Abstract
___________________________________________________________________
The purpose of this research is to build an Economic Order Quantity (EOQ) inventory
optimization model with linear trend demand of goods, find the optimal number of raw
material orders and apply a simulated inventory model. The research was conducted at
PT. Hermon Indah, the data used in this research is data on the number of requests for
raw material fot the production process and the data obtained is simulated numerically
on the model that has been formed. The results showed that the optimal ordering time
interval can be carried out for 8 days with an optimal order amount is 3,199m^3 and the
total cost of inventory is Rp. 819,559,- for every time an order is submitted.
How to cite:
__________ ________________________________________________________
Syahrudin, Zaenuri, Asih, T.S.N. 2019. Model Optimasi Persediaan EOQ dengan Jumlah
Permintaan Barang yang Cenderung Meningkat Secara Linear. UNNES Journal of
Mathematics 9(2): 1-11.
2
Syahrudin et al/UNNES Journal of Mathematics 9 (2) (2020)
terpisah oleh Ford Harris dan R.H. Wilson. Berdasarkan latar belakang, maka
Rangkuti (2004) menyatakan bahwa metode rumusan masalah dalam penelitian ini adalah
EOQ merupakan metode yang digunakan untuk (1) Bagaimana formulasi model persediaan
menentukan jumlah pembelian bahan mentah EOQ yang optimal dengan jumlah permintaan
pada setiap kali pesan dengan biaya yang paling barang yang meningkat secara linear? (2)
rendah. Pada model EOQ klasik, jumlah Bagaimana menentukan jumlah pemesanan
pemesanan barang yang optimal dapat dicari barang yang optimal dari model yang telah
dengan menurunkan persamaan total biaya dibentuk? dan (3) Bagaimana melakukan
persediaan terhadap jumlah kuantitas simulasi numerik terhadap model yang telah
pemesanan. Total persediaan tersebut dibentuk?.
merupakan jumlah dari biaya pemesanan, biaya Tujuan dari penelitian ini membangun
pembelian dan biaya penyimpanan. model, menentukan jumlah pemesanan dan
Menurut Mahata (2011), dalam formulasi menginterpretasikan simulasi model persedian
model persediaan, dua faktor dari suatu EOQ yamg optimal dengan jumlah permintaan
permasalahan yang menarik untuk barang yang cederung meningkat secara linear.
dikembangkan dalam sebuah penelitian adalah
kerusakan produk dan variasi dalam sebuah METODE PENELITIAN
tingkat permintaan. Permintaan adalah faktor
Metode yang digunakan dalam
penting dalam suatu manajemen persediaan.
penelitian ini yaitu, perumusan masalah, studi
Oleh karena itu, keputusan dalam sebuah
pustaka, pengumpulan data, pemecahan
persediaan dibuat karena adanya permintaan
masalah, dan penarikan kesimpulan. Dalam
yang sedang terjadi dan permintaan yang akan
studi pustaka ini digunakan sumber pustaka
datang. Masalah yang sering ditemui di
yang relevan yang digunakan untuk
perusahaan dan bertentangan dengan asumsi
mengumpulkan informasi yang diperlukan
awal model EOQ klasik adalah banyak ditemui
dalam penelitian. Pengumpulan data dilakukan
jenis permintaan yang tidak selalu konstan. Hal
diperusahaan PT. Hermon Indah yang berada di
ini dikarenakan kebutuhan manusia yang terus
Semarang.
meningkat seiring dengan perkembangan
Dari berbagai sumber pustaka yang dikaji,
zaman yang semakin pesat. Tidak dapat
diperoleh pemecahan masalah yang melalui
dipungkiri jumlah permintaan barang pada
langkah – langkah sebagai berikut.
suatu perusahaan akan ikut meningkat seiring
a. Menentukan parameter-parameter
dengan meningkatnya jumlah kebutuhan
biaya persediaan EOQ dengan jumlah
barang. Sering kali suatu perusahaan
permintaan barang yang meningkat secara
menghadapi jumlah permintaan yang
linear,
cenderung meningkat mengikuti kondisi iklim
b. Membentuk persamaan tingkat
pasar. Oleh karena itu, perusahaan harus bisa
permintaan linear dan persamaan dari masing-
menyesuaikan jumlah persediaan barang
masing parameter biaya persediaan,
sesuai dengan jenis permintaan yang dihadapi.
