Anda di halaman 1dari 13

MANAJEMEN PERSDIAAN

PT. UNGGUL KARYA SEMESTA

Nama : Miko Rizky Pratama


Nim : 2010411023
PENGERTIAN MANAJEMEN PERSEDIAAN

2.1 Pengertian Persediaan


Persediaan adalah barang yang disimpan atau digunakan atau dijual
pada periode mendatang, dapat berupa bahan baku yang disimpan untuk
diproses, komponen yang diproses, barang dalam proses pada proses
manufaktur, dan barang jadi yang disimpan untuk dijual (Kusuma, 2004).
Pengertian persediaan menurut Pardede (2003) adalah sejumlah bahan atau
barang yang tersedia untuk digunakan sewaktu-waktu pada masa yang akan
datang. Persediaan terjadi apabila jumlah bahan atau barang yang diadakan
melalui proses produksi atau pembelian lebih besar daripada jumlah yang
digunakan (dijual atau diolah sendiri).
2.2 Klasifikasi Persediaan
Persediaan pada dasarnya dapat dikategorikan menjadi dua yaitu,
berdasarkan bentuknya Menurut Pujawan dan Mahendrawathi (2017)
persediaan bisa diklasifikasikan menjadi bahan baku (raw materials), barang
setengah jadi (work in process) dan produk jadi (finish product). Persediaan
berdasarkan fungsinya, persediaan penting artinya dalam upaya
meningkatkan operasional perusahaan yang akan memberikan pengaruh
sedikit banyak terhadap efisiensi perusahaan.
Ada dua fungsi persediaan:
1. Persediaan siklus / cycle stock, menurut Eunike et al (2018) persediaan ini
akan muncul ketika bagian produksi lebih banyak dari permintaan yang
muncul dari pelanggan yang akan digunakan untuk memenuhi adanya skala
ekonomi.
2. Persediaan pengaman / safety stock, persediaan ini akan memberikan
perlindungan terhadap perusahaan ketika terjadi ketidakpastian permintaan
dan pasokan bahan baku. Hal ini terjadi ketika permintaan lebih besar dari
pada yang diramalkan oleh perussahaan atau ketika waktu untuk memesan
ulang bahan baku lebih lama dari estimasi.
2.3 Biaya Dalam Persediaan
Kebijakan perusahaan dalam menyelenggarakan persediaan tidak bisa
terlepas dari biayabiaya akibat pengadaan nilai persediaan tersebut, biaya-
biaya yang muncul adalah sebagai berikut
1. Biaya pemesanan, biaya pemesanan adalah biaya yang dikeluarkan ketika
dilakukan pemesanan suatu produk atau bahan material untuk memulai
produksi Eunike et al (2018). Dalam hal ini termasuk biaya administrasi
yang berhubungan dengan pemesanan, contohnya adalah pembelian
kertas, biaya transportasi untuk mengirim barang dari supplier ke
perusahaan.
2. 2. Biaya penyimpanan, pengelolaan penyimpanan akan berhubungan
dengan biaya yang dikeluarkan untuk jumlah barang, lama penyimpanan,
dan nilai dari barang yang disimpan. Dengan modal yang dialokasikan ke
persediaan perusahaan melakukan pengorbanan pada kesempatan untuk
melakukan investasi pada bidang yang lain seperti mesin baru, gedung
baru, dan pengembangan produk baru.
2.5 Metode Economic Order Quantity (EOQ)
Model economic order quantity (EOQ) merupakan model matematik
untuk menentukan jumlah yang optimal barang yang harus dipesan untuk
memenuhi permintaan yang diproyeksikan, dengan biaya persediaan yang
diminimalkan (Fahmi, 2014).
Salah satu keputusan yang harus diambil perusahaan dalam pengendalian
persediaan adalah ukuran pesanan. Untuk item yang permintaan atau
kebutuhannya relatif stabil dalam jangka panjang, ukuran pesanan akan
berdampak pada frekuensi pemesanan dan rata-rata persediaan yang akan
disimpan perusahaan. Semakin kecil ukuran pesanan berarti semakin cepat
persediaan itu habis, sehinggga semakin sering pesanan harus dilakukan
berakibat biaya pesan yang semakin tinggi jika perusahaan menentukan
pesanan terlalu kecil. Sebaliknya jika pesanan dilakukan dalam ukuran yang
terlalu besar, perusahaan akan lebih jarang memesan tapi harus
mengeluarkan biaya yang lebih pada biaya penyimpanan .
3.1 Sejarah PT Unggul Karya Semesta
Sejarah PT.Unggul Karya Semesta berawal dari didirikanya
PT.Ligokriyasa Mandiri pada tahun 1986, Ligo Group yang merupakan
induk dari beberapa anak perusahaan pada awalnya hanya melayani jasa
printing dan pemotongan kantong plastik. Dengan berjalanya waktu Ligo
Group mengembangkan kapasitas dengan menambah berbagau mesin untuk
memproduksi kantong plastik jenis PP (Polypropylane). Ligo Group
berkembang menjadi perusahaan yang tumbuh pesat dalam kurun waktu
yang cukup lama dan menjadi tolak ukur kesuksesan bagi perusahaan lain.
Hal ini tidak terlepas dari kerja keras serta kerjasama yang baik dari seluruh
tim manajemen dan seluruh karyawan dalam mewujudkan Visi dan Misi
perusahaan. Meningkatnya harga bahan baku dan semakin ketatnya
persaingan usaha dibidang sejenis Ligo Group termotivasi untuk selalu
memberikan yang terbaik bagi pelanggan, terutama dalam kualitas produk.
Ligo Group dituntut untuk selalu berinofasi di dalam persaingan bisnis yang
semakin tinggi, hingga pada tahun 2000 Ligo Group mendirikan PT.Unggul
Karya Semesta sebagai anak perusahaan dengan terpal sebagai produk
utamanya.
PT.Unggul Karya Semesta yang beralamat Jl raya Mercedes Benz
Km.0 desa Wanaherang kecamatan Gunung putri kabupaten Bogor provinsi
Jawa barat, didirikan oleh Ligo Group menjadi salah satu produsen terpal
terbesar di indonesia yang menangani pasar nasional serta ekspor. PT.Unggul
Karya Semesta berkomitmen untuk selalu mengeksplorasi dan
mengembangkan inovasi baru untuk memenuhi kebutuhan dan kepuasan
konsumen.
3.2 Visi dan Misi PT Unggul Karya Semesta
Visi dari PT.Unggul Karya Semesta adalah menjadi perusahaan terbaik
dibidangnya, dengan membangun sumber daya manusia seutuhnya.
Tiga misi dari perusahaan sebagai berikut:
1. Perusahaan tempat manusia berkarya dan bertumbuh, dengan
menyediakan lapangan kerja sesuai dengan talenta dan kompetensinya, serta
memberikan kesempatan berkarir dan peningkatan taraf hidup.
2. Perusahaan tempat manusia berkarya menghasilkan produk bermutu
prima untuk kepuasan pelanggan.
3. Perusahaan tempat pemangku kepentingan menjadi bagian tidak
terpisahkan, serta bersama-sama mendapatkan manfaat dan keuntungan
paripurna.
3.3 Analisis Pembelian Bahan Baku
PT.Unggul Karya Semesta mendapat pasokan bahan baku biji plastik
ASRENE SM5508 dari supplier PT.Chandra Asri Petrochemical yang terletak
di Kabupaten Tanggerang dan telah menjadi rekanan bisnis selama ini. Data
yang diperoleh tentang pembelian bahan baku biji plastik HDPE ASRENE
SM5508 pada perusahaan tersebut dari bulan Juli tahun 2016 sampai bulan
Juni tahun 2019 .
Tabel 5.1 Pembelian Bahan Baku Biji Plastik Periode Tahun 2016-2019 (dalam
satuan Kg)
3.4 Analisis Persediaan Pengaman
Analisis ini bertujuan untuk menentukan menghindari terjadinya
kekurangan bahan baku, untuk menentukan safety stock menurut Pujawan
dan Mahendrawathi (2017) adalah sebagai berikut:
Safety stock = jumlah standar deviasi dari tingkat kebutuhan x 1.65 Rumus
standar deviasi:
2
𝑆𝐷 =
Keterangan:
SD = Standar deviasi
X = Pemakaian sesungguhnya
Y = Peramalan / perkiraan pemakaian
n = Jumlah (banyaknya data)
Kesimpulan

