Anda di halaman 1dari 11

UJM 9 (2) 2020

UNNES Journal of Mathematics


http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/ujm

MODEL OPTIMASI ECONOMIC ORDER QUANTITY DENGAN PENINGKATAN


LINER JUMLAH PERMINTAAN BARANG

Syahrudin, Zaenuri, Tri Sri Noor Asih

Jurusan Matematika, FMIPA, Universitas Negeri Semarang, Indonesia


Gedung D7 Lt.1, Kampus Sekaran Gunungpati, Semarang 50299
Info Artikel Abstrak
________________ ___________________________________________________________________
Sejarah Artikel:
Diterima Agustus 2019 Tujuan dari penelitian ini adalah membangun model optimasi persediaan Economic
Disetujui September 2020 Order Quantity (EOQ) dengan permintaan barang yang cenderung meningkat secara
Dipublikasikan Desember 2020
linear, mengetahui jumlah pemesanan bahan baku yang optimal dan mengaplikasikan
simulasi model persediaan yang telah di bentuk. Penelitian dilakukan di PT. Hermon
Indah, data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data jumlah permintaan bahan
________________
baku untuk proses produksi dan data yang diperoleh disimulasikan secara numerik
Keywords:
model optimasi EOQ, terhadap model yang telah dibentuk. Hasil penelitian menunjukan interval waktu
permintaan barang, linear. pemesanan yang optimal dapat dilakukan selama 8 hari dengan jumlah pemesanan yang
optimal sebanyak 3,199m^3 dan total biaya persediaan barang Rp. 819.559,- untuk tiap
kali pesanan diajukan.

Abstract
___________________________________________________________________
The purpose of this research is to build an Economic Order Quantity (EOQ) inventory
optimization model with linear trend demand of goods, find the optimal number of raw
material orders and apply a simulated inventory model. The research was conducted at
PT. Hermon Indah, the data used in this research is data on the number of requests for
raw material fot the production process and the data obtained is simulated numerically
on the model that has been formed. The results showed that the optimal ordering time
interval can be carried out for 8 days with an optimal order amount is 3,199m^3 and the
total cost of inventory is Rp. 819,559,- for every time an order is submitted.
How to cite:
__________ ________________________________________________________
Syahrudin, Zaenuri, Asih, T.S.N. 2019. Model Optimasi Persediaan EOQ dengan Jumlah
Permintaan Barang yang Cenderung Meningkat Secara Linear. UNNES Journal of
Mathematics 9(2): 1-11.

© 2020 Universitas Negeri Semarang



Alamat korespondensi: p-ISSN 2252-6943
E-mail: syahrudinnn@gmail.com
e-ISSN 2460-5859
Syahrudin et al/UNNES Journal of Mathematics 9 (2) (2020)

PENDAHULUAN atau kegiatan untuk menentukan tingkat


optimal dengan biaya persediaan yang
Kehidupan manusia tidak akan terlepas minimum sehingga perusahaan dapat berjalan
dari masalah, baik masalah dalam individu lancar. kebijakan pengendalian pengendalian
maupun masalah dalam organisasi. Masalah yang tidak tepat dan penerapannya yang salah
terjadi karena adanya ketidaksesuaian antara dapat menyebabkan operasi yang tidak tepat
harapan dan kenyataan. Untuk dapat dan keuntungan yang tidak kompetitif dari
menyelesaikan masalah, seseorang atau sebuah operasi logistik organisasi di pasar (Mojavery &
organisasi memerlukan proses penyelesaian Moghimi, 2017).
masalah. Matematika sebagai bahasa simbol Untuk memperoleh keuntungan yang
yang bersifat universal sangat erat maksimal, perusahaan harus bisa mengatur
hubungannya dengan kehidupan nyata. total biaya yang dikeluarkan seminimal
Kenyataan membuktikan bahwa untuk mungkin. Aminudin (2005) mengemukakan
menyelesaikan masalah pada kehidupan nyata bahwa 16% dari total aset suatu perusahaan
dibutuhkan konsep matematika. untuk bagian persediaan, misalnya perusahaan
Salah satu penerapan matematika yang di bidang manufaktur bisa menghabiskan biaya
digunakan untuk menyederhanakan masalah mencapai kurang lebih 25% dari aset
ke dalam bentuk matematika adalah riset perusahaan. Dalam pengendalian persediaan
operasi. Riset operasi dalam arti luas dapat diperlukan manajemen persediaan proaktif,
diartikan sebagai penerapan metode-metode, artinya perusahaan harus mampu
teknik-teknik dan alat-alat terhadap masalah- mengidentifikasi keadaan yang ada dalam
masalah yang menyangkut operasi-operasi dari manajemen persediaan untuk mencapai tujuan
sistem-sistem, sedemikian rupa sehingga dari perusahaan. Tujuan tersebut yaitu
memberikan penyelesaian optimal (Mulyono, meminimalkan total biaya pengeluaran dan
2002). menyimpan persediaan barang yang cukup
Banyak model riset operasi yang telah untuk memenuhi setiap permintaan konsumen.
dikembangkan yang berhubungan dengan Optimasi adalah sarana untuk
matematika. Salah satunya adalah mengekspresikan model matematika yang
pengendalian persediaan. Pengendalian bertujuan memecahkan masalah dengan cara
persediaan (inventory) merupakan terbaik. Menurut Bronson (1996), masalah
pengumpulan atau penyimpanan komoditas optimasi merupakan masalah
yang akan digunakan untuk memenuhi memaksimumkan atau meminimumkan sebuah
permintaan dari waktu ke waktu. Bentuk besaran tertentu yang disebut objektif yang
persediaan itu bisa berupa bahan mentah, bergantung pada sejumlah berhingga variabel
komponen, barang setengah jadi, spare part, masukan. Variabel-variabel ini dapat tidak
dan lain-lain (Aminudin 2005). Menurut saling bergantung melalui satu atau lebih
Siswanto (2007), tujuan yang hendak dicapai kendala. Untuk tujuan bisnis, hal ini berarti
dalam masalah persediaan adalah memaksimumkan keuntungan dan efisiensi
meminimumkan biaya total persediaan. Ada serta meminimalkan kerugian, biaya atau risiko
banyak alasan perusahaan mempunyai (Purba, 2012).
persediaan. Salah satunya yaitu persediaan Pengoptimalan jumlah persediaan dapat
dapat menjaga kelancaran produksi sehingga dilakukan dengan berbagai macam metode,
dapat menghindari kehabisan persediaan diantaranya adalah metode Economic Order
(stocks out) jika terjadi keterlambatan Quantity (EOQ), metode Material Requirement
pengiriman, kerusakan massa atau bencana Planning (MRP), dan metode Just in Time (JIT).
alam (Mulyono, 2002). Menurut Dumairy Seringkali pada beberapa perusahaan terlebih
(2012), persediaan bahan mentah yang dahulu sudah mendapatkan pesanan produk
berlebihan akan menimbulkan biaya dengan jumlah, spesifikasi dan waktu yang
penyimpanan yang semakin banyak, demikian telah ditentukan oleh pelanggannya dan
pula jumlah persediaan barang jadi yang perusahaan memiliki kepastian mengenai
berlebihan. Di lain pihak, kekurangan berapa kebutuhan, spesifikasi dan harga bahan
persediaan bahan mentah atau bahan baku baku yang akan dibeli untuk memenuhi
akan mengganggu kelancaran produksi yang pesanan tersebut sehinggan metode yang cocok
akan mengakibatkan kekurangan persediaan digunakan untuk mengendalikan persediaan
barang jadi, hal tersebut dapat menyebabkan pada perusahaan tersebut adalah metode
perusahaan kehilangan pasar. Pengertian lain Economic Order Quantity (EOQ). Model EOQ
pengendalian persediaan adalah suatu usaha pertama kali dikembangkan tahun 1915 secara