c. Membentuk model persediaan EOQ
Terdapat beberapa penelitian yang
dengan jumlah permintaan barang yang
membahas tentang model EOQ dengan
meningkat secara linear,
permintaan linear, diantaranya yaitu Mahata
d. Melakukan uji optimum untuk model
(2011) telah meneliti model EOQ dengan
EOQ dengan jumlah permintaan barang yang
barang yang mengalami penyusutan
meningkat secara linear, Simulasi Numerik
berdasarkan distribusi eksponensial dan
Model Optimasi Persediaan EOQ dengan jumlah
jumlah permintaan yang meningkat secara
permintaan barang yang meningkat secara
linear dengan ijin penundaan dalam
linear.
pembayaran. Singh (2011) telah meneliti model
EOQ dengan pemintaan linear dan ijin
HASIL DAN PEMBAHASAN
penundaan dalam pembayaran. Chaudhuri &
Goswami (2017) telah meneliti model EOQ
untuk kerusakan item dengan terjadinya Pada penelitian ini akan membahas tentang
kekurangan barang dan tingkat permintaan pembentukan model optimasi persediaan
yang cenderung meningkat linear. Chaudhuri & Economic order Quantity (EOQ) dengan jumlah
Chakrabarti (1997) telah meneliti model EOQ permintaan barang yang cenderung meningkat
untuk kerusakan item dengan permintaan yang secara linear, uji optimum model dan penerapan
cenderung meningkat linear dan terjadi model yang dibentuk pada perusahaan PT.
kekurangan pada tiap siklus. Hermon Indah. Beberapa batasan atau asumsi
3
Syahrudin et al/UNNES Journal of Mathematics 9 (2) (2020)
𝑐 Harga kayu per Rupiah Diberikan suatu persediaan barang yaitu 𝐼(𝑡)
unit/balok dalam kurun waktu atau periode tertentu.
Ketika awal periode 𝑡 = 0 dan akhir periode 𝑡 =
𝑇, laju perubahan persediaan berkurang
4
Syahrudin et al/UNNES Journal of Mathematics 9 (2) (2020)
𝐼(0) = 𝑄
𝑠 =𝑄−𝐷 ℎ 𝑡=𝑇
𝐵ℎ = 𝑇 ∫𝑡=0 𝐼(𝑡)𝑑𝑡
1 𝑏 𝑏
= (𝜃 [𝑒 𝜃𝑇 (𝑎 − 𝜃 + 𝑏𝑇) − (𝑎 − 𝜃 )]) − (𝑎𝑇 + ℎ 𝑡=𝑇 1 𝑏
= 𝑇 ∫𝑡=0 [𝑒 𝜃(𝑇−𝑡) (𝑎 − + 𝑏𝑇) − (𝑎 −
𝑏𝑇 2 𝜃 𝜃
) 𝑏
2
𝜃
+ 𝑏𝑡)] 𝑑𝑡
1 𝜃𝑇 𝑏 𝑏 𝑇 𝑏
= [𝑒 (𝑎 − + 𝑏𝑇) − (𝑎 − )] − (2𝑎 + 𝑏𝑇) ℎ (𝑎− +𝑏𝑇) 𝑏 𝑏𝑇
𝜃 𝜃 𝜃 2 = 𝜃𝑇 { 𝜃
(𝑒 𝜃𝑇 − 1) − 𝑇 (𝑎 − + )}
𝜃 𝜃 2
(8
(5)
)
Biaya kerusakan barang adalah biaya kerugian
Total biaya persediaan dapat ditentukan dengan
dari pembelian bahan baku yang rusak atau tidak
dapat diproduksi. Dalam penelitian ini biaya mensubsitusikan persamaan (6), (7), dan (8)
kedalam persamaan (1) sehinggan diperoleh
kerusakan diasumsikan sebagai biaya kerugian
dari sisa-sisa proses produksi yang tidak dapat total biaya persediaan sebagai berikut
digunakan untuk proses produksi lagi. Biaya
kerusakan barang diperoleh dengan 𝐵 = 𝐵𝑘 + 𝐵𝑠 + 𝐵ℎ
mengkalikan jumlah bahan baku yang tidak
dapat di produksi dengan harga bahan baku per
unit sehingga diperoleh biaya kerusakan barang
per periode adalah sebagai berikut.