4.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan perhitungan yang telah dibahas pada bab
sebelumnya, dapat ditarik suatu kesimpulan sebagai berikut:
1. Frekuensi dan jumlah pembelian bahan baku PT.Unggul Karya Semesta jika
perusahaan mentapkan metode EOQ adalah sebagai berikut: a) Periode tahun 2016-
2017 adalah 12 kali sebesar 249.680,9 Kg, b) Periode tahun 2017-2018 adalah 11 kali
sebesar 126.167 Kg, c) Periode tahun 2018-2019 adalah 11 kali sebesar 111.078,3 Kg.
2. Persediaan pengaman pada persediaan bahan baku biji plastik PT.Unggul Karya
Semesta adalah sebagai berikut: a) Periode tahun 2016-2017 sebesar 143.775,6 Kg, b)
Periode tahun 2017-2018 sebesar 77.974,27 Kg, dan c) Periode tahun 2018-2019 sebesar
44.834,83 Kg.
3. Batas atau titik pemesanan bahan baku yang diperlukan oleh perusahaan jika
PT.Unggul Karya Semesta menerapkan metode EOQ adalah sebagai berikut: a)
Periode tahun 2016-2017 sebesar 152.120 Kg, b) Periode tahun 2017-2018 sebesar
81.707,61 Kg dan c) Periode tahun 2018-2019 sebesar 48.159,2 Kg.
SEKIAN TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai