Anda di halaman 1dari 59

MAKALAH MATA KULIAH FEASIBILITY ANALYSIS OF BUSSINES

Dosen Pengampu:
Dra. Wenny Murtalining Tyas, M.Si

Penyusun:
Aufa Fadiansyah_2010411021

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JEMBER
2023
KATA PENGANTAR

Puji beserta syukur penulis panjatkan kehadirat Illahi Rabbi karena atas Berkat dan
Rahmat serta Kuasa-nya, penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu.
Adapun maksud dan tujuan penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi salah satu
syarat dalam menempuh mata kuliah Feasibility Analysis Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Muhammadiyah Jember
Pada kesempatan ini penulis menyampaikan rasa terima kasih kepada yang terhormat Ibu
Dra. Wenny Murtalining Tyas, M.Si.selaku dosen mata kuliah Feasibility Analysis, yang
bersedia meluangkan waktu dan tenaga untuk memberikan bimbingan serta arahan kepada
penulis sampai selesainya peyusunan makalah ini.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih memiliki banyak
kekurangan karena dari itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang konstruktif demi
kesempurnaan makalah ini. Penulis berharap semoga makalah ini dapat menambah wawasan dan
pengetahuan mahasiswa-mahasiswi khususnya mahasiswa-mahasiswi Universitas
Muhammadiyah Jember.

Jember, 16 Januari 2023

Penyusun
DAFTAR ISI

COVER………………………………………………………………………………………i

KATA PENGANTAR……………………………………………………………………….ii

DAFTAR ISI………………………………………………………………………………...iii

BAB I PENDAHULUAN…………………………….…………………………………...…4

1.1 Latar Belakang Masalah…………………………………….……………………………………..…….……4 BAB

II PEMBAHASAN……………………………………………………….………………………………….………………4

2.1 Tugas Kelompok Ke 1………………………………………………………………………….……………….5

2.2 Tugas Kelompok Ke 2……………………………………………………………………………..……………6

2.3 Tugas Kelompok Ke 3…………………………………………………………………..…………………..….7

2.4 Tugas Kelompok Ke 4………….……………………………………………………………………………….8

2.5 Tugas Kelompok Ke 5……………………….………………………………………………………………….9

2.6 Tugas Kelompok Ke 6………………………………………..………………………………………………..10 BAB

III KESIMPULAN………………………………………………………………………………………………..…………11

BAB IV DOKUMENTASI…………………………………………………………………………………….…………..…….12
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah


Studi kelayakan telah dikenal luas oleh masyarakat, terutama masyarakat yang bergerak
dalam bidang dunia usaha dan bisnis. Bermacam- macam peluang dan kesempatan yang ada dalam
kegiatan dunia usaha, menuntut perlu adanya penilaian tentang seberapa besar kegiatan ataupun
kesempatan tersebut dapat memberikan manfaat (benefit) bila diusahakan kepada calon
pengusaha. Studi kelayakan juga sering disebut dengan feasibility study yang merupakan bahan
pertimbangan dalam mengambil suatu keputusan, apakah menerima suatu gagasan usaha atau
proyek yang direncanakan atau menolaknya. Pengertian layak dalam penilaian sebagai studi
kelayakan maksudnya adalah kemungkinan dari gagasan usaha atau proyek yang akan
dilaksanakan memberikan manfaat (benefit), baik dalam arti financial benefit maupun dalam arti
social benefit. Layaknya suatu gagasan usaha atau proyek dalam arti social benefit, tidak selalu
menggambarkan layak dalam arti financial benefit dan begitu pula sebaliknya, hal ini tergantung
dari segi penilaian yang dilakukan. Proyek-proyek yang dinilai dari segi social benefit pada
umumnya adalah proyek proyek yang benefit-nya dihitung atau dinilai dari segi manfaat yang
diberikan proyek terhadap perkembangan perekonomian masyarakat secara keseluruhan.
Kegiatan usaha atau proyek yang dinilai dari segi financial benefit adalah usahausaha yang
dinilai dari segi penanaman investasi atau modal yang diberikan untuk pelaksanaan usaha atau
proyek tersebut. Walaupun sudah dilakukan identifikasi, tidak menutup kemungkinan suatu usaha
atau proyek tersebut mengalami hambatan dan resiko meleset dari yang diharapkan. Terlebih
apabila tidak dilakukan identifikasi kelayakan sama sekali. Selain itu, dengan dilakukan identifikasi,
dapat memberikan pandangan kedepan serta meminimalkan hambatan yang timbul di masa yang
akan arker. Ketidakpastian dimasa yang akan arker menjadi satu hal yang perlu diperhitungkan
dalam menjalankan usaha atau proyek yang akan dijalankan. Bidang ekonomi, bidang arke, arker
dan politik, serta budaya dan perubahan lingkungan serta trend pada masyarakat, selalu berubah
dan tidak pasti. Dengan adanya studi kelayakan bisnis, setidaknya ada pedoman dan arahan usaha
atau proyek yang akan dijalankan oleh calon pengusaha.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Tugas Kelompok Ke 1


Pengertian Studi Kelayakan Bisnis
Bagi sebagian orang awam atau pebisnis, studi kelayakan bisnis mungkin terdengar
asing. Padahal, studi ini berperan penting dalam menentukan keberhasilan suatu usaha.
Karenanya, ada baiknya jika pebisnis pemula memahami terlebih dahulu seluk-beluk
kegiatan ini.
Berdasarkan laman Investopedia, studi kelayakan bisnis adalah suatu kegiatan yang
dilakukan untuk menentukan apakah suatu bisnis layak dijalankan atau tidak. Kegiatan ini
meliputi identifikasi masalah, peluang, menentukan tujuan, menggambarkan bagaimana
situasi bisnis dan menilai berbagai manfaat yang dihasilkan.
Dalam kaitannya dengan bisnis, studi ini ark digunakan untuk membantu
pengusaha mengambil sebuah keputusan yang tepat. Bagi seorang pemula, studi ini sangat
penting dilakukan karena dapat menghindarkan pebisnis dari kerugian. Ketika akan
melakukan studi ini, ada lima bidang yang akan diteliti dan dianalisis. Kelima bidang
tersebut yakni: 1. Deskripsi pasar,
2. Deskripsi bisnis,
3. Teknologi yang diperlukan,
4. Detail mengenai finansial dan struktur organisasi bisnis tersebut,
5. Kesimpulan bagaimana bisnis yang dirintis ark maju.

A.Aspek-Aspek Studi Kelayakan Bisnis


Saat melakukan studi kelayakan, ada banyak aspek yang harus diteliti. Pada
dasarnya aspek-aspek tersebut bersifat fleksibel, sehingga ark ditambah ataupun
dikurangi sesuai dengan kebutuhan perusahaan. Meskipun demikian, ada beberapa aspek
dasar yang pasti akan diteliti ketika analisis studi kelayakan dilakukan, antara lain:
Aspek Hukum Atau Legalitas
Salah satu aspek yang pasti diteliti ketika studi kelayakan dilakukan adalah aspek
hukum atau legalitas. Hal ini menyangkut pada semua hal yang berhubungan dengan
legalitas atau ketentuan hukum dalam mendirikan perusahaan. Dalam aspek hukum,
poinpoin yang dianalisis yakni izin lokasi, surat tanda daftar perusahaan, NPWP, akta
pendirian perusahaan dari notaris, surat izin usaha perdagangan (SIUP), dan lain-lain.
2. Aspek Ekonomi dan Budaya
Pada aspek ekonomi dan budaya, studi kelayakan menganalisis dampak yang
diakibatkan oleh perusahaan pada kondisi sekitar. Dari sisi budaya, studi kelayakan akan
menganalisis bagaimana perusahaan mempengaruhi adat istiadat di daerah sekitar.
Sedangkan dari sisi ekonomi, analisis yang dilakukan yakni bagaimana perusahaan
berdampak pada tingkat pendapatan per kapita di wilayah tempat perusahaan didirikan.

3. Aspek Pasar dan Pemasaran


Pasar dan pemasaran merupakan aspek dasar yang diteliti dalam studi kelayakan.
Analisis yang dilakukan pada aspek ini akan menjawab pertanyaan apakah produk yang
dihasilkan oleh perusahaan memiliki peluang pasar. Untuk menjawab pertanyaan tersebut,
ada beberapa hal yang harus diperhatikan yakni potensi pasar, jumlah konsumen, daya beli
masyarakat, segmentasi, situasi persaingan di industri tersebut, dan lain-lain.

4. Aspek Manajemen
Studi kelayakan juga turut menyertakan aspek manajemen sebagai aspek dasar
yang harus dianalisis. Aspek ini berkaitan erat dengan operasional perusahaan baik itu
pembangunan maupun pengembangan. Dari semua aspek yang dianalisis, aspek
manajemen memiliki cangkupan yang sangat luas.
Hal ini dikarenakan semua hal yang berhubungan dengan operasional perus ahaan
ikut ke dalam kategori aspek manajemen, mulai dari manajemen sumber daya hingga
finansial perusahan.
5. Aspek Keuangan
Bagi sebagian bisnis modal adalah adalah hal utama yang harus dimiliki sebelum
membangun sebuah bisnis. Maka dari itu aspek keuangan menjadi hal yang menentukan
bisnis Anda berjalan lancar atau tidak kedepannya. Proses penganggaran adalah hal yang
harus dilakukan jika Anda ingin melakukan perencanaan bisnis yang matang. Untuk
memudahkan proses penganggaran dan perencanaan keuangan usaha secara menyeluruh,
Anda bisa mencoba menggunakan software akuntansi yang memiliki fitur yang sesuai
dengan proses bisnis yang direncanakan.Salah satu software akuntansi yang bisa menjadi
solusi kemudahan pengaturan anggaran dan perencanaan keuangan perusahaan adalah
Accurate Online.
B. Manfaat Studi Kelayakan Bisnis
Ketika merintis sebuah usaha, pebisnis yang melakukan studi kelayakan,
keberjalanan bisnisnya akan berbeda dengan pebisnis yang tidak melakukan studi
kelayakan. Hal ini dikarenakan ada banyak manfaat yang akan didapatkan dengan
melakukan studi kelayakan bisnis. Beberapa manfaat tersebut adalah:
1. Memperkecil Resiko Kerugian
Ketika menjalankan sebuah bisnis, ada banyak hal yang tidak bisa diprediksi. Oleh
karena itu, pebisnis perlu mempersiapkan segala hal guna mengantisipasi semua hal yang
terjadi di masa depan. Dengan melakukan analisis studi kelayakan, pebisnis dapat
memperkecil risiko yang dapat terjadi pada perusahaan, baik itu risiko yang bisa
dikendalikan maupun risiko yang tidak dapat dikendalikan. Akibatnya, apabila perusahaan
merugi, kerugian yang diterima tidaklah besar.

2. Mempermudah Perencanaan Bisnis


Saat melakukan analisis kelayakan usaha, pebisnis akan mendapatkan segala
informasi yang berhubungan dengan bisnis yang akan dirintis termasuk kelebihan dan
kekurangan bisnis. Dari hasil analisis tersebut, pebisnis dapat lebih mudah melakukan
perencanaan ke depannya. Tidak hanya itu, berkat analisis kelayakan yang dilakukan,
pebisnis bisa merencanakan kegiatan yang bisa memberikan keuntungan bagi perusahaan.

3. Melancarkan Pelaksanaan Bisnis


Melalui analisis kelayakan bisnis, program-program yang sebelumnya direncanakan
dapat dieksekusi dengan lebih mudah dan akurat. Dari hasil analisis, nantinya pebisnis
dapat menilai dan mengevaluasi mana saja program dan kebijakan yang memberikan
keuntungan dan kerugian bagi perusahaan. Dampaknya, pelaksanaan bisnis menjadi lebih
mudah untuk direalisasikan dan semua program juga akan menghasilkan keuntungan.

4. Mempermudah Melakukan Pengawasan


Ada banyak aspek yang dianalisis ketika studi kelayakan dilakukan. Laporan-laporan
hasil analisis dari berbagai aspek tersebut dapat digunakan oleh pebisnis untuk melakukan
pengawasan. Selain pengawasan dari internal, sebuah perusahaan juga mendapat
pengawasan dari eksternal. Melalui hasil analisis studi kelayakan, pihak berwenang akan
lebih mudah melakukan pengawasan dengan berpedoman pada laporan analisis tersebut.

5. Mempermudah Pengendalian
Dalam menjalankan sebuah bisnis, tidak dapat dipungkiri jika pebisnis terkadang
menemui masalah dan penyimpangan. Agar masalah tersebut tidak menjadi semakin
besar, pebisnis harus dapat mengendalikan masalah tersebut dengan cepat dan tepat. Hal
tersebut dapat terwujud apabila sebelumnya pebisnis melakukan studi kelayakan.
Informasi dan laporan hasil dari analisis tersebut bisa digunakan sebagai dasar
menentukan aspek mana yang menjadi masalah. Kemudian, pebisnis pun bisa mengambil
langkah untuk menyelesaikan masalah tersebut secara tepat merupakan suatu konsep
yang dikembangkan dari konsep manajemen keuangan, terutama ditujukan dalam rangka
mencari atau menemukan inovasi baru dalam perusahaan. Pertimbangan yang
menunjukan pentingnya studi kelayakan bisnis ini terlihat dari semakin luasnya cakupan
dari studi ini. Studi tentang pasar, tidak dapat dilakukan dengan baik jika tidak didukung
oleh konsep manajemen pemasaran, begitu juga studi lainnya, misalnya studi finansial
perlu didasarkan atas pemahaman manajemen keuangan dan akutansi yang baik , hal yang
sama terjadi pada studi teknis dan manajemen perlu ada dukungan pengetahuan dasar
mengenai manajemen operasi, teori struktur organisasi dan personalia serta konsep
konsep lain yang diperlukan untuk menyempurnakan hasil studi, karena itu dalam
melakukan studi kelayakan bisnis pertimbangan untuk menggunakan tenaga ahli sesuai
dengan profesi merupakan suatu hal yang sangat penting jika ingin medapatkan hasil studi
yang benar dan dapat dipercaya sebagai suatu referensi atau acuan dalam membuat
keputusan investasi.
Tujuan Melakukan Studi Kelayakan Bisnis
Pada dasarnya, tujuan utama seorang pebisnis melakukan studi kelayakan adalah
untuk mengukur apakah sebuah bisnis berpeluang memiliki kelanjutan atau akan berhenti
pada titik waktu tertentu. berhenti pada titik waktu tertentu. Dalam merintis sebuah
bisnis, setiap pebisnis pasti ingin usahanya sukses dan berhasil. Namun, tanpa melakukan
studi ini, seorang pengusaha layaknya menerobos medan yang tidak diketahui tanpa
petunjuk apa pun. Hal ini tentunya sangat merugikan bagi pebisnis karena bisa
mengakibatkan bisnis yang didirikan gagal. Sebaliknya, dengan melakukan studi ini pebisnis
bisa mengetahui terlebih dahulu apakah bisnis yang didirikan kedepannya dapat berlanjut
atau tidak, sehingga membantu pebisnis mengambil keputusan.