5
Syahrudin et al/UNNES Journal of Mathematics 9 (2) (2020)
𝐾 𝑐 1 𝑏 𝑏 𝑑 2𝐵
𝐵= + [ {𝑒 𝜃𝑇 (𝑎 − + 𝑏𝑇) − (𝑎 − )} − syarat 𝑑𝑇2 ≥ 0, Dengan bantuan program Maple
𝑇 𝑇 𝜃 𝜃 𝜃
𝑏
𝑇 ℎ (𝑎− +𝑏𝑇) diperoleh
(2𝑎 + 𝑏𝑇)] + [ { 𝜃
(𝑒 𝜃𝑇 − 1) − 𝑏
2 𝜃𝑇 𝜃 𝑑 2𝐵 2𝐾 1 𝜃2 𝑒 𝑇𝜃(𝑎− +𝑇𝑏)+2𝜃𝑒 𝑇𝜃𝑏
𝜃
= + (𝑐 ( − 𝑏)) −
𝑏 𝑏𝑇 𝑑𝑇 2 𝑇3 𝑇 𝜃
𝑇 (𝑎 − 𝜃 + 2
)}] (9)
1 1 𝑏
(2𝑐 ( (𝜃𝑒 𝑇𝜃 (𝑎 − + 𝑇𝑏) + 𝑒 𝑇𝜃 𝑏) −
𝑇2 𝜃 𝜃
𝐾 𝑐 1 𝑏 𝑏 𝑏 𝑏 1
𝐵= + [ {𝑒 𝜃𝑇 (𝑎 − + 𝑏𝑇) − (𝑎 − )} − + 𝑇𝑏) (𝑒 𝑇𝜃 − 1)) − 𝑇 (𝑎 − + 𝑇𝑏))
𝑇 𝑇 𝜃 𝜃 𝜃 𝜃 𝜃 2
𝑏
𝑇 ℎ (𝑎− +𝑏𝑇)
(2𝑎 + 𝑏𝑇)] + [ { 𝜃
(𝑒 𝜃𝑇 − 1) −
2 𝜃𝑇 𝜃
Untuk membuktikan bahwa nilai 𝐵 minimum,
𝑏 𝑏𝑇 𝑑 2𝐵
𝑇 (𝑎 − 𝜃 + )}] maka harus dipenuhi syarat ≥ 0. Pada
2 𝑑𝑇 2
𝑏
1 𝜃2 𝑒 𝑇𝜃(𝑎− +𝑇𝑏)+2𝜃𝑒 𝑇𝜃𝑏
𝜃
persamaan (𝑐 ( − 𝑏))
Kemudian total persediaan barang (𝐵) akan 𝑇 𝜃
𝑑𝐵
bernilai optimal jika 𝑑𝑇 = 0, sehingga diperoleh nilai c, 𝑇, 𝜃, 𝑎 dan 𝑏 bernilai positif. Maka nilai
𝑏
1 𝜃2 𝑒 𝑇𝜃(𝑎− +𝑇𝑏)+2𝜃𝑒 𝑇𝜃𝑏
𝜃
𝑏 dari persamaan (𝑐 ( −
𝜃𝑒 𝜃𝑇 (𝑎− +𝑏𝑇)+𝑒 𝜃𝑇 𝑏 𝑇 𝜃
𝑑𝐵 𝐾 𝑐 𝜃
= − 𝑇2 + 𝑇 ( − 𝑎 − 𝑏𝑇)
𝑑𝑇 𝜃
1 1 𝑏
𝑏)) − 𝑇2 (2𝑐 (𝜃 (𝜃𝑒 𝑇𝜃 (𝑎 − 𝜃 + 𝑇𝑏) + 𝑒 𝑇𝜃 𝑏) −
𝑏 𝑏
𝑐 𝑒 𝜃𝑇 (𝑎− +𝑏𝑇)−𝑎+ 𝑇
𝜃 𝜃 1 1 𝑏
− 𝑇2 ( 𝜃
− 2 (2𝑎 + 𝑏𝑇)) + 𝑎 − 𝑇𝑏)) + 𝑇3 (2𝑐 (𝜃 (𝑒 𝑇𝜃 (𝑎 − 𝜃 + 𝑇𝑏) − 𝑎 +