2
Syahrudin et al/UNNES Journal of Mathematics 9 (2) (2020)

terpisah oleh Ford Harris dan R.H. Wilson. Berdasarkan latar belakang, maka
Rangkuti (2004) menyatakan bahwa metode rumusan masalah dalam penelitian ini adalah
EOQ merupakan metode yang digunakan untuk (1) Bagaimana formulasi model persediaan
menentukan jumlah pembelian bahan mentah EOQ yang optimal dengan jumlah permintaan
pada setiap kali pesan dengan biaya yang paling barang yang meningkat secara linear? (2)
rendah. Pada model EOQ klasik, jumlah Bagaimana menentukan jumlah pemesanan
pemesanan barang yang optimal dapat dicari barang yang optimal dari model yang telah
dengan menurunkan persamaan total biaya dibentuk? dan (3) Bagaimana melakukan
persediaan terhadap jumlah kuantitas simulasi numerik terhadap model yang telah
pemesanan. Total persediaan tersebut dibentuk?.
merupakan jumlah dari biaya pemesanan, biaya Tujuan dari penelitian ini membangun
pembelian dan biaya penyimpanan. model, menentukan jumlah pemesanan dan
Menurut Mahata (2011), dalam formulasi menginterpretasikan simulasi model persedian
model persediaan, dua faktor dari suatu EOQ yamg optimal dengan jumlah permintaan
permasalahan yang menarik untuk barang yang cederung meningkat secara linear.
dikembangkan dalam sebuah penelitian adalah
kerusakan produk dan variasi dalam sebuah METODE PENELITIAN
tingkat permintaan. Permintaan adalah faktor
Metode yang digunakan dalam
penting dalam suatu manajemen persediaan.
penelitian ini yaitu, perumusan masalah, studi
Oleh karena itu, keputusan dalam sebuah
pustaka, pengumpulan data, pemecahan
persediaan dibuat karena adanya permintaan
masalah, dan penarikan kesimpulan. Dalam
yang sedang terjadi dan permintaan yang akan
studi pustaka ini digunakan sumber pustaka
datang. Masalah yang sering ditemui di
yang relevan yang digunakan untuk
perusahaan dan bertentangan dengan asumsi
mengumpulkan informasi yang diperlukan
awal model EOQ klasik adalah banyak ditemui
dalam penelitian. Pengumpulan data dilakukan
jenis permintaan yang tidak selalu konstan. Hal
diperusahaan PT. Hermon Indah yang berada di
ini dikarenakan kebutuhan manusia yang terus
Semarang.
meningkat seiring dengan perkembangan
Dari berbagai sumber pustaka yang dikaji,
zaman yang semakin pesat. Tidak dapat
diperoleh pemecahan masalah yang melalui
dipungkiri jumlah permintaan barang pada
langkah – langkah sebagai berikut.
suatu perusahaan akan ikut meningkat seiring
a. Menentukan parameter-parameter
dengan meningkatnya jumlah kebutuhan
biaya persediaan EOQ dengan jumlah
barang. Sering kali suatu perusahaan
permintaan barang yang meningkat secara
menghadapi jumlah permintaan yang
linear,
cenderung meningkat mengikuti kondisi iklim
b. Membentuk persamaan tingkat
pasar. Oleh karena itu, perusahaan harus bisa
permintaan linear dan persamaan dari masing-
menyesuaikan jumlah persediaan barang
masing parameter biaya persediaan,
sesuai dengan jenis permintaan yang dihadapi.
c. Membentuk model persediaan EOQ
Terdapat beberapa penelitian yang
dengan jumlah permintaan barang yang
membahas tentang model EOQ dengan
meningkat secara linear,
permintaan linear, diantaranya yaitu Mahata
d. Melakukan uji optimum untuk model
(2011) telah meneliti model EOQ dengan
EOQ dengan jumlah permintaan barang yang
barang yang mengalami penyusutan
meningkat secara linear, Simulasi Numerik
berdasarkan distribusi eksponensial dan
Model Optimasi Persediaan EOQ dengan jumlah
jumlah permintaan yang meningkat secara
permintaan barang yang meningkat secara
linear dengan ijin penundaan dalam
linear.
pembayaran. Singh (2011) telah meneliti model
EOQ dengan pemintaan linear dan ijin
HASIL DAN PEMBAHASAN
penundaan dalam pembayaran. Chaudhuri &
Goswami (2017) telah meneliti model EOQ
untuk kerusakan item dengan terjadinya Pada penelitian ini akan membahas tentang
kekurangan barang dan tingkat permintaan pembentukan model optimasi persediaan
yang cenderung meningkat linear. Chaudhuri & Economic order Quantity (EOQ) dengan jumlah
Chakrabarti (1997) telah meneliti model EOQ permintaan barang yang cenderung meningkat
untuk kerusakan item dengan permintaan yang secara linear, uji optimum model dan penerapan
cenderung meningkat linear dan terjadi model yang dibentuk pada perusahaan PT.
kekurangan pada tiap siklus. Hermon Indah. Beberapa batasan atau asumsi

