1.PENDAHULUAN
2.
3.
Pada era globalisasi
saat ini setiap perusahaan
khususnya pada sektor perindustrian
terus mencari cara dan berusaha
agar mampu bersaing dan memiliki
keunggulan untuk tetap dapat hidup
dan berkembang. Dengan keadaan
yang sedemikian rupa banyak
perusahaan berusaha bersaing
membuat suatu produk yang dapat di
nilai lebih dari produk pesaingnya
tentu saja dengan harga jual yang
ekonomis dan berkualitas tetapi tetap
menguntungkan bagi perusahaan itu
sendiri.
4.
5.
Salah satu komponen yang
menjadi perhatian dalam persaingan
industri adalah harga produk. Harga
suatu produk salah satunya
ditentukan oleh besarnya biaya pada
proses produksi. Setiap perusahaan
dalam melakukan proses produksi
akan membutuhkan manajemen
persediaan bahan baku. Persediaan
bahan baku akan selalu mengalami
perubahaan dengan proses produksi
yang berjalan dengan perusahaan
yang bersangkutan. Kesalahan
dalam menentukan besarnya
persediaan bahan baku akan
mengakibatkan turunannya
keuntungan perusahaan.
Ketidakefisienan dalam menentukan
persediaan bahan baku dapat
mengakibatkan bahan baku menjadi
berlebihan yang akan membuat
keuntungan perusahaan menjadi
berkurang.
6.
7.IDENTIFIKASI MASALAH
8.
9. Pengadaan bahan baku yang terlalu
besar dapat menyebabkan tingginya
biaya penyimpanan serta investasi
dalam persediaan bahan baku.
Adanya pengadaan bahan baku yang
terlalu kecil atau sedikit
memunculkan suatu keadaan tidak
tercukupinya suatu kebutuhan
sehingga proses produksi terhambat
Dengan adanya
permasalahan-permasalahan
tersebut, maka perusahaan harus
dapat, menentukan langkah-langkah
yang tepat dalam kaitannya dengan
pengendalian persediaan bahan
baku. Salah satu sistem yang dapat
digunakan untuk menangani masalah
yang berkaitan dengan bahan baku
untuk produksi adalah Material
Requirement Planning (MRP).
Dengan menggunakan MRP, dapat
diketahui jumlah bahan baku yang
diperlukan untuk menyelesaikan
suatu produk di masa yang akan
datang sehingga perusahaan dapat
mengoptimumkan persediaan bahan
baku yang diperlukan agar jumlah
persediaan tidak terlalu banyak tetapi
juga tidak terlalu sedikit.
12.
13. TUJUAN PENELITIAN
14.
15. Tujuan yang ingin dicapai adalah :
16.
1. Dapat merencanakan persediaan
bahan baku dengan metode MRP
pada CV. Mitra Abadi Teknik.
17.
18. BATASAN MASALAH
19.
20. Penulis membatasi permasalahan
pada beberapa hal berikut :
21.
1. Pembahasan masalah hanya
menyangkut pada bahan baku
pembuatan twistlock pada CV. Mitra
Abadi Teknik.
50. t
53. 1
51. Dem
and
(Unit)
54. 135
nu
ari
55. Fe
br
ua
ri
58. M
ar
et
61. Ap
ril
64. M
ei
67. Ju
ni
70. Ju
li
73. Ag
us
tu
s
76. Se
pt
e
m
be
r
79. O
kt
ob
er
82. N
op
e
m
be
r
85. D
es
e
m
be
r
88. Ju
ml
ah
91.
56. 2
57. 255
59. 3
60. 198
62. 4
63. 235
65. 5
66. 176
68. 6
69. 229
71. 7
72. 287
74. 8
75. 300
77. 9
78. 156
80. 1
0
94.
N
100.
1
106.
2
112.
3
95. N
a
m
a
P
ro
d
u
k
101.
Twistl
o
c
k
107.
ASSA
B
7
0
5
113.
ASSA
B
S
T
1
4
96.
L
97. K
u
a
n
ti
t
a
s
98.
99.
Le
Sa
ad Time (Bulan)
104.
Un
102.
0
103.
1
108.
1
109.
25
110.
kg
114.
1
115.
5
116.
kg
105.
-
111.1
117.
1
118.
81. 200
119.
Level 0
Twistlock
120.
83. 1
1
84. 165
121.
122.705
ASSAB
ASSAB ST14
123.