C. Ide peluang usaha dari studi kelayakan bisnis


Tahapan Studi Kelayakan Bisnis
Guna mendapatkan pemahaman yang lebih baik dan dapat menuntun pelaksanaan
studi dengan baik maka ada baiknya bagi setiap pembaca untuk mempelajari
tahapantahapan kegiatan yang perlu dilakukan agar dapat memudahkan mengetahui
kegiatan apa saja yang harus dilakukan pada setiap tahapan secara beruntun sampai studi
tersebut selesai. Tahapan-tahapan kegiatan yang harus dilaksanakan itu sebagai berikut :
Tahapan 1. Kegiatan Menemukan Ide/gagasan usaha
Tahapan 2. Mempertimbangkan alternative usaha
Tahapan 3. Melakukan Analisis data
Tahapan 4. Mengambil Keputusan
Bagian berikut dari tulisan ini akan diuraikan secara lebih detail kegiatan yang
dilakukan pada setiap tahapan.
1. Kegiatan Menemukan Ide/Gagasan Usaha
Tahapan ini para pembaca atau orang yang berminat mempelajari studi kelayakan
bisnis diharuskan untuk melakukan kegiatan untuk menemukan satu ide/gagasan usaha
menurut pertimbangnya merupakan ide/gagasan usaha yang layak untuk diwujudkan.
Ide/gagasan usaha atau proyek itu biasanya dapat timbun melalui serangkaian kegiatan
berikut.
a) Melalui bacaan. Bacaan yang banyak kontribusinya adalah bacaan yang berkaitan
langsung dengan bidang usaha yang diminati, dengan cara ini akan dapat diketahui sudah
sejauh mana perkembangan bidang usaha tersebut saat ini, apa saja yang sudah dilakukan,
teknologi yang sudah digunakan sampai saat ini, apakah ada catatan data statistik yang
menggambarkan realisasi dari kegiatan yang telah dilakukan oleh pelaku bisnis di bidang
ini, maka akan muncul pertanyaan untuk melihat apakah masih ada peluang, kalau ada
peluang kira-kira bagaimana caranya untuk merealisasikan peluang tersebut. Jika
ide/gagasan itu sudah terbentuk biasanya akan terus menerus mendorong pelaku untuk
menggali sebanyaknya mungkin informasi yang berhubungan dengan ide/gagsan tersebut.
b) Melalui survei : Pelaku sengaja merancang suatu survey secara dalam salah satu
bidang usaha. Fokus kegiatan mungkin belum tergambar secara nyata, tetapi pelaku
berkeyakinan bahwa hasil temuannya merupakan satu produk/jasa yang memang belum
pernah ada sebelumnya atau temuannya merupakan suatu temuan secara tidak langsung
atau kebetulan, dan ternyata banyak hasil temuan dan teknologi yang ada sekarang adalah
hasil dari ide/gagasan yang muncul melalui survei. Misalnya pelaku melakukan survei ke
salah satu pabrik mengamati apa saja yang di kerjakan oleh pabrik tersebut, kegiatan apa
yang belum dapat dilakukan oleh pabrik tersebut dengan baik, atau ada limbah pabrik yang
terbuang begitu saja, dan pada saat pelaku melihatnya maka seketika muncul ide/gagasan
untuk memanfaatkan limbah tersebut, dan masih banyak lagi temuan-temuan survei yang
dapat merangsang munculnya ide/gagasan untuk mendirikan atau mengembangkan
usaha.
c) Melalui pengalaman Kerja. Ide/gagasan muncul setelah pelaku megalami sendiri
kegiatan apa saja yang harus dilakukan jika suatu usaha akan menghasilkan produk atau
jasa, dalam kontek ini pelaku terbiasa dengan kegiatan kerja secara menyeluruh, sehingga
sekecil apapun pekerjaan yang berhubungan dengan proses penciptaan produk atau jasa
sudah dikuasi dengan baik. Istilah populernya proses transfer teknologi kepada pelaku
sudah berjalan dengan sempurna sehingga akan dapat menganalisis apakah masih ada
peluang dan apakah mudah dan mungkin baginya untuk memulai usaha sendiri seperti
yang sedang dilakukan sekarang. Ide/gagasan yang muncul akan terealisasi jika didukung
oleh rasa keyakinan pelaku atas dasar pengalaman yang sudah dimiliki saat ini. Contoh
contohnya banyak, misalnya bagaimana awal ceritanya berdirinya pabrik Roti Suseno di
Telukbetung. Pengalaman pemiliknya bekerja di Pabrik Roti Mikasa kepunyaan pengusaha
keturunan Arab di Pasar Kangkung Telukbetung yang akhirnya mengalami kebangkrutan.
Bidang usaha kecil umumnya sangat banyak munculnya karena adanya pengalaman dari
pemilik untuk menekuni usaha tersebut, seperti usaha salon kecantikan, usaha bengkel,
usaha pertokoan dan perdagangan, dan lain sebagainya. Untuk membuat keputusan
menjadi lebih baik ada baiknya digunakan kriteria penilaian yang berdasarkan model
ratarata tertimbnag ( weighted average method), dalam melakukan pemilihan ide/gagasan
usaha yang layak sebaiknya didasarkan teknik ini, sehingga keputusan dapat dibuat lebih
optimal. Dibandingkan dengan cara-cara konvensional yang hanya mendasarkan pada
pandangan subyektif belaka.

Mepertimbangkan Alternatif Usaha


Ide/gagasan yang telah ditemukan dan menurut pertimbangan layak untuk
diwujudkan maka tahap berikutnya adalah melakukan studi kemungkinan pemilihan
bentuk usaha yang tepat untuk ide/gagasan tersebut. Pilihan itu antara lain usaha
menghasilkan barang (usaha industri), usaha peningkatan dari usaha yang memang sudah
ada sebelum atau usaha perdagangan. Pertimbangannya haruslah dilakukan secara
obyektif setelah dilakukan pengumpulan data. Artinya keputusan yang dibuat memang
sudah diperhitungkan dengan dukungan data yang cukup dan benar dengan cara
membandingkan dari masing-masing alternatif ditinjau dari segi modal, tenaga karja,
pengalaman, kemudahan,t eknologi, bahan baku, kemungkinan produk/jasa, dan teknik
pembuatan produk/jasa, mudah untuk dipasarkan, dan tidak bertentangan dengan
peraturan dan kebijakan pemernitah.Pemilihan bentuk usaha sangat tergantung pada apa
yang menjadi gagasan dan tujuan si investor itu sendiri, jika seandainya tujuan awal adalah
mendirikan suatu usaha baru yang berhubungan langsung dengan kegiatan produksi
karena tersedia cukup sumberdaya maka jelas pilihannya adalah usaha industri tetapi jika
pertimbangan gagasan usahanya adalah bertujuan untuk melakukan usaha perdagangan
setelah mempertimbangkan berbagai segi baik dari segi kemudahan, modal, kecepatan
perputaran aliaran kas, mungkinan juga dari risiko usaha dan lain sebagainya menunjukan
indikator kecendrungan untuk memilih bentuk usaha jasa perdagangan. Jika sebelumnya
investor tersebut sudah memiliki usaha maka tujuannya adalah meningkatkan kapasitas
usaha atau menambah kapasitas usahanya karena kapasitas yang ada sudah tidak dapat
lagi memenuhi permintaan konsumen, pilihan yang tepat tentunya adalah investasi dalam
rangka peningkatan kapasitas usahanya. Prinsip melakukan pemilihan ini tetap saja
berorientasi pada pasar, besarnya kendala yang dihadapi, tersedianya data yang lengkap,
dan pada kecukupan sumberdaya yang dimiliki
3. Tahap Analisis Data
Pelaku studi pada tahap ini melakukanan alisis dari keputusan yang dibuat pada
tahap ke II, dengan cara lebih detail dan cermat. Analisis itu dimulai dari :
a. Analisis pasar dalam usaha untuk menentukan besarnya penerimaan dan biaya yang
dibutuhkan untuk memasarkan produk atau-jasa yang sudah direncanakan sebelumnya.
b. Analisis teknis dan manjemen ditujukan untuk menetukan mesin dan peralatan, bahan
baku, SDM, prosedur produksi, dan sebagainya yang kesemuanya harus tertuang lengkap
ke dalam kebutuhan dana yang diperlukan untuk dapat memproduksi barang atau jasa
sesuai dengan rencana.
c. Analisis lingkungan.Tujuan yang ingin di capai dari analisis lingkungan adalah untuk
memastikan dampak apa yang terajadi jika produksi atau jasa yang sudah direncanakan itu
terlaksana, baik mengenai dampak positif maupun negatif terhadap lingkungan usaha yang
direncanakan ini jika dampak itu sudah jelas maka analis harus memperhitungkan apakah
ada tambahan penerimaan atau sebaliknya justru tambahan biaya yang diperlukan untuk
menanggulangi kemungkinan adanya polusi atau limbah dari usaha yang sudah
direncanakan.

d. Analisis Finansial.Analis ini merupakan analisis terakhir yang harus dilakukan dalam studi
kelayakan bisnis dan sekaligus sebagai fokus dari seluruh kegiatan mulai dari tahap I
sampai dengan tahap III, karena itu jika data atau informasi yang diberikan sebagai hasil
analisis pada tahap ini kurang dapat dipercaya atau kurang lengkap maka hasil yang akan
dicapai pada tahap ini juga akan menjadi tidak optimal. Dengan kata lain baik buruknya
hasil analisis finasial sangat tergatung tahap-tahap sebelumnya

D. Ide peluang usaha Individu dari studi kelayakan bisnis


Menentukan Ide Peluang Usaha Individu
Ditengah persaingan kerja saat ini, mungkin membuka usaha sendiri
merupakan salah satu solusi dan juga menjadi hal yang menggiurkan. Dimana Anda yang
menentukan segala tentang usaha yang akan Anda bangun. Bagi sebagian orang yang
tidak memiliki keahlian khusus yang spesifik, memilih peluang usaha adalah sesuatu yang
tidak mudah. Proses yang memilih peluang usaha yang akan digeluti menjadi cukup
panjang karena harus meyakinkan diri sendiri dan orang-orang sekitar. Proses yang
panjang ini akhirnya membuat beberapa ide yang mengikuti tren akhirnya harus pupus
karena tren telah berlalu saat Anda memutuskan untuk memilih peluang usaha tersebut.
Berikut 4 tips untuk memilih peluang usaha Anda: 1) Pilih hal yang paling Anda suka
Bekerja sesuai passion tentunya akan dapat menjaga gairah Anda saat bekerja,
tidak mudah bosan dan selalu keluar dengan ide-ide baru. Karena dengan kita menyukai
pekerjaan kita, kita akna lebih banyak melakukan inovasi dan tidak mudah menyerah.
Untuk itu coba yuk mulai bikin daftar ide peluang usaha dengan beberapa ide berdasarkan
hal yang paling kita sukai.
2) Pilih dari hal yang paling Anda kuasai
Namanya usaha sangat bergantung dari bagaimana kita mengelolanya, serta
inovasiinovasi serta modifikasi yang kita lakukan agar produk atau jasa yang kita tawarkan
dapat terus bersaing dan menjadi pilihan para pelanggan. Untuk itu buat pilihan-pilihan
peluang usaha berdasarkan hal-hal yang paling Anda kuasai. Dengan Anda menguasai
suatu hal dalam usaha Anda, maka Anda sudah selangkah lebih maju. Anda tinggal
mengembangkan ilmu dan pengetahuan yang telah Anda miliki, ini akan jauh lebih mudah
daripada belajar dari nol.

3) Pertimbangkan untuk menjalankan bisnis yang sedang booming


Selain memilih usaha yang Anda suka dan kuasai, Anda juga bisa memilih peluang
usaha yang sedang booming saat ini. Namun tentunya Anda harus melakukan survey pasar
agar bisa lebih unggul dari orang-orang yang memiliki bisnis serupa. Jika strategi
pemasaran Anda tepat, maka Anda tidak perlu khawatir dengan para pesaing lainnya.
Anda justru bisa memanfaatkan pasar yang telah ada dengan menawarkan sesuatu yang
lebih dari orang lain.
2.2 Tugas Kelompok Ke 2
Pengertian Studi Kelayakan Bisnis
Bagi sebagian orang awam atau pebisnis, studi kelayakan bisnis mungkin terdengar
asing. Padahal, studi ini berperan penting dalam menentukan keberhasilan suatu usaha.
Karenanya, ada baiknya jika pebisnis pemula memahami terlebih dahulu seluk-beluk kegiatan
ini.
Berdasarkan laman Investopedia, studi kelayakan bisnis adalah suatu kegiatan yang
dilakukan untuk menentukan apakah suatu bisnis layak dijalankan atau tidak. Kegiatan ini
meliputi identifikasi masalah, peluang, menentukan tujuan, menggambarkan bagaimana situasi
bisnis dan menilai berbagai manfaat yang dihasilkan.
Dalam kaitannya dengan bisnis, studi ini bisa digunakan untuk membantu pengusaha
mengambil sebuah keputusan yang tepat. Bagi seorang pemula, studi ini sangat penting
dilakukan karena dapat menghindarkan pebisnis dari kerugian. Ketika akan melakukan studi ini,
ada lima bidang yang akan diteliti dan dianalisis. Kelima bidang tersebut yakni: 1. Deskripsi
pasar,
2. Deskripsi bisnis,
3. Teknologi yang diperlukan,
4. Detail mengenai finansial dan struktur organisasi bisnis tersebut,
5. Kesimpulan bagaimana bisnis yang dirintis bisa maju.

Aspek-Aspek Studi Kelayakan Bisnis


Saat melakukan studi kelayakan, ada banyak aspek yang harus diteliti. Pada dasarnya
aspek-aspek tersebut bersifat fleksibel, sehingga bisa ditambah ataupun dikurangi sesuai
dengan kebutuhan perusahaan. Meskipun demikian, ada beberapa aspek dasar yang pasti akan
diteliti ketika analisis studi kelayakan dilakukan, antara lain:

1. Aspek Hukum Atau Legalitas


Salah satu aspek yang pasti diteliti ketika studi kelayakan dilakukan adalah aspek hukum
atau legalitas. Hal ini menyangkut pada semua hal yang berhubungan dengan legalitas atau
ketentuan hukum dalam mendirikan perusahaan. Dalam aspek hukum, poin-poin yang dianalisis
yakni izin lokasi, surat tanda daftar perusahaan, NPWP, akta pendirian perusahaan dari notaris,
surat izin usaha perdagangan (SIUP), dan lain-lain.

2. Aspek Ekonomi dan Budaya


Pada aspek ekonomi dan budaya, studi kelayakan menganalisis dampak yang
diakibatkan oleh perusahaan pada kondisi sekitar. Dari sisi budaya, studi kelayakan akan
menganalisis bagaimana perusahaan mempengaruhi adat istiadat di daerah sekitar. Sedangkan
dari sisi ekonomi, analisis yang dilakukan yakni bagaimana perusahaan berdampak pada tingkat
pendapatan per kapita di wilayah tempat perusahaan didirikan.

3. Aspek Pasar dan Pemasaran


Pasar dan pemasaran merupakan aspek dasar yang diteliti dalam studi kelayakan.
Analisis yang dilakukan pada aspek ini akan menjawab pertanyaan apakah produk yang
dihasilkan oleh perusahaan memiliki peluang pasar. Untuk menjawab pertanyaan tersebut, ada
beberapa hal yang harus diperhatikan yakni potensi pasar, jumlah konsumen, daya beli
masyarakat, segmentasi, situasi persaingan di industri tersebut, dan lain-lain.

4. Aspek Manajemen
Studi kelayakan juga turut menyertakan aspek manajemen sebagai aspek dasar yang
harus dianalisis. Aspek ini berkaitan erat dengan operasional perusahaan baik itu pembangunan
maupun pengembangan. Dari semua aspek yang dianalisis, aspek manajemen memiliki
cangkupan yang sangat luas.
Hal ini dikarenakan semua hal yang berhubungan dengan operasional perus ahaan ikut
ke dalam kategori aspek manajemen, mulai dari manajemen sumber daya hingga finansial
perusahan.

5. Aspek Keuangan
Bagi sebagian bisnis modal adalah adalah hal utama yang harus dimiliki sebelum
membangun sebuah bisnis. Maka dari itu aspek keuangan menjadi hal yang menentukan bisnis
Anda berjalan lancar atau tidak kedepannya. Proses penganggaran adalah hal yang harus
dilakukan jika Anda ingin melakukan perencanaan bisnis yang matang. Untuk memudahkan
proses penganggaran dan perencanaan keuangan usaha secara menyeluruh, Anda bisa
mencoba menggunakan software akuntansi yang memiliki fitur yang sesuai dengan proses
bisnis yang direncanakan.Salah satu software akuntansi yang bisa menjadi solusi kemudahan
pengaturan anggaran dan perencanaan keuangan perusahaan adalah Accurate Online.