3
Syahrudin et al/UNNES Journal of Mathematics 9 (2) (2020)

yang digunakan untuk mengonstruksi model 𝑡 Total waktu yang Minggu


adalah sebagai berikut. digunakan dalam
periode pemesanan
1. Banyak penggunaan bahan baku, biaya ℎ Biaya penyimpanan Rupiah
pemesanan, dan waktu antara pemesanan per kubik kayu
barang hingga barang tersebut sampai 𝐵ℎ Total biaya Rupiah
dapat diketahui dengan pasti. penyimpanan
2. Model yang dikembangkan hanya untuk
satu jenis barang (single item). 𝐵𝑜 Total biaya Rupiah
3. Tidak diperbolehkan terjadinya pembelian
kekurangan barang/bahan baku. 𝐵 Total biaya Rupiah
4. Tidak terjadi lead time, persediaan
5. Laju permintaan berbentuk linear dan
merupakan fungsi yang kontinu, 𝑠 Jumlah kerusakan Unit
6. Tidak ada perbaikan terhadap barang yang barang
mengalami kerusakan. 𝐵𝑠 Biaya kerusakan Rupiah
barang
Notasi-notasi yang digunakan untuk
membentuk model optimasi persediaan EOQ
dengan jumlah permintaan yang cenderung
meningkat secara linear diberikan pada Tabel 1.
Seacara Matematis Model optimasi
Tabel 1 Notasi-notasi yang Digunakan untuk persediaan EOQ dengan jumlah permintaan
Membangun Model barang yang cenderung meningkat secara linear
dapat dinyatakan sebagai berikut
Notasi Makna/Arti Satuan

tingkat permintaan Unit (kayu 𝐵 = 𝐵𝑘 + 𝐵𝑠 + 𝐵ℎ


𝑅(𝑡) balok)
barang per periode (1)
𝑎 Banyaknya Unit (kayu
permintaan barang balok) Laju perubahan dari persediaan 𝐼(𝑡)
per periode diperngaruhi oleh tingkat permintaan dan
𝑏 Banyaknya Unit (kayu kerusakan barang. Dalam model persediaan
permintaan barang balok) pada penilitan ini telah dibatasi bahwa tingkat
yang bergantung permintaan berbentuk linear. Tingkat
terhadap waktu per permintaan linear 𝑅(𝑡) = 𝑎 + 𝑏𝑡 dengan 𝑎, 𝑏 >
periode 0.
𝑄 Jumlah barang yang Unit (kayu
dipesan balok) Total permintaan (𝐷) dapat ditentukan
𝐼 Tingkat persediaan Unit (kayu berdasarkan persamaan Tingkat permintaan
balok) linear dengan awal periode 𝑡 = 0 sampai akhir
𝐷 Jumlah penggunaan Unit (kayu periode 𝑡 = 𝑇. Dengan menggunakan definisi
kayu balok) integral dapat ditentukan total permintaan
sebagai berikut
𝐾 Biaya pesanan Rupiah
setiap kali pesanan 𝑡=𝑇
diajkukan 𝐷 = ∫ (𝑎 + 𝑏𝑡)𝑑𝑡
𝐵𝑘 Total biaya Rupiah
𝑡=0
pemesanan
𝜃 Tingkat kerusakan unit 𝑏𝑇 2
= 𝑎𝑇 + (2)
barang 2

𝑐 Harga kayu per Rupiah Diberikan suatu persediaan barang yaitu 𝐼(𝑡)
unit/balok dalam kurun waktu atau periode tertentu.
Ketika awal periode 𝑡 = 0 dan akhir periode 𝑡 =
𝑇, laju perubahan persediaan berkurang

4
Syahrudin et al/UNNES Journal of Mathematics 9 (2) (2020)

sebanding dengan jumlah dari permintaan 𝑐 1 𝑏 𝑏


𝐵𝑠 = [ {𝑒 𝜃𝑇 (𝑎 − + 𝑏𝑇) − (𝑎 − )} −
𝑇 𝜃 𝜃 𝜃
produksi 𝑅(𝑡) dan tingkat kerusakan barang 𝑇
yaitu (2𝑎 + 𝑏𝑇)] (6)
2

𝑑𝐼(𝑡) Biaya pemesanan adalah biaya yang


= −(𝑅(𝑡) + 𝜃𝐼(𝑡))
𝑑𝑡 dikeluarkan ketika sebuah pesanan diajukan,
jumlah biaya pemesanan terdiri dari biaya pajak
Diperoleh pembelian, biaya telpon, biaya biaya
administrasi, biaya transportasi dan lain-lain.
1 𝑏 𝑏 Jumlah dari biaya-biaya tersebut bernilai 𝐾,
𝐼(𝑡) = {𝑒 𝜃(𝑇−𝑡) (𝑎 − + 𝑏𝑇) − (𝑎 − + 𝑏𝑡)}
𝜃 𝜃 𝜃 sehingga besarnya biaya pemesanan selama
(3) periode perencanaan adalah

Selanjutnya menentukan kuantitas pemesanan


awal, subsitusikan syarat awal 𝐼(0) = 𝑄 ke 𝐾
𝐵𝑘 = (7)
dalam persamaan (3), diperoleh 𝑇

𝐼(0) = 𝑄

1 𝑏 𝑏 Kemudian menghitung biaya penyimpanan


⇔ 𝑄 = 𝜃 [𝑒 𝜃𝑇 (𝑎 − 𝜃 + 𝑏𝑇) − (𝑎 − 𝜃)] (4)
persediaan bahan baku per periode yang
dinotasikan dengan 𝐵ℎ . Biaya penyimpanan
persediaan bahan baku per periode merupakan
Pada model 𝐸𝑂𝑄 yang dibahas terdapat faktor biaya penyimpanan rata-rata persediaan. Untuk
kerusakan barang, diamana jumlah kerusakan menghitung rata-rata persediaan, tingkat
barang (𝑠) merupakan hasil pengurangan dari persediaan 𝐼(𝑡) diintegralkan dari awal periode
kuantitas pemesanan awal dikurangi total 𝑡 = 0 sampai akhir periode 𝑡 = 𝑇. Maka
permintaan, maka diperoleh jumlah kerusakan diperoleh biaya persediaan barang persatuan
barang sebagai berikut waktu adalah sebagai berikut

𝑠 =𝑄−𝐷 ℎ 𝑡=𝑇
𝐵ℎ = 𝑇 ∫𝑡=0 𝐼(𝑡)𝑑𝑡
1 𝑏 𝑏
= (𝜃 [𝑒 𝜃𝑇 (𝑎 − 𝜃 + 𝑏𝑇) − (𝑎 − 𝜃 )]) − (𝑎𝑇 + ℎ 𝑡=𝑇 1 𝑏
= 𝑇 ∫𝑡=0 [𝑒 𝜃(𝑇−𝑡) (𝑎 − + 𝑏𝑇) − (𝑎 −
𝑏𝑇 2 𝜃 𝜃
) 𝑏
2
𝜃
+ 𝑏𝑡)] 𝑑𝑡

1 𝜃𝑇 𝑏 𝑏 𝑇 𝑏
= [𝑒 (𝑎 − + 𝑏𝑇) − (𝑎 − )] − (2𝑎 + 𝑏𝑇) ℎ (𝑎− +𝑏𝑇) 𝑏 𝑏𝑇
𝜃 𝜃 𝜃 2 = 𝜃𝑇 { 𝜃
(𝑒 𝜃𝑇 − 1) − 𝑇 (𝑎 − + )}
𝜃 𝜃 2

