisnis dapat berpengaruh terhadap lingkungan, baik lingkungan masyarakat
maupun lingkungan ekologi tempat bisnis yang akan dijalankan.
Suatu bisnis dapat menimbulkan berbagai aktivitas sehinggga menimbulkan dampak bagi
lingkungan disekitar lokasi bisnis. Perubahan kehidupan masyarakat sebagai akibat dari
adanya aktivitas bisnis dapat berupa semakin ramainya lokasi disekitar lokasi bisnis,
timbulnya kerawanan sosial, timbulnya penyakit masyarakat, juga perubahan gaya hidup
sebagai akibat masuknya tenaga kerja dari luar daerah.
Analisis aspek lingkungan dilakukan untuk menjawab “ apakah lingkungan setempat
sesuai dengan ide bisnis yang akan dijalankan dan apakah manfaat bisnis bagi lingkungan
lebih besar dibandingkan dampak negatifnya?’. Suatu ide bisnis dinyatakan layak berdasarkan
aspek lingkungan sesuai dengan kebutuhan ide bisnis dan ide bisnis tersebut mampu
memberikan manfaat yang lebih besar dibandingkan dampak negatifnya di wilayah tersebut.
Aspek lingkungan dalam studi kelayakan bertujuan untuk:
a. Menganalisis kondisi lingkungan operasional
b. Menganalisis kondisi lingkungan industri
c. Menganalisis lingkungan ekonomi
d. Menganalisis dampak positif maupun negatif bisnis terhadap lingkungan
e. Menganalis usaha-usaha yang dapat dilakukan untuk meminimalkan dampak negatif
bisnis terhadap lingkungan.
1) Lingkungan bisnis
Merupakan unsur yang ada diluar perusahaan dan tidak dapat dikendalikan oleh
pelaku bisnis yang dapat mempengaruhi kinerja perusahaan. Sedangkan Robinson (2007)
meandefinisikan lingkungan sebagai segala sesuatu yang berada diluar organisasi.
2) Lingkungan Operasional
Lingkungan yang memiliki kaitan langsung dengan aktivitas operasional perusahaan.
Lingkungan operasional adalah lingkungan yang paling dekat dengan semua aktivitas
perusahaan. Lingkungan operasional meliputi :

a. Lingkungan pesaing
Pesaing adalah perusahaan dalam industri yang sama dan menjual produk, baik
berupa barang atau jasa, kepada pelanggan. Pesaing sangat berpengaruh terhadap
keberhasilan bisnis. Perusahaan harus memiliki keuanggulan bersaing untuk dapat
memenangkan persaingan. Oleh karena itu, analisis terhadap kelebihan dan kelemahan
pesaing dibandingkan dengan perusahaan sangat penting dalam menentukan strategi
bisnis. Analisis pesaing dalam lingkungan operasional dapat dilakukan dengan
menggunakan matriks profil persaingan.
b. Lingkungan Pelanggan
Pelanggan adalah pembeli produk yang dihasilkan oleh perusahaan. Pelanggan
merupakan faktor kunci keberhasilan bisnis karena pelanggan sumber pendapatan.
Analisis pelanggan dalam lingkungan operasional dilakukan dengan analisis reaktif
dan proaktif. Analisis reaktif adalah analisis masalah pelanggan setelah kejadian.
Analisis proaktif adalah memperkirakan kecenderungan dan masalah sebelum terjadi.
Selain itu dilakukan pula analisis segmentasi pelanggan untuk mengelompokkan
pelanggan sesuai dengan karakteristiknya.
c. Lingkungan Pemasok
Pemasok adalah perusahaan yang menyediakan bahan baku, tenaga kerja, keuangan
dan sumber informasi kepada perusahaan lain. Pemasok memegang peranan yang
sangat penting bagi kelancaran bisnis. Pemilihan pemasok dapat meningkatkan
keunggulan bersaing. Analisis pemilihan pemasok dalam lingkungan operasional
dapat dilakukan dengan CPM antar pemasok.
d. Lingkungan Kreditor
Kreditor merupakan pihak yang memeiliki peranan yang penting dalam bidang
keuangan, dan semakin penting jika sebagian besar permodal perusahaan berasal dari
kredit. Dalam memilih kreditor, perusahaan harus memperhatikan bunga dan
persyaratan kredit.
e. Lingkungan Pegawai
Pegawai merupakan aspek yang paling penting, karena pegawai adalah pelaku yang
menunjang tujuan perusahaan tercapai.
3) Lingkungan Industri
Merupakan lingkungan yang meliputi kelompok yang memproduksi atau menciptakan
suatu barang dan jasa seperti halnya apa yang akan kita lakukan. Factor persaingan dalam
lingkungan industri yaitu persaingan antara para pesaing yang ada, daya tawar pembeli, daya
tawar pemasok, persepsi pembeli dan hambatan masuk industri.