B. Manfaat Studi Kelayakan Bisnis


Ketika merintis sebuah usaha, pebisnis yang melakukan studi kelayakan, keberjalanan
bisnisnya akan berbeda dengan pebisnis yang tidak melakukan studi kelayakan. Hal ini
dikarenakan ada banyak manfaat yang akan didapatkan dengan melakukan studi kelayakan
bisnis. Beberapa manfaat tersebut adalah:

1. Memperkecil Resiko Kerugian


Ketika menjalankan sebuah bisnis, ada banyak hal yang tidak bisa diprediksi. Oleh karena
itu, pebisnis perlu mempersiapkan segala hal guna mengantisipasi semua hal yang terjadi di
masa depan. Dengan melakukan analisis studi kelayakan, pebisnis dapat memperkecil risiko
yang dapat terjadi pada perusahaan, baik itu risiko yang bisa dikendalikan maupun risiko yang
tidak dapat dikendalikan. Akibatnya, apabila perusahaan merugi, kerugian yang diterima
tidaklah besar.

2. Mempermudah Perencanaan Bisnis


Saat melakukan analisis kelayakan usaha, pebisnis akan mendapatkan segala informasi
yang berhubungan dengan bisnis yang akan dirintis termasuk kelebihan dan kekurangan bisnis.
Dari hasil analisis tersebut, pebisnis dapat lebih mudah melakukan perencanaan ke depannya.
Tidak hanya itu, berkat analisis kelayakan yang dilakukan, pebisnis bisa merencanakan kegiatan
yang bisa memberikan keuntungan bagi perusahaan.
3. Melancarkan Pelaksanaan Bisnis
Melalui analisis kelayakan bisnis, program-program yang sebelumnya direncanakan
dapat dieksekusi dengan lebih mudah dan akurat. Dari hasil analisis, nantinya pebisnis dapat
menilai dan mengevaluasi mana saja program dan kebijakan yang memberikan keuntungan dan
kerugian bagi perusahaan. Dampaknya, pelaksanaan bisnis menjadi lebih mudah untuk
direalisasikan dan semua program juga akan menghasilkan keuntungan.

4. Mempermudah Melakukan Pengawasan


Ada banyak aspek yang dianalisis ketika studi kelayakan dilakukan. Laporan-laporan hasil
analisis dari berbagai aspek tersebut dapat digunakan oleh pebisnis untuk melakukan
pengawasan. Selain pengawasan dari internal, sebuah perusahaan juga mendapat pengawasan
dari eksternal. Melalui hasil analisis studi kelayakan, pihak berwenang akan lebih mudah
melakukan pengawasan dengan berpedoman pada laporan analisis tersebut.

5. Mempermudah Pengendalian
Dalam menjalankan sebuah bisnis, tidak dapat dipungkiri jika pebisnis terkadang
menemui masalah dan penyimpangan. Agar masalah tersebut tidak menjadi semakin besar,
pebisnis harus dapat mengendalikan masalah tersebut dengan cepat dan tepat.
Hal tersebut dapat terwujud apabila sebelumnya pebisnis melakukan studi kelayakan.
Informasi dan laporan hasil dari analisis tersebut bisa digunakan sebagai dasar menentukan
aspek mana yang menjadi masalah. Kemudian, pebisnis pun bisa mengambil langkah untuk
menyelesaikan masalah tersebut secara tepat merupakan suatu konsep yang dikembangkan
dari konsep manajemen keuangan, terutama ditujukan dalam rangka mencari atau menemukan
inovasi baru dalam perusahaan. Pertimbangan yang menunjukan pentingnya studi kelayakan
bisnis ini terlihat dari semakin luasnya cakupan dari studi ini. Studi tentang pasar, tidak dapat
dilakukan dengan baik jika tidak didukung oleh konsep manajemen pemasaran, begitu juga
studi lainnya, misalnya studi finansial perlu didasarkan atas pemahaman manajemen keuangan
dan akutansi yang baik , hal yang sama terjadi pada studi teknis dan manajemen perlu ada
dukungan pengetahuan dasar mengenai manajemen operasi, teori struktur organisasi dan
personalia serta konsep konsep lain yang diperlukan untuk menyempurnakan hasil studi, karena
itu dalam melakukan studi kelayakan bisnis pertimbangan untuk menggunakan tenaga ahli
sesuai dengan profesi merupakan suatu hal yang sangat penting jika ingin medapatkan hasil
studi yang benar dan dapat dipercaya sebagai suatu referensi atau acuan dalam membuat
keputusan investasi.
Tujuan Melakukan Studi Kelayakan Bisnis
Pada dasarnya, tujuan utama seorang pebisnis melakukan studi kelayakan adalah untuk
mengukur apakah sebuah bisnis berpeluang memiliki kelanjutan atau akan berhenti pada titik
waktu tertentu. berhenti pada titik waktu tertentu. Dalam merintis sebuah bisnis, setiap
pebisnis pasti ingin usahanya sukses dan berhasil. Namun, tanpa melakukan studi ini, seorang
pengusaha layaknya menerobos medan yang tidak diketahui tanpa petunjuk apa pun. Hal ini
tentunya sangat merugikan bagi pebisnis karena bisa mengakibatkan bisnis yang didirikan gagal.
Sebaliknya, dengan melakukan studi ini pebisnis bisa mengetahui terlebih dahulu apakah bisnis
yang didirikan kedepannya dapat berlanjut atau tidak, sehingga membantu pebisnis mengambil
keputusan.
C. Ide peluang usaha dari studi kelayakan bisnis
Tahapan Studi Kelayakan Bisnis
Guna mendapatkan pemahaman yang lebih baik dan dapat menuntun pelaksanaan studi
dengan baik maka ada baiknya bagi setiap pembaca untuk mempelajari tahapan- tahapan
kegiatan yang perlu dilakukan agar dapat memudahkan mengetahui kegiatan apa saja yang
harus dilakukan pada setiap tahapan secara beruntun sampai studi tersebut selesai. Tahapan-
tahapan kegiatan yang harus dilaksanakan itu sebagai berikut :
Tahapan 1. Kegiatan Menemukan Ide/gagasan usaha
Tahapan 2. Mempertimbangkan alternative usaha
Tahapan 3. Melakukan Analisis data
Tahapan 4. Mengambil Keputusan
Bagian berikut dari tulisan ini akan diuraikan secara lebih detail kegiatan yang dilakukan
pada setiap tahapan.
1. Kegiatan Menemukan Ide/Gagasan Usaha
Tahapan ini para pembaca atau orang yang berminat mempelajari studi kelayakan bisnis
diharuskan untuk melakukan kegiatan untuk menemukan satu ide/gagasan usaha menurut
pertimbangnya merupakan ide/gagasan usaha yang layak untuk diwujudkan. Ide/gagasan usaha
atau proyek itu biasanya dapat timbun melalui serangkaian kegiatan berikut.
a) Melalui bacaan. Bacaan yang banyak kontribusinya adalah bacaan yang berkaitan
langsung dengan bidang usaha yang diminati, dengan cara ini akan dapat diketahui sudah
sejauh mana perkembangan bidang usaha tersebut saat ini, apa saja yang sudah dilakukan,
teknologi yang sudah digunakan sampai saat ini, apakah ada catatan data statistik yang
menggambarkan realisasi dari kegiatan yang telah dilakukan oleh pelaku bisnis di bidang ini,
maka akan muncul pertanyaan untuk melihat apakah masih ada peluang, kalau ada peluang
kira-kira bagaimana caranya untuk merealisasikan peluang tersebut. Jika ide/gagasan itu sudah
terbentuk biasanya akan terus menerus mendorong pelaku untuk menggali sebanyaknya
mungkin informasi yang berhubungan dengan ide/gagsan tersebut.
b) Melalui survei : Pelaku sengaja merancang suatu survey secara dalam salah satu
bidang usaha. Fokus kegiatan mungkin belum tergambar secara nyata, tetapi pelaku
berkeyakinan bahwa hasil temuannya merupakan satu produk/jasa yang memang belum
pernah ada sebelumnya atau temuannya merupakan suatu temuan secara tidak langsung atau
kebetulan, dan ternyata banyak hasil temuan dan teknologi yang ada sekarang adalah hasil dari
ide/gagasan yang muncul melalui survei. Misalnya pelaku melakukan survei ke salah satu pabrik
mengamati apa saja yang di kerjakan oleh pabrik tersebut, kegiatan apa yang belum dapat
dilakukan oleh pabrik tersebut dengan baik, atau ada limbah pabrik yang terbuang begitu saja,
dan pada saat pelaku melihatnya maka seketika muncul ide/gagasan untuk memanfaatkan
limbah tersebut, dan masih banyak lagi temuan-temuan survei yang dapat merangsang
munculnya ide/gagasan untuk mendirikan atau mengembangkan usaha.
c) Melalui pengalaman Kerja. Ide/gagasan muncul setelah pelaku megalami sendiri
kegiatan apa saja yang harus dilakukan jika suatu usaha akan menghasilkan produk atau jasa,
dalam kontek ini pelaku terbiasa dengan kegiatan kerja secara menyeluruh, sehingga sekecil
apapun pekerjaan yang berhubungan dengan proses penciptaan produk atau jasa sudah dikuasi
dengan baik. Istilah populernya proses transfer teknologi kepada pelaku sudah berjalan dengan
sempurna sehingga akan dapat menganalisis apakah masih ada peluang dan apakah mudah dan
mungkin baginya untuk memulai usaha sendiri seperti yang sedang dilakukan sekarang.
Ide/gagasan yang muncul akan terealisasi jika didukung oleh rasa keyakinan pelaku atas dasar
pengalaman yang sudah dimiliki saat ini. Contohcontohnya banyak, misalnya bagaimana awal
ceritanya berdirinya pabrik Roti Suseno di Telukbetung. Pengalaman pemiliknya bekerja di
Pabrik
Roti Mikasa kepunyaan pengusaha keturunan Arab di Pasar Kangkung Telukbetung yang
akhirnya mengalami kebangkrutan. Bidang usaha kecil umumnya sangat banyak munculnya
karena adanya pengalaman dari pemilik untuk menekuni usaha tersebut, seperti usaha salon
kecantikan, usaha bengkel, usaha pertokoan dan perdagangan, dan lain sebagainya. Untuk
membuat keputusan menjadi lebih baik ada baiknya digunakan kriteria penilaian yang
berdasarkan model rata- rata tertimbnag ( weighted average method), dalam melakukan
pemilihan ide/gagasan usaha yang layak sebaiknya didasarkan teknik ini, sehingga keputusan
dapat dibuat lebih optimal. Dibandingkan dengan cara-cara konvensional yang hanya
mendasarkan pada pandangan subyektif belaka.
2. Mepertimbangkan Alternatif Usaha
Ide/gagasan yang telah ditemukan dan menurut pertimbangan layak untuk diwujudkan
maka tahap berikutnya adalah melakukan studi kemungkinan pemilihan bentuk usaha yang
tepat untuk ide/gagasan tersebut. Pilihan itu antara lain usaha menghasilkan barang (usaha
industri), usaha peningkatan dari usaha yang memang sudah ada sebelum atau usaha
perdagangan. Pertimbangannya haruslah dilakukan secara obyektif setelah dilakukan
pengumpulan data. Artinya keputusan yang dibuat memang sudah diperhitungkan dengan
dukungan data yang cukup dan benar dengan cara membandingkan dari masing-masing
alternatif ditinjau dari segi modal, tenaga karja, pengalaman, kemudahan,t eknologi, bahan
baku, kemungkinan produk/jasa, dan teknik pembuatan produk/jasa, mudah untuk dipasarkan,
dan tidak bertentangan dengan peraturan dan kebijakan pemernitah.Pemilihan bentuk usaha
sangat tergantung pada apa yang menjadi gagasan dan tujuan si investor itu sendiri, jika
seandainya tujuan awal adalah mendirikan suatu usaha baru yang berhubungan langsung
dengan kegiatan produksi karena tersedia cukup sumberdaya maka jelas pilihannya adalah
usaha industri tetapi jika pertimbangan gagasan usahanya adalah bertujuan untuk melakukan
usaha perdagangan setelah mempertimbangkan berbagai segi baik dari segi kemudahan,
modal, kecepatan perputaran aliaran kas, mungkinan juga dari risiko usaha dan lain sebagainya
menunjukan indikator kecendrungan untuk memilih bentuk usaha jasa perdagangan. Jika
sebelumnya investor tersebut sudah memiliki usaha maka tujuannya adalah meningkatkan
kapasitas usaha atau menambah kapasitas usahanya karena kapasitas yang ada sudah tidak
dapat lagi memenuhi permintaan konsumen, pilihan yang tepat tentunya adalah investasi
dalam rangka peningkatan kapasitas usahanya. Prinsip melakukan pemilihan ini tetap saja
berorientasi pada pasar, besarnya kendala yang dihadapi, tersedianya data yang lengkap, dan
pada kecukupan sumberdaya yang dimiliki
3. Tahap Analisis Data
Pelaku studi pada tahap ini melakukanan alisis dari keputusan yang dibuat pada tahap ke
II, dengan cara lebih detail dan cermat. Analisis itu dimulai dari :
a. Analisis pasar dalam usaha untuk menentukan besarnya penerimaan dan biaya
yang dibutuhkan untuk memasarkan produk atau-jasa yang sudah direncanakan sebelumnya.
b. Analisis teknis dan manjemen ditujukan untuk menetukan mesin dan peralatan,
bahan baku, SDM, prosedur produksi, dan sebagainya yang kesemuanya harus tertuang lengkap
ke dalam kebutuhan dana yang diperlukan untuk dapat memproduksi barang atau jasa sesuai
dengan rencana.
c. Analisis lingkungan.Tujuan yang ingin di capai dari analisis lingkungan adalah
untuk memastikan dampak apa yang terajadi jika produksi atau jasa yang sudah direncanakan
itu terlaksana, baik mengenai dampak positif maupun negatif terhadap lingkungan usaha yang
direncanakan ini jika dampak itu sudah jelas maka analis harus memperhitungkan apakah ada
tambahan penerimaan atau sebaliknya justru tambahan biaya yang diperlukan untuk
menanggulangi kemungkinan adanya polusi atau limbah dari usaha yang sudah direncanakan.
d. Analisis Finansial.Analis ini merupakan analisis terakhir yang harus dilakukan
dalam studi kelayakan bisnis dan sekaligus sebagai fokus dari seluruh kegiatan mulai dari tahap
I sampai dengan tahap III, karena itu jika data atau informasi yang diberikan sebagai hasil
analisis pada tahap ini kurang dapat dipercaya atau kurang lengkap maka hasil yang akan
dicapai pada tahap ini juga akan menjadi tidak optimal. Dengan kata lain baik buruknya hasil
analisis finasial sangat tergatung tahap-tahap sebelumnya

D. Ide peluang usaha Individu dari studi kelayakan bisnis


Menentukan Ide Peluang Usaha Individu
Ditengah persaingan kerja saat ini, mungkin membuka usaha sendiri merupakan salah
satu solusi dan juga menjadi hal yang menggiurkan. Dimana Anda yang menentukan segala
tentang usaha yang akan Anda bangun. Bagi sebagian orang yang tidak memiliki keahlian
khusus yang spesifik, memilih peluang usaha adalah sesuatu yang tidak mudah. Proses yang
memilih peluang usaha yang akan digeluti menjadi cukup panjang karena harus meyakinkan diri
sendiri dan orang-orang sekitar. Proses yang panjang ini akhirnya membuat beberapa ide yang
mengikuti tren akhirnya harus pupus karena tren telah berlalu saat Anda memutuskan untuk
memilih peluang usaha tersebut. Berikut 4 tips untuk memilih peluang usaha Anda: 1) Pilih hal
yang paling Anda suka
Bekerja sesuai passion tentunya akan dapat menjaga gairah Anda saat bekerja, tidak
mudah bosan dan selalu keluar dengan ide-ide baru. Karena dengan kita menyukai pekerjaan
kita, kita akna lebih banyak melakukan inovasi dan tidak mudah menyerah. Untuk itu coba yuk
mulai bikin daftar ide peluang usaha dengan beberapa ide berdasarkan hal yang paling kita
sukai.

2) Pilih dari hal yang paling Anda kuasai


Namanya usaha sangat bergantung dari bagaimana kita mengelolanya, serta
inovasiinovasi serta modifikasi yang kita lakukan agar produk atau jasa yang kita tawarkan dapat
terus bersaing dan menjadi pilihan para pelanggan. Untuk itu buat pilihan-pilihan peluang usaha
berdasarkan hal-hal yang paling Anda kuasai. Dengan Anda menguasai suatu hal dalam usaha
Anda, maka Anda sudah selangkah lebih maju. Anda tinggal mengembangkan ilmu dan
pengetahuan yang telah Anda miliki, ini akan jauh lebih mudah daripada belajar dari nol.