(8
(5)
)
Biaya kerusakan barang adalah biaya kerugian
Total biaya persediaan dapat ditentukan dengan
dari pembelian bahan baku yang rusak atau tidak
dapat diproduksi. Dalam penelitian ini biaya mensubsitusikan persamaan (6), (7), dan (8)
kedalam persamaan (1) sehinggan diperoleh
kerusakan diasumsikan sebagai biaya kerugian
dari sisa-sisa proses produksi yang tidak dapat total biaya persediaan sebagai berikut
digunakan untuk proses produksi lagi. Biaya
kerusakan barang diperoleh dengan 𝐵 = 𝐵𝑘 + 𝐵𝑠 + 𝐵ℎ
mengkalikan jumlah bahan baku yang tidak
dapat di produksi dengan harga bahan baku per
unit sehingga diperoleh biaya kerusakan barang
per periode adalah sebagai berikut.

5
Syahrudin et al/UNNES Journal of Mathematics 9 (2) (2020)

𝐾 𝑐 1 𝑏 𝑏 𝑑 2𝐵
𝐵= + [ {𝑒 𝜃𝑇 (𝑎 − + 𝑏𝑇) − (𝑎 − )} − syarat 𝑑𝑇2 ≥ 0, Dengan bantuan program Maple
𝑇 𝑇 𝜃 𝜃 𝜃
𝑏
𝑇 ℎ (𝑎− +𝑏𝑇) diperoleh
(2𝑎 + 𝑏𝑇)] + [ { 𝜃
(𝑒 𝜃𝑇 − 1) − 𝑏
2 𝜃𝑇 𝜃 𝑑 2𝐵 2𝐾 1 𝜃2 𝑒 𝑇𝜃(𝑎− +𝑇𝑏)+2𝜃𝑒 𝑇𝜃𝑏
𝜃
= + (𝑐 ( − 𝑏)) −
𝑏 𝑏𝑇 𝑑𝑇 2 𝑇3 𝑇 𝜃
𝑇 (𝑎 − 𝜃 + 2
)}] (9)
1 1 𝑏
(2𝑐 ( (𝜃𝑒 𝑇𝜃 (𝑎 − + 𝑇𝑏) + 𝑒 𝑇𝜃 𝑏) −
𝑇2 𝜃 𝜃

Uji Optimum dilakukan untuk 𝑎 − 𝑇𝑏)) + 𝑇3 (2𝑐 (𝜃 (𝑒 𝑇𝜃 (𝑎 − 𝜃 +


1 1 𝑏
mendapatkan biaya total persediaan yang
optimal, solusi optimal diperoleh dari mencari 𝑏 1
𝑑𝐵 𝑇𝑏) − 𝑎 + 𝜃 ) − 2 𝑇(2𝑎 + 𝑇𝑏))) +
turunan pertama 𝐵 terhadap 𝑇 yaitu = 0.
𝑑𝑇
Kemudian untuk memeriksa suatu fungsi 1 𝑏
(ℎ (2𝑒 𝑇𝜃 𝑏 + 𝜃𝑒 𝑇𝜃 (𝑎 − + 𝑇𝑏) −
𝑇𝜃 𝜃
bernilai maksimum atau minimum local, dapat
menggunakan uji turunan kedua. Fungsi 𝐵 akan 1 𝑏(𝑒 𝑇𝜃−1) 𝑏
𝑏)) − (2ℎ ( + 𝑒 𝑇𝜃 (𝑎 − +
𝑑 2𝐵 𝜃𝑇 2 𝜃 𝜃
minimum jika ≥ 0. Dari persamaan (9)
𝑑𝑇 2
𝑏 1 1
diperoleh bahwa 𝑇𝑏) − 𝑎 + − 𝑇𝑏)) + (2ℎ ( (𝑎 −
𝜃 𝜃𝑇 3 𝜃

𝐾 𝑐 1 𝑏 𝑏 𝑏 𝑏 1
𝐵= + [ {𝑒 𝜃𝑇 (𝑎 − + 𝑏𝑇) − (𝑎 − )} − + 𝑇𝑏) (𝑒 𝑇𝜃 − 1)) − 𝑇 (𝑎 − + 𝑇𝑏))
𝑇 𝑇 𝜃 𝜃 𝜃 𝜃 𝜃 2
𝑏
𝑇 ℎ (𝑎− +𝑏𝑇)
(2𝑎 + 𝑏𝑇)] + [ { 𝜃
(𝑒 𝜃𝑇 − 1) −
2 𝜃𝑇 𝜃
Untuk membuktikan bahwa nilai 𝐵 minimum,
𝑏 𝑏𝑇 𝑑 2𝐵
𝑇 (𝑎 − 𝜃 + )}] maka harus dipenuhi syarat ≥ 0. Pada
2 𝑑𝑇 2
𝑏
1 𝜃2 𝑒 𝑇𝜃(𝑎− +𝑇𝑏)+2𝜃𝑒 𝑇𝜃𝑏
𝜃
persamaan (𝑐 ( − 𝑏))
Kemudian total persediaan barang (𝐵) akan 𝑇 𝜃
𝑑𝐵
bernilai optimal jika 𝑑𝑇 = 0, sehingga diperoleh nilai c, 𝑇, 𝜃, 𝑎 dan 𝑏 bernilai positif. Maka nilai
𝑏
1 𝜃2 𝑒 𝑇𝜃(𝑎− +𝑇𝑏)+2𝜃𝑒 𝑇𝜃𝑏
𝜃
𝑏 dari persamaan (𝑐 ( −
𝜃𝑒 𝜃𝑇 (𝑎− +𝑏𝑇)+𝑒 𝜃𝑇 𝑏 𝑇 𝜃
𝑑𝐵 𝐾 𝑐 𝜃
= − 𝑇2 + 𝑇 ( − 𝑎 − 𝑏𝑇)
𝑑𝑇 𝜃
1 1 𝑏
𝑏)) − 𝑇2 (2𝑐 (𝜃 (𝜃𝑒 𝑇𝜃 (𝑎 − 𝜃 + 𝑇𝑏) + 𝑒 𝑇𝜃 𝑏) −
𝑏 𝑏
𝑐 𝑒 𝜃𝑇 (𝑎− +𝑏𝑇)−𝑎+ 𝑇
𝜃 𝜃 1 1 𝑏
− 𝑇2 ( 𝜃
− 2 (2𝑎 + 𝑏𝑇)) + 𝑎 − 𝑇𝑏)) + 𝑇3 (2𝑐 (𝜃 (𝑒 𝑇𝜃 (𝑎 − 𝜃 + 𝑇𝑏) − 𝑎 +
ℎ 𝑏(𝑒 𝜃𝑇 −1) 𝑏 𝑏
𝜃𝑇
(
𝜃
+ 𝑒 𝜃𝑇 (𝑎 − 𝜃 + 𝑏𝑇) − 𝑎 + 𝜃 − 𝑏𝑇) 𝑏 1
) − 𝑇(2𝑎 + 𝑇𝑏))) selalu positif. Berikut
𝜃 2

penjelasan dari persamaan tersebut.