ℎ 𝑏(𝑒 𝜃𝑇 −1) 𝑏 𝑏
𝜃𝑇
(
𝜃
+ 𝑒 𝜃𝑇 (𝑎 − 𝜃 + 𝑏𝑇) − 𝑎 + 𝜃 − 𝑏𝑇) 𝑏 1
) − 𝑇(2𝑎 + 𝑇𝑏))) selalu positif. Berikut
𝜃 2
𝑐 𝑏 𝑐 2𝑎𝑒 𝜃𝑇
Setelah didapat turunan pertama terhadap T ⇔ 𝑇 (𝜃𝑒 𝜃𝑇 (𝑎 − 𝜃 + 𝑇𝑏)) − 𝑇 ( 𝑇
) +
dari total biaya persediaan yang mengakibatkan 𝑐 2 1 𝑏
( ( [𝑒 𝜃𝑇 (𝑎 − + 𝑏𝑇) − (𝑎 − 𝑏/𝜃)]))
nilai T optimal, kemudian dengan menggunakan 𝑇 𝑇2 𝜃 𝜃
turunan kedua dari total biaya persediaan akan
diperoleh nilai 𝐵 yang paling minimum dengan
6
Syahrudin et al/UNNES Journal of Mathematics 9 (2) (2020)
𝑐 𝑏 𝑐 2𝑎𝑒 𝜃𝑇
⇔ 𝑇 (𝜃𝑒 𝜃𝑇 (𝑎 − 𝜃 + 𝑇𝑏)) − 𝑇 ( 𝑇
)+ 1 1
𝑇𝑏)) + 𝜃𝑇3 (2ℎ (𝜃 (𝑎 − 𝜃 + 𝑇𝑏) (𝑒 𝑇𝜃 − 1)) −
𝑏
𝑐 2
( (𝑄))
𝑇 𝑇2 𝑏 1
𝑇 (𝑎 − + 𝑇𝑏)) selalu bernilai positif. Dari
𝜃 2
2𝑐
⇔ 𝑇3 (𝑄 − 𝑒 𝜃𝑇 (𝐷) +
𝜃𝑇
𝑒 𝜃𝑇 (𝑎𝑇 + 𝑏𝑇 2 )) penjelasan tersebut diperoleh bahwa nilai
2 𝑏
2𝐾 1 𝜃2 𝑒 𝑇𝜃(𝑎− +𝑇𝑏)+2𝜃𝑒 𝑇𝜃𝑏
𝜃
3 +
(𝑐 ( − 𝑏)) −
𝑇 𝑇 𝜃
2𝑐 𝜃𝑇
Nilai 𝑇3
(𝑄 + 𝑒 𝜃𝑇 (𝑎𝑇 + 𝑏𝑇 2 )) > 1 1 𝑏
2 (2𝑐 ( (𝜃𝑒 𝑇𝜃 (𝑎 − + 𝑇𝑏) + 𝑒 𝑇𝜃 𝑏) − 𝑎 −
2𝑐 𝑇2 𝜃 𝜃
(−𝑒 𝜃𝑇 (𝐷)) maka nilai persamaan
𝑇3 1 1 𝑏 𝑏
𝑏
𝜃2 𝑒 𝑇𝜃(𝑎− +𝑇𝑏)+2𝜃𝑒 𝑇𝜃𝑏
𝑇𝑏)) + 𝑇3 (2𝑐 (𝜃 (𝑒 𝑇𝜃 (𝑎 − 𝜃 + 𝑇𝑏) − 𝑎 + 𝜃) −
1 𝜃
(𝑐 ( − 𝑏)) −
𝑇 𝜃
1 1 𝑏
1 1 𝑏 2
𝑇(2𝑎 + 𝑇𝑏))) + 𝑇𝜃 (ℎ (2𝑒 𝑇𝜃 𝑏 + 𝜃𝑒 𝑇𝜃 (𝑎 − 𝜃 +
(2𝑐 ( (𝜃𝑒 𝑇𝜃 (𝑎 − + 𝑇𝑏) + 𝑒 𝑏) − 𝑎 − 𝑇𝜃