3) Pertimbangkan untuk menjalankan bisnis yang sedang booming


Selain memilih usaha yang Anda suka dan kuasai, Anda juga bisa memilih peluang usaha
yang sedang booming saat ini. Namun tentunya Anda harus melakukan survey pasar agar bisa
lebih unggul dari orang-orang yang memiliki bisnis serupa. Jika strategi pemasaran Anda tepat,
maka Anda tidak perlu khawatir dengan para pesaing lainnya. Anda justru bisa memanfaatkan
pasar yang telah ada dengan menawarkan sesuatu yang lebih dari orang lain.

4) Tambahkan nilai jual yang positif


Banyaknya persaingan bisnis mengharuskan Anda memberikan nilai jual yang lebih pada
bisnis Anda. Nilai lebih ini bisa dimulai dari nama serta kemasan yang unik, harga yang bersaing
dan pelayanan yang maksimal. Setiap usaha yang Anda jalani harus menyesuaikan dengan
keinginan pasar, dan menjawab kebutuhan masyarakat. Sehingga harga menjadi relatif saat
produk atau jasa Anda mampu menjawab semua kebutuhan pasar.

2.3 Tugas Kelompok Ke 3


Latar Belakang Teh Pocci
Teh poci merupakan minuman masa kini dimana saya mencoba membuat minuman yang
segar. Sasaran pembeli saya adalah mahasiswa/i dan juga untuk masyrakat umum. Kami
menyurvei teh pocci yang lokasinya berada Jl.Kaliurang No.1, Krajan barat, Sumbersari,
Kec.sumbersari,Kabupaten Jember, Jawa Timur.
Teh Poci sudah berdiri 1953 di bawah PT Gunung Slamat. Ada 4 keunggulan yang dimiliki
Teh Poci selain nama besarnya yaitu pertama, Biaya investasi awal yang relative ringan.Kedua,
Modal kecil untung besar. Ketiga, Pengembalian modal kerja dari keuntungan penjualan yang
relatif sangat cepat Keempat, tidak adanya pembagian keuntungan dari mitra kepada PT. Poci
Kreasi Mandiri selaku pemegang hak paten. Teh Poci berkembang tidak mengandalkan promosi
dan iklan besar- besaran di berbagai media. Teh Poci justru mengandalkan kekuatan word of
mouth

• Kelayakan Teh Pocci


Berdasarkan hasil survei yang dilakukan di Teh Pocci melalui observasi dan wawancara kepada
pemilik usaha, peneliti mencoba memetakan kekuatan, kelemahan, ancaman serta peluang
yang dihadapi dalam usaha tersebut.
a) Faktor Kekuatan (Strength)
• Menyediakan produk berupa minuman ringan sebagai minuman yang higienis, sehat
dan nikmat.
• Harga terjangkau sesuai dengan target pasar saya yaitu kalangan pelajar juga
masyarakat pada umumnya dari semua kalangan.
• Bahan baku mudah didapat.
b) Faktor Kelemahan (Weakness)
Pemasaran untuk saat ini belum terlalu meluas dan masih dalam lingkup
kecil.
Promosi hanya dari mulut ke mulut.

c) Faktor Peluang (Oppurtunity)


Biaya produksi yang cukup murah.
Lokasi yang sangat strategis (letak Indomaret di depan kampus E dan di dekat
perumahaan warga).

d) Ancaman (Treath)
Pesaing berskala besar.
Harga bahan yang semakin mahal.
Perubahan selera masyarakat yang membuat saya harus selalu memunculkan
inovasi baru dalam pembuatan minuman terutama teh.
2.2 Aspek pasar dan pemasaran Teh Pocci
Dalam pemasarannya Teh Pocci menggunakan strategi marketing mix dalam memasarkan
produk yang mereka tawarkan di pasar

1) Price (Harga)
Harga Teh Poci Krisna sangat terjangkau dimulai dari 3.500 sampai
8.000 rupiah saja dapat menikmati kesegarannya. Varian hangat atau dingin sama untuk
harganya, yang berbeda harganya yaitu cupbesar atau kecil dan varian rasanya yang
berbedabeda. Penetapan harga pada Teh Poci Krisna sudah memiliki kesepakatan antar pihak
Teh Poci lain yang ada di Tulungagung, agar harga sama rata antar wilayah dan terjalin
kerukunan dan kekompakan antar outlet Teh Poci lain.
2)Place (Tempat)
Sebelum melakukan penambahan outlet, pihak Poci Kreasi Mandiri mensurvei lokasi tersebut
terlebih dahulu. Seberapa strategisnya lokasi tersebut untuk berjualan. Lokasi outlet tersebut
masih sistem sewa yang apabila masa sewa habis harus menambah atau harus menutup, sesuai
dengan aturan pemilik tanah tersebut. Teh Poci Krisna saat ini sudah memiliki 150 outlet yang
tersebar di Tulungagung, Trenggalek, Blitar dan Kediri karena persebarannya yang
padat, Teh Poci Krisna sangat mudah dijumpai dan letak outletnya yang sangat strategis dari
jangkauan konsumen. Teh Poci Krisna mempunyai dua rumah produksi yang digunakan
untuk penyeduhan teh dan pengemasan bahan-bahan.

3)Product (Produk)
Pihak Poci Kreasi Mandiri memberikan 4 macam varian rasa yang favorite yaitu jeruk, apel,
blackcurrant dan jambu. Bapak Krisna melakukan inovasi dengan mengembangkan varian rasa
yang sama bagus kualitasnya antara lain original, milk tea, coklat tea, lemon tea, leci tea,
moccacino tea, anggur, strawberry, mangga, madu, milo dan oreo. Varian rasa tersebut
yang paling laris terjual adalah original, milk tea, lemon tea dan oreo. Memiliki cita rasa yang
unik dan menyegarkan, cocok di lidah semua kalangan. Pada outlet Teh Poci Krisna juga
terdapat jajanan ringan, jajanan terlaris yaitu maktas dan ichi yang meiliki cita rasa pedas
dan cocok untuk teman minum teh.
4)Promotion (Promosi)
Setiap hari Senin seluruh tenaga kerja begitupun juga Bapak Krisna melakukan promosi
tentang Teh Poci Krisna di semua media sosial yang dimiliki, maupun mengenalkan
atau mempromosikan lewat mulut ke mulut. Saat ini Teh Poci Krisna sudah terdapat di via
GrabFood memudahkan konsumen yang ingin membelinya lewat online. Sering sekali Teh Poci
Krisna menjadi sponsor pada event- eventbesar yang ada di jember

5)People (Orang)
Bapak Krisna sangat bagus dalam menciptakan dan meningkatkan potensi yang dimiliki tenaga
kerjanya. Wajib melakukan traininguntuk calon tenaga penjualnya guna menciptakan tenaga
penjual yang baik dan bertanggung jawab. Melakukan pertemuan disetiap tahunnya dengan
tenaga kerjanya guna sharing lika-liku yang dihadapi di Teh Poci Krisna selama ini, hal ini juga
meningkatkan keharmonisan antar tenaga kerja dan pemilik usaha. Tidak hanya itu, Bapak
Krisna juga memberikan reward atau bonus untuk tenaga penjualnya yang penjualannya
melebihi target. Hal tersebut menambah giat dan semangat tenaga kerjanya dalam kinerjanya.

6)Procces (Proses)
Semua proses dari penyeduhan teh, pengemasan bahan-bahan, proses
pengantaran dan proses penjualan selalu dipantau dengan baikoleh Bapak Krisna. Tenaga
kerjanya memiliki kinerja yang cocok untuk bagiannya dan harus bertanggungjawab dalam
tugasnya. Misalnya pada proses penyeduhan teh dan pengemasan bahan-bahan, tenaga kerja
harus siap-siap untuk jam operasional yang mendadak pagibuta atau tengah malam. Karena
jam operasionalnya tidak menentu, tergantung stok bahan yang dimiliki. Proses
pengantaran yang harus siap sewaktu-waktu mengantar didalam maupun luar kota sesuai
permintaan tenaga penjual outlet Teh Poci. Proses penjualan yang harus mengikuti jam
operasionalnya dengan tepat
Physical Evidence (Bukti Fisik)
Teh Poci Krisna sangat mudah untuk dijumpai karena lokasi yang strategis dijangkau oleh
konsumen. Karena outletnya yang tersebar luas denganrata di wilayah desa maupun kota,
apabila dari kejauhan pasti konsumen sudah mengetahui bahwa itu outlet Teh Poci Krisna
dengan ciri khas rombong kotak megah berwarna kuning, yang atasnya bertuliskan besar Krisna
dan terdapat papan segitiga yang terletak di depan outletnya.

Permintaan pasar Teh Poci


•Permintaan pasar masa lalu
Permintaan pasar lalu salon Teh Poci tersebut mengalami Peningkatan. Karena masa lalu belom
banyak yang meniru bisnis ini sehingga konsumen banyak yang tertarik danopsi pilihan sangat
sedikit.
•Permintaan pasar sekarang
Permintaaan pasar sekarang dilihat dari kuartal ke 3 meningkat, Karena Biaya produksi semakin
banyak sehingga semakin murah harga pokok penjualannya. Sehingga menyebabkan
keuntungan semakin besar.dan promosi semakin bagus lewat internet.
•Kemukinan masa yang akan datang
Perkembangan permintaan pasar di masa datang secara akan mengalami

peningkatan, Karena efisiensi dan sangat cepat dalam melayani pelanggan


.dikarenakan promosi lewat sosmed dan bisa order lewat aplikasi seperti gofood,shope food dll.
Strategi menentukan peluang pasar Teh Poci
perlu menetapkan segmentasi pasar (Segmentation), pasar sasarannya (Targetting) dan
menentukan posisi pasar (positioning). Berikut ini adalah segmentasi, pasar sasaran dan posisi
pasar Teh Poci
1.Segmentasi
Segmentasi dapat dikatakan peka terhadap pasar, Harus bisa menyesuaikan diri terhadap
situasi apapun dan pada hal teh poci ini meskipun ada faktor demografis,geografis dan
psikografis teh poci sudah sangat bisa mengendalikan itu semua pada saat ini karna the sudah
sangat umum pada masyarakat indonesia.
2.Targetting
Targeting berarti sasaran yang dituju. Hal ini merujuk pada target market. Target market dapat
dikatakan segmen pasar yang menjadi tujuan pemasaran. Yang dituju pada Teh Poci yaitu
kalangan semua umur karena bisa request gula sesuai kebutuhan

3.Positioning
Positioning adalah image atau citra yang terbentuk di benak konsumen dari sebuah nama
perusahaan. Positioning dari Teh Poci sendiri di kalangan masyarakat sudah sangat bagus.
Memposisikan brand yang mempunyai citra yang sangat bagus dan mudah dikenal orang
Faktor permintaan di masa mendatang Teh Poci
Faktor selera masyarakat sangat mempengaruhi dalam peningkatan permintaan teh poci pada
saat kondisi saat ini masyarakat pada umumnya sudah tertarik dan sangat suka pada the apalagi
banyak innovasi dan berbagai rasa yang telah disediakan membuat masyarakat yang tidak
betapa suka dengan teh lebih tertarik dan peminatnya lebih meluas dimasa yang akan datang.

Strategi mencapai rencana penjualan Teh Poci


Berikut beberapa strategi rencana di Teh Poci
1. Pilih Lokasi yang Strategis
Pertama, pastikan tempat Anda menjual adalah tempat yang ramai dan mudah ditemukan.
Tujuannya adalah untuk meningkatkan peluang penjualan itu sendiri. Tempat-tempat seperti
pusat perbelan, area pertokoan, pasar, atau di depan supermarket maupun minimarket bisa
menjadi pilihan. Periksa juga biaya sewa tempat, sesuaikan dengan anggaran usaha Anda.
Pastikan juga Anda mendapat akses air dan listrik ya.

2. Berikan Pelayanan yang Ramah


Tips yang kedua, pastikan Anda memberikan pelayanan yang baik. Sapa dengan senyuman dan
penuh impian. Ini dapat memberi kesan yang baik bagi para pembeli. Bukan mungkin karena
pelayanan yang ramah, pembeli akan kembali lagi di lain waktu untuk membeli beberapa gelas
Teh Poci.

2. Tetap Mengikuti SOP


Terakhir, pastikan Anda dan pegawai yang menjaga booth memahami SOP dengan baik.
Dokumen SOP ini akan Anda dapatkan saat membeli franchise minuman. Tata-cara menjual ini
akan membantu usaha Anda jadi lebih baik, sehingga ikuti dengan teliti agar kualitas minuman
yang dijual juga terjaga.

Penetapan harga jual Teh Poci Modal Awal

N ITEM HARGA
O
1 Kursi + Lampu Rp 1.000.000

2 Kontainer Rp 6.000.000

3 Mesin Press Rp 2.200.000

4 Arizona 20lt Rp 150.000

5 Porta 20lt Rp 150.000

6 Saringan Rp 5.000

7 Sodet Kayu Rp 5.000

8 Centong Es Rp 5.000

9 Teko Listrik Rp 35.000


10 Cooler Box Rp 450.000

TOTAL RP 10.000.000

Modal bahan Baku

Bahan Baku Awal

No Item Harga/pcs Satuan/pack Value

1 Cup Besar 16 ozz Rp 550 1.000 Rp 550.000

3 Tutup Manual Rp 220 200 Rp 44.000

4 Plastic Sealer Rp 180.000 1 Rp 180.000

5 The Cap Poci Jasmine Rp 22.000 8 Rp 176.000

6 Teh Cap Poci Vanilla Rp 34.000 2 Rp 68.000

7 The Celup Poci Rp 16.500 1 Rp 16.500

8 Y Banner Rp 110.000 1 Rp 110.000

9 Sedotan Rp 45.000 1 Rp 45.000

10 Impraboard Rp 200.000 1 Rp 200.000

11 Ts Apple Rp 1.000 60 Rp 60.000

12 Ts Guava Rp 1.000 60 Rp 60.000

13 Ts Mango Rp 1.000 60 Rp 60.000

14 Ts Orange Rp 1.000 60 Rp 60.000

15 Ts Blackcurrant Rp 1.000 60 Rp 60.000

Total Rp 1.689.500
Biaya Tetap sebulan

1 Gaji karyawan Rp 800.000


2 Sewa Tempat Rp 400.000
3 Penyusutan alat Rp 100.000
Total Rp 1.300.000

Biaya Variabel Perunit

1 Biaya Bahan Baku


Cup Rp 550
Sedotan Rp 100
Varian Rasa Rp 1.000
Air Rp 100
Tutup cup Rp 450
Total Rp 2.200

Harga jual per unit Rp 5.000


BEP Unit = Biaya Tetap : ( harga unit – Biaya Variabel )
= 1.300.000 : ( 5.000 – 2.200 )
= 464 unit

BEP Rupiah
= 1.300.000 : ( 2.800 : 5.000 )
= 1.300.000 : 0,56
= 2.321.428 rupiah
Teh poci akan melakukan investasi melalui pembelian kontainer seharga
Rp 6.000.000 kontainer tersebut mempunyai umur ekonomis 4 tahun dan nilai residu Rp
1.00.000

2.4 Tugas Kelompok Ke 4


Penentuan rencana lokasi usaha

Lokasi diartikan letak kedudukan fisik sebuah usaha di dalam daerah tertentu
(Levy &Weitz, 2007). Lokasi adalah tempat untuk setiap bisnis dan merupakan suatu
keputusan penting, karena keputusan yang salah dapat mengakibatkan kegagalan
sebelum bisnis dimulai (Rbayulia, 2013). Memilih lokasi usaha harus benar-benar
dipertimbangkan dengan hati-hati karena kemudahan untuk menjangkau tempat
usaha sangat mempengaruhi kedatangan konsumen. Teori Lokasi Losch dan Weber,
dari Losch yang melihat persoalan dari sisi permintaan (pasar), dan Weber yang
melihat persoalan dari sisi penawaran (produksi). Losch mengatakan bahwa lokasi
penjual sangat berpengaruh terhadap jumlah konsumen yang dapat digarapnya.
Makin jauh dari tempat penjual, konsumen makin enggan membeli karena biaya
transportasi untuk mendatangi tempat penjual semakin mahal. Losch cenderung
menyarankan agar lokasi produksi berada di pasar atau di dekat pasar. Lokasi usaha
adalah pemacu biaya yang begitu signifikan, lokasi usaha memiliki kekuatan untuk
membuat atau menghancurkan strategi bisnis sebuah usaha. Disaat pemilik usaha
memutuskan lokasi usahanya dan beroperasi di satu lokasi tertentu, banyak biaya
akan menjadi tetap dan sulit untuk dikurangi. Pemilihan lokasi usaha
mempertimbangkan antara strategi pemasaran jasa dan preferensi pemilik.