𝑏
ℎ (𝑎− +𝑏𝑇)(𝑒 𝜃𝑇 −1) 𝑏 𝑏𝑇
𝜃
− 𝜃𝑇2 ( 𝜃
− 𝑇 (𝑎 − 𝜃 + 2
)) = 0
𝑏
1 𝜃2 𝑒 𝑇𝜃(𝑎− +𝑇𝑏)+2𝜃𝑒 𝑇𝜃𝑏
𝜃
(𝑐 ( − 𝑏)) −
𝑇 𝜃
𝑏 𝑏
𝐾 𝑐𝑒 𝜃𝑇 (𝜃𝑇(𝑎− +𝑏𝑇)−𝑎+ )
𝜃 𝜃 1 1 𝑏
⇔− + (2𝑐 ( (𝜃𝑒 𝑇𝜃 (𝑎 − + 𝑇𝑏) + 𝑒 𝑇𝜃 𝑏) − 𝑎 −
𝑇2 𝑇2𝜃 𝑇2 𝜃 𝜃
𝑐 𝑏 𝑐𝑏
+ (𝑎 − ) − + 1 1 𝑏 𝑏
𝑇2𝜃 𝜃 2
𝑏 𝑏
𝑇𝑏)) + 𝑇3 (2𝑐 (𝜃 (𝑒 𝑇𝜃 (𝑎 − 𝜃 + 𝑇𝑏) − 𝑎 + 𝜃) −
ℎ(𝑇𝜃𝑒 𝜃𝑇 (𝑎− +𝑇𝑏)−(𝑎− )(𝑒 𝜃𝑇 −1))
𝜃 𝜃 ℎ𝑏
𝜃2 𝑇 2
− 2𝜃 = 0 1
𝑇(2𝑎 + 𝑇𝑏)))
(10) 2

𝑐 𝑏 𝑐 2𝑎𝑒 𝜃𝑇
Setelah didapat turunan pertama terhadap T ⇔ 𝑇 (𝜃𝑒 𝜃𝑇 (𝑎 − 𝜃 + 𝑇𝑏)) − 𝑇 ( 𝑇
) +
dari total biaya persediaan yang mengakibatkan 𝑐 2 1 𝑏
( ( [𝑒 𝜃𝑇 (𝑎 − + 𝑏𝑇) − (𝑎 − 𝑏/𝜃)]))
nilai T optimal, kemudian dengan menggunakan 𝑇 𝑇2 𝜃 𝜃
turunan kedua dari total biaya persediaan akan
diperoleh nilai 𝐵 yang paling minimum dengan

6
Syahrudin et al/UNNES Journal of Mathematics 9 (2) (2020)

𝑐 𝑏 𝑐 2𝑎𝑒 𝜃𝑇
⇔ 𝑇 (𝜃𝑒 𝜃𝑇 (𝑎 − 𝜃 + 𝑇𝑏)) − 𝑇 ( 𝑇
)+ 1 1
𝑇𝑏)) + 𝜃𝑇3 (2ℎ (𝜃 (𝑎 − 𝜃 + 𝑇𝑏) (𝑒 𝑇𝜃 − 1)) −
𝑏