𝑇2 𝜃 𝜃
1 𝑏(𝑒 𝑇𝜃−1) 𝑏
1 1 𝑏 𝑏 𝑇𝑏) − 𝑏)) − 𝜃𝑇2 (2ℎ ( + 𝑒 𝑇𝜃 (𝑎 − 𝜃 +
𝑇𝑏)) + 3
(2𝑐 ( (𝑒 𝑇𝜃 (𝑎 − + 𝑇𝑏) − 𝑎 + ) − 𝜃
𝑇 𝜃 𝜃 𝜃
𝑏 1 1 𝑏
1 𝑇𝑏) − 𝑎 + 𝜃 − 𝑇𝑏)) + 𝜃𝑇3 (2ℎ (𝜃 (𝑎 − 𝜃 +
𝑇(2𝑎 + 𝑇𝑏))) selalu positif. Selanjutnya untuk
2
𝑏 1
1 𝑏 𝑇𝑏) (𝑒 𝑇𝜃 − 1)) − 𝑇 (𝑎 − 𝜃 + 2 𝑇𝑏)) akan selalu
persamaan (ℎ (2𝑒 𝑇𝜃 𝑏 + 𝜃𝑒 𝑇𝜃 (𝑎 − + 𝑇𝑏) −
𝑇𝜃 𝜃
1 𝑏(𝑒 𝑇𝜃−1) 𝑏
positif
𝑏)) − 𝜃𝑇2 (2ℎ ( + 𝑒 𝑇𝜃 (𝑎 − 𝜃 + 𝑇𝑏) − Model yang telah dibentuk selanjutnya
𝜃
disimulasikan terhadap data permintaan bahan
𝑏 1 1 𝑏
𝑎 + 𝜃 − 𝑇𝑏)) + 𝜃𝑇3 (2ℎ (𝜃 (𝑎 − 𝜃 + 𝑇𝑏) (𝑒 𝑇𝜃 − baku kayu yang di dapat dari PT. Hermon Indah
Kota Semarang selama bulan Maret-Agustus
𝑏 1 2016. Harga kayu yang di beli PT. Hermon Indah
1)) − 𝑇 (𝑎 − 𝜃 + 2 𝑇𝑏)) selalu bernilai positif,
adalah Rp. 1.000.000,-/𝑚3. Sedangkan biaya
berikut penjabarannya. pemesanan bahan baku kayu yang dikeluarkan
1 𝑏 yaitu meliputi biaya pajak, biaya administrasi,
(ℎ (2𝑒 𝑇𝜃 𝑏 + 𝜃𝑒 𝑇 (𝑎 − + 𝑇𝑏) − 𝑏)) −
𝑇𝜃 𝜃 biaya transportasi yang tidak bergantung
1 𝑏(𝑒 𝑇𝜃−1) 𝑏 𝑏 terhadap jumlah pemesanan dan lain-lain yaitu
(2ℎ ( + 𝑒 𝑇𝜃 (𝑎 − 𝜃 + 𝑇𝑏) − 𝑎 + 𝜃 −
𝜃𝑇 2 𝜃 Rp. 500.000,- setiap kali pemesanan diajukan.