Pemilihan Lokasi Usaha Jasa Beberapa penelitian sebelumnya mencoba


meneliti pemilihan lokasi pada usaha jasa. Penelitian-penelitian tersebut mencoba
meneliti faktor yang mempengaruhi pemilihan lokasi usaha jasa. Didalam bukunya
Haming & Nurnajamuddin (2007:148) bahwa pemilihan lokasi berada ditangan top
management sebuah perusahaan, baik pada usaha pabrik maupun usaha jasa.
Dalam pemilihan lokasi itu, manajemen puncak perlu memperhitungkan
pertimbangan berikut:
a) Lokasi itu berkaitan dengan investasi jangka panjang yang sangat besar

jumlahnya yang berhadapan dengan kondisi-kondisi yang penuh ketidakpastian.


b) Lokasi itu menentukan suatu kerangka pembatas atau kendala operasi yang
permanen(mencakup undang-undang, tenaga kerja, masyarakat, dan lain- lain)
dan kendala itu mahal dan sulit untuk diubah.
c) Lokasi mempunyai akibat yang signifikan dengan posisi yang kompetitif
perusahaan, yaitu akan meminimumkan biaya produksi dan juga biaya
pemasaran keluaran yang dihasilkan.
Menurut Chase dkk (2004) keputusan pemilihan lokasi usaha manufaktur dan usaha
jasa dipengaruhi oleh berbagai macam kriteria pemilihan yang mendasarkan pada
kepentingan kompetitif. Diantara kriteria pemilihan tersebut adalah jarak ke
pelanggan, iklim bisnis, total biaya yang harus dikeluarkan, infrastruktur, kualitas
tenaga kerja, suplier, lingkungan masyarakat, dan pengaruh pajak.
Penempatan lokasi usaha di tempat yang strategis juga mempengaruhi
perkembangan dan eksistensi usaha kedepannya. Lokasi yang strategis dan sesuai
untuk jual beli sangat penting dan utama bagi para pengusaha mikro. Jika salah
dalam memilih lokasi dan penempatan, maka usaha akan menjadi sulit untuk
berkembang dan kesulitan dalam mendapatkan pembeli/konsumen.. Hal ini sesuai
dengan ungkapan Hidayat (2012), ketepatan pemilihan lokasi merupakan salah satu
faktor yang perlu dipertimbangkan oleh seorang pengusaha.Pemilihan lokasi yang
tepat sering kali menentukan tingkat penjualan suatu bisnis. Lokasi yang tepat
merupakan modal bagi pengusaha untuk beraktivitas, sehingga mampu
memperoleh dan meningkatkan keuntungan dan menjaga kelangsungan bisnis”.
Dengan semakin tajamnya persaingan serta banyaknya perusahaan yang saat ini
bermunculan, maka pemilihan lokasi perusahaan ini sudah tidak mungkin dilakukan
dengan cara coba-coba. Karena dengan cara itu perusahaan akan kalah dalam
bersaing; disamping waktu harus berpacu, juga efisiensi di bidang biaya perlu
mendapat perhatian. Oleh karena itu pemilihan letak perusahaan ini harus
dilakukan dan diputuskan melalui beberapa pertimbangan

yang disertai fakta yang kongkrit dan lengkap.


Penentuan lokasi harus dilakukan dengan pertimbangan yang matang. Kesalahan
dalam menentukan lokasi akan berakibat fatal bagi suatu usaha. Kerugian yang
diderita perusahaan sangatlah besar. Oleh karena itu, prioritas untuk menentukan
lokasi sebelum ditetapkan perlu dianalisis secara baik.
Dalam menentukan lokasi usaha, tentu harus mempertimbangkan beberapa faktor
tertentu, seperti: 1. Peluang usaha
Faktor ini sangat penting untuk diperhatikan dan dianalisis apakah daerah tempat
akan dijadikannya lokasi usaha tersebut memiliki peluang yang baik untuk
perusahaan dimasa depan atau tidak.
2. Tenaga kerja
Faktor tenaga kerja juga dibutuhkan karena suatu usaha tentu membutuhkan
tenaga kerja. Faktor tenaga kerja ini dilihat dari mudah atau tidaknya untuk mencari
tenaga kerja didaerah tersebut, bagus atau tidaknya kualitas kinerja dari para
tenaga yang ada disana, berapa bayaran yang biasanya diberikan untuk para tenaga
kerja didaerah tersebut, dan sebagainya.
3. Transportasi
Kemudahan untuk akses transportasi dalam penentuan lokasi usaha juga penting
karena konsumen tentu akan memikirkan bagaimana cara mereka untuk sampai ke
tempat usaha kita nantinya, apakah mudah atau sulit. Karena jika akses transportasi
saja sudah susah, ketertarikan konsumen pun dapat berkurang.
4. Akses Parkir
Akses parkir untuk para konsumen juga sangat diperlukan karena apabila ada
konsumen yang membawa kendaraan pribadi dan ternyata tidak ada akses untuk
parkir kendaraan tersebut, tentu konsumen akan merasa kecewa dan konsumen
bisa kurang puas terhadap pelayanan perusahaan tersebut.
5. Kepadatan penduduk
Tingkat kepadatan penduduk didaerah tersebut sangat diperlukan, karena semakin
banyak penduduk yang ada didaerah tersebut, kemungkinan besar bisa

menambah jumlah konsumen nantinya. 6.Kekuatan daya beli masyarakat


Kemampuan masyarakat dalam membeli suatu barang juga perlu diperhatikan,
karena apabila kemampuan masyarakat tidak sesuai dengan target harga jual
perusahaan, bisa jadi barang tersebut tidak akan terjual karena kurangnya
kemampuan masyarakat untuk membeli barang tersebut.
7.Ketersediaan bahan baku
Ketersediaan bahan baku disekitar lingkungan tersebut juga penting karena tanpa
adanya bahan baku, perusahaan tentu akan sulit memproduksi barang lagi nantinya
sehingga aktivitas produksi perusahaan bisa terhenti.
Secara umum pertimbangan untuk menentukan lokasi adalah sebagai berikut:
1.Jenis usaha yang dijalankan 2.Dekat konsumen atau pasar 3.Dekat dengan bahan
baku 4.Ketersediaan tenaga kerja
5.Sarana dan prasarana (transportasi, listrik dan air) 6.Dekat dengan pusat
pemerintahan
7.Dekat lembaga keuangan 8.Berada di kawasan actorr
9.Kemudahan untuk melakukan ekspansi atau perluasan 10.Kondisi adat istiadat,
budaya dan sikap masyarakat setempat 11.Hukum yang berlaku di wilayah
setempat Teknik operasional usaha
Aspek teknis atau operasi juga dikenal sebagai aspek produksi. Penilaian kelayakan
terhadap aspek ini sangat penting dilakukan sebelum perusahaan dijalankan. Hal-
hal yang perlu diperhartikan dalam aspek ini adalah masalah penentuan lokasi, tata
letak (lay-out), penyusunan peralatan pabrik, dan proses produksinya termasuk
pemilihan teknologi. Jadi, analisis dari aspek operasi adalah untuk menilai kesiapan
perusahaan dalam menjalankan usahanya dengan menilai ketepatan lokasi, luas
produksi, dan lay

out serta kesiagaan mesin-mesin yang akan digunakan


Tujuan studi aspek teknis dan operasional ini adalah langkah tahap berikutnya
setelah melakukan analisis terhadap aspek pasar dan pemasaran, dimana untuk
meyakini apakah secara teknis dan pilihan teknologi, rencana bisnis dapat
dilaksanakan secara layak atau tidak layak, baik pada saat pembangunan proyek
atau operasional secara rutin. Penilaian terhadap aspek ini penting dilaksanakan
sebelum bisnis dijalankan, karena akan sangat terkait dengan teknik/ operasional,
sehingga penting untuk melakukan analisis supaya dikemudian hari tidak ada
kegagalan.
Secara umum ada beberapa hal yang hendak dicapai dalam penilaian aspek
teknis/operasi, yaitu :
1. Agar perusahaan dapat menentukan lokasi yang tepat.
2. Agar perusahaan dapat menentukan layout yang sesuai dengan proses produksi
yang dipilih.
3. Agar perusahaan bisa menentukan teknologi yang tepat dalam menjalankan
produksinya.
4. Agar perusahaan bisa menentukan metode persediaan yang paling baik untuk
dijalankan.
5. Agar perusahaan dapat menentukan kualitas tenaga kerja yang dibutuhkan saat
ini danmasa yang akan dating
Jadi hal-hal yang dibahas dalam studi aspek teknis dan operasional, yaitu:
1. Penentuan strategi produksi, dan perencanaan produk
2. Proses pemilihan teknologi untuk produksi
3. Penentuan kapasitas produksi yang optimal
4. Letak pabrik dan layoutnya, dan tata letak usaha dan layoutnya.
5. Rencana operasianal dalam hal jumlah produksi.
6. Rencana pengendalian persediaan bahan baku dan barang jadi.
7. Pengawasan kualitas produk, baik dalam bentuk barang ataupun jasa Dengan
demikian analisis ini dilakukan untuk menilai kesiapan
perusahaan dalam rencananya menjalankan usahanya dengan menilai
ketepatan lokasi, luas produksi,dan tata letak (lay-out) serta kesiapan mesin-

mesin dan teknologi, metode persediaan serta system imnformasi manajemen yang
akan digunakan.
Penentuan Luas Produksi
Penentuan luas produksi yaitu banyaknya jumlah produksi yang sudah dihasilkan
dalamkurun waktu yang ditentukan dengan memperhatikan kapasitas, peralatan
dan biaya se-efisien mungkin. Luas produksi dapat dilihat dari segi ekonomis yaitu
jumlah produk yangdihasilkan dalam waktu dan juga biaya yang minim. Adapun dari
segi teknis nya yaitu jumlah produk yang dihasilkan dengan kemampuan mesin dan
peralatan teknis.Luas produksi ekonomis ditentukan oleh:
1. Permintaan yang akan datang.
2. Penyediaan bahan baku, bahan pembantu, dan tenaga kerja.
3. Terdapat teknologi, mesin dan peralatan.
Penentuan Tata Letak (Layout)
Penentuan tata letak (layout) yaitu proses pada penentuan bentuk dan
penempatanfasilitas yang akan menetapkan apakah eifsiensi produksi/operasi atau
tidak.rKeuntungan apbila layout diterapkan yaitu sebagai berikut:
1. Menyediakan ruang gerak yang lebih apabila beraktivitas.
2. Ruangan yang digunakan lebih efisien.
3. Menekan biaya produksi.
4. Mendapatkan kenyaman, kesehatan, dan keselamatan kerja yang lebih
Hal-hal yang harus diperhatikan para calon pengusaha dalam menentukan layout
yang baik, yaitu sebagi berikut:
1. Ruang tempat yang dibutuhkan.
2. Peralatan yang memadai untuk memproses material.
3. Lingkungan dan estetika.
4. Arus informasi.
5. Biaya pemindahan tempat kerja Pemilihan Teknologi
Pemilihan teknologi juga harus diperhatikan terlebih lagi peralatan yang
menggunakanteknologi dan elektronik. Pemilihan teknologi yang tepat harus
memilih teknologi yangsesuai dengan kemajuan teknologi pada era saat ini,

sehingga peralatan tersebut dapat bekerja secara maksimal dan lebih efisien untuk
mendapatkan hasil produksi yang lebih banyak dan tinggi.Berikut hal yang harus
diperhatikan dalam pemilihan teknologi:
1. Kesesuaian antara teknologi dan bahan baku.
2. Berhasilnya pemakaian teknologi di tempat lain.
3. Jumlah biaya investasi dan pemeliharaan.
4. Kemampuan sumber daya manusia.
5. Pertimbangan pemerintah pada tenaga kerja
2.5 Tugas Kelompok Ke 5

Koperasi

Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang-seorang atau badan hokum koperasi dengan
melandaskan kegiatannya berdasar prinsip koperasi,sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat atas asas
kekeluargaan.

Tujuan koperasi

Tujuan lainnya, antara lain:

1. Membantu memperbaiki taraf hidup maupun ekonomi para anggota nya serta masyarakat sekitar.

2. Membantu pemerintah mewujudkan kehidupan masyarakat yang adil dan makmur.

3. Meningkatkan tatanan perekonomian di Indonesia.

Fungsi koperasi

1. Membangun dan mengembangkan potensi dan kemampuan ekonomi anggota pada khususnya dan
masyarakat pada umumnya untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi dan sosialnya

2. Berperan serta secara aktif dalam upaya memper tinggi kualitas kehidupan manusia dan masyarakat

3. Memperkokoh perekonomian rakyat sebagai dasar kekuatan dan ketahanan perekonomian nasional
dengan koperasi sebagai soko gurunya

4. Berusaha untuk mewujudkan dan mengembangkan perekonomian nasional yang merupakan usaha
bersama berdasar atas asas kekeluargaan dan demokrasi ekonomi

Jenis koperasi

A. Dalam UU Nomor 25/1992, koperasi dapat berbentuk koperasi primer dan sekunder.

1. Koperasi primer adalah koperasi yang didirikan oleh dan beranggotakan orang-seorang

2. Koperasi sekunder adalah koperasi yang didirikan oleh dan beranggotakan koperasi.

B. Sementara itu,UU Nomor 17 Tahun 2012 tentang Perkoperasian yang dibatalkan Mahkamah
Konstitusi (MK) ada 4 jenis koperasi, yakni koperasi konsumen,koperasiprodusem,koperasijasa,dan
koperasi simpan pinjam.

1. Koperasi konsumen menyelenggarakan kegiatan usaha pelayanan dibidang penyediaan barang


kebutuhan anggota dannon-anggota.

2. Koperasi produsen menyelenggarakan kegiatan usaha pelayanan dibidang pengadaan sarana


produksi dan pemasaran produksi yang dihasilkan anggota kepada anggota dan non-anggota.

3. Koperasi jasa menyelenggarakan kegiatan usaha pelayanan jasanon- simpan pinjam yang
diperlukan oleh anggota dannon-anggota.
4. Koperasi simpan pinjam menjalankan usaha simpan pinjam sebagai satu- satunya usaha yang
melayani anggota.

BUMN

BUMN adalah badan usaha yang seluruh atau sebagian besar modalnyadimiliki oleh negara melalui
penyertaan secara langsung yang berasal dari kekayaan Negara yang dipisahkan.

BUMN adalah salah satu pelaku kegiatan ekonomi yang penting di dalam perekonomian nasional.
Perusahaan BUMN bersama pelaku ekonomi lainya itu swasta dan koperasi, merupakan pengejawan
tahan dari bentuk bangun demokrasi ekonomi yang akan terus dikembangkan secara bertahap dan
berkelanjutan.

Fungsi BUMN

Berikut adalah beberapa fungsi BUMN:

1. Sebagai badan usaha yang menyediakan produk, baik dalam bentuk barang maupun jasa untuk
masyarakat Indonesia.

2. Berfungsi sebagai media bagi pemerintah Indonesia dalam membuat kebijakan perekonomian yang
berpengaruh terhadap kesejahteraan masyarakat.

3. Sebagai alat untuk menciptakan lapangan pekerjaan.

4. Sebagai salah satu sumber pendapatan atau devisa Negara terbesar.

5. Tempat pengembangan berbagai usaha kecil, contohnya koperasi dan UMKM.

Jenis BUMN

Terdapat dua jenis BUMN yaitu

1. Badan Usaha Perseroan atau Persero

Persero adalah jenis BUMN yang terbentuk dari perseroan terbatas denganmodalnya terbagi ke dalam
saham yang seluruhnya atau minimal 51%milik Negara Republik Indonesia. Tujuan utama persero sudah
pasti adalahuntukmencari keuntungan sebesar-besarnya.