𝑐 2
( (𝑄))
𝑇 𝑇2 𝑏 1
𝑇 (𝑎 − + 𝑇𝑏)) selalu bernilai positif. Dari
𝜃 2
2𝑐
⇔ 𝑇3 (𝑄 − 𝑒 𝜃𝑇 (𝐷) +
𝜃𝑇
𝑒 𝜃𝑇 (𝑎𝑇 + 𝑏𝑇 2 )) penjelasan tersebut diperoleh bahwa nilai
2 𝑏
2𝐾 1 𝜃2 𝑒 𝑇𝜃(𝑎− +𝑇𝑏)+2𝜃𝑒 𝑇𝜃𝑏
𝜃
3 +
(𝑐 ( − 𝑏)) −
𝑇 𝑇 𝜃
2𝑐 𝜃𝑇
Nilai 𝑇3
(𝑄 + 𝑒 𝜃𝑇 (𝑎𝑇 + 𝑏𝑇 2 )) > 1 1 𝑏
2 (2𝑐 ( (𝜃𝑒 𝑇𝜃 (𝑎 − + 𝑇𝑏) + 𝑒 𝑇𝜃 𝑏) − 𝑎 −
2𝑐 𝑇2 𝜃 𝜃
(−𝑒 𝜃𝑇 (𝐷)) maka nilai persamaan
𝑇3 1 1 𝑏 𝑏
𝑏
𝜃2 𝑒 𝑇𝜃(𝑎− +𝑇𝑏)+2𝜃𝑒 𝑇𝜃𝑏
𝑇𝑏)) + 𝑇3 (2𝑐 (𝜃 (𝑒 𝑇𝜃 (𝑎 − 𝜃 + 𝑇𝑏) − 𝑎 + 𝜃) −
1 𝜃
(𝑐 ( − 𝑏)) −
𝑇 𝜃
1 1 𝑏
1 1 𝑏 2
𝑇(2𝑎 + 𝑇𝑏))) + 𝑇𝜃 (ℎ (2𝑒 𝑇𝜃 𝑏 + 𝜃𝑒 𝑇𝜃 (𝑎 − 𝜃 +
(2𝑐 ( (𝜃𝑒 𝑇𝜃 (𝑎 − + 𝑇𝑏) + 𝑒 𝑏) − 𝑎 − 𝑇𝜃
𝑇2 𝜃 𝜃
1 𝑏(𝑒 𝑇𝜃−1) 𝑏
1 1 𝑏 𝑏 𝑇𝑏) − 𝑏)) − 𝜃𝑇2 (2ℎ ( + 𝑒 𝑇𝜃 (𝑎 − 𝜃 +
𝑇𝑏)) + 3
(2𝑐 ( (𝑒 𝑇𝜃 (𝑎 − + 𝑇𝑏) − 𝑎 + ) − 𝜃
𝑇 𝜃 𝜃 𝜃
𝑏 1 1 𝑏
1 𝑇𝑏) − 𝑎 + 𝜃 − 𝑇𝑏)) + 𝜃𝑇3 (2ℎ (𝜃 (𝑎 − 𝜃 +
𝑇(2𝑎 + 𝑇𝑏))) selalu positif. Selanjutnya untuk
2
𝑏 1
1 𝑏 𝑇𝑏) (𝑒 𝑇𝜃 − 1)) − 𝑇 (𝑎 − 𝜃 + 2 𝑇𝑏)) akan selalu
persamaan (ℎ (2𝑒 𝑇𝜃 𝑏 + 𝜃𝑒 𝑇𝜃 (𝑎 − + 𝑇𝑏) −
𝑇𝜃 𝜃
1 𝑏(𝑒 𝑇𝜃−1) 𝑏
positif
𝑏)) − 𝜃𝑇2 (2ℎ ( + 𝑒 𝑇𝜃 (𝑎 − 𝜃 + 𝑇𝑏) − Model yang telah dibentuk selanjutnya
𝜃
disimulasikan terhadap data permintaan bahan
𝑏 1 1 𝑏
𝑎 + 𝜃 − 𝑇𝑏)) + 𝜃𝑇3 (2ℎ (𝜃 (𝑎 − 𝜃 + 𝑇𝑏) (𝑒 𝑇𝜃 − baku kayu yang di dapat dari PT. Hermon Indah
Kota Semarang selama bulan Maret-Agustus
𝑏 1 2016. Harga kayu yang di beli PT. Hermon Indah
1)) − 𝑇 (𝑎 − 𝜃 + 2 𝑇𝑏)) selalu bernilai positif,
adalah Rp. 1.000.000,-/𝑚3. Sedangkan biaya
berikut penjabarannya. pemesanan bahan baku kayu yang dikeluarkan
1 𝑏 yaitu meliputi biaya pajak, biaya administrasi,
(ℎ (2𝑒 𝑇𝜃 𝑏 + 𝜃𝑒 𝑇 (𝑎 − + 𝑇𝑏) − 𝑏)) −
𝑇𝜃 𝜃 biaya transportasi yang tidak bergantung
1 𝑏(𝑒 𝑇𝜃−1) 𝑏 𝑏 terhadap jumlah pemesanan dan lain-lain yaitu
(2ℎ ( + 𝑒 𝑇𝜃 (𝑎 − 𝜃 + 𝑇𝑏) − 𝑎 + 𝜃 −
𝜃𝑇 2 𝜃 Rp. 500.000,- setiap kali pemesanan diajukan.
1 1 𝑏
Biaya yang digunakan untuk keperluan
𝑇𝑏)) + 𝜃𝑇3 (2ℎ (𝜃 (𝑎 − 𝜃 + 𝑇𝑏) (𝑒 𝑇𝜃 − 1)) − penyimpanan kayu adalah Rp. 50.000,-/𝑚3 tiap
minggu dan tingkat kerusakan kayu adalah
𝑏 1
𝑇 (𝑎 − 𝜃 + 2 𝑇𝑏)) sebesar 0,2 atau 20% tiap periode. Sehingga
diperoleh
ℎ 𝑏 ℎ −2𝑎𝑒 𝜃𝑇
⇔ 𝜃𝑇 (𝜃𝑒 𝜃𝑇 (𝑎 − 𝜃 + 𝑇𝑏)) + 𝜃𝑇 ( 𝑇
)+
𝑐 = 1.000.000 𝐾 = 500.000 ℎ = 50.000
ℎ 2 1 𝑏 𝑏
( ( (𝑒 𝜃𝑇 (𝑎 − + 𝑇𝑏) − (𝑎 − )))) Kemudian untuk permintaan bahan baku kayu
𝜃𝑇 𝑇2 𝜃 𝜃 𝜃

ℎ 𝑏 ℎ 2𝑎𝑒 𝜃𝑇
yang akan di gunakan selama proses produksi
⇔ (𝜃𝑒 𝜃𝑇 (𝑎 − + 𝑇𝑏)) − ( )+ pada PT. Hermon Indah dari bulan Maret hingga
𝜃𝑇 𝜃 𝜃𝑇 𝑇
ℎ 2 Agustus 2016 diberikan pada Tabel 2.
( (𝑄))
𝜃𝑇 𝑇 2
2ℎ 𝜃𝑇 Tabel 2 Data Permintaan Kayu Maret-Agustus
⇔ 𝜃𝑇3 (𝑄 − 𝑒 𝜃𝑇 (𝐷) + 𝑒 𝜃𝑇 (𝑎𝑇 + 𝑏𝑇 2 ))
2 2016
Volume
2ℎ 𝜃𝑇
Nilai (𝑄 + 𝑒 𝜃𝑇 (𝑎𝑇 + 𝑏𝑇 2 )) > kayu
𝜃𝑇 3 2 Minggu
Bulan dalam 𝑋2 𝑋𝑌
2ℎ
(−𝑒 𝜃𝑇 (𝐷)), maka persamaan (𝑋)
𝜃𝑇 3
kubik
1 𝑏 (𝑌)
(ℎ (2𝑒 𝑇𝜃 𝑏 + 𝜃𝑒 𝑇 (𝑎 − + 𝑇𝑏) − 𝑏)) −
𝑇𝜃 𝜃 Maret 1 2,43 1 2,43
1 𝑏(𝑒 𝑇𝜃−1) 𝑏 𝑏 2 2,46 4 4,92
(2ℎ ( + 𝑒 𝑇𝜃 (𝑎 − + 𝑇𝑏) − 𝑎 + −
𝜃𝑇 2 𝜃 𝜃 𝜃 3 2,49 9 7,47

7
Syahrudin et al/UNNES Journal of Mathematics 9 (2) (2020)

4 2,52 16 10,08 66,54 300


= − 0,0324 ( )
April 5 2,55 25 12,75 24 24
6 2,52 36 15,12
7 2,58 49 18,06 = 2,7725 − 0,405
8 2,61 64 20,88
Mei 9 2,64 81 23,76 = 2,367
10 2,7 100 27
11 2,73 121 30,03
Jadi persamaan garis linear dari data pada
12 2,76 144 33,12
Tabel 2 adalah 𝑅(𝑡) = 2,367 + 0,0324𝑡.
Juni 13 2,76 169 35,88
Sehingga diketahui fungsi permintaan 𝑎 =
14 2,82 196 39,48
2,367 𝑚3 /𝑚𝑖𝑛𝑔𝑔𝑢, 𝑏 = 0,0324 𝑚3 /𝑚𝑖𝑛𝑔𝑔𝑢.
15 2,85 225 42,75
Dari data yang telah diketahui tersebut
16 2,82 256 45,12
akan dicari kapan periode pemesanan yang
Juli 17 2,88 289 48,96
optimal (𝑇) dilakukan dan berapa banyak kayu
18 2,94 324 52,92
yang sebaiknya dipesan oleh pihak PT. Hermon
19 2,94 361 55,86
Indah agar memperoleh total biaya produksi
20 3 400 60
yang minimum jika dalam 1 periode
Agustus 21 3,06 441 64,26
perencanaan berjalan selama 6 bulan dimulai
22 3,12 484 68,64
dari bulan Maret hingga bulan Desember 2016.
23 3,15 529 72,45
periode pemesanan yang optimal (𝑇) dapat
24 3,21 576 77,04
dicari dengan menggunakan persamaan (10),
Jumlah 300 66,54 4900 868,98
sehingga diperoleh persamaan (11), kemudian
dengan menggunakan bantuan program Maple