1 1 𝑏
Biaya yang digunakan untuk keperluan
𝑇𝑏)) + 𝜃𝑇3 (2ℎ (𝜃 (𝑎 − 𝜃 + 𝑇𝑏) (𝑒 𝑇𝜃 − 1)) − penyimpanan kayu adalah Rp. 50.000,-/𝑚3 tiap
minggu dan tingkat kerusakan kayu adalah
𝑏 1
𝑇 (𝑎 − 𝜃 + 2 𝑇𝑏)) sebesar 0,2 atau 20% tiap periode. Sehingga
diperoleh
ℎ 𝑏 ℎ −2𝑎𝑒 𝜃𝑇
⇔ 𝜃𝑇 (𝜃𝑒 𝜃𝑇 (𝑎 − 𝜃 + 𝑇𝑏)) + 𝜃𝑇 ( 𝑇
)+
𝑐 = 1.000.000 𝐾 = 500.000 ℎ = 50.000
ℎ 2 1 𝑏 𝑏
( ( (𝑒 𝜃𝑇 (𝑎 − + 𝑇𝑏) − (𝑎 − )))) Kemudian untuk permintaan bahan baku kayu
𝜃𝑇 𝑇2 𝜃 𝜃 𝜃
ℎ 𝑏 ℎ 2𝑎𝑒 𝜃𝑇
yang akan di gunakan selama proses produksi
⇔ (𝜃𝑒 𝜃𝑇 (𝑎 − + 𝑇𝑏)) − ( )+ pada PT. Hermon Indah dari bulan Maret hingga
𝜃𝑇 𝜃 𝜃𝑇 𝑇
ℎ 2 Agustus 2016 diberikan pada Tabel 2.
( (𝑄))
𝜃𝑇 𝑇 2
2ℎ 𝜃𝑇 Tabel 2 Data Permintaan Kayu Maret-Agustus
⇔ 𝜃𝑇3 (𝑄 − 𝑒 𝜃𝑇 (𝐷) + 𝑒 𝜃𝑇 (𝑎𝑇 + 𝑏𝑇 2 ))
2 2016
Volume
2ℎ 𝜃𝑇
Nilai (𝑄 + 𝑒 𝜃𝑇 (𝑎𝑇 + 𝑏𝑇 2 )) > kayu
𝜃𝑇 3 2 Minggu
Bulan dalam 𝑋2 𝑋𝑌
2ℎ
(−𝑒 𝜃𝑇 (𝐷)), maka persamaan (𝑋)
𝜃𝑇 3
kubik
1 𝑏 (𝑌)
(ℎ (2𝑒 𝑇𝜃 𝑏 + 𝜃𝑒 𝑇 (𝑎 − + 𝑇𝑏) − 𝑏)) −
𝑇𝜃 𝜃 Maret 1 2,43 1 2,43
1 𝑏(𝑒 𝑇𝜃−1) 𝑏 𝑏 2 2,46 4 4,92
(2ℎ ( + 𝑒 𝑇𝜃 (𝑎 − + 𝑇𝑏) − 𝑎 + −
𝜃𝑇 2 𝜃 𝜃 𝜃 3 2,49 9 7,47
7
Syahrudin et al/UNNES Journal of Mathematics 9 (2) (2020)
𝑏 𝑏
𝑏
𝑐𝑒 𝜃𝑇 (𝜃𝑇(𝑎− +𝑏𝑇)−𝑎+ )
𝑏 ℎ(𝑇𝜃𝑒 𝜃𝑇 (𝑎− +𝑇𝑏)−(𝑎− )(𝑒 𝜃𝑇 −1))
𝐾 𝑐 𝑏 𝑐𝑏 𝜃 𝜃 ℎ𝑏
𝜃 𝜃
− + + (𝑎 − ) − + − =0
𝑇2 𝑇2𝜃 𝑇2 𝜃 𝜃 2 𝜃2 𝑇 2 2𝜃
0,0324 0,0324
500000 1000000×𝑒 0.2×𝑇 (0.2×𝑇(2,367− +0,0324×𝑇)−2,367+ +) 1000000 0,0324
0,2 0,2
⇔− + + (2,367 − )
𝑇2 𝑇 2 0,1 𝑇 2 ×0,2 0,1
0,0324 0,0324
50000(𝑇×0,2×𝑒 0,2×𝑇 (2,367− +0,0324×𝑇)−(2,367− )(𝑒 0,2×𝑇 −1))
1000000×0,0324 0,2 0,2 50000×0,0324
− + − × 0,2
2 0,22 ×𝑇 2 2
=0 (11)
Proses perhitungan persamaan regresi versi 17, diperoleh nilai 𝑇 dari persamaan (11)
dilakukan dengan menggunakan metode yaitu 𝑇 = 1,1875805. Oleh karena nilai 𝑇 dalam
pencocokan kuadrat terkecil, sehingga dapat satuan minggu, maka diperoleh selang waktu
ketahui nilai 𝑎 dan 𝑏 dari persamaan 𝑅(𝑡) = 𝑎 + pemesanan yang optimal adalah 8 hari.