2. Badan Usaha UmumatauPerum

Perum adalah jenis BUMN yang mempunyai tugas pokok untuk


melayaniberbagaikepentinganumumyangtermasukkedalamhalproduksi,dist
ribusi,hinggakonsumsi.Tujuandariperumsendiriadalahuntukmenyelenggara kanusahademi kepentingan
umum.

Tujuan BUMN

Tujuan utama berdirinya badan usaha adalah untuk menyediakan barang danjasa bagi masyarakat
umum. Badan usaha ini hadir untuk mewujudkan peran pemerintah sebagai pelaku ekonomi untuk
memenuhi kebutuhan masyarakat
BUMS

Pengertian BUMS pada dasarnya adalah sebuah jenis badan usaha yang hamper seluruh besar modalnya
dimiliki oleh pihak swasta atau non pemerintahan. BUMS sendiri memiliki tujuan untuk memperoleh
keuntungan secara optimal sekaligus mampu melakukan pengembangan usaha dan juga modalnya.

Tujuan BUMS

BUMS hadir di Indonesia untuk berbagai tujuan yang umumnya sudah ditentukan oleh masing-masing
perusahaan.

Ini penjelasannya.

1. Walaupun berorientasi pada profit ,BUMS juga punya tujuan untuk membangun ekonomi
negara. Caranya adalah dengan menyetor pajak secara rutin pada negara, danini menjadi salah satu
sumber pajak yang cukup besar.

2. Angka pengangguran di Indonesia cukup mengkhawatirkan, untuk itu BUMS hadir menyediakan
lapangan kerja yang dibutuhkan masyarakat. Tentu saja Indonesia sangat terbantu dengan kehadiran
BUMS.

3. Untuk perusahaan swasta yang melakukan ekspor danimpor,bias ikut meningkatkan pemasukan
Negara melalui devisa.

4. BUMS adalah perusahaan yang senantiasa melakukan ekspansi untuk membuat usaha miliknya
jadi lebih besar

Fungsi dan Peranan BUMS

Peranan BUMS juga tidak bias diabaikan.Ini penjelasannya.

1. Bekerja sama dengan BUMN

BUMS juga bisa bekerja sama dengan BUMN untuk tujuan yang saling menguntungkan. Misalnya, pihak
BUMS menyediakan pelatihan untuk para pelaku UMKM dan hal itu dilakukan atas kerjasama dengan
BUMN.

2. Menyediakan produksi nasional

BUMS menyediakan kebutuhan masyarakat Indonesia, terutama di sector pangan. Contohnya adalah
beras, tepung, dan kebutuhan pokok lainnya bias disediakan oleh swasta.

Hal ini dilakukan karena kebutuhan masyarakat harus selalu tersedia

,sehingga swasta pun diperbolehkan untuk mengelola sumber kebutuhan pokok.

3. Membuka lapangan kerja


Lapangan kerja adalah hal yang selalu dibutuhkan masyarakat Indonesia. Dengan bekerja ,masyarakat
jadi bias memperoleh kebutuhannya.

Lapangan kerja ini tidak hanya disediakan oleh pemerintah, swasta juga punya peran besar untuk
menyediakan nya. Tidak hanya hadir di pusat, tapi juga hingga kepelosok.

4. Menambah kas negara

BUMS diwajibkan membayar pajak secara rutin, sesuai dengan pendapatan yang berhasil diraihnya.
Pajak itu akan menjadi pemasuka nnegara yang digunakan untuk pembangunan dan kepentingan
masyarakat. Jenis BUMS

BUMS merupakan usaha yang ada banyak jenisnya. Ini penjelasannya.

1. BUMS nasional

Perusahaan ini biasanya dimiliki oleh orang Indonesia dan modal pun berasal dari pihak dalam negeri.

Contoh dari perusahaan nasional adalah perusahaan perseorangan yangbiasanya diisi oleh pelaku usaha
kecil, bisa juga disebut badan usaha perseorangan.

Adalagi firma yang didirikan oleh lebih dari dua orang. Kemudian, adalagi persekutuan komanditer(CV)
yang pendirinya terdiri dari beberapa orang yang menjadi sekutu aktif dan pasif.

Untuk BUMS yang ukurannya lebih besar adalah Perseroan Terbatas(PT). Ciri khasnya adalah
perusahaan ini menyediakan apa itu saham yang bisa dimiliki oleh pihak di luar perusahaan. Dari sana
mereka meraih modal.

2. BUMS asing

Indonesia termasuk negara yang terbuka dengan masuknya perusahaan asing. Saat ini cukup banyak
perusahaan swasta asing yang hadir disini dari Amerika Serikat, Tiongkok,Jepang, Korea,dan lainnya.

3. BUMS campuran

BUMS adalah usaha yang cukup beragam, salah satu buktinya adalah hadirnya BUMS campuran.
Perusahaan ini terdiri dari kerja sama yang melibatkan pengusaha lokal dan asing.

BUMD

Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) adalah badan usaha yang seluruh atau sebagian besar modalnya
dimiliki oleh pemerintah daerah, yang terdiri atas perusahaan umum daerah dan perusahaan perseroan
daerah.

Tujuan dibentuknya BUMD adalah melaksanakan pembangunan daerah melalui pelayanan jasa kepada
masyarakat, penyelenggaraan kemanfaatan umum dan peningkatan penghasilan daerah.

Beberapa fungsi dan peran BUMD dalam meningkatkan pendapatan daerah antara lain: melaksanakan
kebijakan pemerintah daerah dalam bidang ekonomi dan pembangunan, pemupukan dana bagi
pembiayaan pembangunan, pendorong peran serta masyarakat dalam bidang usaha, dan memenuhi
barang dan jasa bagi kepentingan masyarakat.

PEMBAHASAN

Pengertian Struktur Organisasi\

Struktur organisasi adalah suatu sistem yang digunakan untuk mendefinisikan suatu hirarki dalam suatu
organisasi.Ini mengidentifikasi setiap pekerjaan, fungsinya dan kemana ia melapor kedalam organisasi.

Struktur ini dikembangkan untuk menetapkan bagaimana bisnis beroperasi dan membantu usaha dalam
mencapai tujuannya untuk memungkinkan pertumbuhan dimasa depan.Struktur diilustrasikan
menggunakan bagan organisasi.

Fungsi Struktur Organisasi

Berikut adalah beberapa fungsi struktur organisasi bagi bisnis:

1. Struktur Memungkinkan Komunikasi Lebih Baik

Karena arus informasi sangat penting untuk kesuksesan organisasi, struktur organisasi harus dirancang
dengan jalur komunikasi yang jelas.

Misalnya, departemen perencanaan dana nalisis keuangan mungkin melapor kepada Kepala Pejabat
Keuangan dan Wakil Presiden Senior Pemasaran, karena kedua anggota tim manajemen puncak ini
bergantung pada informasi dan laporan yang disediakan oleh perencanaan keuangan.

2. Hubungan Pelaporan yang Jelas

Hubungan pelaporan harus jelas sehingga semua anggota organisasi memahami apa tanggung jawab
mereka dan tahu kepada siapa mereka bertanggung jawab; Jika tidak, tanggung jawab untuk suatu tugas
mungkin akan gagal.

Hubungan yang jelas ini memudahkan manajer untuk mengawasi mereka yang berada di tingkat
organisasi yang lebih rendah.

3. Pertumbuhan dan Ekspansi

Perusahaan yang tumbuh pesat adalah perusahaan yang memanfaatkan sumber dayanya dengan
sebaikbaiknya ,termasuk bakat manajemen. Struktur organisasi yang baik memastikan bahwa
perusahaan memiliki Orang yang tepat diposisi yang tepat. Struktur tersebut mungkin menunjukkan titik
lemah atau kekurangan dalam tim manajemen perusahaan saat ini.

Seiring pertumbuhan perusahaan, struktur organisasi harus berkembang bersamanya. Banyak kali lebih
banyak lapisan manajemen dibuat, ketikasatu kepala departemenmemiliki terlalu banyak individuyang
melapor kepadanya pada satu waktu untuk memberikan perhatian dan arahan yang diperlukan setiap
karyawan agar karyawan tersebut berhasil.

4. Penyelesaian Tugas yang Efisien

Struktur organisasi yang dirancang dengan baik memfasilitasi penyelesaian proyek. Manajer proyek
dapat mengidentifikasi dengan lebih baik sumber daya manusia yang tersedia bagi mereka jika cakupan
tanggung jawab masing-masing departemen – dan kemampuan setiap anggo tatim–jelas.

5. Menyesuaikan Kebutuhan Perusahaan

Perusahaan di industri yang berbeda membutuhkan campuran bakat yang berbeda dan penekanan yang
relatif lebih besar pada fungsi manajemen tertentu.

Perusahaan pengembang aplikasi bisnis misalnya, sering kali memiliki staf pengembangan yang besar.
Penataan hubungan pelaporan dalam tim pengembangan sehingga kreativitas dan produktivitas
dimaksimalkan, dan tenggat waktu terpenuhi, sangat penting untuk jenis kesuksesan perusahaan

6. Mengetahui Apa yang Salah

Organisasi yang terstruktur dengan buruk menemukan bahwa tenggat waktu kritis tidak terpenuhi
karena tidak ada sumber daya manusia yang cukup di setiap departemen untuk menyelesaikan semua
bagian dari tugas yang diberikan, atau karena tidak jelas tanggung jawab utama siapa proyek tersebut.

Jenis Struktur Organisasi

1. Struktur Organisasi Fungsional (Functional Structure Organization) Struktur organisasi fungsional


merupakan jenis struktur organisasi ini yang paling umum digunakan oleh sebuah organisasi
atau perusahaan. Dalam Struktur organisasi fungsional, pembagian kerjanya kemudian dilakukan
berdasarkan pada fungsi masing-masing manajemen
2. Struktur Organisasi Divisional (DivisionalStructureOrganization Struktur organisasi divisional
adalah jenis struktur organisasi yang melakukan pengelompokan berdasarkan pada kesamaan
produk, jasa/servis/layanan,pasar, dan letak geografisnya.
3. Struktur organisasil ini. Dalam struktur organisasi lini, hubungan antara atasan dengan bawah an
terjadi secara langsung dan vertikal.Dimana sejak dari pimpinan tertinggi sampai dengan
karyawan dengan jabatan terendah dalam struktur organisasi ini dihubungkan dengan garis
komando atau garis wewenang
4. Struktur Organisasi Lini dan Staff Jenis struktur organisasi ini adalah penggabungan antara
beberapa kombinasi dari struktur organisasi lini dengan asas komando, akan tetapi tugas
pimpinan dibantu oleh beberapa staff. Setiap staff pada struktur organisasi lini dan staff memiliki
peran dalam memberikan saran, masukan,bantuan pikiran, ide-ide dan gagasan baru, serta
datadata informasi yang dibutuhkan oleh pimpinannya.
5. Struktur Organisasi Matriks(MatrixStructureOrganization) Struktur organisasi matriks adalah
sebuah struktur organisasi yang merupakan penggabungan antara struktur organisasi fungsional
dengan struktur organisasi divisional dengan tujuan untuk saling melengkapi dan menutupi
kekurangan-kekurangan yang terdapat pada kedua struktur organisasi tersebut.
6. Struktur Organisasi Komite atau ProyekJenis struktur organisasi terakhir yang lazim digunakan
oleh perusahaan adalah struktur organisasi komite. Dalam struktur organisasi ini,setiap tugas
kepemimpinan dan tugas-tugas khusus lainnya harus dilaksanakan dan dipertanggung jawabkan
secara kolektif oleh sekelompok pejabat yang berupa dewan atau komite

Contoh Jabatan Pada Struktur Organisasi

1. Direksi

Direksi merupakan orang yang bertanggung jawab dan memiliki wewenang dalam mengurus perseroan
terbatas. Jajaran direksi merupakan bagian yangpenting.Posisinya berada dipaling atas dari seluruh
jabatan.

2. Manajer

Jabatan manajer adalah jabatan yang bertanggung jawab untuk mengintegrasikan macam-macam
variable dan karakteristik dari pegawainya dalam mencapai tujuan perusahaan. Tugas dari manajer
adalah membuat pengarahan dan keputusan, kebijakan ,supervisi, dan mengembangkan potensi
karyawan agar dapat memajukan perusahaan.

3. Divisi atau Departemen

Bagian ini dipimpin oleh kepala divisi (atau disebut juga kepala departemen) yang memiliki tugas untuk
memimpin bidang tugas dari departemennya. Ada berbagai departemen atau divisi yang ada di sebuah
struktur organisasi perusahaan sesuai dengan karakteristik perusahaan. Diantaranya adalah departemen
pemasaran dan penjualan,departemen HRD&GA, departemen produksi, dan lain sebagainya.

4. Administrasi dan Gudang

Jabatan ini terdiri dari accounting,CMT,dankasir.Tugasnya adalah mengatur keuangan perusahaan dan
mencatat setiap pengeluaran dan pemasukan bahkan mengurushal-hal yang berhubungan dengan out
sourcing.

Saran Merancang Struktur Organisasi

1. Rancang Struktur Organisasi Sesuai Dengan Visi Dan Misi

Sebelum membuat susunan organisasi perusahaan yang baku,maka pastikan dulu bahwa visi, misi, dan
tujuan atau sasaran organisasi telah dibuat dengan jelas.

2. Rancang Struktur Organisasi Setelah Merumuskan Bisnis

Poin penting yang juga diperhatikan untuk membuat struktur organisasi perusahaan adalah mengetahui
sasaran bisnis yang ingin dicapai.Rumuskan apa saja bisnis yang ingin dijalani dan apa saja sasarannya.
3. Pertimbangkan Bakat Serta Talenta Pekerja

Langkah berikutnya yang wajib dilakukan adalah melakukan analisis dan pengamatan terhadap
kemungkinan tersimpannya keahlian-keahlian pada pekerja Anda. Bisa saja selama ini organisasi Anda
memiliki banyak talenta tersimpan, tapi tidak ditemukan, digunakan atau dioptimalkan untuk
pertumbuhan perusahaan.

4. Pertimbangkan Usia Pekerja

Dalam agen damem bentuk struktur organisasi perusahaan, factor usia menjadi salah satu yang patut
dipertimbangkan, sehingga Anda mampu menempatkan mereka pada posisi atau jabatan-jabatan yang
sudah di rancang.Usia merupakan indicator umum dari tingkat kedewasaan, kematangan,dan kecekatan
melakukan kerja

5. Posisi/Jabatan yang Tidak Sesuai dengan Kompetensi Karyawan background pendidikan,


dan kemampuan yang dibutuhkan tidak selalu ada pada pekerja. Atau juga posisi yang
ditempati pekerja tidak selalu sesuai dengan bakat dan talentanya. Membentuk susunan
organisasi yang tepat dengan mempertimbangkan bakat dan kemampuan yang dimiliki
pekerja adalah sesuatu yang ideal.

6. Berlakukan Self–Assessment

Pada Pekerja Ketika operasional perusahaan sudah berjalan sekian waktu,mungkin anda perlu
melakukan evaluasi ulang terkait penempatan posisi setiap pekerja. Kegiatan selfas sessment (menilai
diri sendiri) mungkinperlu dilakukan untuk memastikan bahwa jabatan mereka saat ini masih relevan
dengan bakat dan talenta mereka.