86. 1
2
87. 150
89. -
90. 2486
124.
Untuk menentukan ukuran lot
perlu diketahui harga dari setiap item
per unit, biaya pemesanan dan biaya
penyimpanan:
125.
126.
No
128.
Lev
129.
Ha
130.
Ongko
s
Pe
sa
1
O
132.
1
134.
0
139.
ASSAB
705
145.
ASSAB
ST1
4
138.
2
144.
3
150.
182.
133.
Twistloc
k
140.
1
146.
1
141.
3
Eksponensial
Smoothing = 0,7
153.
SE
E
158.
56.
4
7
163.
67.
3
7
162.
Eksponensial
Smoothing = 0,8
168.
68.
6
3
167.
172.
Linear
Eksponensial
Smoothing = 0,9
177.
Konstan
Moving Average 4
188.
70.
8
2
189.
56.
2
2
Moving Average 5
193.
77.
4
1
194.
61.
8
5
147.
1
151.
Tabel 4. Standar Error
Metode Peramalan
157.
187.
192.
197.
Metode Peramalan
184.
55.
8
1
135.
-
Peramalan
152.
Moving Average 3
183.
70.
1
4
173.
70.
4
178.
57.
0
1
Lotting
198.
Pada proses ini
dibandingkan total biaya yang paling
minimum dari keempat ukuran lot:
199.
Biaya
200.
201.
202.
203.
Me
Biaya
Biay
Tot
Si
(R
p)
)
(
R
p
)
204.
LF
205.
206.
207.
.5
00
74
.1
27
.5
00
208.
FP
209.
210.
216.
217.
50
.4
12
.5
00
219.
FO
211.
218.
0
220.
221.
Berdasarkan peramalan
yang telah dilakukan, peramalan
yang akan digunakan untuk
meramalkan permintaan periode
selanjutnya adalah metode linear:
0
212.
EO
213.
214.
215.
49
.9
98
223.
3
222.
N
o
225.
P
erminta
226.
Kebutuha
n Bahan Baku
230.
278.
ASSA
an
B
277.
(Unit)
232.
234.
1
94
F
237.
239.
1
92
M
242.
244.
1
90
245.
4750
248.
A
247.
249.
1
88
250.
4700
253.
M
252.
254.
1
86
255.
4650
258.
J
257.
259.
1
84
260.
280.
4375
284.
1
73
285.
4325
289.
262.
264.
82
267.
272.
8
9
269.
2
292.
4275
294.
855
295.
71
293.
Total
296.
193
54825
297.
Pada prose lotting diperoleh hasil bahwa
total biaya paling minimum adalah
metode Lot for lot, namun metode ini
tidak dapat diterapkan di perusahaan
karena perusahaan menginginkan
adanya persediaan, maka metode
yang akan digunakan adalah metode
Fixed Period Requirement,
298.
Tabel 7. MRP ASSAB 705
dengan Metode FPR
299.
265.
4550
270.
4500
275.
80
273.
S
274.
78
4450
865
291.
268.
A
286.
290.
4600
1
875
263.
J
281.
288.
240.
4800
235.
243.
1
75
4850 287.
238.
279.
283.
5 282.
233.
70
300.
Tabel 8. MRP ASSAB ST14
dengan Metode FPR
10965
301.
302.
ANALISIS DAN PEMECAHAN
MASALAH
303.
Berdasarkan keempat
metode peramalan, peramalan
dengan akurasi nilai kesalah terkecil
adalah metode linear. Maka untuk
meramalkan permintaan produk
twistlock periode selanjutnya
menggunakan metode linear.
304.
Pada proses lotting diperoleh
hasil bahwa metode lot for lot
menghasilkan total biaya yang paling
minum yaitu Rp 6.000.000,- namun
metode ini tidak dapat diterapkan
pada perusahaan karena perusahaan
menginginkan adanya persediaan.
Maka, metode yang akan digunakan
adalah metode FPR dengan total
biaya Rp 53.412.500,305.
KESIMPULAN
306.
Berdasarkan dari hasil
analisa pengolahan data terkait
dengan analisa perencanaan
persediaan kebutuhan bahan baku
twistlock yang dilakukan di CV. Mitra
Abadi Teknik, selanjutnya dapat
diambil kesimpulan sebagai berikut
yaitu :
307.
DAFTAR PUSTAKA
308.
309.
310.
311.
312.
313.
314.
315.
316.
317.
318.
319.