Ancaman pendatang baru dipengaruhi oleh besar kecilnya hambatan masuk dalam satu
industri, yaitu :
 Skala ekonomi
 Diferensiasi produk
 Persyaratan permodalan
 Keunggulan biaya
 Akses ke saluran distribusi
 Kebijakan pemerintah
Selain adanya hambatan masuk, pendatang baru akan berpikir dua kali jika : (1)
pemain lama memilki sumber daya penting yang dapat digunakan untuk menyerang balik,
seperti kelebihan modal, kapasitas produksi, serta kedekatan dengan saluran distribusi
pelanggan. (2) Pemain lama kemungkinan akan menurunkan harga untuk mempertahankan
market share atau karena industri keseluruhan kelebihan kapasitas. (3) Pertumbuhan industri
yang lambat sebagai akibat masuknya pendatang baru atau mungkin karena pengaruh kinerja
keuangan kolega-kolega yang terlibat.
Pemasok akan memiliki kekuatan jika :
 Pemasok didominasi oleh sedikit perusahaan,
 Produk yang dihasilkan unik sehingga sulit untuk mencari pengganti,
 Produk pemasok sangat penting bagi pembeli,
 Pemasok merupakan ancaman serius apabila berintegrasi ke depan ke arah industri
pembeli,
 Pembeli bukan merupakan konsumen penting bagi pemasok.
Pembeli akan mempunyai kekuatan tawar, jika :
 Pembeli terkosentrasi membeli dalam jumlah besar,
 Produk yang dibeli dari industri standar atau tidak terdiferensiasi
 Produk yang dibeli dari industri mempunyai porsi yang signifikan dari biaya beli
sehingga tidak ada kenaikan harga atau perusahaan lain menawarkan harga yang lebih
murah akan segera berpindah
 Produk yang dibeli hanya akan mendatangkan keuntungan kecil bagi pembeli
 Produk yang ditawarkan industri dipandang memiliki resiko keuangan yang tinggi
 Produk yang ditawarkan industri dipandang tidak begitu penting bagi pembeli
 Pembeli memilki ancaman yang kuat untuk berintegrasi ke belakang masuk ke industri
pemasok.
Ancaman produk pengganti akan kuat, jika :
 Konsumen memiliki switching cost yang rendah sehingga mudah untuk berpindah ke
produk yang lain
 Produk pengganti memiliki harga yang murah dengan kualitas yang sama atau lebih
tinggi
Intensitas rivalitas antarpemain dalam industri dipengaruhi oleh struktur biaya produk,
tingkat diferesiasi produk, pertumbuhan industri, dan tingkat kapasitas terpasang. Semakin
besar porsi biaya tetap dalam struktur biaya produksi, semakin tinggi intensitas rivalitas.
Semakin homogen produk, semakin tinggi rivalitas. Pertumbuhan industri yang menurun dan
tingkat kapasitas terpasang yang besar akan mempengaruhi intensitas rivalitas antarpelaku
industri.
Intensitas persaingan antarperusahaan dalam industri tergantung pada :
 Jumlah pesaing banyak dengan kekuatan berimbang
 Pertumbuhan industri lambat
 Produk atau jasa yang dihasilkan kurang terdiferensiasi atau memiliki switching cost
yang rendah
 Produk memiliki biaya tetap tinggi dan tidak tahan lama
 Penambahan kapasitas dalam jumlah besar akan mengganggu keseimbangan permintaan
dan penawaran dalam industri
 Rintangan keluar yang tinggi
 Pesaing memiliki perbedaan dalam strategi, asal, dan kepribadian.
4) Lingkungan Jauh
Lingkungan jauh mencakup faktor-faktor yang bersumber dari luar operasional
perusahaan. Analisis ini digunakan untuk menyerang maupun bertahan terhadap faktor
lingkungan dengan merumuskan strategi yang memanfaatkan peluang atau meminimalkan
ancaman. Lingkungan jauh adalah sebagai berikut :
 Lingkungan ekonomi
Variabel-variabel ekonomi yang dapat mempengaruhi keberhasilan bisnis diantaranya
adalah ketersediaan kredit secara umum, tingkat penghasilan yang dapat dibelanjakan,
serta kecenderungan belanja masyarakat, suku bunga primer, laju inflasi, tingkat pasar
uang, defisit anggaran pemerintah, produk domestik bruto, pola konsumsi,
pengangguran, tingkat produktivitas pekerja, nilai dollar di pasar dunia, kecenderungan
pasar saham, kondisi ekonomi luar negeri, faktor ekspor/impor, pergeseran permintaan
barang dan jasa, perbedaan pendapatan antarnegara, fluktuasi harga, kebijakan fiskal,
kebijakan moneter, serta kebijakan organisasi-organisasi dunia seperti MEE (Masyarakat
Ekonomi Eropa), G20, OPEC, WTO, APEC. Indikator yang digunakan dalam
pengukuran lingkungan ekonomi adalah income per kapita, penyerapan tenaga kerja,
peningkatan upah rata-rata, serta dampak negatif bisnis bagi perekonomian di wilayah
tersebut. Contoh pembangunan jembatan Suramadu.