7. Buat Struktur Organisasi Perusahaan yang Ramping

Ramping namun efisien, itulah bentuk struktur organisasi terbaik yang diimpikan oleh setiap pemilik
perusahaan. Struktur organisasi perusahaan sebaiknya memang harus memperhatikan prinsip
kerampingan untuk Menghindari birokrasi rumit yang memperlambat operasional

Contoh-ContohStrukturOrganisasi

1. Struktur organisasi mahasiswa

2. Struktur organisasi karang taruna

3. Struktur organisasi perusahaan

4. Struktur organisasi pemerintah


Rekomendasi Buku dan Artikel terkait

Kategori Ilmu Ekonomi Buku Ekonomi

Buku Kewirausahaan

Buku Manajemen Pemasaran Buku Manajemen Sumber Daya

Manusia Buku Manajemen Keuangan Materi Terkait

Pengertian Manajemen Manajemen SDM

Manajemen Bisnis Manajamen Pemasaran Manajemen Risiko Manajemen Operasional Teori

Manajemen Teori Organisasi Komunikasi Organisasi Struktur Organisasi

URAIAN JABATAN

Pengertian

Job description atau job desk adalah catatan tentang tugas-tugas, tanggung jawab, dan kualifikasi untuk
suatu jabatan atau pekerjaan atas informasi dari proses analisis jabatan. Jobdesc juga menjelaskan
tentang kemampuan, kriteria, dan spesifikasi yang diperlukan padaposisi jabatan. Selain itu,tercantum
juga penanggung jawab atau bawahan pada posisi jabatan tersebut.

Kegunaan/manfaat

1. Sebagai Panduan Kerja.

Uraian Jabatan akan menjadi pegangan bagi karyawan/pegawai yang menduduki jabatan atau
melaksanakan pekerjaan yang dapat dijadikannya acuan dan rujukan setiap saat.Panduan tersebut
umumnya bermanfaat untuk pegawai baru yang baru diangkat kesebuah posisi/jabatan tertentu

2. Sebagai Dasar Untuk Program Evaluasi Jabatan.

Bila perusahaan akan menentukan “nilai” atau bobot dari tiap pekerjaan melalui proses Evaluasi Jabatan
maka sumber informasi lengkap tentang sebuah pekerjaan /jabatan yang akan di evaluasi adalah Uraian
Jabatan untuk pekerjaan /jabatan tersebut.Uraian Jabatan yang dibuat dengan akurat dan rapi akan
sangat membantu kelancaran dan akurasi dari hasil kegiatan Evaluasi Jabatan.

3. Standar atau Acuan Untuk Menilai Kinerja Karyawan.


Sebuah Sistem Penilaian Kinerja karyawan yang baik harus didukung oleh sebuah Uraian Jabatan yang
tepat. Untuk keperluan ini maka dalam Uraian Jabatan yang dibuat harus juga mencantumkan bidang-
bidang kerja dimana karyawan pemegang jabatan ini harus mengkontribusikan hasil kerja danin dikator
yang akan digunakan.

5. Acuan Untuk Kompetensi Pemegang Jabatan.

SebuahUraian Jabatan akan menjadi panduan atau acuan untuk

menentukan pengetahuan apa saja, keahlian/keterampilan seperti apa yang harus dimiliki oleh
pemegang jabatan untuk mampu memangku jabatan tersebut dengan sukses.

6. Sebagai Dasar Untuk Mengidentifikasi Kebutuhan Pelatihan.

Dengan berdasarkan “Persyaratan Jabatan” yang disebut dalam kegunaan no. 4 maka perusahaan dapat
melakukan“asesmen” (penilaian) terhadap seorang pemegang jabatan apakah ia sudah mencapai semua
Persyaratan Jabatan yang telah ditetapkan.

7. Untuk Dasar Bagi“Audit”Organisasi danTata Kerja.

Kegunaan terakhir dari sebuah Uraian Jabatan adalah sebagai dasar yang dapat digunakan bagi
peninjauan ulang Struktur Organisasi.Dengan mempelajari uraian-uraian jabatan yang ada, seorang ahli
dalam perancangan struktur organisasi ini akan dapat meneliti lebih mendalam tentang tentang
kemungkinan melakukan efisiensi dalam organisasi.

Bentuk

Uraian Jabatan yang akan dibuat haruslah mengikuti “format”/bentuk tertentu dan berisi informasi tepat
dan akurat yang diperlukan. Informasi apa yang harus berada dalam sebuah Uraian Jabatan sebenarnya
tergantung pada Tujuan/Kegunaan dari pembuatan Uraian Jabatan tersebut (lihat bagian sebelumnya).

Dokumen Uraian Jabatan tersebut tidak menguraikan atau menggambarkan sebuah pekerjaan /jabatan
secara bebas seperti sebuah surat pribadi tetapi mengikuti bentuk/format dan struktur tertentu.
Penggunaan format atau bentuk tertentu tersebut tujuannya adalah agar mereka yang membacanya
dengan mudah dapat mengenali bagian-bagian atau elemen dari sebuah pekerjaan.Nama-nama elemen
tersebut biasanya dijadikan“ judul- judul”(heading) standar dalam Uraian Jabatan yang telah ditulis
tersebut. Elemen-elemen yang ditonjolkan dalam sebuah Uraian Jabatan adalah tergantung pada tujuan
atau kegunaan dari penulisan Uraian Jabatan tersebut. Sebuah Uraian Jabatan yang ditulis untuk
menjadi panduan kerja bagi pemegangnya akan berisi elemen-elemen yang mungkin tidak diperlukan
bila Uraian Jabatan tersebut hanya Akan digunakan untuk tujuan Evaluasi Jabatan.

Yang menyusun

Sebuah Uraian Jabatan seharusnya dibuat oleh mereka yang menggagas untuk menciptakan jabatan
tersebut. Merekalah yang seharusnya mengetahui untuk apa jabatan tersebut di adakan(Tujuan Jabatan)
,tugas-tugasnya, dan lain sebagainya. Apabila ia memerlukan bantuan ia dapat meminta seorang tenaga
spesialis dari bagian SDM untuk membantu menulisnya. Pada tingkatan senior seringkali pemegang
jabatan diminta membuat Uraian Jabatannya sendiri setelah memperoleh petunjuk dari atasannya
tentang Tujuan Jabatannya dan butir-butir yang penting lainnya. Peran Departemen SDM adalah
membantu membuatkan sebuah“Format”Uraian Jabatan yang tepat yang memenuhi tujuan dari
pembuatan uraian jabatan tersebut.

Kaitannya analisis jabatan dengan uraian jabatan

Analisis Jabatan adalah sebuah kegiatan atau proses manajemen yang paling sering dipahami secara
keliru, dianggap rendah, dan seringkali dilaksanakandengan asal-asalan. Richard L. Henderson, Profesor
Emiritus, Georgia State University (1994) menyatakan bahwa bahkan di Amerika Serikat pun, di
manateknik-teknik manajemen modern banyak dikembangkan, kegiatanan alisis jabatan ini baru
mendapat perhatian yang cukup besar dari manajemen, mahasiswa dan praktisi manajemen sumber
daya manusia setelah diberlakukannya Equal Employment Opportunity Act (Undang-undang Anti
Diskriminasi dalam Hubungan Kerja) yang cukup keras itu. Perusahaan yang menjadi khawatir dituduh
melakukan diskriminasi kepada pekerja mereka merasa perlu sangat berhati-hati dalam menerapkan
segala teknik dan metode dalam manajemen sumber daya modern. Terutama dalam proses seleksi
untuk rekrutmen dan promosi, mereka merasa perlu mendukung semua keputusan mereka dengan data
dan fakta yang pasti.Data dan fakta tentang sebuah pekerjaan termasuk persyaratannya harus dihasilkan
melalui sebuah proses yang disebut Analisis Jabatan.

Dengan menggunakan sejumlah metode danin strumen sebuah kegiatan

Analisis Jabatan akan mengumpulkan dan menyeleksi data tentang sebuah pekerjaan dan
mengkonversikannya menjadi fakta-fakta yang akan berguna untuk berbagai tujuan organisasi yang
bermanfaat. Semua fakta dan informasi yang dikumpulkan melalui proses analisis jabatan hanyalah yang
terkait dengan pekerjaan/ jabatan itu dan tidak mengenai orang/ karyawan/pegawai yang
mengerjakan/menduduki jabatan itu. Selain itu, berdasarkan fakta dan informasi yang tekumpul dan
terkaji, dapat di tetap kan spesifikasi dan persyaratan yang realistik yang harus dipenuhi oleh orang yang
melaksanakan pekerjaan/menduduki jabatan itu.

2.6 Tugas Kelompok Ke 6

Pengertian Aspek Keuangan Keuangan


Keuangan (bahasa Inggris: finance) mempelajari bagaimana individu, bisnis, dan organisasi
meningkatkan, mengalokasi, dan menggunakan sumber daya moneter sejalan dengan waktu,
dan juga menghitung risiko dalam menjalankan proyek mereka. Istilah keuangan dapat berarti :
Ilmu keuangan dan asset lainnya Manajemen asset tersebut Menghitung dan mengatur
risiko proyek Aspek keuangan merupakan aspek yang digunakan untuk menilai keuangan
perusahaan secara keseluruhan. Aspek keuangan memberikan gambaran yang berkaitan
dengan keuntungan perusahaan, sehingga merupakan salah satu aspek yang sangat penting
untuk diteliti kelayakanya. Alat ukur untuk menentukan kelayakan suatu usaha berdasarkan
kriteria investasi dapat dilakukan melalui pendekatan :
Payback Period (PP)
Yaitu jangka waktu yang diperlukan untuk mendapatkan kembali jumlah modal yang ditanam,
semakin cepat modal dapat diperoleh kembali berarti semakin kecil resiko yang harus diambil/
dihadapi (Periode waktu yang menunjukkan berapa lama dana yang diinvestasikan akan bisa
kembali).
Kebaikan dan kelemahan Pay Back Period Kebaikan Pay Back Period
Digunakan untuk mengetahui jangka waktu yang diperlukan untuk pengembalian investasi
dengan resiko yang besar dan sulit.
Dapat digunakan untuk menilai dua proyek investasi yang mempunyai rate of return dan resiko
yang sama, sehingga dapat dipilih investasi yang jangka waktu pengembaliannya cepat.
Cukup sederhana untuk memilih usul-usul investasi.
Mudah dan sederhana bisa dihitung untuk menentukan lamanya waktu pengembalian dana
investasi.

Memberikan informasi mengenai lamanya BEP project.


Sebagai alat pertimbangan resiko karena semakin pendek payback periodnya maka semakin
pendek pula resiko kerugiannya.
Kelemahan
Mengabaikan penerimaan investasi atau proceeds yang diperoleh sesudah payback periode
tercapai.
Mengabaikan Time Value Of Money (Nilai Waktu Uang).
Tidak memberikan informasi mengenai tambahan value untuk perusahaan.
Pay back period digunakan untuk mengukur kecepatan kembalinya dana, dan tidak mengukur
keuntungan proyek pmbangunan yang telah direncanakan.
Tidak memperhitungkan nilai sisa dari investasi.
Indikator Pay Back Period
Periode pengembalian lebih cepat dari waktu yang ditentukan = Layak/Diterima
Periode pengembalian lebih lama atau melebihi waktu yang telah ditentukan = Tidak
layak/Ditolak.
Jika usaha proyek investasi lebih dari satu, maka periode pengembalian yang diambil adalah
yang lebih cepat.

Rumus Pay Back Period


Payback Period = Nilai Investasi
Proceed (Penerimaan Investasi)
Rumus Pay Back Period jika kas pertahunnya jumlahnya berbeda
a-b
Payback Period = n + x 1 tahun
c–b
Keterangan:
n : Tahun terakhir dimana jumlah arus kas masih belum menutup investasi mula-mula a : Jumlah
investasi mula-mula b : Jumlah investasi arus kas pada tahun ke-n c : jumlah kumulatif arus kas
pada tahun ke-n + 1

Average Rate of Return (ARR)


Merupakan cara untuk mengukur rata-rata pengembalian bunga dengan cara membandingkan
antara rata-rata laba sebelum pajak EAT dengan rata-rata investasi.
Jumlah EAT
ARR = X 100%
Investasi
Kriteria penilaian ARR :
Jika ARR > 100%, Investasi diterima Jika ARR < 100%, Investasi Ditolak

Kelebihan dari metode ini adalah:

• Sederhana dan mudah dimengerti.


• Metode ini menggunakan data akuntansi yang sudah tersedia sehingga tidak
memerlukan perhitungan tambahan.
Kekurangan utama dari metode ini adalah :

• Tidak memperhitungkan “time value of money”


• Menitik beratkan pada laba akuntansi dan bukan pada arus kas dari investasi
bersangkutan.
• Merupakan pendekatan jangka pendek dengan menggunakan angka rata-rata yang
dapat menyesatkan.
• Kurang memperhitungkan jangka waktu investasi

Net Present Value (NPV)


Yaitu selisih antara pengeluaran dan pemasukan yang telah didiskon dengan menggunakan
social opportunity cost of capital sebagai diskon faktor. Dengan kata lain merupakan arus kas
yang diperkirakan pada masa yang akan datang yang didiskontokan pada saat ini. Untuk
menghitung NPV diperlukan data tentang perkiraan biaya investasi, biaya operasional, dan
pemeliharaan, serta perkiraan manfaat/ benefit dari proyek yang direncanakan. Rumus yang
digunakan Net Present value yaitu Arus kas masuk dan keluar yang didiskonkan pada saat ini
(present value (PV) yang dijumlahkan selama masa hidup dari proyek tersebut dihitung dengan
rumus.
Dimana:
t= waktu arus kas i= suku bunga
diskonto yang digunakan
Rt= arus kas bersih (the net cash flow) dalam waktu t

Arti perhitungan NPV yaitu pada tabel berikut ditunjukkan arti perhitungan NPV terhadap
keputusan investasi yang akan dilakukan.
Bila Berarti Maka
NPV > 0 Investasi yang dilakukan memberikan manfaat bagi

perusahaan Proyek bisa dijalankan NPV < 0 Investasi yang

dilakukan akan mengakibatkan kerugian bagi perusahaan Proyek

ditolak NPV = 0 Investasi yang dilakukan tidak mengakibatkan

perusahaan untung ataupun merugi Kalau proyek dilaksanakan

atau tidak dilaksanakan tidak berpengaruh pada keuangan


perusahaan. Keputusan harus ditetapkan dengan menggunakan

kriteria lain misalnya dampak inestasi terhadap positioning

perusahaan.

Kelebihan dari metode Net Present Value ini :

 Memperhatikan nilai waktu dari pada uang (time value of money).  Mengutamakan
aliran kas yang lebih awal
 Tidak mengabaikan aliran kas selama periode proyek atau investasi
Kelemahan dari metode Net Present Value adalah :

 Memerlukan perhitungan Cost Of Capital sebagai Discount Rate


 Lebih sulit penerapannya dari pada Pay Back Period

Internal Rate of Return (IRR)


IRR adalah hasil yang diperoleh dari suatu proposal bisnis, yaitu tingkat diskonto (discount rate)
yang akan menjadi present value dari aliran kas masuk (cash inflow) sama dengan investasi
awal. IRR adalah memberikan asumsi bahwa cash inflow diinvestasikan kembali pada tingkat
bunga internal (internal rate)

Kelebihan :
Memperhatikan nilai waktu dari uang.
Menggunakan arus kas sebagai dasar perhitungan.

Hasilnya dalam persentase, sehingga pengambilan keputusan dapat membuat


perkiraan bila r (discount rate) sulit diketahui.

Kekurangan :
Perhitungan lebih sulit bila tidak menggunakan komputer, karena harus dicoba-coba (trial and
error).
Tidak membedakan proyek yang mempunyai perbedaan ukuran dan keadaan investasi.
Dapat menghasilkan IRR ganda atau tidak menghasilkan IRR sama sekali.

Profitability Index (PI)


Metode ini menghitung perbandingan antara nilai arus kas bersih yang akan datang dengan nilai
investasi yang sekarang. Profitability Index harus lebih besar dari 1 baru dikatakan layak.
Semakin besar PI, investasi semakin layak.
Kelayakan investasi menurut standar analisa ini adalah : Jika PI > 1 ; maka investasi tsb dpt
dijalankan (layak/ feasible) Jika PI < 1 ; investasi tsb tidak layak dijalankan (tidak layak/ not
feasible).
Kelebihan Profitability Index adalah :

• Memberikan percentage future cash flows dengan cash initial.


• Sudah mempertimbangkan cost of capital.
• Sudah mempertimbangkan time value of money.  Mempertimbangkan semua cash
flow.
Kekurangan Profitability Index adalah :

• Tidak memberikan informasi mengenai return suatu project.


• Dibutuhkan cost of capital untuk menghitung Profitability Index.
• Tidak memberikan informasi mengenai project risk.
• Susah dimengerti untuk dijadikan indicator apakah suatu project memberikan value
kepada perusahaan.