𝑏 𝑏
𝑏
𝑐𝑒 𝜃𝑇 (𝜃𝑇(𝑎− +𝑏𝑇)−𝑎+ )
𝑏 ℎ(𝑇𝜃𝑒 𝜃𝑇 (𝑎− +𝑇𝑏)−(𝑎− )(𝑒 𝜃𝑇 −1))
𝐾 𝑐 𝑏 𝑐𝑏 𝜃 𝜃 ℎ𝑏
𝜃 𝜃
− + + (𝑎 − ) − + − =0
𝑇2 𝑇2𝜃 𝑇2 𝜃 𝜃 2 𝜃2 𝑇 2 2𝜃

0,0324 0,0324
500000 1000000×𝑒 0.2×𝑇 (0.2×𝑇(2,367− +0,0324×𝑇)−2,367+ +) 1000000 0,0324
0,2 0,2
⇔− + + (2,367 − )
𝑇2 𝑇 2 0,1 𝑇 2 ×0,2 0,1
0,0324 0,0324
50000(𝑇×0,2×𝑒 0,2×𝑇 (2,367− +0,0324×𝑇)−(2,367− )(𝑒 0,2×𝑇 −1))
1000000×0,0324 0,2 0,2 50000×0,0324
− + − × 0,2
2 0,22 ×𝑇 2 2

=0 (11)
Proses perhitungan persamaan regresi versi 17, diperoleh nilai 𝑇 dari persamaan (11)
dilakukan dengan menggunakan metode yaitu 𝑇 = 1,1875805. Oleh karena nilai 𝑇 dalam
pencocokan kuadrat terkecil, sehingga dapat satuan minggu, maka diperoleh selang waktu
ketahui nilai 𝑎 dan 𝑏 dari persamaan 𝑅(𝑡) = 𝑎 + pemesanan yang optimal adalah 8 hari.
𝑏𝑡 sebagai berikut. Kemudian, dengan menggunakan persamaan
(4), jumlah pemesanan kayu optimal dapat di
𝑛 ∑𝑛𝑖=1 𝑥𝑖 𝑦𝑖 − ∑𝑛𝑖=1 𝑥𝑖 ∑𝑛𝑖=1 𝑦𝑖 tentukan pada persamaan (12).
𝑏= 𝑛
𝑛 ∑𝑖=1 𝑥𝑖2 − (∑𝑛𝑖=1 𝑥𝑖 )2
24 × 868,98 − 300 × 66,54
=
24 × 4900 − (300)2
20855,52 − 19962
=
117600 − 90000 1 𝜃𝑇 𝑏 𝑏
893,52 𝑄= [𝑒 (𝑎 − + 𝑏𝑇) − (𝑎 − )]
= 𝜃 𝜃 𝜃
27600
= 0,0324
1 0,0324
𝑄 = 0,2 [𝑒 0,2×1,1875805 (2,367 − 0,2
+ 0,0324 ×
0,0324
1,1875805) − (2,367 − )]
∑𝑛𝑖=1 𝑦𝑖 ∑𝑛𝑖=1 𝑥𝑖 0,2
𝑎= −𝑏
𝑛 𝑛

8
Syahrudin et al/UNNES Journal of Mathematics 9 (2) (2020)

0,0324 selanjutnya akan di bandingkan dengan model


𝑄 = 5 [𝑒 0,2375161 (2,367 − 0,2
+ 0,0324 ×
persediaan EOQ sederhana. Pada model
1,1875805) − (2,367 −
0,0324
)] permasalahan EOQ sederhana, asumsi yang di
0,2 gunakan yaitu tidak adanya bahan yang
terbuang selama proses produksi berlangsung
𝑄 = 5[𝑒 0,2375161 (2,243477608) − (2,205)] dan jumlah permintaan yang konstan. Biaya
persediaan minimal selama satu periode
perencanaan pada model EOQ sederhana
𝑄 = 3,199. sebagai berikut
(12) 𝐾𝐷 ℎ𝑄
𝐵(𝑄) = 𝐷𝑐 + +
Sehingga diperoleh dengan dengan selang 𝑄 2
waktu antar pemesanan selama 8 hari
didapatkan jumlah pemesanan bahan baku kayu
yang optimal adalah 3,199𝑚3 . Sisa kayu Kemudian untuk memperoleh nilai 𝑄 yang
sebelum bulan maret di perusahaan PT. Hermon optimal pada model EOQ sederhana dapat
Indah sebanyak 2,4𝑚3. Kemudian besar biaya 2𝐷𝐾
yang dikeluarkan tiap kali mengajukan menggunakan persamaan 𝑄=√ ℎ
. Nilai
pemesanan dapat dihitung dengan permintaan (𝐷) yang konstan diperoleh dari
menggunakan persamaan (9) sebagai berikut. hasil rata-rata jumlah permintaan bahan baku di
PT. Hermon Indah selama bulan Maret-Agustus
2016, diperoleh nilai rata-rata nya adalah
𝐾 𝑐 1 𝑏 𝑏
𝐵= + 𝑇 [𝜃 {𝑒 𝜃𝑇 (𝑎 − 𝜃 + 𝑏𝑇) − (𝑎 − 𝜃)} − 3,168571𝑚3 sehingga dapat di cari nilai 𝑄 yang
𝑇
𝑏
(𝑎− +𝑏𝑇) optimal sebagai berikut
𝑇 ℎ
(2𝑎 + 𝑏𝑇)] + [ { 𝜃
(𝑒 𝜃𝑇 − 1) −
2 𝜃𝑇 𝜃𝑏
2𝐷𝐾
𝑏 𝑏𝑇 𝑄=√
𝑇 (𝑎 − 𝜃 + )}] ℎ
2