 Lingkungan sosial budaya
Faktor sosial dan budaya berdampak besar pada semua produk, jasa, pasar dan
pelanggan. Faktor sosial yang mempengaruhi suatu perusahaan adalah kepercayaan,
nilai, sikap, opini, dan gaya hidup orang-orang di lingkungan eksternal perusahaan, yang
berkembang dari pengaruh budaya, ekologi, demografi, agama, pendidikan, dan etnik.
Contoh : dibangunnya kawasan industri menarik tenaga kerja sehingga menimbulkan
keramaian.
 Lingkungan politik
Suatu negara yang kondisi politiknya tidak stabil memiliki resiko bisnis yang tinggi.
Faktor politik berkaitan dengan peraturan perundang-undangan yang dikeluarkan
pemerintah, seperti peraturan tentang perdagangan yang, undang-undang antitrust,
program perpajakan, UMR, kebijakan polusi, penetapan harga, peraturan perlindungan
bagi pekerja.
 Lingkungan teknologi
Penemuan teknologi baru dalam bidang bisnis sering kali mempunyai pengaruh yang
dramatis terhadap perusahaan. Analisis terhadap perubahan teknologi sangat penting
untuk mengantisipasi peluang dan ancaman bisnis kondisi yang akan datang. Contoh :
teknologi internet berdampak pada peluang dan ancaman bisnis
 Lingkungan ekologi
Lingkungan ekologi adalah hubungan antara manusia dan mahluk hidup lainnya dengan
udara, tanah, dan air, yang mendukung kehidupan mereka sebagai akibat adanya kegiatan
produksi. Contoh : Bisnis pembuatan tahu menghasilkan limbar cair yang sangat bau dan
mencemari air sungai.
 Lingkungan global
Era globalisasi ditandai dengan batas-batas ekonomi antarnegara yang semakin tidak
jelas, arus informasi dan komunikasi sangat cepat sehingga perubahan perrekonomian
suatu negara berdampak terhadap perekonomian negara lain. Contoh : adanya krisis
global berakibat menurunnya daya beli masyarakat di negara-negara tujuan ekspor.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan dan
makhluk hidup, termasuk di dalamnya manusia dan perilakuknya, yang
mempengaruhi kelangsungan kehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhluk
hidup lainnya5[6]. Lingkungan tempat bisnis akan dijalankan harus dianalisis dengan
cermat. Hal ini disebabkan lingkungan di satu sisi dapat menjadi peluang dari bisnis
yang akan dijalankan, namun disisi lain lingkungan juga dapat menjadi ancaman bagi
perkembangan bisnis. Keberadaan bisnis dapat berpengaruh terhadap lingkungan, baik
lingkungan masyarakat maupun lingkungan ekologi tempat bisnis yang akan
dijalankan.
Analisis aspek lingkungan tidak hanya membahas tentang kesesuaian lingkungan
dengan bisnis yang akan dijalankan, tetapi juga membahas tentang dampak bisnis
terhadap lingkungan serta pengaruh perubahan lingkungan yang akan datang terhadap
bisnis. Suatu bisnis dapat menimbulkan berbagai aktivitas sehinggga menimbulkan
dampak bagi lingkungan disekitar lokasi bisnis. Perubahan kehidupan masyarakat
sebagai akibat dari adanya aktivitas bisnis dapat berupa semakin ramainya lokasi
disekitar lokasi bisnis, timbulnya kerawanan sosial, timbulnya penyakit masyarakat,
juga perubahan gaya hidup sebagai akibat masuknya tenaga kerja dari luar daerah.
Oleh karena itu, analisis pada aspek lingkungan memerlukan kemampuan analisis
yang lebih komprehensif.

DAFTAR PUSTAKA

5
Johan , Suwinto . 2011 . Studi Kelayakan Pengembangan Bisnis . Yogyakarta : Graha Ilmu
DR. Suliyanto. 2008 . Studi Kelayakan Bisnis Pendekatan Praktis. Yogyakarta: Penerbit
Andi.
Daftar Situs
http://id.wikipedia.org/wiki/Studi_kelayakan_bisnis

Anda mungkin juga menyukai