Break event point (BEP)


Break Even Point (BEP) ialah titik impas di mana posisi jumlah pendapatan dan biaya sama atau
seimbang sehingga tidak terdapat keuntungan ataupun kerugian dalam suatu perusahaan.
Break Even Point ini digunakan untuk menganalisis proyeksi sejauh mana banyaknya jumlah
unit yang diproduksi atau sebanyak apa uang yang harus diterima untuk mendapatkan titik
impas atau kembali modal.

Komponen Penghitungan Dasar Break Even Point :


Fixed Cost. Komponen ini merupakan biaya yang tetap atau konstan jika adanya tindakan
produksi atau meskipun perusahaan tidak berproduksi. Contoh biaya ini yaitu biaya tenaga
kerja, biaya penyusutan mesin, dll.
Variabel Cost. Komponen ini merupakan biaya per unit yang sifatnya dinamis tergantung dari
tindakan volume produksinya. Jika produksi yang direncanakan meningkat, berarti variabel cost
pasti akan meningkat. Contoh biaya ini yaitu biaya bahan baku, biaya listrik, dll.
Selling Price. Komponen ini adalah harga jual per unit barang atau jasa yang telah diproduksi.

Rumus Break Even Point


Rumus yang digunakan untuk analisis Break Even Point ini terdiri dari dua macam sebagai
berikut
:
Dasar Unit. Berapa unit jumlah barang/jasa yang harus dihasilkan untuk mendapat titik impas :
BEP = FC /(P-VC)
Dasar Penjualan. Berapa rupiah nilai penjualan yang harus diterima untuk mendapat titik impas:
FC/ (1 – (VC/P))* Penghitungan (1 – (VC/P)) biasa juga disebut dengan istilah Margin Kontribusi
Per Unit.
Dalam berbisnis, tentunya analisis break even point sangat membantu pelaku bisnis untuk
memproyeksikan seberapa banyak barang yang harus diproduksi dan perbandingannya dengan
uang/pendapatan yang diterima.

SUMBER-SUMBER DANA
Untuk mendanai suatu kegiatan investasi maka biasanya diperlukan dana yang relative cukup
besar. Perolehan dana dapat dicari dari berbagai sumber dana yan ada seperti dari modal
sendiri atau dari modal pinjaman atau keduanya. Pilihan apakah menggunakan modal sendiri
atau modal pinjaman atau gabungan dari keduanya tergantung dari jumlah modal yang
dibutuhkan dari kebijakan pemilik usaha. Pertimbangannya tidak lain adalah untung ruginya jika
menggunakan salah satu modal atau dengan modal gabungan. Dilihat dari segi sumber asalnya,
modal dibagi 2 (dua) macam, yaitu :
Modal asing (modal pinjaman)
Modal asing atau modal pinjaman merupakan modal yang diperoleh dari pihak luar perusahaan
dan biasanya diperoleh secara pinjaman. Sumber dana dari modal asing dapat siperoleh antara
lain :
 Pinjaman dari dunia perbankan
 Pinjaman darilembaga keuangan seperti perusahaan modal ventura, asuransi, leasing, 
dana pension, atau lembaga keuangan lainnya.
 Pinjaman dari perusahaan nonbank.

Modal sendiri
Modal sendiri adalah modal yang diperoleh dari pemilik perusahaan dengan cara mengeluarkan
saham baik tertutup atau terbubuka. Perolehan dana dari modal sendiri biasanya berasal dari :

 Setoran dari pemegang saham.


 Dari cadangan laba.
 Atau dari laba yang belum dibagi.

BIAYA KEBUTUHAN INVESTASI


Komponen yang terkandung dalam biaya kebutuhan investasi biasanya disesuaikan dengan
jenis usaha yang akan dijalankan. Secara garis besar biaya kebutuhan investasi meliputi :

• Biaya pra investasi


• akhir tetap
• Biaya operasi
Secara umum komponen biaya kebutuhan investasi adalah sebagai berikut :
Biaya pra investasi terdiri dari :

 Biaya pembuatan study


 Biaya pengurusan izin-izin
 Biaya pembelian aktiva tetap seperti: tetap berwujud antara lain :

• Tanah
• Mesin-mesin
• Bangunan
• Peralatan
• Inventaris kantor
• berwujud lainnya
• Aktiva tetap tidak berwujud antara lain:
• Good will
• Hak cipta
• Lisensi
• Merk pedagang
• Biaya operasional yang terdiri dari:
• Upah dan gaji karyawan
• Biaya listrik
• Biaya telpon dan air
• Biaya pemeliharaan
• Pajak
• Premi asuransi
• Biaya pemasaran
• Biaya-biaya lainnya.

ARUS KAS (CASH FLOW)


Arus kas adalah jumlah uang yang masuk dan keluar dalam suatu perusahaan mulai dari
investasi dilakukan sampai dengan berakhirnya investasi tersebut.Dalam hal ini investor yang
terpenting adalah berapa kas bersih yang diterima dari uang yang diinvestasikan disuatu usaha.
Pentingnya kas akhir bagi investor jika dibandingkan dengan laba yang diterima perusahaan
dikarenakan :

- Kas diperlukan untuk memenuhi kebutuhan uang tunai sehari-hari.


- Kas digunakan untuk membayar semua kewajiban yang jatuh tempo. - Kas
juga digunakan untuk melakukan investasi kembali.
Jenis-jenis cash flow yang dikaitkan dengan suatu usaha terdiri dari :

• Intial cash flow


• Operasional cash flow
• Terminal cash flow

KRITERIA PENILAIAN INVESTASI


Adapun kriteria yang biasa digunakan untuk menuntukan kelayakan suatu usaha atau investasi
adalah :

• Playback period (PP)


• Average rate of return (ARR)
• Net present value (NPV)
• Internal rate of return (IRR)
• Profitability index (IP)
• Serta berbagai rasio keuangan seperti rasio likuiditas, solvabilitas, aktivitas dan
profabilitas.

RASIO-RASIO KEUANGAN
Pengertian Laporan Keuangan
Pada praktiknya setiap perusahaan, baik bank maupun nonbank pada suatu waktu(periode)
akan melaporkan semua kwgiatan keuanganya. Pembuatan masing-masing laporan laporan
keuangan memiliki tujuan tersendiri. Secara umum tujuan pembuatan laporan keuangan suatu
perusahaan adalah sebagai berikut :

- Memberikan informasi keaungan, jumlah aktiva, jenis-jenis aktiva.


- Jumlah kewajiban, jenis-jenis kewajiban, dan jumlah modal.
- Membirikan informasi tentang hasil usaha yang tercermindari jumlah pendapatn yang
diperoleh,sumber-sumber pendapatan.
- Jumlah biaya-biaya yang dikeluarkan berikut jenis-jenis biaya yang dikeluarkan dalam
periode tertentu.
- Memberikan informasi tentangperubahan-perubahan yang terjadi dalam aktiva,
kewajiban, dan modal suatu perusahaan
- Memberikan informasi tentang kinerja manajemen dalam suatu periode dari hasil
laporan keuangan yang disajikan.

Pihak-pihak yang berkepentingan


Adapun pihak-pihak yang memiliki kepentingan terhadap laporan keuangan perusahaan adalah
sebagai berikut :

• Kreditor
• Pemegang saham
• Pemerintah
• Manajemen
• Karyawan

Jenis- jenis laporan keuangan


Dalam praktiknya jenis-jenis laporan keuangan yang ada adalah sebagai berikut :
• Neraca
• Laporan laba/ rugi
• Laporan arus kas
• Laporan perubahan modal

PROYEKSI NERACA DAN LAPORAN LABA/RUGI


Di samping itu membuat cash flow perusahaan juga diminta untuk membuat proyeksi laporan
keuangannya untuk beberapa periode (biasanya seumur proyek). Proyeksi laporan keuangan
yang dibuat adalah neraca dan laporan laba/rugi. Untuk lebih mengenal memahami neraca
daan laporan laba/rugi ada baiknya kita mengulang kembali pengertian dan komponen-
komponen apa saja yang terdapat dalam dua laporan keungan tersebut.

Neraca (income statement)


Neraca merupakan laporan keungan yang menunjukan posisi harta, utng, dan modal perusahan
pada waktu tertentu.Artinya, neraca dapat dibuat untuk mengetahui kondisi keungan
perusahaan dalam waktu tertentu setiap saat dibutuhkan. Secara garis besar neraca
menggambarkan jumlah harta di posisi aktiva dan jumlah utang serta modal (ekuitas) diposisi
posiva. Komponen harta yang tergambar diposisi adalah sebagai berikut :

Aktiva lancer terdiri dari :

- Kas
- Rekening pada bank(giro dan tabungan)
- Deposito berjangka
- Surat-surat berharga
- Piutang/kredit yang diberikan
- Persediaan
- Biaya yang dibayar dimuka
- Pendapatan yang masih harus diterima
- Aktiva lancer lainnya
- Penyertaan
- Aktiva tetap yang terdiri dari:
- Aktiva tetap berwujud yaitu:
- Tanah
- Mesin
- Bangunan
- Akumulasi penyusutan - Aktiva tetap lainnya.
Aktiva tetap yang tidak berwujud, yaitu:

• Good will
• Hak cipta
• Lisensi
• Merek dagang
• Aktiva lainnyaterdiri dari antara lain:
• Gedung dalam proses
• Tanah dalam penyelesaiaan
• Piutang jangka panjang
• Uang jaminan
• Uang muka investas

Kemudian, komponen utang (kewajiban) serta modal (ekuitas) tergambar dalam posisi pasiva
sebagai berikut :
Utang lancar (kewajiban jangka pendek) trdiri dari:

- Utang dagang
- Utang wesel
- Utang bank
- Utang pajak
- Biaya yang masih harus dibayar
- Utang sewa guna usaha
- Utang dividen
- Utang lancer lainnya
- Utang jangka panjang terdiri dari:
- Utang hipotek - Utang obligasi
- Utang bank jangka panjang - Utang jangka panjang lainnya.
- Ekuitas terdiri dari:
- Modal saham
- Aigo saham
- Laba ditahan
- Modal sumbangan
Laporan Laba/Rugi (balance sheet)
Laporan laba/rugiadalah laporan yang menunjukan jumlah pendapatan yang diperoleh dan
biaya-biaya yang dikeluarkan dalam suatu periode tertentu. Berikut ini adalah komponen-
komponen yang terdapat dalamsuatu laporan laba/rugi, antara lain :
1. Penjualan (pendapatan) 2.
HPP (harga pokok penjaulan)
3. Laba kotor.
4. Biaya operasi terdiri dari:
5. Biaya umum
6. Biaya penjualan
7. Biaya sewa
8. Biaya administrasi
9. Laba koter operasional
10. Penyusutan (depresiasi)
11. Pendapatan bersih operasi
12. Pendapatan lainnya
Laba sebelum laba dan pajak atau EBIT (earning before intrest and tax)
Biaya bunga terdiri dari :

- Bunga wesel
- Bunga bank
- Bunga hipotek
- Bunga obliges
- Bunga lainnya
- Laba sebelum pajak atau EBT (earning before tax)
- Pajak (tax)
- Laba sesudah bunga dan pajak atau EAIT (earning after interest and tax)
- Laba perlembar saham (earning per share)
PENGUKURAN DENGAN RASIO KEUANGAN
Agar laporan keungan yang disajikan dapat diartikan dengna angka-angka yang ada dilaporan
keuangan, maka perlu dianalisis.Alat analisis yang dapat digunakan adalah rasio- rasio
keuangan.

Bentuk rasio keuangan


Untuk mengukur keungan perusahaan dengan menggunakan rasio-rasio keuangan terdiri dari
beberapa rasio. Setiap rasio mempunyai tujuan, kegunaan, dan
mengandung arti tertentu.Kemudian setiap rasio diukur dan diinterprestasikan, sehingga
menjadi berarti bagi pengambilan keputusan. Adapun sebagian dari jenis-jenis rasio-rasio
keuangan yang dimaksud adalah sebagai berikut :

Rasio likuiditas (liquidity ratio)


Rasio likuiditas merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur seberapa likuid suatu
perusahaan.caranya adalah dengan membandingakan seluruh komponen yang ada di aktiva
lancer dengan komponen di pasiva lancer(utang jangka pendek). Untuk mengukur rasio
likuiditas dapat digunakan beberapa rasio, antara lain :

1. Current Ratio (CR)


2. Quick Ratio (acid Test Ratio)
3. Inventory To Net Working Capital
4. Cash Ratio
Laverage Ratio
Laverage ratio merupakan rasio yang digunakan untuk mengartur sejauh mana aktiva
perusahaan dibiayai dengan utang. Seperti diketahui dalam mendanai usahanya, perusahaan
memiliki beberapa sumber dana. Sumber-sumber dana yang dapat diperoleh adalah dari
sumber pinjam atau modal sendiri. Adapun rasio-rasio yang ada dalam laverage ratio antara lain
:

1. Debt to asset ratio (debt ratio)


2. Debt to equity ratio
3. Long term debt to equity ratio
4. Current liabilities to net worth
Rasio aktivitas (activity ratio)
Merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur tingkat efesien pemanfaatan sumber daya
perusahaan(penjualan, persediaan, penagihan piutang, dan lainnya). Atau rasio untuk menilai
kemampuan perusahaan dalam melaksanakan aktivitas sehari-hari. Adapun sebagian dari
rasiorasio aktivitas adalah sebagai berikut :

a. Perputaran piutang (turnover receivable)


b. Perputaran persediaan (inventory turnover)
c. Working capital turnover
d. Fixed assets turnover
e. Asset turnover

Rasio profitabilitas (profitability ratio)


Rasio profatibilitas merupakan rasio untuk menilai kemampuan perusahaan dalam mencari
keuntungan. Rasio ini juga memberikan ukuran tingkat efektivitas menejemensuatu
perusahaan.rasio ini terdiri dari :

1. Profil margin (profil marygin onsales)


2. Return on investment ( Roi)
3. Return on equity

BAB III
KESIMPULAN

3.1 Kesimpulan
1. Tujuan menganalisis aspek keuangan dari suatu studi kelayakan bisnis adalah untuk
menentukan rencana investasi melalui perhitungan biaya dan manfaat yang di
harapkan dengan membandingkan antara pengeluaran dan pendapatan.
2. Aktiva tetap ada dua yaitu aktiva tetapn berwujud dan aktiva tetap tidak berwujud.
3. Untuk menghitung keseluruhan dana yang di pakai, rincian analisis biaya dari sumber
pembelanjaan ditentukan oleh : Biaya utang, Biaya modal sendiri dan Biaya laba
yang ditahan.
4. Manajer Keuangan merupakan seseorang yang mempunyai hak dalam mengambil
suatu keputusan yang sangat penting dalam suatu bidang investasi dan pembelanjaan
perusahaan. Manajer keuangan juga bertanggung jawab dalam bidang keuangan pada
suatu perusahaan. Tujuan Manajemen Keuangan adalah untuk memaksimalkan nilai
perusahaan.
5. Fungsi manajemen keuangan sbb :
• Perencanaan Keuangan,
• Penganggaran Keuangan,
• Pengelolaan Keuangan,
• Pencarian Keuangan,
• Penyimpanan Keuangan,
• Pengendalian Keuangan,
• Pemeriksaan Keuangan,
• Pelaporan keuangan.

BAB IV DOKUMENTASI

Daftar Pustaka
https:/// amp.kompass.com/money/read/2022/03/05/162531426/apa-itu-koperasi-
pengertian-sejarah-fungsi-tujuan-dan- prinsipnyahttps://koinworks.com/blog/bumn-
adalah/https://www.gramedia.com/literasi/pengertian- bums/amp/https://
/www.bola.com/ragam/read/4724529/pengertian-bumd-ciri- ciri-bentuk-peran-kelebihan-dan-
kelemahannyahttps://www.gramedia.com/literasi/struktur-
organisasi/https://achmadruky.com/465/uraian-jabatan-job-description-apa- untuk-apaseperti-
apa-bentuknya-dan-bagaimana-membuatnya/
Log Book
No NAMA NIM DOKUMENTASI
1 Miko Rizky Pratama 2010411023

Anda mungkin juga menyukai