2 .3,168571 .500000
=
500000
+
1000000
[
1
{𝑒 0,2×1,18 (2,367 − 𝑄=√ 50000
1,18 1,18 0,2
0,0324 0,0324
+ 0,0324 × 1,18) − (2,367 − )} −
0,2 0,2
1,18 = 7,9606
(2 × 2,367 + 0,0324 × 1,18)] +
2
0,0324
50000 (2,367−
0,2
+0,0324×1,18) Jadi di peroleh jumlah pemesanan bahan baku
[ { (𝑒 0,2×1,18 −
0,2×1,18 0,2 yang optimal untuk setiap kali pesan adalah
0,0324 0,0324×1,18 7,9606𝑚3. Kemudian interval waktu pemesanan
1) − 1,18 (2,367 − 0,1
+ 2
)}] yang optimal (𝑇) adalah sebagai berikut

𝑄
= 819558,63 𝑇=
𝐷

7,9606
Diperoleh besar biaya yang harus dikeluarkan 𝑇=
tiap kali pemesanan diajukan adalah Rp. 3,168571
819.559,-. Setelah dilakukan perhitungan data
dari PT. Hermon Indah terhadap model yang = 2,51 minggu.
telah dibentuk dapat disimpulkan bahwa
pesanan yang optimal dapat dilakukan dengan Ditemukan interval waktu pemesanan yang
interval 8 hari dengan jumlah pemesanan (𝑄) optimal (𝑇) adalah 2,51 minggu, atau 18 hari.
sebanyak 3,199𝑚3 dengan total biaya persediaan Dari data-data yang diketahui, dapat dihitung
barang Rp. 819.559,-. biaya persediaan yang minimal sebagai berikut

𝐾𝐷 ℎ𝑄
Hasil dari penerapan model optimasi 𝐵 = 𝐷𝑐 + +
𝑄 2
persediaan EOQ dengan permintaan barang
yang cenderung yang meningkat secara linear

9
Syahrudin et al/UNNES Journal of Mathematics 9 (2) (2020)

500000 .3,168571
= 3,168571 . 1000000 + + Dan untuk menentukan jumlah pemesanan
7,9606
50000 .7,9606 bahan baku yang optimal ditentukan sebagai
2 berikut

= 3.168.571 + 199.015,840 + 199.01 1 𝜃𝑇 𝑏 𝑏


𝑄= [𝑒 (𝑎 − + 𝑏𝑇) − (𝑎 − )]
𝜃 𝜃 𝜃
= 3.566.601,84

Dengan menggunakan model EOQ sederhana,


ditemukan pesanan yang optimal dapat Setelah model dibentuk, kemudian model
dilakukan dengan interval 18 hari dengan jumlah tersebut di simulasikan terhadap data pada PT.
pemesanan (𝑄) sebanyak 7,778𝑚3 dengan total Hermon Indah, didapatkan dari hasil simulasi
biaya persediaan barang Rp. 3.566.601,-. tersebut interval waktu pemesanan yang
optimal selama 8 hari dengan jumlah
Model persediaan pada penelitian ini pemesanan optimal (𝑄) sebanyak 3,199𝑚3
menghasilkan interval waktu pemesanan yang dengan total biaya persediaan barang Rp.
optimal selama 8 hari dengan jumlah 819.559,-.
pemesanan optimal (𝑄) sebanyak 3,199𝑚3 dan
total biaya persediaan barang Rp. 819.559,-. Jika
dibandingkan dengan hasil perhitungan dengan DAFTAR PUSTAKA
menggunakan model EOQ sederhana ditemukan
waktu pemesanan yg optimal dilakukan dengan Aminudin. 2005. Prinsip-Prinsip Riset Operasi.
interval 18 hari dengan jumlah pemesanan (𝑄) Jakarta: Erlangga.
sebanyak 7,9606𝑚3 dengan total biaya
persediaan barang Rp. 3.566.601,-. Sehingga
didapatkan dengan menggunakan model Bronson, R. 1996. Teori dan Soal-Soal
optimasi persediaan 𝐸𝑂𝑄 dengan jumlah Operations Research. Jakarta: Erlangga.
permintaan barang yang cenderung meningkat
secara linear lebih optimal jika dibandingkan Chaudhuri, K.S. & A. Goswami. 2017. An EOQ
dengan menggunakan model persediaan 𝐸𝑂𝑄 Model for Deteriorating Items with
sederhana. Shortages and a Linear Trend in
Demand. Journal of the Operational
PENUTUP Research Society, 42(12): 1105-1110.

Chaudhuri, K.S. & T. Chakrabarti. 1997. An EOQ


Berdasarkan analisis masalah pada Model for Deteriorating Items with a
persediaan 𝐸𝑂𝑄 dengan jumlah permintaan Linear Trend in Demand and Shortages
barang yang cenderung meningkat secara linear in All Cycles. International Journal of
diperoleh model untuk total biaya persediaan Production Economics, 49(3): 205-203.
yang optimal sebagai berikut
Dumairy. 2012. Matematika Terapan untuk
Bisnis dan Ekonomi. Yogyakarta: BPFE.

𝐵 = 𝐵𝑘 + 𝐵𝑠 + 𝐵ℎ Mahata, G.C. 2011. EOQ Model for Items with


Exponential Distribution Deteriorating
𝐾 𝑐 1 𝑏 𝑏
𝐵= 𝑇
+ 𝑇 [𝜃 {𝑒 𝜃𝑇 (𝑎 − 𝜃 + 𝑏𝑇) − (𝑎 − 𝜃)} − and Linear Trend Demand under
𝑏
(𝑎− +𝑏𝑇)
Permissible Delay in Payments.
𝑇 ℎ
(2𝑎 + 𝑏𝑇)] + [ { 𝜃
(𝑒 𝜃𝑇 − 1) − International Journal of Soft Computing,
2 𝜃𝑇 𝜃
6(3):46-53.
𝑏 𝑏𝑇
𝑇 (𝑎 − 𝜃 + 2
)}]
Mojaveri, H.S & Vahid M. 2017. Determination of
Economic Order Quantity in a fuzzy EOQ
Model using of GMIR Deffuzification.
Indonesian journal of Science &
Technology, 2(1):76-80.

10
Syahrudin et al/UNNES Journal of Mathematics 9 (2) (2020)

Mulyono, S. 2002. Riset Operasi. Jakarta: UI


Press.

Purba R. 2012. Penerapan Logika Fuzzy pada


Program Linear. Prosiding Seminar
Matematika dan Pendidikan
Matematika FMIPA UNY. Yogyakarta:
Universitas Negeri Yogyakarta.

Rangkuti, Freddy. 2004. Manajemen Persediaan


Aplikasi di Bidang Bisnis. Jakarta: PT.
Raja Grafindo Persada.

Singh, S. 2011. An Economic Order Quantity


Model for Items Having Linear Demand
under Inflation and Permissible Delay.
International Journal of Computer
Applications, 33(9):0975 – 8887.

Siswanto. 2007. Operation Research Jilid 2.


Jakarta: Erlangga.

11

Anda mungkin juga menyukai