Disusun Oleh:
KELOMPOK 8
145020301111029
Hamzah Syahid R.
145020301111087
Digar Hastitoro
145020307111033
145020307111068
JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2016
HASIL ANALISIS
1. Apakah yang menjadi maksud tujuan pengendalian material dalam perusahaan
manufaktur?
Untuk merancang suatu sistem yang mampu menghasilkan informasi untuk melakukan
aksi yang tepat dalam pembelian bahan maupun produksi, baik merupakan keputusan
yang baru atau perbaikan atas keputusan yang lalu. Keberhasilan suatu proses manufaktur
sangat bergantung pada kemampuan untuk mengontrol aliran bahan yang tepat pada saat
yang tepat untuk memenuhi jadwal pengiriman pada konsumen, menekan jumlah
persediaan seminimum mungkin, memelihara tingkat pembebasan atas pekerjaan dan
mesin, dan pada akhirnya untuk mencapai efisiensi produksi yang optimum. Kebutuhan
dalam tiap level dari struktur produk mempunyai dua macamkomponen yaitu jumlah dan
waktu.
2. Masalah apa yang dihadapi MBM dalam pengelolaan material bahan bakunya?
Selama ini sistem perencanaan dan pengendalian material dilakukan oleh bagian
Production Plan and Inventory Control atau PPIC, Cara yang digunakan adalah
menggunakan perkiraan material yang diperoleh dari bagian RnD (Research and
Development) dengan menggunakan perhitungan manual. Dengan menggunakan cara
tersebut banyak terjadi masalah baik saat persiapan proses produksi maupun saat proses
produksi mulai berjalan. Masalah-masalah yang timbul seperti ketiadaan bahan karena
keterlambatan pemesanan dan kedatangannya, terjadinya kelebihan atau kekurangan
bahan. Hal tersebut bisa berakibat keterlambatan produksi, membengkaknya HPP, dan
tingkat persediaan yang tinggi, sehingga dapat berpengaruh pada ketepatan waktu
pengiriman produk dan laba perusahaan.
3. Jelaskan metode-metode yang dapat diterapkan dalam pengendalian material!
- Metode Lot For Lot (LFL) adalah salah satu metode lot sizing dimana
kebutuhan
komponen-
komponen
dipenuhi
sesuai
dengan
jumlah
(persediaan) menjadinol.
Metode Economic Order Quantity (EOQ) adalah salah satu metode lot sizing
dimana kebutuhan komponen-komponen dipenuhi dengan jumlah tertentu,
dimanabiaya inventorinya (order cost / setup cost dan holding cost) minimal.
Metode Period Order Quantity (POQ) adalah salah satu metode lot sizing
dimana kebutuhan komponen-komponen dipenuhi dengan menentukan jumlah
periode permintaan yang harus dipenuhi (tidak termasuk permintaan nol) untuk
setiap kalipemesanan.
menerus diperbaiki.
Respons yang lebih cepat terhadap perubahan pasar.
Pemanfaatan fasilitas tenaga kerja yang terus ditingkatkan.
Tingkat persediaan yang berkurang.
MRP memanfaatkan informasi tentang kebergantunganpada permintaan ini untuk
Ada tiga alternatif metode Lot Sizing yang akan dipilih untuk melakukan perencanaan
dan pengendalian persediaan material tersebut, yaitu metode Lot For Lot (LFL),
Economic Order Quantity (EOQ), dan Period Order Quantity (POQ). Hasil dari
perhitungan masing-masing metode tersebut akan dibandingkan dan dipilih mana yang
terbaik, ditinjau dari biaya inventori yang meliputi Order Cos/Set Up Cost dan Holding
Cost. Metode yang paling baik akan digunakan sebagai metode perencanaan
pengendalian persediaan material, untuk keperluan proses pengadaan (purchasing) dan
perencanaan produksi baik barang rakitan (assyembly) maupun barang jadi (produk
akhir), sehingga persediaan bahan maupun proses produksi diharapkan dapat terlaksana
dengan baik.