𝑏𝑡 sebagai berikut. Kemudian, dengan menggunakan persamaan
(4), jumlah pemesanan kayu optimal dapat di
𝑛 ∑𝑛𝑖=1 𝑥𝑖 𝑦𝑖 − ∑𝑛𝑖=1 𝑥𝑖 ∑𝑛𝑖=1 𝑦𝑖 tentukan pada persamaan (12).
𝑏= 𝑛
𝑛 ∑𝑖=1 𝑥𝑖2 − (∑𝑛𝑖=1 𝑥𝑖 )2
24 × 868,98 − 300 × 66,54
=
24 × 4900 − (300)2
20855,52 − 19962
=
117600 − 90000 1 𝜃𝑇 𝑏 𝑏
893,52 𝑄= [𝑒 (𝑎 − + 𝑏𝑇) − (𝑎 − )]
= 𝜃 𝜃 𝜃
27600
= 0,0324
1 0,0324
𝑄 = 0,2 [𝑒 0,2×1,1875805 (2,367 − 0,2
+ 0,0324 ×
0,0324
1,1875805) − (2,367 − )]
∑𝑛𝑖=1 𝑦𝑖 ∑𝑛𝑖=1 𝑥𝑖 0,2
𝑎= −𝑏
𝑛 𝑛
8
Syahrudin et al/UNNES Journal of Mathematics 9 (2) (2020)
2 .3,168571 .500000
=
500000
+
1000000
[
1
{𝑒 0,2×1,18 (2,367 − 𝑄=√ 50000
1,18 1,18 0,2
0,0324 0,0324
+ 0,0324 × 1,18) − (2,367 − )} −
0,2 0,2
1,18 = 7,9606
(2 × 2,367 + 0,0324 × 1,18)] +
2
0,0324
50000 (2,367−
0,2
+0,0324×1,18) Jadi di peroleh jumlah pemesanan bahan baku
[ { (𝑒 0,2×1,18 −
0,2×1,18 0,2 yang optimal untuk setiap kali pesan adalah
0,0324 0,0324×1,18 7,9606𝑚3. Kemudian interval waktu pemesanan
1) − 1,18 (2,367 − 0,1
+ 2
)}] yang optimal (𝑇) adalah sebagai berikut
𝑄
= 819558,63 𝑇=
𝐷
7,9606
Diperoleh besar biaya yang harus dikeluarkan 𝑇=
tiap kali pemesanan diajukan adalah Rp. 3,168571
819.559,-. Setelah dilakukan perhitungan data
dari PT. Hermon Indah terhadap model yang = 2,51 minggu.
telah dibentuk dapat disimpulkan bahwa
pesanan yang optimal dapat dilakukan dengan Ditemukan interval waktu pemesanan yang
interval 8 hari dengan jumlah pemesanan (𝑄) optimal (𝑇) adalah 2,51 minggu, atau 18 hari.
sebanyak 3,199𝑚3 dengan total biaya persediaan Dari data-data yang diketahui, dapat dihitung
barang Rp. 819.559,-. biaya persediaan yang minimal sebagai berikut
𝐾𝐷 ℎ𝑄
Hasil dari penerapan model optimasi 𝐵 = 𝐷𝑐 + +
𝑄 2
persediaan EOQ dengan permintaan barang
yang cenderung yang meningkat secara linear
9
Syahrudin et al/UNNES Journal of Mathematics 9 (2) (2020)
500000 .3,168571
= 3,168571 . 1000000 + + Dan untuk menentukan jumlah pemesanan
7,9606
50000 .7,9606 bahan baku yang optimal ditentukan sebagai
2 berikut
10
Syahrudin et al/UNNES Journal of Mathematics 9 (2) (2020)
11